• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dody Fimanda 2014 - Materi Workshop Penyusunan PPK, Clinical Pathways, Kewenangan Klinis Dan Indikator RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti 22-23 Maret 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dody Fimanda 2014 - Materi Workshop Penyusunan PPK, Clinical Pathways, Kewenangan Klinis Dan Indikator RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti 22-23 Maret 2014"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI PELATIHAN

MATERI PELATIHAN

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

C

CL

L II N I

N I C

CA L

A L P

PA T H

A T H W

WA Y

A YS  

S  

KEWENANGAN KLINIS

KEWENANGAN KLINIS

RSUD KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

RSUD KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

PROVINSI RIAU

PROVINSI RIAU

22-23 Maret 2014

22-23 Maret 2014

Dody Firmanda

Dody Firmanda

Ketua Komite Medik

Ketua Komite Medik

RSUP Fatmawati

RSUP Fatmawati

Jakarta

Jakarta

(2)
(3)

ii

Daftar Isi

Daftar Isi

Halaman Halaman Pendahuluan 1 Pendahuluan 1 Sistem

Sistem Mutu Mutu Rumah Rumah Sakit Sakit (Tata (Tata Kelola Kelola Korporat Korporat dan dan Tata Tata Kelola Kelola Klinis) Klinis) 33 Panduan Praktik Klinis (PPK),

Panduan Praktik Klinis (PPK), Clinical PathwaysClinical Pathways  dan (Daftar) Kewenangan Klinis  dan (Daftar) Kewenangan Klinis

((Clinical PrivilegeClinical Privilege) ) 66

Clinical Pathways Clinical Pathways 1414 Kesimpulan 22 Kesimpulan 22 Saran 23 Saran 23 Daftar

Daftar Lampiran: Lampiran: 2424

1.

1. Format Format Panduan Panduan Praktik Praktik Klinis Klinis (PPK) (PPK) Tatalaksana Tatalaksana Kasus Kasus 2525 2.

2. Format Format Panduan Panduan Praktik Praktik Klinis Klinis (PPK) (PPK) Prosedur Prosedur Tindakan Tindakan 2727 3.

3. Format Format Clinical Clinical Pathways Pathways Rawat Rawat Inap Inap 5 5 Hari Hari 2828

4.

4. Format Format Clinical Clinical Pathways Pathways Rawat Rawat Inap Inap 6 6 Hari Hari 3030

5.

5. Format Format Clinical Clinical Pathways Pathways Rawat Rawat Inap Inap 7 7 Hari Hari 3232

6.

6. Format Format Clinical Clinical Pathways Pathways Rawat Rawat Inap Inap 10 10 Hari Hari 3434

7.

7. Format Format Clinical Clinical Pathways Pathways Rawat Rawat Inap Inap 12 12 Hari Hari 3636

8.

8. Format Format Clinical Clinical Pathways Pathways Rawat Rawat Inap Inap 14 14 Hari Hari 3838

9.

9. Format Daftar Kewenangan Klinis Profesi Medis untuk Tatalaksana KasusFormat Daftar Kewenangan Klinis Profesi Medis untuk Tatalaksana Kasus dan Prosedur Tindakan

dan Prosedur Tindakan

40 40 10.

10. Format Format Panduan Panduan Praktik Praktik Klinis Klinis (PPK) (PPK) Prosedur Prosedur Tindakan Tindakan Keperawatan Keperawatan 4141 11.

11. Format Format Panduan Panduan Praktik Praktik Klinis Klinis (PPK) (PPK) Prosedur Prosedur Tindakan Tindakan Bidan Bidan 4242 12.

12. Format Format Panduan Panduan Praktik Praktik Klinis Klinis (PPK) (PPK) Prosedur Prosedur Tindakan Tindakan Penata Penata Anestesi Anestesi 4343 13.

13. Format Format Panduan Panduan Praktik Praktik Klinis Klinis (PPK) (PPK) Prosedur Prosedur Tindakan Tindakan Penata Penata Radiologi Radiologi 4444 14.

14. Format Format Panduan Panduan Praktik Praktik Klinis Klinis (PPK) (PPK) Prosedur Prosedur Tindakan Tindakan Fisioterapi Fisioterapi 4545 15.

15. Format Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan AnalisFormat Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan Analis Laboratorium

Laboratorium 16.

16. Format Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan NutrisiFormat Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan Nutrisi 17.

17. Format Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan KefarmasianFormat Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan Kefarmasian

46 46 47 47 48 48 18.

(4)

19.

19. Format Format Daftar Daftar Formularium Formularium 5050

20.

20. Format Format Daftar Daftar Kewenangan Kewenangan Klinis Klinis Keperawatan Keperawatan 5151

21.

21. Format Format Daftar Daftar Kewenangan Kewenangan Klinis Klinis Bidan Bidan 5252

22.

22. Format Format Daftar Daftar Kewenangan Kewenangan Klinis Klinis Penata Penata Anestesi Anestesi 5353 23.

23. Format Format Daftar Daftar Kewenangan Kewenangan Klinis Klinis Penata Penata Radiologi Radiologi 5454 24.

24. Format Format Daftar Daftar Kewenangan Kewenangan Klinis Klinis Fisioterapi Fisioterapi 5555

25.

25. Format Format Daftar Daftar Kewenangan Kewenangan Klinis Klinis Analis Analis Laboratorium Laboratorium 5656 26.

26. Format Format Daftar Daftar Kewenangan Kewenangan Klinis Klinis Nutrisionis Nutrisionis 5757

27.

27. Format Format Daftar Daftar Kewenangan Kewenangan Klinis Klinis Apoteker/Asisten Apoteker/Asisten Apoteker Apoteker 5858 28.

28. Format Panduan Praktik Klinis (PPK) Tatalaksana Kasus LayananFormat Panduan Praktik Klinis (PPK) Tatalaksana Kasus Layanan Primer/Puskesmas

Primer/Puskesmas

59 59 29.

29. Format Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan LaFormat Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan La yananyanan Primer/Puskesmas

Primer/Puskesmas

61 61 30.

(5)

1

Panduan Praktik Klinis (PPK), Cli ni cal Pathways  dan Kewenangan Klinis

RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau#

Dody Firmanda Ketua Komite Medik

RSUP Fatmawati Jakarta Pendahuluan

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan terdapat beberapa ketentuan yang saling berkaitan dan perlu perhatian khusus yakni mengenai penggunaan INA

CBG (Indonesian Case-based Group)  sebagai cara pembayaran kepada Rumah Sakit1  (Lihat

Gambar 1) dan sistem pelaksaanaan kendali mutu dan kendali biaya2 dalam pelaksanaan

Jaminan Sosial Kesehatan terhitung 1 Januari 20143.

Gambar 1. Sistematika INA CBGs yang terdiri dari UNU Grouper  dan Clinical Costing  Methodology (CCM)

#

 Disampaikan pada Acara Workshop ‘Clinical Pathways’  RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti, Selat Panjang, Provinsi Riau, 22-23 Maret 2014.

1

 Peraturan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 3 dan 4 2 Peraturan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 41 sampai 44 3

(6)

 Namun perjalanan panjang selama 9 tahun INA DRG (Indonesian Diagnosis-related Group)

sampai saat ini INA CBG (Indonesian Case-based Group) belum dapat memenuhi dan

menunjukkan:

1. mutu pelayanan (yang berorientasi pada aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan,

kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya) 4

2. sistem kendali mutu pelayanan secara menyeluruh meliputi pemenuhan standar mutu rumah sakit, memastikan proses pelayanan kesehatan berjalan sesuai standar yang

ditetapkan, serta pemantauan terhadap luaran kesehatan peserta5,

3. dan juga sekaligus sebagaimana amanat tentang kendali mutu dan kendali biaya dari:

i. Undang Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 Pasal 49 ayat 1

ii. Undang Undang RI Nomor 40 Tahun 2004 Pasal 24 ayat 3

iii. Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 3 ayat c

Dalam pembahasan mengenai mutu rumah sakit, maka tidak akan terpisahkan dengan manajemen mutu itu sendiri yang terdiri dari sistematika tentang kinerja ( performance) untuk tingkat sistem rumah sakit dan berbagai akvititas dalam sistem tersebut yang meliputi 3 (tiga) aspek:

i. Pengukuran (Performance Measurement) atau indikator 

ii. Penilaian (Performance Assessment)  secara gambaran selintas (snapshot)  dan

kecenderungannya (trend analysis)

iii. Peningkatan (Performance Improvement) secara kaidah PDSA ( Plan –  Do –  Study –  Act ),

FMEA ( Failure Mode Effective Analysis) dan RCA ( Root Cause of Analysis).

Pendahuluan di atas sebagai latar belakang untuk pembahasan lebih lanjut mengenai implementasi Clinical Pathways  di rumah sakit dengan kerangka cara bayar INA CBG  –  sekaligus mempersiapkan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional dengan menekankan tentang kendali mutu dan kendali biaya melalui clinical pathways di rumah sakit.

4 Peraturan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 42 ayat 1. 5

(7)

3

Sistem Mutu Rumah Sakit (Tata Kelola Korporat dan Tata Kelola Klinis)

Tahun 2013 ini merupakan tahun tersibuk dan ketidak pastian bagi setiap institusi layanan kesehatan rumah sakit di tanah air mengingat akan dilaksanakannya sistem pembiayaan (asuransi) kesehatan universal coverage bagi seluruh rakyat secara bertahap sesuai amanat Undang Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BJPS) dan berbagai peraturan mengenai pelaksanaan BPJS Kesehatan harus

telah ada paling lama tanggal 25 November 2012 (1 tahun dari diundangkannya)6  dan sudah

harus beberapa mulai beroperasi pada tanggal 1 Januari 20147 serta untuk BPJS Kesehatan8 tidak

diselenggarakan lagi oleh Kementerian Kesehatan9. Namun peran Kementerian Kesehatan sangat

dominan untuk menerbitkan beberapa peraturan/ketetapan pendukung untuk implementasi

Jaminan Kesehatan Nasional Sosial.10

Undang Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran menerangkan tentang

kewajiban menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya11 dan Undang Undang RI

 Nomor 44 Tahun 2010 tentang Rumah Sakit pada pasal 33 menerangkan tentang organisasi

rumah sakit yangefektif, efisien, dan akuntabel.12

Pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1438/Menkes/Per/IX/2010 –   yang dipergunakan adalah istilah Standar Pelayanan Kedokteran (SPK) yang terdiri dari Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) dan Standar Prosedur Operasional (SPO). PNPK dibuat oleh organisasi profesi dan disahkan oleh Menteri Kesehatan RI, sedangkan SPO dibuat di tingkat rumah sakit oleh profesi medis dikoordinasikan oleh Komite Medik dan ditetapkan  penggunaannya di rumah sakit oleh pimpinan (direktur). Standar Prosedur Operasional untuk

 profesi medis di rumah sakit tersebut dalam bentuk Panduan Praktik Klinis (PPK).13

6

 Undang Undang RI No.24 Tahun 2011 Pasal 70 ayat a. 7

 Undang Undang RI No.24 Tahun 2011 Pasal 60 ayat (1). 8

 Undang Undang RI No.24 Tahun 2011 Pasal 5 ayat (2)a. 9

 Undang Undang RI No.24 Tahun 2011 Pasal 60 ayat (2)a. 10

 Peraturan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan 11

 Undang Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran 12 Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2010 tentang Rumah Sakit 13

(8)

 Namun di sisi lain pemberlakuan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/ Per/IV/2011 setiap rumah sakit harus menyesuaikan dengan peraturan tersebut selambatnya

tanggal 5 November 2011 (6 bulan sejak diundangkannya peraturan tersebut)14 - maka

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit ( Hospital By Laws) sepanjang mengenai pengaturan staf medis, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 496/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Audit Medis dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 631/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Penyusunan

Peraturan Internal Staf Medis dicabut dan dinyatakan tidak berlaku15.

Konsekuensi bagi Rumah Sakit dengan perubahan Peraturan Interna Staf Medis (medical staf bylaws) maka secara tidak langsung Hospital bylaws (HBL) dan SOTK (Struktur Organisasi dan Tata Kelola) rumah sakit juga berubah sebagaimana dalam Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Sistematik perubahan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/ Per/IV/2011 dihubungkan dengan Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 36

14 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/IV/2011 Pasal 19. 15

(9)

5

 Namun bila dipelajari secara seksama dari keempat tantangan di atas, terdapat kata kunci yang

merupakan “roh” dari aktivitas rumah sakit yakni untuk mengatur  tata kelola rumah sakit dan

tata kelola klinis (cli ni cal gover nance ) yang baik agar mutu pelayanan medis dankeselamatan

pasien  dirumah sakit lebih terjamin dan terlindungi serta mengatur penyelenggaraan komite

medik di setiap rumah sakit dalam rangka peningkatan profesionalisme staf medis.16, 17  Oleh

karena rumah sakit harus segera menyusun strategi kebijakan dan pedoman (panduan) masing masing yang meliputi ruang lingkup dimensi:

1. Tatakelola Korporat dan Tatakelola Klinis (clinical governance)

2. Mutu dan Kesinambungan Peningkatannya (Continuous Quality

 Improvement )

3. Keselamatan pasien ( Patient Safety)

Ketiga dimensi tersebut berfokus kepada “core business”  rumah sakit yakni pasien (patient centeredness) mulai dari saat masuk (admisi), dirawat sampai pulang (discharge) yang dilayani secara terintegrasi dan berkesinambungan serta jelas (akauntabel).

Maka secara ringkas dapat ditarik suatu hipotesis bila tidak ada tatakelola klinis (clinical

 governance  –   sistem mutu) maka mutu pelayanan dan keselamatan pasien  di rumah sakit

akandipertanyakan –  dan itu sudah masuk ke dalam kategori medical error  tipe laten, bila tidak

segera diperbaiki maka akan terjadi system failure di rumah sakit tersebut.

Jadi secara sekilas sebetulnya mudah bagi pihak yang berwenang (Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dan Komite Akreditasi Rumah Sakit/KARS) untuk

menilai suatu rumah sakit dalam rangka pembinaan18  yakni dengan cara mengkaji sistem

tatakelola klinis dan korporat (clinical governance) suatu rumah sakit (Lihat: Undang Undang

RI Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 36 dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 Pasal 2).

16

 Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 36

17 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/IV/2011 Pasal 2. 18

(10)

Panduan Praktik Klinis (PPK), Clinical Pathways   dan (Daftar) Kewenangan Klinis (Clini cal Privilege )

Panduan Praktik Klinis (PPK) disusun berdasarkan pendekatan  Evidence-based Medicine

(EBM)19  dan atau  Health Technology Assessment (HTA) yang isinya terdiri sekurang

kurangnya dari:20 1. Definisi/pengertian 2. Anamnesis 3. Pemeriksaan Fisik 4. Kriteria Diagnosis 5. Diagnosis Kerja 6. Diagnosis Banding 7. Pemeriksaan Penunjang 8. Terapi 9. Edukasi 10. Prognosis 11. Kepustakaan

Penyusunan Panduan Praktik Klinis (PPK) di atas dapat tentang:21

1. Tatalaksana penyakit pasien dalam kondisi tunggal dengan/tanpa komplikasi 2. Tatalaksana pasien berdasarkan kondisi

Dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan terdapat 2 pasal mengenai Penilaian Teknologi Kesehatan (Health Technology Assessment)  yakni tentang

 pengembangan dan penggunaan teknologi22  serta dalam rangka jaminan mutu dan biaya23

-secara konseptual dan model tersebut dapat terwujud sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4 berikut.

19

 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1438/Menkes/Per/IX/2010 Standar Pelayanan Kedokteran Psl 4(3) 20

 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1438/Menkes/Per/IX/2010 Pasal 10 (4) 21

 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1438/Menkes/Per/IX/2010 Pasal 4 (1) 22

 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 26 23 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 43

(11)

7

Gambar 3. Konseptual pengembangan dan penggunaan Penilaian Teknologi Kesehatan (Health Technology Assessment/HTA) dalam rangka kendali mutu dan kendali biaya

(12)

Gambar 4. Model pengembangan dan penggunaan Penilaian Teknologi Kesehatan (Health Technology Assessment/HTA) dalam rangka kendali mutu dan kendali biaya

(13)

9

Adapun langkah langkah dalam penyusunan Panduan Praktik Klinis secara ringkasnya dapat dilihat dalam Gambar 5 berikut.

Gambar 5. Langkah umum dalam kajian literatur melalui pendekatan evidence-based medicine, tingkat evidens dan rekomendasi dalam proses penyusunan Standar Pelayanan Kedokteran  bentuk Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) dan atau Panduan Praktik Klinis

(PPK).

(14)

Agar lebih mudah dan praktis dalam membantu profesi medis di SMF menyusun PPK, maka digunakan Tabel 1 berikut sebagai panduan dalam menentukan tingkat evidens dan rekomendasi sebagaimana langkah ketiga dari  Evidence-based Medicine  dalam telaah kritis (critical appraisal).

Tabel 1. Ringkasan dalam telaah kritis (critical appraisal) –  VIA (Validity, Importancy dan  Applicability)

Berikut contoh Format Panduan Praktik Klinis untuk Tatalaksana Kasus (halaman 11 dan 12) dan Format Panduan Praktik Klinis untuk Prosedur Tindakan (halaman 13)

(15)
(16)
(17)
(18)

Clinical Pathways

  (CP) adalah suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu yang merangkum setiap langkah yang diberikan kepada pasien berdasarkan standar pelayanan kedokteran (PNPK/PPK) dan asuhan keperawatan yang berbasis bukti dengan hasil yang terukur

dan dalam jangka waktu tertentu selama di rumah sakit.24,25,26

Dalam membuat Clinical Pathways  penanganan kasus pasien rawat inap di rumah sakit harus  bersifat:

1. Seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan harus secara terpadu/integrasi dan berorientasi fokus terhadap pasien (Patient Focused Care) serta berkesinambungan (continuous of care) 2. Melibatkan seluruh profesi (dokter, perawat/bidan, penata, laboratoris dan farmasis)

3. Dalam batasan waktu yang telah ditentukan sesuai dengan keadaan perjalanan penyakit  pasien dan dicatat dalam bentuk periode harian (untuk kasus rawat inap) atau jam (untuk

kasus gawat darurat di unit emergensi).

4. Pencatatan CP seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan kepada pasien secara terpadu dan  berkesinambungan tersebut dalam bentuk dokumen yang merupakan bagian dari Rekam

Medis.

5. Setiap penyimpangan langkah dalam penerapan CP dicatat sebagai varians dan dilakukan kajian analisis dalam bentuk audit.

6. Varians tersebut dapat karena kondisi perjalanan penyakit, penyakit penyerta atau komplikasi maupun kesalahan medis (medical errors).

7. Varians tersebut dipergunakan sebagai salah satu parameter dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan.

24

 Firmanda D. Pedoman Penyusunan Clinical Pathways dalam rangka implementasi Sistem DRGs Casemix di rumah sakit. Disampaikan dalam Sidang Pleno Komite Medik RS Fatmawati, Jakarta 7 Oktober 2005. 25

 Firmanda D. Clinical Pathways: Peran profesi medis dalam rangka menyusun Sistem DRGs Casemix di rumah sakit. Disampakan pada kunjungan lapangan ke RSUP Adam Malik Medan 22 Desember 2005, RSUP Hasan Sadikin Bandung 23 Desember 2005 dan Evaluasi Penyusunan Clinical Pathways dalam rangka penyempurnaan Pedoman DRGs Casemix Depkes RI, Hotel Grand Cempaka Jakarta 29 Desember 2005.

26 Firmanda D, Pratiwi Andayani, Nuraini Irma Susanti, Srie Enggar KD dkk. Clinical Pathways Kesehatan Anak dalam rangka implementasi Sistem DRGs Casemix di RS Fatmawati, Jakarta 2006.

(19)

15

Clinical Pathways  tersebut dapat merupakan suatu Standar Prosedur Operasional yang merangkum:

1. Profesi medis: Standar Pelayanan Kedokteran (PNPK/PPK) dari setiap Staf Medis Fungsional (SMF) klinis dan penunjang.

2. Profesi keperawatan: Asuhan Keperawatan

3. Profesi farmasi: Unit Dose Daily dan Stop Ordering

4. Alur Pelayanan Pasien Rawat Inap dan Operasi dari Sistem Staf Medis Fungsional (SMF), Instalasi dan Sistem Manajemen Rumah Sakit.

Setiap varians yang didapatkan akan dilakukan tindak lanjut dalam bentuk pelaksanaan audit medis sebagaimana yang dianjurkan dalam Undang Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011.

(20)
(21)
(22)

Dengan sendiri bila sudah tersusun PPK dan Clinical Pathways –  itu sudah merupakan aset awal dalam menyusun Daftar Kewenangan Klinis (white book) profesi medis di rumah sakit tersebut, tinggal dilaksanakan penilaian terhadap setiap individu dokter sebagai kewenangan klinis (clinical priviledge)  yang bersangkutan. Implementasi Clinical Pathways sangat bermanfaat  bagi profesi dalam memberikan kepastian pelayanan di rumah sakit sebagaimana dapat dilihat

dalam Gambar 6 berikut.

(23)

19

Gambar 7. Penilaian (performance assessment) rerata dan rentang interval 95% hari rawat untuk clininal pathways Pneumonia dari tahun 2006 sampai 2012.

(24)

Maka secara konseptual, konstruksi dan model implementasi Clinical Pathways  secara tidak langsung sebagaimana diutarakan diatas bahwa:

Clinical Pathways sebagai:

1. instrumen pelayanan berfokus kepada pasien (patient-focused care), terintegrasi,  berkesinambungan dari pasien masuk dirawat sampai pulang sembuh (continuous care),  jelas akan dokter/perawat penanggung jawab pasien (DPJP/PPJP) sebagai duty of care, 2. utilitas pemeriksaan penunjang, penggunaan obat obatan termasuk antibiotika, prosedur

tindakan operasi,

3. antisipasi kemungkinan terjadinya medical errors (laten dan aktif, nyaris terjadi maupun kejadian tidak diharapkan/KTD) dan pencegahan kemungkinan cedera (harms)  serta infeksi nosokomial dalam rangka keselamatan pasien (patient safety),

4. mendeteksi dini titik titik potensial berisiko selama proses layanan perawatan pasien (tracers methodology) dalam rangka manajemen risiko (risks management),

5. rencana pemulangan pasien (patient discharge)  jelas dan terkomunikasikan kepada  pasien dan keluarga

6. upaya peningkatan mutu layanan berkesinambungan (continuous quality improvement)  baik dengan pendekatan tehnik TOC (Theory of Constraints)  untuk sistem maupun

individu profesi,

7.  penulusuran kinerja (performance) individu profesi maupun kelompok (team-work).

Clinical Pathways  merupakan suatu rangkaian sistem yang dapat dipergunakan sebagai

instrumen untuk memenuhi persyaratan penilaian Akreditasi dari Komite Akreditasi Rumah

Sakit (KARS) versi baru  maupun dari Joint Commission I ntern ational for H ospital (JCI )

versi 2011 untuk standar standar dalam Section  I. Patient Centered Standard   maupun dalam Section II. Healthcare Organization Management Standard . Secara ringkas kunci sistem mutu Rumah Sakit (Gambar 9) adalah harus:

(25)

21 21

a.

a. mulai denganmulai dengandatadata  dan  dan  b.

 b.  perlakukan  perlakukan data data tersebut tersebut secara secara pendekatanpendekatan 3 konsep sistematis3 konsep sistematis  utama yang  utama yang senantiasa berurutan (untuk mempermudah disingkat sebagai

senantiasa berurutan (untuk mempermudah disingkat sebagai 3 P3 P  atau dalam bahasa  atau dalam bahasa Inggris disingkat sebagai

Inggris disingkat sebagaiMAIMAI) yakni:) yakni: 1.

1. PengukuranPengukuran (Measurement)(Measurement) 2.

2. PenilaianPenilaian (Assessment)(Assessment) 3.

3. PeningkatanPeningkatan (Improvement)(Improvement)

Gambar 9. Manajemen Mutu Rumah Sakit. Gambar 9. Manajemen Mutu Rumah Sakit.

Maka penjelasan di atas telah mengakomodasi Peraturan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2013 Maka penjelasan di atas telah mengakomodasi Peraturan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2013 Pasal 41 sampai 44 mengenai perihal kendali mutu dan kendali biaya dalam penyelenggaraan Pasal 41 sampai 44 mengenai perihal kendali mutu dan kendali biaya dalam penyelenggaraan  jaminan kesehatan.

(26)

Kesimpulan: Kesimpulan:

Dari uraian singkat diatas

Dari uraian singkat diatas  –  –   dengan hanya selembar  dengan hanya selembar Clinical PathwaysClinical Pathways  - merupakan suatu  - merupakan suatu instrumen yang komprehensif merangkum secara terpadu bidang pelayanan, pendidikan dan instrumen yang komprehensif merangkum secara terpadu bidang pelayanan, pendidikan dan  penelitian maupun

 penelitian maupun akreditasi serta bila ditinjau akreditasi serta bila ditinjau dari segi ekonomi dari segi ekonomi kesehatan dapat kesehatan dapat melaksanakanmelaksanakan efisiensi pembiayaan dengan memanfaatkan seoptimal mungkin hari rawat pasien, efisiensi pembiayaan dengan memanfaatkan seoptimal mungkin hari rawat pasien,

mengeliminasi pemeriksaan penunjang/laboratorium/tindakan yang tidak diperlukan,

mengeliminasi pemeriksaan penunjang/laboratorium/tindakan yang tidak diperlukan,

menggunakan obat obataan (terutama antibiotik) sesuai

menggunakan obat obataan (terutama antibiotik) sesuai evidence-based evidence-based ; sehingga pelayanan; sehingga pelayanan efektif disamping tidak membedakan latar belakang pasien karena fokus kepada pasien dan efektif disamping tidak membedakan latar belakang pasien karena fokus kepada pasien dan  penyakitnya

 penyakitnya (keberadilan/ekuiti) (keberadilan/ekuiti) dan dan sekaligus sekaligus memenuhi memenuhi seluruh seluruh tiga tiga tujuan tujuan dari dari UndangUndang Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 dan empat tujuan Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009. Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 dan empat tujuan Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009.

Bahkan bila dilaksanakan

Bahkan bila dilaksanakan Clinical PathwaysClinical Pathways secara  secara konsisten dimana akonsisten dimana akan didapatkan kan didapatkan data datadata data cost-weight, casemix index

cost-weight, casemix index  dan  dan base-ratebase-rate  secara lengkap (untuk  secara lengkap (untuk micro-systemmicro-system) akan dapat) akan dapat disusun suatu

disusun suatu National Health Accounts National Health Accounts sehingga sehingga Universal CoverageUniversal Coverage akan lebih mudah tercipta akan lebih mudah tercipta dan Undang Undang RI Nomor 40 Tahun 2004 serta Undang Undang RI Nomor 24 Tahun 2011 dan Undang Undang RI Nomor 40 Tahun 2004 serta Undang Undang RI Nomor 24 Tahun 2011 untuk bidang kesehatan terwujud (secara

untuk bidang kesehatan terwujud (secara macro-systemmacro-system). Secara tidak langsung dengan). Secara tidak langsung dengan ClinicalClinical  Pathways

 Pathways  akan membantu regulator dan pembuat kebijakan kesehatan nasional untuk  akan membantu regulator dan pembuat kebijakan kesehatan nasional untuk menerapkan penilaian teknologi kesehatan

menerapkan penilaian teknologi kesehatan (health technology assessment)(health technology assessment)  dalam rangka  dalam rangka  pengembangan teknologi kesehatan,

 pengembangan teknologi kesehatan, 27 27 dan kendali mutu dan kendali biaya dan kendali mutu dan kendali biaya2828..

Penerapan

Penerapan Clinical PathwaysClinical Pathways di rumah sakit dapat membantu dalam aspek pembiayaan menujudi rumah sakit dapat membantu dalam aspek pembiayaan menuju  penyempurnaan

 penyempurnaan dari dari sistem sistem casemix casemix ke ke arah arah pendekatan pendekatan yang yang lebih lebih realistisrealistis (activity-based(activity-based  funding)

 funding)  sebagaimana nantinya akan diterapkan sistem remunerasi seperti  sebagaimana nantinya akan diterapkan sistem remunerasi seperti  Payment  Payment ByBy  Performance (PBP)

 Performance (PBP) yang dianut di negara Inggris, ABF di Australia dan Kanada serta yang dianut di negara Inggris, ABF di Australia dan Kanada serta Payment Payment  for Performance (P4P)

 for Performance (P4P) dalamdalam managed caremanaged care di Amerika Serikat. di Amerika Serikat.

27

27 Peraturan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 26 Peraturan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 26 28

28

 Peraturan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 43  Peraturan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 43

(27)

23 23

Saran Saran 1.

1. Untuk tingkat sistem manajemen pengelola rumah Untuk tingkat sistem manajemen pengelola rumah sakit:sakit: i.

i. Membuat Tata Kelola Korporat dan Tata Kelola Klinis RumahMembuat Tata Kelola Korporat dan Tata Kelola Klinis Rumah Sakit (ClinicalSakit (Clinical Governance)

Governance) sesuai amanat dari: sesuai amanat dari: a.

a. Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 36Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 36  b.

 b. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/IV/2011 Pasal 2Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/IV/2011 Pasal 2 ii.

ii. Menetapkan indikator pengukuranMenetapkan indikator pengukuran (performance measurement)(performance measurement)  dari Tata Kelola  dari Tata Kelola Korporat dan Tata Kelola Klinis Rumah

Korporat dan Tata Kelola Klinis Rumah Sakit (Clinical Governance)Sakit (Clinical Governance) di atas di atas iii.

iii. Melaksanakan penilaianMelaksanakan penilaian (performance assessment)(performance assessment) dari (ii) di atas melalui SPCdari (ii) di atas melalui SPC (statistical process control)

(statistical process control) dan dan trend analysistrend analysis iv.

iv. Melakukan peningkatanMelakukan peningkatan (performance improvement)(performance improvement)  hasil dari penilaian (iii) di  hasil dari penilaian (iii) di atas untuk tingkat sistem

atas untuk tingkat sistem 2.

2. Untuk tingkat aktivitas pelayanan rumah sakit:Untuk tingkat aktivitas pelayanan rumah sakit: i.

i. Membuat Panduan Praktik Klinis untuk tatalaksana kasus dan prosedur tindakanMembuat Panduan Praktik Klinis untuk tatalaksana kasus dan prosedur tindakan ii.

ii. MembuatMembuat Clinical PathwaysClinical Pathways iii.

iii. Membuat Daftar Kewenangan KlinisMembuat Daftar Kewenangan Klinis (White Book)(White Book) Rumah Sakit berdasarkan (i) Rumah Sakit berdasarkan (i) dan (ii) di atas

dan (ii) di atas iv.

iv. Menetapkan Kewenangan KlinisMenetapkan Kewenangan Klinis (Clinical Privilege)(Clinical Privilege) dan Penugasandan Penugasan (Clinical(Clinical  Appointment)

 Appointment) profesi di Rumah Sakit  profesi di Rumah Sakit berdasarkan (iii) di atasberdasarkan (iii) di atas v.

v. Membuat Daftar Formularium Rumah Sakit berdasarkan (i) dan (ii) di atasMembuat Daftar Formularium Rumah Sakit berdasarkan (i) dan (ii) di atas vi.

vi. Menetapkan indikator pengukuranMenetapkan indikator pengukuran (performance measurement)(performance measurement)  berdasarkan (i)  berdasarkan (i) dan (ii) di atas

dan (ii) di atas vii.

vii. Melaksanakan penilaianMelaksanakan penilaian (performance assessment)(performance assessment) dari (vi) melalui auditdari (vi) melalui audit viii.

viii. Melakukan peningkatanMelakukan peningkatan (performance improvement)(performance improvement)  hasil dari penilaian (vii) di  hasil dari penilaian (vii) di atas

atas

Terima kasih, semoga bermanfaat. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau 22 Maret 2014

22 Maret 2014 Dody Firmanda Dody Firmanda Ketua Komite Medik Ketua Komite Medik RSUP Fatmawati Jakarta. RSUP Fatmawati Jakarta.

http://www.scribd.com/Komite%20Medik 

(28)

LAMPIRAN:

Format: halaman

1. Format Panduan Praktik Klinis (PPK) Tatalaksana Kasus 25

2. Format Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan 27

3. Format Clinical Pathways Rawat Inap 5 Hari 28

4. Format Clinical Pathways Rawat Inap 6 Hari 30

5. Format Clinical Pathways Rawat Inap 7 Hari 32

6. Format Clinical Pathways Rawat Inap 10 Hari 34

7. Format Clinical Pathways Rawat Inap 12 Hari 36

8. Format Clinical Pathways Rawat Inap 14 Hari 38

9. Format Daftar Kewenangan Klinis Profesi Medis untuk Tatalaksana Kasus dan Prosedur Tindakan

40

10. Format Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan Keperawatan 41

11. Format Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan Bidan 42

12. Format Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan Penata Anestesi 43

13. Format Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan Penata Radiologi 44

14. Format Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan Fisioterapi 45

15. Format Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan Analis Laboratorium

16. Format Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan Nutrisi

17. Format Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan Kefarmasian

46 47 48

18. Format Daftar Indikator Klinis 49

19. Format Daftar Formularium 50

20. Format Daftar Kewenangan Klinis Keperawatan 51

21. Format Daftar Kewenangan Klinis Bidan 52

22. Format Daftar Kewenangan Klinis Penata Anestesi 53

23. Format Daftar Kewenangan Klinis Penata Radiologi 54

24. Format Daftar Kewenangan Klinis Fisioterapi 55

25. Format Daftar Kewenangan Klinis Analis Laboratorium 56

26. Format Daftar Kewenangan Klinis Nutrisionis 57

27. Format Daftar Kewenangan Klinis Apoteker/Asisten Apoteker 58

28. Format Panduan Praktik Klinis (PPK) Tatalaksana Kasus Layanan Primer 59

29. Format Panduan Praktik Klinis (PPK) Prosedur Tindakan Layanan Primer 61

(29)

25

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS

RSUD KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

SELAT PANJANG, RIAU

2014 - 2016

………...(ICD 10: ………..)

1. Pengertian (Definisi)

………..

2. Anamnesis

1. ………. 2. ……… 3. ……… 4. ……….. 5. ………...

3. Pemeriksaan Fisik

1. ………. 2. ……… 3. ……… 4. ……….. 5. ………...

4. Kriteria Diagnosis

1. ………. 2. ……… 3. ……… 4. ……….. 5. ………...

5. Diagnosis Kerja

……….

6. Diagnosis Banding

1. ………. 2. ………. 3. ………

7. Pemeriksaan Penunjang

1. ………. 2. ……… 3. ……… 4. ……….. 5. ………...

8. Terapi

1. ………. 2. ……… 3. ……… 4. ……….. 5. ………...

(30)

26

9. Edukasi

(Hospital Health Promotion)

1. ………

2. ………

3. ………

4. ………

5. ………...

10. Prognosis

Ad vitam

: dubia ad bonam/malam

Ad sanationam : dubia ad bonam/malam

Ad fungsionam : dubia ad bonam/malam

11. Tingkat Evidens

I/II/III/IV

12. Tingkat Rekomendasi

A/B/C

13. Penelaah Kritis

1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ………

14. Indikator Medis

……… ……….. ………..

15. Kepustakaan

1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ……… 5. ………...

(31)

27

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

PROSEDUR TINDAKAN

RSUD KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

SELAT PANJANG, RIAU

2014 - 2016

Prosedur

………... (ICD 9 CM:………..)

1. Pengertian (Definisi)

………..

2. Indikasi

1. ………. 2. ……… 3. ………

3. Kontra Indikasi

1. ………. 2. ……… 3. ………

4. Persiapan

1. ………. 2. ……… 3. ……… 4. ……….. 5. ………...

5. Prosedur Tindakan

1. ………. 2. ……… 3. ……… 4. ……….. 5. ………...

6. Pasca Prosedur

Tindakan

1. ………. 2. ………. 3. ………

7. Tingkat Evidens

I/II/III/IV

8. Tingkat Rekomendasi

A/B/C

9. Penelaah Kritis

1. ……… 2. ……….. 3. ……….

10. Indikator Prosedur

Tindakan

……….…………..

11. Kepustakaan

1. ……… 2. ……….. 3. ………...

(32)

28

CLINICAL PATHWAYS 

RSUD KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

SELAT PANJANG, RIAU

2014

 2016

………(ICD 10:…………) 

Nama Pasien: ……… Umur: ……… Berat Badan: ………..kg Tinggi Badan: …………..cm

Nomor Rekam Medis: ……….

Diagnosis Awal: ………. Kode ICD 10 : ……… Rencana rawat : …… hari

 Aktivitas Pelayanan R. Rawat ………. Tgl/Jam masuk: ………. Tgl/Jam keluar: ………. Lama Rwt ……... hari Kelas: …….. Tarif/hr (Rp): …………. Biaya (Rp) ………

 Admisi Rawat Inap

IGD IRJ Hari Rawat 1 Hari Rawat 2 Hari Rawat 3 Hari Rawat 4 Hari Rawat 5

Diagnosis:  Penyakit Utama

………

 Penyakit Penyerta  ………  ……… +/+ / + / + / + / + / + / + / + / + / + / - Komplikasi  ………  ……… +/+ / + / + / + / + / + / + / + / + / + / - Asessmen Klinis:  Pemeriksaan dokter +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/-

…………..

 Konsultasi  ………  ……… +/+ / + / + / + / + / + / + / + / + / + /

-…………..

…………..

Pemeriksaan Penunjang:  ………  ………  ………  ………  ………  ……… +/+ / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + /

-…………..

………

………

………

………

………

Tindakan::  ………  ………  ………  ………  ………  ……… +/+ / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + /

-…………..

………

………

………

………

………

(33)

29 Obat Obatan::  ………  ………  ………  ………

Pembiusan Umum Gas:

 ………

 ………

 ……….

Pembuisan Umum Injeksi:

 ………  ………  ………. Pembiusan Regional/Lokal:  ………  ……… +/+ / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + /

-…………..

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

Nutrisi:: …………..kkal/hari Protein …….gram/hari +/+ / + / + / + / + / + / + / + / + / + /

-…………..

Mobilisasi::  ……… +/- +/- + / - + / - + / - + / - + / -

…………..

Hasil (Outcome):  ……….. +/- +/- + / - + / - + / - + / - + / - ……….. +/- +/- + / - + / - + / - + / - + / - ……….. +/- +/- + / - + / - + / - + / - + / -Pendidikan/Promosi Kesehatan/Rencana Pemulangan:  ………  ………  ………. +/+ / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / -Varians:

…..

…..

…………

…………

…………

…………

…………

Jumlah Biaya

………..

Perawat (PPJP) ………

Diagnosis Akhir: Kode ICD 10 Jenis Tindakan: Kode ICD 9 – CM

DPJP Admisi: ………..  Utama ……… ………..  ………  ………  ………  ………  ………  ………  ………..  ………..  ………  ……… ……… ……… ……… …..………. ……….…… ………….………… …….………. ……… ……… ……… DPJP: ………  Penyerta ……… ………. ……… ……… ……… …..………… ……… ……..…….. DPJP Operasi: ………. Penata Anestesi ...  Komplikasi ……… ……… ……… ………. ……… ……… ……… ……….….. Verifikator: ………

(34)

30

CLINICAL PATHWAYS 

RSUD KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI SELAT PANJANG, PROVINSI RIAU

2014 - 2016 ………(ICD 10:…………) Nama Pasien: ……… Umur: ……… Berat Badan: ………..kg Tinggi Badan: …………..cm

Nomor Rekam Medis: ……….

Diagnosis Awal: ………. Kode ICD 10 : ……… Rencana rawat : …… hari

 Aktivitas Pelayanan R. Rawat ………. Tgl/Jam masuk: ………. Tgl/Jam keluar: ………. Lama Rwt ……... hari Kelas: …….. Tarif/hr (Rp): …………. Biaya (Rp) ……… Hari Rawat 1 Hari Rawat 2 Hari Rawat 3 Hari Rawat 4 Hari Rawat 5 Hari Rawat 6

Hari Sakit: … Hari Sakit: … Hari Sakit: … Hari Sakit: … Hari Sakit: … Hari Sakit: …

Diagnosis:  Penyakit Utama

………

 Penyakit Penyerta  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / - Komplikasi  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / - Asessmen Klinis:  Pemeriksaan dokter + / - + / - + / - + / - + / - + / -

…………..

 Konsultasi  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + /

-…………..

…………..

Pemeriksaan Penunjang:  ………  ………  ………  ………  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + /

-…………..

………

………

………

………

………

Tindakan::  ………  ………  ………  ………  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + /

-…………..

………

………

………

………

………

(35)

31 Obat Obatan::  ………  ………  ………  ………

Pembiusan Umum Gas:

 ………

 ………

 ……….

Pembuisan Umum Injeksi:

 ………  ………  ………. Pembiusan Regional/Lokal:  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + /

-…………..

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

Nutrisi:: …………..kkal/hari Protein …….gram/hari + / - + / - + / - + / - + / - + / -

…………..

Mobilisasi::  ……… + / - + / - + / - + / - + / - + / -

…………..

Hasil (Outcome):  ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / -Pendidikan/Rencana Pemulangan:  ………  ………  ………. + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / -Varians:

…………

………….

…………

…………

…………

………….

…………

…………

…………

………….

…………

…………

…………

………….

…………

…………

…………

………….

…………

…………

…………

………….

…………

…………

Jumlah Biaya

…………..

Perawat (PPJP) ………

Diagnosis Akhir: Kode ICD 10 Jenis Tindakan: Kode ICD 9 – CM

DPJP: ………  Utama ……… ………..  ……… ………. DPJP Operasi: ………  Penyerta ……… ………..  ……… ………. Penata Anestesi ... ………. ………..  ……… ………. ……… ………..  ……… ………. Verifikator ………..  Komplikasi ……… ………..  ……… ………. ……… ………..  ……… ………. ………. ………..  ……… ……….

(36)

32

CLINICAL PATHWAYS 

RSUD KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI SELAT PANJANG, PROVINSI RIAU

2014 - 2016 ………(ICD 10:…………) Nama Pasien: ……… Umur: ……… Berat Badan: ………..kg Tinggi Badan: …………..cm

Nomor Rekam Medis: ……….

Diagnosis Awal: ………. Kode ICD 10 : ……… Rencana rawat : …… hari

 Aktivitas Pelayanan R. Rawat ………. Tgl/Jam masuk: ………. Tgl/Jam keluar: ………. Lama Rwt ……... hari Kelas: …….. Tarif/hr (Rp): …………. Biaya (Rp) ……… Hari Rawat 1 Hari Rawat 2 Hari Rawat 3 Hari Rawat 4 Hari Rawat 5 Hari Rawat 6 Hari Rawat 7 Hari Sakit.. Hari Sakit.. Hari Sakit.. Hari Sakit.. Hari Sakit.. Hari Sakit.. Hari Sakit.. Diagnosis:  Penyakit Utama

………..

 Penyakit Penyerta  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / - Komplikasi  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / - Asessmen Klinis:  Pemeriksaan dokter + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -

………..

 Konsultasi  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + /

-……...…

………...

Pemeriksaan Penunjang:  ………  ………  ………  ………  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + /

-……...…

………...

………..

……….

……….

……….

Tindakan::  ………  ………  ………  ………  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + /

-……...…

………...

………..

……….

……….

……….

(37)

33 Obat Obatan::  ………  ………  ………  ………

Pembiusan Umum Gas:

 ………

 ………

 ……….

Pembuisan Umum Injeksi:

 ………  ………  ………. Pembiusan Regional/Lokal:  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + /

-……...…

………...

………

………..

……...…

………...

………

……...…

………...

………

……….

………..

Nutrisi: ………..kkal/hari Protein……mg + / -- + / -- + / -- + / -- + / -- + / -- + / --

………..

Mobilisasi: + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -Hasil (Outcome):  ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -Pendidikan/Rencana Pemulangan:  ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -Varians:

…….

…….

…….

…….

…….

…….

…….

Jumlah Biaya

………

Perawat (PPJP) ………

Diagnosis Akhir: Kode ICD 10 Jenis Tindakan: Kode ICD 9 – CM

DPJP: ………  Utama ……… ………..  ……… ……….  Penyerta ……… ………..  ……… ………. DPJP Operasi: ………. ………. ………..  ……… ………. ……… ………..  ……… ………. Penata Anestesi: ...  Komplikasi ……… ………..  ……… ………. ………. ………..  ……… ………. Verifikator Keuangan: ……… ……… ………..  ……… ………. ………. ………..  ……… ………. ……… ………..  ……… ……….

(38)

34

CLINICAL PATHWAYS 

RSUD KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI SELAT PANJANG, PROVINSI RIAU

2014 - 2016 ………(ICD 10:…………) Nama Pasien: ……… Umur: ……… Berat Badan: ………..kg Tinggi Badan: …………..cm

Nomor Rekam Medis: ……….

Diagnosis Awal: ………. Kode ICD 10 : ……… Rencana rawat : …… hari

 Aktivitas Pelayanan R. Rawat ………. Tgl/Jam masuk: ………. Tgl/Jam keluar: ………. Lama Rwt ……... hari Kelas: …….. Tarif/hr (Rp): …………. Biaya (Rp) ………

 Admisi Rawat Inap

IGD IRJ Ruang: ……… 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Diagnosis:  Penyakit Utama

………..

 Penyakit Penyerta  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / - Komplikasi  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / - Asessmen Klinis:  Pemeriksaan dokter + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -

…………..

 Konsultasi  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + /

-………

………

Pemeriksaan Penunjang:  ………  ………  ………  ………  ……… ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / -……… ……… ……… ……… ……… ……….. Tindakan::  ………  ………  ………  ………  ……… ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / -……… ……… ……… ……… ……… ………..

(39)

35 Obat Obatan::  ………  ………  ………  ………

Pembiusan Umum Gas:

 ………

 ………

 ……….

Pembuisan Umum Injeksi:

 ………  ………  ………. Pembiusan Regional/Lokal:  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / -……… ……… ……… ……….. ……… ……… ……… ……… ……… ….……… ……… ……… ……… ………. Nutrisi: ………..kkal/hari Protein……mg + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -

…………..

Mobilisasi:  Tirah Baring + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - Duduk….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - Berdiri + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - Jalan + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -Hasil (Outcome):  ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + /

-Pendidikan/Rencana Pemulangan/Promosi Kesehatan::

 ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -Varians:

…..

…..

…..

…..

…..

…..

…..

…..

…..

…..

…..

…..

Jumlah Biaya

…………..

DPJP Admisi: ………

Diagnosis Akhir: Kode ICD 10 Jenis Tindakan: Kode ICD 9 – CM

DPJP: ………  Utama ……… ………..  ……… ………. DPJP Operasi: ………  Penyerta ……… ………..  ……… ………. Penata Anestesi ... ………. ………..  ……… ………. ……… ………..  ……… ………. Verifikator: ………  Komplikasi ……… ………..  ……… ………. ……… ………..  ……… ……….

(40)

36

CLINICAL PATHWAYS 

RSUD KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI SELAT PANJANG, PROVINSI RIAU

2014 - 2016 ………(ICD 10:…………) Nama Pasien: ……… Umur: ……… Berat Badan: ………..kg Tinggi Badan: …………..cm

Nomor Rekam Medis: ……….

Diagnosis Awal: ………. Kode ICD 10 : ……… Rencana rawat : …… hari

 Aktivitas Pelayanan R. Rawat ………. Tgl/Jam masuk: ………. Tgl/Jam keluar: ………. Lama Rwt ……... hari Kelas: …….. Tarif/hr (Rp): …………. Biaya (Rp) ……… HR 1 HR 2 HR 3 HR 4 HR 5 HR 6 HR 7 HR 8 HR 9 HR 10 HR 11 HR 12 HS .. HS .. HS .. HS .. HS .. HS .. HS .. HS .. HS .. HS .. HS .. HS .. Diagnosis:  Penyakit Utama

………..

 Penyakit Penyerta  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / - Komplikasi  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / - Asessmen Klinis:  Pemeriksaan dokter + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -

…………..

 Konsultasi  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + /

-………

………

Pemeriksaan Penunjang:  ………  ………  ………  ………  ……… ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / -……… ……… ……… ……… ……… ……….. Tindakan::  ………  ………  ………  ………  ……… ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / -……… ……… ……… ……… ……… ………..

(41)

37 Obat Obatan::  ………  ………  ………  ………

Pembiusan Umum Gas:

 ………

 ………

 ……….

Pembuisan Umum Injeksi:

 ………  ………  ………. Pembiusan Regional/Lokal:  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / -……… ……… ……… ……….. … ……… ……… ……… … ……… ……… ….……… ……… ……… ……… ………. Nutrisi: ………..kkal/hari Protein……mg + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -

…………..

Mobilisasi:  Tirah Baring + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - Duduk….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - Berdiri + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - Jalan + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -Hasil (Outcome):  ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -Pendidikan/Rencana Pemulangan:  ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -Varians:

…..

…..

…..

…..

…..

…..

…..

…..

…..

…..

…..

…..

Jumlah Biaya

…………..

Perawat (PPJP) ………

Diagnosis Akhir: Kode ICD 10 Jenis Tindakan: Kode ICD 9 – CM

DPJP: ………  Utama ……… ………..  ……… ………. DPJP Operasi: ………  Penyerta ……… ………..  ……… ………. Penata Anestesi ... ………. ………..  ……… ………. ……… ………..  ……… ………. Verifikator: ………  Komplikasi ……… ………..  ……… ………. ……… ………..  ……… ……….

(42)

38

CLINICAL PATHWAYS 

RSUD KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI SELAT PANJANG, PROVINSI RIAU

2014 - 2016 ………(ICD 10:…………) Nama Pasien: ……… Umur: ……… Berat Badan: ………..kg Tinggi Badan: …………..cm

Nomor Rekam Medis: ……….

Diagnosis Awal: ………. Kode ICD 10 : ……… Rencana rawat : …… hari

 Aktivitas Pelayanan R. Rawat ………. Tgl/Jam masuk: ………. Tgl/Jam keluar: ………. Lama Rwt ……... hari Kelas: …….. Tarif/hr (Rp): …………. Biaya (Rp) ……… HR 1 HR 2 HR 3 HR 4 HR 5 HR 6 HR 7 HR 8 HR 9 HR 10 HR 11 HR 12 HR 13 HR 14 HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS Diagnosis:  Penyakit Utama

………

 Penyakit Penyerta  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / - Komplikasi  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / - Asessmen Klinis:  Pemeriksaan dokter + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -

………..

 Konsultasi  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + /

-……….

………..

Pemeriksaan Penunjang:  ………  ………  ………  ………  ……… ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / -……… ……… ……… ……… ……… ……….…… Tindakan::  ………  ………  ………  ………  ……… ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / -……… ……… ……… ……… ……… ……….……

(43)

39 Obat Obatan::  ………  ………  ………  ………

Pembiusan Umum Gas:

 ………  ………  ……….

Pembuisan Umum Injeksi:

 ………  ………  ………. Pembiusan Regional/Lokal:  ………  ……… + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / + / -……… ……… ……… ……… .……… ……… ……… ……… ……… ……….………… ……… ……… ……… ……… …. Nutrisi: …………kkal/hari Protein …..gram + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -

………..

Mobilisasi:  Tirah Baring + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - Duduk….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - Berdiri + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - Jalan + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -Hasil (Outcome):  ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -Pendidikan/Rencana Pemulangan:  ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - ……….. + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / - + / -Varians:

….

….

….

….

….

….

….

….

….

….

….

….

….

….

Jumlah Biaya

………..

Perawat (PPJP) ………

Diagnosis Akhir: Kode ICD 10 Jenis Tindakan: Kode ICD 9 – CM

DPJP: ………  Utama ……… ………..  ……… ………. DPJP Operasi: ………  Penyerta ……… ………..  ……… ………. Penata Anestesi ... ………. ………..  ……… ………. ……… ………..  ……… ………. Verifikator: ………  Komplikasi ……… ………..  ……… ………. ……… ………..  ……… ……….

(44)

DAFTAR KEWENANGAN KLINIS PROFESI MEDIS

(WHITE BOOK)

RSUD KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

SELAT PANJANG

PROVINSI RIAU

TATA LAKSANA KASUS :

ICD 10 :

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

PROSEDUR TINDAKAN :

ICD 9 CM:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10

(45)

41

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) KEPERAWATAN

PROSEDUR TINDAKAN

RSUD KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

SELAT PANJANG

PROVINSI RIAU

2014

 2016

Prosedur

………...

1. Pengertian (Definisi)

………..

2. Indikasi

1. ………. 2. ……… 3. ………

3. Kontra Indikasi

1. ………. 2. ……… 3. ………

4. Persiapan

1. ………. 2. ……… 3. ……… 4. ……….

5. Prosedur Tindakan

1. ………. 2. ……… 3. ……… 4. ……….. 5. ………...

6. Pasca Prosedur

Tindakan

1. ………. 2. ………. 3. ………

7. Tingkat Evidens

I/II/III/IV

8. Tingkat Rekomendasi

A/B/C

9. Penelaah Kritis

1. ……… 2. ……….. 3. ……….

10. Indikator Prosedur

Tindakan Keperawatan

……….…………..

11. Kepustakaan

1. ……… 2. ……….. 3. ………...

(46)

42

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) BIDAN

PROSEDUR TINDAKAN

RSUD KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

SELAT PANJANG

PROVINSI RIAU

2014

 2016

Prosedur

………...

1. Pengertian (Definisi)

………..

2. Indikasi

1. ………. 2. ……… 3. ………

3. Kontra Indikasi

1. ………. 2. ……… 3. ………

4. Persiapan

1. ………. 2. ……… 3. ……… 4. ………..

5. Prosedur Tindakan

1. ………. 2. ……… 3. ……… 4. ……….. 5. ………...

6. Pasca Prosedur

Tindakan

1. ………. 2. ………. 3. ………

7. Tingkat Evidens

I/II/III/IV

8. Tingkat Rekomendasi

A/B/C

9. Penelaah Kritis

1. ……… 2. ……….. 3. ……….

10. Indikator Prosedur

Tindakan Bidan

……….…………..

11. Kepustakaan

1. ……… 2. ……….. 3. ………...

Gambar

Gambar 1. Sistematika INA CBGs yang terdiri dari UNU Grouper  dan Clinical Costing  Methodology (CCM)
Gambar  2. Sistematik  perubahan sesuai  Peraturan  Menteri  Kesehatan RI  Nomor  755/Menkes/
Gambar  3.  Konseptual  pengembangan  dan  penggunaan  Penilaian  Teknologi  Kesehatan (Health Technology Assessment/HTA) dalam rangka kendali mutu dan kendali biaya
Gambar  4.  Model  pengembangan  dan  penggunaan  Penilaian  Teknologi  Kesehatan (Health Technology Assessment/HTA) dalam rangka kendali mutu dan kendali biaya
+6

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Inspektorat, Badan Perencanaan

Dari semua hasil wawancara para informan tersebut, dapat dipahami bahwa interaksi sosial yang terjadi pada masyarakat Kampung Lalang terjalin dengan sangat baik

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kasih, karena berkat kasih dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis dengan judul Kajian terhadap Pengelolan Sampah

Dalam karya seni rupa unsur-unsur tersebut disusun menjadi desain atau komposisi berdasarkan prinsip-prinsip seperti proporsi, keseimbangan, kesatuan, variasi,

3.3 Kecepatan Pengadukan yang Optimal dalam Menurunkan Parameter BOD, PO4 dan N Total Pada Limbah Cair Tahu Menggunakan SBR.. Berikut ini efisiensi penyisihan parameter BOD, PO

Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten yang selanjutnya disingkat BAZNAS Kabupaten adalah organisasi pengelola zakat, infaq, shadaqoh, hibah wasiat, waris dan kafarat yang

bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2007 tentang Perubahan ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang

Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah