• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN UKURAN PE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH EARNING PER SHARE DAN UKURAN PE"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI DI

BURSA EFEK INDONESIA

Penulis : Ida Hariati

Kontributor : Dra. Siti Istikhoroh, MSi. Program Studi Akuntansi

E-mail : hariyatiida@ymail.com

ABSTRACT

Stock prices reflects the an enterprise. If the company achieve a feat good, so investors will be interested to have the company stock. One factor that can influence prices share as follows Earning Per Share (EPS) and the size of the company. This report aims to understand influence owned Earning Per Share (EPS) and the size of the company to share prices.

Several variables analysis as a factor that affects stock prices are, Earning Per Share (EPS) and the size of the company. Research population is financial statements pharmaceutical company as many as 10 company and the sample is financial statements pharmaceutical company period 2012-2014 set based on technique purposive sampling about 6 company. Data collected through technique documentation and analysis using analysis linear regression multiple.

The result showed that Earning Per Share (EPS) will not affect stock prices, the size of the company in opposite effect on stock prices, and both the variables influential simultaneously to share prices.

(2)

ABSTRAK

Harga saham mencerminkan nilai suatu perusahaan. Jika perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka investor akan tertarik untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi harga saham yaitu Earning Per Share (EPS) dan ukuran perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang dimiliki Earning Per Share (EPS) dan ukuran perusahaan terhadap harga saham.

Beberapa variabel yang dianalisa sebagai faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu, Earning Per Share (EPS) dan ukuran perusahaan. Populasi penelitian adalah laporan keuangan perusahaan farmasi sebanyak 10 perusahaan dan sampel penelitian adalah laporan keuangan perusahaan farmasi periode 2012-2014 yang ditetapkan berdasarkan teknik purposive sampling sebanyak 6 perusahaan. Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi dan dianalisa menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh terhadap harga saham, ukuran perusahaan berpengaruh secara berlawanan terhadap harga saham, dan kedua variabel tersebut berpengaruh secara simultan terhadap harga saham.

Kata Kunci : Earning Per Share (EPS), Ukuran Perusahaan, dan Harga Saham

PENDAHULUAN

Suatu perusahaan besar pasti membutuhkan modal yang besar untuk kegiatan usaha, pengembangan, serta perluasan usahanya. Modal tersebut dapat diperoleh dari pihak intern (modal sendiri) atau dari pihak ekstern (bank atau pasar modal). Pasar modal merupakan wadah bertemunya pihak-pihak yang ingin menjual atau membeli instrumen-instrumen keuangan jangka panjang, baik dari sisi permintaan modal oleh perusahaan yang biasa disebut emiten maupun sisi penawaran oleh pemilik modal, yaitu masyarakat yang biasa disebut investor.

Perkembangan bisnis perusahaan go public (emiten) sangat berharga bagi para investor maupun calon investor. Setiap informasi yang relevan tentang emiten, dengan cepat diterima oleh pasar dan dengan cepat pula pasar mengekspresikannya dalam bentuk harga atau perubahan harga saham. Penting bagi investor maupun calon investor untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan harga saham.

Menurut Alwi (2003, 87) salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi perubahan harga saham yaitu Earning Per Share (EPS) dan ukuran perusahaan. Earning Per Share (EPS) sebagai salah satu rasio yang biasa digunakan dalam laporan tahunan kepada pemegang saham yang merupakan laba bersih setelah bunga dan pajak dibagi dengan jumlah saham yang beredar akan menghasilkan laba per lembar saham, sehingga Earning Per Share (EPS) merupakan jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan, dan rata-rata total aktiva.

(3)

Misalnya saat merebaknya kekhawatiran penyebaran virus flu babi atau saat nilai tukar rupiah berfluktuasi tajam. Sebenarnya perusahaan farmasi sangat menarik untuk dijadikan bahan penelitian mengingat besarnya omset penjualan produk farmasi di dalam negeri.

Sesuai dengan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Earning Per Share dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia.”

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan farmasi?

2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan farmasi?

3. Apakah Earning Per Share (EPS) dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan farmasi?

TUJUAN PENELITIAN

a. Untuk mengetahui pengaruh antara Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan farmasi. b. Untuk mengetahui pengaruh antara

ukuran perusahaan terhadap harga saham pada perusahaan farmasi.

c. Untuk mengetahui pengaruh antara Earning Per Share (EPS) dan ukuran perusahaan terhadap harga saham pada perusahaan farmasi.

TELAAH PUSTAKA

1. Penelitian Terdahulu

a. Uswatun Hasanah (2007), meneliti tentang Pengaruh Return On Assets dan Earning Per Share terhadap Harga Saham PT. Gudang Garam Tbk. di Bursa Efek Surabaya. b. Dwi Fatmawati (2007), meneliti

tentang Pengaruh Tingkat

Profitabilitas terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Go Public di Bursa Efek Surabaya. c. Iwan Hermansyah dan Eva Ariesanti

(2008), meneliti tentang pengaruh Laba Bersih terhadap Harga Saham (Sensus Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta).

d. Rahmat Saleh Siregar (2010), meneliti tentang Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Good Corporate Governance Pada Harga Saham (Studi Pada Perusahaan yang Masuk Dalam CGPI Periode 2006-2009).

e. Ruriana Ulfa (2011), meneliti tentang Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Economic Value Added, Return On Investment, dan Earning Per Share terhadap Return yang Diterima Pemegang Saham (Studi Empiris Pada Industri Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia).

2. Landasan Teori

a. Earning Per Share (EPS)

Fahmi (2012, 96) mengatakan bahwa Earning Per Share (EPS) adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki

b. Ukuran Perusahaan

Jogiyanto (2008, 8) mengatakan bahwa ukuran perusahaan dapat ditentukan berdasarkan total aktiva perusahaan sesuai laporan keuangan terakhir perusahaan

c. Harga Saham

(4)

3. Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham

Earning Per Share (EPS) adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik dengan cara membagi laba bersih setelah bunga dan pajak dengan jumlah saham yang beredar. Saat laba bersih naik dan jumlah lembar saham turun maka Earning Per Share (EPS) akan naik. Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan kepada pemegang sahamnya, maka semakin besar keberhasilan usaha yang dilakukannya. Menurut Tandelilin (2001, 236) yang mengemukakan bahwa jika laba perusahaan tinggi maka para investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut, sehingga harga saham tersebut akan mengalami kenaikan.

Ukuran perusahaan merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan yang nampak dalam nilai total aktiva. Semakin besar ukuran perusahaan, maka ada kecenderungan lebih banyak investor yang menaruh perhatian pada perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar cenderung memiliki kondisi yang lebih stabil. Kestabilan tersebut menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut, sehingga menjadi penyebab atas naiknya harga saham perusahaan di pasar modal. Investor memiliki ekspektasi yang besar terhadap perusahaan besar. Ekspektasi insvestor berupa perolehan dividen dari perusahaan tersebut. Apabila dividen yang dibagikan kepada investor tinggi, maka permintaan saham akan meningkat. Peningkatan permintaan saham perusahaan akan dapat memacu pada peningkatan harga saham di pasar modal.

METODE PENELITIAN

1. Kerangka Konseptual

Gambar 1 Kerangka Konseptual

Bagan (a) menunjukkan pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham. Bagan (b) menunjukkan pengaruh ukuran perusahaan terhadap harga saham. Bagan (c) menunjukkan pengaruh Earning Per Share (EPS) dan ukuran perusahaan terhadap harga saham.

Berdasarkan dari rumusan masalah yang diajukan peneliti, maka ditarik hipotesis penelitian sebagai berikut: H1 = Earning Per Share (EPS)

berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan farmasi.

H2 = Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan farmasi.

H3 = Earning Per Share (EPS) dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan farmasi.

2. Populasi dan Sampel

(5)

Tabel 1 Sampel Penelitian

No. Nama Perusahaan

1. Darya Varia Laboratoria Tbk. 2. Kimia Farma (Persero) Tbk. 3. Kalbe Farma Tbk.

4. Pyridam Farma Tbk.

5. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. 6. Tempo Scan Pasific Tbk.

Sumber : Data yang diolah

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu dilakukan dengan cara memilih subyek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Perusahaan sampel harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2014.

b. Laporan keuangan dibatasi pada laporan keuangan perusahaan farmasi periode 2012-2014 yang diunggah di website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.

c. Perusahaan farmasi yang tidak mengalami kerugian selama periode 2012-2014.

d. Perusahaan farmasi yang memiliki data harga saham lengkap pada periode 2012-2014.

4. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

a.

Earning Per Share (X1)

Merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh para pemegang saham untuk setiap lembar saham yang beredar dalam periode waktu tertentu. Satuan dari variabel ini adalah prosentase dan skala datanya adalah skala rasio. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data setiap tahun yaitu dari tahun 2012-2014.

b.

Ukuran Perusahaan (X2)

Merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan. Satuan dari variabel ini adalah rupiah dan skala datanya adalah rasio. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data setiap tahun yaitu dari tahun 2012-2014.

c.

Harga Saham (Y)

Merupakan nilai suatu saham yang berada di bursa efek pada saat tertentu dan terbentuknya nilai tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Indikator pengukuran menggunakan satuan rupiah dan skala datanya adalah skala rasio. Harga saham dalam penelitian ini merupakan harga saham dari closing price akhir tahun.

5. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik dokumentasi. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan farmasi tahun 2012-2014 yang meliputi laporan rugi laba dan neraca yang diunduh dari website Bursa Efek Indonesia (idx). ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Data Penelitian

A.Earning Per Share (EPS)

Tabel 2

Perhitungan Earning Per Share (EPS) Perusahaan Farmasi Tahun 2012-2014

(6)

Tabel 3

Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan Farmasi Tahun 2012-2014

C. Harga Saham

Tabel 4

Harga Saham Perusahaan Farmasi Tahun 2012-2014

2. Analisa Data

Tabel 5

Tabel Persiapan Analisa Data

3. Uji Asumsi Klasik

Hasil uji asumsi klasik dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 2 Hasil Uji Normalitas

A. Uji Normalitas

Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki penyebaran dan distribusi yang normal karena berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal tersebut menunjukkan bahwa model regresi yang dipakai di penelitian ini layak memenuhi asumsi normalitas, maka dapat dikatakan bahwa distribusi data harga saham adalah normal dan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

B. Uji Multikolinearitas

Pada uji multikolinearitas menunjukkan bahwa masing-masing variabel memiliki nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai VIF dibawah 10, dimana Earning Per Share (EPS) dan ukuran perusahaan sama-sama memiliki nilai tolerance 0,487 dan nilai VIF 2,055. Artinya kedua variabel independen tersebut tidak terdapat hubungan multikolinearitas dan dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak terdapat problem multiko.

C. Uji Autokorelasi

(7)

persamaan regresi tersebut tidak terdapat gejala autokorelasi.

Gambar 3

Hasil Uji Heterokedastisitas

D. Uji Heterokedastisitas

Pada gambar 3 dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola terentu serta tersebar di atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari gejala heterokedastisitas.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

A. Koefisien Determinasi

Korelasi antara harga saham dengan seluruh variabel independen (Earning Per Share dan ukuran perusahaan) adalah kuat karena R = 0,724 berada pada daerah 0,60 – 0,799 (Sugiyono, 2010, 231) dan hasil R determinasi atau R Square (R2) sebesar 0,524. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (Earning Per Share dan ukuran perusahaan) dapat mempengaruhi variabel Y (harga saham) sebesar 52,4% sedangkan 47,6% harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak disertakan dalam penelitian ini.

B. Persamaan Garis Regresi Berganda Y = 11.801 + 0,287 Earning Per

Share (EPS)0,259 Ukuran Perusahaan

Sesuai dengan persamaan garis regresi berganda tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Konstanta (a) = 11.801, menunjukkan besarnya harga saham, jika Earning Per Share (EPS) dan ukuran perusahaan sebesar nol, maka harga saham sebesar 11.801 point.

2. Koefisien regresi Earning Per Share (EPS) = 0,287, hal ini menunjukkan bahwa apabila semua variabel lainnya konstan dan apabila nilai variabel Earning Per Share (EPS) mengalami kenaikan sebesar satu point. maka harga saham akan naik sebesar 0,287 point.

3. Koefisien regresi ukuran perusahaan = -0,259, hal ini menunjukkan bahwa apabila semua variabel lainnya konstan dan apabila nilai variabel ukuran perusahaan mengalami kenaikan sebesar satu point, maka harga saham akan turun sebesar -0,259 point.

5. Pengujian Hipotesis

A. Hipotesis Pertama (H1)

Nilai yang diperoleh thitung = 1,898 dengan tingkat signifikansi Earning Per Share (EPS)sebesar 0,077 > 0,05 maka H1 ditolak berarti tidak ada pengaruh secara signifikan antara Earning Per Share (EPS) terhadap harga sahampada perusahaan farmasi.

B. Hipotesis Kedua (H2)

Nilai thitung = -2,594 dengan tingkat signifikansi ukuran perusahaan sebesar 0,020 < 0,05 maka H2 diterima berarti ada pengaruh yang berlawanan antara ukuran perusahaan terhadap harga sahampada perusahaan farmasi.

C. Hipotesis Ketiga (H3)

(8)

6. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis yang dilakukan didapatkan hasil bahwa korelasi antara harga saham dengan seluruh variabel independen (Earning Per Share dan ukuran perusahaan) adalah kuat karena R = 0,724 berada pada daerah 0,60 – 0,799 (Sugiyono, 2010, 231) dan hasil R saham dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Pada pengujian hipotesis pertama (H1) ditolak. Hal ini berarti tidak ada pengaruh secara signifikan antara Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan farmasi. Hasil ini mengindikasikan bahwa investor tidak lagi menggunakan Earning Per Share (EPS) sebagai patokan untuk membeli saham, karena jika Earning Per Share (EPS) yang diberikan perusahaan kepada investor bernilai kecil atau sedikit maka investor merasa tidak tertarik untuk berinvestasi dalam perusahaan tersebut. Hasil yang didapat mendukung penelitian yang dilakukan oleh Uswatun Hasanah (2007), yaitu Earning Per Share (EPS) tidak bernilai signifikan terhadap harga saham PT. Gudang Garam Tbk. sedangkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Rahmawati (2007) memberikan hasil yang berbeda, yaitu Earning Per Share (EPS) bernilai signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Surabaya.

Pada pengujian hipotesis kedua (H2) diterima. Hal ini berarti ada pengaruh yang berlawanan antara ukuran perusahaan terhadap harga saham pada perusahaan farmasi. Hasil yang didapat pada pengujian kedua memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Saleh Siregar (2010), jadi ukuran perusahaan sama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham

perusahaan yang masuk dalam CGPI tahun 2006-2009, namun dalam penelitian ini pengaruh yang dimiliki oleh ukuran perusahaan terhadap harga saham adalah pengaruh yang berlawanan, artinya jika nilai ukuran perusahaan tinggi mengakibatkan penurunan pada harga saham begitu pula sebaliknya. Hal ini bisa terjadi bila perusahaan memiliki total asset yang besar, namun perusahaan tidak bisa mengelola asset tersebut dengan baik dalam kegiatan operasionalnya, sehingga menyebabkan laba yang dihasilkan dari kegiatan operasional menjadi kecil. Jika laba yang didapat perusahaan kecil, maka investor merasa tidak tertarik lagi untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Pada pengujian hipotesis ketiga (H3) diterima. Hal ini berarti Earning Per

Share (EPS) dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan farmasi. Hasil yang didapat mendukung penelitian yang dilakukan oleh Dwi Rahmawati (2007) dan Rahmat Saleh Siregar (2010). SIMPULAN

1. Tidak ada pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan farmasi.

(9)

dapat mempengaruhi kondisi sosial, politik, dan ekonomi.

2. Untuk perusahaan hendaknya menerbitkan laporan keuangan secara lengkap berupa laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, serta laporan arus kas sehingga dapat membantu investor dalam melakukan keputusan investasi.

3. Untuk penelitian berikutnya diharapkan memasukkan variabel lain yang belum dimasukkan di dalam penelitian ini. Hal ini karena masih terdapat variabel bebas lain yang mungkin juga berpengaruh terhadap harga saham selain Earning Per Share (EPS) dan ukuran perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Eduardus, Tandelilin. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE. Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar

Modal. Edisi 1. Bandung: Alfabeta.

Fatmawati, Dwi. 2007. Pengaruh

Tingkat Profitabilitas Terhadap

Harga Saham Perusahaan

Manufaktur Yang Go Public Di

Bursa Efek Surabaya Periode

Tahun 2001-2005, skripsi yang

tidak dipublikasikan, Fakultas

Ekonomi

Universitas

PGRI Adi Buana Surabaya.

Harjito, A dan Martono. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.

Hasanah, Uswatun. 2007. Pengaruh

ROA dan EPS Terhadap Harga

Saham PT

Gudang Garam

Tbk Di Bursa Efek Surabaya

Periode 2001-2005, skripsi

yang tidak dipublikasikan,

Fakultas Ekonomi Universitas

PGRI Adi Buana Surabaya.

Hermansyah, Iwan dan Eva Ariesanti. 2008. Pengaruh Laba Bersih Terhadap Harga Saham (Sensus Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta). Vol. 3 No. 1. Tasikmalaya: Program Akuntansi Fakultas Ekonomi UNSIL.

Iskandar Z., Alwi. 2003. Pasar Modal,

Teori, dan Aplikasi. Jakarta:

Nasindo Internusa.

Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE.

Siregar, Rahmat Saleh. 2010. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Good Corporate Governance Pada Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Yang Masuk Dalam CGPI Periode 2006-2009). Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Ulfa, Ruriana. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Economic Value Added, Return On Investment, Dan Earning Per Share Terhadap Return Yang Diterima Pemegang Saham (Studi Empiris Pada Industri Makanan Dan Minuman di Bursa Efek Indonesia). Jakarta: Program Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah. www.idx.co.id

Gambar

Gambar 1Kerangka Konseptual
Gambar 2Hasil Uji Normalitas

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2011-2015 menggunakan

رظنن نأ نكتم زييمتلا ةقيرط مادختسا لبق ةيبرعلا ةغللا ةجمرت ىلع ذيملاتلا ةردق طسوتم اله ةقرفلا هذه و .ةيبيرجتلا ةقرفلا فى يلبقلا رابتخلاا جئاتن لىإ ةميق نم

Sebab, proses pendidikan ini disemangati oleh ghirah dan komitmen yang tinggi untuk mengamalkan (guru) dan menuntut (murid) ilmu pengetahuan agama secara ikhlas dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dengan kuesioner yang terdiri dari 5 item pertanyaan dengan menjawab setuju, tidak setuju, tidak tahu Jumlah skor yang diperoleh dengan skor minimal 0 maksimal 10 dan

Pada penelitian ini akan diuji beberapa konsentrasi (100%, 75%, 50%, dan 25%) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak atsiri buah pala terhadap daya

Tujuan penelitian ini untuk menentukan efisiensi penyisihan COD dan mempelajari pengaruh faktor variasi material organik dalam campuran tanah pada lapisan anaerob dan variasi

Setting up your database on a cPanel® host 15 Setting up your database on a GoDaddy.Com® server 20.. Installation