• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN OBYEK WISATA PANTAI NALERA DI DESA UWEVOLO KECAMATAN SINIU KABUPATEN PARIGI MOUTONG | Asma | GeoTadulako 8992 29497 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN OBYEK WISATA PANTAI NALERA DI DESA UWEVOLO KECAMATAN SINIU KABUPATEN PARIGI MOUTONG | Asma | GeoTadulako 8992 29497 1 SM"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN

OBYEK WISATA PANTAI NALERA DI DESA UWEVOLO

KECAMATAN SINIU KABUPATEN PARIGI MOUTONG

NUR ASMA, LILIK PRIHADI UTOMO, IWAN ALIM SAPUTRA

JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com

ABSTRACT

Nur Asma 2016, Menegement of Nalera Beach Tourism in The Uwevolo Village, Siniu Disctrit, Parigi Moutong Regency Based and Sosiety Partisipation. Skripsi Geografi Education Study parogram Sosial Education Depertament Tarining and Education ,Faculty Tadulako Univercity Under Supervition (1) Lilik Prihadi Utomo (2) Iwan Alim Saputra.

This research is conducted at the village Uwevolo Siniu Disctrict the problem of this research is how this societys participaton in the managament of the village Uwevolo Nalera Beach and the factors thats influance the level of managament Nalera Beach. The aims of the research is to find out the society participation in the managament of coastal attraction Nalera and determine the factors thet in fluance the level of descriptive qualitative research metdhos survei with spatial data collecting the data, the research, use observation, interview,questionare and dokumentation. The data analysis apply descriptive statistik and likert skala. The result show that the level of the societys participation in the managament of coastal tourism Nalera high categorized is (56,66%) drom (100%) expetation. It means most of society have depency to Nakera Beach manangament of developing a village and the life needs. The level

society’s participation in coastal managament Nalera influence by several factor wich incluede the social ekonomic condction categorized is high as a percentage (56,66%) societ about the each Nalera categorize as medium level by percentage (50%), knowlendge aaut Beach Nalera categorized high (40%), the participation of Nakera Beach categorized as high as percentage (98,88%) and the participatio of Nalera Beach managament Nalera Beach managament Nalera is high (95,05%) from expected (100%).

(3)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com

ABSTRAK

Nur Asma.2016. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Obyek Wisata pantai Nalera di Desa Uwevolo Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Pembimbing (I) Lilik Prihadi Utomo (II) Iwan Alim Saputra.

Penelitian dilaksanakan di Desa Uwevolo Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Motung. Masalah dalam penelitian yaitu bagaimana partisipasi masyarakat Desa Uwevolo dalam pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengelolaan Pantai Nalera. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengelolaan masyarakat terhadap obyek wisata Pantai Nalera. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif menggunakan metode penelitian survai dengan pendeatan keruangan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota samling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara, kuesioner (angket), dan dokumentasi. Adapun analisis data menggunakan statistik deskriptif dan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partsisipasi masyarakat dalam pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera dikategorikan tinggi yakni (46,66%) dari yang diharapkan (100%). Artinya masyarakat sekitar sebgaian besar memiliki ketergantungan pada pengelolaan Pantai Nalera untuk perkembangan suatu Desa dan memenuhi kebutuhan hidup. Tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Pantai Nalera dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni meliputi: kondisi sosial responden yang dikategorikan tinggi dengan persentasi (56,66%), kondisi ekonomi masyarakat dikategorikan sedang dengan persentasi (50%), pengetahuan responden tentang Pantai Nalera dikategorikan tinggi dengan persentasi (60%), pengetahuan pengelolaan Pantai Nalera dikategorikan tinggi dengan persentasi (40%), presepsi Pantai Nalera dikategorikan tinggi dengan persentasi (98,88%) dan presepsi pengelolaan pantai nalera yang dikategorikan tinggi yankni (95,05%) dari yang diharapkan (100%).

(4)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai berbagai ragam

kebudayaan dan sumber daya alam yang merupakan modal utama untuk

meningkatkatkan kebutuhan hidup masyarakat. Salah satu kekayaan alam yang

dimiliki adalah berbagai macam tempat obyek wisata dengan daya tarik dan ciri

khas tersendiri, sehingga ketertarikan para wisatawan baik domestik maupun

mncanegara untuk berkunjung ke daerah yang memiliki ciri khas tersendiri.

Pariwisata berbasis partisipasi masyarakat sebagai sebuah pendekatan

pemberdayaan yang melibatkan masyarakat sebagai pelaku penting dalam konteks

paradigma baru. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development

paradigma) pariwisata berbasis partisipasi masyarakat, merupakan peluang untuk menggerakkan segenap potensi dan dinamika masyarakat, guna mengimbangi

peran pelaku usaha pariwisata skala besar, (Hari Karyono 1997:108 ).

Destinasi pariwisata jika dikelola degan baik, tentu akan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pelaku pariwisata mulai melakukan tindakan

pengelolaan maupun pengembangan dengan penelitian dan observasi terhadap

obyek-obyek wisata di Indonesia. Langkah tersebut dilakukan guna mengetahui

potensi dan permasalahan yang ada pada setiap obyek untuk kemudian mencari

solusinya. Langkah lainnya adalah promosi dengan media cetak, elektronik,

maupun multimedia agar masyarakat juga mengetahui akan keberadaan

obyek-obyek tersebut dan turut berpartisipasi dalam pengembangannya.

Kabupaten Parigi Moutong merupakan pusat Teluk Tomin, dengan wisata

(5)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com international Sail, Pemerintah menetapkan tahun 2015 dilaksanakan Sail Tomini melalui Keppres No 42 tahun 2014 , yang ditanda tangani Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono. Program sail yang dilaksanakan pada September 2015

tidak sekedar relly perahu layar, sailing KRI dan parade kapal internasioinal

lainnya, namun juga merupakan upaya pemerintah dalam rangka percepatan

pembangunan diberbagai sektor, khususnya penyediaan infrastruktur dasar,

pembangunan SDM dan destinasi wisata maritim atau kelautan serta model

percepatan pembangunan wilayah pesisir dan wilayah kepulauan.

Kekayaan potensi wisata Pantai Nalera sangat beragam mulai dari destinasi

hamparan pasir putih, jenis terumbuh karang, panorama laut, pohon mangrov

yang menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap wistawan yang datang berkunjung.

Terbukti bahwa minat dan keinginan wisatawan yang datang mengunjungi

disetiap hari libur untuk menikmati panorama alam yang dimiliki Pantai Nalera.

Potensi wisata yang berada di Pantai Nalera ini, dilihat dari sudut sosial

masyarakat Desa Uwevolo, yakni kegiatan pariwisatanya akan memperluas

kesempatan tenaga kerja baik dari kegiatan pembangunan, sarana dan prasarana

maupun dari berbagai sektor usaha yang langsung maupun tidak langsung

dengan kepariwisataan. Pariwisata akan dapat menumbuhkan dan meningkatkan

pengenalan dan cinta terhadap tanah airnya, sehingga dapat memotivasi sikap

toleransi dan partisipasi yang merupakan kekuatan dalam pembangunan bangsa.

Potensi wisata Pantai Nalera tidak hanya berpeluang pada aspek sosial

masyarakat saja, tetapi ada 2 sisi sudut pandang yang dapat menguntungkan baik

(6)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com Kabupaten Parigi Moutong diantaranya dapat memberikan sumbangan terhadap

penerimaan daerah bersumber dari pajak, retribusi parkir dan karcis atau dapat

mendatangkan devisa dari para wisatawan lokal maupun mancanegara yang

datang berkunjung serta menumbuhkan usaha-usaha ekonomi yang saling

merangkai dan menunjang kegiatannya sehingga dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat.

James J. Spillane (2001:47) mengemukakan bahwa, aspek lain yang

dianggap penting dalam mengembangkan dan mengelola obyek wisata yakni

adanya kebijaksanaan ekonomi ialah pembangunan daerah secara regional melalui

kegiatan pariwisata, terutama dalam mengalami timbulnya urbanisasi sebagai

akibat semakin padatnya penduduk yang menimbulkan masalah sosial dan

ekonomi.

Upaya pengelolaan pariwisata Pantai Nalera Desa Uwevolo ini, sejauh

mungkin diarahkan agar masyarakat setempat jangan tersisihkan atau sekedar

menjadi penonton atau tontonan. Masyarakat setempat harus menjadi bagian dari

kegiatan pariwisata dalam arti luas bukan hanya sekedar menjadi objek melainkan

juga menjadi subjek. Keterlibatan masyarakat tidak harus terlibat langsung atau

masuk kedalam lingkaran kegiatan pariwisata, tetapi bisa berada dalam lingkaran

luar yang tersentuh dampak positif kepariwisataan. Pengaruh ganda pariwisata

harus mampu menyentuh hajat hidup masyarakat setempat, miningkatkan

(7)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang telah di paparkan, maka

permasalahan yang dikaji dalam penelitian yakni 1) Bagaimana partisipasi

masyarakat dalam pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera di Desa Uwevolo

Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi`Moutong, 2) Faktor-faktor yang mempengruhi

pengelolaan Pantai Nalera di Desa Uwevolo Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi

Moutong.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini berdasar latar belakang dan rumusan masalah

di atas maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah, 1). Untuk

mengetahui pengelolaan Pantai Nalera di Desa Uwevolo Kecamatan Siniu

Kabupaten Parigi Motong, 2). Untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat penelolaan Pantai Nalera di Desa Uwevolo Kevamatan

siniu Kabupaten Parigi Moutong. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

memberikan beberapa manfaat antara lain : 1) Manfaat akademis, yakni

diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan pada bidang

studi ilmu pendidikan khususnya geografi dan kepariwisataan. 2). Manfaat

praktis, yakni diharapkan dapat memberikan barbagai informasi kepada semua

pihak yang memerlukan baik pemerintah kabupaten Parigi Moutong maupun

masyarakat yang berada di Desa Uwevolo kecamatan Siniu tentang obyek wisata

Pantai Nalera, guna Meperkenalkan obyek wisata tersebut dengan tujuan untuk

(8)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode

penelitian survai dan menggunakan pendekatan keruangan. Metode ini bertujuan

untuk mengungkapkan suatu keadaan atau masalah sesuai apa adanya serta

mengungkapkan fakta-fakta yang berhubungan dengan fenomena yang diteliti

melalui pendeskripsian, pengembangan secara sistematis faktual dan akurat.

Diharapkan dengan menggunakan penelitian ini penulis dapat mengetahui sejauh

mana partisispasi masyarakat dalam mengelola obyek wisata pantai nalera.

Lokasi Penelitian

Penulis mengambil Lokasi Penelitian di Desa Uwevolo Kecamatan Siniu

Kaupaten Parigi Moutong. Jarak Desa Toaya ke Kantor Kecamatan sejauh 600 M,

jarak Desa Toaya ke ibu kota Kabupaten sejauh 63.5 Km, dan jarak Desa Toaya

ke ibu kota Propinsi Sulawesi Tengah (Kota Palu) Sejauh 35 Km, Posisi Desa

Toaya berada di ibu kota kecamatan sindue dan dilalui oleh jalan Trans Sulawesi.

Waktu Penelitian

Sebelum melakukan penelitian ini prosedur yang pertama dilakukan oleh

peneliti yaitu di awali dengan pengajuan judul pada bulan Juli 2015 dan

Pelaksanaan penelitian berlangsung dari bulan Agustus - September 2016 dimulai

dengan observasi awal dan pengambilan data pertama mengenai jumlah penduduk

(9)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com

Populasi

(Sugiono 18: 2001) “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang

dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbu-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes

atau pariwisata sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam

satu penelitian”. Jumlah Populasi dalam penelitian sebanyak 209 KK di Desa

Uwevolo yang tersebar di 4 dusun dan masih menetap tinggal di daerah ini.

Sampel

Menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu

sampai jumlah yang diinginkan, penulis mengambil sampel yang terdiri 30 KK.

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti yakni teknik quota sampling dimana jumlah populasinya tidak diperhitungkan, teknik ini diklasifikasikan kedalam kelompok. Setelah jumlah sampel ditentukan misalnya

100, maka setiap peneliti itu dapat memilih sampel secara bebas sesuai

karakterisktik yang ditentukan sebanyak kurang lebih 20 orang. Sehingga

berdasarkan jumlah populasi di atas, maka peneliti mengambil sampel secara

bebas berdasarkan penentuan kriteria responden berusia produktif yakni sebanyak

30 KK.

Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer

dan data sekunder, dimana data primer adalah data yang diambil dari sumber

pertama yakni (responden) yaitu berupa hasil data obseravasi dan wawancara

(interview) masyarakat desa Uwevolo Kecamat Siniu Kabupaten Parigi Moutong,

(10)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com diperuntuhkan peneliti kepada setiap KK yang telah dipilih menjadi sampel

penelitian mulai dari dusun I, dusun II, dusun III dan dusun IV, serta para juru

kunci seperti dinas pariwisata, camat dan kepala desa. Sedangkan data sekunder

berupa data yang diperoleh dari studi kepustakaan, data penduduk desa dan data

dari dinas pariwisata.

Teknik Pengumpulan Data

Observasi : yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati

secara langsung pada objek atau kegiatan yang berhubungan dengan penulisan

laporan tugas akhir dan mencatat hal-hal penting untuk bahan penelitian.

Wawancara: teknik wawancara dimaksudkan informasi dan komunikasi, yakni

dalam proses ini wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi

dan mempengaruhi arus informasi. Studi dokumentasi : yakni dilakukan peneliti

untuk memperoleh data melalui dokumen, arsip, brosur maupun makalah

mengenai hal yang bersangkutan tentang pengelolaan obyek wisata pantai Nalera

dan partisipasi masyarakat baik yang diperoleh dari dinas pariwisata maupun

masyarakat setempat.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat bantu yang digunakan dalam

melakukan penelitian. Adapun alat yang digunakan berupa pedoman wawancara,

pedoman kuisioner, kamera dan alat perekam. Tujuan dari adanya instrumen

penelitian dengan alat bantu ini yaitu untuk memberi kemudahan kepada peneliti

dalam melakukan penelitian. Adapun bahan yang digukan untuk melengkapi alat

(11)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com pertanyaan yang diberikan kepada setiap responden, baik berupa pertanyaan

terbuka maupun tertutup, sehingga hasil penelitian bisa lebih akurat.

Pengolahan dan Teknik Analisis Data

Pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera pengukurannya menggunakan dua

analisis yakni statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran sejauh

mana tingkat pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera, demikian dapat ditetapkan

dengan rumus dan sebagai berikut:

P = x 100%

Keterangan :

P : Hasil yang dicari

F : Jumlah jawaban dari setiap alternatif

N : Jumlah sampel

Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengolahan data

yaitu pengubahan data dari kualitatif menjadi kuantitaif dengan cara setiap pilihan

jawaban dari responden masing diberikan bobot yakni tinggi, sedang dan rendah.

Skala likert digunakan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap Pantai Nalera dan pengelolaan Pantai Nalera.

likert merupakan skala yang paling banyak digunakan untuk pengukuran sikap maupun persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

(12)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi dimensi, lalu dimensi dijabarkan lagi menjadi subvariabel dan

subvariabel dijabarkan lagi menjadi indikator yang dapat diukur. Indikator

tersebut dapat dibuat item instrument yang berupa pertanyaan yang harus dijawab

responden. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif dan mempunyai skor

masing-masing, sebagai beriku:

Sangat setuju 5 81-100%

Kurang Setuju 4 61-80 %

Setuju 3 41-60 %

Tidak setuju 2 21-40 %

Sangat tidak setuju 1 0- 20 %

Analisis persepsi berdasarkan skala Likert dapat diketahui dengan cara:

nilai persepsi dikalikan jumlah pertanyaan dikalikan jumlah responden. P = Nilai

persepsi x Jumlah pertanyaan x Jumlah responden (Sugiyono 2014: 136).

Melihat kondisi lapangan, dengan kriteria yang telah ditetapkan untuk

pengukuran tingkat presepsi masyarakat Desa Uwevolo terhadap pengelolaan

obyek wisata Pantai Nalera di Kecamatan Siniu, maka kriteria validitas yang

(13)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com Hasil penilaian ahli instrumen oleh masyarakat dapat dihitung tingkat

pencapaian partisipasinya dengan menggunakan formula persentasi pada masing

masing jawaban subjek dengan rumus sebagai berikut:

Hasil penelitian (angket) yang mendapatkan kriteria “sangat setuju”

sampai “tidak setuju”, berdasarkan pengambilan keputusan tentang kriteria

tersebut menggunakan kriteria validitas dibawah ini: Suwastono (2011 dalam

Zumrotin 2015: 67).

Tidak Setuju 1 = 41 – 60 %

Kurang Setuju 2 = 61 – 80 %

Sangat Setuju 3 = 81 – 100 %

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil kuisioner yang telah diberikan kepada responden di Desa Uwevolo

Kecamatan Siniu menunjukkan bahwa dari 30 respoden yang diberikan item soal

berdasarakan 6 kriteria pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera meliputi: 1)

Partisipasi masyarakat, 2) kondisi sosial, 3) kondisi ekonomi 4) pengetahuan

tentang Pantai Nalera, 5) pengetahuan tentang pengelolaan Pantai Nalera 6)

presepsi tentang Pantai Nalera, 7) presepsi tentang pengelolaan Pantai Nalera

hanya 1 kriteria item soal yang masuk dalam kategori sedang yaitu karakteristik

sosial ekonomi.

(14)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com Penjelasan lebih jelas mengenai partisipasi masyarakat di Kecamatan Siniu

Desa Uwevolo tentang partisipasi masyarakat dan pengelolaan Pantai Nalera

dijelaskan pada tabel berikut:

a. Partisipasi Masyarakat

Tabel 1 Hasil Penelitian Partisipasi Masyarakat Terhadap Pantai Nalera

No. Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Rendah ≤12,6 6 20

2 Sedang 12,6˃X ≥16,4 10 33,33

3 Tinggi X ≥16,4 14 46,66

Total 30 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016

Adapun tahapan partisipasi yang dilaukan masyarakat diantaranya:

1. Partisipasi dalam Membuat Keputusan

Partisipas masyarakat dalam membuat hanya akan terlihat dalam aktifitas

selanjutnya apabila mereka merasa ikut andil dalam menentukan apa yang akan

dilaksanakan. Partisipasi dala membuat keputusan merupakan hal yang tepat

dalam suatu pengelolaan obyek wisata untuk mencapai suatu pengembangan dan

pembangunan berkelanjutan.

2. Partisipasi dalam Perencanaan

Partisipasi dalam perencanaan merupakan salah satu kegiatan yang

dilakukan oleh masyarakat meupun para wisatawan yang datang berkunjung di

daerah tertentu yang memiliki daya tarik obyek wisata. Perencanaan ini dilakukan

sebulum tahap pelaksaan, dimana pada perencanaan semua masyarakat maupun

(15)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com 3. Partisipasi dalam Pelaksanaan

Partisipasi ini dimaksudkan sebagai keikutsertaan masyarakat dalam

memberi kontribusi guna demi mewujudkan pelaksanaan pembangunan yang

berwujud tenaga, uang, barang, material ataupun informasi yang berguna dalam

pelaksanaan pembangunan, sehingga dalam mewujudkan pengembangan suatu

daerah wisata melalui pengelolaannya dibutuhkan partisipasi dalam pelaksanaan.

Berdasarkan hasil kuesioner yang diperoleh dari responden yakni partisipasi

masyarakat terhadap potensi wisata Pantai Nalera sebanyak 30 KK, maka hasil

yang diperoleh masuk dalam kategori tinggi yakni sebanyak (46,66%), yang

artinya pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera yang dilakukan masyarakat

meningkat. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian berdasarkan persentasi

tentang partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Pantai Nalera yang disajikan

dalam diagram lingkaran, dapat dilihat pada gambar diagram lingkaran berikut

ini:

Gambar Diagram Lingkaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pengelolaan Pantai Nalera

47%

33.33% 20.00%

Tinggi

Sedang

(16)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Pantai Nalera

a. Kondisi Sosial

Tabel 2 (a) Kategori data hasil penelitian Kondis Sosial Responden

No. Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Rendah (≥12,6) 9 30

2 Sedang (12,6˃ X 16,4 ≥) 4 13,33

3 Tinggi (X ≥ 16,4) 17 56,66

Total 30 100

Sumber: Hasil Pengolahan data 2016

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Kondisi sosial responden

masuk dalam kategori tinggi dengan persentase 56,66 %, dimana hasil yang

diperoleh dengan kategori tinggi tersebut merupakan hasil observasi dan

penelitian lapangan bahwa sebagian besar masyarakat yang menjadi responden

memiliki kriteria yang telah ditentukan responden. Hasil tersebut diketahui bahwa

30 % rendah, 13 % kategori sedang dan 56,66 % masuk dalam kategori tinggi. hal

ini disebabkan karena Desa Uwevolo sudah termaksud dalam kategori Desa yang

sudah berkembang. Hal ini disebabkan karena Desa Uwevolo sudah termaksud

dalam kategori Desa yang sudah berkembang. Perkembangan suatu daerah

khususnya Desa Uwevolo ini disebabkan karena adanya perhatian pemeritah

setempat yang didorong dengan kemauan dan pengalaman masyarakat untuk

berpartisipasi dalam mendukung suatu perkembangan daerahnya.

Adapun persentase tentang identitas responden terlihat pada gambar 4.2

(17)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com

Gambar Diagram Lingkaran Kondisi Sosial Responden

b. Kondisi Ekonomi

Tabel 2. (b) Kategori data hasil penelitian Karakteristik Ekonomi

No. Kategori Frekuensi Presentase (%)

Kondisi ekonomi merupakan bentuk kehidupan yang di jalani manusia

dengan berbagai macam bentuk kehidupan yang dijadikan suatu sistem rangkaian

aktivitas manusia yang saling ketergantungan satu sama lain. Jelas bahwa

kehidupan sosial merupakan kehidupan yang menyangkut berbagai aspek, bukan

sekedar berkomunikasi tetapi dari sisi lain, misalnya saling berhubungan untuk

sebuah struktur serta sistem yang dijadikan pedoman dalam melakukan interaksi.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan bahwa

sebagian besar mayarakat desa Uwevolo memiliki karakteristik social ekonomi

dikategorikan sedang, yakni dengan persentasi 50%, artinya responden memiliki

karakeristik yang sesuai kriteria yang ditentukan peneliti, yakni mulai dari,

kepemilikan lahan peternakan, kepemilikan tempat tinggal sampai pada tingkat

(18)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com Adapun persentase kondisi ekonomi masyarakat disajikan dalam diagram

lingkaran, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar Diagram Lingkaran Kondisi Ekonomi Masyarakat

Berdasarkan tabel 4.3 dan gambar 4.3 dapat diketahui bahwa tingkat

karakteristik social ekonomi responden masuk dalam kategori sedang dengan

persentase 50%.

c. Pengetahuan Tentang Pantai Nalera

Tabel 2. (c) Kategori data hasil penelitian Tentang Pengetahua Pantai Nalera

No. Kategori Frekuensi Presentase (%)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pengetahuan masyarakat

setempat tentang Pantai Nalera bahwa jumlah jawaban yang diperoileh dari hasil

kuisioner terkati pangetahuan masyarakat tentang keberadaan Pantai Nalera

dikategori tinggi degnan persentasi 60%, yang artinya pengetahuan masyarakat

sudah begitu tinggi walaupun pada tingkat pendidikannya masih tergolong rendah.

Hal ini didorong dengan pengalaman masyarakat terhadap Panai Nalera begitu

tinggi, sehinnga pengetahuan masyarakat makin meningkat. 20%

50.00%

30.00% Rendah

Sedang

(19)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com Adapun persentase pengetahuan masyarakat tentang Pantai Nalera

disajikan dalam diagram lingkaran, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar Diagram Lingkaran Pengetahuan Masyaraka Terhada Pantai Nalera

d. Pengetahuan Tentang Pengelolaan Pantai Nalera

Tabel 2. (d) Kategori data hasil penelitian Pengetahuan Tentang Pengelolaan Pantai Nalera

No. Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Rendah X <14,6 8 26,66

2 Sedang 14,6˃X ≥17,4 10 33,33

3 Tinggi X ≥17,4 12 40

Total 30 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan masyarakat

tentang pengelolaan Pantai Nalera masuk dalam kategori Tinggi dengan

persentase 60%, yang artinya bahwa masyarakt Desa Uwevolo sudah begitu

paham bagaiman cara mengelola obyeyek wisata pantai Nalera dengan baik.

Berikut hasil penelitian disajikan dalam diagram lingkaran sebagai berikut: 7%

33.33% 60.00%

Rendah

Sedang

(20)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com

Gambar Diagram Lingkaran Pengetahuan Masyaraka Terhada Pantai Nalera

e. Presepsi Masyarakat Tentang Pantai Nalera

Tabel 4.5 Data Rekapitulasi Skor Angket Tanggapan Masyarakat Tentang Pengelolaan Pantai Nalera berdasarkan kategori dan kriteria jawaban item pertanyaan.

No Kriteria Item Pertanyaan Angket

Pencapaian Masyarakat

Sumber: Data Primer Setelah diolah 2016 *Tidak Setuju

**Kurang Setuju *** Setuju

Tabel 4.6 Disajikan Analisis Uji Coba Lapangan Berdasaekan Item Jawaban Masing-Masing Responden Terkait Presepsi Masyarakat Terhadap Pantai Nalera.

No Kategori Jawaban Jumlah Skor Jawaban Jumlah

1 Tidak Setuju 0 0

2 Kurang Setuju 7 14

3 Sangat Setuju 203 609

Jumlah 623

Sumber: Data Primer Setelah Diolah.2016

Skor ideal (kriterium) untuk seluruh item pertanyaan angket = 630 (3 x 7

(21)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com (jika semua responden menjawab Tidak Setuju)). Jumlah skor yang diperoleh

untuk uji coba lapangan= 619.Berdasarkan data tersebut dinyatakan bahwa

tanggapan masyarakat terkait pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera yakni hasil

uji coba lapangan dibahagi dengan skor ideal untuk seluruh item pertanyaan

angket dikali dengan seratus persen atau ( 623 : 630 x 100 %) = 98,88 %.

f. Presepsi Masyarakat Tentang Pengelolaan Pantai Nalera

Tabel 4.7 Data Rekapitulasi Skor Angket Tanggapan Masyarakat Terkait Kerusakan Obyek Wisata Pantai Nalera Berdasarkan Kategori Jawaban

No Kriteria Item Pertanyaan Angket Pencapaian Masyarakat

Tanggapan

Tabel 4.8 Disajikan Analisis Uji Coba Lapangan Berdasaekan Item Jawaban Masing-Masing Responden Terkait Presepsi Masyarakat Terhadap Pantai Nalera.

No Kategori Jawaban Jumlah Skor Jawaban Jumlah

1 Tidak Setuju 0 0

2 Kurang Setuju 11 22

3 Sangat Setuju 379 1137

Jumlah 1159

Sumber: Data Primer Setelah diolah

Skor ideal (kriterium) untuk seluruh item pertanyaan angket = 1170 (3 x

13 x 30 ( jika semua responden semua menjawab sangat setuju)) dan 390 ( 1 x 7

x 30 (jika semua responden menjawan Sangat Tidak Setuju)). jumlah skor yang

(22)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com dinyatakan bahwa tanggapan masyarakat terkait pengelolaan obyek wisata Pantai

Nalera yakni hasil uji coba lapangan dibahagi dengan skor ideal untuk seluruh

item pertanyaan angket dikali dengan seratus persen atau = 1159 : 1170 x 100 %

= 99,05 %

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa:

1. Partisispasi masyarakat dalam mengelola obyek wisata Pantai Nalera di Desa

Uwevolo sudah mulai terlihat. Partisipasi masyarakat Pantai Nalera

berpengaruh terhadap tingkat Pengelolaan dan mengembangkan obyek wisata

Pantai Nalera. Hasil partisipasi yang diperoleh masuk dalam kategori tinggi

yakni sebanyak 46,66%, yang artinya partisipasi masyarakat terhadap obyek

wisata Pantai Nalera yang dilakukan masyarakat sudah meningkat. Partisipasi

ini didorong dengan banyaknya pengalaman dan pengetahuan masyarakat

terhadap tingkat pengelolaan, sehingg hampir semua responden memiliki

kemauan dalam mengelola Pantai Nalera. Hal ini dibuktikan dengan hasil

penelitian berdasarkan persentasi tentang pengelolaan Pantai Nalera

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengeleloalaan Pantai Nalera

diantaranya identitas responden yang masuk dalam kategori tinggi,

karakteristik sosial ekonmi dengan kategori tinggi, pengetahuan masyarakat,

(23)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com bahwa rata-rata responden setuju dalam mengelola dan mengembangkan

obyek wisata Pantai Nalera, karena sebagian besar masyarakatnya

menganggap bahwa dengan adanya obyek wisata Pantai Nalera dapat

memberikan keuntungan tersendiri bagi kehidupan sehari-hari mereka.

Adapun bentuk pengelolaan yang dilakukan masyarakat setempat yakni

membuka usaha sampingan dengan berjualan, dan mengasah kreativitas

mereka dengan memanfaatkan pasir putih sumber penghasilan.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, kritik dan saran

sanagat dibutuhkan oleh peneliti, dalam hal memperbaiki hasil penelitian yang

telah dilakukan, sehingga dalam penelitian ini peneliti tidak mendapat kesulitan

untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan masyarakat terhadap Pantai

Nalera, karena hampir semua responden selain memiliki pengetahuan tentang

Pantai Nalera, responden juga memiliki kemauan dan kepedulian dalam

berpartisipasi terhadap obyek wisata pantai Nalera.

Saran peneliti baik untuk masyarakat desa Uwevolo maupun untuk

pemerintah Kabupaten Parigi Moutong sebagai berikut:

1. Pemerintah harus lebih memperhatikan kehidupan masyarakat desa

Uwevolo dengan memberikan kegiatan sosialisasi terkait cara mengelola

dan mengembangkan obyek wisata dengan baik, serta memberikan bantuan

berupa dan perlengkapan wisata.

2. Dalam pemanfaatan wilayah pesisir hendaknya lebih memperhatikan

(24)

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD

Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com menjadi daya tarik bagi masyarakat maupun para wisatawan yang datang

berkunjung.

3. Masyarakat yang tinggal diwilayah Pantai Nalera dapat memanfaatkan

semua sumberdaya alam dengan baik dan tidak merusak ataupun mencemari

laut atau membuang limbah di laut sehingga berdampak bagi kehidupan

mereka sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Karyono A. Hari (1997). Kepariwisataan. PT Grasindo: Jakarta.

Sugiono (2001) “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif” Cetakan Kedua.: PT Gramedia Pustaka Umum. Jakarta

Nisa, Zumrotin. (2014). Pengembangan Suplemen Bahan Ajar Geografi Sumber Daya Berbasis Kearifan Lokal tentang Pelestarian Taman Nasional LoreLindu (TNLL). Tesis Magister pada Pendidikan Geografi UM Malang.

Gambar

Gambar Diagram Lingkaran Kondisi Sosial Responden
Gambar Diagram Lingkaran Kondisi Ekonomi Masyarakat
Tabel 2. (d) Kategori data hasil penelitian Pengetahuan Tentang Pengelolaan Pantai Nalera
Tabel 4.5 Data Rekapitulasi Skor Angket  Tanggapan Masyarakat Tentang Pengelolaan Pantai Nalera berdasarkan kategori dan kriteria jawaban item pertanyaan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melihat nilai rata-rata kelas kontrol dan eksperimen dari 79.84375 menjadi 90.46875, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan Model Reciprocal Teaching

Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan penelitian aktivitas antioksidan fraksi kloroform ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) dengan metode

Jika berbicara tentang teologi Ash’ariyyah, maka yang dimaksud adalah seluruh penjabaran akidah kepercayaan Islam dalam ilmu kalam yang bertitik tolak dari rintisan seorang

Analisa gaya pembentukan pada proses pembuatan wajan stainless steel menggunakan metode shear spinning, dengan langkah awal dilakukan uji tarik bahan untuk

Dalam kegiatan ini ibu-ibu pelaku UMKM anyaman plastic dapat mengetahui bagaimana cara memasarkan produk yang mereka hasilkan agar terjual dan dikenal di

Dengan memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer, memungkinkan bagi Universitas X untuk menjalankan penjaminan mutu sumber daya manusia secara konsisten dan

Implikasi hasil penelitian yang menemukan bahwa variabel manajemen berbasis sekolah dan kualitas pengelolaan pembelajaran PAI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap mutu

Dari Gambar 9 dapat dilihat bahwa kedua algoritma minimax dengan implementasi multithreading lebih cepat dibandingkan dengan algoritma minimax pada kedalaman pencarian