• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh rasio likuiditas, rasio kualitas aktiva, rasio Sensitivitas pasar dan rasio efisiensi terhadap Return on asset pada bank umum Swasta nasional devisa Di indonesia - Perbanas Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh rasio likuiditas, rasio kualitas aktiva, rasio Sensitivitas pasar dan rasio efisiensi terhadap Return on asset pada bank umum Swasta nasional devisa Di indonesia - Perbanas Institutional Repository"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

(2)

2

dengan menggunakan rasio keuangan Return On Asset (ROA) karena ROA lebih memfokuskan pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi perusahaan secara keseluruhan.

Bank Devisa merupakan bank umum, baik bersifat konvesional maupun berdasarkan prinsip syariah yang dapat memberikan pelayanan lalu lintas pembayaran dalam dan luar negeri. Bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, travellers cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of credit dan transaksi lainnya. Bagi bank devisa yang dapat bertransaksi dalam valuta asing yang memiliki perputaran transaksi yang cepat, serta volume transaksi yang cukup besar, dapat dipastikan bahwa bank tersebut memperoleh pendapatan operasional dari transaksi valuta asing yang besar pula, karena selain memperoleh pendapatan dari jasa transaksi berupa fee dan komisi, bank devisa juga memperoleh pendapatan yang besar yang berasal dari selisih kurs antara kurs jual dan kurs beli.

(3)

3 Tabel 1. 1

(4)

4

No. NAMA BANK 2013 2014 TREND 2015 TREND 2016 TREND 2017 TREND

RATA-RATA TREND

19 PT. Bank BRI Syariah 1.15 0.08 -1.07 0.77 0.69 0.95 0.18 0.51 -0.44 -0.16

20 PT. Bank Mega Syariah 2.33 0.29 -2.04 0.30 0.01 2.63 2.33 1.56 -1.07 -0.19

21 PT. Bank Panin Dubai Syariah, Tbk 1.03 1.99 0.96 1.13 -0.86 0.37 -0.76 -10.77 -11.14 -2.95

22 PT. Bank Mandiri Syariah 1.53 0.17 -1.36 0.56 0.39 0.59 0.03 0.59 0.00 -0.24

23 PT. Bank Maspion Indonesia, Tbk 1.11 0.80 -0.31 1.10 0.30 1.67 0.57 1.60 -0.07 0.12

24 PT. Bank Mestika Dharma, Tbk 5.42 3.86 -1.56 3.53 -0.33 2.30 -1.23 3.19 0.89 -0.56

25 PT. Bank BRI Agroniaga 1.66 1.53 -0.13 1.55 0.02 1.49 -0.06 0.01 -1.48 -0.41

(5)

5

Berdasarkan pada tabel 1.1 diketahui secara rata-rata trend ROA pada Bank Umum Swasta Nasiona Devisa tahun 2013 sampai dengan 2017 cenderung mengalami penurunan dengan ditunjukkan rata-rata trend negatif. Jika dilihat dari rata-rata trend 25 Bank Umum Swasta Nasional Devisa terdapat 20 Bank yang memiliki rata-rata trend negatif. Hal ini menunjukan masih terdapat masalah terhadap ROA Bank Umum Swasta Nasional Devisa sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mencari tahu variabel-variabel apa yang menjadi penyebab turunnya ROA. Secara umum terdapat banyak faktor yang dapat berpengaruh tinggi rendahnya ROA pada suatu bank yang diantaranya yaitu kinerja keuangan bank yang meliputi : aspek likuiditas, aspek kualitas aktiva (asset), aspek sensitivitas pasar dan aspek efisiensi.

Likuiditas merupakan faktor yang sangat penting untuk dapat mengetahui tingkat kemampuan suatu bank untuk memenuhi atau membayar kewajiban jangka pendek atau yang telah jatuh tempo. Untuk menghitung segi likuiditas bank dapat di hitung dengan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Investing Policy Rasio (IPR).

(6)

6

meningkat, berarti terjadi peningkatan total kredit yang diberikan lebih besar dibandingkan dengan peningkatan total dana pihak ketiga. Akibatnya terjadi peningkatan pendapatan bunga lebih besar dari pada biaya bunga. Sehingga, laba meningkat dan ROA juga meningkat. Dengan demikian LDR memiliki pengaruh positif signifikan terhadap ROA.

Investing Policy Rasio (IPR) berpengaruh positif terhadap ROA. Hal ini terjadi apabila IPR meningkat, berarti terjadi peningkatan surat berharga yang dimiliki bank lebih besar dari pada peningkatan total dana pihak ketiga. Akibatnya, terjadi peningkatan pendapatan bunga bank yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan biaya bunga bank. Sehingga, laba dan ROA akan meningkat.

Kualitas aktiva merupakan kemampuan bank untuk beradaptasi pada pasar terhadap suku bunga atau pasar. Aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya (Kasmir, 2012). Kualitas aktiva dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan yaitu Aktiva Produktif Bermasalah (APB) dan Non Perfoming Loan (NPL).

(7)

7

ROA bank menurun. Dengan demikian APB mempunyai pengaruh negative pada ROA.

Kredit bermasalah adalah kredit dimana pembayaran kembalinya dalam bahaya, terutama apabila sumber-sumber pembayaran kembali yang diharapkan diperkirakan tidak cukup untuk membayar kembali kredit sehingga belum mencapai atau memenuhi target yang diinginkan oleh bank.

NPL merupakan perbandingan antara kredit bermasalah terhadap total kredit (Artarina dan Masjojo, 2013). Hal ini dapat terjadi apabila NPL meningkat. artinya terjadi peningkatan total kredit bermasalah dengan presentase yang lebih besar dibandingkan presentase peningkatan total kredit. Akibatnya terjadi kenaikan biaya pencadangan kredit bermasalah lebih besar daripada peningkatan pendapatan bunga. Sehingga mengakibatkan laba bank menjadi menurun dan ROA juga menurun. Dengan demikian NPL mempunyai pengaruh yang negatif pada ROA.

Sensitivitas Pasar merupakan penilaian terhadap kemampuan bank untuk mengcover akibat yang ditimbulkan oleh perubahan risiko pasar dan kecukupan manajemen risiko pasar (Veithzal Rivai, 2013 : 485). Rasio yang digunakan dalam menghitung Sensitivitas Pasar adalah Internal Rate of Return (IRR) dan Posisi Devisa Netto (PDN).

(8)

8

dan ROA bank meningkat. Sebaliknya, apabila suku bungan menurun makan terjadi penurunan pendapatan bunga lebih besar dibandingkan penurunan biaya bunga. Sehingga laba bank dan ROA akan menurun.

Posisi Devisa Netto (PDN). PDN merupakan rasio perbandingan selisih bersih antara aktiva dan pasiva valuta asing setelah memperhitungkan rekening-rekening administratifnya terhadap modal bank. PDN mempunyai pengaruh positif atau negatif terhadap ROA. Hal ini terjadi apabila PDN meningkat dan nilai tukar juga meningkat, berarti terjadi peningkatan pendapatan valas bank lebih besar dibandingkan dengan peningkatan biaya valas bank. Sehingga, laba dan ROA bank meningkat. Sebaliknya, apabila nilai tukar menurun, berarti terjadi penurunan pendapatan valas bank lebih besar dibandingkan dengan penurunan biaya valas bank dan akibatnya laba bank menurun dan ROA menurun.

Efisiensi merupakan penilaian untuk mengukur tingkat efisiensi dan kualitas pendapatan bank secara benar dan akurat. Efisiensi bank dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan yaitu Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Fee Base Income Ratio (FBIR).

(9)

9

Fee Base Income (FBIR) adalah pendapatan operasional diluar bunga (Vieithzal Rivai, 2013 : 482). FBIR memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Hal ini terjadi apabila FBIR meningkat, artinya terjadi peningkatan pendapatan operasional selain bunga lebih besar dari peningkatan total pendapatan operasional. Sehingga laba dan ROA akan meningkat.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas bahwasanya faktor yang dapat mempengaruhi ROA suatu bank adalah kinerja suatu bank yang meliputi rasio likuiditas, kualitas aktiva (asset), sensitivitas terhadap pasar, dan efisiensi. Maka dari itu dengan menggunakan rasio-rasio tersebut maka masalah yang ada di ROA suatu bank bisa diketahui.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dengan data di atas, maka permasalahan yang ada akan dibahas dan dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah Rasio LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO dan FBIR secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa?

2. Apakah LDR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa?

3. Apakah IPR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa?

(10)

10

5. Apakah NPL secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang siginifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa?

6. Apakah IRR secara parsial mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa?

7. Apakah PDN secara parsial mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa?

8. Apakah BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang siginifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa?

9. Apakah FBIR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa?

10.Menguji rasio-rasio tersebut yang memberi kontribusi paling dominan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, dengan ini tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui signifikansi pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO dan FBIR secara bersama-sama terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

a. Mengetahui signifikan pengaruh positif LDR secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

b. Mengetahui signifikan pengaruh positif IPR secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

(11)

11

pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

d. Mengetahui signifikan pengaruh IRR secara parsial terhadap ROE pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

e. Mengetahui signifikan pengaruh PDN secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

f. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif secara parsial rasio BOPO terhadap ROA Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

g. Mengetahui signifikan pengaruh positif FBIR secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

h. Mengetahui rasio diantara LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO dan FBIR yang memberikan pengaruh dominan pada tingkat ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan untuk dapat memberikan manfaat bagi pihak internal maupun eksternal.

1. Bagi Pihak Bank

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai alat pertimbangan usaha atau penyelesaian dalam mengatasi masalah yang sedang dihadapi dalam usaha bank, juga dapat digunakan sebagai bahan masukan atau informasi tambahan dalam pengambilan keputusan untuk pengelolaan bank pada masa yang akan datang.

2. Bagi Penulis

(12)

12

permasalahan Profitabilitas pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 3. Bagi Stie Perbanas Surabaya

Penelitian ini bisa dijadikan sebagai tambahan koleksi penelitian di perpustakaan STIE Perbanas Surabaya sehingga dapat dijadikan bahan referensi atau acuan bagi semua mahasiswa yang akan mengambil judul serupa untuk bahan penelitian yang akan datang.

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan ini dibagi menjadi lima bab, dimana antara bab yang satu dengan lainnya berkesinambungan. Secara rinci sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan tentang penelitian terdahulu, landasan teori, kerangka pemikiran, dan hipotesis penilitian yang berhubungan dengan tujuan penulisan metode penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

(13)

13

BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS

DATA

Pada bab ini akan menjelaskan tentang gambaran dari subyek penelitian dan membahas mengenai gambaran subyek penelitian dananalisis data.

BAB V : PENUTUP

Gambar

Tabel 1. 1

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu mahasiswa diharapkan dapat memanajemen waktu yang baik dan lebih aktif bertanya maupun belajar bersama sehubungan dengan padatnya perkuliahan dan pemenuhan tugas akhir

Oleh karena itu dengan dengan adanya penggantian resin pada salah satu sistem pemurnian mengakibatkan penurunan kadungan silika walaupun kandungan silika dalam

Analisis lain dari hasil pengujian yang telah dilakukan adalah terdapatnya kecenderungan user yang selantai dengan AP memiliki rata – rata throughput lebih baik jika

Dengan mempertimbangkan permintaan yang berulang dari MenKeu, pada tanggal 13 Desember 2007 Bank telah membayar sejumlah uang yang jumlahnya sama dengan jumlah modal pinjaman

PLN (Persero) Distribusi Jateng dan D.I.Y dapat mendata asetnya secara spasial sesuai dengan lokasi dimana tempat aset itu berada, menyimpan berbagai arsip

If that file collection is created during the configuration phase (which is.. Gradle builds have three phases: initialization, configuration, and execution. Configuration-time

Untuk mengetahui performansi sistem yang telah dirancang, maka dilakukan pengujian terhadap sistem dengan skenario, yaitu pengujian dan analisis pengaruh ukuran

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi produk pada Perusahaan Roti Vollya dengan memeperhatikan keterbatasan yang dimiliki perusahaan sehingga dapat