BI,]DIDAYA
IKAN
GURAMI METALUI PEMBENIHAN *) Oleh: Drs. Sugiharto M.Si **)PENDAHI,JLUAN
Budidaya
ikan
dapat
di
bedakanmenjadi
dua
tahapan,yaitu
tahap pembenihandan
tuhup
Pembesaran. Pembenihanmeliputi;
Pemilihan
dan Pemeliharaan induk, pemiiahan dan pendederan. Sedangkan pembesaran adalah kegiatan pemeliharaanikan
setelah pendederan samPaiukuran
tertentu atau konsumsi.Pemijahan ikan mempunyai peran yang sangat penting untuk keberhasilan budidaya ikan, karena masing-masing jenis ikan memerlukan kondisi lingkungan sesuai serta memperhatikan sifat telur. Sedangkan pemilihan
induk,
penetasan dan pendederan pada ikan hampir tidak banyak berbeda.PEMBENIHAN
IKAN
GURAMIPada dasarnya pemijahan
ikan
di
kolam dilakukan dengan cara meniru caraikan
mijahdi
alam ataudi
perairan umum/bebas. Pada musim kemarau permukaanair
pada suatu danau/
perarrantunum
akan menurun dan pada awal musim penghuian permukaan air akan naik sehingga daerah yang kering akan tergenang air. Pada saat inilah akan terjadi perubahan ekologi perairan yang dapat merangsang jenis ikan tertentu untuk melakukan pemiiahan. Dasar-dasar inilah yang dijadikan acuan untuk memiiahkan ikan di kolam.A.
Pemilihan IndukSeleksi induk ikan dilakukan untuk mendapatkan induk ikan gurame yang telah matang gonad dan siap untuk dipijahkan (Arfah et al, 2006). Induk
ikan gurami menjadi dewasa setelah berumur 4
-
5 tahun baik yang iantan maupun yang betina. Ciri-ciri ikan gurami iantan yang dewasa pada kepala terdapat tonjolan (nonong) yang letaknya diantarabibir
atas dan mata pangkalsirip
dada lebih terangjika
dibandingkan dengan yang betina. Pejantan yang baik warnanya cerah, sisik rapi gerakannya lincah.Ciri{iri
ikan
gurami betina dewasa;dahi
tidak
ada tonjolan, dasarsirip
dada berwama gelap. Induk betina yang baik warnanya cerah gerakanya lebih lamban, sisik lebar dan perut terlihat lebih besar.B.
KolamKolam
untuk
induk
ikan
gurami pada dasarnya sama dengan kolam pada umuurnya, hanya padakolam
induk ikan
gurami
selalu dilengkapi *; lvtakalatr Penyuluhan di desa Candiwulan, Kec. Mandiraj4 Banjarnegara' September 2016**)
bio.unsoed.ac.id
dengan; songgo (tempat meletakan sarang) dengan diameter 25 cm dan
ijuk
(bahan sarang). Luas kolam dapat 3 x 3 m2 atau 5 x 5 m2 dengan kedalaman antara 75
-
100 cm. Songgo dipasang pada bagian tepi kolam dengan letak 15cm
di
bawah permukaanair
dan bahan sarang diletakan dipermukaan air dengan tatakan anyanum bambu sehingga terapung. Setiapkolam
induk dipelihara satu set induk yangterdiri
1 ekor induk ikan jantan dan antara34
ekor induk betina. Untuk kolam pemeliharaan larva dan benih juga disiapkan dengan pemberian pupuk dan kedalarnan air yang sesuai.
C.
PemijahanSebelum melakukan pemijahan, ikan jantan akan membuat ffirang selama
antara 5-7 hari. Satu/dua hari setelah sarang selesai dibuat pejantan akan mengajak betinanya unfuk miiah dengan cara merayu atau bercumbu dulu, setelah
terjadi
kesepakatanmaka
terjadilah
pemijahan.Ikan
gurami biasanya miajah pada sore hari. Untuk mengetahu ikan sudah m{ah cukup melihatlubang/ pintu
sarangjika
sudahditutup
berarti pemijahan telah teradi dan dapat menusukanlidi
pada sarangjika
mengeluarkan lemak berwara kuning berarti sarang telah ber isi telur dan biasanya induk betina akan selalu menjaganya didepan pintu sambil mengibaskan ekornya.D,
PenetasanSetelah
telur
dalam
sarang menetas,larva hasil
penetasan tersebut dipelihara selama sepuluhhari.
Berdasarkaniumlah larva yang
hidup sampaiakhir
masa pemeliharaan, dapatdihitung tingkat
kelangsungan hidupnya (Arfah et al, 2006).1.
Penetasan di kolam pemijahanCara
ini
biasanya dilakukan pada kolam-kolam yang keadaan airnya jernih. Setelah induk mernijah maka sarang akan diiaga oleh betinanya, dua/
tiga
hahari kemudiantelur menetas
menjadilarva
di
dalamsarang setelah 9
-lzhari
larva dapat dipanen.2.
Penetasan dalam wadah terapung di kolan.Satu hari setelah induk bertelur dapat
diambil
(dipanen) kemudian kita masukan kedalam
ember/bokor dantelur
dikeluarkandari
sarang dengan sangat hati-hati, setelahitu
telur-telur
ini
dibersihkan dari lemak dan dipindahkan pada tanjar yang dibuat dari strimin halus yang diletakan di tengah kolam.3.
Penetasan dalam paso*) Makalah Penyuluhan di desa Candiwulan, Kec. Mandiraj4 Banjarnegara" September 2016
**) Dosen tetap Fak. Biologi Unsoed Purwokerto
bio.unsoed.ac.id
Penetasan
ini
dilakukan
menggunakanbrokoh/bokor/ember
yang diletakandi
tepi rumah yangtidak
langsung terkena sinar mata hariuntuk
metnpertahankantemperatur,
Penetasanini
mernerlukan pegantian air secara teratur dan terukur untuk menjaga kualitas air agar tetap stabil.E.
PendederanPendederan merupakan
pemeliharaan
ikan mulai dari larva
lepas sarang sampai mencapai ukuran tertentu atau siapuntuk
dipeliharadi
kolam pembesaran. Pendederan ikan gurami dapat dikelompokan menjadi tiga tahap yaitu pendederan tahap I, dan II. Pada kondisi lingkungan yang optimal pertumbuhan ikan ditentukan oleh jumlah dan mutu pakan yang dikonsumsi. Pakan yang dikonsumsi untuk dapat digunakan dalam prosesbiosintesis
yang
menghasilkanpertumbuhan
harus melalui
prosespencemaan
dan
penyerapan pada saluran penceffraanterlebih
dahulu(Yandes et al,2003).
Pendederan
I,
adalah pendederan larva hingga benih ukuran 1 cm( biji
oyong).
PendederanII
adalah pemeliharaan benih ukuran 1 cm hingga mencapai ukuran L5 cm ( dim ).1.
PendederanlPemeliharaan
larva ikan
gurami sampai menjadi ukuran1
cm
(
biii
oyong ) merupakan pemeliharaan yang paling rawan, karena benih ikangurami masih
sangat sensitif
terhadap
perubahan-perubahan lingkungan terutama kualitas air. Pemeliharaan pada pendederan tahap I ini memerlukan waktu 3040 hari. Pendederan tahap I dapat dilakukansecara tradisional dan intensif.
a.
Pendederan I secara tradisionalPendederan
tersebut
biasanya
dilakukan
di
kolam
dengan kedalaman antara 30-40 cmPersiapan lahan
Pematang kolam harus diperbaiki agar tidak terjadi kebocoran, kemudian baru dilakukan pembajakan dan diratakan dan bagian
tengah
diberi
kemalir
kearah caren.
Arah
kemalir
dibuat diagonal kolam ( lurus antara inlet dengan outlet )D*
didekatoutlet dibuat
petakankecil
berukuran1,5
x
L,5
m
dengan kedalaman 0,75 m yang berfungsi untuk menampung benih padasaat panen.
*) Makalah Penyuluhan di desa Candiwulan, Kec. Mandiraja, Banjarnegara, September 2016 **)
bio.unsoed.ac.id
-
PengairanKolam yang telah siap,
dipupuk
denganpupuk
kandang baru kemudiandiairi
dengan kedalamanair
antara 15-25cm,
air diusahakan tidak dibuang (outlet ditutuP).-
PenebaranbenihLarva gurami yang ditebar adalah larva yang berumur antara
L0-14 hari.
Larva
yang
sudah
disiapkan dimasukanke
dalam petakan dan diberi pelindung. Setelah satu minggu atau kuningtelur
sudah habis, petakanlarva
dibuka sehinggalarva
akan menyebaruntuk
mencari pakan.
Padat
penebaran
pada pendederan 1 antara 50-50 ekor/m2.-
Pemberian pakanLarva yang baru ditebar belum diberi pakan tambahan hingga
urnur
berkisar 25-30 hari, karenakuning telur
masih ada dan pakan alami yang berupa zooplanton masih banyak. Baru setelahumur 30 hari Pakan buatan /tambahan diberikan.
Perawatan; Setelah makanan cadangan
/
kuning telur telah habislarva
diberi
pakan berupa pakan
alami
yang
ada
dikolam secukupnya selama kuranglebih
2 hari
setelahitu
diberi
pakan tubifex/cacing. Setama periode pendederanair
media harus selalu dikontrol agar kualitas air tetap te"iaga pH 5,5- 7 dansuhu Z7-240C2.
PendederanII
Pendederan
II
merupakan pemeliharaan benih ikan gurami mulai dari ukuran 1 cm (biji oyong) hingga ukuran 1 dim (2,5-
5 cm ) pendederan II memerlukan waktu 2- 3 bln.Kegiatan yang dilakukan pada pendederan
II
adalah sebagai berikuUa.
Persiapankolam; Kolam yang
diperlukanuntuk
pendederanII
dengan kedalaman 40-6Acm, kolam
ini
dilengkapi
ceren dankowean
sebagatempat
PenemPungbenih pada saat
Panen.Pematang
harus
kuat/tidak
bocor.
Kolam
dikeringkan
terlebih dahulu selama satu minggu, selanjutnyadi
tabur kapur sebanyak 100-300 gram/m2dan diberi pupuk
kandang 300-500 gralr:./m2 setelahitu
kolam barudiisi air
dengan kedalaman antara 5-10 cm dibiarkan selama satu minggu kemudian ditambah airlagi
hingga kedalaman air 45-50 cm, koliam tehah siap untuk ditebar ikan.*) Makalah Penyuluhan di desa Candiwulan, Kec. Mandiraja Banjarnegarg September 2016
**) Dosen tetap Fak. Biologi Unsoed Purwokerto
bio.unsoed.ac.id
b.
Penebaranbenitu
Benihyffig
ditebar adalah benih yang berukuran L cm (biji oyong). Padat penebaran 30-50 ekorf rrlP, pelepasan benih harus dilakukan secara hati-hati agar ikan tidak setres.c.
Pemberianpakan;
Benih ikan gurami yang baru ditebar sebaiknya iangandiberi
pakan
pemberian pakan dilakukan apabila pakan alami yang tesediadikolam
sudah berkurang atau tinggal sedikit.Pakan
yang
diberikan
sebanyak3
% dari
berat
total
badan(biomasa)
/hartdapat
diberikan duakali
pagi setelahiam 9 dan sorejam 15.
KESIMPULAN
Pada pembenihan ikan gurami perlu dilakukan tahap-tahap antara
lain
:pemilihan
induk
jantandan
betina matang kelamin, persiapankolam
induk dengan sarangnyayang
sekaligusuntuk
memrjah. Kolamuntuk
memelihara benih serta kolam pendederan yang telah disiapkan dengan menumbuhkan Pakan alami dan adanya pakan tambahan untuk larva dan benih.DAFTAR PUSTAKA
Arfah, H., L. Maftucha
&
O. Carman,.2006. Pemijahan Secara Buatan Pada Ikan Gurame (Osphronemus gournmy Lac). Dengan Penyuntikan Ovaprim. lurnal Alamkultur Indonesia, 5Q\, 103-772Yandest,
2.,
R.Affandi
&
I.
Mokogintaz, 2003. Pengaruh Pemberian Selulosa Dalam Pakan Terhadap Kondisi Biologis Benih Ikan Gurami (OsphronemusgouramiLac).lurnal lktiolngi Indoncsia, Volume 3, Nomor 1.
*) Makalah Penyuluhan di desa Candiwulan, Kec. Mandiraja, Banjarnegara, September2016 **)