• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Pada Tn. H dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Cairan dan Elektrolit di RSUD dr. Pirngadi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan Pada Tn. H dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Cairan dan Elektrolit di RSUD dr. Pirngadi Medan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Gagal ginjal kronik merupakan suatu keaadaan yang terjadi penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung secara progesif dan irresible, dimana kemampuan tubuh manusia gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, sehingga menyebabkan uremia (retensi urin dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Isselbacher, 2000). Istilah penyakit ginjal tahap akhir and stage renal desease sering digunakan pemerintah seperti health care financing administration (HCFA) dan telah menjadi sinonim gagal ginjal kronis. Sidabutar, 1992 menyatakan bahwa gagal ginjal kronis semakin banyak menarik perhatian dan makin banyak dipelajari karena walaupun sudah mencapai gagal ginjal tahap akhir akan tetapi penderita masih bias hidup panjang dengan kualitas hidup yang cukup baik disamping prevalensinya yang terus meningkat setiap tahun.

Menurut united stage renal data system (UNRDS, 2008) di amerika

serikat prevalensi gagal ginjal ginjal kronis meningkat 20-25% tiap tahunnya. Sedangkan di Indonesia, prevalensi penderita gagal ginjal hingga kini belum ada yang akurat karena belum ada data yanfg akurat mengenai enderita gagal ginjal kronis di Indonesia. Tetapi diperkirakan, bahwa jumlah penderita gagal ginjal di Indonesia semakin meningkat. WHO memperkirakan di Indonesia akan terjadi peningkatan antar tahun 1995-2025 sebesar 41, 4%.

Gagal ginjal kronis dimana fungsi ginjal rusak sehingga diperlukan terapi cuci darah (dialisis) setiap jangka waktu tertentu atau transplantasi (Pearce, 1995). Arifin, 2009 menyatakan bahwa penderita gagal ginjal tahap akhir dengan terapi pengganti ginjal di Indonesia mengalami peningkatan dengan insiden rata-rata tahun 2006 sebesar 30, 7%. Di Medan, di RSUD dr. Pirngadi medan di jumpai sebanyak 109 kasus gagal ginjal yang rutin menjalani pengobatan hemodialisis.

(2)

Manusia membutuhkan cairan dan elektrolit dalam jumlah dan proporsi yang tepat di berbagai jaringan tubuh agar dapat mempertahankan kesehatan dan kehidupannya. Hal tersebut dapat dicapai dengan serangkain manuver fisika-kimia yang kompleks. Air menempati proporsi yang besar dalam tubuh. Seseorang dengan berat badan 70 kg bias memiliki 50 liter dalam tubuhnya. Air menyusun 75% berat badan bayi, 70% berat badan pria dewasa, 55% tubuh pria usia lanjut. karena wanita memiliki simpanan lemak yang relative banyak ( relative bebas air) dan kandungan air dalam tubuh wanita 10% lebih sedikit dibandingkan dengan pria. Air tersimpan dalam duakompertemen utama dalam tubuh, yaitu cairan intarseluler dan cairan

ekstraseluler (Wahit, 2007).

Organ pengatur keseimbangan cairan dan elektrolit yang utama adalah ginjal. Kira-kira 180 liter plasma difiltrasi setiap hari oleh ginjal. Dari volume ini, kira-kira 1500 ml urin dieksresikan setiap hari. Setiap jam haluaran urin mempunyai rentang rata-rata 40-80 ml orang dewasa. Volume, komposisi, dan konsentrasi urin sangat bervariasi dan akan tergantung pada penambahan dan kehilangan cairan. Nilai urin ( volume dan konsentrasi) selalu dievaluasi dalam hubungan dalam kebutuhan tubuh untuk menyimpan dan mengeluarkan cairan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis termotivasi untuk memilih bidang keperawatan gerontik dalam rangka menyelesaikan tugas mata ajaran Karya Tulis Ilmiah. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah bagaimana mempersiapkan mahasiswa tingakat akhir untuk mampu menulis ilmiah dengan tema yang sederhana. Dengan harapan penulis mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan, menerapkan proses asuhan keperawatan yang berfokus pada kebutuhan dasar terhadap individu di rumah sakit. Pengambilan kasus Karya Tulis Ilmiah ini dilaksanakan din ruangan XIV (Asoka 2) di Rumah Sakit Umum Pusat Daerah (RSUD) dr. Pirngadi Medan selama 5 hari, di mulai tanggal 2 Juni sampai dengan 6 Juni 2013.

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan penulis pada tanggal 2 Juni 2013 terdapat 20 orang pasien yang dirawat diruangan XIV (Asoka 2) di

RSUD dr. Pirngadi Medan. Pasien lansia yang dirawat di ruangan XIV

(3)

berjumlah 4 orang, dan saya berupaya untuk mengatasi masalah yang dihadapi pada lansia tersebut. Dan upaya yang dapat dilakukan dengan memberikan intervensi asuhan keperawatan gerontik yang dapat dilakukan dengan masalah prioritas masalah kebutuhan cairan dan elektrolit.

1.2Tujuan

1. Tujuan umum

Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah memberikan gambaran nyata tentang asuhan keperawatan pada klien dengan prioritas masalah kebutuhan dasar cairan dan elektrolit.

2. Tujuan khusus

a. Perawat mampu melakukan pengkajian pada klien dengan prioritas masalah kebutuhan dasar cairan dan elektrolit.

b. Perawat mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada klien dengan prioritas masalah kebutuhan dasar cairan dan elektrolit.

c. Perawat mampu membuat intervensi keperwatan pada klien dengan prioritas masalah kebutuhan dasar cairan dan elektrolit.

d. Perawat mampu melakukan implementasi keperawatan pada klien dengan prioritas masalah kebutuhan dasar cairan dan elektrolit.

e. Perawat mampu membuat evaluasi keperawatan pada klien dengan prioritas masalah kebutuhan dasar cairan dan elektrolit.

1. 3 Manfaat

Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat ;

1. Bagi Pendidikan Keperawatan

Membekali mahasiswa untuk dapat melakukan asuhan kreperawatan pada pasien dengan masalah cairan dan elektrolit.

(4)

2. Bagi Praktek Keperawatan

Menjadi bahan bagi perawat untuk pemenuhan kebutuhan perawat terhadap klien, khususnya dengan asuhan keperawatan dengan prioritas masalah cairan dan elektrolit.

3. Bagi Pelayanan Keperawatan di RSUD dr. Pirngadi Medan

Menjadi masukan bagi perawat khususnya agar dapat melakukan asuahan keperawatan pada pasien dengan masalah utama kebutuhan dasar cairan dan elektrolit.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

• Disjunctive mandatory role merupakan role wajib dengan opsi, minimal satu dari role pada titik percabangan tersebut harus ada. Artinya: “etiap E ployee wajib e iliki minimal

Tindakan yang akan dilakukan : Melakukan kontrol atas dokumen yang dihasilkan dari kegiatan di masing-masing unit kerja oleh Jurusan melalui tenaga administrasi (Rahma

 Membuat Modul aplikasi terdiri dari 4 modul yaitu master, transaksi, pengelolaan user dan report..

Tindakan yang akan dilakukan : Seluruh tim Akreditasi berkumpul secara intensif hari Selasa, Rabu dan Kamis malam dengan agenda pengerjaan Borang untuk tujuan penyempurnaan

Dihitung berdasarkan pada SNI 1726-2012.

(3) Standar satuan biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan sebagai dasar oleh PTN untuk menetapkan biaya yang. ditanggung

4) Implementasi Rencana Induk Nasional Pembangunan Kebudayaan.. 5) Pengayaan Materi Kebudayaan