• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN ULANG KAWASAN PEMAKAMAN UMUM TANAH KUSIR, JAKARTA SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU RAMAH BURUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN ULANG KAWASAN PEMAKAMAN UMUM TANAH KUSIR, JAKARTA SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU RAMAH BURUNG"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN ULANG KAWASAN PEMAKAMAN UMUM TANAH KUSIR, JAKARTA SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PEMANFAATAN

RUANG TERBUKA HIJAU RAMAH BURUNG

SYAM REZZA FAHLEVI. Perancangan Ulang Kawasan Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta sebagai Salah Satu Bentuk Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Ramah Burung. Di bawah bimbingan BAMBANG SULISTYANTARA.

TPU Tanah Kusir merupakan pemakaman umum yang dikelola oleh Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. TPU Tanah Kusir merupakan salah satu pemakaman umum terbesar di Jakarta dengan luas tapak secara keseluruhan sebesar 519.503 m2. Lokasi Tanah Kusir secara geografis antara 106°45'53,52" BT - 106°46'24,35" BT dan antara 6°14'43,64" LS - 6°15'30,98" LS. Tapak berada pada ketinggian 10 - 42 mdpl dengan kemiringan relatif datar.

Pemakaman umum Tanah Kusir merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dapat dimanfaatkan menjadi salah satu lokasi habitat burung di Jakarta karena posisinya yang strategis. Terletak diantara perumahan dan terdapat Kali Pesanggarahan di dalamnya. Keadaan Tanah Kusir yang lebih hijau dibanding dengan daerah sekelilingnya membuat Tanah Kusir menjadi tempat yang nyaman untuk burung bermain, singgah dan mencari makan. Kawasan TPU Tanah Kusir merupakan RTH penghubung dari lima lokasi utama habitat burung di Jakarta. Lokasi-lokasi tersebut adalah Bantaran Kali Pesanggrahan, Perumahan Pondok Indah, Kawasan Kebayoran, Kawasan Senayan, serta Hutan Kota Srengseng. Namun pada saat ini, jumlah keanekaragaman jenis burung di TPU Tanah Kusir semakin berkurang seiring pembangunan proyek normalisasi Kali Pesanggrahan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan fungsi RTH pada lanskap pemakaman umum, mengevaluasi kondisi eksisting habitat burung, membuat perancangan lanskap pemakaman umum berbasis RTH yang fungsional dan estetik serta menyediakan green

corridor untuk burung agar dapat berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain di Kota

(2)

Penelitian dilaksanakan di wilayah pemakaman Tanah Kusir di Jalan Bintaro Raya Jakarta Selatan dari bulan Februari hingga November 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan proses perencanaan yang dikemukakan oleh Gold (1980) yang meliputi tahap inventarisasi, analisis, sintesis, konsep perencanaan dan detail perancangan.

Proyek Jakarta Emergency Dradging Initiative (JEDI) atau proyek pengendalian banjir melalui normalisasi dan pengerukan 13 sungai di Jakarta dimulai pada pertengahan tahun 2012. Kali Pesanggrahan sepanjang 27 kilom dari Cirendeu sampai Cengkareng mengalami normalisasi. Pelebaran badan sungai dilakukan dari semula 15 m menjadi 40 m. Guna melakukan normalisasi Kali Pesanggrahan, Pemprov DKI akan merelokasi 1.776 makam yang berada di TPU Tanah Kusir dengan luas 9.768 m2. Normalisasi Kali Pesanggrahan yang melewati TPU Tanah Kusir tersebut juga dibarengi dengan pembuatan jalan sebesar 10 m di samping sungai yang mengalami pelebaran. Pelebaran Kali Pesanggrahan tersebut dilengkapi dengan pembuatan tanggul beton di sepanjang badan sungai dengan tinggi 3 m dan juga pengerukan sungai.

Pengamatan burung menggunakan metode MacKinnon List dilakukan sebanyak dua periode pengamatan. Periode pertama adalah sebelum diadakannya pembangunan proyek pelebaran sungai, sedangkan periode yang kedua adalah saat dilaksanakannya proyek pelebaran Kali Pesanggrahan. Pengambilan data burung dengan dua periode tersebut dimaksudkan untuk memperoleh data perbandingan jumlah jenis burung sebelum dan setelah diadakannya proyek pelebaran Kali Pesanggrahan. Pengamatan dilakukan pada jam 6 – 10 pagi. Jenis burung Raja-udang meninting (Alcedo meninting), Kareo padi (Amaurornis phoenicurus), Cekakak Jawa

(Halcyon cyanoventris), Gelatik Jawa (Padda oryzivora), Kipasan belang (Rhipidura javanica),

Gemak loreng (Turnix suscitator), dan Caladi tilik (Picoides moluccensis) tidak dijumpai pada tapak. Output dari penelitian ini adalah perancangan pemakaman Tanah Kusir yang baru lengkap dengan alternatif vegetasi, pembagian ruang, model sirkulasi, serta model site furniture yang berbasis pengembangan RTH ramah burung.

Konsep dasar TPU Tanah Kusir yang direncanakan adalah pemakaman sebagai koridor ruang terbuka hijau (RTH). Koridor ruang terbuka hijau merupakan jalur yang menghubungkan antar RTH sekaligus sebagai salah satu bentuk habitat burung. Hal ini dimaksudkan agar jalur terbang burung tidak terputus pada suatu titik dengan memanfaatkan potensi tapak sebagai ruang terbuka hijau yang belum termanfaatkan secara maksimal. Konsep ini dikembangkan ke dalam konsep ruang, sirkulasi, vegetasi dan fasilitas.

(3)

Perencanaan ruang yang direncanakan berdasarkan konsep ruang yang telah dibuat dibagi menjadi tiga zona, yaitu zona inti (320.385,1 m2), zona konservasi (71.248,8 m2) dan zona pendukung (37.165,5 m2). Subzona dari masing-masing pembagian tersebut, yaitu makam unit Islam, unit kristen, unit budha, unit khusus serta makam relokasi pada zona inti. Ruang konservasi pada zona konservasi, ruang penerimaan dan ruang pelayanan pada zona pendukung. Sirkulasi dibagi menjadi tiga jenis yaitu sirkulasi primer (lebar 3,8 m), sirkulasi sekunder (lebar 1,5 m) dan sirkulasi tersier. Vegetasi yang dikembangkan dikategorikan menjadi empat fungsi yaitu vegetasi dengan fungsi estetika, fungsi konservasi, fungsi pengarah, serta fungsi penyangga. Fasilitas yang mendukung aktivitas juga dikembangkan pada tapak, seperti makam, papan informasi, pergola, bangku taman dan tempat sampah, gerbang dan name sign, tempat parkir, taman, gedung pengelola, musholla, toilet, kios, pos jaga, sarang burung buatan, tempat makan dan minum burung, lampu penerangan, serta saluran drainase.

(4)

iii RINGKASAN

SYAM REZZA FAHLEVI. Perancangan Ulang Kawasan Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta sebagai Salah Satu Bentuk Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Ramah Burung. Di bawah bimbingan BAMBANG SULISTYANTARA.

TPU Tanah Kusir merupakan pemakaman umum yang dikelola oleh Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. TPU Tanah Kusir merupakan salah satu pemakaman umum terbesar di Jakarta dengan luas tapak secara keseluruhan sebesar 519.503 m2. Lokasi Tanah Kusir secara geografis antara 106°45'53,52" BT - 106°46'24,35" BT dan antara 6°14'43,64" LS - 6°15'30,98" LS. Tapak berada pada ketinggian 10 - 42 mdpl dengan kemiringan relatif datar.

Pemakaman umum Tanah Kusir merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dapat dimanfaatkan menjadi salah satu lokasi habitat burung di Jakarta karena posisinya yang strategis. Terletak diantara perumahan dan terdapat Kali Pesanggarahan di dalamnya. Keadaan Tanah Kusir yang lebih hijau dibanding dengan daerah sekelilingnya membuat Tanah Kusir menjadi tempat yang nyaman untuk burung bermain, singgah dan mencari makan. Kawasan TPU Tanah Kusir merupakan RTH penghubung dari lima lokasi utama habitat burung di Jakarta. Lokasi-lokasi tersebut adalah Bantaran Kali Pesanggrahan, Perumahan Pondok Indah, Kawasan Kebayoran, Kawasan Senayan, serta Hutan Kota Srengseng. Namun pada saat ini, jumlah keanekaragaman jenis burung di TPU Tanah Kusir semakin berkurang seiring pembangunan proyek normalisasi Kali Pesanggrahan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan fungsi RTH pada lanskap pemakaman umum, mengevaluasi kondisi eksisting habitat burung, membuat perancangan lanskap pemakaman umum berbasis RTH yang fungsional dan estetik serta menyediakan green corridor untuk burung agar dapat berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain di Kota Jakarta.

Penelitian dilaksanakan di wilayah pemakaman Tanah Kusir di Jalan Bintaro Raya Jakarta Selatan dari bulan Februari hingga November 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan proses perencanaan yang dikemukakan oleh Gold (1980) yang meliputi tahap inventarisasi, analisis, sintesis, konsep perencanaan dan detail perancangan.

Proyek Jakarta Emergency Dradging Initiative (JEDI) atau proyek pengendalian banjir melalui normalisasi dan pengerukan 13 sungai di Jakarta dimulai pada pertengahan tahun 2012. Kali Pesanggrahan sepanjang 27 kilom dari Cirendeu sampai Cengkareng mengalami normalisasi. Pelebaran badan sungai dilakukan dari semula 15 m menjadi 40 m. Guna melakukan normalisasi Kali Pesanggrahan, Pemprov DKI akan merelokasi 1.776 makam yang berada di TPU Tanah Kusir dengan luas 9.768 m2. Normalisasi Kali Pesanggrahan yang melewati TPU Tanah Kusir tersebut juga dibarengi dengan pembuatan jalan sebesar 10 m di samping sungai yang mengalami pelebaran. Pelebaran Kali Pesanggrahan tersebut dilengkapi dengan pembuatan tanggul beton di sepanjang badan sungai dengan tinggi 3 m dan juga pengerukan sungai.

Pengamatan burung menggunakan metode MacKinnon List dilakukan sebanyak dua periode pengamatan. Periode pertama adalah sebelum diadakannya

(5)

iv pembangunan proyek pelebaran sungai, sedangkan periode yang kedua adalah saat dilaksanakannya proyek pelebaran Kali Pesanggrahan. Pengambilan data burung dengan dua periode tersebut dimaksudkan untuk memperoleh data perbandingan jumlah jenis burung sebelum dan setelah diadakannya proyek pelebaran Kali Pesanggrahan. Pengamatan dilakukan pada jam 6 – 10 pagi. Jenis burung Raja-udang meninting (Alcedo meninting), Kareo padi (Amaurornis

phoenicurus), Cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris), Gelatik Jawa (Padda oryzivora), Kipasan belang (Rhipidura javanica), Gemak loreng (Turnix suscitator), dan Caladi tilik (Picoides moluccensis) tidak dijumpai pada tapak.

Output dari penelitian ini adalah perancangan pemakaman Tanah Kusir yang baru lengkap dengan alternatif vegetasi, pembagian ruang, model sirkulasi, serta model site furniture yang berbasis pengembangan RTH ramah burung.

Konsep dasar TPU Tanah Kusir yang direncanakan adalah pemakaman sebagai koridor ruang terbuka hijau (RTH). Koridor ruang terbuka hijau merupakan jalur yang menghubungkan antar RTH sekaligus sebagai salah satu bentuk habitat burung. Hal ini dimaksudkan agar jalur terbang burung tidak terputus pada suatu titik dengan memanfaatkan potensi tapak sebagai ruang terbuka hijau yang belum termanfaatkan secara maksimal. Konsep ini dikembangkan ke dalam konsep ruang, sirkulasi, vegetasi dan fasilitas.

Perencanaan ruang yang direncanakan berdasarkan konsep ruang yang telah dibuat dibagi menjadi tiga zona, yaitu zona inti (320.385,1 m2), zona konservasi (71.248,8 m2) dan zona pendukung (37.165,5 m2). Subzona dari masing-masing pembagian tersebut, yaitu makam unit Islam, unit kristen, unit budha, unit khusus serta makam relokasi pada zona inti. Ruang konservasi pada zona konservasi, ruang penerimaan dan ruang pelayanan pada zona pendukung. Sirkulasi dibagi menjadi tiga jenis yaitu sirkulasi primer (lebar 3,8 m), sirkulasi sekunder (lebar 1,5 m) dan sirkulasi tersier. Vegetasi yang dikembangkan dikategorikan menjadi empat fungsi yaitu vegetasi dengan fungsi estetika, fungsi konservasi, fungsi pengarah, serta fungsi penyangga. Fasilitas yang mendukung aktivitas juga dikembangkan pada tapak, seperti makam, papan informasi, pergola, bangku taman dan tempat sampah, gerbang dan name sign, tempat parkir, taman, gedung pengelola, musholla, toilet, kios, pos jaga, sarang burung buatan, tempat makan dan minum burung, lampu penerangan, serta saluran drainase.

Referensi

Dokumen terkait

Belanja bahan Kegiatan Peningkatan Kualitas Panitera Peradilan Pengadaan Langsung 2.680.000 38 Peningkatan Manajemen Peradilan Umum, KODE RUP: 27060693 KODE RUP SWAKELOLA:

In this study, the critical path will be found by using CPM method on analysis of project scheduling in the traditional ships building process.. 2

Berdasarkan hal tersebut penulis menggunakan metode deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan dan mengolah data yang diperoleh selama pengumpulan data yang kemudian

World Wide Web atau web adalah salah satu pelayanan paling popular yang disediakan oleh internet yang menyediakan akses lebih dari 6 milyar halaman web yang

Namun di percayai masih terdapat banyak kelemahan di kalangan guru pelatih semasa menghadapi latihan praktik berdasarkan laporan penyelidikan terhadap guru pelatih TESL

Dalam kehidupan masyarakat Jawa berbagai macam ragam seni dan budaya hingga kini masih bertahan dan dijalankan, salah satu bentuk upaya dalam pemaknaan ini dapat

Bagi PT Royal Coconut khususnya PT Royal Coconut Airmadidi sebagai masukan yang dapat dipertimbangkan untuk mengetahui kinerja industri tepung kelapa ditinjau dari

Respon Kalus Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa L.) pada Kondisi Cekaman Salinitas (NaCl) secara In Vitro. Institut Teknologi