BAB 7
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA
7.1 SEKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
7.1.1 KONDISI EKSISTING 7.1.1.1 Kawasan Kumuh
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Way Kanan Nomor B. 130/III.10-‐WK/HK/2014 Tentang Kawasan Kumuh Di Kabupaten Way Kanan. Kawasan kumuh di Kabupaten Way Kanan berada di lokasi sebagai berikut:
a) Kelurahan Tiuh Balak Pasar Kecamatan Baradatu; b) Kampung Lembasung Kecamatan Blambangan Umpu; c) Kelurahan Pasar banjit Kecamatan Banjit;
d) Kampung Jaya Tinggi Kecamatan Kasui;
e) Kampung Sri Menanti Kecamatan Negara Batin; f) Kampung Pakuan Ratu Kecamatan Pakuan Ratu; dan g) Kampung Kiling Kiling Kecamatan Negeri Besar.
Dengan luasan kumuh sebagaimana dimaksud diatas adalah 34,362 Ha dengan rincian sebagai berikut:
1) Kelurahan Tiuh Balak Pasar seluas 2,161 Ha; 2) Kelurahan Lembasung seluas 1,392 Ha; 3) Kelurahan Pasar Banjit seluas 1,630 Ha; 4) Kampung Jaya Tinggi seluas 7,271 Ha; 5) Kampung Sri Menanti seluas 7,121 Ha;
7.1.1.2 Kawasan Permukiman
Cakupan penyediaan perumahan dan permukiman, dapat dilihat dari kepadatan penduduk di kabupaten kemudian akan dapat diperkirakan kebutuhan daya tampung ruang terhadap perumahan dan pemukiman dengan formula adalah daya tampung wilayah dhitung secara maksimal dengan merumuskan seluruh aspek lindung wilayah. Secara matematis metode perhitungan daya tampung wilayah dirumuskan sebagai berikut:
Secara singkat gambaran umum kebutuhan perumahan dapat dihitung berdasarkan data jumlah peduduk, pada tabel berikut :
Tabel 7.1 Kepadatan Penduduk Kabupaten Way Kanan Tahun 2015 Kecamatan Luas Wilayah
(Km²)
Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Distribusi Penduduk 2015 Banjit 31.912,99 40.212 1 10,97% Baradatu 13.449,60 37.583 3 10,25% Gunung Labuhan 14.329,04 19.643 1 5,36% Kasui 19.613,09 30.005 2 8,18% Rebang Tangkas 15.015,33 26.756 2 7,30% Blambangan Umpu 76.763,32 43.305 1 11,81% Way Tuba 22.821,56 18.870 1 5,15% Negeri Agung 25.051,43 19.642 1 5,36% Bahuga 9.886,35 9.937 1 2,71% Buay Bahuga 6.974,19 18.240 3 4,97% Bumi Agung 21.425,78 25.490 1 6,95% (L.A x Bc) P = --- R.K Dimana : P = daya tampung
L = luas potensi lahan budidaya Bc = rasio liputan bangunan A = rasio luas lahan terbangun
L.A.Bc = luas potensi lahan terbangun
R= luas kebutuhan tanah tiap KK terhadap rumah K= rasio jumlah jiwa tiap dalam keluarga
Kecamatan Luas Wilayah (Km²)
Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Distribusi Penduduk 2015 Pakuan Ratu 67.525,04 25.210 0 6,87% Negara Batin 45.633,60 31.552 1 8,60% Negeri Besar 21.761,69 20.262 1 5,53% Jumlah Total 392163,01 366.707 1 100,00% Sumber : Hasil Analisis, 2014
Kriteria Tingkat Kepadatan penduduk yang disyaratkan, yaitu : • Sangat Tinggi (>500 jiwa/ha)
• Tinggi (300-‐500 jiwa/ha) • Sedang (150-‐300 jiwa/ha) • Rendah (<150 jiwa/ha)
Berdasarkan kriteria tingkat kepadatan penduduk maka Kabupaten Way Kanan termasuk kota dengan kepadatan rendah dengan jumlah kepadatan penduduk 100.000 jiwa/Ha.
Sedangkan dengan pertimbangan skala/besaran kota yang menggunakan ketentuan berdasarkan jumlah populasi, yaitu:
• Besar : 500.000 – 1.000.000 jiwa • Sedang : 200.000 – 500.000 jiwa • Kecil : 20.000 – 200.000 jiwa
Maka Kabupaten Way Kanan termasuk kota sedang di mana jumlah penduduknya di antara 200.000 – 500.000 jiwa.
Sebaran kawasan permukiman di Kabupaten Way Kanan terdiri dari :
• Kawasan permukiman dengan kepadatan tinggi terletak di beberapa kelurahan di Kecamatan Baradatu, Blambangan Umpu dan Banjit pada kawasan pusat kota.
• Kawasan permukiman kepadatan sedang diarahkan ke bagian Pusat Kegiatan Lingkungan Kabupaten Way Kanan, dengan pola radial konsentrik
• Kawasan permukiman kepadatan rendah merupakan zona terluar Kabupaten Way Kanan yang langsung menghubungkan Kabupaten Way Kanan dengan wilayah belakangnya.
Kawasan permukiman yang ada di Kabupaten Way Kanan yang dibangun oleh pihak swasta atau pemerintah untuk kepentingan masyarakat, yaitu :
• Perumahan Pemda Kabupaten Way Kanan yang lokasinya di 1 Kelurahan Blambangan Umpu Kecamatan Blambangan Umpu dibangun antara Tahun 2005-‐dan Tahun 2006-‐2007
Struktur ruang di Kabupaten Way Kanan terdiri dari 4 Pusat Kegiatan dan Pusat Pelayanan, diantaranya :
1. Pusat Kegiatan Wilayah promosi (PKWp) Terletak pada kecamatan Blambangan Umpu.
2. Pusat Kegiatan Lingkungan promosi (PKLp), terpusat pada Kecamatan Baradatu tepatnya di Tiuh Balak pasar
3. Pusat Pelayanan Kegiatan (PPK) teralokasi pada kecamatan Banjit dan Kecamatan Kasui.
4. Pusat Pelayanan Lingkungan teralokasi pada kecamatan-‐kecamatan lainnya seperti Kecamatan Way Tuba, Pakuan Ratu, Bumi Agung, Gunung Labuhan, Rebang Tangkas, Negeri Agung, Bahuga, Buay Bahuga, Negara Batin, Negeri Besar.
1) Kawasan Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) a) Administratif Wilayah
Kawasan ini sebagai Pusat Kegiatan Wilayah promosi, yang keberadaannya di Kecamatan Blambangan Umpu, sebagai wilayah yang telah diarahkan pada RTRW Propinsi Lampung, yaitu Kelurahan Blambangan Umpu dan Umpu Bakti.
Kawasan ini berjarak sekitar 4-‐5 Km dari Pusat Kabupaten Way Kanan. Ruas jalan sudirman yang menjadi batas utara kawasan ini, merupakan jalan arteri primer yang menjadi lintasan utama transportasi yang berasal dari dan antar luar kabupaten dan
luar provinsi. Yang orientasi pengembangannya masih menuju ke Kota Bandar Lampung.
b) Kondisi Fisik Wilayah
Wilayah PKWp secara umum memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan 8-‐15%, hanya sebagian kecil wilayah dengan topografi yang bergelombang/lembah terdapat di Kelurahan Tanjung Raja Sakti dan Bumi Baru. Kawasan ini dibatasi oleh Sungai Way Umpu, Way Giham dan Way Tahmi di sebelah barat dan utaranya. Ke dua sungai ini pada perkembangan selanjutnya akan menjadi badan air penerima dari buangan rumah tangga dan air hujan yang jatuh di kawasan ini. Kondisi peruntukkan lahan di kawasan ini sebagian besar merupakan areal / lahan kosong dan areal permukiman tidak begitu padat.
c) Kondisi Perumahan
Kondisi perumahan di PKWp Kecamatan Blambangan Umpu pada umumnya sudah terbentuk baik, dimana sebagian besar rumah penduduk sudah permanen / pasangan bata. Dengan type rumah yang berbeda-‐beda, berkisar antara type 45– 300. Untuk bentuk dan design rumah pada umumnya masih berupa rumah menengah dan sederhana dimana pemiliknya belum menggunakan jasa arsitek dalam membuat rumah.
Luas tanah tiap kapling di wilayah PKWp Kecamatan Blambangan Umpu bervariasi, ini dikarenakan sebagian penduduk asli telah menjual tanahnya kepada pendatang sesuai dengan kebutuhannya. Rata-‐rata luas tanah perkapling 300 m2 sampai
dengan 750 m2.
d) Kondisi Prasarana dan Sarana Ø Akses Transportasi
Kawasan ini bisa dicapai dengan mudah baik melalui jalan sudirman yang berjarak 3,3 Km dari pusat kota yang termasuk dalam jalan Kolektor sekunder.Angkutan umum yang menuju ke kawasan ini adalah jenis kendaraan angkutan kota / mikrolet, yang beroperasi sampai sore hari. Untuk alternatif angkutan yang lain adalah motor / ojek dan becak.
Ø Kondisi Jalan
Kawasan ini memiliki jalan akses yang cukup, yaitu jalan Propinsi yang terdapat di sebelah barat kawasan menjadi akses utama menuju jalan arteri primer. Sedang di bagian tengah terdapat jalan pusat pemerintahan. Kondisi kedua jalan tersebut adalah baik dengan perkerasan hotmix/aspal, lebar 5 m. Untuk kondisi jalan lingkungan sebagian berupa jalan aspal dan sebagian dengan konstruksi perkerasan batu/onderlaag.
Ø Kondisi Sarana dan Prasarana Air Bersih
Penduduk pada umumnya memenuhi kebutuhan air bersih sehari-‐hari dengan memanfaatkan sumur gali atau sumur pompa. Kedalaman sumur gali di kawasan ini berkisar antara 6 – 10 m dengan kondisi tanah lempung berpasir dan pasir laterite. Kondisi air sumur pada umumnya bersih ditinjau secara fisik (tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak terasa). Jaringan pelayanan UPT PAM sangat terbatasi.
Ø Kondisi Drainase
Pada umumnya saluran drainase di di wilayah PKWp mengikuti jaringan jalan dan terdapat di kanan-‐kiri jalan. Pada sebagian jaringan jalan utama, saluran drainase berupa saluran permanen dengan konstruksi pasangan batu dengan kondisi cukup baik. Sedangkan untuk jalan lingkungan pada umumnya saluran drainase masih berupa saluran alam dengan kondisi sebagian ruas telah mengalami pendangkalan. Secara umum kondisi drainase masih dapat menampung air hujan dan air limbah rumah tangga yang ada. Saluran irigasi yang ada di kawasan ini berfungsi untuk mengalirkan air ke persawahan. Ø Fasilitas Pelayanan Umum
Fasilitas pelayanan umum yang sudah ada di kawsan in diantaranya adalah kantor kelurahan, kantor Polsek, Sekolah Taman Kanak-‐Kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Lanjutan Atas .
2) Pusat Kegiatan Lingkungan promosi (PKLp) a) Administratif Wilayah
Kawasan Kecamatan Baradatu ini secara administrasi terpusat di Kelurahan/desa Tiuh Balak Pasar, dengan batas-‐batas sebagai berikut :
§ Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Blambangan Umpu § Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Kasui
§ Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Banjit § Sebelah timur berbatasan Kec. Gunung Labuan b) Kondisi Fisik Wilayah
Wilayah PKLp secara umum memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan 8-‐15% di sebagian besar wilayah Kecamatan Baradatu. Kawasan ini dibatasi oleh Sungai Way Umpu di sebelah barat dan sungai Way Besai di sebelah Timur. Sebagian besar lahan di Kecamatan Baradatu merupakan kawasan budidaya dan sebagian kecil merupakan kawasan hutan produksi.
c) Kondisi Perumahan
Kondisi perumahan di PKLp Kecamatan Baradatu pada umumnya berkembang dengan pesat, hal ini dikarenakan Kecamatan Baradatu dilewati jalan arteri primer atau jalan antar Provinsi, sehingga Kecamatan Baradatu menjadi tempat singgah dan banyak pendatang dari luar daerah yang menetap dan mencari sumber penghidupan di Ibu Kota Kecamatan Baradatu. Sebagian besar rumah penduduk sudah permanen / pasangan bata terutama rumah penduduk pendatang, sedangkan rumah penduduk asli masih mempertahankan bentuk arsitektur rumah Adat Lampung dan sebagian kecil membuat rumah dengan gaya arsitektur modern. d) Kondisi Prasarana dan Sarana
Secara umum kondisi prasarana dan sarana di kawasan ini serta akses transportasi, dijelaskan sebagai berikut :
Ø Akses Transportasi
Kawasan ini sangat mudah dicapai karena dilewati oleh jalan Negara/ jalan antar Provinsi dan jalan poros Kecamatan. Jalan ini banyak dilewati oleh bus Antar Kota Dalam Provinsi dan bus Antar Kota Antar Provinsi. Transportasi di Kecamatan Baradatu berjalan selama 24 jam karena banyak di lewati oleh bus malam. Untuk akses antar kelurahan dan kecamatan banyak di lewati jenis kendaraan angkutan umum seperti mikrolet dan ojek.
Ø Kondisi Jalan
Kawasan ini memiliki jalan akses yang baik, yaitu jalan Negara yang berada di poros Kecamatan yang sekaligus menjadi jalan penghubung antar Propinsi. Akses jalan antar kabupaten dan Kecamatan kondisi jalan sebagian telah teraspal dan sebagian masih berupa Onderlag ataupun jalan tanah. Kondisi jalan Negara telah teraspal hotmix hanya saja terdapat sebagian yang rusak dimana permukaan jalan yang banyak terkelupas lapisan atasnya dan berlubang. Hal ini karena besarnya mutan kendaraan yang melintas diatasnya yang mengakibatkan jalan ini perlu dipelihara mengingat seringnya terjadi kerusakan. Kondisi perkerasan hotmix/aspal, lebar 6 m. Untuk kondisi jalan lingkungan sebagian berupa jalan aspal dan sebagian dengan konstruksi perkerasan batu/onderlaag.
Ø Kondisi Sarana dan Prasarana Air Bersih
Penduduk pada umumnya memenuhi kebutuhan air bersih sehari-‐hari dengan memanfaatkan sumur gali atau sumur pompa. Kedalaman sumur gali di kawasan ini berkisar antara 6 – 10 m dengan kondisi tanah lempung berpasir dan pasir laterite. Kondisi air sumur pada umumnya bersih ditinjau secara fisik (tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa). Jaringan pelayanan UPT PAM sangat terbatasi.
Ø Kondisi Drainase
Pada umumnya saluran drainase di di wilayah PKLp Kecamatan Baradatu mengikuti jaringan jalan dan terdapat di kanan-‐kiri jalan. Pada jaringan jalan utama, saluran drainase berupa trotoar atau pedestrian yang diperuntukan bagi pejalan kaki dengan konstruksi pasangan batu dengan kondisi cukup baik. Sedangkan untuk jalan lingkungan pada umumnya saluran drainase merupakan konstruksi pasangan batu dan sebagian besar masih berupa saluran alam dengan kondisi sebagian ruas telah mengalami pendangkalan. Secara umum kondisi drainase masih dapat menampung air hujan dan air limbah rumah tangga yang ada.
Ø Fasilitas Pelayanan Umum
Fasilitas pelayanan umum yang sudah ada di kawsan ini diantaranya adalah kantor kecamatan, kantor kelurahan, kantor Polsek, Sekolah Taman Kanak-‐ Kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Atas, bank swasta dan bank pemerintah, pasar, terminal, puskemas dan lain sebagainya.
3) Pusat Pelayanan Kegiatan (PPK) a) Kecamatan Banjit
i. Administratif Wilayah
Kawasan Kecamatan Banjit secara administratif berjarak ±40 Km dari pusat Kabupaten Way Kanan, dengan batas-‐batas sebagai berikut :
§ Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Kasui dan Kec. Baradatu § Sebelah Barat berbatasan dengan Propinsi Sumatra Selatan § Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Lampung Barat ii. Kondisi Fisik Wilayah
Wilayah PPK secara umum memiliki topografi yang cukup miring dengan kemiringan 15-‐30% di sebagian besar wilayah Kecamatan Banjit. Kawasan ini memiliki debit air yang cukup tinggi karena berbatasan hutan lindung yang dimanfaatkan untuk saluran irigasi persawahan. Wilayah ini merupakan hulu sungai Way Umpu dan Way Besai. Kecamatan Banjit merupakan Lumbung Padi untuk Kabupaten Way Kanan dan sekitarnya, sebagian wilayahnya adalah kawasan hutan lindung.
iii. Kondisi Perumahan
Kondisi perumahan di PPK Kecamatan Banjit pada umumnya berkembang dengan pesat, hal ini dikarenakan Kecamatan Banjit merupakan wilayah transmigrasi yang sudah mempunyai rencana tata kota cukup baik dan sebagian besar penduduknya adalah pendatang. Sebagian besar rumah penduduk sudah permanen / pasangan bata terutama rumah penduduk pendatang dengan gaya arsitektur modern, pada desa yang penduduknya banyak masyarakat Bali, banyak mempergunakan bangunan dengan gaya arsitektur Bali seperti pada rumah, Pura, gapura rumah dan
iv. Kondisi Prasarana dan Sarana Ø Akses Transportasi
Untuk mencapai kawasan ini dapat menggunakan angkutan umum seperti mikrolet dan angkutan desa, pada waktu tertentu minibus antar kota dalam propinsi hanya berangkat 1-‐2 kali sehari. Alternatif angkutan lain adalah ojek yang beroperasi hingga sore hari.
Ø Kondisi Jalan
Kawasan ini memiliki jalan akses dalam keadaan sedang, yaitu jalan Kabupaten dan jalan Kecamatan. Akses jalan ini merupakan penghubung dengan dengan kecamatan lain di Kabupaten Way Kanan. Kondisi lebar perkerasan jalan antara 3-‐4 meter dengan jenis perkerasan hotmix dan lapis penetrasi (lapen) dengan keadaan permukaan jalan perlu perbaikan. Untuk kondisi jalan lingkungan sebagian berupa jalan aspal, sebagian dengan konstruksi perkerasan batu/onderlaag dan jalan tanah.
Ø Kondisi Sarana dan Prasarana Air Bersih
Penduduk pada umumnya memenuhi kebutuhan air bersih sehari-‐hari dengan memanfaatkan sumur gali atau sumur pompa. Kedalaman sumur gali di kawasan ini berkisar antara 6 – 10 m dengan kondisi tanah lempung berpasir dan pasir laterite. Kondisi air sumur pada umumnya bersih ditinjau secara fisik (tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa).
Ø Kondisi Drainase
Pada umumnya saluran drainase di di wilayah PPK mengikuti jaringan jalan dan terdapat di kanan-‐kiri jalan. Pada sebagian jaringan jalan utama, saluran drainase berupa saluran permanen dengan konstruksi pasangan batu dengan kondisi cukup baik. Sedangkan untuk jalan lingkungan pada umumnya saluran drainase masih berupa saluran alam dengan kondisi sebagian ruas telah mengalami pendangkalan. Secara umum kondisi drainase masih dapat menampung air hujan dan air limbah rumah tangga yang ada. Saluran irigasi yang ada di kawasan ini berfungsi untuk mengalirkan air ke persawahan.
Ø Fasilitas Pelayanan Umum
Fasilitas pelayanan umum yang sudah ada di kawasan ini diantaranya adalah kantor kecamatan, kantor kelurahan, kantor Polsek, Sekolah Taman Kanak-‐ Kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Atas, puskemas dan lain sebagainya.
b) Kecamatan Kasui
i. Administratif Wilayah
Kawasan Kecamatan Kasui secara administratif berpusat di Desa/ Kelurahan Jaya Tinggi, dengan batas-‐batas sebagai berikut :
§ Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Blambangan Umpu § Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Rebang Tangkas § Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Banjit
§ Sebelah timur berbatasan dengan Kec. Baradatu ii. Kondisi Fisik Wilayah
Wilayah PPK secara umum memiliki topografi yang cukup miring dengan kemiringan 8-‐15% dan sebagian mempunyai kemiringan 15-‐30%. Di sebelah Barat dibatasi dengan sungai Way Tangkas, sebelah Timur dibatasi dengan dengan sungai Way Umpu dan sebelah selatan dibatasi dengan kawasan hutan lindung.
iii. Kondisi Perumahan
Kondisi perumahan di PPK Kecamatan Kasui pada umumnya berkembang dengan pesat, ini dikarenakan di kawasan Kecamatan Kasui banyak penduduk pendatang. Sebagian besar rumah penduduk sudah permanen / pasangan bata terutama rumah penduduk pendatang, sedangkan rumah penduduk asli masih mempertahankan bentuk arsitektur rumah Adat Lampung dan sebagian kecil membuat rumah dengan gaya arsitektur modern.
iv. Kondisi Prasarana dan Sarana Ø Akses Transportasi
Untuk mencapai kawasan ini dapat menggunakan angkutan umum seperti mikrolet dan angkutan desa, pada waktu tertentu minibus antar kota dalam
propinsi hanya berangkat 1-‐2 kali sehari. Alternatif angkutan lain adalah ojek yang beroperasi hingga sore dan malam hari.
Ø Kondisi Jalan
Kawasan ini memiliki jalan akses dalam keadaan sedang, yaitu jalan Kabupaten dan jalan Kecamatan. Akses jalan ini merupakan penghubung dengan dengan kecamatan lain di Kabupaten Way Kanan. Kondisi lebar perkerasan jalan antara 3-‐4 meter dengan jenis perkerasan hotmix dan lapis penetrasi (lapen) dengan keadaan permukaan jalan perlu perbaikan. Untuk kondisi jalan lingkungan sebagian berupa jalan aspal, sebagian dengan konstruksi perkerasan batu/onderlaag dan jalan tanah.
Ø Kondisi Sarana dan Prasarana Air Bersih
Penduduk pada umumnya memenuhi kebutuhan air bersih sehari-‐hari dengan memanfaatkan sumur gali atau sumur pompa. Kedalaman sumur gali di kawasan ini berkisar antara 6 – 10 m dengan kondisi tanah lempung berpasir dan pasir laterite. Kondisi air sumur pada umumnya bersih ditinjau secara fisik (tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa).
Ø Kondisi Drainase
Pada umumnya saluran drainase di di wilayah PPK mengikuti jaringan jalan dan terdapat di kanan-‐kiri jalan. Pada sebagian jaringan jalan utama, saluran drainase berupa saluran permanen dengan konstruksi pasangan batu dengan kondisi cukup baik. Sedangkan untuk jalan lingkungan pada umumnya saluran drainase masih berupa saluran alam dengan kondisi sebagian ruas telah mengalami pendangkalan. Secara umum kondisi drainase masih dapat menampung air hujan dan air limbah rumah tangga yang ada. Saluran irigasi yang ada di kawasan ini berfungsi untuk mengalirkan air ke persawahan. Ø Fasilitas Pelayanan Umum
Fasilitas pelayanan umum yang sudah ada di kawasan ini diantaranya adalah kantor kecamatan, kantor kelurahan, kantor Polsek, Sekolah Taman Kanak-‐ Kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Atas, puskemas dan lain sebagainya.
4) Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
a) Administratif Wilayah dan Kondisi Fisik Wilayah
Kawasan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) diantaranya Kecamatan Pusat Pelayanan Lingkungan teralokasi pada Kecamatan-‐kecamatan lainnya seperti Kecamatan Way Tuba, Pakuan Ratu, Bumi Agung, Gunung Labuhan, Rebang Tangkas, Negeri Agung, Bahuga, Buay Bahuga, Negara Batin, Negeri Besar . Secara administratif kecamatan-‐kecamatn ini umumnya dilewati wilayah sungai-‐sungai besar yang berada di wilayah Kab. Way Kanan,
§ Untuk wilayah PPL di daerah Timur Kabupaten Way Kanan, tepatnya di kecamatan Negeri Besar, Negara Batin, Pakuon Ratu berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Lampung Utara. Kawasan ini memiliki karakteristik topografi relatif datar dan sedikit bergelombang, dengan kemiringan 2-‐8% dan 8-‐15% (bergelombang).
§ Untuk wilayah PPL daerah Utara Kabupaten Way Kanan, tepatnya di kecamatan Bahuga, Bumi Agung, Buay Bahuga yang langsung berbatasan dengan Propinsi Sumatera Selatan. Kawasan ini memiliki karakteristik topografi bergelombang, dengan kemiringan 8-‐15% (bergelombang). Serta dilalui oleh sungai Way Umpu.
§ Untuk wilayah PPL daerah Barat Kabupaten Way Kanan, tepatnya di kecamatan Rebang Tangkas yang langsung berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat. Kawasan ini memiliki karakteristik topografi bergelombang sampai dengan berbukit dengan variasi kelerengan 8-‐ 15%, 15-‐30% dan >30%. Serta dilalui oleh sungai Way Tangkas.
b) Kondisi Perumahan
Kondisi perumahan di kawasan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) diantaranya : § Untuk wilayah PPL di daerah Timur Kabupaten Way Kanan, tepatnya di
kecamatan Negeri Besar, Negara Batin, Pakuon Ratu, pada umumnya berkembang dengan baik terlebih dengan adanya penduduk pendatang. Model yang digunakan sudah modern, dengan struktur pasangan batu bata dan beton. sedangkan rumah penduduk asli masih mempertahan
bentuk arsitektur rumah Adat Lampung dan sebagian kecil membuat rumah dengan gaya arsitektur modern.
§ Untuk wilayah PPL daerah Utara Kabupaten Way Kanan, tepatnya di kecamatan Bahuga, Bumi Agung, Buay Bahuga yang langsung berbatasan dengan Propinsi Sumatera Selatan, perkembangan perumahan lebih baik dari wilayah PPL daerah timur, mengingat harga kebutuhan bahan material lebih murah dan gaya arsitektur yang lebih maju.
§ Kondisi perumahan untuk wilayah PPL daerah Barat Kabupaten Way Kanan, tepatnya di Kecamatan Rebang Tangkas makin berkembang seiring dengan perkembangan meningkatnya taraf ekonomi masyarakat dan jumlah penduduk.
c) Kondisi Prasarana dan Sarana Ø Akses Transportasi
Untuk mencapai kawasan ini dapat menggunakan angkutan umum seperti mikrolet dan angkutan desa pada waktu-‐waktu tertentu, pada waktu tertentu minibus antar kota dalam propinsi hanya berangkat 1-‐2 kali sehari. Alternatif angkutan lain adalah ojek yang beroperasi hingga sore dan malam hari.
Ø Kondisi Jalan
Kawasan ini memiliki jalan akses dalam keadaan sedang, yaitu jalan Kabupaten dan jalan Kecamatan. Akses jalan ini merupakan penghubung dengan dengan kecamatan lain di Kabupaten Way Kanan. Kondisi lebar perkerasan jalan antara 3-‐4 meter dengan jenis perkerasan lapis penetrasi (lapen) dengan keadaan permukaan jalan perlu perbaikan. Untuk kondisi jalan lingkungan sebagian berupa jalan lapen, sebagian dengan konstruksi perkerasan batu/onderlaag dan jalan tanah.
Ø Kondisi Sarana dan Prasarana Air Bersih
Penduduk pada umumnya memenuhi kebutuhan air bersih sehari-‐hari dengan memanfaatkan sumur gali atau sumur pompa. Kedalaman sumur gali di kawasan ini berkisar antara 6 – 10 m dengan kondisi tanah lempung berpasir dan pasir laterite. Kondisi air sumur pada umumnya bersih ditinjau secara fisik
(tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa). Sumber air bersih lainnya adalah memanfaatkan sungai-‐sungai besar yang melintas pada daerah-‐daerah tersebut.
Ø Kondisi Drainase
Pada umumnya saluran drainase di di wilayah PPL mengikuti jaringan jalan dan terdapat di kanan-‐kiri jalan. Pada sebagian jaringan jalan utama, saluran drainase berupa saluran permanen dengan konstruksi pasangan batu. Sedangkan untuk jalan lingkungan pada umumnya saluran drainase masih berupa saluran alam dengan kondisi sebagian ruas telah mengalami pendangkalan. Secara umum kondisi drainase masih dapat menampung air hujan dan air limbah rumah tangga yang ada.
Ø Fasilitas Pelayanan Umum
Fasilitas pelayanan umum yang sudah ada di kawasan ini diantaranya adalah kantor kecamatan, kantor kelurahan, kantor Polsek, Sekolah Taman Kanak-‐ Kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Atas, puskemas dan lain sebagainya.
7.1.1.3 Potensi dan TantanganPengembangan Kawasan Permukiman
Sesuai dengan kondisi existing yang telah dijabarkan di atas beserta kondisi sarana dan prasarana permukiman di Kabupaten Way Kanan maka permasalahan pengembangan permukiman di Kabupaten Way Kanan sangat klasik yaitu kurangnya pelayanan air minum, kurangnya sanitasi lingkungan, jalan utama dan jalan lingkungan belum ada perkerasan atau masih tanah, dan saluran drainase masih konstruksi tanah.
Program/ kegiatan perbaikan lingkungan perumahan dan permukiman serta penyediaan PSD untuk meningkatkan kualitas permukiman di Kabupaten Way Kanan masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena masih adanya pandangan/ persepsi masyarakat bahwa Pemerintah yang akan memperbaiki prasarana dan sarana dasarnya. Di sisi lain, masih ada masyarakat yang belum mampu
meningkatkan kondisi perumahan dan permukiman menjadi layak huni melalui perbaikan perumahan maupun lingkungannya sendiri.
7.1.1.4 Pemetaan dan Evaluasi Program
Pemetaan program pembangunan prasarana kota pada dasarnya merupakan suatu kegiatan penyiapan pembangunan prasarana perkotaan yang ditujukan untuk mendukung rencana pengembangan perkotaan dan meningkatkan kualitas kota dalam periode jangka menengah dengan jangkauan 5 (lima) tahun.
Dalam kaitan tersebut, penentuan kebutuhan pembangunan prasarana kota ini ditekankan untuk mengatasi permasalahan fisik yang ada terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dasar (basic need) penduduk dalam rangka peningkatan kualitas ligkungan kota serta mengatasi kesenjangan yang terjadi antara kondisi saat ini dengan kondisi kota yang diinginkan dalam rangka pengembangan dan penataan wilayah (development need).
Alternatif pemecahan dan rekomendasi sistem penanganan permasalahan prasarana perkotaan adalah :
1) Rehabilitasi Sistem Eksisting
Kegiatan ini dimaksudkan agar sistem eksisting dapat berprodukasi/bekerja sesuai dengan kapasitas rencana dan bekerja secara optimal.
2) Peningkatan Sistem Eksisting
Kegiatan ini dimaksudkan agar sistem eksisting dapat bekerja secara optimal dengan tetap menjaga kualitas melalui perbaikan teknologi ataupun kunatitas dan kulaitas pelayanan system eksisting.
3) Pembangunan Baru
Pembangunan baru dapat berupa pengembangan sistem eksisting ataupun pembangunan sistem baru untuk melayani daerah pelayanan yang tidak terjangkau oleh sistem eksisting. Pembangunan baru untuk menunjang pertumbuhan ekonomi kota atau mengarahkan perkembangan kota sesuai peruntukannya. Selain itu pembangunan baru harus diprioritaskan untuk daerah-‐daerah yang dapat menunjang “cost recovery” sistem eksisting.
4) Piranti Lunak
Piranti Lunak diadakan untuk menunjang persiapan pelaksanaan proyek (studi kelayakan, DED, dan supervise) dan menunjang persiapan pelaksanaan program.
5) Operasi dan Pemeliharaan (O dan P)
Pengelola system harus memprogramkan/mengalokaiskan dana untuk kegiatan O dan P terhadap system yang ada dan system yang baru.
7.1.2 SASARAN PROGRAM
Merupakan tahapan selanjutnya dari identifikasi kondisi eksisting. Sasaran program mengaitkan kondisi eksisting dengan target yang ingin dicapai. Terdapat arahan kebijakan yang menjadi acuan penetapan target pembangunan bidang Cipta Karya khususnya Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman di Kabupaten Way Kanan.
7.1.3 USULAN KEBUTUHAN PROGRAM
Berisikan rincian usulan hasil identtifikasi kebutuhan program untuk pencapaian sasaran program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman yang dijabarkan setiap tahunnya beserta dengan usulan kebutuhan pembiayaan Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman.
7.2 SEKTOR PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
7.2.1 KONDISI EKSISTING
Penataan bangunan gedung dan lingkungan di Kabupaten Way Kanan didasarkan kepada dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Way Kanan dan Rencana Detail Wilayah Kecamatan. Kabupaten Way Kanan baru mempunayai 1 (satu) Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan, yaitu Kecamatan Blambangan Umpu. Hal ini disebabkan karena kekurangan dana anggaran untuk membuatnya. Terkait dengan penataaan bangunan gedung dan lingkungan, Kabupaten Way Kanan belum mempunyai dokumen Rencana Tata Bangunan Gedung dan Lingkungan serta Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran.
Data bangunan gedung pada Kabupaten Way Kanan Berdasarkan fungsi bangunannya terbagi dalam: Hunian, merupakan proporsi paling tinggi. Keagamaan, 1-‐3 unit disetiap kelurahan. Usaha, tersebar di hampir setiap kelurahan. Sosial Budaya, 1 – 2 unit hanya pada tingkat kecamatan, dan Campuran.
Sedangkan Ruang Terbuka Hijau yang ada di Kabupaten Way Kanan sangat mendukung keseimbangan antara kawasan terbangun dan ruang terbuka untuk mencegah berkurangnya cadangan air tanah, sarana rekreasi dan interaksi sosial. Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Way Kanan telah mencapai 16,7351 Ha atau 24,67 % dari luas wilayah Kabupaten Way Kanan.
Konsistensi alur dan keterkaitan dari sebuah rencana dan pemanfaatan ruang kota/kawasan diterapkan pada fase pengendalian. Indikasi dari berjalannya instrumen pengendalian pemanfaatan ruang ditandai dari tingkat pelanggaran pemanfaatan ruang maupun bangunan, misalnya rendahnya pelanggaran yang berkenaan dengan Ijin Mendirikan Bangunan.
Melalui mekanisme perijinan yang ada di Kabupaten Way Kanan tentang RTRW maka perijinan pembangunan menjadi terkendali. Penerapan instrumen pengendalian ruang di dalam proses penerbitan perijinan tidak menjadikan pelayanan kepada
masyarakat yang menyangkut IMB menjadi terhambat, namun sebaliknya akan mempercepat dan memberikan kemudahan pelayanan.
Faktor keselamatan bangunan gedung belum diperhatikan dari sebagian masyarakat sehingga sering dijumpai bangunan gedung yang tidak tertata, kepadatan bangunan tinggi dan faktor keteledoran manusia seringkali menjadi penyebab terjadinya musibah kebakaran.
Sasaran penataan bangunan gedung dan lingkungan di Kabupaten Way Kanan adalah terwujudnya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), tercapainya Ruang Terbuka Hijau (RTH) 30 % dari luas Wilayah Perkotaan Kabupaten Way Kanan, rehabilitasi bangunan gedung negara, tersusunnya Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran dan pemeriksaan keandalan fisik bangunan gedung.
Di beberapa bagian wilayah kota telah terjadi alih fungsi lahan/konversi penggunaan tanah secara signifikan dari tanah pertanian menjadi kawasan perumahan. Fenomena keruangan semacam ini menuntut penanganan yang lebih profesional tidak saja dari segi substansi/teknis perencanaan pemerintah kota, namun diperlukan pola keterlibatan dan peran serta masyarakat serta stakeholders lainnya dalam menentukan kebijakan dan strategi sebuah rencana kota/kawasan.
Sementara itu, berkenaan dengan pemanfaatan ruang, dalam pelaksanaannya untuk setiap aktivitas/rencana pembangunan selalu didasarkan pada kesesuaian peruntukan ruangnya, demikian pula di dalam perijinan lokasi yang diajukan masyarakat/swasta selalu dilakukan kajian dan dilaksanakan secara terkoordinir dan terpadu antar dinas/instansi terkait dengan mempertimbangkan faktor-‐faktor teknis, ekonomi, sosial budaya dan kelestarian serta kemampuan lingkungan.
Penyusunan kembali produk RTRW Kabupaten Way Kanan disesuaikan kembali dengan kondisi perkembangan kota dan penyusunan dokumen lainnya sebagai pendukung keberadaan RTRW. Kemudian penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kabupaten Way Kanan, dan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran serta Peraturan Daerah tentang keandalan dan keselamatan bangunan gedung.
7.2.2 SASARAN PROGRAM
Merupakan tahapan selanjutnya dari identifikasi kondisi eksisting. Sasaran program mengaitkan kondisi eksisting dengan target yang ingin dicapai. Terdapat arahan kebijakan yang menjadi acuan penetapan target pembangunan bidang Cipta Karya khususnya Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kabupaten Way Kanan.
7.2.3 USULAN KEBUTUHAN PROGRAM
Berisikan rincian usulan hasil identifikasi kebutuhan program untuk pencapaian sasaran program Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan yang dijabarkan setiap tahunnya beserta dengan usulan kebutuhan pembiayaan Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan.
7.3! SEKTOR*PENGEMBANGAN*SISTEM*PENYEDIAAN*AIR*MINUM*(SPAM)*
7.3.1********KONDISI*EKSISTING*
Sistem'penyediaan'dan'pengelolaan'air'minum'di'Kabupaten'Way'Kanan'saat'ini' menggunakan' sistem' sumur' bor' atau' sumur' dalam' (Deep$ Well)' karena' tidak' berfungsi'secara'baiknya'Instalasi'Air'Minum'(IPA)'Way'Umpu'di'Desa'Blambangan' Umpu'Kecamatan''Blambangan'Umpu'Kabupaten'Way'Kanan.'* Berdasarkan'kondisi'eksisting,'kemampuan'produksi'air'bersih'di'Kabauapten'Way' Kanan'mencapai'2.052.000'liter'/hari,'dengan'wilayah'terlayani'yaitu:' 1.! IKK'Kasui.'Jenis'Air'yaitu'Air'permukaan,'dengan'sumber'air'dari'Way'Talang' Mangga.' 2.! IKK'Baradatu.'Jenis'Air'yaitu'Sumur'Bor.'
3.! IKK' Banjit.' Jenis' Air' yaitu' air' permukaan,' dengan' sumber' air' dari' Way' Nangayu.\' 4.! IKK'Blambangan'Umpu.'Jenis'Air'yaitu'air'permukaan'dan'sumur'bor,'dengan' sumber'air'dari'Way'Umpu.' 5.! Kecamatan'Bumi'Agung'dan'Desa'Pisang'Baru.'Jenis'air'yaitu'sumur'bor.' 6.! IKK'Gunung'Labuhan.'Jenis'Air'yaitu'Sumur'Bor.' ' Untuk'lebih'jelas'mengenai'pelayanan'air'bersih'eksisting'di'Kabupaten'Way'Kanan' tahun'2016'dapat'di'lihat'pada'table'7.4'dibawah'ini.' ' '
Tabel&7.4&Kondisi'Eksisting'Pelayanan'Air'Bersih'Kabupaten'Way'Kanan.'
No.& Terlayani&Wilayah& Jenis&Air& Sumber&Air&Nama&
Kemampuan& Max.&
Kemampuan&
Produksi& Distribusi& Konsumsi& Kebocoran&
Sisa& Kemampuan&
Produksi& Ket.& (ltr/jam)& (ltr/jam)& (ltr/hr)& SR& ltr/SR/hr& (ltr/hr)& (ltr/hr)&
1' IKK'Kasui' Permukaan' Way'Talang'
Mangga' 50.400' 1.209.600' 112.967' 175' 52.500' 60.467' 1.149.133' G'
2' IKK'Baradatu' Sumur'Bor' G' 129.600' 172.800' 219.833' 290' 87.000' 132.833' 39.967' masa'operasi'6'jam/hr'
3' IKK'Banjit' Permukaan' Way'Nangayu' 28.800' 172.800' 164.233' 280' 84.000' 80.233' 92.567' masa'operasi'6'jam/hr'
4' IKK'Bl.'Umpu' Permukaan'Sumur'Bor' Way'Umpu' 63.000' 378.000' 129.067' 279' 83.700' 45.367' 332.633' masa'operasi'6'jam/hr'
5' Kec.'Bm.'Agung,'Ds.'Piasang'Baru' Sumur'Bor' G' 10.800' 64.800' 32.233' 80' 24.000' 8.233' 56.567' masa'operasi'6'jam/hr'
6' IKK'Gunung'Labuhan' Sumur'Bor' G' 9.000' 54.000' 51.300' 48' 14.400' 36.900' 17.100' masa'operasi'6'jam/hr'
' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' '
Masyarakat(Kabupaten(Way(Kanan(masih(menggunakan(sumur(gali(untuk(penyediaan( air( minum( sehari6hari.( ( Selain( sumur( gali( sebagian( masyarakat( juga( telah( mampu( membuat(sumur(bor(dan(sumur(pompa(tangan.(Prosentasinya(80(%(menggunakan(air( tanah(yang(terdiri(dari(sumur(gali,(sumur(pompa(tangan,(dan(sumur(bor.(Sedangkan( 20(%(lagi(menggunakan(sungai(dan(air(irigasi.((
Sedangkan( untuk( sistem( perpipaan,( sampai( dengan( saat( ini( konsumen( yang( sudah( dilayani( sebanyak( ±( 1.532( sambungan.( Tingkat( pelayanan( air( minum( di( Kabupaten( Way( Kanan( yang( dikelola( oleh( UPT( PAB( hanya( melayani( di( wilayah( kecamatan( Blambangan( Umpu.( Dengan( kondisi( yang( cukup( memprihatinkan,( IPA( Way( Umpu( hanya(melayani(kebutuhan(masyarajat(akan(Air(Bersih(+9,6%(dari(jumlah(penduduk.(( (
Kondisi( sarana( dan( prasarana( sistem( perpipaan( dalam( penyediaan( air( minum( di( Kabupaten(Way(Kanan(dapat(dilihat(pada(Tabel&7.5&berikut(ini.((
(
Tabel&7.5(Penyediaan(dan(Pengelolaan(Air(Minum(di(Kabupaten(Way(Kanan
PELAYANAN AIR BERSIH
1. Nama Unit Pelayanan Unit Pelayanan Teknis Daerah Pengelola Air Bersih Kabupaten Way Kanan
2. Alamat Komplek Perkantoran Pemda Kabupaten Way Kanan
3. Pimpinan Aminudin, SH
4. Kapasitas Terpasang 50 ltr/dtk
5. Jumlah Pelanggan 1532 Pelanggan (SR total)
6. Cakupan pelayanan terhadap penduduk wilayah pelayanan
71,33 % 7. Cakupan pelayanan terhadap
penduduk wilayah perkotaan
81,55 %
8. Total Karyawan 28 orang
PELAYANAN AIR BERSIH
9. Kapasitas tersedia !!air permukaan /AP (14 lt/det) !!air tanah dalam/ATD (26 lt/det) !!mata air/MA (1,5 lt/det)
10. Kapasitas termanfaatkan !!air permukaan /AP (17 lt/det) !!air tanah dalam/ATD (24 lt/det) !!mata air/MA (1,5 lt/det)
11. Sistem pengaliran Gravitasi, pemompaan, dan keduanya
12. Jumlah instalasi pengolahan 1 unit 13. Total Kapasitas terpasang 64 lt/det 14. Total Kapasitas termanfaatkan 42 lt/det 15. Kehilangan air 42,62 % Sumber':'UPT'PAB'Kabupaten'Way'Kanan'2016' ' Sedangkan(untuk(aspek(teknis(sarana(dan(prasarana(penyediaan(dan(pengelolaan(air( minum(di(Kabupaten(Way(Kanan(dapat(dilihat(pada(Tabel.&7.6&di(bawah(ini.( ( Tabel&7.6&Sarana(dan(Prasarana(Penyediaan(dan(Pengolahan(Air(Minum(
No& Uraian& Satuan& Sistem&Non& Perpipaan& Sistem& Perpipaan& Keterangan& 1.( Pengelola( 6( Masyarakat(/( Rumah(Tangga( UPT(PAB( ( 2.( Tingkat(Pelayanan( %( 86.02( 3,98( (
3.( Sumber(Air(Baku( 6( "! Air&Tanah&=&&76.02&%& "! Air&Sungai&& Beroperasi(Tidak(
( ( ( !!Sumur(Gali( ( (
( ( ( !!Sumur(Pompa(
Tangan( ( (
( ( ( !!Sumur(Bor( ( (
( ( ( "! LainAlain&=&10&%& "! Air&Tanah&& (
4.( Kapasitas( Sub( Sistem(Produksi( ( ( IPA((Blambangan(
Umpu( Tidak( Beroperasi( ( "!Kapasitas( terpasang( (desain)( l/dtk( 6( @(50(l/dtk(
No& Uraian& Satuan& Sistem&Non&Perpipaan& Perpipaan&Sistem& Keterangan&
( "!Kapasitas(Produksi( l/dtk( 6( 0(
( "!Produksi( saat(ini(( l/dtk( 6( 0(
(
"!Terjual( (dikonsumsi(
pelanggan)( l/dtk( 6( 0(
5.( Jumlah(sambungan(( SR( 6( 932( (
6.( Jam(Pelayanan(SB(Operasional( Jam/hari( 6( 12( (
7.( Kehilangan(Air(SB( %( 6( 31,18( 26,2(l/dtk(
8.( Retribusi/Tarif(Berlaku( ( ( ( (
( "!Untuk( sumur(bor(10(l/dtk(( Rp(/(m3( 6( 2.250( (
( "!Untuk( sumur(bor(5(l/dtk( Rp(/(m3( 6( 2.000( (
9.( Biaya(Pengolahan( Rp(/(m3( 6( 4.200( ( Sumber':'Hasil'Workshop,'14'Oktober'2008' ( Sesuai(dengan(data(UPT(PAB(Kabupaten(Way(Kanan(pada(tahun(2002(tentang(data(instalasi( pengolah(air((IPA)(Blambangan(Umpu(adalah(sebagai(berikut(:( Tabel&7.7&Data(Instalasi(Pengolah(Air((IPA)( Tahun& Pemb.& Cara&Pengolahan& Jml& Unit& Dimensi& Kapasita s&(l/dtk)& Kondisi& Saat&Itu& Panjang& (m)& Lebar& (m)& Luas& (m2)& &Tinggi& (m)& Isi& (m3)& 1997( Flokulasi/Kogulasi( Al2(SO4)3( 6( 1,5( 1,6( 2,4( 2,5( 6( 50( Berfungsi( ( Sedimentasi( 6( 4( 1,8( 7,2( 2,5( 18( ( Berfungsi( ( Saringan( pasir( cepat( Anthrasit6 Silica( 6( ( ( 3,8( 3( 11,4( ( Berfungsi( ( Khlorinasi( Injeksi( Gas(Khlor( 1( ( ( ( ( ( ( Berfungsi( & Dana(ditribusi(air(minum(yang(diambil(setiap(bulannya(dari(pelanggan(masuk(seluruhnya(ke( Dinas(Pengairan(dan(Sumber(Daya(Air((Kabupaten(Way(Kanan(sehingga(UPT(PAB(tidak(dapat( melakukan(pembiayaan(perawatan(dan(pemeliharan(jaringan(distribusi(air(minum(ataupun( melakukan( pengembangan( air( minum( di( Kabupaten( Way( Kanan( dikarenakan( dana( yang( dianggarkan(terbatas.(((
Pembiayaan(operasional(dan(pemeliharaan(yang(dilakukan(oleh(UPT(PAB(Kabupaten( Way(Kanan(didanai(dari(APBD,(dana(perimbangan(dan(dana(APBN.(( ( UPT(PAB(Kabupaten(Way(Kanan(lahir(dari(Surat(Keputusan(Walikota(Kabupaten(Way( Kanan(No.(8(Tahun(2002(tentang(”Pembentukan(Susunan(Organisasi(dan(Tata(Kerja( Unit(Pelaksana(Teknis(Sementara(Pengelolaan(Air(Minum((UPTS(PAB)(Kabupaten(Way( Kanan( tanggal( 28( Januari( 2002.( Kemudian( pada( tahun( 2006( UPTS( PAB( berubah( menjadi( UPT( PAB( Kabupaten( Way( Kanan.( Didalam( peraturan( tersebut( juga( menyebutkan( bahwa( UPT( PAB( Kabupaten( Way( Kanan( dibawah( kendali( Dinas( PU( Kabupaten(Way(Kanan.((
Permasalahan(yang(dihadapi(oleh(UPT(PAB(Kabupaten(Way(Kanan(didalam(penyedian( air(bersih(di(Wilayah(Kabupaten(Way(Kanan(adalah(sebagai(berikut(:(
1.! Tidak(berfungsinya(WTP(yang(ada(di(Kelurahan(Blambangan(Umpu(Kecamatan( Blambangan( Umpu( Kabupaten( Way( Kanan( di( dalam( mengolah( dan( menyalurkan(penyediaan(air(bersih(di(Kabupaten(Way(Kanan(
2.! Dari( segi( kelembagaan( UPT( PAB( perlu( ditingkatkan( menjadi( BLU( (Badan( Layanan( Umum)( yang( nantinya( akan( menjadi( PDAM.( Karena( dari( segi( pendanaan( UPT( PAB( tidak( bisa( mengelola( dana( yang( didapat( dari( retribusi( (karena( langsung( masuk( ke( kas( daerah)( baik( untuk( memperbaiki,( mengembangkan(serta(mengoptimalkan(pelayanan(untuk(masyarakat.(( 3.! Penggunaan(sumur(bor(untuk(penyediaan(air(bersih(di(Kabupaten(Way(Kanan( tidak(efisien(dikarenakan(umur(sumur(bor(yang(relatif(pendek(dan(bila(sumur( bor(itu(kering(perlu(mencari(lahan(baru(yang(prosesnya(tidak(mudah.(( 4.! Tingkat(pelayanan(air(bersih(ke(masyarakat(masih(sangat(kurang((hanya(3,98(%( dari(jumlah(penduduk(Kabupaten(Way(Kanan).( 5.! Prasarana(penyediaan(air(bersih(dan(pengolahannya(banyak(yang(rusak(karena( kurangnya(pemeliharaan(dan(perbaikan(dikarenakan(pendanaan(yang(kurang.(( 6.! Pada(musim(kemarau(sumur(gali(masyarakat(kering(sehingga(untuk(memenuhi( kebutuhan(air(bersih(mereka(menggunakan(sungai(dan(air(irigasi.(
7.! Tingkat( kebocoran( air( cukup( besar( yaitu( 31,18( %( dikarenakan( water( meter( banyak(yang(rusak.(
7.3.2&&&&&&&&SASARAN&PROGRAM& Sasaran(penyediaan(dan(pengelolaan(prasarana(dan(sarana(air(minum(di(Kabupaten( Way(Kanan(dapat(dilihat(pada(Tabel&7.8&berikut(ini.(( & & Tabel&7.8&Sasaran(Pengembangan(Air(Bersih(di(Kabupaten(Way(Kanan(
NO& Uraian& Satuan& Tahun&
2012& 2015& 2020&
1.( Jumlah(Penduduk(Kota( Jiwa( 364.778( 416.554( 442.622( 2.( "! Prosentasi( Penduduk( Yang( Dilayani( UPT( PAB( %( 3,98( 50( 90( ( "! Jumlah( Penduduk( yang( dilayani( UPT( PAB( jiwa( 5.592( 74.262( 26.557.362(
3.( Penduduk( yang( dilayani(HU( %( 10( 10( 10(
4.( Penduduk( yang( dilayani(HU( jiwa( 14.048( 14.853( 15.704(
5.( Rasio(pelayanan(SR( Jiwa/sambungan( 6( 6( 6(
6.( Rasio(pelayanan(HU( Jiwa/sambungan( 100( 100( 100(
7.( Kebutuhan( Air( Bersih(Persambungan( ( ( ( (
( "! Sambungan(rumah((SR)( Lt/org/hari( 60( 110( 110(
( "! Hidran( umum((HU)( Lt/org/hari( 30( 30( 30+(
8.( Jumlah(Sambungan( Unit( 938( 12.788( 23.999(
( "! Sambungan(Rumah((SR)( Unit( 932( 12.377( 23.555(
( "! Hidran( Umum((HU)( Unit( 6( 149( 157(
( "! Non(Domestik( Unit( 237( 262( 287(
9.( Kapasitas(Sambungan( ( ( ( (
( "! Sambungan(Rumah((SR)( Lt/dtk( 93,2( 2.269( 4.319(
( "! Hidran( Umum((HU)( Lt/dtk( 5( 124( 131(
( "! Non(Domestik( Lt/dtk( 7( 9( 10(
10.( Kebutuhan( air( bersih(domestik( Lt/dtk( 105,2( 2.402( 4.460(
Sumber':'Kompilasi'Data''
( (
Kebutuhan(program(pembangunan(didalam(penyediaan(dan(pengolahan(air(bersih(di( Kabupaten( Way( Kanan( sangat( diperlukan( karena( melihat( proyeksi( kebutuhan( air( bersih( dan( permasalahan( prasarana( penyedian( air( bersih( di( Kabupaten( Way( Kanan( masih(jauh(dari(harapan.(Apalagi(melihat(tingkat(pelayanan(air(bersih(di(Kabupaten( Way(Kanan(yang(hanya(mencapai(3,98(%.(
Bila( melihat( permasalahan( penyediaan/pengolahan,( tingkat( pelayanan,( pendanaan,( serta( kondisi( prasarana( air( bersih( maka( UPT( PAB( sebagai( Unit( Pelaksana( Teknis( Penyediaan(Air(Bersih(di(Kabupaten(Way(Kanan(tidak(akan(mampu(dengan(sendirinya( memenuhi(kebutuhan(air(bersih(di(Kabupaten(Way(Kanan.(Hal(ini(tidak(terlepas(dari( keterbatasan(kewenangan(UPT(PAB(didalam(mengelola(dan(menyediakan(air(minum( di(Kabupaten(Way(Kanan.(Untuk(itu(yang(paling(penting(dibenahi(adalah(peningkatan( kelembagaan(UPT(PAB(menjadi(Badan(Layanan(Umum((BLU)(hingga(nantinya(menjadi( PDAM(Kabupaten(Way(Kanan.(Yang(kedua(adalah(memfungsikan(secara(maksimal(IPA( Way( Umpu( dan( membangun( kembali( serta( memperbaiki( fasilitas( pengolahan( yang( ada(sehingga(air(bersih(dapat(disalurkan(kembali(ke(wilayah(Blambangan(Umpu.(( Rekomendasi( yang( diperlukan( di( dalam( pemenuhan( kebutuhan( air( bersih( di( Kabupaten(Way(Kanan(adalah(sebagai(berikut(:(
1.! Peningkatan( kapasitas( kelembagaan( UPT( PAB( (Unit( Pelaksana( Teknis( Penyediaan(Air(Bersih)(Kabupaten(Way(Kanan(menjadi(Badan(Layanan(Umum( (BLU)(yang(nantinya(menjadi(PDAM(Kabupaten(Way(Kanan.(
2.! Memfungsikan( kembali( Instalasi( Pengolahan( Air( yang( ada( di( Kabupaten( Way( Kanan( dengan( cara( memindahkan( IPA( Way( Umpu( dan( memperbaiki( IPA( tersebut( sehingga( dapat( mengolah( air( baku( menjadi( bersih( sehingga( dapat( memenuhi(kebutuhan(air(bersih(di(Kabupaten(Way(Kanan.((
13.( Factor(Jam(Puncak( 1.50( ( ( (
14.( Kapasitas(Didistribusikan(UPT(PAB(Air( Yang( Lt/dtk( 207( 4505( 7.694(
3.! Memperbaiki((sumur(bor(yang(belum(difungsikan(dikarenakan(tidak(mempuyai( power( listrik( dan( kurangnya( jaringan( pipa( distribusi.( Sehingga( di( Kabupaten( Way(Kanan(terdapat((sumur(bor(yang(berfungsi(aktif(didalam(menyediakan(air( bersih(di(Kabupaten(Way(Kanan.(
4.! Mengembangkan(jaringan(baru(penyediaan(air(bersih(di(Kota(sehingga(lingkup( pelayanan(air(bersih(sampai(semua(di(seluruh(Wilayah(Adminstratif(Kabupaten( Way(Kanan.(
5.! Mengembangkan( SPAB( IKK( di( wilayah( yang( belum( terjangkau( pelayanan( air( bersih.(
6.! Peningkatan( pelayanan( penyediaan( dan( pengolahan( air( bersih( di( Kabupaten( Way(Kanan.(
( (
7.3.3&&&&&&&&USULAN&KEBUTUHAN&PROGRAM&
Berisikan( rincian( usulan( hasil( identifikasi( kebutuhan( program( untuk( pencapaian( sasaran(program(Sektor(Pengembangan(Sistem(Penyediaan(Air(Minum((SPAM)(yang( dijabarkan( setiap( tahunnya( beserta( dengan( usulan( kebutuhan( pembiayaan( Sektor( Pengembangan(Sistem(Penyediaan(Air(Minum((SPAM).( ( ( ( ( ( ( (
7.4! SEKTOR&PENGEMBANGAN&PENYEHATAN&LINGKUNGAN&PERMUKIMAN&
7.4.1&&&&&&&&&KONDISI&EKSISTING& 7.4.1.1!&&Pengelolaan&Air&Limbah&
Pengelolaan( air( limbah( ditujukan( untuk( tercapainya( peningkatan( kesehatan( lingkungan( permukiman( dan( lingkungan( perkotaan( pada( umumnya( dengan( pembangunan( sarana( dan( prasarana( air( limbah.( ( Air( limbah( yang( dimaksud( disini( adalah(air(limbah(permukiman((municipal'wasterwater)(yang(terdiri(atas(air(limbah( domestik( (rumah( tangga)( yang( berasal( dari( air( sisa( mandi,( cuci,( dapur( dan( tinja( manusia( serta( air( limbah( industri( rumah( tangga( yang( tidak( mengandung( Bahan( Beracun(dan(Berbahaya((B3).((
Air( limbah( permukiman( ini( perlu( dikelola( agar( tidak( menimbulkan( dampak( kepada( masyarakat( seperti( mencemari( air( permukaan( dan( air( tanah( serta( sangat( beresiko( menimbulkan(penyakit.((
Kebijakan,(program(dan(kegiatan(pengelolaan(air(limbah(dalam(rencana(Kabupaten( Way( Kanan( yaitu( perlu( diciptakan( visi( dan( misi( yang( sama( antara( individu( atau( kelompok( untuk( meyakinkan( atau( menularkan( idenya( ke( masyarakat( ( lain( dalam( pengelolaan( lingkungan( yang( bersih( dan( sehat.( Hal( ini( perlu( dilakukan( dengan( pengelolaan( air( limbah( rumah( tangga( dan( limbah( industri( rumah( tangga( sesuai( dengan(standar(baku.&
Pengelolaan( sanitasi( lingkungan( permukiman( di( Kabupaten( Way( Kanan( telah( dilakukan(oleh(masyarakat(dan(juga(oleh(Pemerintah(Kota.(Pada(umumnya(penduduk( Kabupaten(Way(Kanan(telah(mempunyai(sarana(pengolahan(limbah(di(masing6masing( rumahnya(seperti(jamban,(WC,(dan(cubluk.(Bagi(rumah(yang(mempunyai(jamban/WC( telah( dilengkapi( dengan( septic( tank( untuk( menampung( lumpur( tinja( dan( sumur( resapan(untuk(menampung(limbah(campuran(dari(kamar(mandi(dan(dapur.(Sebagian( limbah( campuran( dari( kamar( mandi( dan( dapur( dialirkan( ke( saluran( drainase( /( riol( kota(yang(ada(di(kanan(–(kiri(jalan(yang(akhirnya(masuk(ke(sungai(atau(saluran(irigasi.((
Pada( daerah( yang( padat( penduduknya( seperti( Baradatu( khususnya( permukiman( pinggiran( saluran( irigasi( (”Pingled”),( penduduk( memanfaatkan( saluran( tersebut( sebagai( tempat( pembuangan,( baik( limbah( tinja( maupun( limbah( rumah( tangga.( Jumlah( kepala( keluarga( di( kawasan( pingled( ini( sekitar( 100( KK,( merupakan( daerah( terpadat,( rumah( tidak( tertata( dengan( baik,( dan( taraf( sosial( yang( rendah.( Mata( pencaharian(penduduknya(rata6rata(pedagang(kecil,(buruh(harian(dan(tukang(becak.( Kawasan(ini(belum(terlayani(oleh(pelayanan(air(bersih(atau(Hidran(Umum((HU).(( (
Sebagian(besar(warga(tidak(mempunyai(fasilitas(MCK(dirumahnya,(sehingga(mereka( memanfaatkan( sungai( sebagai( WC( umum( yang( merupakan( WC( terbuka( yang( pembuangannya(langsung(ke(sungai.(Hal(ini(disebabkan(oleh(keterbatasan(lahan(yang( dimiliki(oleh(warga,(sehingga(mereka(tidak(mempunyai(tempat(untuk(membuat(WC( di( rumahnya.( Keberadaan( rumah( warga( dipinggir( sungai( yang( tidak( tertata( dengan( rapi,(sehingga(memberikan(kesan(kawasan(yang(kumuh(dan(kotor.(Sistem(saluran(air( buangan(rumah(tangga(secara(umum(sudah(berada(di(pinggiran(jalan(lingkungan.(( Prasarana(dan(Sarana(Pengelolaan(Air(Limbah(masih(menggunakan(Sistem(setempat( (on6site)( sebab( selain( tidak( memerlukan( biaya( yang( besar,( sistem( pengolahan( air( limbah(yang(menggunakan(sistem(terpusat((off6site)(belum(bisa(di(gunakan(untuk(di( Kabupaten( Way( Kanan.( Keuntungan( dari( sistem( pengolahan( air( limbah( on( site( ini( adalah( pelaksanaan( dan( operasional( yang( lebih( sederhana,( mudah( diterima( masyarakat(baik(individual,(keluarga(maupun(kelompok(masyarakat((komunal).(
Tabel&7.10&
Kondisi(Prasarana(dan(Sarana(Air(Limbah(Rumah(Tangga(di(Kabupaten(Way(Kanan(
No( Kecamatan( Jumlah(KK(
Jumlah(KK( menggunak an(Tangki( Saptic( Jumlah(KK( dengan( Cubluk( Jumlah(KK( tanpa( Tangki( Saptik(dan( Cubluk( Jumlah( MCK( Jumlah( Mobil(Tinja( yang( beroperasi( 1( Banjit( 12.151( 4.643( 3423( 4.085( 6( 6( 2( Baradatu( 9.698( 2.786( 2421( 4.491( 1( 6( 3( GunungLabuhan(( 4.687( 1.103( 1122( 2.462( 6( 6( 4( Kasui( 7.767( 3.478( 2134( 2.155( 6( 6(