• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahun 2011 – BSNP Indonesia SMP-KELAS 8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahun 2011 – BSNP Indonesia SMP-KELAS 8"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1

PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII

I. KELAYAKAN ISI A. CAKUPAN MATERI

Butir 1 Kelengkapan materi

Materi yang disajikan mencakup ruang lingkup pokok bahasan atau materi pokok yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Deskripsi

Materi yang disajikan tentang Sejarah perkembangan Agama Buddha dan riwayat hidup Buddha beserta siswa-siswanya, dapat mengembangkan ranah kognitif dan afektif siswa sehingga menimbulkan pemahaman dan motivasi siswa untuk melaksanakan Dhammayatra ke tempat-tempat suci agama Buddha, sebagai berikut :

1. Riwayat Pangeran Siddharta, dalam kisah Masa Bertapa hingga menjadi Buddha 2. Riwayat Buddha Gotama, dalam kisah Masa Pembabaran Dharma

3. Dharmayatra

4. Sejarah Perkembangan Agama Buddha

Butir 2 Keluasan materi

Deskripsi Materi yang disajikan mencerminkan jabaran yang mendukung pencapaian semua Kompetensi Dasar (KD).

1. Riwayat Pangeran Siddharta, dalam kisah Masa Bertapa hingga menjadi Buddha – mengkaji pustaka tentang 8 anugerah yang diminta Pangeran Siddharta, menceritakan peristiwa pelepasan agung, meneladani tekad dan semangat Pangeran Siddharta dalam upaya mewujudkan cita-cita untuk mencapai keBuddhaan, mendeskripsikan peristiwa dari pencapaian keBuddhaan

2. Riwayat Buddha Gotama, dalam kisah Masa Pembabaran Dharma – menjelaskan tujuan pembabaran Dharma, mengkaji pustaka mengenai informasi peristiwa sebelum Sang Buddha membabarkan khotbah pertamanya Dhamma Cakkapavatthana Sutta, mengungkapkan isi khotbah pertama Sang Buddha, menceritakan perjalanan Sang Buddha dalam membabarkan Dharma, merumuskan kembali kisah-kisah Sariputra dan Mogallana, Ananda dan Upali, Kassapa Bersaudara, serta siswa-siswa dan pengikut terkemuka Sang Buddha, menjelaskan peranan Raja-Raja pendukung agama Buddha

3. Dharmayatra – mendeskripsikan Dharmayatra, menjelaskan tujuan dan manfaat melaksanakan Dharmayatra, mengidentifikasi tempat-tempat Dharmayatra dan tempat-tempat suci agama Buddha yang lain

4. Sejarah Perkembangan Agama Buddha – menceritakan sejarah pembabaran agama Buddha, memilah dan membandingkan informasi yang diterima dari berbagai pendapat mengenai bentuk-bentuk kepercayaan orang Indonesia sebelum kedatangan agama Buddha, sejarah awal

(2)

masuknya agama Buddha di Indonesia, sejarah perkembangan agama Buddha sebelumnya

Butir 3 Kedalaman materi

Deskripsi Materi yang disajikan mulai dari pengenalan konsep, definisi, prosedur, tampilan output, contoh, kasus, latihan, sampai dengan interaksi antar-konsep sesuai dengan tingkat pendidikan peserta didik dan sesuai dengan yang diamanatkan oleh Kompetensi Dasar (KD), mencakup rincian materi pokok serta pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

1. Riwayat Pangeran Siddharta, dalam kisah Masa Bertapa hingga menjadi Buddha

¾ Mengidentifikasi 8 anugerah yang dimohonkan Pangeran Siddharta kepada ayahnya, ¾ Menjelaskan sikap Raja Sudhodhana ketika mendengar 8 permintaan Pangeran Siddharta, ¾ Menceritakan peristiwa kepergian Pangeran Siddharta di tengah malam,

¾ Menjelaskan alasan dan tujuan Pangeran Siddharta meninggalkan istana dan keluarga, ¾ Menceritakan peristiwa yang terjadi di tepi sungai Anoma,

¾ Menjelaskan 8 persembahan dari Brahma Chatikara kepada Pangeran Siddharta,

¾ Menceritakan keadaan Channa dan kuda Khantaka setelah ditinggalkan Pangeran Siddharta

¾ Menceritakan kejadian Pangeran Siddharta yang pergi ke Rajagaha dan bertemu dengan Raja Bimbisara ¾ Menjelaskan sifat Raja Bimbisara dan permintaannya kepada pertapa Siddharta

¾ Menjelaskan cara pertapa Siddharta berguru dan memperoleh pelajaran dari 2 orang gurunya ¾ Menjelaskan makna dan manfaat dari ajaran guru-guru Pertapa Siddharta

¾ Menceritakan pengalaman saat pertapa Siddharta menyiksa diri bersama 5 pertapa lainnya ¾ Menceritakan peristiwa saat pertapa Siddharta meninggalkan cara bertapa menyiksa diri ¾ Menceritakan 5 mimpi agung yang dialami pertapa Siddharta

¾ Menceritakan pertolongan yang dilakukan anak gembala kepada pertapa Siddharta ¾ Menceritakan peristiwa pertemuan dengan Sujata

¾ Menceritakan keajaiban yang terjadi di Sungai Neranjara

¾ Mengambil pelajaran berharga dan semangat keBuddhaan untuk diteladani dalam semangat belajar ¾ Mengungkapkan ikrar pertapa Gotama untuk mencapai keBuddhaan

¾ Menyebutkan objek meditasi yang digunakan pertapa Gotama sehingga mencapai tingkat Kebuddhaan ¾ Menceritakan kembali peristiwa yang terjadi setelah pertapa Gotama mencapai Kebuddhaan

¾ Menceritakan peristiwa 7 minggu setelah Penerangan Agung

2. Riwayat Buddha Gotama, dalam kisah Masa Pembabaran Dharma

¾ Menceritakan peristiwa sebelum Sang Buddha mengajarkan Khotbah Dharma yang pertama ¾ Menunjukkan tempat khotbah pertama Sang Buddha

¾ Menyebutkan nama-nama pertapa yang mendengarkan khotbah pertama ¾ Menyebutkan isi khotbah pertama Sang Buddha

(3)

¾ Menceritaka asal-usul Yasa dan teman-temannya menjadi pengikut Sang Buddha ¾ Menceritakan asal-usul 30 pemuda menjadi pengikut Sang Buddha

¾ Menjelaskan perintah Sang Buddha kepada 60 orang Arahat

¾ Menceritakan asal-usul Kassapa Bersaudara menjadi pengikut Sang Buddha ¾ Menceritakan asal-usul Sariputra dan Moggallana menjadi pengikut Sang Buddha ¾ Menceritakan asal-usul Ananda dan Upali menjadi pengikut Sang Buddha

¾ Menceritakan kisah Rahula menjadi pengikut Sang Buddha

¾ Menceritakan kisah Raja Bimbisara yang selalu mendukung Sang Buddha ¾ Menceritakan kisah Raja Pasenadi Kosala yang selalu mendukung Sang Buddha

¾ Menceritakan perjalanan-perjalanan Sang Buddha dalam membabarkan Buddha Dharma

3. Dharmayatra

¾ Mendefinisikan pengertian Dharmayatra

¾ Menjelaskan pernyataan Sang Buddha dalam Maha Parinibbana Sutta tentang pahala melaksanakan Dharmayatra ¾ Menjelaskan tujuan melaksanakan Dharmayatra

¾ Menerangkan manfaat melaksanakan Dharmayatra ¾ Mengidentifikasi tempat-tempat ber-Dharmayatra

¾ Menjelaskan tempat-tempat ber-Dharmayatra : Taman Lumbini, Buddhagaya, Taman Rusa Isipatana, Kusinara, Rajagaha, Savatthi ¾ Mengidentifikasi candi-candi Buddhis di Indonesia

4. Sejarah Perkembangan Agama Buddha

¾ Menjelaskan bentuk-bentuk kepercayaan orang-orang Indonesia sebelum kedatangan agama Buddha ¾ Menceritakan sejarah perkembangan agama Buddha dalam kehidupan manusia

¾ Menceritakan sejarah perkembangan agama Buddha zaman Sang Buddha

¾ Menceritakan sejarah perkembangan agama Buddha di Nusantara : zaman kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, zaman kerajaan Sriwijaya, zaman kerajaan Majapahit

¾ Menceritakan sejarah perkembangan agama Buddha sejak abad 20 ¾ Menceritakan sejarah perkembangan agama Buddha setelah kemerdekaan

B. KETEPATAN MATERI

Butir 4 Keakuratan konsep, doktrin dan definisi

Deskripsi Konsep dan definisi yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai dengan konsep, doktrin dan definisi yang berlaku menurut ajaran Buddha Dharma, diuraikan berdasarkan sejarah dan riwayat kehidupan

(4)

Contoh salah satu Bahasan dalam materi Dharmayatra :

Dharmayatra terdiri dari kata ‘dharma’ dan ‘yatra’. Dharma artinya kesunyataan, benar, kebenaran, hukum, ajaran, suci, ide, segala sesuatu, dlsb. Yatra artinya tempat. Jadi, dharmayatra artinya tempat Dharma, tempat yang berhubungan dengan Dharma yang perlu dikunjungi oleh umat Buddha.

Butir 5 Keakuratan fakta dan data

Deskripsi Fakta dan data yang disajikan sesuai dengan kenyataan empiris (yang benar-benar terjadi) sesuai dengan ajaran Buddha Dharma dan mendukung materi sajian untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.

Contoh salah satu Bahasan dalam materi Dharmayatra :

Bahwa menurut kitab suci Tipitaka, pada saat menjelang mangkat atau Parinibbana, Sang Buddha menguraikan tentang ziarah ke tempat-tempat suci (Dharmayatra) dalam khotbahnya yang dikenal dengan Maha Parinibbana Sutta dalam Digha Nikaya, yang harus dikunjungi oleh umat Buddha.

Butir 6 Keakuratan contoh dan kasus

Deskripsi Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan empiris (yang benar-benar terjadi) sesuai dengan ajaran Buddha Dharma untuk meningkatkan keyakinan dan pemahaman peserta didik.

Gambar-gambar : yang berhubungan dengan tempat-tempat ber-Dharmayatra dan candi-candi Buddhis di Indonesia Kisah-kisah masa bertapa dan masa pembabaran Dharma Sang Buddha

Butir 7 Keakuratan gambar, simbol dan lambang

(5)

Butir 8 Keakuratan istilah

Deskripsi Agar istilah-istilah keagamaan bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya,dapat menggunakan bahasa Pali, Sanskerta, Mandarin, Jepang, Tibet dan lainya yang disajikan sesuai dengan Buddha Dharma.

Contoh Istilah :

Bhikkhu (bahasa Pali), Bhiksu (bahasa Sanskerta) Dhamma (bahasa Pali), Dharma (bahasa Sanskerta)

Butir 9 Keakuratan acuan pustaka

Deskripsi Pustaka acuan yang digunakan dalam teks, simbol, lambang dan bahasa sesuai dengan Buddha Dharma, mengacu kepada Kitab Suci Tipitaka

Contoh Pustaka :

Tim Penyusun, Sejarah Perkembangan Agama Buddha, Jakarta, Penerbit CV.Dewi Kayana Abadi, 2003 Widyadharma S. Maha Pandita, Riwayat Hidup Buddha Gotama, Jakarta, Penerbit Cetiya Vatthu Daya, 1999 Dan lain sebagainya.

C. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

Butir 10 Kesesuaian materi dengan perkembangan Agama Buddha

Deskripsi Materi yang disajikan aktual yaitu sesuai dengan perkembangan keilmuan Agama Buddha, merujuk pada kasus yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat

Contoh Materi Dharmayatra :

Bahwa Candi Borobudur merupakan salah satu tempat suci untuk ber-Dharmayatra yang dianjurkan dalam kitab suci Tipitaka, dan sejak tahun 1983 telah diadakan perayaan hari Raya Waisak secara nasional di Candi Borobudur

Butir 11 Menggunakan Contoh konkret dan faktual tentang Kasus di Indonesia

Deskripsi Contoh konkret dan faktual yaitu sesuai dengan kenyataan empiris (yang benar-benar terjadi) pada kehidupan Sang Buddha dan umat Buddha masa kini

Mengunjungi tempat-tempat suci agama Buddha dan mengikuti puja bakti yang diadakan, mengadakan studi kasus di masyarakat

(6)

Butir 12 Menggunakan gambar, simbol, dan lambang

Deskripsi Gambar, symbol, dan ilustrasi diutamakan yang aktual, namun juga dilengkapi penjelasan atau perbandingan sesuai dengan materi sajian dalam Buddha Dharma.

Butir 13 Menggunakan contoh dan kasus di Indonesia

Deskripsi Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan ajaran Buddha Dharma dan sesuai dengan situasi serta kondisi di Indonesia.

Contoh Materi Hari Raya Waisak :

Bahwa upacara Tri Suci Waisak dilakukan secara nasional di Candi Borobudur

Butir 14 Pengembangan lingkungan sebagai sumber belajar

Deskripsi Uraian yang disajikan selain bersumber dari teks-teks Buddha Dharma, juga memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dalam rangka pembelajaran kontekstual, dengan meninjau langsung tempat-tempat suci agama Buddha dalam hal studi kasus terhadap sejarah perkembangan agama Buddha

Mengadakan Dharmayatra dan kunjungan ke tempat-tempat suci Agama Buddha dan Candi-Candi BuddhisMelakukan dokumentasi yang berhubungan dengan tempat-tempat bersejarah Agama Buddha

Butir 15 Apresiasi terhadap keanekaragaman budaya, adat istiadat, agama, dan tidak bias gender, serta menghindari persoalan Suku, Ras dan Golongan

Deskripsi Uraian, contoh, dan latihan yang disajikan dapat membuka wawasan dan pemahaman peserta didik untuk mengenal dan menghargai perbedaan budaya, adat-istiadat, agama, dan tidak bias gender, serta menghindari persoalan Suku, Ras dan Golongan dalam kehidupan sehari-hari yang majemuk, sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

(7)

Butir 16 Pengembangan kecakapan sosial

Deskripsi Uraian, contoh, dan latihan dapat menciptakan interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan lingkungan sosialnya sesuai dengan Buddha Dharma.

Mengumpulkan bahan-bahan yang berhubungan dengan peristiwa pemutaran Roda Dharma dan cara-cara penahbisan Bhikkhu-BhikkhuniBer-Dharmayatra bersama warga kelas untuk menumbuhkan keyakinan

D. MENDORONG KEINGINTAHUAN

Butir 17 Mendorong berpikir kritis, kreatif, dan inovatif

Deskripsi Penyajian materi dapat mendorong berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, melalui metode pembelajaran yang sesuai (misalnya metode diskusi, simulasi, inkuiri) sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Inkuiri : Mengelompokkan candi-candi Buddhis di Indonesia Diskusi dan Simulasi : Manfaat melaksanakan Dharmayatra

Butir 18 Memuat tugas, latihan, dan evaluasi untuk umpan balik

Deskripsi Pada setiap bab diberikan tugas dan latihan. Tugas yang diberikan dapat didasarkan dari dalam maupun dari luar teks. Latihan didasarkan pada uraian materi ajaran Buddha Dharma yang disajikan dalam teks dan diberikan pada bagian akhir bab. Evaluasi didasarkan pada uraian materi yang disajikan dalam teks dan diberikan pada bagian akhir buku.

Tugas, berupa tugas individu (Kuis, Isian Singkat), tugas kelompok (diskusi, simulasi, Observasi, Portofolio) Contoh :

¾ Kuis – bentuk Teka Teki Silang, yang disajikan dalam kotak-kotak tersedia

¾ Isian Singkat – Pangeran Siddharta meninggalkan istana pada usia …………. tahun ¾ Diskusi – Makna ber-Dharmayatra ke candi-candi Buddhis

¾ Observasi – Kunjungi candi Buddhis untuk mengamati langsung apa terdapat pada dinding-dinding candi

¾ Portofolio – Kumpulkan informasi mengenai sejarah perkembangan agama Buddha di Indonesia dan di dunia sebagai perwujudan dari menumbuhkan keyakinan umat Buddha!

Latihan, berupa soal-soal Isian Pendek, Pilihan Berganda, Uraian Singkat, dan Uraian Bebas ¾ Isian Pendek – Judul khotbah pertama Sang Buddha adalah ……… ¾ Pilihan Berganda – Ketika meninggalkan istana, Pangeran Siddharta pergi dengan cara ……..

a. Jalan kaki b. Naik Kuda c. Berlari d. Naik Onta e. Naik Gajah

(8)

¾ Uraian Singkat – Apa yang dimaksud dengan Dharmayatra? ¾ Uraian Bebas – Apakah manfaat dari melaksanakan Dharmayatra?

Evaluasi, memuat soal-soal Uji Kompetensi dalam bentuk Pilihan Berganda ¾ Pilihan Berganda –

Tali kecapi yang ditarik kencang berarti …..

a. Talinya longgar b. Hidup menyiksa diri c. Suaranya merdu d. Talinya putus e. Hidup mewah

II. KELAYAKAN PENYAJIAN

A. TEKNIK PENYAJIAN

Butir 19 Konsistensi sistematika sajian dalam bab

Deskripsi Sistematika penyajian dalam setiap bab taat asas (memiliki pendahuluan, isi, penutup, dan evaluasi) : pembukaan, penjabaran dan penjelasan, dan penutup pelajaran

Contoh salah satu materi mengenai Sejarah Perkembangan Agama Buddha :

- Pembukaan : Sebelum mengenal agama, pada zaman dahulu orang-orang Indonesia menyembah dan memuja roh leluhurnya yang dianggap sebagai yang telah berjasa dan mempunyai banyak pengalaman. Roh leluhur, menurut kepercayaan pada waktu itu, dianggap mempunyai kekuatan gaib yang dapat digunakan ...

- Penjabaran dan Penjelasan : Setelah pertapa Gotama mencapai penerangan sempurna dan menjadi Buddha, Beliau mulai mengajarkan Ajarannya yang pertama kali kepada lima orang pertapa, di Taman Rusa Isipatana, yang dikenal dengan Dhamma Cakkapavatthana Sutta / Khotbah Pemutaran Roda Dhamma ...

- Penutup : ... yang mengakibatkan banyak dijumpainya aliran-aliran dalam agama Buddha.

Butir 20 Keruntutan konsep

Deskripsi Penyajian konsep disajikan secara runtun mulai dari yang mudah ke sukar, dari yang konkret ke abstrak dan dari yang sederhana ke kompleks, dari yang dikenal sampai yang belum dikenal. Materi ajaran Buddha Dharma dari bagian sebelumnya bisa membantu pemahaman materi pada bagian selanjutnya.

(9)

1. Perkembangan Agama dalam Kehidupan Manusia 2. Perkembangan agama Buddha zaman Sang Buddha 3. Perkembangan Agama Buddha di Nusantara

3.1. Zaman Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia 3.2. Zaman Kerajaan Sriwijaya

3.3. Zaman Kerajaan Syailendra di Mataram 3.4. Zaman Kerajaan Majapahit

4. Perkembangan Agama Buddha Sejak Abad 20

5. Perkembangan Agama Buddha Setelah Kemerdekaan

Butir 21 Kesesuaian ilustrasi (misalnya teks, gambar, simbol) dengan materi yang disajikan

Deskripsi Ilustrasi (misalnya teks, gambar, simbol) yang disajikan memperjelas materi yang diuraikan. Untuk kelas VIII, sajian ilustrasi seimbang dengan uraian (teks). Ilustrasi berasal dari lingkungan sekitar yang sesuai dengan konteks menurut ajaran Buddha Dharma.

B. PENDUKUNG PENYAJIAN

Butir 22 Pembangkit motivasi belajar pada awal bab

Deskripsi Terdapat uraian tentang apa yang akan dicapai peserta didik setelah mempelajari bab tersebut dalam upaya membangkitkan motivasi belajar dan pemahaman peserta didik, diuraikan dalam indikator setiap bab materi sajian

1. Riwayat Pangeran Siddharta, dalam kisah Masa Bertapa hingga menjadi Buddha Siswa mampu :

¾ Mengidentifikasi 8 anugerah yang dimohonkan Pangeran Siddharta kepada ayahnya, ¾ Menjelaskan sikap Raja Sudhodhana ketika mendengar 8 permintaan Pangeran Siddharta, ¾ Menceritakan peristiwa kepergian Pangeran Siddharta di tengah malam,

¾ Menjelaskan alasan dan tujuan Pangeran Siddharta meninggalkan istana dan keluarga, ¾ Menceritakan peristiwa yang terjadi di tepi sungai Anoma,

¾ Menjelaskan 8 persembahan dari Brahma Chatikara kepada Pangeran Siddharta,

¾ Menceritakan keadaan Channa dan kuda Khantaka setelah ditinggalkan Pangeran Siddharta

¾ Menceritakan kejadian Pangeran Siddharta yang pergi ke Rajagaha dan bertemu dengan Raja Bimbisara ¾ Menjelaskan sifat Raja Bimbisara dan permintaannya kepada pertapa Siddharta

¾ Menjelaskan cara pertapa Siddharta berguru dan memperoleh pelajaran dari 2 orang gurunya ¾ Menjelaskan makna dan manfaat dari ajaran guru-guru Pertapa Siddharta

¾ Menceritakan pengalaman saat pertapa Siddharta menyiksa diri bersama 5 pertapa lainnya ¾ Menceritakan peristiwa saat pertapa Siddharta meninggalkan cara bertapa menyiksa diri ¾ Menceritakan 5 mimpi agung yang dialami pertapa Siddharta

(10)

¾ Menceritakan pertolongan yang dilakukan anak gembala kepada pertapa Siddharta ¾ Menceritakan peristiwa pertemuan dengan Sujata

¾ Menceritakan keajaiban yang terjadi di Sungai Neranjara

¾ Mengambil pelajaran berharga dan semangat keBuddhaan untuk diteladani dalam semangat belajar ¾ Mengungkapkan ikrar pertapa Gotama untuk mencapai keBuddhaan

¾ Menyebutkan objek meditasi yang digunakan pertapa Gotama sehingga mencapai tingkat keBuddhaan ¾ Menceritakan kembali peristiwa yang terjadi setelah pertapa Gotama mencapai keBuddhaan

¾ Menceritakan peristiwa 7 minggu setelah Penerangan Agung

2. Riwayat Buddha Gotama, dalam kisah Masa Pembabaran Dharma Siswa mampu :

¾ Menceritakan peristiwa sebelum Sang Buddha mengajarkan Khotbah Dharma yang pertama ¾ Menunjukkan tempat khotbah pertama Sang Buddha

¾ Menyebutkan nama-nama pertapa yang mendengarkan khotbah pertama ¾ Menyebutkan isi khotbah pertama Sang Buddha

¾ Menjelaskan istilah penahbisan bhikkhu yang dilakukan oleh Sang Buddha ¾ Menjelaskan peristiwa lahirnya Sangha

¾ Menceritaka asal-usul Yasa dan teman-temannya menjadi pengikut Sang Buddha ¾ Menceritakan asal-usul 30 pemuda menjadi pengikut Sang Buddha

¾ Menjelaskan perintah Sang Buddha kepada 60 orang Arahat

¾ Menceritakan asal-usul Kassapa Bersaudara menjadi pengikut Sang Buddha ¾ Menceritakan asal-usul Sariputra dan Moggallana menjadi pengikut Sang Buddha ¾ Menceritakan asal-usul Ananda dan Upali menjadi pengikut Sang Buddha

¾ Menceritakan kisah Rahula menjadi pengikut Sang Buddha

¾ Menceritakan kisah Raja Bimbisara yang selalu mendukung Sang Buddha ¾ Menceritakan kisah Raja Pasenadi Kosala yang selalu mendukung Sang Buddha

¾ Menceritakan perjalanan-perjalanan Sang Buddha dalam membabarkan Buddha Dharma

3. Dharmayatra Siswa mampu :

¾ Mendefinisikan pengertian Dharmayatra

¾ Menjelaskan pernyataan Sang Buddha dalam Maha Parinibbana Sutta tentang pahala melaksanakan Dharmayatra ¾ Menjelaskan tujuan melaksanakan Dharmayatra

¾ Menerangkan manfaat melaksanakan Dharmayatra ¾ Mengidentifikasi tempat-tempat ber-Dharmayatra

¾ Menjelaskan tempat-tempat ber-Dharmayatra : Taman Lumbini, Buddhagaya, Taman Rusa Isipatana, Kusinara, Rajagaha, Savatthi,dan tempat lain yang punya kaitan dengan agama Buddha sesuai dengan mazhab/alirannya.

(11)

4. Sejarah Perkembangan Agama Buddha Siswa mampu :,

¾ Menjelaskan bentuk-bentuk kepercayaan orang-orang Indonesia sebelum kedatangan agama Buddha ¾ Menceritakan sejarah perkembangan agama Buddha dalam kehidupan manusia

¾ Menceritakan sejarah perkembangan agama Buddha zaman Sang Buddha

¾ Menceritakan sejarah perkembangan agama Buddha di Nusantara : zaman kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, zaman kerajaan Sriwijaya, zaman kerajaan Majapahit

¾ Menceritakan sejarah perkembangan agama Buddha sejak abad 20

¾ Menceritakan sejarah perkembangan agama Buddha setelah kemerdekaan

Butir 23 Contoh-contoh soal dalam setiap bab

Deskripsi Terdapat contoh-contoh soal yang dapat membantu menguatkan pemahaman konsep yang ada dalam materi ajaran Buddha Dharma.

1. Riwayat Pangeran Siddharta, dalam kisah Masa Bertapa hingga menjadi Buddha - Pangeran Siddharta meninggalkan istana pada usia ………… tahun

- 5 pertapa yang mendengarkan khotbah pertama Sang Buddha adalah ……… - Sebutkan 8 anugerah yang diminta Pangeran Siddharta kepada ayahnya!

2. Riwayat Buddha Gotama, dalam kisah Masa Pembabaran Dharma

- Siswa Sang Buddha yang berlindung pada Buddha dan Dhamma adalah ……… - Samanera pertama adalah ………..

- Sebutkan intisari Ajaran Semua Buddha! 3. Dharmayatra

- Dharmayatra artinya ……….

- Kusinara adalah tempat Sang Buddha parinibbana, yang kemudian didirikan stupa yang bernama ……… 4. Sejarah Perkembangan Agama Buddha

- Jelaskan bentuk-bentuk kepercayaan orang Indonesia sebelum kedatangan agama Buddha!

Butir 24 Soal latihan pada setiap akhir bab

Deskripsi Soal-soal yang dapat melatih kemampuan memahami dan menerapkan konsep yang berkaitan dengan materi ajaran Buddha Dharma dalam bab sebagai umpan balik disajikan pada setiap akhir bab, serta pada setiap akhir buku terdapat soal-soal Uji Kompetensi yang memuat materi keseluruhan isi buku, untuk mencapai tujuan SK dan KD.

1. Pertapa Gotama bermeditasi di bawah pohon ...

a. Sala b. Bodhi c. Gaya d. Mangga e. Gajja

2. Pangeran Siddharta mencapai penerangan sempurna dan menjadi Buddha di ... 3. Apa yang dilakukan Pertapa Gotama sesaat setelah mencapai penerangan sempurna? 4. Siswa Sang Buddha yang terkemuka dalam melaksanakan kebaikan adalah ...

5. Jelaskan bentuk-bentuk kepercayaan orang Indonesia sebelum kedatangan agama Buddha!

(12)

Butir 25 Kata Pengantar

Deskripsi Inti pengantar di awal buku adalah ucapan terima kasih, namun dapat ditambah dengan tujuan penulisan, sistematika buku, kelebihan buku, cara belajar yang dianjurkan, dan hal-hal lain yang dianggap penting untuk diinformasikan kepada peserta didik atau pemakai baik oleh penulis maupun oleh penerbit.

Butir 26 Pendahuluan

Deskripsi Uraian pada awal buku berisi tujuan penulisan buku teks pelajaran Buddha Dharma., sistematika buku, kurikulum yang diacu, cara belajar yang harus diikuti, keterangan tentang adanya beberapa contoh uraian serta evaluasi soal yang bersifat tematik.

Butir 27 Daftar Isi

Deskripsi Garis besar isi buku yang disertai nomor halaman.

Butir 28 Daftar Pustaka

Deskripsi Daftar buku bacaan dan buku rujukan yang diawali dengan nama pengarang (diurutkan secara alfabetis), judul buku, tempat dan nama penerbit, tahun terbitan.

Contoh Pustaka :

Cornelis Wowor, MA, Hukum Kamma Buddhis, Jakarta, Arya Surya Chandra, 1990

Herman S. Endro, Hari Raya Umat Buddha dan Kalender Buddhis 1996-2026, Jakarta, Yayasan Dhammadiepa Arama, 1997

(13)

C. PENYAJIAN PEMBELAJARAN

Butir 29 Keterlibatan peserta didik

Deskripsi Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif (ada bagian yang mengajak pembaca untuk berpartisipasi – misalnya dengan mengajak peserta didik mengerjakan latihan, kuis, melengkapi gambar serta menyelesaikan kasus secara berkelompok).

Bentuk Instrumen :

1. Potofolio – mengumpulkan bahan-bahan mengenai tujuan pembabaran Dharma kepada dunia, peristiwa pemutaran Roda Dharma yang pertama kali, riwayat siswa-siswa terkemuka Sang Buddha

2. Diskusi – mengkaji Maha Parinibbana Sutta mengenai tempat-tempat ber-Dharmayatra menurut Sang Buddha, mencari data-data candi Buddhis di Indonesia

3. Simulasi – membahas secara ringkas informasi mengenai sejarah kedatangan agama Buddha di Indonesia, keadaan agama Buddha pada zaman Sriwijaya, Mataram Kuno dan Majapahit

Butir 30 Kesesuaian dengan karakteristik ajaran Buddha Dharma

Deskripsi Metode dan pendekatan penyajian diarahkan ke metode inkuiri dan pengembangan psikomotorik, di akhir setiap bab minimum memuat materi/latihan yang dapat dipraktikkan dan dikerjakan oleh peserta didik.

Siswa mampu melaksanakan Dharmayatra dan menerapkan pengalaman ber-Dharmayatra dalam kehidupan sehari-hari Siswa memahami dan mampu mengerjakan semua latihan dan evaluasi (uji kompetensi) yang disediakan

D. KOHERENSI DAN KERUNTUTAN ALUR PIKIR

Butir 31 Ketertautan antarbab atau subbab atau alinea

Deskripsi Penyampaian pesan antara subbab dengan bab lain atau subbab dengan subbab atau antar alinea dalam subbab yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Contoh salah satu materi :

Bab Riwayat Pangeran Siddharta dalam kisah Masa Bertapa hingga menjadi Buddha, dan dilanjutkan dengan Bab berikutnya mengenai Riwayat Buddha Gotama dalam kisah Masa Pembabaran Dharma

Butir 32 Keutuhan makna dalam bab atau subbab atau alinea

Deskripsi Pesan atau materi yang disajikan dalam satu bab atau subbab atau alinea mencerminkan kesatuan tema sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Referensi

Dokumen terkait

infrastruktur yang sering kali dipergunakan dalam mendukung proses pengetahuan organisasi serta manajemen pengetahuan antara lain teknologi informasi dan komunikasi..

Sistem Informasi Manajemen Tugas Akhir (SIMTA) merupakan sistem yang bertujuan untuk mempermudah staf administrasi dalam mengelola dan memanfaatkan data tugas akhir, membantu

Pecel Lele Lela Tasikmalaya rata-rata sudah dilaksanakan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari indikator-indikator variabel inovasi produk seperti menu lele

Kelas abstrak merupakan suatu bentuk khusus dari kelas di mana kelas tersebut tidak dapat diinstansiasi dan digunakan hanya untuk diturunkan ke dalam bentuk kelas konkret atau

Secara konsepsional sistem agribisnis dapat diartikan sebagai semua aktifitas, mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi (input) sampai dengan

Universitas Negeri Makassar http://lpse.unm.ac.id , Panitia Pelelangan Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor, Studio, MCR dan Ruang VIP RRI Makassar Tahun Anggaran 2011

f) Korban takut akan ancaman dari suami. Rasa takut yang dimaksud adalah ketakutan para istri untuk menceritakan apalagi melaporkan perlakuan yang diterimanya, biasanya

Panitia Pengadaan pada Balai Latihan Transmigrasi Makassar akan melaksanakan pelelangan sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan barang secara