• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

21

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam menerapkan model pembelajaran konstruktivisme ini digunakan tindakan berulang atau siklus. Pada penelitian ini dilaksanakan 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

4.1 SIKLUS I

4.1.1 Hasil Perencanaan

Dari proses perencanaan yang telah peneliti lakukan maka, pada hasil penelitian diperoleh hasil perencanaan sebagai berikut :

1. Teridentifikasinya masalah. 2. Teranalisisnya masalah. 3. Terbuatnya RPP Siklus I. 4. Terbuatnya LKS.

5. Terbuatnya Tes Formatif.

6. Tersusunnya Lembar Pengamatan. 4.1.2 Hasil Pelaksanaan

Sebelum perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan,peneliti telah menganalisis hasil belajar yang diperoleh. Dari proses analisis dapat dikemukakan bahwa . dengan jumlah siswa sebanyak 32.. Tingkat ketuntasan klasikal sebelum perbaikan ini mencapai 18 % dengan nilai rata rata 44. Selanjutnya peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I pada tanggal 19 September 2012 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan ). Dari proses perbaikan siklus I jumlah nilai yang diperoleh dengan rata-rata sebesar 51 dan tingkat ketuntasan

(2)

klasikal mencapai 37 %. Untuk mengetahui hasil lebih jelas hasil sebelum perbaikan dan perolehan hasil siklus I dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1

Perolehan Nilai Tes Formatif Sebelum dan Sesudah Tes Formatif

No Rentang Nilai

Frekuensi Perolehan NIlai

Pra Siklus Setelah Perbaikan Siklus I 1 0 - 10 - - 2 11 - 20 - - 3 21 - 30 10 2 4 31 - 40 6 8 5 41 - 50 10 10 6 51 - 60 3 6 7 61 - 70 3 6 8 71 - 80 - -- 9 81 - 90 - - 10 91 - 100 - - Jumlah 1430 1660 Nilai Rata-rata 44 51

Nilai tertinggi / terendah 70 / 30 70 / 30

Ketuntasan minimal 18 % 37 %

Dari data tersebut di atas apabila disajukan dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut :

(3)

Gambar : 1

Perolehan Nilai Tes Formatif Sebelum dan Sesudah Perbaikan Siklus I

Dengan melihat tabel 1, diagram 1 dan diagram 2, dapat diketahui bahwa sebelum perbaikan pembelajaran nilai rata kelas hanya 44 dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 18,%. Hal tersebut menunjukkan bahwa tarap serap masih jauh dari target yang harus dicapai. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran pada Siklus I, diperoleh nilai rata-rata kelas 51 dengan tingkat ketuntasan klasikal mencapai 37%. Ini berarti ada kenaikan rata-rata kelas sebesar 7 dan kenaikan tingkat tuntas klasikal sebesar 19%. Hal tersebut menunjukkan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus I belum berhasil.

4.1.2 Hasil Pengamatan

Dari pengamatan terhadap guru saat proses pembelajaran berlangsung, diperoleh temuan sebagai berikut :

1. Guru memanfaatkan pengalaman siswa sudah baik 2. Guru memberi kesempatan siswa untuk berkreasi

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0-10 11-20 20-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 RENTANG NILAI FREKUENSI PEROLEHAN NILAI

(4)

3. Guru dalam membangkitkan motivasi siswa sudah baik. 4. Guru sudah tidak dominan menggunakan ceramah.

5. Guru sudah mengajak seluruh siswa secara interaktif dalam tanya jawab. Dari pengamatan terhadap siswa saat proses pembelajaran berlangsung, diperoleh hal-hal sebagai berikut :

1. Pemahaman siswa belum meningkat.

2. Motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran belum meningkat. 3. Perhatian siswa belum terfokus pada proses pembelajaran dan siswa

banyak yang bicara sendiri dengan temannya.

4. Pembelajaran agak kurang komunikatif sehingga inisiatif siswa belum muncul.

4.1.3 Hasil Refleksi

Setelah melaksanakan proses pembelajaran siklus I, hanya ada beberapa keberhasilan pembelajaran yang dilakukan siswa pandai saja antara lain siswa aktif melakukan kegiatan sesuai dengan pengetahuan yang telah mereka miliki,sedang siswa yang terbelakang pasif, guru kurang memberikan motivasi dan ransangan pada siswa dalam proses pembelajaran. Guru kurang mengajak seluruh siswa secara interaktif dalam tanya jawab. Beberapa kekurangan yang dilakukan guru adalah kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapat.

Namun demikian proses perbaikan pembelajaran siklus I sudah ada peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa. Dalam siklus I hanya 12 dari 32 siswa atau tingkat tuntas klasikal hanya mencapai 37%. Untuk rata-rata kelas sudah

(5)

meningkat menjadi 51 Karena tingkat ketuntasan baru mencapai 37%, maka perlu diadakan perbaikan pembelajaran siklus II agar tingkat ketuntasan dapat mencapai KKM 60..

4.2 SIKLUS II

4.2.1 Hasil Perencanaan

Dari proses perencanaan yang telah peneliti lakukan maka, pada hasil penelitian diperoleh hasil perencanaan sebagai berikut :

1. Teridentifikasinya masalah. 2. Teranalisisnya masalah. 3. Terbuatnya RPP Siklus II. 4. Tersusunnya LKS.

5. Tersusunnya Tes Formatif.

6. Tersusunnya Lembar Pengamatan. 4.2.2. Hasil Pelaksanaan

Setelah perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan, peneliti telah menganalisis hasil belajar yang diperoleh. Dari proses analisis dapat dikemukakan bahwa jumlah nilai 1660, dengan jumlah siswa sebanyak 32, dapat dihitung rata-rata kelas sebesar 51 Tingkat ketuntasan klasikal pada perbaikan siklus I mencapai 37 %. Selanjutnya peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II pada tanggal 10 Oktober 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan ). Dari proses perbaikan pembelajaran siklus II jumlah nilai yang diperoleh siswa sebesar 1690, dengan rata-rata sebesar 52 dan tingkat ketuntasan klasikal mencapai 37%. Untuk

(6)

mengetahui lebih jelas hasil perbaikan siklus I dan perolehan hasil perbaikan siklus II dapat dilihat pada tabel 2

Tabel 2.

Statistik Nilai Rata-Rata Kelas dan Ketuntasan Klasikal Setelah Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

No Statistik Perbaikan Siklus I Perbaikan Siklus II 1. Jumlah nilai 1660 1690 2. Jumlah siswa 32 32

3. Nilai rata-rata kelas 51 52

4. Tingkat ketuntasan klasikal 37 % 37%

Dari data tersebut diatas apabila disajikan dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut :

Gambar : 2

Perolehan Nilai Tes Formatif 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0-10 11-20 20-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 RENTANG NILAI NILAI

Sebelum perbaikan Setelah Perbaikan Sikls I Setelah Perbaikan Siklus II

(7)

Sesudah Perbaikan Siklus II

Dari data tersebut di atas diatas dapat dikemukakan bahwa, setelah perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas 52 dengan tingkat ketuntasan klasikal mencapai 37%.. Ini berarti ada kenaikan nilai rata-rata 1 dan kenaikan tingkat ketuntasan klasikal sebanyak 0 % berarti perbaikan pembelajaran pada siklus II belum berhasil.

4.2.3. Hasil Pengamatan

Dari pengamatan terhadap guru saat proses pembeljaran berlangsung, diperoleh temuan sebagai berikut :

1. Penyempurnaan penggunaan model pembelajaran kurang dikuasai.

2. Guru kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapat.

3. Guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran namun perlu ditingkatkan.

Hasil pengamatan terhadap siswa saat berlangsungnya proses pembelajaran, adalah sebagai berikut :

1. Siswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

2. Pembelajaran masih kurang komunikatif sehingga inisiatif siswa kurang muncul.

3. Siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran namun perlu ditingkatkan. 4.2.4 Hasil Refleksi

(8)

Setelah selesai dilaksankan proses perbaikan pembelajaran siklus II baru ada beberapa keberhasilan pembelajaran yang dilakukan, guru masih kurang banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapat dan guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan peran guru tidak hrs dominan. Kekurangan yang dilakukan guru yaitu, guru belum dapat menuntaskan belajar seluruh siswa, masih ada 20 siswa yang memperoleh nilai KKM.

Pada proses perbaikan pembelajaran siklus II, hasil belajar yang dicapai siswa meningkat tipis. Karena pada siklus II baru ada 12 siswa dari 32 siswa tingkat tuntas klasikal hanya mencapai 37% Untuk rata-rata kelas meningkat tipis yaitu menjadi 50. Dengan tingkat ketuntasan mencapai 37 %, maka perlu diadakan perbaikan pembelajaran lagi karena tingkat ketuntasan mencapai lebih dari 60 %. 4.3 SIKLUS III

4.3.1 Hasil Perencanaan

Dari proses perencanaan yang telah peneliti lakukan maka, pada hasil penelitian diperoleh hasil perencanaan sebagai berikut :

1.Teridentifikasinya masalah. 2.Teranalisisnya masalah. 3.Terbuatnya RPP Siklus II. 4.Tersusunnya LKS.

5.Tersusunnya Tes Formatif.

6.Tersusunnya Lembar Pengamatan. 4.3.2. Hasil Pelaksanaan

(9)

Setelah perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan, peneliti telah menganalisis hasil belajar yang diperoleh. Dari proses analisis dapat dikemukakan bahwa jumlah nilai 1690, dengan jumlah siswa sebanyak 32, dapat dihitung rata-rata kelas sebesar 52. Tingkat ketuntasan klasikal pada perbaikan siklus II mencapai 37%. Selanjutnya peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus III pada tanggal 31 Oktober 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan ). Dari proses perbaikan pembelajaran siklus III jumlah nilai yang diperoleh siswa sebesar 2200, dengan rata-rata sebesar 68 dan tingkat ketuntasan klasikal mencapai 94%. Untuk mengetahui lebih jelas hasil perbaikan siklus II dan perolehan hasil perbaikan siklus III dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3.

Statistik Nilai Rata-Rata Kelas dan Ketuntasan Klasikal Setelah Pembelajaran Siklus IIdan Siklus III

No Statistik Perbaikan Siklus II Perbaikan Siklus III 1. Jumlah nilai 1690 2200 2. Jumlah siswa 32 32

3. Nilai rata-rata kelas 52 68

4. Tingkat ketuntasan klasikal 37% 94%

Dari data tersebut diatas apabila disajikan dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut :

(10)

Gamabar : 3

Perolehan Nilai Tes Formatif Sesudah Perbaikan Siklus III

Dari data tersebut di atas diatas dapat dikemukakan bahwa, setelah perbaikan pembelajaran siklus III diperoleh nilai rata-rata kelas 68 dengan tingkat ketuntasan klasikal mencapai 94%.. Ini berarti ada kenaikan nilai rata-rata 16 dan kenaikan tingkat ketuntasan klasikal sebanyak 57 %. Dengan tercapainya tingkat ketuntasan klasikal lebih dari 57% berarti perbaikan pembelajaran pada siklus II berhasil.pada siklus III dengan ketuntasan klasikal 93 %.

4.3.3. Hasil Pengamatan

Dari pengamatan terhadap guru saat proses pembeljaran berlangsung, diperoleh temuan sebagai berikut :

1. Penyempurnaan penggunaan model pembelajaran telah dikuasai.

2. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapat. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0-10 11-20 20-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 RENTANG NILAI FREKUENSI PEROLEHAN NILAI

(11)

3. Guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran..

Hasil pengamatan terhadap siswa saat berlangsungnya proses pembelajaran, adalah sebagai berikut :

1. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajarandan menguasai model pembelajaran konstruktivisme

2. Pembelajaran komunikatif sehingga inisiatif siswa muncul.

3. Siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran dan sudah ditingkatkan.

4.3.4 Hasil Refleksi

Setelah selesai dilaksankan proses perbaikan pembelajaran siklus III sudah tercapai keberhasilan pembelajaran yang dilakukan, guru sudah menerapkan model pembelajaran konstruktivisme, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapat dan guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan peran guru tidak hrs dominan. Kekurangan yang dilakukan guru yaitu, guru sudah dapat menuntaskan belajar namun masih ada 2 siswa yang memperoleh nilai KKM.

Pada proses perbaikan pembelajaran siklus III, hasil belajar yang dicapai siswa meningkat. Karena pada siklus III ada 30 siswa dari 32 siswa tingkat tuntas klasikal mencapai 94% Untuk rata-rata kelas meningkat tajam yaitu menjadi 68, maka tidak perlu diadakan perbaikan pembelajaran lagi karena tingkat ketuntasan telah mencapai lebih dari 60 %.

(12)

4.4 Pembahasan Per siklus

Proses perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran Matematika, yang terdiri dari siklus I, II siklus III dapat berhasil dengan baik karena kerjasama peneliti dengan teman sejawat, konsultasi dengan pembimbing dan dari mengkaji dari berbagai sumber yang memuat teori-teori model pembelajaran yang mendukung alternatif tindakan yang peneliti pilih sebagai fokus perbaikan pembelajaran.

4.4.1. Pembahasan Siklus I

Pada proses perbaikan pembelajaran siklus I peneliti memfokuskan perbaikan pembelajaran pada penggunaan model pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran ini ada kenaikan hasil evaluasi hasil belajar yang dicapai siswa, walaupun kenaikannya belum begitu maksimal. Kalau sebelum diadakan perbaikan pembelajaran nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 44 setelah perbaikan pembelajaran siklus I ini naik menjadi 56.

Adanya kanaikan hasil evluasi hasil belajar yang dicapai siswa ini karena guru sudah merubah model pembelajaran dengan konstruktivisme. Dan penyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik, juga memanfaatkan alat pelajaran, juga memberi petunjuk pengerjaan LKS secara jelas, tetap membimbing siswa dalam melakukan kegiatan diskusi dan menyimpulkan pembelajaran dengan baik.

Namun demikian hasil evaluasi belajar yang dicapai siswa belum sepenuhnya maksimal. Masih ada 20 siswa yang memperoleh nilai KKM. Hal ini karena siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran.

(13)

Dalam pelaksanaan pembelajaran, penggunaan model pembelajaran ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain :

• Model pembelajaran konstruktivisme memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan pengalaman dan pengetahuan yang telah mereka miliki.

• Dengan model pembelajaran konstruktivisme siswa akan lebih aktif..

Namun dari penggunaan model pembelajaran ini, ada beberapa kelemahan yang peneliti amati, yaitu :

a. Siswa yang kurang kecerdasannya akan mengalami kesulitan belajar b. Dengan perbedaan argumen kadang timbul kegaduhan di kelas c. Siswa yang pandai kecerdsannya akan mendomonasi kelas. 4.4.2 Pembahasan Siklus II

Pada proses perbaikan pembelajaran siklus II peneliti lebih memfokuskan perbaikan pembelajaran pada penggunaan model pembelajaran konstruktivisme. Dengan menggunakan model pembelajaran ini ada sedikit kenaikan hasil evaluasi hasil belajar yang dicapai siswa, walaupun kenaikannya belum begitu maksimal. Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 51 setelah perbaikan pembelajaran siklus II ini naik menjadi 52, . Adanya kanaikan hasil evluasi hasil belajar yang dicapai siswa ini karena guru mulai memfokuskan model pembelajaran dengan konstruktivisme., memanfaakan siswa untuk aktif dalam pembelajaran, juga memberi petunjuk

(14)

pengerjaan LKS secara jelas, tetap membimbing siswa dalam melakukan kegiatan diskusi dan menyimpulkan pembelajaran dengan baik.

Namun demikian hasil evaluasi belajar yang dicapai siswa belum sepenuhnya terpenukhi. Masih ada 20 siswa yang memperoleh nilai KKM. Hal ini karena guru belum maksimal mengkondisikan pembelajaran model konstruktivisme dengan memotivasi belajar siswa.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, penggunaan model pembelajaran ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain :

• Model pembelajaran konstruktivisme memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan pengalaman dan pengetahuan yang telah mereka miliki.

• Dengan model pembelajaran konstruktivisme siswa akan lebih aktif.. • Siswa akan menemukan kemungkinan jawaban yang berbeda cara

pengerjaannya dengan siswa yang lain.

4.4.3 Pembahasan Siklus III

Penelitian pada siklus III ini semakin memfokuskan pendalaman medel pembelajaran konstruktifisme. Dengan menerapkan model pembelajaran ini, hasil evaluasi belajar siswa dapat meningkat sangat menggembirakan. Kalau pada perbaikan pembelajaran siklus I rata-rata siswa hanya 51, siklus II rata rata 52 dan pada siklus III dapat mencapai 68.

Kenaikan tersebut terjadi karena pada proses perbaikan pembelajaran siklus III peneliti menekankan pada penerapan model pembelajaran konstruktivisme

(15)

dan pendekatan aktivitas siswa.. Dalam penerapannya, guru sudah menyampaikan tujuan latihan dengan baik, menggunakan proses pembelajaran dengan baik, memberi bimbingan saat siswa melakukan kegiatan latihan dengan baik dan menyimpulkan kegiatan dengan baik.

Disamping beberapa tindakan yang telah dilakukan diatas, penerapan model pembelajaran ini sangat cocok untuk meteri FPB dan KPK.

Dari segi kelebihan dan kekurangan tersebut, peneliti memberanikan diri untuk menerapkan model pembelajaran konstruktivisme karena ternyata hasil belajar siswa meningkat sehingga proses pembelajaran dapat berhasil. Namun demikian masih ada 2 siswa yang belum dapat mencapai nilai KKM, hal ini karena mereka tergolong siswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang rendah dan bagi mereka diperlukan bimbingan khusus..

(16)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sekolah : SD Negeri 2 Kebonagung

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VI/ 1

Alokasi Waktu : 3 x Pertemuan ( 2 x 35 menit )

A. Standar Kompetensi : 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar (KD) : 1.2. Menggunakan faktor prima untuk menentukan FPB dan KPK

C. Indikator : Menggunakan factor prima dan faktorisasi untuk memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan FPB dan KPK

D. Materi Pembelajaran : FPB dan KPK

E. Metode Pembelajaran : Konstruktivisme

Skenario Pembelajaran

(17)

Tahap Uraian Kegiatan Pembelajaran Alat dan Media Estimasi Waktu Kegiatan awal

• Persiapan siswa dalam ruang kelas, alat, bahan, dan sarana pendukung pembelajaran

• Membuka pelajaran dengan salam dan presensi siswa secukupnya • Memberi apersepsi berupa

pertanyaan tentang hal hal yang telah dipahami siswa untuk membangun pengetahuan siswa terhadap pengetahuan yang telah dimiliki

5 menit

Kegiatan

Inti 1..Guru memberi materi baru kemudian mengkaitkan dengan pengetahuan yang telah di miliki siswa

2. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk mengungkapakan kembali pengetahuan yang telah

a) Kartu Faktor Bilangan b) Kartu Kelipatan Bilangan 45 menit

(18)

dimilikinya

3. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengungkapkan hasil temuannya

4. Guru memberi tugas pada siswa untuk mendiskusikan dan menjelaskan konsep

5. Guru memberikan penguatan, penegasan dan penerapan setiap jawaban dan menarik kesimpulan dari diskusi tersebut

Penutup 1.Guru memberikan penguatan, penegasan dan penerapan setiap jawaban dan menarik kesimpulan dari diskusi tersebut

2.Memberi tugas evaluasi kepada siswa

Naskah Tes Formatif

20 menit

(19)

Tahap Uraian Kegiatan Pembelajaran Alat dan Media

Estimasi Waktu

Pendahuluan  Guru member pertanyaan

materi yang lalu.

 Guru memberi motivasi belajar

kepada siswa.

5 menit

Kegiatan Inti 1. Guru membagi 32 siswa

menjadi 5 kelompok

2. Guru menyampaikan beberapa contoh soal dan pengerjaannya secara tertulis kepada siswa tentang FPB dan KPK.

Selanjutnya, guru menyuruh masing-ma sing kelompok untuk berdiskusi memilih con toh soal dan pengerjaan nya yang paling disukai.

Siswa agar mengidenti fikasi cara memperoleh angka-angka hasil pada contoh pengerjaan soal yang dipilih. Kenudian

Kartu Faktor Bilangan Kartu Kelipatan Bilangan 45 menit

(20)

menyampaikan hasil dis kusi kelompoknya dalam diskusi kelas.

3.Dengan bimbingan guru, siswa mengambil kesimpulan dari diskusi kelas.

Penutup  Guru memberi tes formatif.

 Guru memberi kata-kata pujian

kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya mengikuti proses belajar mengajar.

Naskah Tes Formatif

20 menit

Pertemuan ke-3 (2 x 35 menit)

Tahap Uraian Kegiatan Pembelajaran Alat dan

Media

Estimasi Waktu

Pendahuluan  Guru member pertanyaan

materi yang lalu.

 Guru memberi motivasi belajar

kepada siswa.

(21)

Kegiatan Inti 1.Guru membagi 32 siswa

menjadi 5 kelompok (6 , 6, 6, 7, 7).

2.Guru menyampaikan beberapa contoh soal dan pengerjaannya secara ter tulis kepada siswa ten tang FPB dan KPK.

Selanjutnya, guru menyu ruh masing-masing kelom pok untuk memilih con toh soal dan mendiskusi kan

dengankelompoknya pengerjaannya yang pa ling disukai.

3.

Siswa diminta menyam paikan hasil diskusi ke lompoknya dalam diskusi kelas. Dengan bimbingan guru, siswa mengambil kesimpulan dari diskusi kelas. Kartu Faktor Bilangan Kartu Kelipatan Bilangan 45 menit

(22)

Penutup  Guru memberi tes formatif.

 Guru memberi pujian dan

motivasi

Naskah Tes Formatif

20 menit

G. Sumber Pembelajaran

1. Buku Gemar Matematika VI SD/MI, BSE, hal 8 – 15.

H. Penilaian

a. Teknik Penilaian : TERTULIS. b. Instrumen Penilaian : TERLAMPIR

Kebonagung,

31 Oktober 2012

Kepala Sekolah Mahasiswa, SD N 2 Kebonagung

Bambang Hermanto,S.Pd Suparmono

(23)

1. LEMBAR OBSERVASI

No

Nama siswa

Aspek yang di amati Nilai

Pemahmn Materi Awal exploration Kreativitas siswa Presentasi A B C D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 INDRO K.S. JOKO SISWANTO EQI SUSILO FEBI DIKA H. GAIB HANIDA M. QORIDATUL U. SITI MUTIAH PARLINA O. JUWIDA M. AHMAD RIZAL F. AMBARWATI AMANDA F. ANTON BUDI S. ANISA RIZQI DIMAS AJI P. EVILIANA INTAN RATNASARI INDAH KRISWATI INDAH RAHAYU KRISTINA NATALIA MILA RAIKHATUN N. PUJIANTO PUTRA DWI S. RENIKA N. RIZAL ANDREAN SITI MARPUAH SITI NURUL S. V V V V V - V V V V V V V - V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V - V V V V - V V V V V V V - V V V V V - V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V

(24)

29 30 31 32

SYAMSUL HUDDA TITAN EKA JATI YANA IFA ROSITA YUNI DWI SAFITRI

V V V V V - V V V V V V V V V V V V V V Keterangan :

Nilai A bila memenuhi 4 aspek Nilai B bila memenuhi 3 aspek

Nilai C bila memenuhi 2 aspek Nilai D bila memenuhi 1 aspek LEMBAR PENILAIAN

No Nama Siswa

Jenis

Kelamin Nilai Tes Formstif KKM Keterangan Ketuntasan (Tuntas, Blm. Tuntas) L P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 INDRO K.S. JOKO SISWANTO EQI SUSILO FEBI DIKA H. GAIB HANIDA M. QORIDATUL U. SITI MUTIAH PARLINA O. JUWIDA M. AHMAD RIZAL F. AMBARWATI AMANDA F. ANTON BUDI S. ANISA RIZQI DIMAS AJI P. L L L L L L L L L L P P P P P P 40 50 70 60 60 70 70 60 60 60 60 70 60 70 70 60 60 BelumTuntas BelumTuntas Tuntas tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas tuntas Tuntas Tuntas Tuntas tuntas Tuntas tuntas

(25)

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 EVILIANA INTAN RATNASARI INDAH KRISWATI INDAH RAHAYU KRISTINA NATALIA MILA RAIKHATUN N. PUJIANTO PUTRA DWI S. RENIKA N. RIZAL ANDREAN SITI MARPUAH SITI NURUL S. SYAMSUL HUDDA TITAN EKA JATI YANA IFA ROSITA YUNI DWI SAFITRI

L L L L P P P P P P P P P P P P 70 80 60 70 70 80 60 70 80 80 80 80 80 80 80 80 tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas Jumlah 14 18 2190

(26)

2. LEMBAR KERJA SISWA (KELOMPOK) LKS SIKLUS I

1. Carilah sepuluh bilangan kelipatan 5 yang pertama! 2. Carilah lima bilangan kelipatan 10 yang pertama!

3. Carilah bilangan-bilangan yang bersekutu (sama) pada di antara kelipatan dua bilangan tersebut!

4. Carilah bilangan yang bersekutu paling kecil!

5. Berapakah kelipatan persekutuan terkecil dari 5 dan 10? 6. Carilah factor (pembagi) dari 5!

7. Carilah factor (pembagi) dari 10!

8. Carilah factor-faktor yang bersekutu (sama) pada di antara factor dua bilangan tersebut!

9. Carilah factor yang bersekutu paling besar!

10.Berapakah factor persekutuan terbesar dari 5 dan 10?

TEMPAT MENGERJAKAN: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. ANGGOTA KELOMPOK: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

(27)

LKS SIKLUS II

A. Perhatikan contoh soal dan pengerjaannya! 1. Carilah FPB dan KPK dari 42 dan 63! Pengerjaan:

42= 2x3x7 63= 3²x7

2 21 3 21

3 7 3 7

FPB= 3x7= 21 KPK= 2x3²x7= 126

2. Carilah FPB dan KPK dari 24 dan 32! Pengerjaan: 24= 2³x3 32= 2 2 12 2 16 2 6 2 8 2 3 2 4 2 2 FPB= 2³ KPK= 2x3

Pilihlah salah satu soal yang Anda sukai, kemudian kaitkan dengan pengetahuan yang telah Anda peroleh untuk menjelaskan bagaimana cara mencari FPB dan KPK dari dua bilangan!

(28)

LKS SIKLUS III

1. Carilah FPB dan KPK dari 32 dan 54! 2. Carilah FPB dan KPK dari 18 dan 36 3. Carilah KPK 32 dan 56

4. Carilah FPB dari 68 dan 72

(29)

3. NASKAH TES FORMATIF

NASKAH TES FORMATIF I

Cari FPB dan KPK dari bilangan-bilangan berikut ini ! 1. 14 dan 28 2. 24 dan 36 3. 30 dan 50 4. 16 dan 40 5. 20 dan 30 Tempat Mengerjakan: Nama : No. Urut :

(30)

NASKAH TES FORMATIF II

Cari FPB dan KPK dari bilangan-bilangan berikut ini dengan menggunakan faktorisasi prima ! 1. 15 dan 45 2. 21 dan 35 3. 50 dan 75 4. 40 dan 50 5. 12, 24, dan 48 Tempat Mengerjakan: Nama : No. Urut :

(31)

NASKAH TES FORMATIF III

Cari FPB dan KPK dari bilangan-bilangan berikut ini ! 1. 14 dan 24 2. 28 dan 36 3. 30 dan 16 4. 50 dan 40 5. 25 dan 42 Tempat Mengerjakan:

Referensi

Dokumen terkait

Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran  –  – pikiran atau informasi dari seseorang kepada pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu

Hasil analisis lintas menunjukkan bahwa di Kabupaten Konawe Selatan unsur cuaca yang mempunyai pengaruh langsung positif besar terhadap peningkatan intensitas penyakit busuk

Berdasarkan perhitungan uji validitas yang telah dilakukan terhadap 23 item dalam instrumen tayangan kekerasan di televisi dengan menggunakan bantuan software SPSS

Anak membutuhkan stimulus dalam meningkatkan kemampuan motorik halus seperti melakukan senam otak, yang bertujuan memfasilitasi bagian otak kanan dan otak kiri agar dapat

Sebanyak 149 sampel susu sapi dan kambing dari peternakan di Bogor telah dilakukan isolasi bakteri asam laktat, dan penapisan terhadap kemampunnya dalam menghambat

PESTEL adalah singkatan untuk politik (political), ekonomi (economical), sosial budaya (sosiocultural), teknologi (technollogical), lingkungan hidup (environment), dan hukum

Menghasilan karya ilmiah berjudul ”Pengembangan Tes Formatif untuk mata Kuliah Akuntansi Manajemen Jurusan Pendidikan Akuntansi FIS UNYdimuat dalam jurnal Pendidikan Akuntansi

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan