• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGOBATAN TRADISIONAL PATAH TULANG GURU SINGA. SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGOBATAN TRADISIONAL PATAH TULANG GURU SINGA. SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGOBATAN TRADISIONAL PATAH TULANG

GURU SINGA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Ida Rahmadewi 0903070226

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI

DEPOK JULI 2009

(2)

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Ida Rahmadewi NPM. : 0903070226 Tanda Tangan :

Tanggal : 22 Juni 2009

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Ida Rahmadewi

NPM : 0903070226

Program Studi : Antropologi

Judul Skripsi : Pengobatan Tradisional Patah Tulang Guru Singa

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Antropologi pada Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Dra. Sri Murni, M.Kes. (..….……….)

Penguji : Dra. Dian Sulistiawati, M.A. (...………….)

Ketua Sidang : Drs. J. Emmed M. Prioharyono, M.A. M.Sc (.…………...)

Sekretaris Sidang : Drs. Prihandoko Sanjatmiko, M.Si (……...….)

Ditetapkan di : Depok Tanggal : 22 Juni 2009

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Pengobatan tradisional bukanlah suatu hal yang baru untuk dibahas. Berbagai macam jenis pengobatan tradisional menjadikan beragam proses pengobatan pada masing-masing jenis. Tulisan mengenai pengobatan patah tulang ini berawal dari keingintahuan penulis mengenai proses pengobatan yang ada di Guru Singa.

Tulang merupakan bagian tubuh manusia yang penting, dapat dibayangkan apabila manusia tidak memiliki tulang untuk menopang tubuh maka manusia akan terlihat tak berdaya. Selain itu fungsi-fungsi yang manusia dapatkan dengan adanya tulang diantaranya yaitu manusia dapat berjalan dengan kakinya, manusia dapat menulis dengan tangannya, dan lain sebagainya. Apabila tulang manusia patah atau retak akan terlihat perbedaannya, hal ini yang membuat penulis ingin membahas sistem medis mengenai kategori sistem perawatan kesehatan.

Pengobatan patah tulang Guru Singa menarik penulis untuk menjadikannya sebagai objek penelitian karena ini merupakan tempat pengobatan yang melibatkan berbagai pihak, tidak hanya terdiri dari pasien dan pengobat saja. Bentuk bangunan yang terdiri dari sejumlah ruang rawat serta pasien rawat jalan yang hadir untuk berobat menyimpulkan bahwa tempat pengobatan ini sering dikunjungi pasien dan menjadi tempat rujukan pasien bila terjadi kecelakaan.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapapun yang tertarik dengan pengobatan patah tulang.

Bekasi, Juli 2009 Ida Rahmadewi

(5)

UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulillahhirobbil’alamin segala puji dan syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT, Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah memberikan kekuatan untuk menyelesaikan skripsi ini. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya, sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Antropologi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Saya menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dra. Sri Murni, M.Kes, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini;

2. Dra. Dian Sulistiawati, M.A., yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji skripsi ini.

3. Drs. J. Emmed M. Prioharyono, M.A. M.Sc, yang telah bersedia menjadi ketua sidang skripsi ini.

4. Drs. Prihandoko Sanjatmiko, M.Si., yang telah bersedia menjadi sekretaris sidang skripsi ini.

5. Drs. Jajang Gunawijaya, M.A., selaku pembimbing akademik.

6. Semua dosen di Departemen Antropologi UI yang telah memberikan ilmu yang sangat berguna bagi saya. Semoga ALLAH SWT selalu memudahkan jalan Bapak dan Ibu untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

7. Bapak Andreas Perdana (terimakasih sudah memperbolehkan saya untuk melakukan penelitian di GS), Bapak Trang Kencana dan Ibu Grace (terimakasih telah mengizinkan saya menginap di kamar Kembar), pihak-pihak GS yang telah bersedia membagi pengetahuan dan waktunya selama penelitian ini dilakukan (Pak Jojon, Bang Banon, Bang Sakeus, Mas Yanto, Pak Benar, Pak Fredy, Pak Edi, Pak Yono, Pak Boim, Bang Christ, Bang Syam, Pak Barus, Bang Laju, Bang Agus, Kak Paulina, Dapit, Kak Tati, Kak

(6)

vi

Sri, Bang Dede, Pak Piter, Bang Padli, Bang Agung, Bang Rudi, Bang Jaya, Bang Eka, Mas Maman, Mas Syukron, Mas Wanta, Bang Iwan, Teh Imas, Aa’ Adha, Mba Yanti, Mba Rumsi, Mba Icem, Mba Ita, Mba Tini, Mba Mar, Mba Maria, Mba Anih, Mba Dwi, Pak Bewok, Mang Dudung, Bang Ali, dan yang lainnya), para pasien dan keluarga pasien yang bersedia menceritakan pengalamannya (Pak Ynt dan Ibu Ynt, Pak Al dan Bu Al, Pak Jm dan Bu Jm, Pak Hn, Mas Arif, Laila, Pak Asep dan Fani, Rizki dan Ibu, Mba Ria dan Suami, Mba Santi, Balqis dan Ibu, Dodo dan saudara, Bang Nick, Bang Irfan dan Ipul, Om dan Tante Una, Pak Yadi).

8. Orang tua saya (Ibu Mulyani Reksosumarto dan Bapak Basrah Lubis (Alm)), kakak-kakak saya (Elly Zarnie, Ima Rahmawati, Tri Wardahtun Nur, Ahmad Faisal, Yahman Indrawan, dan Soni Eko Prasetio), keponakan pertama yang lucu nan menggemaskan (Nashwa Sarah Aliefa), PakDe-BuDe dan PakLik-BuLik, serta keluarga besar Kafilah Akbar (Shinta P, Shinta Y, Aris S, Arif, Tias, Tika, Mael, Sonaya, Abay, Dede), yang telah memberikan dukungan material dan moral;

9. Teman-teman di Antropologi UI 2003: Zannit, Dewi, Shelly, Achies, Banda, Bintang, Dede, Yoga, Adri, Ikin, Wide, Fahri, Wenu, Aang, Shanti, Putri, Icha, Metha, Vian, Sitta, Acuy, Hestu, Herman, Sipin, Barita, Ikky, Meinar, Gia, Anes, Dada, Dj, Tommy, Lady, Tika, Andy, Cindy, Wimung, Ratna, Nana, Sukma, Mia, Riza, Dolly. Teman-teman Antrop: Nita, Any, Vega, Sheila, Salma, Nurul, Riva, Koko, Yuwa, Uti, Amin, Site, Andes, dkk. Teman-teman di ‘dunia-ku’: Lath, Wati, Fera, Ria, Lia, Yantea, Susan, Firna, Dian, Febri, Reo, Dyah, Mida, Yeyen, Mba Ulfa, Mba Rina, dkk. yang selalu memberikan dukungan dan semangat bagi Ida buat menyelesaikan skripsi ini; 10. Mba Erlita, Mba Ima dan Mba Lia yang selalu membantu dalam pembuatan

surat-surat untuk keperluan skripsi. Mba Rini dan para penjaga PUSKA yang baik hati dan selalu membantu dalam pencarian dan peminjaman buku-buku.

Akhir kata, saya berharap ALLAH SWT Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Amien yaa ALLAH..

(7)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ida Rahmadewi NPM : 0903070226 Program Studi : Antropologi Departemen : Antropologi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengobatan Tradisional Patah Tulang Guru Singa

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/ formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di: Depok Pada tanggal: 22 Juni 2009

Yang menyatakan

(8)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ……….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……….…………. iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …………..………... vii

ABSTRAK ………..……… viii

ABSTRACT ………..… ix

DAFTAR ISI ………...…... x

DAFTAR GAMBAR ……….….…. xii

DAFTAR TABEL ……….………..… xiii

DAFTAR FOTO ………...………... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ………...…………....…. xv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………..……… 1 1.2 Permasalahan Penelitian ………..………. 7 1.3 Tujuan Penelitian ………..……… 7 1.4 Signifikansi Penelitian ………..……… 7 1.5 Kerangka Konsep ………..………….... 8 1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Pendekatan Penelitian ……….………….. 12 1.6.2 Tipe Penelitian ……….…………. 13

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data ……….………….. .13

1.6.3.1 Wawancara ……….………... 14 1.6.3.2 Pengamatan ……….……… 16 1.6.3.3 Tinjauan Pustaka ……….……….17 1.6.4 Lokasi Penelitian ……….……….. 17 1.7 Kendala Penelitian ……….. 17 1.8 Sistematika Penulisan ………. 19

BAB 2 GAMBARAN UMUM 2.1 Sejarah berdirinya Pengobatan Patah Tulang Guru Singa di Jakarta.…….. 22

2.2 Lokasi Pengobatan Patah Tulang Guru Singa di Jakarta ……… 24

2.3 Pihak-pihak pendukung di Guru Singa 2.3.1 Bagian Administrasi ………... 35

2.3.2 Bagian Lapangan ……… 36

2.3.3 Bagian Dapur ……….………. 36

2.3.4 Penjaga Pasien ……… 38

BAB 3 PENGOBATAN PATAH TULANG GURU SINGA 3.1 Proses pengobatan patah tulang Guru Singa ………...………. 39

3.1.1 Pengobatan pada pasien rawat jalan …………..……… 41

3.1.2 Pengobatan pada pasien rawat inap …………..….……… 44

(9)

3.1.3 Minyak, Makanan, Minuman, dan Pantangan Pasien ………... 47

3.1.3.1 Minyak Guru Singa ... 47

3.1.3.2 Sup sumsum ………..……… 50

3.1.3.3 Pantangan Pasien ……….………. 52

3.2 Pihak-pihak yang terlibat dalam pengobatan di Guru Singa 3.2.1 Pengobat ……….………….. 53

3.2.2 Pemegang Status Kondisi Pasien ……… 55

3.2.3 Medis ……… 56

3.2.4 Kontrol harian ……….. 57

3.3 Pasien, latar belakang pemilihan pengobatan, dan interaksi 3.3.1 Ynt ……….………... 58

3.3.2 Al ………..……… 60

3.3.3 Jm ...………..……… 62

3.3.4 Hn ………...……….. 63

3.3.5 Humor pengobat ………...… 64

BAB 4 SISTEM PERAWATAN KESEHATAN PADA PENGOBATAN PATAH TULANG GURU SINGA 4.1 Pengobatan patah tulang Guru Singa ……….….. 68

4.1.1 Peranan pengobat dan peranan pasien ……...……….……… 68

4.1.2 Sifat universal dalam peranan penyembuhan ……….……….……… 71

4.1.2.1 Spesialisasi ………...…..………... .71

4.1.2.2 Seleksi dan pendidikan …………...……….………..……… 71

4.1.2.3 Perasaan citra profesional ……….……. 73

4.1.2.4 Harapan akan pembayaran ………..……….. 73

4.2 Pemilihan pengobatan patah tulang Guru Singa …….……… 74

BAB 5 PENUTUP Kesimpulan …...………..……..…... 78

(10)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kartu nama GS alamat Jakarta ………..……….21

Gambar 2 Kartu nama GS alamat Medan ………..………. 21

Gambar 3 Peta DKI Jakarta ………... 24

Gambar 4 Peta Jakarta Timur ……….. 25

Gambar 5 Peta Kelurahan Pondok Kelapa-Pondok Kopi Jakarta Timur ……… 25

Gambar 6 Peta Kelurahan Pondok Kelapa-Pondok Kopi Jakarta Timur (2)...… 26

Gambar 7 Denah tempat pengobatan patah tulang Guru Singa ……….. 33

(11)

DAFTAR TABEL

(12)

xiv

DAFTAR FOTO

Foto 1. Papan nama Yayasan pengobatan Guru Singa ………...………. 27

Foto 2. Ruang kantor GS ……….……. 28

Foto 3. Ruang pengobatan Guru Singa ……….………... 29

Foto 4. Suasana di ruang pengobatan ………... 29

Foto 5. Dapur GS ………. 37

Foto 6. Peralatan yang digunakan pada pengobatan………..………39

Foto 7. Gergaji, mistar, dan alat untuk melihat rontgen ………...…… 44

Foto 8. Kaki pasien yang dirawat inap . ……….….. 45

Foto 9. Minyak Guru Singa ………..……… 50

Foto 10 Sup sumsum.……… 50

Foto 11. Seragam pengobat GS ……….………...… 55

Foto 12. Status kondisi pasien ……….. 55

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara .………. 84 Lampiran 2. Pedoman Pengamatan ……….. 87

(14)

Universitas Indonesia

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk biologis senantiasa menjalankan serta mempertahankan kehidupannya. Dalam menjalankan serta mempertahankan kehidupannya, manusia cenderung menjaga kesehatannya dari berbagai penyakit baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Kesehatan merupakan bagian penting dari kehidupan, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan adalah faktor sosial, faktor budaya, dan ekonomi di samping biologi dan lingkungan (WHO, 1992:16). Bila penyakit sudah diderita maka manusia mencari upaya penyembuhan.

Penyembuhan terhadap suatu penyakit di dalam sebuah masyarakat dilakukan dengan cara-cara yang berlaku di dalam masyarakat tersebut atau sesuai dengan kepercayaan masyarakat tersebut. Ketika manusia menghadapi masalah-masalah di dalam hidup, diantaranya sakit, maka manusia tersebut berusaha untuk mencari obat bagi penyembuh penyakit itu. Seorang yang sakit beserta keluarganya akan berusaha mencari obat dengan berbagai cara untuk kesembuhan penyakitnya tersebut (Hastuti, 2006: 1). Bukan hanya pengalaman, faktor sosial budaya dan faktor ekonomi yang mendorong seseorang mencari pengobatan, namun juga organisasi sistem pelayanan kesehatan, baik modern maupun tradisional, sangat menentukan dan berpengaruh terhadap perilaku mencari pengobatan (Lumenta, 1989: 87-88).

Secara umum, sistem medis dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu: sistem medis ilmiah yang merupakan hasil perkembangan ilmu pengetahuan (terutama dalam dunia Barat) dan sistem medis tradisional yang hidup aneka warna kebudayaan-kebudayaan manusia (Kalangie,1976:15). Pengobatan modern adalah pengobatan yang dilakukan secara ilmiah (Samsunjaya, 2007: 1). Pengobatan tradisional merupakan suatu sistem pengobatan yang (pengetahuan) pada pengalaman dan keterampilan turun temurun (Handoko, 2008: xxxii).

Referensi

Dokumen terkait

Konflik Dayak- Madura memang sering terjadi di Kalimantan Barat, oleh sebab itu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan lagi maka sebaiknya suku Dayak maupun suku

Tan Malaka setelah perjalanan yang panjang dalam memperoleh pengetahuan, Ia menemukan bahwa Epistemologi merupakan permasalahan dasar yang menjadikan Indonesia sebagai negara

Paska perceraian orang tua subyek mengalami hambatan dalam berbagai segi perkembangan diantaranya, kesehatan yang menurun dan penyakit yang sering kambuh,

faktor motivasi kerja (kesejahteraan, lingkungan kerja karir dan kondisi kerja) berpengaruh secara positif signifikan terhadap pemberdayaan sumber daya manusia sebesar 0,595 atau

APLIKASI PEMISAH DAN PENGGABUNG PDF dirancang untuk dapat melakukan proses pemisahan/pemecahan serta penggabungan PDF sesuai dengan yang dikehendaki oleh user. User tinggal

Studi kasus dilakukan di Perusahaan Batik Rara Djonggrang Yogyakarta dengan memberikan kuesioner mengenai keluhan yang dialami pekerja pada bagian tubuh tertentu. Dalam

Setiap pemsahaan berusaha agar produk yang dihasilkannya dapat terjual pada konsumen yang tepat, begitu juga dengan pemsahaan AJB Bumiputera 1912 Gondomanan. Namun

Ketika tangan bergerak maka gelombang ultrasonik mengalami pemantulan yang menyebar dan di antara sinyal yang menyebar tersebut akan mungkin jatuh pada transduser.