• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aturan Cramer and Eliminasi Gauss Ongg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Aturan Cramer and Eliminasi Gauss Ongg"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Aturan Cramer dan Eliminasi Gauss

Soal

Tentukan solusi dari Sistem Persamaan Linear (SPL) di bawah ini

Bentuk SPL di atas menjadi persamaan matriks

(2)

| | |

Bentuk SPL di atas menjadi persamaan matriks

[

a. Eliminasi Gauss menggunakan 3 operasi baris elementer pada matriks, yaitu:

1. Menukar dua buah baris

2. Mengalikan/membagi sebuah baris dengan konstanta selain 0

3. Menjumlahkan/mengurangi sebuah baris dengan kelipatan baris lain

b. Dengan eliminasi Gauss, ubah matriks menjadi matriks identitas ( ) yang seukuran dengan , yaitu

(3)

c. Gabungkan matriks dengan matriks sebelum mengubah menjadi matriks .

[ | ]

( |

)

Langkah 1

Ubah 4 (pada baris pertama ) menjadi 1 (baris pertama ) dengan cara mengurangi baris pertama dengan baris ketiga (operasi no.3). Yaitu

| | |

Sehingga matriks menjadi

( | )

Langkah 2

Ubah 3 (pada baris kedua ) menjadi 0 (baris pertama ) dengan cara mengurangi baris kedua dengan 3 × baris pertama (operasi no.3). Yaitu

| | | | |

Sehingga matriks menjadi

( | )

Langkah 3

Ubah 2 (pada baris kedua ) menjadi 0 (baris pertama ) dengan cara mengurangi baris kedua dengan 2 × baris pertama (operasi no.3). Yaitu

| | | | |

Sehingga matriks menjadi

( |

(4)

Langkah 4

Ubah 5 (pada baris kedua ) menjadi 1 (baris ketiga ) dengan cara membagi baris kedua dengan 5 (operasi no.2). Yaitu

| |

Sehingga matriks menjadi

( |

)

Langkah 5

Ubah 5 (pada baris kedua ) menjadi 1 (baris ketiga ) dengan cara membagi baris kedua dengan 5 (operasi no.2). Yaitu

| |

Sehingga matriks menjadi

( |

)

Langkah 6

Tukar baris kedua dengan baris ketiga (operasi no.2) agar didapatkan 1 pada baris ketiga .

Sehingga matriks menjadi

( | )

Langkah 7

Ubah 7 (pada baris kedua ) menjadi 0 (baris kedua ) dengan cara mengurangi baris kedua dengan 7 × baris ketiga (operasi no.3). Yaitu

| | | | |

Sehingga matriks menjadi

(5)

Langkah 8

Ubah -25 (pada baris kedua ) menjadi 1 (baris kedua ) dengan cara membagi baris kedua dengan -25 (operasi no.2). Yaitu

| |

Sehingga matriks menjadi

( | )

Langkah 9

Ubah 7 (pada baris ketiga ) menjadi 0 (baris ketiga ) dengan cara mengurangi baris ketiga dengan 7 × baris kedua (operasi no.3). Yaitu

| | | | |

Sehingga matriks menjadi

( | )

Langkah 10

Ubah -8 (pada baris pertama ) menjadi 0 (baris pertama ) dengan cara menambah baris pertama dengan 8 × baris kedua (operasi no.3). Yaitu

| | | | |

Sehingga matriks menjadi

( |

)

Langkah 11

Ubah -1 (pada baris pertama ) menjadi 0 (baris pertama ) dengan cara menambah baris pertama dengan baris ketiga (operasi no.3). Yaitu

| | |

Sehingga matriks menjadi

(6)

Terlihat bahwa matriks telah menjadi matriks Identitas , dengan demikian proses selesai.

Solusi dari SPL tersebut ditunjukkan pada bagian matriks yang telah termodifikasi yaitu (lihat sisi kanan matriks terakhir)

( )

Artinya dan .

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengantisipasi trend masyarakat di era globlisasi para pendakwa harus dapat mempersiapkan materi-materi dakwah yang lebih mengarah pada antisipasi kecenderungan- kecenderungan

Mata kuliah Aljabar Linear Elementer I (MATA4112) membahas matriks beserta sifat-sifat dan operasinya, operasi baris elementer, matriks koefisien dan matriks lengkap, eliminasi

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan (action research). Desain inter- vensi tindakan/rancangan siklus penelitian ini meng- gunakan model dari Kemmis dan

Pemodelan resiko pada proyek pembangunan PLTM Cikidang serta kelayakan finansial dengan metode stokastik, maka akan didapatkan kelayakan investasi PLTM dengan tingkat

Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan. Metode

(3) Dalam hal saluran irigasi tidak bertanggul sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mempunyai kedalaman kurang dari 1 (satu) meter, jarak garis sempadan bangunan

Sinar Plywood Industry No. Nusa Wana Raya No. Riau Abadi Lestari No. Rimba Lazuardi No. Rimba Peranap Indah No. Rimba Seraya Utama No. Jebus Maju No. Limbah Kayu Utama No. Rimba

Pendekatan yang dilakukan berlandas pada teori Konsep Asta Kosala Kosali Bali, Arsitektur Gereja Kristen, dan archetypes dalam arsitektur yang dikolaborasikan dengan aspek