PENGENDALIAN GULMA DENGAN SAFLUFENACIL SECARA TUNGGAL DAN CAMPURAN PADA PERTANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)
BELUM MENGHASILKAN DI LAHAN GAMBUT
SKRIPSI
OLEH :
MUHAMMAD IQBAL
120301106/ BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
PENGENDALIAN GULMA DENGAN SAFLUFENACIL SECARA TUNGGAL DAN CAMPURAN PADA PERTANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)
BELUM MENGHASILKAN DI LAHAN GAMBUT
SKRIPSI
OLEH :
MUHAMMAD IQBAL
120301106/ BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memproleh Gelar Sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Judul Penelitian : Pengendalian Gulma Dengan Saflufenacil Secara Tunggal dan Campuran Pada Pertanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Belum Menghasilkan di Lahan Gambut
Nama : Muhammad Iqbal NIM : 120301106 Program Studi : Agroekoteknologi
Minat : Budidaya Pertanian dan Perkebunan
Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing
Prof. Ir. Edison Purba, Ph.D Ir. Lisa Mawarni MP
Ketua Anggota
Mengetahui,
Dr. Ir. Sarifuddin, MP
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
Adapun judul skripsi ini adalah “Pengendalian Gulma Dengan Sulfenacil Secara Tunggal dan Campuran Pada Pertanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Belum Menghasilkan di Lahan Gambut” yang merupakan salah satu syarat dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada komisi pembimbing Prof. Ir.
Edison Purba, Ph.D selaku ketua komisi pembimbing dan Ir. Lisa Mawarni, MP selaku anggota
komisi pembimbing, dan kepada pihak karyawan perkebunan PT TOR GANDA, teman-teman yang
membantu penelitian skripsi saya dan pegawai jurusan, dll yang telah banyak membantu dalam
pembuatan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak
yang membutuhkan.
Medan, Mei 2017
ABSTRAK
MUHAMMAD IQBAL: PENGENDALIAN GULMA DENGAN SAFLUFENACIL SECARA TUNGGAL DAN CAMPURAN PADA PERTANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) BELUM MENGHASILKAN DI LAHAN GAMBUT dibimbing oleh EDISON PURBA dan LISA MAWARNI
Jenis gulma pada pertanaman kelapa sawit di lahan gambut yang belum menghasilkan umumnya didominasi gulma berjenis pakis-pakisan seperti Stenochlaena palustris dan Nephrolepis bisserata. Herbisida yang digunakan untuk mengendalikan gulma pakisan pada lahan gambut sangat terbatas. Penilitian ini bertujuan untuk menguji efektefitas aplikasi saflufenacil secara tunggal maupun kombinasi dengan herbisa lain (glifosat, glufosinat, paraquat, metil metsulfuron). Penelitian dilaksanakan di Perkebunan Kelapa Sawit di PT. TOR GANDA, Kebun Tahuanganda, Aek Korsik, Rantau Prapat, Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai Januari 2017, menggunakan Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial dengan 10 taraf yaitu (kontrol, paraquat (1500 ml/ha), glufosinat (3500 ml/ha), glifosat ( 1500 ml/ha), saflufenacil (75 g b.a/ha), saflufenacil (60 g b.a/ha) + paraquat (1500 ml/ha), saflufenacil (75 g b.a/ha) + glifosat (1500 ml/ha), saflufenacil (75 g b.a/ha) + glufosinat (1500 ml/ha), saflufenacil (75 g b.a/ha) + metil metsufuron (75 g b.a/ha), saflufenacil (75 g b.a/ha) + ( paraquat 1500 ml/ha). Pada petak contoh sebelum aplikasi terdapat 6 jenis gulma yaitu
Stenochlaena palustris, Nephrolepis bisserata, Asystasia intrussa, Cyperus rotundus, Melastomma afine dan Fimbristylis miliaceae. Persentase kematian secara visual tertinggi adalah perlakuan Saflufenacil 75 g.b.a/ha + Paraquat 1500 ml/ha dan terendah adalah perlakuan Saflufenacil 75 g.b.a/ha. Persentase mortalitas tertinggi adalah Saflufenacil 75 g.b.a/ha + Paraquat 1500 ml/ha dan terendah adalah Saflufenacil 75 g.b.a/ha. Bobot kering tertinggi adalah perlakuan Saflufenacil 75 g.b.a/ha dan terendah adalah perlakuan Saflufenacil 60 g.b.a/ha + Paraquat 1500 ml/ha.
ABSTRACT
MUHAMMAD IQBAL: WEEDS CONTROL WITH SINGLE SAFLUFENACIL AND MIXTURE IN IMMATURE PALM OIL PLANT AT PEAT LAND supervised by EDISON Research was held on palm plantations in PT. TOR GANDA , Tahuanganda Estate, Aek Korsik, Rantau Prapat, North Sumatera, on October 2016 until January 2017, using randomized non factorial design with 10 different scale such as (control, paraquat (1500 ml/ha), glufosinat (3500 ml/ha), glifosat ( 1500 ml/ha), saflufenacil (75 g b.a/ha), saflufenacil (60 g b.a/ha) + paraquat (1500 ml/ha), saflufenacil (75 g b.a/ha) + glifosat (1500 ml/ha), saflufenacil (75 g b.a/ha) + glufosinat (1500 ml/ha), saflufenacil (75 g b.a/ha) + metil metsufuron (75 g b.a/ha), saflufenacil (75 g b.a/ha) + ( paraquat 1500 ml/ha). The result showed that there are six specific weeds such as Stenochlaena palustris, Nephrolepis bisserata, Asystasia intrussa, Cyperus rotundus, Melastomma afine and Fimbristylis miliaceae on that land. The highest percentage of visually death is using saflufenacil 75 g.b.a / ha + paraquat 1500 ml / ha and the lowest is saflufenacil 75 g.b.a / ha .The highest percentage of mortality is saflufenacil 75 g.b.a / ha + paraquat 1500 ml / ha and the lowest is saflufenacil 75 g.b.a / ha . The highest plant weight dry is saflufenacil 75 g.b.a / ha and the lowest is saflufenacil 60 g.b.a / ha + paraquat 1500 ml / ha .
RIWAYAT HIDUP
Muhammad Iqbal, lahir di Kisaran pada tanggal 4 Januari 1994 putra dari Bapak Ir. H.
Suherman Hamid dan ibu Dra. Narumondang Bulan Siregar, MM, Ak, CA. Penulis merupakan
anak ketiga dari tiga bersaudara.
Penulis menyelesaikan pendidikan SMA tahun 2012 dari SMA Negeri 1 Medan dan pada
tahun 2012 terdaftar masuk ke Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas
Sumatera Utara melalui jalur SNMPTN tertulis. Penulis memilih minat Budidaya Pertanian dan
Perkebunan (BPP), program studi Agroekoteknologi.
Selama perkuliahan penulis aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan antara lain
organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (2015-2016), Medan Berkebun (2016-2017) Penulis juga
aktif menjadi asisten Laboratorium Teknologi Budidaya Tanaman Perkebunan (2015),
Laboratorium Dasar Perlindungan Tanaman Sub-Gulma (2016), dan asisten Laboratorium Ilmu
Gulma (2016-2017).
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PTPN V di Kebun Tandun
Berlokasi di Desa Talang Danto, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau
DAFTAR ISI
Jenis Gulma di Perkebunan Kelapa Sawit Lahan Gambut... 4
Kerugian Akibat Gulma di Kelapa Sawit ... 6 Tempat dan Waktu Penelitian………. 17
Bahan dan Alat...………... 17
Metode Penelitian.………... 17
PELAKSANAAN PENELITIAN Penetapan Areal Penelitian ... 19
Penetapan Petak Contoh dan Petak Percobaan ... . .. 19
Aplikasi Herbisida ... 19
Pengamatan Parameter ... 19
Tingkat kerusakan Gulma Secara Visual ... 20
Persentase Kematian Gulma Mortalitas... 20
Bobot Kering ... 21
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ... 22
Sum Dominan Ratio (SDR) ... .... 22
Pengamatan Tingkat Kerusakan Gulma Secara Visual …... 22
Pengamatan Persentase Mortalitas (%)…... 24
Bobot Kering …... 26
Pembahasan …... 26
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan... 29
Saran ... .. 29
DAFTAR TABEL
No Hal
1. Nilai SDR gulma sebelum aplikasi herbisida ... 22
2. Persentase kematian gulma secara visual pada pengamatan 4, 8 dan 12 MSA ... 24
3. Persentase mortalitas gulma pada pengamatan 4, 8 dan 12 MSA ... 25
DAFTAR LAMPIRAN
No Hal
1. Bagan penelitian ... 34
2. Kalibraasi alat semprot... 35
3. Data pengamatan Sum Dominan Ratio (SDR)... 39
4. Data persentase kematian gulma Steochlena pallustris dan Nephrolepis biserrata secara visual pada pengamatan 4 MSA ... 5. Data persentase kematian gulma Steochlena pallustris dan Nephrolepis biserrata secaravisual pada pengamatan 8 MSA ... 6. Data persentase kematian gulma Steochlena pallustris dan Nephrolepis biserrata secara visual pada pengamatan 12 MSA ... 7. Data persentase kematian gulma keseluruhan secara visual pada pengamatan 4 MSA.. 42
8. Data persentase kematian gulma keseluruhan secara visual pada pengamatan 8 MSA.. 42
9. Data persentase kematian gulma keseluruhan secara visual pada pengamatan 12 MSA. 43 10. Data mortalitas Steochlena pallustris pada pengamatan 4 MSA... 44
11. Data mortalitas Steochlena pallustris pada pengamatan 8 MSA... 44
12. Data mortalitas Steochlena pallustris pada pengamatan 12 MSA... 44
13. Data mortalitas Nephrolepis biserrata pada pengamatan 4 MSA... 44
14. Data mortalitas Nephrolepis biserrata pada pengamatan 8 MSA... 44
15. Data mortalitas Nephrolepis biserrata pada pengamatan 12 MSA... 4
16. Data bobot kering pada pengamatan 4 MSA ... 46
17. Data bobot kering pada pengamatan 8 MSA ... 48
18. Data bobot kering pada pengamatan 12 MSA ... 49