• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perusahaan adalah sebuah organisasi yang terdiri dari sekumpulan orang. yang sepakat untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perusahaan adalah sebuah organisasi yang terdiri dari sekumpulan orang. yang sepakat untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMasalah

Perusahaan adalah sebuah organisasi yang terdiri dari sekumpulan orang yang sepakat untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang diinginkan,baik jangka pendek dan jangka panjang.upaya yang dilakukanuntuk mencapai tujuan harus berinteraksi dengan berbagai pihak,yang berada didalam perusahaan maupun diluar perusahaan. pada umumnya perusahaan memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam dunia bisnisnya yaitu mencapai keuntungan yang maksimal, oleh karena itu perusahaan harus mampu menjalankan kinerja perusahaan dengan baik dalam segi manajemen keuangannya sehingga dapat mendorong perusahaan lebih efektif dalam beroperasi untuk mencapai laba setiap tahunnya. Laporan keuangan merupakan salah satu pengaruh faktor internal yang mempengaruhi faktor internal . selain itu faktor internal dan faktor eksternal juga mempengaruhi pasar modal,diantaranya adalah kebijakan pemerintah ,volume penjualan,transaksi di pasar modal dan kondisi pasar . dengan adanya laporan keuangan manajer perusahaan akan bekerja semaksimal mungkin agar kinerjanya baik. Analisis Kinerja Keuangan merupakan analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

PT Sampoerna Tbk merupakan perusahaan/industri rokok di Indonesia yang didirikan pada tahun 1913. PT. Sampoerna telah berkembang menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia . Tujuan dari perusahaan Sampoerna tersebut bekerja

(2)

untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari , membantu orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan merek dan layanan yang baik bagi mereka dan baik bagi orang lain dan mengembangkan cara-cara baru melakukan bisnis yang akanmemungkinkan orang untuk berbisnis.

Di Indonesia industri tembakau tumbuh 4-6% tiap tahunnya. Bahkan, di tahun 2013 jumlah produksi industri rokok diperkirakan mencapai 300 (tiga ratus) miliar batang. Hal ini diperkuat berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) yang menyebutkan jumlah perokok di Indonesia merupakan terbesar ke-3 dunia.Selanjutnya artikel Kompas.com menjelaskan 2 pernyataan Global Audit Tobacco Survey (GATS) 2011 yang menyebutkan 34,8%orang dewasa aktif merokok dengan prevalensi merokok pada laki- laki di Indonesia meningkat dari 53,4% pada tahun 1995 menjadi 67,4% pada 2011. Angka prevalensi merokok pada laki- laki di Indonesia tahun 2011 tersebut sekaligus menghantarkan Indonesia pada jumlah perokok tertinggi di antara negara-negara yang sudah melakukan GATS. Sedangkan pada perempuan di Indonesia, angka prevalensi meningkat dari 1,7% pada 1995 menjadi 45% di 2011. Ini memperkuat fakta bahwa dengan tingginya jumlah perokok dari tahun ke tahun, Indonesia masuk dalam jajaran negara dengan konsumsi rokok terbesar berdampingan dengan China, USA, dan Rusia.

Indonesia merupakan pasar rokok potensial mengingat pertumbuhan ekonomi yang selalu meningkat 6 % per tahun dan jumlah kelas menengah yang diperkirakan naik hampir dua kali lipat dari 74 juta jiwa pada 2012 menjadi 140 juta jiwa pada 2020. Hal ini terlihat pada data pertumbuhan konsumsi rokok yang

(3)

naik drastis dari 251 miliar batang pada 2009 menjadi 302 miliar batang pada 2012, konsistensi dengan pertumbuhan produk domestic bruto (PDB) per kapita US$ 2.500 pada tahun 2009 menjadi US$ 3.500 per kapita pada 2020. Dalam salah satu artikel majalah Indonesia Finance Today menyatakan bahwa jumlah perusahaan di industri pengolahan tembakau besar dan sedang nasional pada 2011 diperkirakan 897 perusahaan, sebaran terbesar terdapat di Jawa Timur. Selain itu industri 3 orang dewasa aktif merokok dengan prevalensi merokok pada laki- laki di Indonesia meningkat dari 53,4% pada tahun 1995 menjadi 67,4% pada 2011. Angka prevalensi merokok pada laki- laki di Indonesia tahun 2011 tersebut sekaligus menghantarkan Indonesia pada jumlah perokok tertinggi di antara negara-negara yang sudah melakukan GATS. Sedangkan pada perempuan di Indonesia, angka prevalensi meningkat dari 1,7% pada 1995 menjadi 45% di 2011. Ini memperkuat fakta bahwa dengan tingginya jumlah perokok dari tahun ke tahun, Indonesia masuk dalam jajaran negara dengan konsumsi rokok terbesar berdampingan dengan China, USA, dan Rusia.

Dalam salah satu artikel majalahIndonesia Finance Today menyatakan bahwa jumlah perusahaan di industri pengolahan tembakau besar dan sedang nasional pada 2011 diperkirakan 897 perusahaan, sebaran terbesar terdapat di Jawa Timur. Selain itu industri tembakau juga terdapat di Jawa Tengah, Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Di Yogyakarta. Berdasarkan jumlahnya, terdapat kecenderungan menurun pada industri pengolahan tembakau besar dan sedang nasional dari 1.132 pada 2008 menjadi 987 di 2010 meskipun share golongan ini mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin kuatnya dominasi pemain besar di industri ini. Pada tahun 2011-2015, Kementerian Perindustrian

(4)

menargetkan pertumbuhan produksi rokok hanya berkisar rata- rata 3%- 4% per tahun. Sedangkan berdasarkan jenisnya, segmen Sigaret Kretek Mesin (SKM) masih menjadi kontributor terbesar (63,6%), diikuti Siigaret Kretek Tangan SKT (28,9%), dan Sigaret Putih Mesin SPM (7,5%). Sementara dari sisi produsen, industri rokok dominasi oleh tiga pemain utama, yaitu Sampoerna (31,1%), Gudang Garam (20,7%), dan Djarum (20,2%). Pemain besar lainnya adalah Bentoel/ BAT (8,0%), dan Nojorono (5,8%). sumatera Utara, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta. Berdasarkan jumlahnya, terdapat kecenderungan menurun pada industri pengolahan tembakau besar dan sedang nasional dari 1.132 pada 2008 menjadi 987 di 2010 meskipun share golongan ini mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin kuatnya dominasi pemain besar di industri ini.

Pada tahun 2011-2015, Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan produksi rokok hanya berkisar rata- rata 3%- 4% per tahun. Sedangkan berdasarkan jenisnya, segmen Sigaret Kretek Mesin (SKM) masih menjadi kontributor terbesar (63,6%), diikuti Siigaret Kretek Tangan SKT (28,9%), dan Sigaret Putih Mesin SPM (7,5%). Sementara dari sisi produsen, industri rokok dominasi oleh tiga pemain utama, yaitu Sampoerna (31,1%), Gudang Garam (20,7%), dan Djarum (20,2%). Pemain besar lainnya adalah Bentoel/ BAT (8,0%), dan Nojorono (5,8%). (sumber: Indonesia Finance Today,

diakses pada tanggal 11 Juni 2013) Economy Value Added (EVA) dan Market Value Added penting dalam arti bahwa berapa banyak nilai ekonomi yang

ditambahkan oleh manajemen kepada kekayaan pemegang saham sementara alat tradisional lainnya bergantung pada informasi yang dihasilkan namun akuntansi hanya membawa data historis atau data terdistorsis yang tidak berhubungan

(5)

dengan kinerja perusahaan secara nyata, sementara EVA lainnya mengukur ukuran perusahaan yang layak menjadi alat yang paling banyak diminati oleh pemilik karna membantu mereka dalam setiap situasi.

Retrun On Asset (ROA)Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian atas

total aktiva setelah bunga dan pajak .Retrun On Equity (ROE) Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi pemegang saham biasa.

Dari rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan adalah EVA,MVA,ROA,ROE dan Harga Saham .

Meskipun peneliti telah banyak dilakukan mengenai pengaruh kinerja terhadap harga saham , tetapi hasilnya bervariasi dan sulit untuk mendeteksi berapa besar pengaruh variabel bebas dan variabel terikat sehingga dapat memberikan peluang untuk penelitian .

Dengan penjabaran diatas , maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ‘’Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada PT.Sampoerna Tbk Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016”.

1.2 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini dibatasi pada

Retrun On Asset (ROA), Retrun On Equity ( ROE),Economi Value Added (EVA), dan Market Value Added (MVA).

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

(6)

1. Bagaimana pengaruh Economic Value Added (EVA) terhaap harga saham pada PT.Sampoerna yang terdaftar di Bursa Efek ?

2. Bagaimana pengaruh Market Value Added (MVA)terhadap harga saham pada

PT Sampoerna yang terdaftar di Bursa Efek?

3. Bagaimana pengaruh Retrun On Asset (ROA) terhadap harga saham pada PT.Sampoerna yang terdaftar di Bursa Efek?

4. Bagaimana pengaruh Retrun On Equity (ROE) terhadap harga saham pada PT.Sampoerna yang terdaftar di Bursa Efek ?

1.4 Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham pada PT.sampoerna yang terdaftar di Bursa Efek 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Market Value Added (MVA)

tehadap harga saham pada PT.sampoerna yang terdaftar di Bursa Efek 3. Untuk mengetahui pengaruh Retrun On Asset (ROA) terhadap harga

saham pada PT.sampoerna yang terdaftar di Bursa Efek

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Retrun On Equity (ROE) terhadap harga saham pada PT sampoerna yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(7)

1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi teoritis

Sebagai sumber informasi ilmiah bagi penelitian yang berkaitan dengan kinerja keuangan yang mempengaruhi harga saham perusahaan yang Go public.

2. Bagi penulis

Sebagai menambah wawasan serta mengembangkan penelitian yang menjadi permasalahan dalam perusahaan tersebut

3. Bagi perusahaan

Sebagai cerminan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi harga saham sebagai pedoman untuk memperbaiki pos-pos keuangan perusahaan .

4. Bagi Universitas

Sebagai bahan literature untuk kepustakaan untuk mengetahui pengaruh EVA ,MVA, ROA, ROE terhadap harga saham

(8)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHULU,KERANGKA BERPIKIR DANHIPOTESIS

2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pasar Modal

2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal

Pasar Modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya diperdagangkan sebagai tambahan dana untuk memperkuat modal perusahaan, menurut Joel G.Siegel dan Jae K.shim pasar modal adalah pusat perdagangan utang jangka panjang dan saham perusahaan.1 2.1.1.2. Sejarah Pasar Modal

Kehadiran pasar modal Indonesia dengan sejarah yang sangat panjang . Bursa di Indonesia berdiri tahun 1912, lebih dahulu dari bursa singapura yang baru lahir bulan juni 1930 , ketika 15 perusahaan efek membentuk the Singapore Stockbrokers Association untuk mengatur industri perefek-an disana . Perkembangan bursa efek di Indonesia tidak terlepas dari pasang surutnya iklim politik, ekonomi dan keuangan negara ini .Bursa Efek Indonesia mengalami kemunduran aktivitasnya di tahun 1940, waktu negeri Belanda diserang dan diduduki oleh bangsa Jerman. Setelah itu muncul lagi tahun 1952 dan seolah –olah menghilang tahun 1958, kemudian bangkit kembali pada tanggal 10 Agustus 1977. Pada tahun 1968 Bank Indonesia membentuk Tim persiapan Pasar uang dan Modal tahun 1969 yang di ketuai oleh Gubernur Bank Indonesia . Tahun 1972 tim ini diganti dengan badan Pembina pasar uang dan modal yang masih di ketuai

1

Irham fahmi,Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal, Jakarta,Mitra Wacana Media, 2014 hal 306-307

(9)

oleh Gubernur Indonesia. Pada Penghujung tahun 1976 badan inilah yang melahirkan Bapepam (Badan Pelaksana Pasar Modal) dan PT. Persero Danareksa. Sejak dibuka kembali pada tahun 1977 pasar modal diawasi dan dilaksanakan oleh Bapepam,badan yang berada di dalam lingkungan Departermen Keuangan. Pelaku pasar modal disamping Bapepam adalah perusahaan –perusahaan efek, yang menjadi perantara antara perusahaan yang membutukan dana (dikenal dengan istilah emiten) dan para pemilik dana (yang disebut investor),para akuntan, notaris,penasehat hukum dan para penilai ,yang menduduki tempat vital dalam konfigurasi pasar modal. Pada tahun 1970 BAPEPAM diganti fungsinya dari Pembina menjadi pengawas .Baru pada tahun 1992 pengelolaannya diserahkan kepada pihak swasta seperti lazimnya hampir diseluruh dunia. perkembangan pasar yang begitu cepat menghendaki adanya efisiensi kerja dan bursa harus diotomatisasi. Inilah yang melahirkan JATS (Jakarta Automated Trading System), yang diperkuat dengan dukungan undang-undang di tahun 1995.

Pasar modal menurut Undang-undang No.8 Tahun 1995 adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, persahaan yang berkaitan dengan efek diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek . pasar modal juga mempunyai pengertian yang abstrak yang mempertemukan calon pemodal (investor) dengan emiten yang membutuhkan dana jangka panjang transferable.peran yang dilakukan pasar modal adalah menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana, khususnya yang diperuntukan untuk pembiayaan jangka panjang dari yang memiliki dana atau dikenal dengan istilah lender ke perusahaan yang membutuhkan dana atau borrower.biasanya dalam menjalankan aktivitasnya pasar modal menggunakan jasa pialang dan underwriter.

(10)

Menurut Danang Sunyoto dan Fathonah Eka susanti adapun peranan dan manfaat pasar modal adalah sebagi berikut:

1. Peranan Pasar Modal

Dilihat dari sudut pandang ekonomi makro, peranan pasar modal adalah sebagai suatu prianti untuk melakukan alokasi sumber daya ekonomi secara optimal . akibat lebih jauh dari berfungsinya pasar modal untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal adalah naiknya pendapatan nasional terciptanya kesempatan kerja, dan semakin meningkatnya pemerataan hasil-hasil pembangunan.

2. Manfaat Pasar Modal

Ada beberapa manfaat pasar modal yang dapat dirasakan baik oleh perusahaan penerbit sekuritas (emiten),pemodal (investor), pemerintah maupun lembaga penunjang pasar modal.

A. Bagi Emiten

1. Jumlah dana yang dapat dihimpun bisa berjumlah besar .

2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat perdana selesai 3. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra

perusahaan.

4. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi kecil .

5. Cash flow hasil penjualan saham biasanya lebih besar dari harga nominal perusahaan.

6. Emisi perusahaan cocok untuk membiayai perusahaan yang beresiko tinggi .

(11)

7. Tidak ada beban finansial yang tetap . 8. Jangka waktu penggunaan tidak terbatas.

9. Tidak dikaitkan dengan kekayaan sebagai jaminan tertentu. 10. Profesionalisme dalam manajemen meningkat.

B. Bagi investor

1. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi . peningkatan tercermin pada meningkatnya harga saham yang menjadi capital gain.

2. Memperoleh deviden bagi yang memiliki saham dan mendapatkan bunga tetap atau bunga menggambang bagi yang memiliki obligasi.

3. Mempunyai hak suara dalam rapat pemegang saham (RUPS) bagi pemegang obligasi (RUPO)bagi pemegang obligasi .

4. Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi, misalnya dari saham perusahaan A berganti ke perusahaan B sehingga dapat mengatakan keuntungan atau mengurangi resiko .

5. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen untuk mengurangi resiko.

C. Bagi lembaga penunjang

1. Menuju kearah profesional didalam memberikan pelayananya sesuai dengan bidang tugas masing-masing .

2. Sebagai pembentukan harga dalam bursa parallel 3. Semakin bervariasinya jenis lembaga penunjang 4. Likuiditas efek semakin tinggi

(12)

2.1.2 Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu . laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode . dalam praktiknya dikenal ada beberapa macam laporan keuangan yaitu :

1.Laporan laba / rugi 2.Neraca

3.Laporan Perubahan Modal 4.Laporan kas 2

1. Laporan laba / rugi

Laporan laba/rugi merupakan laporan yang memperlihatkan penghasilan,biaya, dan pendapatan bersih suatu perusahaan selama satu periode waktu tertentu dalam jangka waktu 1 tahun yang berakhir pada tanggal 31 desember sesuai dengan tahun kalender.

Laporan ini menggambarkan kemajuan selama periode tertentu . laporan laba/rugi terdiri dari :

a. Laba operasi yaitu laba kotor dikurangi dengan beban usaha

b. Laba bersih setelah pajak penghasilan yaitu laba sebelum pajak penghasilan dikurangi dengan pajak penghasilan .

c. Laba kotor yaitu penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan barang d. Harga pokok penjualan

2. Neraca

Neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva(harta),kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.

2

(13)

3. Laporan perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah laporan yang berisi seberapa banyaknya modal awal yang telah bertambah ataupun berkurang selama priode tertentu . perubahan modal itu dapat terjadi karena adanya laba atau rugi usaha , pengambilan pribadi dari pemilik atau prive , maupun penambahan pemilik modal.

4. Laporan arus kas

Laporan arus kas ( statement of cash flows) merupakan suatu laporan yang menggambarkan ikhistar penerimaan dan pengeluaran (pembayaran) kas untuk jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Tujuan dari laporan arus kas untuk melaporkan arus masuk dan arus keluar dalam perusahaan (bukan arus dananya) . laporan ini dipisahkan atas tiga kategori yaitu : aktivitas operasi , investasi , dan pendanaan . walaupun laporan ini dapat berfungsi sebagai alat bantu untuk menganalisis penerimaan kas dan pengeluarannya , investasi periode saat ini dan transaksi pendanaan non kas tidak dimasukkan . oleh karena itu, analisis ini masih menginginkan perusahaan membuat laporan arus dana agar dapat memahami arus dana perusahaan secara menyeluruh.

2.2Kinerja keuangan

Kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan tahun berjalan ataupun tahun sebelumnya yang biasanya dibuat sebagai pedoman untuk tahun selanjutnya .

Dinyatakan Fahmi dalam Maith “ Kinerja Keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan

(14)

aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar”3 Sedangkan Dinyatakan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.740/KMK.00/1989dalam Simbolon ‘’Kinerja Keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut4 penilaian prestasi suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan itu menghasilkan laba. Laba perusahaan merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban kepada para penyandang dananya juga merupakan alat untuk penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek ekspektasi perusahaan di masa yang akan datang . Kinerja keuangan merupakan salah satu dasar penilaian mengenai kondisi-kondisi keuangan yang dapat dilakukan berdasarkan analisis rasio-rasio keuangan kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukurantertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkanlaba.Dalam mengukur kinerja keuangan perlu dikaitkan antara organisasiperusahaan dengan pusat pertanggungjawaban. Dalam melihat organisasiperusahaan dapat diketahui besarnya tanggungjawab manajer yang diwujudkandalam bentuk prestasi kerja keuangan. Namun demikian mengatur besarnyatanggungjawab sekaligus mengukur prestasi keuangan tidaklah mudah sebab adayang dapat diukur dengan mudah dan ada pula yang sukar untuk diukur.

Menurut Rodoni dan Ali “ Alat analisis yang dapat digunakan untuk menganalisa kinerja keuangan, diantaranya adalah analisis rasio proporsional , Du Pont System Of Analysis dan EVA (Economy Value Added)”.5

3

Hendry Andreas Maith , Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan, PT Hanjaya Mandala Sampoerna TBK, Jurnal EMBA , Vol 1, September 2013

4

Ratih F D Simbolon, dkk Analisis EVA Untuk Menilai Kinerja Perusahaan,Jurnal Administrasi Bisnis , Vol 8 , Febuari 2014 , Hal 3

5

Ahmad Rodoni & Herni Ali, Manajemen Keuangan Modren , Mitra Wacana Media , Jakarta 2014 ,Hal.24

(15)

Rasio keuangan dihitung berdasarkan financial statement yang telah tersedia, yang terdiri dari balance sheet atau neraca dan income statement atau laporan laba rugi . penggunaan analisis proporsional , biasanya dilakukan dengan analisis common size dan indeks , dimaksudkan untuk saling melengkapi penggunaan analisis lainnya . Analisis Duo pont merupakan suatu sistem yang digunakan oleh pihak manajemen untuk mengguraikan laporan keuangan perusahaan dan nilai kondisi keuangan perusahaan tersebut .

2.3 Analisis Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan meode umum yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan . Rasio juga dapat dipahami sebagai hasil yang diperoleh dalam satu jumlah dengan jumlah lainnya. Menurut Irham Fahmi menyatakan Rasio keuangan adalah suatu kajian yang melihat perbandingan antara jumlah yang terdapat laporan keuangan dengan mempergunakan formula-formula yang diaanggap representative untuk diterapkan. rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. dari kinerja yang dihasilkan akan dijadikan sebagai evaluasi yang perlu dilakukan kedepan agar kinerja dapat dipertahankan sesuai dengan target perusahaan. berdasarkan kesimpulan tersebut rasio keuangan merupakan alat analisis yang digunakan untuk menilai kinerja dengan perbandingan keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan .

Bentuk –bentuk Rasio keuangan

Rasio keuangan diperlukan pada saat ketika akan berinvestasi pada instrument keuangan.Menurut Pasaman Silaban dan Rusliaman Siahaan bahwa rasio keuangan dapat digolongkan menjadi 5 yaitu:

1. Leverange Ratio 2. Liquidty Ratio

(16)

3. Asset Management Ratios 4. Propability Ratio

5. Market Value Ratio

Menurut Kasmir bahwa penggolongan rasio terdiri dari : 1. Rasio Likuiditas 2. Rasio solvabilitas 3. Rasio Aktivitas 4. Rasio profitabilitas 5. Rasio pertumbuhan 6. Rasio penilaian

Berdasarkan kedua pendapat mengenai rasio keuangan , penulis akan menyimpulkan rasio keuangan yang terdiri dari :

1. Leverage ratios (Rasio solvabilitas)

Rasio ini menunjukkan tingkat hutang yang digunakan perusahaan untuk operasi perusahaan . keuntungan dengan menggunakan rasio ini

a. Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya .

b. Mengetahui keseimbangan aktiva tetap dengan modal

c. Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang bersifat tetap d. Menggambil keputusan penggunaan sumber dana kedepan

(17)

f. Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap g. Mengetahui keseimbangan aktiva tetap dengan modal .

Menurut Pasaman Silaban dan Rusliaman Siahaan Laverage Ratios terdiri dari: 1.Debt ratio

Rasio ini memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan dengan seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan . rasio ini menghitung persentase total dana yang disediakan oleh para kreditor .

Debt ratio = 6 2. Debt to Equity Ratio

DER merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan membandingkan antar seluruh utang termasuk utang lancar dengan ekuitas.

Rumus yang digunakan untuk perbandingan tersebut adalah

Debt to Equity Ratio =

3. Time Interst Earned (TIER)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk mengetahui kewajiban bunga tahunan kepada kreditor . rumus yang digunakan yaitu :

TIER=

6

Pasaman Silaban dan Rusliaman Siahaan , Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Medan, Universitas HKBP Nommensen 2016 hal 107

(18)

4. Cash Coverage Ratio (CCR)

Rasio ini hampir sama dengan TIER, perbedaan rasio ini memberikan informasi mengenai jumlah laba operasi EBIT dan depresiasi yang tersedia untuk memenuhi kewajiban bunga yang dibayar . rumus yang digunakan untuk menghitungnya yaitu :

CCR=

5. Liquidity Ratio ( Rasio Likuiditas)

Likuiditas dapat didefenisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban lancarnya pada saat jatuh tempo. Kewajiban lancar terdiri dari hutang usaha , wesel bayar jangka pendek, pajak penghasilan, hutang juga termasuk jangka panjang yang akan jatuh tempo dan harus dibayar di tahun ini.Menurut Pasaman Silaban dan Rusliaman Siahaan juga menjelaskan rasio likuiditas terdiri dari :

A. Current ratio

Current ratio merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya . dengan menggunakan

rumus : Current Ratio=

B. Quick Ratio

Rasio ini sering disebut juga dengan acid test ratio . Rasio ini juga dapat dihitung dengan mengurangkan persediaan dari aktiva lancar dan membagi sisanya dengan kewajiban lancar . rumus yang digunakan dalam rasio ini :

(19)

C. Cash Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya . dengan rumus :

Cash Ratio =

2. Profitability Ratio ( Rasio profitabilitas)

Rasio ini merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Menurut Kasmir jenis- jenis rasio profitabilitas terdiri dari :

A. Profit Margin On sales

Profit Margin merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba penjualan. Ada beberapa rumus yang digunakan untuk mencari profit margin yaitu :

1.Untuk margin laba kotor dengan rumus :

Profit Margin =

2.Untuk margin laba bersih dengan rumus

Net profit margin =

B. Hasil pengembalian Investasi ( Return On Asseet / ROA)

Rasio ini menunjukkan hasil retrun atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Rumus yang digunakan untuk rasio ini adalah :

ROA =

x100%

C. Hasil Pengembalian Ekuitas ( Retrun On Equity)

Rasio ini mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri .

Rasio ini juga menunjukkan efesiensi penggunaan modal sendiri . semakin tinggi rasio ini akan semakin baik . Rumus untuk rasio ini adalah

(20)

ROE =

3. Asset Management Ratio

Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktiva (asset) yang dimilikinya. Menurut Pasaman Silaban dan Rusliaman Siahaan rasio ini terdiri dari :

A. Inventory Trunover

Rasio ini sering disebut juga dengan inventory utilization ratio. Rasio ini mengukur efisiensi pengelolaan persediaan . dengan rumus :

Inventory Trunover =

B. Day Sales Outstanding ( DSO)

Rasio ini sering disebut juga dengan Average Collection Period ( ACP) . rasio ini menunjukkan berapa lama rata-rata hutang hasil penjualan diterima sejak penjualan dilakukan . rumus yang digunakan :

DSO =

/

C. Fixed Asset Trunover

Rasio ini juga disebut dengan fixed asset utilization ratio. Rasio ini mengukur efektifitas harta tetap (fixed asset) seperti pabrik dan peralatan, dalam rangka menghasilkan penjualan, atau berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan. Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan penjualan.

(21)

Fixed Asset Trunover =

D. Total Asset Trunover2

Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan dari setiap rupiah yang diinvestasikan pada total harta . Rasio ini

menggunakan rumus =

E Economi Value Added (EVA)

Economi Value Added mengukur sejauh mana perusahaan telah menambah nilai terhadap para pemilik perusahaan. jika Eva positif >0maka perusahaan telah mampu memenuhi harapan penyandang dana dengan memberikan nilai tambah. Jika Eva negatif <0 maka tidak ada proses nilai tambah perusahaan karna laba yang tersedia tidak memenuhi penyandang dana.

EVA=NOPAT (Net Operating Profit After Tax)-WACC (Weighted Average Cost of Capital) X Total Modal.

F Market Value Added

Menurut Sonia“MVA adalah Perbedaan antara nilai pasar saham perusahaan dengan jumlah ekuitas modal investor yang diberikan7.

MVA=nilai pasar dari saham – ekuitas modal yang diberikan oleh pemegang saham =(saham beredar)(harga saham)-total ekuitas atau MVA=nilai pasar-Modal yang di investasikan.

2.3.1 Saham

7

Bergitta Sonia R,Dkk. Analisis Economi Value Added,MVA,dan ROI Terhadap Harga Saham pada Perusahaan property dan Real State,Jurnal Administrasi Bisnis ,Vol 9 April 2014 Hal 5

(22)

1. Pengertian saham

Perusahaan yang beroperasi dengan modal sendiri dapat dengan mudah mendapatkan dana dengan menjual surat berharga dipasar modal . surat berharga adalah terdiri dari obligasi,saham biasa , saham prefaren dan surat berharga lainnya . dengan dijualnya surat berharga berupa saham maka perusahaan emiten mendapatkan dana untuk mendanai kegiatan operasi perusahaan dan bagi investor juga mendapatkan keuntungan dari kegiatan investasinya berupa deviden . Deviden merupakan suatu keuntungan suatu perusahaan yang dibagi kepada pihak pemegang saham setelah dikurangi pajak dan laba ditahan selain mendapatkan deviden kepemilikan saham juga mengartikan bahwa investor memiliki hak atas aktiva yang dimiliki perusahaan sebesar proposisi saham sebagai berikut:

Beberapa para ahli mengemukan pengertian saham yaitu:

Saham adalah tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/ dana pada suatu perusahaan,kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal , nama perusahaan dan diikutin dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya8

Dari pendapat para ahli penulis menyimpulkan bahwa saham merupakan suatu surat berharga yang merupakan bukti kepemilikan atas sebuah persero atau perusahaan terbatas. saham akan dapat dimiliki seseorang investasi apabila menginvestasikan uangnya pada suatu perusahaan dalam bentuk modal. Dengan menginvestasi dana kepada sebuah perusahaan kedalam bentuk modal maka seorang investor mempunyai manfaat dari saham tersebut .

Bagi pihak yang memiliki saham akan memperoleh keuntungan sebagai bentuk kewajiban yang harus diterima yaitu :

1. Memperoleh deviden yang akan diberikan pada setiap akhir tahun.

8

Irham Fahmi Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal Jakarta Mitra Wacana Media, 2014 hal 323

(23)

2. Memperoleh capital gain, yaitu keuntungan pada saham yang dimiliki tersebut dijual kembali pada harga yang lebih mahal.

3. Memiliki hak suara bagi pemegang saham jenis common stock (saham biasa),seperti pada RUPS dan RUPSLB .

4. Dalam pengambilan kredit ke perbankan, jumlah kepemilikan saham yang dimiliki dapat dijadikan sebagai salah satu pendukung jaminan atau jaminan tambahan. dengan tujuan untuk membuat lebih yakin pihak penilai kredit dalam melihat kemampuan calon debitur’’

3. Jenis-jenis saham

Saham adalah tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/ dana pada suatu perusahaan,kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan diikutin dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya. Menurut Silaban dan Siahaan,Saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu saham biasa dan saham preferen.

1. Saham biasa

Saham biasa adalah sekuritas yang menunjukkan bahwa pemegang saham biasa tersebut mempunyai hak kepemilikan atas asset –asset perusahaan .

2. Saham preferen

Saham preferen merupakan saham yang pemegangnya mempunyai hak lebih dibandingkan dengam

hak pemilik saham biasa. 4.Harga Saham

Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan, selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemiliknya (berapapun porsinya/jumlahnya) dari suatu perusahaan

(24)

yang menerbitkan kertas (saham) tersebut. Seiembar saham mempunyai niiai atau harga.9 Menurut Sawidji Widoatmojo (1996;46) harga saham dapat dibedakan menjadi 3 (tiga): a.HargaNominal

Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oieh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besaraya harga nominal membenkan arti penting saham karena deviden minimal biasanya ditetapkan berdasarkannilainominal.

b.HargaPerdana

Harga ini merapakan pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya imtuk menentukan hargaperdana.

9

(25)

c.Hargapasar

Kalau harga perdana merapakan harga jual dari perjanjian emisi kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari irwestor yang satu dengan investor yang lam. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten daii penjamin emisi harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar.

(26)

2.3.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan harga saham perusahaan sebagai mana diuraikan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Terdahulu Judul Hasil penelitian Sonia Zahroh dan

Azizah (2014)

Analisispengaruh

Economi value Added ,Market Value Added dan Retrun On Asset Terhadap Harga saham (studi pada perusahaan property real estate yg terdaftar di BEI

Secara parsial variabel EVA,MVA dan ROA berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham dan dapat dikatakan perusahaan mampu meningkatkan kinerja pada investasi .

Sofi Alfa Fitri (2014) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI

Secara parsial variabel ROE berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham sementara variabel TATO,DER ,dan PER secara signifikan tidak berpengaruh terhadap harga saham .

Sumber: Berbagai Artikel 2014

2.3.3 Kerangka Pemikiran

Laporan keuangan merupakan salah satu pengaruh faktor internal yang mempengaruhi faktor internal. Selain itu faktor internal dan faktor eksternal juga mempengaruhi pasar modal,diantaranya adalah kebijakan pemerintah , volume penjualan , transaksi di pasar modal dan kondisi pasar. Dengan adanya laporan keuangan manajer perusahaan akan bekerja

(27)

semaksimal mungkin agar kinerjanya baik. Analisis Kinerja Keuangan merupakan analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Analisis du pont system dapat mengukur kinerja keuangan secara lebih terperinci dengan Melalui analisis du pont system ini memberikan informasi mengenai berbagai faktor yang menyebabkan naik turunnya kinerja keuangan sebuah perusahaan, sebenarnya metode hampir sama dengan analisis laporan keuangan biasa, namun pendekatannya lebih integrative dengan menggunakan komposisi laporan keuangan sebagai elemen analisisnya, yaitu dengan menganalisis rasio keuangan agar perusahaan dapat mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi efektivitasnya dalam mengelola sumber daya yang perusahaan miliki, sehingga perencanaan keuangannya akan lebih baik dimasa yang akan datang.

Retrun On Asset merupakan Rasio yang menunjukkan hasil retrun atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Retrun On Equity digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan untuk diperhitungkan pengembalian perusahaan berdasarkan modal yang dimiliki perusahaan. oleh karena itu dalam melakukan penilaian kinerja keuangan tersebutyang digunakan Analisis duo pont system dapat mengukur baik buruknya kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio EVA dan MVA

Economi Value Added sebagai mengukur sejauh mana perusahaan telah menambah nilai terhadap para pemilik perusahaan. Sementara Market Value Added merupakan perbedaan nilai pasar ekuitas dan modal ekuitas yang diinvestasikan dengan pihak investor . untuk rasio profitabilitas peneliti hanya menggambil Retrun On Asset dan Retrun On Equity.

(EVA) (X1)

(28)

Gambar 2.1

Dari kerangka diatas dapat diketahui penelitian ini menguji pengaruh EVA,MVA,ROA dan ROE. Sebagai variabel bebas dan Harga saham sebagai variabel terkait . Economi Value Added mengukur sejauh mana perusahaan telah menambah nilai terhadap para pemilik perusahaan. jika Eva positif >0maka perusahaan telah mampu memenuhi harapan penyandang dana dengan memberikan nilai tambah. Jika Eva negatif <0 maka tidak ada proses nilai tambah perusahaan karna laba yang tersedia tidak memenuhi penyandang dana. Market Value Added merupakan perbedaan nilai pasar ekuitas dan modal ekuitas yang diinvestasikan dengan pihak investor, jika MVA positif >0 maka perusahaan mampu meningkatkan kekayaan pemegang saham. Jika MVA negatif <0 maka nilai modal pemegang sahamnya berkurang. Retrun On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan untuk diperhitungkan penggembalian perusahaan berdasarkan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan. jika ROE semakin tinggi maka perusahaan akan menghasilkan keuntungan dengan

Market Value Added (MVA) (X2) Retrun On Asset (ROA) (X3) Harga saham (Y) Retrun On Equity (ROE) (X4)

(29)

modal sendiri yang dapat menguntungkan para pemegang saham. Besar kecilnya nilai ROE akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Retrun On Asset (ROA) merupakan Rasio yang menunjukkan hasil retrun atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. jika ROA semakin tinggi maka semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan besar kecilnya ROA akan tergantung pihak investor.

Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan . Harga saham senantiasa dalam pergerakan yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham di pasar modal bagi pihak investor , serta harga saham mencerminkan nilai suatu perusahaan .

Berdasarkan penjelasan di atas rasio dapat dijelaskan sebagai variabel indipenden secara teori dapat mempengaruhi keputusan pihak investor dalam melakukan investasi pada perusahaan , semakin baik kinerja keuangan yang dapat mencerminkan peningkatan Economi Value Adedd, Market Value Adedd,Retrun On Asset serta Retrun On Equity maka semakin tinggi minat pihak investor terhadap saham, maka semakin tinggi harga saham tersebut .

2.4 Hipotesis Penelitian

Dalam peneliti ini , peneliti mengemukan sebagai berikut :

1. Economi Value Added berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada PT Sampoerna Tbk

2. Market Value Added berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada PT Sampoerna Tbk

3. Retrun On Asset berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada PT Sampoerna Tbk

4. Retrun On Equity berprngaruh secara signifikan terhadap harga saham pada PT Sampoerna Tbk.

(30)
(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini untuk mengetahui signifikasi dari penelitian-penelitian terdahulu yang masih berkontrakdasi, selain itu,penelitian kuantitatif ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan sebab akibat dalam variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi). Variabel yang digunakan dalam peneliti ini adalah Economi Value Added, Market Value Added, Retrun On Asset dan Retrun On Equity sebagai variabel independen dan Harga saham sebagai variabel dependen

3.2 Jenis dan Sumber data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa angka-angka dalam Laporan keuangan tahunan perusahaan PT.Sampoerna Tbk yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah mengenai Harga Saham, Economi Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Retrun On Asset dan Retrun On Equity pada perusahaan PT Sampoerna Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016

3.3 Lokasi Penelitian dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Penelitian ini dimulai pada bulan juli sampai bulan agustus 2018

(32)

Mudrajad mendefenisikan bahwa “populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian,dimana elemen adalah unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan”10. Populasi pada penelitian ini adalah laporan keuangan 2012 sampai 2016 PT Sampoerna Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Sampel merupakan himpunan bagian dari populasi.Tujuan penggunaan sampel adalah peneliti yang dapat memperoleh data yang dapat mencerminkan keadaan populasi dengan biaya penelitian yang lebih murah dan waktu penelitian yang lebih cepat. Teknik penggambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive

sampling.

3.5 Instrumen Penelitian

Variabel – variabel yang digunakan untuk dalam penelitian ini adalah varibel independen (bebas) dan variabel dependen ( terikat).

1. Variabel dependen (terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Variabel ini membantu peneliti untuk dapat mengukur hubungannya beserta perubahannya dengan suatu variabel yang diobservasi.

2. Variabel independen (bebas)

Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yang bagi variabel negatif bagi variabel dependen nantinya . Menurut bahwa independen adalah “Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen’’.

10

(33)

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Economi Value Added (EVA),

Market Value Added (MVA) ,Retrun On Asset (ROA) dan Retrun On Equity (ROE)

3.5.3 Defenisi operasional variabel

Tabel 3.2

Defenisi operasional variabel

Variabel Konsep Indikator Skala

Harga saham Harga saham adalah harga saham di bursa saham pada saat penutupan (closing)

Harga saham tahunan =∑ harga saham bulanan Rupiah 12 Economic Value Added (EVA)

EVA merupakan ukuran kinerja keuangan yang lebih mampu menangkap laba ekonomis perusahaan yang sebenarnya dibandingkan dengan ukuran –ukuran lain.

EVA= NOPAT-WACC x Total Modal Rasio Market Value Added (MVA)

MVA merupakan perbedaan antara nilai pasar ekuitas perusahaan dengan jumlah modal ekuitas yang telah diinvestasikan investor.

MVA= saham

beredar x harga saham –total ekuitas

Rasio

Retrun On Asset (ROA)

ROA merupakan rasio yang

menunjukkan tingkat

pengembalian atas total aktiva setelah bunga danpajak .

ROA= Laba bersih setelah pajak

Rasio Total Asset

Retrun On Equity Rasio yang mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri

ROE= Earning After and tax

Rasio Total Equity

3.6Metode Analisis 3.6.1 Metode Deskriptif

(34)

Metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Analisis deskriptif digunakan untuk memberi gambaran mengenai variabel-variabel penelitian. Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel yang di teliti yaitu mengenai kinerja keuangan yang di ukur dengan rasio keuangan supaya menjadi informasi yang jelas dan dipahami.

3.7 Metode Analisis Statistik 3.7.1 Asumsi Klasik

Asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi baik digunakan atau tidak. Uji asumsi klasik yang akan digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas,uji autokorelasi , dan uji heteroskedatisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regeresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dengan menggunakan uji kolmogorov –Smirnov dengan tingkat signifikan 5%.Data dikatakan normal jika nilai signifikan (p-value)untuk setiap variabel yang dianalisis lebih besar dari 0,05.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuanuntuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi antar variabel independen. Jika tidak ada korelasi maka

(35)

variabel-variabel tersebut ontogonal. Variabel ontogonal adalah variabel-variabel bebas yang nilai korelasi antar variabel independen sama dengan nol. Ada tidaknya multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinearitas diantara variabel –variabel independennya. Dasar penggambilan keputusan :

a). VIF > 10: Antar variabel independen terjadi multikolinearitas. b) VIF<10: Antar variabel independen tidak terjadi multikolinearitas. 3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada priode t dengan kesalahan periode t-1(sebelumnya). Autokorelasi muncul karna observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Metode pengujian ini sering digunakan untuk mendeteksi uji autokorelasi adalah uji Durrbin Watson.Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (frist order autocorelation) dan mensyaratkan adanya konstanta atau intercept dalam model regresi serta tidak ada variabel lagi antara variabel independen.

Kriteria penggambilan keputusan dalam uji Durbin Watson adalah :

1. Jika d lebih kecil dari dLatau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis nol

ditolak,yang berarti terdapat autokorelasi.

2. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima yang berarti

tidak ada autokorelasi.

3. Jika d terletak antara dL dan dU, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang

(36)

4. Uji Heteroskedatisitas

Uji Heteroskedatisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedatisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semuan pengamatan pada model regresi . gejala varian yang tidak sama ini disebut dengan heteroskedatisitas , sedangkan adanya gejala residual yang sama dari suatu pengamatan lain disebut dengan homokedastisitas. Suatu model regresi yang baik adalah apabila tidak terjadi heteroskedastisitas.

Heterokesdatisitas dapat dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah residual (Y prediksi–Y sesungguhnya) yang telah studientized. Maka dasar penggambilan keputusan yaitu:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik –titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka telah terjadi heteroskedastitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskesdastitas .

(37)

3.7.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda untuk melakukan prediksi ,bagaimana perubahan nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya. Model regresi berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah :

Y=α+β1 X1+β2X2+β3X3+β4X4+ε

Keterangan :

Y = Harga Saham α = konstanta

β1-4 = Koefisien regresi variabel independen

X1 = Economy Value Added (EVA)

X2 = Market Value Added (MVA)

X3 = Retrun On Asset (ROA)

X4 = Retrun On Equity (ROE)

ε = Error Term

Sebelum model regresi digunakan untuk menguji hipotesis, tentunya model tersebut harus bebas dari segala asumsi klasik.

3.7.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menentukan penelitian dilakukan cukup ilmiah atau tidak. Hipotesis yang baik adalah hipotesis yang dinyatakan dengan jelas dan ringkas, menyatakan hubungan antara dua variabel dan menjelaskan variabel tersebut dalam terminologi operasional yang terukur.

(38)

Menurut Kuncoro Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku , fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi . untuk mengetahui hubungan antara Economy Value Added, Market Value Added, Retrun On Asset dan Retrun On Equity terhadap harga saham pada perusahaan sampoerna Tbk yang terdaftar di bursa efek maka yang digunakan analisis regresi berganda terlebih dahulu. Pengujian ini dimaksudkan untuk mencari tingakat signifikan yang paling tinggi diantara variabel tersebut.

1. Uji parsial (t-test)

Uji parsial yaitu untuk menjelaskan seperangkat variabel atau pengelompokkan berdasarkan variabel –variabel tertentu. Uji ini dilakukan untuk mempertimbangkan thitung dengan ttabel dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Jika thitung >ttabel maka H0 ditolak sehingga variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen

2. Jika thitung<ttabel maka H0 diterima sehingga variabel independen tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

2. Uji statistik F

Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah variabel independen yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen . Kriteria pengambilan keputusan adalah :

Jika nilai signifikan >0,05 maka keputusannya adalah terima H0 atau variabel independen

secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen

Jika nilai signifikan <0,05 maka keputusannya adalah tolak H0 atau variabel independen

(39)

3.8 Koefisien Determinasi (R2)

Uji ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar keragaman yang diberikan variabel bebas yaitu: Economy Value Added, Market Value Added, Retrun On Asset dan Retrun On Equity terhadap variabel terikat harga saham. Jika R2 semakain mendekati 1 berarti model persamaan regresi yang sudah sesuai menjelaskan hubungan antara variabel Y dan X. Jika R2 semakin mendekati 0. berarti model regresi yang digunakan tidak dapat menjelaskan variabel Y dan X dengan baik .

Gambar

Tabel 3.1  Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Rendemenserbuk pewarna alami daun sirsak hasil interaksi penambahan maltodekstrin dan lama waktu perebusan sebesar 95,88 ± 2,67 gram dihasilkan pada lama waktu

Kejadian ini menyebabkan peningkatan iskemia pada saluran nafas yang rusak, selanjutnya Kejadian ini menyebabkan peningkatan iskemia pada saluran nafas yang rusak, selanjutnya terjadi

Penambahan Moringa oleifera dapat mengurangi pengaruh zat antinutrisi yang terdapat di dalam daun Tithonia diversifolia sehingga aktifitas mikroba di dalam rumen untuk

Perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol serta peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dapat

Analisa sensitivitas digunakan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisa proyek jika ada sesuatu kesalahan atau perubahan dalam dasar perhitungan

Sekaligus beliau selaku dosen pembimbing Tugas Akhir penulis yang sudah meluangkan waktunya untuk senantiasa membantu dan membimbing penelitian laporan dari awal penelitian

ABSTRAK: Pada zaman yang telah modern ini masyarakatnya mulai melupakan budaya setempat dan lebih condong kepada budaya luar dengan alasan budaya setempat sudah ketinggalan zaman