• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Pada Ny. S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Manusia Gangguan Pemenuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Lingkungan II A Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan Pada Ny. S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Manusia Gangguan Pemenuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Lingkungan II A Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PENGELOLAAN KASUS

2.1. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi

2.1.1. Definisi Nutrisi

Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Aziz, 2006).

Nutrisi adalah zat- zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan –bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sejak sisanya (tarwoto dan wartonah, 2010).

Nutrien merupakan elemen penting untuk proses and fungsi tubuh. Enam kategori zat makanan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Vitamin dan mineral tidak menyediakan energi, tetapi penting untuk proses metabolisme dan keseimbangan asam basa. Air adalah komponen tubuh yang vital dan bertindak sebagai penghancur zat makanan (potter & Perry,2005).

2.1.2. Kategori Zat Makanan 1. Karbohidrat

a. Pengertian Karbohidrat

(2)

1. Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbondioksida dan air (glikogenolisis)

2. Anabolisme glukosa menjadi glikogen untuk penyimpanan (glikogenesis)

3. Perubahan asam amino dan gliserol menjadi glikogen untuk energi (glukoneogenesis)

Penyerapan karbohidrat yang dikonsumsi masih dapat ditemukan dalam 3 bentuk, yaitu Polisakarida, Disakarida, dan Monosakarida. Didakarida dan monosakarida mempunyai sifat mudah larut dalam air sehingga mudah diserap melawati dinding usus mengikuti hokum difusi osmose yang tidak memerlukan tenaga serta langsung memasuki pembuluh darah. Proses penyerapan tenaga dan mengikuti hokum difusi osmose dikenal sebagai penyerapan pasif.

b. Sumber Karbohidrat

Sumber karbohidrat dalam makanan antara lain:

1. Serealia dan makanan yang terbuat dari serealia. Contoh: gandum, beras, jagung.

2. Gula murni (sukrosa)

3. Sayuran (misal: kentang, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan sayuran akar lain). Akan tetapi, kandungan karbohidrat dalam panganan tersebut lebih rendah.

4. Buah-buahan. Buah mengandung 5% - 10% gula. Makin manis rasa buah, makin tinggi kandungan gulanya.

(3)

c. Fungsi Karbohidrat

Fungsi karbohidrat dalam susunan makanan antara lain: 1. Sebagai sumber energy

Proses oksidasi glukosa barlangsung didalam sel. Senyawa ini dipecah melalui serangkaian reaksi kimia dan menghasilkan sejumlah energi. Setiap 1 g karbohidrat menghasilkan energi sebesar 16 kJ (3,75 kkal).

2. Sebagai penghasil lemak

Kelebihan karbohidrat dalam tubuh diubah menjadi lemak. Proses konversi ini berlangsung dalam hati meskipun lemak tersimpan diseluruh tubuh, yakni di dalam sel lemak jaringan adiposa (penimbun lemak). Diet karbohidrat yang berlebihan menyebabkan kegemukan.

3. Sebagai pasangan protein

Karbohidrat dibutuhkan dalam susunan makanan sebagai “pasangan protein”. Jika susunan makanan mengandung sedikit karbohidrat, presentase protein yang harus disediakan sebagai sumbar energi akan lebih besar dari biasanya. Karena peran utama protein adalah sebagai bahan dasar pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang rusak, maka asupan karbohidrat yang cukup harus diberikan agar protein dalam makanan dapat digunakan untuk keperluan pertumbuhan.

2. Lemak

a. Pengertian Lemak

(4)

b. Jenis-jenis Lemak

Pada dasarnya ada dua tepi asam lemak, yaitu:

1. Asam lemak jenuh. Asam lemak ini memiliki rantai hidrokarbon yang jenuh hidrogen.

2. Asam lemak tak jenuh. Asam lemak ini memiliki rantai hidraokarbon yang tidak jenuh-hidrogen, dan karenanya mempunyai satu ikatan rangkap atau lebih.

c. Sumber lemak dalam diet

Sumber lemak dalam diet meliputi daging, ikan, mentega, mergarin, susu, krim, keju, makanan panggang, minyak dan lemak untuk memasak, telur, serta makanan lain (miasl; es krim, cokelat, kembang gula, biji-bijian, dan kuah salad). Sayur-sayuran dan buah-buahan mengandung sedikit lemak, kecuali kedelai (24%) dan alpokat (8%).

d. Fungsi lemak dalam susunan makanan

Sumber energi. Setiap 1 g lemak menyediakan 38 kJ (9 kkal).

1. Pembentukan jaringan adiposa. Kelebihan lemak tidak langsung digunakan untuk energi, melainkan disimpan pada jaringan adiposa. Jaringan ini untuk energi mempunyai tiga fungsi, yaitu menyusun cadangan energi, membantu mencegah kehilangan panas yang berlebihan dari dalam tubuh, serta melindungi organ peka seperti ginjal dari kerusakan.

2. Sumber asam lemak esensial. Asam lemak esensial mutlak diperlukan oleh tubuh agar berfungsi secara normal. Senyawa ini tidak dapat disintesis oleh tubuh, dan karenanya harus tersedia dalam bahan makanan yang dikonsumsi. Asam lemak esensial meliputi asam linoleat, linolenat, dan arakidonat yang pernah disebut sebagai vitamin F.

(5)

E dan K yang larut dalam lemak. Akan tetapi di negara-negara dengan asupan lemak rendah, vitamin-vitamin dapat diperoleh dengan cara lain.

3. Protein

a. Pengertian Protein

Protein merupakan kelompok nutrien yang paling penting bagi makhluk hidup. Senyawa ini dijumpai dalam sitoplasma semua sel hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Protein adalah substansi organik dengan kandungan unsur karbon, hidrogen dan oksigen yang mirip dengan karbohidrat dan lemak.

b. Sumber protein dalam susunan makanan

Kebutuhan protein dapat diperoleh dari sumber pangan hewani dan nabati. Biasanya, kandungan protein hawan lebih tinggi dibandingkan pangan nabati. Akan tetapi, beberapa sayuran dan kacang-kacangan seperti kedelai justru mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi. Sumber protein ini dapat diperoleh dari daging, ikan, roti, serealia, susu, keju, telur dan sayuran. Jumlah protein dalam sel ubi dan sayuran hijau sedikit, kentang menyumbang 3% dari keseluruhan kandungan protein makanan. Sedangkan kacang-kacangan, seperti kacang kapri, buncis, dan memiliki kandungan protein cukup. Kandungan protein kedelai sangat tinggi dan menjadi sumber protein penting dalan susunan makanan.

1. Protein sempurna

(6)

2. Protein kurang sempurna

Adalah protein yang mengandung asam amino esensial lengkap, tetapi diantaranya jumlahnya sedikit. Protein ini tidak apat mencukupi untuk kebutuhan pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan jaringan yang sudah ada. Contohnya: protein legumin pada kacang-kacangan dan gliadin pada gandum.

3. Protein tidak sempurna

Adalah protein yang tidak mengandung atau sangt sedikit mengandung asamamino esensial Protein ini tidak apat mencukupi untuk kebutuhan pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan jaringan yang sudah ada. Contohnya: zein pada jagung

c. Kebutuhan Protein

Kebutuhan protein setiap orang bervariasi berdasarkan laju pertumbuhan dan berat badannya. Individu biasa membutuhkan asupan protein kurang lebih 1 g untuk tiap kg berat badan. Kebutuhan protein ini meningkat selama periode pertumbuhan. Sebagai contoh, anak usia 5-6 tahun membutuhkan asupan kurang lebih 2 g protein untuk tiap kg berat badan. Peningkatan kebutuhan ini juga dialami oleh wanita hamil, ibu menyusui, kondisi sehabis sakit, atau ketika menjalanin operasi.

4. Mineral a. Pengertian

(7)

b. Macam-macam Mineral Jenis

Mineral Sumber Fungsi

Kalsium Susu

Pembentukan gigi dan tulang, aktivitas neuromuscular, dan koagulasi(pengumpulan darah)

Fosfor

Telur, Daging, dan Susu

Penyangga pembentukan gusi dan tulang

Pengaturan metabolisme tubuh dan memperlancar pertumbuhan

Besi Hati, telur, Daging

Komponen Hemoglobin dan membantu oksidasi dalam sel

Magnesium

Biji-bijian, susu, dan Daging

Pengaktifan enzim, pembetukan gigi dan tulang, dan membantu kegiatan neuromuscular

Zinc

Makanan Laut dan Hati

Bahan pembentuk enzim dan insulin

Tabel.2.1. Jenis, sumber dan fungsi mineral. 5. Vitamin

a. Pengertian

(8)

b. Jenis, Sumber, dan Fungsi Vitamin

Jenis vitamin Sumber Fungsi Vitamin A Lemak hewani,

Mentega, keju, kuning telur, minyak ikan, sayuran hijau, buah yang kuning, dan sayuran.

Membantu pertumbuhan sel tubuh dan penglihatan, menyehatkan rambut dan kulit.

Vitamin B1 (thiamin) larut dalam air

Ikan, daging ayam tanpa lemak, mencegah beri-beri Vitamin B2

(riboflavin) Larut dalam air

Telur, sayuran hijau, daging tanpa lemak, susu dan biji-bijian

Membantu Pembentukan Enzim, pertumbujan, dan membantu adaptasi cahaya dalam mata Vitamin B3

(niacin)

Daging tanpa lemak, hati, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, telur dan hati.

Metabolism karbohidrat,lemak, protein, dan komponen enzim serta mencegah menurunnya nafsu makan Vitamin B6

(pyridoksin)

Biji-bijian, sayuran, daging, pisang

Membantu kesehatan gusi dan gigi, pembentukan sel darah merah, serta

metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Vitamin B12

(cyanocobalamin)

Hati, susu, daging tanpa lemak, ikan, dan kerang laut.

Metabolisme protein, membantu pembentukan sel darah merah,

(9)

asam folat Vitamin D Minyak ikan,

susu, kuning telur, mentega, hati, kalsium dan fosfor serta mencegah rakhitis.

Vitamin E

(alphatocopherol)

Sayuran hijau. Membantu pembentukan sel darah merah dan melindungi asam amino utama.

Vitamin (biotin) Kuning telur, sayuran hijau, susu, dan hati

Membantu kegiatan enzim serta metabolism karbohidrat, lemak, dan protein.

Vitamin K Hati, telur, dan ssayuran hijau.

Membantu produksi protrombin.

Table.2.2. Jenis, Sumber dan Fungsi 6. Air

Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri atas 50%-70% air. Asupan air secara teratur sangat penting bagi makhluk hidup untuk bertahan hidup dibandingkan dengan pemasukan nutrisi lain.

2.1.3. Diet Wanita Hamil

(10)

Zat Gizi Nilai Gizi

Table.2.3. data angka kecukupan gizi yang dianjurkan perhari menurut hasil Widya karya Nasional

2.1.4. Anemia

a. Pengertian Anemia

Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 1999).

Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002).

b. Klasifikasi Anemia dalam Kehamilan

Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998), salah satunya sebagai berikut:

Anemia Defisiensi Zat Besi

(11)

hamil, tidak hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi.

Untuk menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil muda.

Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20–25 mg zat besi perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil (Manuaba, 2001).

c. Gejala Anemia Kehamilan

Gejala anemia pada kehamilan yaitu: 1. Ibu mengeluh cepat lelah,Sering pusing 2. Mata berkunang-kunang

3. Malaise 4. Lidah luka

5. Nafsu makan turun (anoreksia) 6. Konsentrasi hilang

7. Nafas pendek (pada anemia parah)

8. Keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda. d. Penyebab Anemia

Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:

(12)

2. Kurang zat besi dalam diet 3. Malabsorpsi

4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain

5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain

Penyebab spesifik dari Anemia defisiensi zat besi

1. Ini Sangat penting untuk di ingat pada kehamilan. Terjadi kenaikan kebutuhan untuk zat besi, yang tidak selalu ditemukan. Disamping kondisi fisiologis, kenaikan zat besi selama kehamilan tidak selalu ditemukan, kondisi abnormal berikut menyebabkan kekurangan zat besi lebih lanjut dan akhirnya mengakibatkan anemia defisiensi zat besi. 2. Penurunan asupan zat besi sebagai akibat dari jenis diet, misalnya

kebiasaan makan, pantangan makanan, kebiasaan memasak.

3. Penurunan absorpsi zat besi sebagai akibat dari masalah gastrointestinal (diare dan muntah-muntah) atau penambahan asupan dari alkali untuk mengurangi rasa panas dalam perut, yang mengurangi penyerapan zat besi.

4. Penurunan asupan dan penyerapan vitamin C.

e. Dampak anemia pada ibu hamil

Menurut Sinsin(2008) Akibat anemia pada kehamilan adalah sebagai berikut :

1. Perdarahan saat persalinan karena luka akibat persalinan sulit menutup

2. Meninggal saat persalinan

(13)

4. Berat bayi rendah

5. Gangguan jantung, ginjal dan otak f. Pencegahan Anemia Pada kehamilan

1. Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur. 2. Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk

memperlancar penyerapan zat besi.

3. Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi dan penyakit cacingan.

4. Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat penyerapan zat besi.

2.1.5. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.

a. Riwayat makanan

Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan ,tipe makanan yang dihindari ataupun yang diabaikan, makanan yang lebih disukai sekarang, dan rencana makanan untuk selanjutnya.

b. Kemampuan makan

Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain kemampuan mengunyah, menelan dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain.

c. Pengetahuan tentang nutrisi

Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi. d. Nafsu makan, jumlah asupan

(14)

Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan terhadap aspek-aspek berikut : rambut yang sehat berciri mengkilat, tidak kering, dan tidak mengalami kebotakan bukan karena faktor usia; daearh diatas kedua pipi dan bawah kedua mata tidak berwarna gelap; mata carah dan tidak ada rasa sakit atau penonjolan pembuluh darah; daerah bibir tidak kering, pecah-pecah, ataupun mengalami pembengkakan; lidah berwarna merah gelap, tidak warna merah terang, dan tidak ada luka pada permukaannya; gusi tidak bengkak, tidak mudah berdarah, dan gusi yang mengelilingi gigi harus rapat serta erat tidak tertarik kebawah sampai di bawah permukaan gigi; gigi tidak berlubang dan tidak berwarna;kulit tubuh haus, tidak bersisik, tidak timbul bercak kemerahan, atau tidak terjadi pendarahan yang berlebihan; kuku jari kuat dan berwarna merah muda.

h. Pengukuran Atropometrik

Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar lengan.

i. Labolatorium

Pemeriksaan labolatorium berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan albumin serum, Hb, glukosa, elektrolit, dan lain-lain.

2.1.6. Analisa Data

(15)

2.1.7. Rumusan Masalah

Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan :

Peningkatan laju metabolik

Asupan nutrien yang tidak adekuat dalam diet

Peningkatan kehilangan nutrien melalui cairan gastrointestinal Kebutuhan energi tinggi akibat latihan yang berlebihan

2.1.8. Perencanaan

Setelah ditemukan masalah pada klien, perawat melakukan intervensi untuk melakukan asuhan keperawatan pada klien. Adapun intervensi asuhan keperawatan yang dilakukan pada masalah gangguan pemenuhan nutrisi pada ibu hamil yaitu :

a. Meningkatkan nafsu makan

b. Membantu memenuhi kebutuhan Nutrisi c. Mempertahankan nutrisi melalui oral

2.2.Asuhan Keperawatan kasus

1. Pengkajian

Identitas Pasien

Nama : Ny. S

(16)

Umur : 25 tahun Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT

Alamat : Jl. Garu IIA Gg. Teratai No.5 B Golongan Darah : B

Tanggal Pengkajian : 17 juni 2013 Diagnosa Medis : Anemia

2. Keluhan Utama

Ny. S mengatakan sering mengalami Sakit kepala, tidak nafsu makan, mual dan muntah dan cepat lelah.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang

A. Provocative/palliative

1. Apa penyebabnya

Tekanan darah ibu rendah dan tidak meminum vitamin penambah darah.

2. Hal- hal yang memperbaiki keadaan

Biasanya ibu langsung beristirahat ketika sudah merasa kelelahan.

B. Quantity/Quality

1. Bagaimana dirasakan Ny. S terlihat lelah. 2. Bagaimana dilihat

Ny.S terlihat pucat

C. Region

(17)

Terlihat pada Wajah Ny. S 2. Apakah menyebar

Iya , bagian wajah Ny. S terlihat pucat

D. Severity

Ibu merasa sulit beraktivitas .

E. Time

Jika ibu terlalu banyak melakukan aktifitas

4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

A. Penyakit yang pernah dialami

Ibu pernah demam, batuk dan pilek.

B. Pengobatan/ tindakan Yang pernah dilakukan

Ny. S membeli obat diwarung.

C. Pernah dirawat/dioperasi

Ny. S tidak pernah dirawat maupun dilakukan operasi.

D. Lama dirawat

- E. Alergi

Ny. S tidak memiliki riwayat alergi.

F. Imunisasi

Imunisasi Ny.S lengkap

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

A. Orang tua

Orang tua Ny. S tidak ada yang menderita penyakit serius.

B. Saudara kandung

Saudara Ny. S tidak ada yang menderita penyakit serius.

C. Penyakit keturunan yang ada

Ny. S tidak mempunyai penyakit Keturunan

D. Anggota keluarga yang meninggal

Belum ada anggota keluarga Ny. S yang meninggal Dunia

E. Penyebab meninggal

Tidak Ada

(18)

G : 1 P : 0 A : 0 HPHT : 05 – 01 - 2013 TTP : 12 – 10 - 2013

No. Umur Komplikasi / Masalah Kondisi

Anak Penolong Kehamilan Persalinan Nifas

1. Hamil ini

- - - -

7. Pemeriksaan Fisik

A. Keadaan umum

Keadaan umum Ny. S saat ini masih terlihat pucat.

B. Tanda – Tanda vital

Suhu tubuh : 36 °C

Tekanan Darah : 90 / 60 mmHg Nadi : 86 x / menit Pernafasan : 22 x / menit Skala Nyeri : 4

TB : 16 3cm

BB : 55 kg

Hb : 9 gr/dl

C. Pemeriksaaan Head to toe

Kepala dan rambut

Bentuk : bulat

Ubun – ubun : tertutupi rambut dan tidak terdapat Kelainan Kulit Kepala : Bersih

Rambut

(19)

warna kulit : kuning langsat Wajah

Warna kulit : kuning langsat

Struktur wajah : Bentuk wajah bulat, simetris. Mata

Kelengkapan dan kesimetrisan :Bola mata simetris, pergerakan bola mata normal

Palpebra : Normal

Konjungtiva dan sclera : Konjungtiva pucat, Sklera ikterik.

Pupil : Refleks terhadap cahaya normal.

Cornea dan iris : Kornea bening.

Visus : Tidak dikaji.

Tekanan bola mata : Tidak dikaji. Hidung

Tulang hidung dan posisi septum nasi : Normal, simetris, tidak ada kelainan

Lubang hidung : Normal, simetris, tidak ada polip. Cuping hidung : Tidak terdapat cuping hidung Telinga

Bentuk telinga : Bentuk daun telinga normal, simetris,

Ukuran telinga : Normal

Lubang telinga : tidak ada serumen mapun cairan. Ketajaman pendengaran : Tidak dikaji

Mulut dan faring

Keadaan bibir : kering, pecah-pecah, terlihat pucat tidak ada tanda sianosis.

Keadaan gusi dan gigi : Gigi bersih, tidak terlihat perdarahan pada gusi.

Keadaan lidah : Bersih, normal, kekuatan otot lidah baik, fungsi pengecapan baik.

(20)

Leher

Trachea : Kedudukan trachea normal, tidak ada massa ataupun nyeri tekan.

Thyroid : Tidak ada pembengkakan kelenjar

thyroid.

Suara : Suara jelas, tidak ada gangguan

komunikasi.

Kelenjar limfe : tidak dikaji

Vena jugularis : Teraba, lemah, tidak teratur. Denyut nadi karotis : Teraba, lemah, tidak teratur. Pemeriksaan Integument

Kebersihan : Bersih,

Kehangatan : Hangat

Warna : Kuning Langsat

Turgor : Kembali > 2 detik Kelembapan : Tidak Lembab. Kelainan pada kulit : Tidak ada. Pemeriksaan payudara dan ketiak.

Ukuran dan bentuk : Tidak dikaji. Warna payudara dan aerola : Tidak dikaji. Kondisi payudara dan putting : Tidak dikaji. Produksi ASI : Tidak dikaji. Aksila dan klafikula : Tidak dikaji.

Pemeriksaan thorak/dada

Inspeksi thorak : Tidak dikaji.

Pernafasan : Nafas Ny. S normal, frekuensi nafas 22x/menit, suara nafas vesikuler.

Tanda kesulitan bernafas : tidak terdapat kesulitan bernafas Pemeriksaan paru

Palpasi getaran suara : tidak dikaji

(21)

Auskultasi : tidak dikaji Pemeriksaan jantung

Inpeksi : tidak dikaji

Auskultasi : tidak dikaji

Perkusi : tidak dikaji

Palpasi : Tidak dikaji

Pemeriksaan abdomen

Inspeksi : Bentuk bulat lonjong

Auskultasi : tidak dikaji

Palpasi : Tidak dikaji

Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya

Genitalia : Tidak dikaji

Anus dan perineum : Tidak dikaji Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas :Tidak dikaji Fungsi neurologi :Tidak dikaji Fungsi motorik :Tidak dikaji

8. Kebiasaan Sehari - hari

Pola makan dan minum

Frekuensi makan sehari : 2 x/hari

Nafsu/selera makan : nafsu makan Ny. S kurang terutama pada sayuran hijau

Nyeri ulu hati : Tidak ada

Alergi : Tidak ada riwayat alergi

Mual dan muntah : Ya

Waktu pemberian makan : sesuai keinginan Ny.S Jumlah dan jenis makan : Menu biasa

Waktu pemberian cairan/minum : minum sehabis makan, setiap kali haus.

(22)

Kebersihan tubuh : Tubuh Ny. S bersih, Ny. S mandi 3 x sehari

Kebersihan gigi dan mulut : Mulut dan gigi Ny. S bersih, Ny. S menyikat gigi 2 kali sehari.

Kebersihan kuku kaki dan tangan : Kuku kaki dan tangan Ny. S bersih karena dipotong seminggu sekali .

Pola kegiatan/aktifitas

Kegiatan Mandiri Sebahagian Total

Mandi 

Makan 

BAB 

BAK 

Ganti pakaian 

Untuk aktifitas ibadah Ny. S dapat melakukan nya sendiri seperti biasanya. Pola eliminasi

BAB

Pola BAB : Pasien BAB 1 x/hari, biasanya pagi hari di kamar mandi.

Karakter feses : Tidak dikaji Riwayat perdarahan : Tidak pernah

BAB terakhir : Sehari sebelum tanggal pengkajian (16 Juni 2013)

Diare : Sedang tidak diare Penggunaan laktasif : tidak

BAK

Pola BAK : Pasien BAK > 8 x / hari

Karakter urin : Berwarna kuning, cair, berbau khas. Nyeri saat BAK : Tidak ada

Penggunaan diuretic : Tidak ada

(23)

2 . ANALISA DATA

No. Data Masalah keperawatan

1. DS :

Ny. S mengatakan sering mual dan muntah dalam sehari bisa lebih dari 4-5 x, mudah lelah ketika beraktivitas, nafsu makan menurun, dan sering sakit kepala.

DO :

Wajah Ny. S terlihat pucat, keadaan umum lemah, mukosa bibir kering kesadaran baik dengan tanda- tanda vital : TD:90/60 mmHg; HR:86x/I; RR: 22 x/I; T: 36 °C

Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan(gangguan nutrisi)

2 DS :

Ny.S mengatakan kurang mengetahui informasi tentang penyebab Anemia selama kehamilan

DO :

Ny.S bertanya tentang Pencegahanan anemia selama kehamilan

(24)

3.RUMUSAN MASALAH

Masalah keperawatan

1. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan (gangguan nutrisi) 2. Kurang Pengetahuan tentang anemia

Diagnosa pasien keperawatan (Prioritas)

1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d asupan nutrien yang tidak adekuat d/d penurunan berat badan (+)

(25)

4. PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL

Hari/

Tanggal

No.

Dx

Perencanaan Keperawatan

17-06-2013 1

2.

Tujuan:

diharapkan kebutuhan nutrisi ibu hamil dapat terpenuhi Kriteria hasil:

Terjadi Peningkatan berat badan Tidak mengalami tanda Malnutrisi Nafsu makan kembali normal Tujuan:

Diharapkan setelah diberi asuhan Keperawatan, pengetahuan pasien mengenai anemia menjadi adekuat.

Kriteria Hasil:

Dapat menjelaskan kembali mengenai pengertian anemia Dapat mengikuti instruktur dan prosedur perawatan

Dapat menunjukkan prilaku kesehatan yang positif untuk menanggulangi anemia

Rencana Tindakan Rasional

1. - Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai

- Observasi dan catat Masukan makanan Klien

(26)

- Timbang berat badan pasien

- Anjurkan makan sedikit dan frekuensi sering / makan diantara waktu makan

- observasi dan catat kejadian mual/muntah,

- anjurkan hygiene mulut yang baik; sebelum dan sesudah makan, gunakan sikat gigi yang halus untukmenyikat yang lembut.

- mengetahui Berat badan atau efektivitas intervensi nutrisi - Makan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan meningkatkan pemasukan juga mencegah distensi gaster - Gejala GI dapat menunjukkan efek anemia(hipoksia) pada organ - Meningkatkan nafsu makan dan pemasukan oral, Penurunkan pertumbuhan Bakteri,

meminimalkan kemungkinan infeksi.

2 Kaji kesiapan klien untuk belajar

Libatkan orang terdekat dalam proses belajar mengajar

Berikan informasi tentang anemia

Faktor-faktor seperti kurang kesadaran tentang kebutuhan informasi dapat mempengaruhi kesiapan untuk belajar

(27)

5 . PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Hari/

Tanggal

No.

Dx

Implementasi Keperawatan Evaluasi

(SOAP)

Selasa 18 juni 2013

1. - Mengkaji riwayat nutrisi,

- Mengobservasi dan catat masukan makanan klien

- Menimbang berat badan klien

-Menganjurkan Makan sedikit dengan frekuensi sering

- Mengobservasi dan catat kejadian mual dan muntah

- Menganjurkan klien hygiene mulut sebelum dan sesudah makan.

- Memeriksa vital sign klien

S: pasien mengatakan mual dan muntahnya sudah mulai berkurang dan nafsu makan pun sudah mulai meningkat O: BB : 55kg

TD :100/70 mmhg RR:22x/1

HR:82x/i T :36,5 °C

A: masalah teratasi sebagian. P: intervensi dilanjutkan

2 -Mengkaji kesiapan klien untuk belajar

-Melibatkan orang terdekat dalam proses belajar mengajar

-Memberikan informasi tentang anemia, diet pada ibu hamil dengan anemia

S : pasien mengatakan akan mengikuti program diet dengan anemia tersebut

O : pasien terlihat ingin mengikuti program diet

(28)

2.3.Pembahasan

A. Pengkajian

Sesuai dengan pengkajian teoritis dibandingkan dengan pengkajian Ny.S kasus nutrisi anemia pada ibu hamil maka didapatkan data senjangsebagai berikut :

Data senjang ditas sesuai dengan pengkajian teoritis yang telah dibuat.

No. Data Masalah keperawatan

1. DS :

Ny. S mengatakan sering mual dan muntah dalam sehari bisa lebih dari 4-5 x, mudah lelah ketika beraktivitas, nafsu makan menurun, dan sering sakit kepala.

DO :

Wajah Ny. S terlihat pucat, keadaan umum lemah, mukosa bibir kering kesadaran baik dengan tanda- tanda vital : TD:100/70 mmHg; HR:90x/I; RR: 22 x/I; T: 37 °C

Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan(gangguan nutrisi)

2 DS :

Ny.S mengatakan kurang mengetahui informasi tentang penyebab Anemia selama kehamilan

DO :

Ny.S bertanya tentang Pencegahanan anemia selama kehamilan

(29)

B. Diagnosa keperawatan

Secara kasus diagnose keperawatan yang mungkin muncul pada anemia ada 5 diagnose keperawatan. Dari 5 diagnosa keperawatan tersebut hanya 2 diagnosa yang penulis temukan dalam kasus ini . adapun diagnose yang muncul pada Ny.S adalah :

1. Nutrisi kurang dari kebutuhan

Diagnose ini diangkat pada awal pengkajian, penulis melihat kondisi klien pucat pada konjungtiva , kurus, dan klien mengatakan selama kehamilan klien kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi.

2. Kurang pengetahuan

Diagnose ini diangkat karena saat pengkajian penulis bertanya pada klien tentang sakit yang dialami, tetapi klien kurang mengetahui tentang sakit yang sedang dialaminya.

C. Perencanaan

1. Intervensi manajemen nutrisi diangkat, diharapkan status nutrisi dan berat badan klien kembali efektif

2. Intervensi manajeman pengetahuan diangkat, diharapkan klien mengerti tentang penyakitnya.

D. Implementasi

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Asupan nutrient yang tidak adekuat dalam diet yang ditandai degan penurunan berat badan (+)

a. Mengkaji riwayat nutrisi klien

b. Menganjurkan klien makan sedikit tapi sering

c. Menganjurkan hygiene mulut yang baik, sebelum dan sesudah makan

2. Kurang pengetahuan klien berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan mengenai anemia ditandai dengan sedikit nya pengetahuan klien tentang penyakit yang diderita oleh klien.

a. Mengkaji data klien dan keluarga klien

(30)

c. Memberikan informasi tentang penyakit yang dialami klien E. Evaluasi

Referensi

Dokumen terkait

IL-10 were produced by group housed subjects. The data demonstrate that social housing condition affects immune responses. While not unidirectional, these effects generally

Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak September 2007 dan ditunjuk kembali untuk jabatan yang sama dengan masa jabatan hingga tahun 2016 oleh RUPST tahun 2013

consisting of three adjoining traditional cages 90 = 45 = 90 cm. All cages were supplied with nest boxes. At 5 months of age, the siblings were removed leaving the females

Beliau juga memegang berbagai posisi senior di Grup Jaya Konstruksi dan Grup Jaya, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Jaya Konstruksi, tahun 2007 hingga tahun 2011, menjabat

) Corresponding author.. cant differences at any time point between the standard dose and the placebo groups in the sign vocalization. The low-dose clomipramine group produced

Luhmann (2009) carried out an investigation on the theoretical precision of the measurement of position and orientation of an object in 3D space with respect to a reference

Kata Pengantar ... Pengertian Lukisan dan Gaya Lukisan ... Tema Seni Rupa Murni ... Alat dan Bahan Berkarya Seni Lukis ... Jenis lukisan berdasarkan teknik dan bahan yang

Our approach is to parameterize each landmark in inverse depth polar coordinates w.r.t. the coordinate system of the camera at the time of its first observation. Therefore, the