• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI MENGHITUNG KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENERAPKAN METODE AKTIVITAS PADA SISWA KELAS III SDN 3 NGANTRU TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 20132014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI MENGHITUNG KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENERAPKAN METODE AKTIVITAS PADA SISWA KELAS III SDN 3 NGANTRU TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 20132014"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MATERI MENGHITUNG KELILING PERSEGI DAN

PERSEGI PANJANG DENGAN MENERAPKAN METODE AKTIVITAS

PADA SISWA KELAS III SDN 3 NGANTRU TRENGGALEK

SEMESTER II TAHUN 2013/2014

Oleh: Tatik Mujiati

SDN 3 Ngantru, Trenggalek

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Meningkatan prestasi belajar siswa kelas III SDN 3 Ngantru pada pembelajaran matematika materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang; (2) Implementasi pembelajaran metode Aktivitas yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SDN 3 Ngantru pada pembelajaran matematika materi menghitung keliling persegi dan persegi panjang; dan (3) Peningkatan kualitas pembelajaran matematika melalui penerapan metode Aktivitas pada siswa kelas III SDN 3 Ngantru. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan pada siswa kelas III SDN 3 Ngantru Trenggalek yang berjumlah 40 siswa. Pengumpulan data dilakukan menggunakan Hasil belajar siswa yang dinyatakan dengan rerata skor tes formatif untuk siklus I sebesar 72,00 Hasil ini cukup tinggi bila dibandingkan pada nilai sebelumnya yaitu 57,50 karena siswa lebih siap dalam mengikuti pelajaran. Pada siklus II rerata skor formatif sebesar 83,50 dengan ketuntasan 82,50%. Hasil dari siklus II beda dengan siklus I, karena siswa sudah terbiasa dengan mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran, terdorong untuk belajar yang lebih baik, serta merasa lebih terbuka kepada teman kelompoknya untuk pemahaman konsep-konsep yang belum dimengerti.

Kata kunci: aktivitas, prestasi belajar, keliling persegi dan persegi panjang

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan semua jenjang pendidikan yang memiliki peran sangat penting dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembelajaran matematika di sekolah dasar perlu mendapatkan perhatian yang serius dai berbagai pihak yaitu pendidik,pemerintah orang tua maupun ma-syarakat karena pembelajaran matematika disekolah dasar merupakan peletak konsep dasar yang dijadikan landasan untuk belajar pada jenjang berikutnya. Oleh sebab itu, pembelajaran matematika amat penting ka-rena dengan pembelajaran Matematika anak dilatih berfikir secara kritis, kreatif, cermat dan teliti serta bertindak secara logis. Dengan demikian, perlu diperhatikan bagaimana cara

agar anak didik dapat menyerap materi ajar Matematika semaksimal mungkin, sehingga siswa dapat menggunakannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa permasalahan yang menye-babkan sebagian besar siswa kurang tertarik pada mata pelajaran Matematika, diantaranya (1) siswa merasa takut pada mata pelajaran matematika, (2) siswa sulit memahami dan menerapkan pokok bahasan matematika, (3) sebagian guru kurang tepat dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang digunakan dan (4) sebagian guru masih belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. (Noorsyam)

(2)

terse-but berpengaruh terhadap rendahnya motiva-si belajar matematika pada motiva-siswa kelas III semester II SDN 3 Ngantru Tahun 2013/ 2014, masih banyak siswa yang berada di bawah KKM Matematika (75). Oleh karena itu perlu diadakan perbaikan proses pem-belajaran Matematika sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat.

Menurut Winarno (1978), upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada, salah satunya adalah metode aktivitas. Metode aktivitas diartikan pengajaran yang didasarkan pada keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, sehingga semua siswa beraktivitas sesuai dengan kemampuannya. Pembelajaran dengan menggunakan metode aktivitas menuntut siswa untuk mengidentifikasikan suatu konsep, merubah suatu konsep, mendemonstrasikan suatu pokok bahasan dengan nilai atau peraga dan mengkaitkan suatu pokok bahasan materi dengan suatu alat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, peneliti tertarik untuk meng-gunakan metode aktivitas sebagai solusi dari permasalahan yang terjadi pada siswa kelas III semester II SDN 3 Ngantru Tahun 2013/ 2014 dengan pertimbangan metode ini dida-sarkan pada keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, sehingga semua siswa beraktivitas sesuai dengan kemam-puannya dengan harapan proses belajar mengajar ini didapatkan prestasi belajar yang optimal.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis pe-nelitian tindakan kelas (PTK). Pepe-nelitian di-lakukan pada siswa Kelas III SDN 3 Ngantru Tahun 2013/2014 yang berjumlah 40 siswa. Lokasi penelitian adalah di SDN 3 Ngantru Kabupaten Trenggalek. Pengumpulan data

dilakukan menggunakan tes, observasi, angket, dan catatan lapangan. Desain penelitian yang digunakan terdiri dari 2 siklus, tiap siklus meliputi: planning (peren-canaan), action (pelaksanaan), observation

(pengamatan) dan reflection (refleksi). Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pert-ama direfleksikan berspert-ama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti meren-canakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif baik yang bersifat linear (mengalir) maupun yang bersifat sirkuler.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Siklus Pertama

Refleksi Awal

Peneliti sekaligus bertindak sebagai guru kelas mengidentifikasi permasalahan yang ada di kelas III SDN 3 Ngantru yaitu tentang rendahnya prestasi belajar matemati-ka yang di anggap bahwa siswa terlalu pasif dalam proses pembelajaran sehingga dibu-tuhkan suatu metode pembelajaran baru yang dapat pembuat siswa aktif mengikuti proses pembelajaran agar pros pembelajaran dapat berjalan secara efektif.

Perencanaan

(3)

pengamatan selama kegiatan pembelajaran; dan (5) Membuat lembar penilaian, tes hasil belajar siswa, dan lembar angket untuk mengetahui respon siswa.

Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini diuraikan mengenai tindakan penelitian pada siklus I, yang disesuaikan pada langkah-langkah pembelajaran. Adapun kegiatan pada tahap pelaksanaan ini akan dijelaskan sesuai dengan rencana pembelajaran berikut ini. Langkah-langkah Pembelajaran A.Kegiatan Pendahuluan (20 menit)

Tanya Jawab, meliput: Pernahkah ka-mu mengelilingi lapangan?; Apa lagi yang pernah kamu keliling selain lapangan?; Ber-bentuk apakah lapangan yang kamu kelilingi?

B.Kegiatan Inti (45 menit)

Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran, secara kelompok siswa me-nyelesaikan lembar kerja: Bagaimana cara menghitung keliling persegi?; Gambarlah persegi dengan sisi 5 cm?; Bagaimana cara menghitung keliling persegi panjang?; Gam-barlah persegi panjang ABCD dengan pan-jang 6 cm dan lebar 4 cm. Kemudian hitung kelilingnya. Melaporkan hasil kerja kelom-pok, kelompok lain menanggapi dan meleng-kapi. Menyimpulkan hasil kelompok dengan bimbingan guru

C.Kegiatan Akhir (15 menit)

Memajangkan hasil kerja kelompok dan penegasan catatan siswa

Pengamatan (Observasi)

Bersamaan dengan pelaksanaan pro-ses pembelajaran berlangsung, peneliti di-bantu mitra guru mengadakan pengamatan untuk memperoleh data. Dari pengamatan tersebut diperoleh hasil belajar siswa pada siklus I yang disajikan dalam Tabel 1.

Berdasarkan data pada Tabel 1 dapat

diartikan bahwa terdapat peningkatan pres-tasi belajar dari awal sebelum siklus sampai dengan penelitian siklus I dari nilai rata-rata siswa sebelum siklus adalah sebesar 63,45 sedangkan untuk siklus I meningkat menjadi 72,00 dengan ketuntasan belajar sebelum siklus 57,50%. Dari hasil nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata dan ketun-tasan belajar pada siklus ke I belum mak-simal maka dari itu perlu dilakukan pene-litian lanjutan disiklus ke II untuk mencapai nilai standar rata-rata dan ketuntasan belajar yang diinginkan.

Tabel 1 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

(4)

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

Dari hasil observasi dan hasil ulangan siswa selama siklus I tim peneliti dapat merefleksikan sebagai berikut: (1) Faktor ke-berhasilan, yaitu: (a) Semua program pene-litian sudah dapat dilaksanakan walau ha-silnya belum maksimal, misalnya yang perlu ditingkatkan, (b) Memotivasi minat anak, (c) Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran, (d) Penguasaan materi pelajaran dengan dengan pembelajaran aktivitas, (e) Pengama-tan siswa saat mengerjakan tugas kelompok, (f) Membantu siswa yang mengalami sulitan, (g) Cara siswa melaporkan hasil lompok, (h) Cara menyimpulkan hasil ke-lompok, (i) Untuk program yang sudah hasil dipertahankan, dan (j) Guru telah ber-hasil melaksanakan pembelajaran Matema-tika dengan metode Aktivitas sehingga pres-tasi siswa dalam pokok bahasan perhitungan keliling persegi dan persegi panjang meng-alami peningkatan walaupun masih ada sedi-kit kekurangan; (2) Kendala yang dihadapi, yaitu (a) Penggunaan waktu bertambah panjang karena masih memerlukan penjelas-an tambahpenjelas-an, (b) Beberapa siswa sulit me-nyesuaikan diri dengan kelompok, dan (c) Anak yang kurang kreatif hanya ikut-ikutan saja; (3) Rencana perbaikan yang dilakukan adalah guru dan tim peneliti mencatat semua kekurangan yang terdapat pada siklus I untuk dilengkapi dan dilaksanakan dalam siklus II. Dengan langkah-langkah yang sama dan ditambah dengan hasil refleksi diharapkan hasil belajar pada siklus II akan lebih baik.

Siklus Kedua

Perencanaan

Perencanaan tindakan pada siklus II hampir sama dengan siklus I, ditambah de-ngan rencana perbaikan tindakan agar kenda-la yang muncul pada siklus I, dapat teratasi pada siklus II. Beberapa perubahan rencana tindakan adalah sebagai berikut: (1) Guru memberikan pengarahan dan motivasi pada siswa untuk melaksanakan kerja kelompok dengan baik; dan (2) Guru memberikan motivasi pada siswa agar lebih aktif lagi dalam kegiatan pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini diuraikan mengenai tindakan-tindakan penelitian pada siklus II, yang mengacu pada rencana pem-belajaran yang dirancang oleh peneliti ber-sama kolaborator. Adapun kegiatan pada ta-hap pelaksanaan ini akan dijelaskan sebagai berikut.

Langkah-langkah Pembelajaran A.Kegiatan Pendahuan (20 menit)

Tanya Jawab: Pernahkah kamu me-ngelilingi lapangan?; Apa lagi yang pernah kamu keliling selain lapangan?; Berbentuk apakah lapangan yang kamu keliling?

B.Kegiatan Inti (45 menit)

Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran (1) Secara kelompok siswa menyelesaikan lembar kerja: Bagaimana cara menghitung keliling persegi?; Gambarlah persegi dengan sisi 5 cm?; Bagaimana cara menghitung keliling persegi panjang?; Gam-barlah persegi panjang ABCD dengan pan-jang 6 cm dan lebar 4 cm. Kemudian hitung kelilingnya. (2) Melaporkan hasil kerja ke-lompok, kelompok lain menanggapi dan melengkapi. (3) Menyimpulkan hasil kelom-pok dengan bimbingan guru

(5)

Memajangkan hasil kerja kelompok dan penegasan catatan siswa

Pengamatan

Setelah menilai hasil ulangan dan melakukan analisa maka data hasil belajar siswa pada siklus II secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan data pada Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa pada siklus ke II prestasi siswa mengalami peningkatan kem-bali jika dibanding dari siklus I. nilai rata-rata pada siklus I sebesar 72,00 meningkat pada siklus ke II dengan nilai rata-rata sebesar 83,50 dengan ketuntasan pada siklus I dengan persentase 57,50% meningkat pada siklus ke II dengan persentase 82,50%. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa pem-belajaran pada siklus ke II dapat dikate-gorikan berhasil.

Refleksi

Dengan membaca paparan data pada tabel di atas dapat diuraikan hasil refleksi si-klus II sebagai berikut: (1) Semua rencana kegiatan yang telah diprogramkan dapat terlaksana lebih baik dari siklus I hingga si-klus II; (2) Guru telah dapat melaksanakan pembelajaran menggunakan metode aktivitas dengan lancar dan berhasil; (3) Murid telah berhasil mengatasi kesulitan dalam menger-jakan soal-soal; dan (4) Siswa telah dapat mengikuti pembelajaran dengan penerapan metode Aktivitas. Hal ini dapat diartikan bahwa melalui dua siklus pembelajaran dengan menggunakan metode aktivitas maka prestasi belajar siswa kelas III semester II SDN 3 Ngantru Tahun 2013/2014 telah me-ngalami peningkatan.

Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

(6)

82,50%. Hal ini menunjukkan bahwa peng-gunaan metode aktivitas dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi matematika pada siswa Kelas III SDN 3 Ngantru Tahun Pelajaran 2013/2014 secara signifikan. Pe-ningkatan prestasi hasil belajar siswa pada bidang studi matematika pada tiap siklus dapat digambarkan pada Gambar 1.

Respon Siswa terhadap Pembelajaran

Dari hasil angket yang diberikan ke-pada siswa dapat diketahui seberapa jauh

respon siswa terhadap pembelajaran. Setelah dilakukan verifikasi terhadap hasil angket, diperoleh hasil yang disajikan dalam Tabel 3. Berdasarkan respon siswa pada siklus I dapat diketahui masih ada beberapa siswa yang belum dapat mengkuti pembelajaran dengan baik hal ini terbukti pada siklus I respon siswa sebesar 1,81%. Sedangkan pada siklus ke II respon siswa meningkat mulai membaik hamper semua siswa merasa nyaman menggunakan metode pembelajaran berbasis aktivitas dengan respon sebesar 1,95%.

Gambar 1 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Tabel 3 Respon Siswa terhadap Pembelajaran Siklus I

No Respon Pensekoran

1 Saya lebih mudah memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan metode baru yang diterapkan

70 5 0 75

2 Saya lebih mudah bekejasama dengan kelompok setalh guru mengubah metode pembelajaran dengan metode yang baru

70 5 0 75

3 Rasa keingintahuan saya lebih besar pada materi yang diajrkan oleh guru 68 6 0 74

4 Saya lebih percaya diri dan komunikatif dalam kegiatan belajar 68 6 0 74

5 Saya merasa perlu untuk mencari literatur lain ysng berhubungan dengan materi 64 8 0 72

6 Saya lebih bertanggung jawab kepada kelompok 64 8 0 72

7 Saya tepat waktu dalam mengerjakan tugas yang diberukan oleh guru 64 8 0 72

8 Saya perlu mendiskusikan materi pembelajaran di luar jam pelajaran 60 1

0

0 70

9 Saya lebih temotivasi belajar setelah guru menerapkan metode ini 60 1

0

0 70

10 Saya merasa tertarik dan senang dengan metode yang diterpkan oleh guru 64 8 0 72 726

1.81

Tabel 4 Respon Siswa terhadap Pembelajaran Siklus II

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00

seb siklus siklus 1 siklus 2

63.45

72.00

83.50

30.00

57.50

82.50

rata-rata

(7)

No Respon Pensekoran 1 Saya lebih mudah memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan metode baru

yang diterapkan

80 0 0 80

2 Saya lebih mudah bekejasama dengan kelompok setelah guru mengubah metode pembelajaran dengan metode yang baru

78 1 0 79

3 Rasa keingintahuan saya lebih besar pada materi yang diajarkan oleh guru 78 1 0 79

4 Saya lebih percaya diri dan komunikatif dalam kegiatan belajar 76 2 0 78

5 Saya merasa perlu untuk mencari literatur lain ysng berhubungan dengan materi 76 2 0 78

6 Saya lebih bertanggung jawab kepada kelompok 74 3 0 77

7 Saya tepat waktu dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 76 2 0 78

8 Saya perlu mendiskusikan materi pembelajaran di luar jam pelajaran 76 2 0 78

9 Saya lebih temotivasi belajar setelah guru menerapkan metode ini 74 3 0 77

10 Saya merasa tertarik dan senang dengan metode yang diterapkan oleh guru 74 3 0 77 781

1.95

Interpretasi Data

Dari hasil penelitian tentang situasi pembelajaran dengan metode aktivitas, tam-paknya pengajaran dengan menggunakan metode ini membuat siklus yang lebih me-nyenangkan daripada jika diajar dengan teknik ceramah yang biasa dilakukan sebe-lumnya. Di dalam penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar siswa aktif dalam mengerjakan tugas kelompok dan cukup ba-nyak siswa yang mengacungkan tangan un-tuk menjawab pertanyaan guru. Tetapi dalam penelitian ini diketahui pula bahwa frekuensi untuk bertanya masih kurang. Kemungkinan

hal ini disebabkan budaya malu masih sangat kuat di dalam diri siswa. Dari segi guru, tampaknya pengajaran dengan metode aktivitas sangat memudahkan karena guru lebih mudah mengarahkan jalannya proses pembelajaran.

Pada pembelajaran dengan meng-gunakan metode aktivitas ini aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran juga mening-kat dengan baik dari siklus I persentase aktivitas guru mencapai 58,75% sedangkan aktivitas siswa mencapai 57,50%. Aktivitas guru dan siswa pada siklus I secara rinci disajikan dalam Tabel 5 dan Tabel 6.

Tabel 5 Aktivitas Guru Siklus I

No Kegiatan Nilai

P1 P2 Jumlah

1 Waktu & Materi yang diberikan sesuai dengan RPP 2 3 5

2 Guru melakukan pengaturan ruangan 2 3 5

3 Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan 2 3 5

4 Guru membimbing siswa dalam diskusi 2 3 5

5 Guru merangsang interaksi antar siswa 2 3 5

6 Guru mengunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung

3 2 5

7 Guru memberikan pertanyaan yang relevan 2 2 4

8 Guru memberikan umpan balik dari materi yang dibahas 2 2 4

9 Metode pembelajaran berpusat pada siswa 3 2 5

10 Guru memberikan penguatan dan penghargaan 2 2 4

Jumlah 47

Rata-rata 58.75

(8)

No Kegiatan Nilai

P1 P2 Jumlah

1 Sikap siswa saat guru melakukan apersepsi 2 2 4

2 Kerjasama siswa dalam kelompok 2 3 5

3 Tanggung jawab siswa dalam kelompok 2 3 5

4 Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat atau pertanyaan 2 2 4

5 Komunikasi siswa dalam kelompok 3 2 5

6 Kemampuan siswa menghubungkan materi dengan kegiatan sehari-hari 2 2 4

7 Ketepatan dan kecepatan siswa dalam menjawab persoalan yang diberikan oleh guru 2 2 4

8 Komunikasi siswa dengan guru 2 3 5

9 Komunikasi siswa dengan teman sebaya 3 2 5

10 Kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan 3 2 5

Jumlah 46

Rata-rata 57.5

Tabel 7 Aktivitas Guru Siklus II

No Kegiatan Nilai

P1 P2 Jumlah

1 Waktu & Materi yan g diberikan sesuai dengan RPP 3 3 6

2 Guru melakukan pengaturan ruangan 3 3 6

3 Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan 3 3 6

4 Guru membimbing siswa dalam diskusi 3 3 6

5 Guru merangsang interaksi antar siswa 3 3 6

6 Guru mengunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung 3 3 6

7 Guru memberikan pertanyaan yang relevan 2 3 5

8 Guru memberikan umpan balik dari materi yang dibahas 2 3 5

9 Metode pembelajaran berpusat pada siswa 3 3 6

10 Guru memberikan penguatan dan penghargaan 3 3 6

Jumlah 58

Rata-rata 72.5

Tabel 8 Aktivitas Siswa Siklus II

No Kegiatan Nilai

P1 P2 Jumlah

1 Sikap siswa saat guru melakukan apersepsi 3 3 6

2 Kerjasama siswa dalam kelompok 3 3 6

3 Tanggung jawab siswa dalam kelompok 3 3 6

4 Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat atau pertanyaan 3 3 6

5 Komunikasi siswa dalam kelompok 3 3 6

6 Kemampuan siswa menghubungkan materi dengan kegiatan sehari-hari 2 3 5

7 Ketepatan dan kecepatan siswa dalam menjawab persoalan yang diberikan oleh guru 2 3 5

8 Komunikasi siswa dengan guru 2 3 5

9 Komunikasi siswa dengan teman sebaya 3 3 6

10 Kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan 3 3 6

Jumlah 57

Rata-rata 71.25

Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa aktivitas pembelajaran pada siklus II meningkat kembali dengan perolehan aktivi-tas guru sebesar 72,50% dan aktiviaktivi-tas siswa mencapai 71,25%. Aktivitas guru dan siswa secara rinci disajikan dalam Tabel 7 dan

Tabel 8.

(9)

63,45 karena siswa lebih siap dalam me-ngikuti pelajaran. Pada siklus II rerata skor formatif sebesar 83,50. Bukan hanya nilai rata-rata siswa yang mengalami peningkatan namun juga ketuntasan siswa mengalami ningkatan dari awal sebelum diadakan pe-nilitian atau sebelum siklus ketuntasan bela-jar mencapai 57,50% meningkat di siklus I sebesar 40,00% dan siklus ke II sebesar 100%. Hasil dari siklus II jauh berbeda de-ngan siklus I karena siswa sudah terbiasa dengan mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran, terdorong untuk belajar yang lebih baik, serta merasa lebih terbuka kepada teman kelompoknya untuk pemahaman kon-sep-konsep yang belum dimengerti.

Pada siklus I, siswa dikelompokkan terdiri dari 2-3 orang untuk mengerjakan tu-gas kelompok. Tampaknya pengelompokkan ini dapat memberikan pengaruh terhadap ha-sil belajar. Namun perlu ditingkatkan dengan pembagian kelompok yang lebih kecil yaitu 3 orang. Berdasarkan hasil yang diperoleh terdapat perbedaan dengan siklus I. Ber-dasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tugas secara berkelompok sangat bermanfaat utamanya untuk kelas yang berjumlah besar. Respon siswa terhadap pembelajaran dengan metode aktivitas dikatakan positif, karena sebagian siswa me-nyatakan lebih mudah, lebih tertarik dalam proses pembelajaran. Hal ini bisa dipahami karena proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang te-lah dilaksanakan selama dua siklus dapat

disimpulkan bahwa: (1) Penerapan metode Aktivitas pada pembelajaran matematika ma-teri perhitungan keliling persegi dan persegi panjang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa ditunjukan dari kenaikan nilai rata-rata masing-masing siklus yaitu siklus I sebesar 72,00 mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 83,50 dengan ketuntasan siklus I sebesar 57,50% mengalami peningkatan di siklus ke II sebesar 82,50%; (2) Penerapan metode Aktivitas dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi perhitungan keliling persegi dan persegi pan-jang, sehingga mengakibatkan prestasi belajar meningkat; dan (3) Penerapan metode Aktivitas sangat efektif diterapkan pada pembelajaran matematika siswa kelas III SDN 3 Ngantru Tahun 2013/2014.

Saran

Saran yang dapat diberikan berdasar-kan hasil penelitian, yaitu: (1) Perlu dicoba melakukan kombinasi pola pembelajaran yang menggunakan metode Aktivitas dengan model belajar yang lain; (2) Untuk me-ningkatkan kemampuan siswa dalam mema-hami materi pokok perhitungan keliling per-segi dan perper-segi panjang siswa diberi test ter-tulis atau tugas lainnya; (3) Pembelajaran yang menggunakan metode Aktivitas perlu dikembangkan untuk mata pelajaran mate-matika, agar dapat meningkatkan pemaham-an siswa; dpemaham-an (4) Penggunapemaham-an model pembe-lajaran yang menggunakan metode Aktivitas perlu terus dilakukan karena pembelajaran ini lebih menyenangkan bagi siswa, mendo-rong dan membiasakan siswa untuk belajar yang lebih baik.

DAFTAR RUJUKAN

(10)

Doroeso, B. 1988. Dasar Konsep Matemati-ka, Sejarah Nasional Indonesia dan Umum. Semarang: Aneka Ilmu.

Gofer, A. 1982. Desain Instruksional. Solo: Tiga Serangkai.

Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Jaya, A. Tanpa tahun. Penentuan Trampil dalam Rapat dan Diskusi. Surabaya: CV. Karya Utama.

Jono, R. 1973. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, Jakarta: Balai Pustaka. Noorsyam. Tanpa tahun. Pengantar

Dasar-dasar Pendidikan. Malang: Tim Dosen IKIP Malang.

Soleh. 1984. Kamus Rakyat Populer. Sura-baya: Karya Anda

Gambar

Tabel 1 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
tabel di atas dapat diuraikan hasil refleksi si- Dengan membaca paparan data pada klus II sebagai berikut: (1) Semua rencana kegiatan yang telah diprogramkan dapat terlaksana lebih baik dari siklus I hingga si-klus II; (2) Guru telah dapat melaksanakan pem
Gambar 1 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Tabel 5 Aktivitas Guru Siklus I
+2

Referensi

Dokumen terkait

Semakin baik knowledge management process terlihat dari kemampuan karyawan menciptakan pengetahuan baru dan karyawan mampu menggunakan pengetahuan dengan baik ketika

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi jenis tanah dengan penambahan pupuk NPK Phonska yang memberikan pengaruh nyata

Ekspresi koreseptor CXCR4 di sel limfosit T CD4 ditemukan pula lebih tinggi secara bermakna pada ODHA bukan pemakai narkoba dibanding dengan ODHA penasun, demikian pula

Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Disfungsi Ereksi pada Karyawan Kantor di Kecamatan Grogol, Sukoharjo.. Correlation between Physical Activity and Erectile Dysfunction at Office

Hasil belajar dribbling dalam permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 1 Pangkajene terbukti dengan adanya peningkatan dari nilai rata- rata 13,0500 meningkat

Mengumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa Untuk Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2014, seperti tersebut di bawah ini

7.1 Partisipasi aktif dalam perencanaan, implementasi, dan peningkatan mutu penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama yang mendukung

Aula Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur Jalan Kayoon No... ABDILLAH