SARI KEPUSTAKAAN
27
KESIMPULAN
Fungi merupakan mikroorganisme eukaryotic yang bersifat heterotropik, aerobik dan mampu mensintesa lysine. Beberapa fungi patogen bersifat dimorfik antara lain C.immitis,
H. capsulatum, B. dermatitidis, P. brasiliensis dan S. schenkii, dan fungi opportunistic yang bersifat dimorfik seperti C. albicans dan P. marneffei.
Fungi memiliki habitat alami di tanah. Infeksi sistemik biasanya diawali dari infeksi saluran pernapasan karena terhirupnya spora dalam jumlah besar atau menurunnya imunitas seluler dari host, kemudian menyebar ke organ lain. Infeksi fungi patogen dan opportunistik dengan manifestasi klinis yang berat diderita oleh penderita AIDS, pasien yang mendapat terapi sitostatika dan imunosupresi, terapi kortikosteroid jangka panjang dan penggunaan antibiotic broadspektrum.
Diagnosis ditegakkan dengan pewarnaan fungi atau kultur. Tes serologis untuk Antibodi berguna untuk diagnosis histoplasmosis, coccidioidomycosis, paracoccidioidomycosis, candidiasis, aspergillosis dan cryptococcosis. Amphotericin B masih merupakan terapi pilihan untuk pasien-pasien dengan manifestasi klinis berat. Peningkatan dalam pengobatan perlu dilakukan untuk menaikkan angka keselamatan.