• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan peristiwa sosial dan terjadi ketika manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan peristiwa sosial dan terjadi ketika manusia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan peristiwa sosial dan terjadi ketika manusia berinteraksi terhadap makhluk lain khususnya manusia. Komunikasi merupakan realita pokok kehidupan manusia. Komunikasi juga dapat dimaksudkan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator terhadap komunikan melalui sebuah media dan dapat menimbulkan efek tertentu.

Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio – visual merupakan media paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Hal ini disebabkan oleh satelit dan pesatnya perkembangan jaringan televisi yang menjangkau masyarakat hingga wilayah terpencil. Unsur esensial dari kebudayaan televisi berupa penggunaan bahasa verbal dan visual, sekaligus dalam rangka menyampaikan sesuatu seperti pesan, informasi, pengajaran, ilmu dan hiburan (Wibowo, 2009:17).

Seberapa jauh pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia, dapat dilihat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa persentase waktu yang digunakan dalam proses komunikasi adalah sangat besar, berkisar 75% sampai 90% dari waktu kegiatan kita. Waktu yang digunakan dalam proses komunikasi tersebut 5% digunakan untuk menulis, 10% untuk membaca, 35% untuk berbicara, dan 50% untuk mendengar (Jiwanta,1982) dalam Suprapto (2006:2). Hal tersebut membuktikan betapa vitalnya komunikasi dalam tatanan kehidupan sosial manusia, dengan kata lain komunikasi telah menjadi jantung dari kehidupan manusia.

(2)

Televisi sebagai media komunikasi massa mempunyai banyak kelebihan dalam penyampaian pesan – pesannya dibandingkan dengan media komunikasi massa lainnya, karena televisi menyampaikan pesan melalui gambar dan suara secara bersamaan dan hidup, sangat cepat dan dapat menjangkau ruang yang sangat luas. Kini televisi semakin mendominasi komunikasi massa dikarenakan sifatnya yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat dan merupakan sebuah sistem pusat dari pencitraan. Oleh karena itu khalayak cenderung menggunakan sarana televisi sebagai saran hiburan, informasi, maupun pengetahuan, sehingga membuat informasi yang disampaikan lebih menarik dan menyenangkan pemirsanya dibandingkan dengan media lainnya.

Televisi adalah bagian dan bidang dari kehidupan kita sehari – hari. Mulai dari drama, iklan, berita dan program lainnya membawa dunia citra – citra dan pesan – pesan umum yang relatif berkaitan secara logis ke rumah. Saat ini, perkembangan televisi mulai merambah dan menempatkan posisinya di deretan media massa lainnya serta menjadi sangat populer dan menjadi benda yang ingin di miliki di setiap rumah.

Bagi masyarakat sekarang televisi merupakan kebutuhan hidup yang sekunder, dimana televisi sudah menjadi bagian hidup yang sangat penting. Stasiun televisi sekarang banyak sekali menyajikan program – program mulai dari berita, hiburan sampai pendidikan. Dengan berbagai acara mulai dari infotainment, entertainment iklan sampai pada sinetron – sinetron dan film – film yang berbau kekerasan, televisi telah mampu membius para pemirsanya (anak – anak, remaja dan orang tua) untuk terus menyaksikan acara demi acara yang dikemas sedemikian rupa, dan di suguhi dengan aksesories – aksesories yang menarik, sehingga membuat

(3)

Tidak dipungkiri juga dengan adanya media massa televisi ini, banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil. Di mana kita akan dengan cepat memperoleh informasi – informasi terbaru yang terjadi di mana pun belahan dunia dan kalangan, dengan adanya televisi akan mempermudah suatu perusahaan atau badan usaha untuk mempromosikan produk – produknya, sehingga konsumen mengetahui dan dapat dengan mudah mencari produk tersebut, serta masih banyak lagi keuntungan – keuntungan yang dapat kita peroleh dengan adanya media televisi.

Media massa televisi mempunyai fungsi utama yang selalu harus diperhatikan yaitu fungsi informatif, edukatif, rekreatif dan sebagai sarana mensosialisasikan nilai – nilai atau pemahaman – pemahaman baik yang lama maupun yang baru. Namun jika kita lihat kenyataannya sekarang ini, acara – acara televisi lebih kepada fungsi informatif dan rekreatif saja, sedangkan fungsi edukatifnya sangatlah sedikit disampaikan padahal fungsi inlah yang paling penting untuk disampaikan. Hal ini bisa kita lihat dari susunan acara – acara televisi, kebanyakan hanya acara – acara sinetron dan infotainment saja. Sedangkan acara – acara yang mengarah kepada edukatif atau pendidikan sangat kecil sekali frekuensinya.

Di Indonesia sendiri sudah banyak muncul stasiun televisi swasta yang berlomba – lomba menyuguhkan program – program yang diminati oleh masyarakat. Hadirnya beberapa televisi swasta tersebut patut dirayakan sebagai sebuah prestasi. Apalagi jika mengingat konstribusi yang telah mereka berikan dalam pola pemikiran bangsa. Namun biasanya program yang menjadi program favorit masyarakat yaitu program hiburan yang banyak menyajikan program feature, film, komedi maupun sinetron. Program – program tersebut memiliki segmentasi pasar yang berbeda – beda.

(4)

Banyak pula stasiun televisi yang menjual program nya hanya semata untuk hiburan saja dan sama sekali tidak menjual nilai pendidikan. Itu semua dilakukan demi bersaing dengan kompetitor lainnya yang sama – sama berlomba menarik minat menonton masyarakat. Pada dasarnya memang masyarakat membutuhkan program hiburan untuk melepaskan tingkat kejenuhan akan kehidupan sehari – hari dan stress mereka apalagi pada masyarakat ibukota agar dapat mencairkan ketegangan otak mereka.

Dari semua acara hiburan yang ada seperti Sketsa Tawa di Global TV, Opera Van Java di Trans7 penulis tertarik akan program Sketsa yang disiarkan oleh TRANS TV dan program ini telah bertahan sejak kurang lebih lima tahunhal ini dapat dilihat dari twitter sketsa trans tv yang menunjukkan bahwa followernya bertambah berkisar antara 100 – 150 follower per hari. Dalam hal ini bahwa program acara sketsa memiliki Rating Share nya yang ralatif bagus dan banyak memiliki penggemar di Indonesia. Sketsa adalah acara hiburan yang menonjolkan segi properti unik yang tidak disangka – sangka oleh penonton. Hiburan dari program tersebut dapat dilihat dari properti yang digunakan oleh karena itu butuh kreativitas tinggi dalam pembuatan program acara ini. Sketsa tayang Senin – Jumat pada pukul 14.00 WIB serta di hari Sabtu – Minggu pukul 13.30 WIB dan memiliki durasi selama 60 menit setiap tayangannya yang mencakup 45 acara dan 15 menit iklan, dalam setiap tayanganan nya ada 15 scene.

Program Acara Sketsa termasuk dalam program lama, yang dapat bertahan, di antara serbuan program baru yang ada. Hal itu, tentulah bukan suatu hal yang mudah, karena standar program di Trans TV sangatlah tinggi, dan bila program itu tidak mencapai target yang di inginkan, maka secara otomatis program tersebut akan

(5)

sudah lebih dari 3 tahun di Trans TV, dengan RATING – SHARE yang selalu bagus yaitu 2.1/16.6, dan sudah mempunyai banyak penggemar di Indonesia.

Tabel 1.1 contoh tayangan Sketsa Senin sampai Jumat

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

SET 1 Servis kipas angin, 2 Kipas angin bawa pulang, 3 Kipas angin tukang sate , 4 Pedagang sate kambing, 5 Makan pakai ayam, 6 Belajar hipnotis hilang, 7 Kipas angin orang kaya, 8 Ngeringin baju pakai kipas angin, 9 Kerokan pakai kipas angin gede, 10 Kebelet, 11 Hipnotis anginnya kurang gede, 12 Tubuh gigi leak, 13 Ayam banyak, 14 Hipnotis jadi dua,

15 Ibu jadi kecil

SET 1 Jadi besar kepala, 2 Jurus angin besar, 3 Pendekar kipas angin, 4 Jurus tapak sakti setrika baju, 5 Jurus doger monyet, 6 Murid shaolin tukang nasi goreng, 7 Lonceng besar tukang, 8 Males pukul lonceng, 9 Semua murid shaolin sama, 10 latihan keseimbangan diatas kepala, 11 Pukul sarang tawon, 12 Males ronda lonceng besar, 13 Lonceng jadi ember, 14 Copot beban kaki, 15 Bangunin pakai lonceng. SET 1 Polisi jualan pulsa, 2 Ganti pakai rok (SQ1), 3 Ganti celana legging (SQ2), 4 Pakai motor polisi, 5 Polisi jualan somay, 6 Polisi ngga pakai celana, 7 Helm keribo, 8 Kasian anak kegencet, 9 Periksa surat tukang pos, 10 Tabrak celana bolong, 11 Tulis surat di kap mobil, 12 Di tilang nangis kaki kelindes, 13 Ngga takut polisi kecil, 14 Nyamar pakai hilalang, 15 Bencong nyamar jadi polisi SET 1 kuda hantu, 2 latihan pakai topi besar, 3 Latihan pakai kuda banci, 4 Tidur diatas kuda, 5 Kuda mandi dalam rumah, 6Temenin latihan kuda, 7 Kuda jawa pakai blankon dan lurik, 8 Kasur diatas kuda, 9 keranda diatas kuda, 10 Kakek macing sama kuda, 11 Kuda berisik ada yang ujian, 12 Kuda menerobos PS, 13 Kuda palsu keluar dari tv, 14 Kuda nyusul masuk tv, 15 Lanjut nonton tv SET 1 Harus pindah, 2 Warteg atas pohon, 3 Auman tarzan, 4 Kain pocong jadi ayunan, 5 penginapan tarzan, 6 Hujan tarzan mandi, 7 Tarzan pergi mobil kayu, 8 Anak tarzan ngga mau turun, 9 Kayu buat mobil kayu, 10 Tarzan jadi trio macan, 11 Tarzan xfactor, 12 Tersesat bawa dora, 13 Anak tarzan pergi sama dora, 14 Dora naik taksi,

15 Melahirkan naik taksi

(6)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh program acara Sketsa terhadap minat follower menonton.

Berdasarkan rumusan masalah pokok tersebut, penulis menetapkan judul skripsi sebagai berikut : “Pengaruh Program Acara Sketsa di TRANS TV terhadap Minat Menonton (Studi Episode Senin sampai dengan Jumat pada Follower @sketsatranstv)”

1.3 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian merangkum inti masalah yang ada dari pembahasan sebuah penelitian agar tidak meluas ke arah yang tidak diinginkan. Identifikasi masalah dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Penelitian ini fokus kepada program acara Sketsa di TRANS TV terhadap minat menonton (Studi episode Senin sampai dengan Jumat pada Follower @sketsatranstv).

2. Objek penelitian ini ditujukan kepada followers @sketsatranstv

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

(7)

1. Untuk mengetahui mengenai program acara Sketsa di TRANS TV periode Senin sampai dengan Jumat.

2. Untuk mengetahui minat menonton program acara Sketsa di TRANS TV periode Senin sampai dengan Jumat.

3. Untuk mengetahui pengaruh program acara Sketsa di TRANS TV terhadap minat menonton periode Senin sampai dengan Jumat.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya referensi, bahan penelitian dan sumber bacaan dilingkungan kampus.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan daya nalar mengenai berbagai gejala atau fenomena yang berhubungan dengan konsep – konsep dan teori dalam ilmu komunikasi.

3. Secara umum, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan tentang pengaruh program televisi bagi masyarakat.

(8)

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam sistematika pembahasan ini, diberikan gambaran secara garis besar penyusunan skripsi dalam keseluruhan. Secara sistematika, skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah juga identifikasi masalah yang merangkum pokok dari penelitian serta menjelaskan tujuan dan manfaat yang didapat dari penelitian ini,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori – teori yang berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas dalam skripsi sebagai acuan dasar dalam melakukan penelitian dan menganalisis hasil penelitian. Ada 3 poin penting dalam bab ini, yaitu :

1. Penelitian sebelumnya, yaitu untuk memperlihatkan persamaan dan perbedaan yang ada terhadap penelitian yang diteliti penulis.

2. Landasan Konseptual, yaitu teori – teori yang ada berkaitan dengan penelitian yang diteliti. Teori yang digunakan adalah teori uses and gratification.

3. Kerangka pemikiran, yaitu berupa rangkaian penalaran atau pemikiran peneliti dalam menyampaikan gambaran proses yang akan dimasukkan kedalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian yang mencakup dari pendekatan penelitian, tipe atau jenis penelitian, metode penelitian, variabel

(9)

penelitian yang mencakup variabel bebas dan variabel terikat, populasi dan sampel dari penelitian, teknik pengumpulan data, metode pengumpulan data, dan teknik analisa data.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang hasil dari penelitian mulai dari deskripsi objek penelitian serta gambaran umum responden dan analisis data. Setelah didapat semua hasil dari penelitian dalam bab ini terdapat pembahasan secara tuntas dari hasil penelitian tersebut.

BAB V PENUTUP

Bab ini menguraikan secara singkat kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan penelitian yang dilakukan pada bab – bab sebelumnya serta saran perbaikan yang layak dapat bermanfaat bagi pihak yang terkait.

(10)

Gambar

Tabel 1.1 contoh tayangan Sketsa Senin sampai Jumat

Referensi

Dokumen terkait

Dari survei pendahuluan yang dilakukan diDesa Karangjoho Kecamatan Karangdowo Klaten terdapat 12 dari 15 orang, masyarakat lebih cenderung melakukan pengobatan sendiri

Jumlah pendamping kp yang meningkat daya saingnya dalam rangka pemberdayaan masyarakat mendukung peningkatan produksi usaha perikanan

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan dan Ketentuan Pasal 12 Peraturan Bupati Alor

Biaya, Risiko dan Potensi Keuntungan yang Lebih Besar Dibandingkan Keputusan pada Tingkat Fungsional.. Chapter 2 External Environment Chapter 3 Internal Environment Strategic

Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara

Sedangkan metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena popularitasnya belum lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat

Pendekatan yang interaktif dengan fasilitator unggulan dalam bidang GCG dan manajemen risiko terpadu (Enterprise Risk Management - ERM) akan memberikan kesempatan bagi peserta

Berdasarkan prakiraan beban Sistem dan Kesiapan pembangkit, dalam 1 Minggu kedepan pada Waktu Beban Puncak Malam di Sistem Khatulistiwa diperkirakan mengalami 0