• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan segenap tindakan proteksi pangsa pasar dari tekanan pesaing. Hal ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan segenap tindakan proteksi pangsa pasar dari tekanan pesaing. Hal ini"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang Masalah

Keberadaan persaingan yang semakin padat mengharuskan sebuah perusahaan melakukan segenap tindakan proteksi pangsa pasar dari tekanan pesaing. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, dimana salah satunya adalah melalui upaya penetrasi produk yang berkesinambungan. Upaya ini akan sangat diperlukan bila mana produk yang dihasilkan bersifat subtitusi terhadap produk pesaing, dimana apabila terjadi kelangkaan, maka produk lain dapat masuk untuk menggantikan kelangkaan tersebut tanpa adanya penolakan yang berarti dari pengguna.

Untuk dapat melakukan penetrasi pasar secara berkesinambungan, maka diperlukan kelangsungan produksi yang berkesinambungan pula, dan salah satu upaya yang dilakukan untuk memastikan kesinambungan proses produksi adalah dengan memastikan keberadaan bahan baku yang cukup untuk menghindari perusahaan dari resiko terputusnya aliran bahan baku.

Keberadaan persediaan bahan baku pada suatu perusahaan manufacture merupakan sesuatu hal yang penting karena keberadaan persediaan bahan baku merupakan salah satu faktor yang turut berperan dalam menjamin kelancaran proses produksi. Tanpa adanya persediaan bahan baku yang cukup, maka perusahaan akan dihadapkan pada resiko lost sale yang disebabkan oleh stock out. Keadaan ini akan

(2)

memberikan kerugian yang berlipat pada perusahaan karena selain kehilangan peluang pasar, perusahaan juga mengalami penurunan efektifitas kinerja yang diakibatkan oleh tidak beroperasinya mesin dan tenaga kerja seperti yang seharusnya tanpa pernah dapat menghentikan biaya yang tetap mengalir selama hal tersebut terjadi.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Saat ini, PT. Federal Karyatama mengupayakan pengaturan persediaan menuju keadaan zero inventory. Hal ini menjadi suatu masalah karena kemasan federal oil menggunakan kemasan plastik two tone yang hingga saat ini hanya dapat dihasilkan oleh dua supplier dan para supplier tidak mampu menjamin kelancaran pasokan secara berkesinambungan karena berbagai faktor, sehingga apabila terjadi permasalahan pada aliran material dari salah satu supplier saja maka akan menggangu kelancaran kegiatan produksi PT. Federal Karyatama dan dapat menyebabkan kelangkaan produk federal oil di pasar.

Apabila kelangkaan produk ini terjadi maka pesaing dapat dengan mudah mengisi kekosongan pangsa pasar federal oil karena produk oli kemasan federal oil lebih cenderung bersifat subtitusi, dimana bila terjadi kelangkaan produk pada pasar maka produk pesaing dapat masuk mengisi kekosongan tersebut tanpa adanya penolakan yang berarti dari pengguna.

(3)

Untuk menyikapi permasalahan ini, maka diperlukan perancangan persediaan dengan tingkat safety sock yang mampu meminimasi resiko terjadinya hal tersebut. Setelah melakukan pembicaraan dengan pihak PT. Federal Karyatama, maka perusahaan mengharapkan sebuah perancangan sistem persediaan dengan tingkat safety stock yang mampu mencukupi kebutuhan selama periode lead time yakni selama tiga hari. Pertimbangan dalam pembentukan sistem persediaan dengan tingkat safety stock tertentu ini sesungguhnya tidak didasarkan atas pertimbangan kuantitatif semata, namun juga memperhitungkan hal – hal yang tidak dapat diukur seperti keterlambatan distribusi yang bisa disebabkan oleh banyak hal.

1.3 Ruang Lingkup

Agar pembahasan masalah yang akan diangkat menjadi jelas dan terarah maka perlu diberikan penjelasan akan ruang lingkup pembahasan yang diangkat. Adapun ruang lingkup pembahasan disini antara lain :

• Penelitian dilakukan pada PT. Federal Karyatama

• Penelitian dilakukan pada periode awal Februari hingga April 2007

• Penelitian dibatasi pada persediaan bahan baku utama dari produk yang terhitung dalam satuan karton dimana terdiri dari 24 pcs cap (tutup botol), 24 pcs botol, 1 pcs carton box dan oli yang mengikuti spesifikasi masing – masing produk.

(4)

• Data yang digunakan untuk menganalisa permintaan adalah data histories tahun 2004 hingga 2006.

• Perhitungan menggunakan Microsoft Exell dengan pembulatan sesuai dengan karakteristik data yang dihitung.

• Perhitungan pengadaan persedian mengikuti kebijakan EOQ (Economic Order Quantity) dengan pembatasan pada lingkungan manajemen persediaan.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini antara lain :

• Mengetahui jenis peramalan yang sesuai dengan pola data produk yang dihasilkan PT. Federal Karyatama

• Mengetahui produk mana yang harus menjadi prioritas perhatian dari perusahaan

• Mengetahui tingkat optimum lot size per order dan reorder point atas perkiraan persediaan yang dibutuhkan

• Mengetahui tingkat safety stock yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan selama periode lead time

• Menadapatkan suatu analisa atas pembahasan yang dilakukan Manfaat dari penelitian ini antara lain adalah :

• Penulis mampu melihat penerapan teori ilmu yang didapat selama proses pembelajaran yang telah dilakukan

(5)

• Perusahaan mendapat masukan dari penulis mengenai tingkat persediaan safety stock yang diperlukan sesuai pembicaraan yang telah dilakukan.

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Federal Karyatama berdiri pada tanggal 6 Juni 1988 (akte notaris) dengan berlokasi di Jl. Rawa Gelam I No.9, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur. Perkantorannya sendiri berada terpisah yakni berada di Jl. Gaya Motor Barat - Sunter II Jakarta Utara. Namun, saat ini telah dibangun perkantoran yang tergabung dalam kawasan pabrik guna memudahkan kegiatan operasional. Perusahaan ini menempatkan diri pada sektor usaha industri oli pelumas mesin kendaraan bermotor yang dikenal dengan Federal Oil. Produk Federal Oil pertama kali dipasarkan secara umum pada tahun 1989.

Sejalan dengan berjalannya waktu, kemajuan perusahaan terus mengarah pada arah yang positif. Hal ini ditunjukan dengan keberhasilan penjualan hingga keluar negeri. Selain itu, keberhasilan PT. Federal Karyatama terlihat jelas melalui terjalinnya kerjasama dengan pihak Astra Honda Motor berupa lisensi untuk menjadi produsen pelumas resmi untuk motor HONDA sejak tahun 1990. Jalinan kerjasama dan kepercayaan ini memberikan keuntungan bagi PT. Federal Karyatama karena predikat oli resmi yang dianjurkan oleh pabrikan motor dapat menjadi penahan bagi produk pesaing yang mencoba memasuki pangsa pasar federal oil.

(6)

Perusahaan ini juga memperhatikan kepuasan konsumen dengan melakukan upaya pencegahan pemalsuan produk yang dapat merugikan konsumen.perhatian ini ditunjukan dengan penggunaan two tone cap dengan alumunium foil pada tutup produk federal oil. Hal ini membantu menghindari produk federal oil dari tindak pemalsuan karena hingga saat ini di Indonesia hanya terdapat dua supplier yang mampu memproduksi produk plastik two tone seperti ini dan kedua supplier tersebut telah terikat kerjasama dengan PT. Federal Karyatama.

1.5.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Secara umum, struktur organisasi PT. Federal Karyatama mengikuti model fungsional, dimana struktur organisasi PT. Federal Karyatama disusun berdasarkan sekumpulan orang yang ditempatkan berdasarkan fungsi-fungsi sesuai dengan keterampilan dan bidang yang dikuasai. Gambaran struktur organisasi perusahaan PT. FEDERAL KARYATAMA dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 96.

Struktur organisasi di PT. FEDERAL KARYATAMA terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu: Marketing Division, Manufacturing Division, Administrtioni & Finance division. Perusahaan ini dipimpin oleh President Director. dibantu dengan dua orang Director yang membawahi semua bagian yang ada. Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan di PT. FEDERAL KARYATAMA sebagai berikut :

(7)

President Director

Tugas dan tanggung jawab President Director adalah

⇒ Mempertimbangkan, menyempurnakan, mewakili para pemegang saham dan memutuskan perumusan kebijaksanaan umum perusahaan.

⇒ Mengawasi dan mengevaluasi kebijaksanaan umum yang meliputi kebijakan penjualan, keuangan dan administrasi, personalia dan sebagainya.

⇒ Mengangkat, mengawasi dan memberhentikan director. Director

Tugas dan tanggung jawab Director adalah

⇒ Memimpin, merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi operasi perusahaan untuk pencapaian sasaran strategis masing-masing.

⇒ Mengamati atau mencari, peluang bisnis, mewakili organisasi dalam acara formal atau informal yang bersifat organisasional serta menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat multidimensional.

⇒ Mengurus harta kekayaan perusahaan dan bertanggung jawab atas kelangsungan perusahaan.

(8)

Marketing Division

1. Direktur Marketing

Tugas dan tanggung jawab Direktur Marketing adalah

⇒ Merencanakan, mengorganisir dan mengendalikan keseluruhan aktivitas dari penjualan perusahaan.

⇒ Menentukan kebijaksanaan dan perencanaan kegiatan pemasaran dalam jangka pendek atau jangka panjang.

⇒ Menciptakan koordinasi yang terpadu dengan para manager dalam bidang-bidang kegiatan yang mempunyai kaitan dengan aktivitas penjualan perusahaan.

2. General Marketing

Tugas dan tanggung jawab General Marketing adalah

⇒ Membuat recana kerja secara lengkap dari kegiatan yang ada di dalam marketing bisnis (misalnya: program penjualan, promosi dan lainnya).

⇒ Mengawasi kinerja manager logistik mengenai pendistribusian produk-produk ke dealer-dealer sepeda motor.

⇒ Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijaksanaan penjualan. ⇒ Melaksanakan kebijaksanaan penjualan yang telah ditetapkan

dengan mengumpulkan informasi, menganalisa dan mempertimbangan pasar.

(9)

Manager Marketing

Tugas dan tanggung jawab Manager Marketing adalah ⇒ Mengawasi pencapaian target penjualan.

⇒ Memberikan persetujuan atas kebijakan penjualan kredit bagi para dealer atau konsumen.

⇒ Membina serta meningkatkan hubungan yang baik dengan para dealer atau langganan.

⇒ Senantiasa mengikuti rencana pemasaran serta pelaksanaannya, agar pengiriman dapat dilaksanakan tepat waktunya sesuai dengan kontrak.

Administrasi Marketing

Tugas dan tanggung jawab Administrasi Marketing adalah

⇒ Menerima pesanan penjualan atau purchase order dari dealer. ⇒ Menyerahkan sales order dan meminta persetujuan kredit pada

manager marketing atas purchase order tersebut.

⇒ Membuat laporan harian distribusi rangkap 3 untuk ditujukan bagi pemegang saham, manager marketing dan untuk arsip marketingnya.

⇒ Membuat laporan posisi persediaan barang dengan benar setiap akhir bulan dengan dibantu kepala bagian penjualan.

(10)

⇒ Mengarsip semua dokumen - dokumen penjualan secara sistematis.

Manufacturing Division

Tugas dan tanggung jawab Manufacturing Division adalah

⇒ Menanggulangi masalah kelancaran pengelolaan dibidang produksi yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian guna mencapai hasil produksi yang telah direncanakan.

⇒ Merencanakan, mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan produksi atas pesanan sesuai dengan jumlah pesanan.

⇒ Mengatur jadwal produksi berdasarkan pesanan.

⇒ Mengawasi kualitas dan mutu produk yang telah selesai diproduksi.

Dalam menjalankan tugasnya Manufacturing Division membawahi : Plant Department

Tugas dan tanggung jawab Plant Department adalah

⇒ Memimpin, memberikan pengarahan, mengkoordinir dan mengawasi bagian teknik dari proses produksi.

⇒ Merumuskan, menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

(11)

⇒ Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang berkaitan dengan kepentingan bidang produksi.

Plant Department membawahi beberapa bagian yaitu : PPIC (Production Planning Inventory Control)

Tugasnya merencanakan produksi, follow up produksi dan merencanakan serta mengontrol penggunaan bahan-bahan material dan bahan-bahan pembantu selama proses produksi. Selain itu, mendorong dan memberikan semangat kepada seluruh bagian dalam produksi untuk mencapai hasil produksi yang optimal sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Production

Tugasnya mengawasi masalah produksi mulai dari pengisian minyak pelumas (filling) sampai proses pengemasan (packing) selesai. Warehouse

Tugasnya menyimpan material dan finished goods dalam gudang, menjamin penerimaan barang dengan benar dan pengirimannya apakah sesuai dengan jumlah barang berdasarkan surat jalan, menerima dan mengecek barang yang ada di dalamnya dan bertanggung jawab terhadap kondisi barang.

Engineering Department

(12)

⇒ Menjamin keadaan mesin untuk bisa beroperasi.

⇒ Mengawasi dan mengontrol pemeliharaan peralatan atau mesin-mesin produksi.

Engineering Department membawahi beberapa bagian yaitu : ⇒ Quality Assurance.

⇒ Process & Product Engineering. ⇒ Maintenance.

Administrasi & Finance Division

Tugas dan tanggung jawab Administration & Finance Division antara lain :

⇒ Memimpin dan mengawasi semua bagian yang dilakukan oleh Department Administration & Finance Division.

⇒ Menyelenggarakan akuntansi atas penerimaan, penyimpangan dan pengeluaran serta akuntansi biaya.

Dalam menjalankan tugasnya Administration & Finance Division membawahi Accounting Department

⇒ Mengawasi semua kegiatan yang dilakukan oleh bawahan yang meliputi bagian budget, general accounting dan account receivable.

⇒ Mengkoordinasi dan mengarahkan bawahan agar dapat bekerja sesuai pekerjaannya.

(13)

Mengadakan rapat bulanan untuk mengetahui hasil kerja bawahan. Mengawasi & mengkoordinir kegiatan - kegiatan pembukuan. Finance Department

⇒ Mengkoordinir dan mengawasi semua kegiatan pencatatan keuangan dan akuntansi pembayaran serta pengelolaan dokumen.

⇒ Melaksanakan sistem akuntansi bagi seluruh aktivitas perusahaan.

⇒ Melakukan pengawasan dan pemeriksaan laporan, juga bukti penerimaan dan pengeluaran.

⇒ Bertanggung jawab atas laporan keuangan berdasarkan bukti penerimaan dan pengeluaran, serta membuat dan menganalisa laporan keuangan berdasarkan bukti yang ada.

Accounting & Finance Department membawahi beberapa bagian yaitu : Treasury, Procurement, Tax, Account receivable, General accounting, SOP. PGA Department

PGA Department membawahi beberapa bagian yaitu :

Personalia, Payroll, People Development, Security, Safety & Health Environment, dan External Relation.

(14)

MIS Department membawahi beberapa bagian yaitu : Opperasional Support, System Maintenance Development, dan System Analysis & Data Administrasi.

1.5.2 Ketenagakerjaan

PT. Federal Karyatama memiliki total pekerja sebanyak 161 tenaga kerja yang terdiri dari 56 orang karyawan bagian marketing dan administrasi, dan 105 karyawan pabrik yang keseluruhan tenaga kerja ini tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).

Sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap karyawan, setiap karyawan mendapat tunjangan seperti : jaminan kesehatan (JAMSOSTEK) yang meliputi pengobatan penyakit biasa, perawatan di rumah sakit (tergantung dari jabatan) dan dokter mata, tunjangan hari raya, dan untuk yang telah pensiun juga mendapat tunjangan hari tua dari asuransi YDPA (Yayasan Dana Pensiun Astra). Sedangkan, untuk keluarganya (istri dan 3 orang anak) mendapat jaminan seperti : jaminan kesehatan (JAMSOSTEK) yang meliputi pengobatan penyakit biasa, perawatan di rumah sakit (tergantung dari jabatan) dan dokter mata. Perusahaan juga memberikan tunjungan lain berupa tunjangan hari raya dan kredit kepemilikian rumah yang bebas bunga bagi para karyawannya.

(15)

1.5.3 Kegiatan Operasional Produksi

Kegiatan operasional produksi yang terjadi di lantai produksi meliputi proses pewarnaan dan pengemasan pelumas. Sedangkan proses pengadaan kemasan dan pembuatan oli sendiri dipercayakan pada pemasok dengan standarisasi model kemasan dan formula campuran oli pelumas ditentukan secara penuh oleh PT. Federal Karyatama.

Setelah bahan baku kegiatan produksi tiba, maka bahan – bahan tersebut akan melewati proses Quality Control yang dilakukan oleh pihak labotarium Quality Control PT. Federal Karyatama untuk memastikan dan menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan dan dikemas. Setelah semua dipastikan baik dan sesuai dengan standart yang ditetapkan, maka barulah material yang ada dikemas menjadi produk jadi. Proses pengemasan tersebut dilakukan pada satu kesatuan lini produksi (lay out by product) yang terdiri dari beberapa proses utama dimana total lini yang dimiliki adalah sebanyak 5 lini. Proses pengemasan yang terjadi pada lini produksi tersebut meliputi proses pengisian (process filling), proses penempatan tutup botol pada mesin hopper, proses pengencangan tutup botol pada mesin capper, proses pelekatan seal aluminum foil pada mesin Induction Sealer dan diakhiri dengan proses pengemasan pada carton box yang mana dalam 1 carton box terdiri dari 24 pcs produk jadi.

(16)

1.5.4 Gambaran Produk Oli Pelumas

Pelumas memiliki banyak peran dalam kehidupan disekitar kita. Pada intinya, pelumas berfungsi sebagai penurun koefisien gesek antara dua benda yang bersentuhan, namun perlu kita ketahui bahwa ternyata terdapat banyak fungsi pelumas lainnya. Fungsi tersebut antara lain :

• Sebagai pelumas, membatasi atau berfungsi sebagai media antara pada dua benda padat yang bergerak dan saling bergesekan.

• Sebagai media perapat (seal) pada clearance bagian-bagian mesin. • Sebagai pemindah tenaga.

• Sebagai pembersih dan pembawa kontaminan / kotoran dari dalam engine / mesin.

• Sebagai pelindung terhadap karat. • Sebagai pendingin engine/mesin

Bila kita melihat bahan dasar pembuatan oli pelumas, maka oli pelumas dapat dibedakan menjadi dua jenis. Oli pelumas berbahan dasar mineral dan oli pelumas berbahan dasar synthetic.

a. Oli pelumas berbahan dasar mineral ( mineral base )

Bahan dasar mineral pada oli pelumas merupakan salah satu hasil dari destilisasi minyak mentah ( minyak bumi ). Pelumas mineral ini kemudian terbagi lagi kedalam tiga golongan.

(17)

- Paraffinic Crude

Termasuk kedalam pelumas dengan kriteria High Viscosity Index dengan kandungan wax ( lilin ) yang tinggi. Kekentalannya stabil pada suhu tinggi.

- Naphthenic Crude

Jenis ini ada yang termasuk Middle Viscosity Index dan Low Viscosity Index. Jenis ini baik pada kriteria suhu yang rendah. - Aromatic Crude

Memiliki kriteria yang sama dengan Naphthenic Crude, hanya saja flash pointnya sedikit lebih rendah.

b. Oli pelumas berbahan dasar synthetic

Merupakan bahan dasar oli pelumas yang dihasilkan dari bahan baku gas bumi yang diolah melalui proses sintesa dan menghasilkan molekul baru yang bentuknya dapat diatur sedemikian rupa sehingga dapat mencapai stabilitas thermal, oksidasi dan kinerja yang optimal.

c. Oli pelumas berbahan dasar tumbuhan

Merupakan bahan dasar oli pelumas yang dihasilkan dari pengolahan minyak tumbuh – tumbuhan seperti yang berasal dari minyak zaitun dan minyak bunga matahari. Namun jenis ini memerlukan proses yang lebih kompleks dan mahal sehngga baru dapat ditemukan pada negara – negara maju perhatiannya terhadap lingkungan hidup.

(18)

Setelah didapatkan bahan dasar oli pelumas, maka bahan dasar ini tidak dapat langsung digunakan. Diperlukan sentuhan rekayasa kimia agar didapatkan suatu kriteria yang sesuai dengan yang diharapkan. Rekayasa kimia tersebut dapat berupa penambahan (additive) pada oli pelumas tersebut. Adapun bentuk – bentuk additive yang digunakan serta fungsinya antara lain :

- Antiwear dan EP (Extreem Pressure) Agent Gunanya :

Untuk mengurangi gesekan dan pengikisan. Typical Compound :

Zinc Dithiophosphates, Acid Organic Phosphates, Organic Sulfur dan Chlorine Compound, Sulfurized Fats, Sulfides dan Disulfides.

Perannya :

Membentuk reaksi kimia dengan permukaan metal, untuk membentuk lapisan lubricant film, sehingga kondisi metal to mental contact, dapat dihindari.

- Corrosion and Rust Inhibitor Gunanya :

Untuk melindungi terhadap proses pembentukan karat, pada permukaan metal yang bersentuhan dengan logam.

Typical Compound :

Zinc Dithiophosphates, Metal Phenolates, Basic Metal Sulfonates, Fatty Acid dan Amines.

(19)

Perannya :

Meningkatkan penyerapan sifat pelindung komponen ini, serta membentuk lapisan pelindung sekaligus menetralisir asam-asam korosif

- Detergent Gunanya :

Untuk menjaga agar permukaan metal, bebas dari deposit. Typical Compound :

Metallo-organic compound dari Sodium, Calcium dan Magnesium Phenolates, Phopsponates dan Sulfonates.

Perannya :

Membentuk reaksi kimia dengan sludge (lumpur) dan varnish agar menjadi netral dan mudah larut.

- Dispersant Gunanya :

Untuk menjaga agar kontaminan-kontaminan dalam pelumas, mengapung dalam pelumas.

Typical Compound :

(20)

Perannnya :

Kontaminan-kontaminan diikat dan membentuk molekul dispersant, dicegah agar tidak menggumpal, dan dijaga untuk tetap mengapung serta mengalir bersama. Hal ini ditentukan oleh solubilility dair bahan dispersant tersebut

- Friction Modifier Gunanya :

Untuk memperkecil koefisien gesek. Typical Compound :

Organic Fatty Acid dan Amines, Lard Oil, High Molecular Weight Organic Phosphorus dan Phosphoric Acid Esters.

Perannya :

Meningkatkan penyerapan komponen ini pada permukaan aktif material, serta membentuk pelapis anti gesekan yang kuat pada permukaan metal.

- Pour Point Depressant Gunanya :

Untuk kemampuan lubricant, agar tetap dapat mengalir pada suhu yang rendah.

Typical Compound :

Alkylated Naphthalene dan Phenolic Polymers, Polymethacrylates, Maleate/Fumarate Copolymer Esters.

(21)

Perannya :

Memodifikasi pembentukan kristal lilin (wax), untuk mereduksi interlocking. - Seal Swell Agent

Gunanya :

Untuk memperbaiki/meningkatkan sifat elastis dari lubricant, sehingga dapat berfungsi sebagai seal (penyekat) yang kuat.

Typical Compound :

Organic Phosphates dan Aromatic Hydrocarbons. Perannya :

Membentuk reaksi kimia dengan sifat elastis lubricant, sehingga terbentuk lapisan penyekat yang lincin dan rapat.

- Viscosity Modifier Gunanya :

Untuk memperkecil perubahan kekentalan lubricant pada suhu tinggi. Typical Compound :

Polymers dan Copolymers dari Olefin, Methacrylates, Dienes atau Alkylated Styrenes.

Perannya :

Mengembangkan Polymers sejalan dengan naiknya suhu kerja lubricant, untuk mengantisipasi penipisan lapisan lubricant.

(22)

- Antifoamant Gunanya :

Untuk mencegah terbentuknya gelembung-gelembung udara kecil (busa) didalam lubricant.

Typical Compound :

Silicone Polymers, Organic Copolymers. Perannya :

Memperkecil tegangan permukaan busa (gelembung udara) dan mempercepat terpecahnya busa-busa tersebut.

- Antioxidant Gunanya :

Untuk memperlambat terjadinya proses oksidasi. Typical Compound :

Zinc Dithiophophates, Hindered Phenols, Aromatic Amines, Sulfurized Phenols.

Perannya :

Membentuk komposisi ulang proxides dan mencegah terjadinya reaksi-reaksi radikal bebas.

(23)

- Metal Deactivator Gunanya :

Mereduksi efek katalis dari metal, pada batasan dimana akan terjadi proses oksidasi.

Typical Compound :

Organic Complex yang mengandung Nitrogen atau Sulfur, Sulfides dan Phophites.

Perannya :

Membentuk lapisan pasif pada permukaan metal.

Perlu juga untuk diketahui bahwa terdapat tiga lembaga independent besar yang memiliki kewenangan dalam memberikan pemantauan terhadap mutu dari pelumas yang beredar di pasar. Lembaga independent tersebut antara lain :

- SAE (Society of Automoive Engineer)

Klasifikasi pelumas mesin menurut tingkat kekentalannya pada suhu 100 derajat celcius dan dibawah 0 derajat celcius.

- API (American Petroleum Institute)

Klasifikasi pelumas berdasarkan beban kerjanya di lapangan

(24)

Klasifikasi pelumas berdasarkan kinerjanya pada “Bench Test” dan “Engine Test” yang disesuaikan dengan persyaratan pabrik mesin kendaraan di wilayah tertentu.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sugiyono (2015:60), ³ variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Tidak ada satuan yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran pertumbuhan ilmu pengetahuan, sehingga sejauh ini kita hanya dapat meneliti dengan pendekatan kuantitatif

Berdasarkan kegiatan pra-penilaian lapangan (penapisan) yang dilakukan Panel Pakar I terhadap unit manajemen PT Bukit Batu Hutani Alam untuk semua indikator yang terkait dengan

Volume lalu lintas saat jam sibuk akan menjadi dasar volume lalu lintas yang akan digunakan dalam analisis kinerja lalu lintas ruas jalan eksisting tahun

Apa yang disaksikan seseorang terhadap orang lain bahwa ia berbuat sesuatu atau ia mengakuinya, maka tidak boleh melainkan dengan adanya dua hal yaitu:.. Ia melihat

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perawat yang bekerja di rumah sakit melaksanakan sistem shift, dan perawat yang paling banyak mengalami gangguan pola

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan proyek akhir dengan judul: ”ANALISA PENGARUH

Data diambil dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dengan variabel penelitian yang digunakan adalah data jumlah angka kesakitan penyakit menular di Kabupaten Gresik tahun 2013