Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN
OBYEK WISATA PANTAI NALERA DI DESA UWEVOLO
KECAMATAN SINIU KABUPATEN PARIGI MOUTONG
NUR ASMA, LILIK PRIHADI UTOMO, IWAN ALIM SAPUTRA
JURNAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com
ABSTRACT
Nur Asma 2016, Menegement of Nalera Beach Tourism in The Uwevolo Village, Siniu Disctrit, Parigi Moutong Regency Based and Sosiety Partisipation. Skripsi Geografi Education Study parogram Sosial Education Depertament Tarining and Education ,Faculty Tadulako Univercity Under Supervition (1) Lilik Prihadi Utomo (2) Iwan Alim Saputra.
This research is conducted at the village Uwevolo Siniu Disctrict the problem of this research is how this societys participaton in the managament of the village Uwevolo Nalera Beach and the factors thats influance the level of managament Nalera Beach. The aims of the research is to find out the society participation in the managament of coastal attraction Nalera and determine the factors thet in fluance the level of descriptive qualitative research metdhos survei with spatial data collecting the data, the research, use observation, interview,questionare and dokumentation. The data analysis apply descriptive statistik and likert skala. The result show that the level of the societys participation in the managament of coastal tourism Nalera high categorized is (56,66%) drom (100%) expetation. It means most of society have depency to Nakera Beach manangament of developing a village and the life needs. The level
society’s participation in coastal managament Nalera influence by several factor wich incluede the social ekonomic condction categorized is high as a percentage (56,66%) societ about the each Nalera categorize as medium level by percentage (50%), knowlendge aaut Beach Nalera categorized high (40%), the participation of Nakera Beach categorized as high as percentage (98,88%) and the participatio of Nalera Beach managament Nalera Beach managament Nalera is high (95,05%) from expected (100%).
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com
ABSTRAK
Nur Asma.2016. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Obyek Wisata pantai Nalera di Desa Uwevolo Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Pembimbing (I) Lilik Prihadi Utomo (II) Iwan Alim Saputra.
Penelitian dilaksanakan di Desa Uwevolo Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Motung. Masalah dalam penelitian yaitu bagaimana partisipasi masyarakat Desa Uwevolo dalam pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengelolaan Pantai Nalera. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengelolaan masyarakat terhadap obyek wisata Pantai Nalera. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif menggunakan metode penelitian survai dengan pendeatan keruangan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota samling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara, kuesioner (angket), dan dokumentasi. Adapun analisis data menggunakan statistik deskriptif dan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partsisipasi masyarakat dalam pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera dikategorikan tinggi yakni (46,66%) dari yang diharapkan (100%). Artinya masyarakat sekitar sebgaian besar memiliki ketergantungan pada pengelolaan Pantai Nalera untuk perkembangan suatu Desa dan memenuhi kebutuhan hidup. Tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Pantai Nalera dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni meliputi: kondisi sosial responden yang dikategorikan tinggi dengan persentasi (56,66%), kondisi ekonomi masyarakat dikategorikan sedang dengan persentasi (50%), pengetahuan responden tentang Pantai Nalera dikategorikan tinggi dengan persentasi (60%), pengetahuan pengelolaan Pantai Nalera dikategorikan tinggi dengan persentasi (40%), presepsi Pantai Nalera dikategorikan tinggi dengan persentasi (98,88%) dan presepsi pengelolaan pantai nalera yang dikategorikan tinggi yankni (95,05%) dari yang diharapkan (100%).
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai berbagai ragam
kebudayaan dan sumber daya alam yang merupakan modal utama untuk
meningkatkatkan kebutuhan hidup masyarakat. Salah satu kekayaan alam yang
dimiliki adalah berbagai macam tempat obyek wisata dengan daya tarik dan ciri
khas tersendiri, sehingga ketertarikan para wisatawan baik domestik maupun
mncanegara untuk berkunjung ke daerah yang memiliki ciri khas tersendiri.
Pariwisata berbasis partisipasi masyarakat sebagai sebuah pendekatan
pemberdayaan yang melibatkan masyarakat sebagai pelaku penting dalam konteks
paradigma baru. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development
paradigma) pariwisata berbasis partisipasi masyarakat, merupakan peluang untuk menggerakkan segenap potensi dan dinamika masyarakat, guna mengimbangi
peran pelaku usaha pariwisata skala besar, (Hari Karyono 1997:108 ).
Destinasi pariwisata jika dikelola degan baik, tentu akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pelaku pariwisata mulai melakukan tindakan
pengelolaan maupun pengembangan dengan penelitian dan observasi terhadap
obyek-obyek wisata di Indonesia. Langkah tersebut dilakukan guna mengetahui
potensi dan permasalahan yang ada pada setiap obyek untuk kemudian mencari
solusinya. Langkah lainnya adalah promosi dengan media cetak, elektronik,
maupun multimedia agar masyarakat juga mengetahui akan keberadaan
obyek-obyek tersebut dan turut berpartisipasi dalam pengembangannya.
Kabupaten Parigi Moutong merupakan pusat Teluk Tomin, dengan wisata
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com international Sail, Pemerintah menetapkan tahun 2015 dilaksanakan Sail Tomini melalui Keppres No 42 tahun 2014 , yang ditanda tangani Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono. Program sail yang dilaksanakan pada September 2015
tidak sekedar relly perahu layar, sailing KRI dan parade kapal internasioinal
lainnya, namun juga merupakan upaya pemerintah dalam rangka percepatan
pembangunan diberbagai sektor, khususnya penyediaan infrastruktur dasar,
pembangunan SDM dan destinasi wisata maritim atau kelautan serta model
percepatan pembangunan wilayah pesisir dan wilayah kepulauan.
Kekayaan potensi wisata Pantai Nalera sangat beragam mulai dari destinasi
hamparan pasir putih, jenis terumbuh karang, panorama laut, pohon mangrov
yang menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap wistawan yang datang berkunjung.
Terbukti bahwa minat dan keinginan wisatawan yang datang mengunjungi
disetiap hari libur untuk menikmati panorama alam yang dimiliki Pantai Nalera.
Potensi wisata yang berada di Pantai Nalera ini, dilihat dari sudut sosial
masyarakat Desa Uwevolo, yakni kegiatan pariwisatanya akan memperluas
kesempatan tenaga kerja baik dari kegiatan pembangunan, sarana dan prasarana
maupun dari berbagai sektor usaha yang langsung maupun tidak langsung
dengan kepariwisataan. Pariwisata akan dapat menumbuhkan dan meningkatkan
pengenalan dan cinta terhadap tanah airnya, sehingga dapat memotivasi sikap
toleransi dan partisipasi yang merupakan kekuatan dalam pembangunan bangsa.
Potensi wisata Pantai Nalera tidak hanya berpeluang pada aspek sosial
masyarakat saja, tetapi ada 2 sisi sudut pandang yang dapat menguntungkan baik
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com Kabupaten Parigi Moutong diantaranya dapat memberikan sumbangan terhadap
penerimaan daerah bersumber dari pajak, retribusi parkir dan karcis atau dapat
mendatangkan devisa dari para wisatawan lokal maupun mancanegara yang
datang berkunjung serta menumbuhkan usaha-usaha ekonomi yang saling
merangkai dan menunjang kegiatannya sehingga dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat.
James J. Spillane (2001:47) mengemukakan bahwa, aspek lain yang
dianggap penting dalam mengembangkan dan mengelola obyek wisata yakni
adanya kebijaksanaan ekonomi ialah pembangunan daerah secara regional melalui
kegiatan pariwisata, terutama dalam mengalami timbulnya urbanisasi sebagai
akibat semakin padatnya penduduk yang menimbulkan masalah sosial dan
ekonomi.
Upaya pengelolaan pariwisata Pantai Nalera Desa Uwevolo ini, sejauh
mungkin diarahkan agar masyarakat setempat jangan tersisihkan atau sekedar
menjadi penonton atau tontonan. Masyarakat setempat harus menjadi bagian dari
kegiatan pariwisata dalam arti luas bukan hanya sekedar menjadi objek melainkan
juga menjadi subjek. Keterlibatan masyarakat tidak harus terlibat langsung atau
masuk kedalam lingkaran kegiatan pariwisata, tetapi bisa berada dalam lingkaran
luar yang tersentuh dampak positif kepariwisataan. Pengaruh ganda pariwisata
harus mampu menyentuh hajat hidup masyarakat setempat, miningkatkan
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang telah di paparkan, maka
permasalahan yang dikaji dalam penelitian yakni 1) Bagaimana partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera di Desa Uwevolo
Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi`Moutong, 2) Faktor-faktor yang mempengruhi
pengelolaan Pantai Nalera di Desa Uwevolo Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi
Moutong.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini berdasar latar belakang dan rumusan masalah
di atas maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah, 1). Untuk
mengetahui pengelolaan Pantai Nalera di Desa Uwevolo Kecamatan Siniu
Kabupaten Parigi Motong, 2). Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat penelolaan Pantai Nalera di Desa Uwevolo Kevamatan
siniu Kabupaten Parigi Moutong. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan beberapa manfaat antara lain : 1) Manfaat akademis, yakni
diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan pada bidang
studi ilmu pendidikan khususnya geografi dan kepariwisataan. 2). Manfaat
praktis, yakni diharapkan dapat memberikan barbagai informasi kepada semua
pihak yang memerlukan baik pemerintah kabupaten Parigi Moutong maupun
masyarakat yang berada di Desa Uwevolo kecamatan Siniu tentang obyek wisata
Pantai Nalera, guna Meperkenalkan obyek wisata tersebut dengan tujuan untuk
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode
penelitian survai dan menggunakan pendekatan keruangan. Metode ini bertujuan
untuk mengungkapkan suatu keadaan atau masalah sesuai apa adanya serta
mengungkapkan fakta-fakta yang berhubungan dengan fenomena yang diteliti
melalui pendeskripsian, pengembangan secara sistematis faktual dan akurat.
Diharapkan dengan menggunakan penelitian ini penulis dapat mengetahui sejauh
mana partisispasi masyarakat dalam mengelola obyek wisata pantai nalera.
Lokasi Penelitian
Penulis mengambil Lokasi Penelitian di Desa Uwevolo Kecamatan Siniu
Kaupaten Parigi Moutong. Jarak Desa Toaya ke Kantor Kecamatan sejauh 600 M,
jarak Desa Toaya ke ibu kota Kabupaten sejauh 63.5 Km, dan jarak Desa Toaya
ke ibu kota Propinsi Sulawesi Tengah (Kota Palu) Sejauh 35 Km, Posisi Desa
Toaya berada di ibu kota kecamatan sindue dan dilalui oleh jalan Trans Sulawesi.
Waktu Penelitian
Sebelum melakukan penelitian ini prosedur yang pertama dilakukan oleh
peneliti yaitu di awali dengan pengajuan judul pada bulan Juli 2015 dan
Pelaksanaan penelitian berlangsung dari bulan Agustus - September 2016 dimulai
dengan observasi awal dan pengambilan data pertama mengenai jumlah penduduk
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com
Populasi
(Sugiono 18: 2001) “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang
dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbu-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes
atau pariwisata sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam
satu penelitian”. Jumlah Populasi dalam penelitian sebanyak 209 KK di Desa
Uwevolo yang tersebar di 4 dusun dan masih menetap tinggal di daerah ini.
Sampel
Menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah yang diinginkan, penulis mengambil sampel yang terdiri 30 KK.
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti yakni teknik quota sampling dimana jumlah populasinya tidak diperhitungkan, teknik ini diklasifikasikan kedalam kelompok. Setelah jumlah sampel ditentukan misalnya
100, maka setiap peneliti itu dapat memilih sampel secara bebas sesuai
karakterisktik yang ditentukan sebanyak kurang lebih 20 orang. Sehingga
berdasarkan jumlah populasi di atas, maka peneliti mengambil sampel secara
bebas berdasarkan penentuan kriteria responden berusia produktif yakni sebanyak
30 KK.
Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer
dan data sekunder, dimana data primer adalah data yang diambil dari sumber
pertama yakni (responden) yaitu berupa hasil data obseravasi dan wawancara
(interview) masyarakat desa Uwevolo Kecamat Siniu Kabupaten Parigi Moutong,
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com diperuntuhkan peneliti kepada setiap KK yang telah dipilih menjadi sampel
penelitian mulai dari dusun I, dusun II, dusun III dan dusun IV, serta para juru
kunci seperti dinas pariwisata, camat dan kepala desa. Sedangkan data sekunder
berupa data yang diperoleh dari studi kepustakaan, data penduduk desa dan data
dari dinas pariwisata.
Teknik Pengumpulan Data
Observasi : yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati
secara langsung pada objek atau kegiatan yang berhubungan dengan penulisan
laporan tugas akhir dan mencatat hal-hal penting untuk bahan penelitian.
Wawancara: teknik wawancara dimaksudkan informasi dan komunikasi, yakni
dalam proses ini wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi
dan mempengaruhi arus informasi. Studi dokumentasi : yakni dilakukan peneliti
untuk memperoleh data melalui dokumen, arsip, brosur maupun makalah
mengenai hal yang bersangkutan tentang pengelolaan obyek wisata pantai Nalera
dan partisipasi masyarakat baik yang diperoleh dari dinas pariwisata maupun
masyarakat setempat.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat bantu yang digunakan dalam
melakukan penelitian. Adapun alat yang digunakan berupa pedoman wawancara,
pedoman kuisioner, kamera dan alat perekam. Tujuan dari adanya instrumen
penelitian dengan alat bantu ini yaitu untuk memberi kemudahan kepada peneliti
dalam melakukan penelitian. Adapun bahan yang digukan untuk melengkapi alat
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com pertanyaan yang diberikan kepada setiap responden, baik berupa pertanyaan
terbuka maupun tertutup, sehingga hasil penelitian bisa lebih akurat.
Pengolahan dan Teknik Analisis Data
Pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera pengukurannya menggunakan dua
analisis yakni statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran sejauh
mana tingkat pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera, demikian dapat ditetapkan
dengan rumus dan sebagai berikut:
P = x 100%
Keterangan :
P : Hasil yang dicari
F : Jumlah jawaban dari setiap alternatif
N : Jumlah sampel
Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengolahan data
yaitu pengubahan data dari kualitatif menjadi kuantitaif dengan cara setiap pilihan
jawaban dari responden masing diberikan bobot yakni tinggi, sedang dan rendah.
Skala likert digunakan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap Pantai Nalera dan pengelolaan Pantai Nalera.
likert merupakan skala yang paling banyak digunakan untuk pengukuran sikap maupun persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi dimensi, lalu dimensi dijabarkan lagi menjadi subvariabel dan
subvariabel dijabarkan lagi menjadi indikator yang dapat diukur. Indikator
tersebut dapat dibuat item instrument yang berupa pertanyaan yang harus dijawab
responden. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif dan mempunyai skor
masing-masing, sebagai beriku:
Sangat setuju 5 81-100%
Kurang Setuju 4 61-80 %
Setuju 3 41-60 %
Tidak setuju 2 21-40 %
Sangat tidak setuju 1 0- 20 %
Analisis persepsi berdasarkan skala Likert dapat diketahui dengan cara:
nilai persepsi dikalikan jumlah pertanyaan dikalikan jumlah responden. P = Nilai
persepsi x Jumlah pertanyaan x Jumlah responden (Sugiyono 2014: 136).
Melihat kondisi lapangan, dengan kriteria yang telah ditetapkan untuk
pengukuran tingkat presepsi masyarakat Desa Uwevolo terhadap pengelolaan
obyek wisata Pantai Nalera di Kecamatan Siniu, maka kriteria validitas yang
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com Hasil penilaian ahli instrumen oleh masyarakat dapat dihitung tingkat
pencapaian partisipasinya dengan menggunakan formula persentasi pada masing
masing jawaban subjek dengan rumus sebagai berikut:
Hasil penelitian (angket) yang mendapatkan kriteria “sangat setuju”
sampai “tidak setuju”, berdasarkan pengambilan keputusan tentang kriteria
tersebut menggunakan kriteria validitas dibawah ini: Suwastono (2011 dalam
Zumrotin 2015: 67).
Tidak Setuju 1 = 41 – 60 %
Kurang Setuju 2 = 61 – 80 %
Sangat Setuju 3 = 81 – 100 %
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil kuisioner yang telah diberikan kepada responden di Desa Uwevolo
Kecamatan Siniu menunjukkan bahwa dari 30 respoden yang diberikan item soal
berdasarakan 6 kriteria pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera meliputi: 1)
Partisipasi masyarakat, 2) kondisi sosial, 3) kondisi ekonomi 4) pengetahuan
tentang Pantai Nalera, 5) pengetahuan tentang pengelolaan Pantai Nalera 6)
presepsi tentang Pantai Nalera, 7) presepsi tentang pengelolaan Pantai Nalera
hanya 1 kriteria item soal yang masuk dalam kategori sedang yaitu karakteristik
sosial ekonomi.
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com Penjelasan lebih jelas mengenai partisipasi masyarakat di Kecamatan Siniu
Desa Uwevolo tentang partisipasi masyarakat dan pengelolaan Pantai Nalera
dijelaskan pada tabel berikut:
a. Partisipasi Masyarakat
Tabel 1 Hasil Penelitian Partisipasi Masyarakat Terhadap Pantai Nalera
No. Kategori Frekuensi Presentase (%)
1 Rendah ≤12,6 6 20
2 Sedang 12,6˃X ≥16,4 10 33,33
3 Tinggi X ≥16,4 14 46,66
Total 30 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016
Adapun tahapan partisipasi yang dilaukan masyarakat diantaranya:
1. Partisipasi dalam Membuat Keputusan
Partisipas masyarakat dalam membuat hanya akan terlihat dalam aktifitas
selanjutnya apabila mereka merasa ikut andil dalam menentukan apa yang akan
dilaksanakan. Partisipasi dala membuat keputusan merupakan hal yang tepat
dalam suatu pengelolaan obyek wisata untuk mencapai suatu pengembangan dan
pembangunan berkelanjutan.
2. Partisipasi dalam Perencanaan
Partisipasi dalam perencanaan merupakan salah satu kegiatan yang
dilakukan oleh masyarakat meupun para wisatawan yang datang berkunjung di
daerah tertentu yang memiliki daya tarik obyek wisata. Perencanaan ini dilakukan
sebulum tahap pelaksaan, dimana pada perencanaan semua masyarakat maupun
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com 3. Partisipasi dalam Pelaksanaan
Partisipasi ini dimaksudkan sebagai keikutsertaan masyarakat dalam
memberi kontribusi guna demi mewujudkan pelaksanaan pembangunan yang
berwujud tenaga, uang, barang, material ataupun informasi yang berguna dalam
pelaksanaan pembangunan, sehingga dalam mewujudkan pengembangan suatu
daerah wisata melalui pengelolaannya dibutuhkan partisipasi dalam pelaksanaan.
Berdasarkan hasil kuesioner yang diperoleh dari responden yakni partisipasi
masyarakat terhadap potensi wisata Pantai Nalera sebanyak 30 KK, maka hasil
yang diperoleh masuk dalam kategori tinggi yakni sebanyak (46,66%), yang
artinya pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera yang dilakukan masyarakat
meningkat. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian berdasarkan persentasi
tentang partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Pantai Nalera yang disajikan
dalam diagram lingkaran, dapat dilihat pada gambar diagram lingkaran berikut
ini:
Gambar Diagram Lingkaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pengelolaan Pantai Nalera
47%
33.33% 20.00%
Tinggi
Sedang
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Pantai Nalera
a. Kondisi Sosial
Tabel 2 (a) Kategori data hasil penelitian Kondis Sosial Responden
No. Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 Rendah (≥12,6) 9 30
2 Sedang (12,6˃ X 16,4 ≥) 4 13,33
3 Tinggi (X ≥ 16,4) 17 56,66
Total 30 100
Sumber: Hasil Pengolahan data 2016
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Kondisi sosial responden
masuk dalam kategori tinggi dengan persentase 56,66 %, dimana hasil yang
diperoleh dengan kategori tinggi tersebut merupakan hasil observasi dan
penelitian lapangan bahwa sebagian besar masyarakat yang menjadi responden
memiliki kriteria yang telah ditentukan responden. Hasil tersebut diketahui bahwa
30 % rendah, 13 % kategori sedang dan 56,66 % masuk dalam kategori tinggi. hal
ini disebabkan karena Desa Uwevolo sudah termaksud dalam kategori Desa yang
sudah berkembang. Hal ini disebabkan karena Desa Uwevolo sudah termaksud
dalam kategori Desa yang sudah berkembang. Perkembangan suatu daerah
khususnya Desa Uwevolo ini disebabkan karena adanya perhatian pemeritah
setempat yang didorong dengan kemauan dan pengalaman masyarakat untuk
berpartisipasi dalam mendukung suatu perkembangan daerahnya.
Adapun persentase tentang identitas responden terlihat pada gambar 4.2
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com
Gambar Diagram Lingkaran Kondisi Sosial Responden
b. Kondisi Ekonomi
Tabel 2. (b) Kategori data hasil penelitian Karakteristik Ekonomi
No. Kategori Frekuensi Presentase (%)
Kondisi ekonomi merupakan bentuk kehidupan yang di jalani manusia
dengan berbagai macam bentuk kehidupan yang dijadikan suatu sistem rangkaian
aktivitas manusia yang saling ketergantungan satu sama lain. Jelas bahwa
kehidupan sosial merupakan kehidupan yang menyangkut berbagai aspek, bukan
sekedar berkomunikasi tetapi dari sisi lain, misalnya saling berhubungan untuk
sebuah struktur serta sistem yang dijadikan pedoman dalam melakukan interaksi.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan bahwa
sebagian besar mayarakat desa Uwevolo memiliki karakteristik social ekonomi
dikategorikan sedang, yakni dengan persentasi 50%, artinya responden memiliki
karakeristik yang sesuai kriteria yang ditentukan peneliti, yakni mulai dari,
kepemilikan lahan peternakan, kepemilikan tempat tinggal sampai pada tingkat
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com Adapun persentase kondisi ekonomi masyarakat disajikan dalam diagram
lingkaran, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar Diagram Lingkaran Kondisi Ekonomi Masyarakat
Berdasarkan tabel 4.3 dan gambar 4.3 dapat diketahui bahwa tingkat
karakteristik social ekonomi responden masuk dalam kategori sedang dengan
persentase 50%.
c. Pengetahuan Tentang Pantai Nalera
Tabel 2. (c) Kategori data hasil penelitian Tentang Pengetahua Pantai Nalera
No. Kategori Frekuensi Presentase (%)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pengetahuan masyarakat
setempat tentang Pantai Nalera bahwa jumlah jawaban yang diperoileh dari hasil
kuisioner terkati pangetahuan masyarakat tentang keberadaan Pantai Nalera
dikategori tinggi degnan persentasi 60%, yang artinya pengetahuan masyarakat
sudah begitu tinggi walaupun pada tingkat pendidikannya masih tergolong rendah.
Hal ini didorong dengan pengalaman masyarakat terhadap Panai Nalera begitu
tinggi, sehinnga pengetahuan masyarakat makin meningkat. 20%
50.00%
30.00% Rendah
Sedang
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com Adapun persentase pengetahuan masyarakat tentang Pantai Nalera
disajikan dalam diagram lingkaran, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar Diagram Lingkaran Pengetahuan Masyaraka Terhada Pantai Nalera
d. Pengetahuan Tentang Pengelolaan Pantai Nalera
Tabel 2. (d) Kategori data hasil penelitian Pengetahuan Tentang Pengelolaan Pantai Nalera
No. Kategori Frekuensi Presentase (%)
1 Rendah X <14,6 8 26,66
2 Sedang 14,6˃X ≥17,4 10 33,33
3 Tinggi X ≥17,4 12 40
Total 30 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan masyarakat
tentang pengelolaan Pantai Nalera masuk dalam kategori Tinggi dengan
persentase 60%, yang artinya bahwa masyarakt Desa Uwevolo sudah begitu
paham bagaiman cara mengelola obyeyek wisata pantai Nalera dengan baik.
Berikut hasil penelitian disajikan dalam diagram lingkaran sebagai berikut: 7%
33.33% 60.00%
Rendah
Sedang
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com
Gambar Diagram Lingkaran Pengetahuan Masyaraka Terhada Pantai Nalera
e. Presepsi Masyarakat Tentang Pantai Nalera
Tabel 4.5 Data Rekapitulasi Skor Angket Tanggapan Masyarakat Tentang Pengelolaan Pantai Nalera berdasarkan kategori dan kriteria jawaban item pertanyaan.
No Kriteria Item Pertanyaan Angket
Pencapaian Masyarakat
Sumber: Data Primer Setelah diolah 2016 *Tidak Setuju
**Kurang Setuju *** Setuju
Tabel 4.6 Disajikan Analisis Uji Coba Lapangan Berdasaekan Item Jawaban Masing-Masing Responden Terkait Presepsi Masyarakat Terhadap Pantai Nalera.
No Kategori Jawaban Jumlah Skor Jawaban Jumlah
1 Tidak Setuju 0 0
2 Kurang Setuju 7 14
3 Sangat Setuju 203 609
Jumlah 623
Sumber: Data Primer Setelah Diolah.2016
Skor ideal (kriterium) untuk seluruh item pertanyaan angket = 630 (3 x 7
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com (jika semua responden menjawab Tidak Setuju)). Jumlah skor yang diperoleh
untuk uji coba lapangan= 619.Berdasarkan data tersebut dinyatakan bahwa
tanggapan masyarakat terkait pengelolaan obyek wisata Pantai Nalera yakni hasil
uji coba lapangan dibahagi dengan skor ideal untuk seluruh item pertanyaan
angket dikali dengan seratus persen atau ( 623 : 630 x 100 %) = 98,88 %.
f. Presepsi Masyarakat Tentang Pengelolaan Pantai Nalera
Tabel 4.7 Data Rekapitulasi Skor Angket Tanggapan Masyarakat Terkait Kerusakan Obyek Wisata Pantai Nalera Berdasarkan Kategori Jawaban
No Kriteria Item Pertanyaan Angket Pencapaian Masyarakat ∑
Tanggapan
Tabel 4.8 Disajikan Analisis Uji Coba Lapangan Berdasaekan Item Jawaban Masing-Masing Responden Terkait Presepsi Masyarakat Terhadap Pantai Nalera.
No Kategori Jawaban Jumlah Skor Jawaban Jumlah
1 Tidak Setuju 0 0
2 Kurang Setuju 11 22
3 Sangat Setuju 379 1137
Jumlah 1159
Sumber: Data Primer Setelah diolah
Skor ideal (kriterium) untuk seluruh item pertanyaan angket = 1170 (3 x
13 x 30 ( jika semua responden semua menjawab sangat setuju)) dan 390 ( 1 x 7
x 30 (jika semua responden menjawan Sangat Tidak Setuju)). jumlah skor yang
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com dinyatakan bahwa tanggapan masyarakat terkait pengelolaan obyek wisata Pantai
Nalera yakni hasil uji coba lapangan dibahagi dengan skor ideal untuk seluruh
item pertanyaan angket dikali dengan seratus persen atau = 1159 : 1170 x 100 %
= 99,05 %
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Partisispasi masyarakat dalam mengelola obyek wisata Pantai Nalera di Desa
Uwevolo sudah mulai terlihat. Partisipasi masyarakat Pantai Nalera
berpengaruh terhadap tingkat Pengelolaan dan mengembangkan obyek wisata
Pantai Nalera. Hasil partisipasi yang diperoleh masuk dalam kategori tinggi
yakni sebanyak 46,66%, yang artinya partisipasi masyarakat terhadap obyek
wisata Pantai Nalera yang dilakukan masyarakat sudah meningkat. Partisipasi
ini didorong dengan banyaknya pengalaman dan pengetahuan masyarakat
terhadap tingkat pengelolaan, sehingg hampir semua responden memiliki
kemauan dalam mengelola Pantai Nalera. Hal ini dibuktikan dengan hasil
penelitian berdasarkan persentasi tentang pengelolaan Pantai Nalera
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengeleloalaan Pantai Nalera
diantaranya identitas responden yang masuk dalam kategori tinggi,
karakteristik sosial ekonmi dengan kategori tinggi, pengetahuan masyarakat,
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com bahwa rata-rata responden setuju dalam mengelola dan mengembangkan
obyek wisata Pantai Nalera, karena sebagian besar masyarakatnya
menganggap bahwa dengan adanya obyek wisata Pantai Nalera dapat
memberikan keuntungan tersendiri bagi kehidupan sehari-hari mereka.
Adapun bentuk pengelolaan yang dilakukan masyarakat setempat yakni
membuka usaha sampingan dengan berjualan, dan mengasah kreativitas
mereka dengan memanfaatkan pasir putih sumber penghasilan.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, kritik dan saran
sanagat dibutuhkan oleh peneliti, dalam hal memperbaiki hasil penelitian yang
telah dilakukan, sehingga dalam penelitian ini peneliti tidak mendapat kesulitan
untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan masyarakat terhadap Pantai
Nalera, karena hampir semua responden selain memiliki pengetahuan tentang
Pantai Nalera, responden juga memiliki kemauan dan kepedulian dalam
berpartisipasi terhadap obyek wisata pantai Nalera.
Saran peneliti baik untuk masyarakat desa Uwevolo maupun untuk
pemerintah Kabupaten Parigi Moutong sebagai berikut:
1. Pemerintah harus lebih memperhatikan kehidupan masyarakat desa
Uwevolo dengan memberikan kegiatan sosialisasi terkait cara mengelola
dan mengembangkan obyek wisata dengan baik, serta memberikan bantuan
berupa dan perlengkapan wisata.
2. Dalam pemanfaatan wilayah pesisir hendaknya lebih memperhatikan
Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD
Penerbit:E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Email: Niurasmaasma27@yahoo.com menjadi daya tarik bagi masyarakat maupun para wisatawan yang datang
berkunjung.
3. Masyarakat yang tinggal diwilayah Pantai Nalera dapat memanfaatkan
semua sumberdaya alam dengan baik dan tidak merusak ataupun mencemari
laut atau membuang limbah di laut sehingga berdampak bagi kehidupan
mereka sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Karyono A. Hari (1997). Kepariwisataan. PT Grasindo: Jakarta.
Sugiono (2001) “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif” Cetakan Kedua.: PT Gramedia Pustaka Umum. Jakarta
Nisa, Zumrotin. (2014). Pengembangan Suplemen Bahan Ajar Geografi Sumber Daya Berbasis Kearifan Lokal tentang Pelestarian Taman Nasional LoreLindu (TNLL). Tesis Magister pada Pendidikan Geografi UM Malang.