• Tidak ada hasil yang ditemukan

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BULAN

Juli, serangkaian kegiatan dalam upaya penanggulangan AIDS telah dilakukan sebagaimana diama-natkan dalam Perpres 75/2006. Dalam perencanaan strategik dilaku-kan Pertemuan Tim Pelaksana, dan untuk pengembangan kebijakan dila-kukan pertemuan penyusunan RAN bagi laki-laki berisiko tinggi (LBT) dan rapat peningkatan kurikulum HIV.

KPAN juga mengadakan pelatihan Program PMTS serta Pelatihan Ke-pemimpinan Staf Sekretariat Jaringan Populasi Kunci.

Dari pemantauan dan evaluasi disam-paikan hasil liputan lapangan Program PIK KRR BKKBN Sumut.

Pada bulan Juli ini juga dilaporkan perkembangan terbaru HIV dan AIDS dari Kemkes. ***

Kabar Menara Topas 9

Kabar Menara Topas 9

Kabar Menara Topas 9

Kabar Menara Topas 9

Laporan Kegiatan Bulan Juli 2011 Laporan Kegiatan Bulan Juli 2011Laporan Kegiatan Bulan Juli 2011 Laporan Kegiatan Bulan Juli 2011

KPA Nasional

Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

Sekretariat KPA Nasional: Menara Topas lantai 9— Jalan MH. Thamrin Kav.9 Jakarta Telp.021.3901758 Fax. 021.3902665

Peserta Pelatihan Program PMTS

Pertemuan dengan Delegasi Global Fund

Liputan Program BKKBN Sumut Kilas laporan

• Pertemuan Tim Pertemuan Tim Pertemuan Tim Pertemuan Tim Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana

• Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pembekalan Pembekalan Pembekalan Pembekalan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Program PMTS Program PMTS Program PMTS Program PMTS

• Rapat Koordinasi Rapat Koordinasi Rapat Koordinasi Rapat Koordinasi dan Evaluasi SSF dan Evaluasi SSF dan Evaluasi SSF dan Evaluasi SSF

• Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan Penyusunan RAN Penyusunan RAN Penyusunan RAN Penyusunan RAN bagi Laki bagi Laki bagi Laki bagi Laki----laki laki laki laki Berisiko Berisiko Berisiko Berisiko

• Rapat Kerja Rapat Kerja Rapat Kerja Rapat Kerja Peningkatan Peningkatan Peningkatan Peningkatan Kurikulum HIV Kurikulum HIV Kurikulum HIV Kurikulum HIV dan AIDS dan AIDS dan AIDS dan AIDS

• Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Kepemimpinan Kepemimpinan Kepemimpinan Kepemimpinan Staf Sekretariat Staf Sekretariat Staf Sekretariat Staf Sekretariat Populasi Kunci Populasi Kunci Populasi Kunci Populasi Kunci

Perwakilan Anggota Tim Pelaksana

Laporan

Perkem

bangan

HIV da

n AIDS

Juni 201

1

Pembukaan Rapat Koordinasi dan Evaluasi SSF 2011

(2)

P

ada tanggal 21 Juli 2011, KPAN menggelar Pertemuan Tim Pelaksana di Kantor Ke-menterian Negara Pemberdayaan Perem-puan dan Perlindungan Anak (Kem-PPPA). Pertemuan dihadiri oleh 22 Anggota KPAN dari Kementerian/Lembaga, jaringan popu-lasi kunci, dunia usaha dan organisasi pro-fesi.

Agenda pertemuan adalah paparan draft Laporan Penanggulangan HIV dan AIDS kepada Presiden, rencana pengembangan program pencegahan HIV pada laki-laki be-risiko tinggi dan persiapan pelaksanaan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2011.

Selaku tuan rumah, Kem-PPPA memaparkan program penanggulangan AIDS di lingku-ngan kerjanya. Dalam hal ini, penanggula-ngan AIDS harus memperhatikan isu jender dan perlindungan anak. Kem-PPPA juga te-lah mengeluarkan Permen PPPA Nomor 9/2010 tentang Pedoman Perencanaan dan Penganggaran Dalam Pencegahan dan

Penanggulangan HIV/AIDS Yang Responsif Gender yang diharapkan menjadi panduan bagi semua sektor.

Dari Sekretariat KPAN, Ibu Nafsiah Mboi, me-maparkan bahwa proses penyusunan laporan 5 Tahun Penanggulanagan AIDS sejak Perpres 75/2006 sudah masuk tahap finalisasi. Ibu Naf menyampaikan temuan kemajuan, misalnya penurunan kasus AIDS dari penggunaan napza suntik dan menurunnya angka kematian Odha dalam 5 tahun.

Tentang persiapan HAS 2011, Kemnakertrans yang merupakan koordinator pelaksana juga menyampaikan kemajuan persiapan, misalnya akan membuat web, menyusun struktur pani-tia dan menyiapkan rangkaian agenda pelak-sanaan.

Tindak lanjut pertemuan antara lain, untuk Koordinator pelaksanaan HAS tahun 2012 dan 2013, telah ditentukan yaitu Kem PPPA dan IBCA. ***

Perencanaan Strategik

Pertemuan Tim Pelaksana

Pertemuan Tim Pelaksana

Pertemuan Tim Pelaksana

Pertemuan Tim Pelaksana

(3)

S

ebagai bagian dari upaya penerapan pro-gram PMTS Paripurna, salah satu langkah strategis adalah penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Penanggulangan HIV untuk Laki-laki Berisiko Tinggi (LBT). Untuk lang-kah awal, dilakukan beberapa kali perte-muan, yang secara khusus bertujuan menyusun format kebijakan dan rencana aksi untuk penanggulangan HIV dan AIDS untuk laki-laki berisiko tinggi dan meru-muskan rancangan isi dan muatan dari kebi-jakan yang diperlukan dalam penyusunan rencana aksi tersebut.

Salah satu pertemuan dilakukan pada hari Rabu, 13 Juli 2011 di KPAN. Pertemuan

di-hadiri oleh tim inti penyusun yang telah dibentuk berdasarkan kesepakatan sebelum-nya. Selain itu, hadir pula sektor Pemerintah dan narasumber dari ILO. Rekomendasi yang dihasilkan dari pertemuan antara lain pro-gram harus bersifat struktural, serta harus terkait dengan K3 pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan yang tak kalah penting adalah perlu keterlibatan aktif sektor kementerian/lembaga Pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil.

Selanjutnya ke depan, tim penyusun akan melakukan diskusi intensif untuk mematang-kan konsep sebelum dijadimematang-kan peraturan yang baku. #

dapat diidentifikasi kebutuhan untuk dukungan teknis pada Universitas ataupun Pusat Pelatihan yang bersangkutan. Dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan diskusi panel untuk mengidentifikasi dukungan teknis yang dapat diberikan serta metode pemberian dukungan teknis tersebut.

Di akhir sesi ditetapkan jadwal pelaksanaan dukungan teknis yang dilengkapi dengan fasilitator yang akan memberi mentoring di Universitas yang ditentukan. Dalam hal ini juga diidentifikasi kebutuhan yang terkait dengan pelaksanaan, misalnya dukungan teknis yang berkualitas dan mampu memberi dampak meningkatkan pelaksanaan kurikulum manajemen HIV dan AIDS di Universitas dan Pusat Pelatihan.

D

alam rangka pengembangan pendidikan dan pelatihan Penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, KPAN melaksanakan Rapat Kerja Peningkatan Kurikulum HIV dan AIDS pada tanggal 3-6 Juli 2011 di Jakarta. Lokakarya melibatkan unsur universitas dan lembaga Diklat di lingkungan Kemkes. Tujuan lokakarya adalah memperkuat infrastruktur kurikulum di tingkat universitas dan pusat pelatihan untuk meningkatkan SDM di bidang pendidikan yang mampu merespons epidemi HIV dan AIDS secara efektif, berkualitas dan berkesinambungan

Lokakarya diawali dengan penyajian pelaksanaan kurikulum Manajemen Respons HIV pada tahun 2010 sehingga

Pengembangan Kebijakan

Rapat Kerja Peningkatan Kurikulum HIV dan AIDS

Rapat Kerja Peningkatan Kurikulum HIV dan AIDS

Rapat Kerja Peningkatan Kurikulum HIV dan AIDS

Rapat Kerja Peningkatan Kurikulum HIV dan AIDS

Pertemuan Penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Penanggulangan

Pertemuan Penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Penanggulangan

Pertemuan Penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Penanggulangan

Pertemuan Penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Penanggulangan

AIDS bagi Laki

AIDS bagi Laki

AIDS bagi Laki

(4)

G

lobal Fund untuk AIDS, Tuberkolosis dan Malaria (GFATM) mendukung upaya penang-gulangan AIDS di Indonesia sejak tahun 2004. Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan transparansi penggunaan dana, pada tanggal 26 Juli 2011, Tim Konsultan High Level Panel melakukan kunjungan ke Indonesia.

Kunjungan dilakukan pada 4 Penerima Hibah utama (PR) Program AIDS, yaitu Kemkes, KPAN, PKBI dan NU. Tujuan kunjungan adalah untuk mengetahui kemajuan serta perkem-bangan program yang sedang berjalan. Tim ini merupakan tim independen yang terdiri 4 konsultan yang berasal dari berbagai negara, yang dalam kunjungan kali ini didampingi oleh Olivier Cavey, mantan Fund Portofolio Ma-nager Indonesia.

Selama kunjungan, Tim Konsultan melakukan

pertemuan dan diskusi dengan perwakilan 4 PR. Dari KPAN, hadir dalam pertemuan adalah Sekretaris yang didampingi 3 Deputi. Dialog antara konsultan dengan KPAN mem-bahas capaian dan monitoring program, pengelolaan dana, proses audit, serta sumber daya manusia. Secara umum Sekretaris KPAN, Ibu Nafsiah Mboi menyampaikan bahwa dana dari GF amat bermanfaat bagi Indonesia, terutama untuk perbaikan sistem, peningkatan capaian, perluasan cakupan serta kesinambungan program.

Melalui kunjungan ini, diharapkan GF bisa mendapatkan informasi yang benar dan akurat tentang perkembangan program HIV di Indonesia serta juga menunjukan bahwa Indonesia mampu mengelola dan bertang-gung jawab atas dana yang diberikan.***

The Global Fund High Level Consultants Panel

Kerjasama Regional dan Internasional

Pertemuan Technical Working Group (TWG) CCM

P

ertemuan dalam rangka koordinasi dan pemuktahiran pelaksanaan program dukungan SSF telah dilakukan pada tanggal 21 Juli 2011 di Sekretariat KPAN. Hadir dalam pertemuan terse-but perwakilan dari KPAN, Kemkes, PKBI, NU, anggota CCM, serta pengamat dari masyarakat sipil.

Bapak Edhie Rahmat, Ketua TWG AIDS-CCM membuka pertemuan, yang dilanjutkan dengan paparan perkembangan program dari tiap penerima hibah utama dana AIDS GF yaitu PKBI, Kemkes, KPA dan NU.

Beberapa rekomendasi dan tindak lanjut dari pertemuan ini antara lain: perekrutan untuk SR PKBI masih dalam proses seleksi, selain itu pada pertemuan berikutnya akan dibahas tentang perkembangan program masing-masing PR. Beberapa masalah seperti pengadaan ARV harus segera ditindak lanjuti oleh pihak Kemkes. Untuk pengajuan proposal GF Ronde 11 masih se-dang disusun draft setelah itu akan dilakukan diskusi lanjutan.

Perkembangan lain yang disampaikan adalah tim Kajian Eksternal GF akan datang ke Ja-karta dalam satu minggu, dimulai pada 19 September 2011 yang akan menilai situasi epidemi dan perkembangannya secara nasional. Untuk itu amat diharapkan kontribusi dan partisipasi dari semua pihak. **

(5)

D

ukungan GF ATM dimulai sejak 1 Juli 2009 melalui Ronde 8 yang dilaksanakan di 12 provinsi oleh tiga PR (KPA, Kemkes, dan PKBI). Mulai 1 Juli 2010 pengelolaan dana dikem-bangkan menjadi empat PR, dengan tamba-han NU. Dengan mitra pelaksana adalah PKM, LSM dan jaringan populasi kunci.

Untuk melihat capaian dan perkembangan program, maka dilaksanakan pertemuan un-tuk mengevaluasi dukungan SSF semester 2 (Januari-Juni 2011) untuk jajaran PR KPA. Pertemuan evaluasi diadakan di Jakarta pada tanggal 26-29 Juli 2011. Hadir dalam perte-muan adalah wakil dari 33 SR KPA.

Pada hari pertama, berlangsung pembukaan dan paparan tentang SRAN oleh Sekretaris KPAN, Ibu Nafsiah Mboi yang dilanjutkan den-gan pertemuan khusus antar Sekretaris KPA Provinsi. Sesi berikutnya adalah paparan pro-gram PMTS, yaitu penguatan stakeholder dan komunikasi perubahan perilaku.

Di hari kedua, para peserta masih mendapat pembekalan tentang PMTS yaitu manajemen pasokan kondom dan penatalaksanaan IMS.

Materi lainnya yang disampaikan adalah ren-cana kerja serta persiapan implementasi program.

Hari ketiga, disampaikan paparan tentang pengobatan dan perawatan AIDS disusul dengan materi PABM. Selain itu, dalam rang-kaian pertemuan ini, staf KPA daerah juga dibekali peningkatan kapasitas dalam bidang monitoring dan evaluasi.

Dalam pertemuan ini telah dicapai kesepaka-tan rencana kerja dan target dari tiap provinsi untuk mendukung target nasional. Selain itu, tiap daerah juga harus selalu me-lakukan koordinasi dan monitoring dengan jajaran di daerah.***

dibutuhkan adalah kepemimpinan. Untuk itu pada tanggal 18-20 Juli 2011, KPAN mengadakan pelatihan Kepemimpinan Staf Sekretariat Populasi Kunci di Jakarta.

Dalam pelatihan yang diikuti perwakilan dari IPPI, OPSI, PKNI dan GWL INA, diberikan materi tentang komunikasi, kepemimpinan, membangun tim, manajemen burn out, pengelolaan keuangan dasar serta manajemen konflik dan solusinya.

Tindak lanjut dari Pelatihan ini adalah tiap jaringan populasi kunci harus memiliki ren-cana kerja pembinaan daerah. **

S

ejak awal berdirinya, Jaringan Populasi Kunci tingkat nasional diharapkan menjadi jaringan sentral dan kunci dalam upaya penanggulangan AIDS. Jaringan Nasional yang kuat akan mempermudah dalam melakukan pembinaan dan koordinasi dengan jaringan daerah tempat populasi kunci berada.

Berbagai upaya peningkatan kapasitas staf sekretariat terus diupayakan agar mampu mendorong, mendukung dan melakukan pembinaan kapasitas individu dan lembaga yang ada di daerah. Agar mampu melakukan hal tersebut, salah satu peningkatan kapasitas yang

Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi GF SSF

Pelatihan Kepemimpinan Staf Sekretariat Populasi Kunci

Pelatihan Kepemimpinan Staf Sekretariat Populasi Kunci

Pelatihan Kepemimpinan Staf Sekretariat Populasi Kunci

Pelatihan Kepemimpinan Staf Sekretariat Populasi Kunci

Koordinasi

(6)

D

alam upaya meningkatkan cakupan dan perluasan program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS), KPAN bersama KPA Provinsi dan Kab/Kota, Dinas Kesehatan Kab/ Kota dan 13 LSM mengembangkan program di 22 Kab/Kota, yang meliputi Provinsi banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur. Program akan bergulir mulai 1 Juli 2011.

Agar program dapat berjalan dan menghasil-kan capaian maksimal diperlumenghasil-kan peningkatan kapasitas dan koordinasi dari seluruh kompo-nen pendukung. Atas dasar itu KPAN men-gadakan Pelatihan Pembekalan PMTS sebe-lum program dimulai.

Tujuan pelatihan adalah meningkatkan serta

menyamakan pemahaman program PMTS se-cara komprehensif pada Pengelola Program dari 13 LSM, 5 KPAP, serta 22 KPA dan 22 Dinkes Kab/ Kota.

Pada kegiatan yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 4-7 Juli 2011 ini, peserta diberi-kan pemahaman tentang 4 komponen pro-gram PMTS, pembagian tugas dan tanggung jawab serta proses pelaporan dan monitoring. Hasil dari pelatihan ini adalah tersusunnya rencana kerja tiap Provinsi yang selanjutnya diterapkan di wilayah masing-masing.

Dalam pelatihan ini juga dilakukan Kontrak Kerjasama antara Sekretaris KPAN dengan Sekretaris KPAP dan KPA Kab/Kota serta pimpinan LSM pengelola program. ()

Pelatihan Pembekalan Pelaksanaan

Pelatihan Pembekalan Pelaksanaan

Pelatihan Pembekalan Pelaksanaan

Pelatihan Pembekalan Pelaksanaan

Program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS

Program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS

Program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS

Program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS))))

Penguatan KPA Nasional dan Daerah

Pemantauan dan Evaluasi

Liputan Program PIK KRR BKKBN Sumut

Liputan Program PIK KRR BKKBN Sumut

Liputan Program PIK KRR BKKBN Sumut

Liputan Program PIK KRR BKKBN Sumut

R

iskesdas Kemkes tahun 2010 menunjukan bahwa pengetahuan komprehensif remaja terhadap informasi HIV dan AIDS baru men-capai 11,6%, jauh dibawah target Inpres 3 tahun 2010 Tentang Percepatan Pencapaian MDG’s sebesar 75% dari pada penduduk usia 15-24 tahun. Untuk itu program pemberian informasi yang efektif amat dibutuhkan.

Menjawab tantangan itu, BKKBN sebagai sektor Pemerintah yang bertanggung jawab dalam pembe-rian informasi kesehatan reproduksi remaja (KRR) mendorong program inovatif dalam menjangkau remaja. Salah satunya melalui Program Informasi dan Konseling (PIK) KRR. Program ini tersebar di seluruh Indonesia, dan salah satu yang terbaik adalah di Sumatera Utara.

Di Sumut, PIK KRR BKKBN bekerja sama dengan Universitas Sumatera Utara melalui lembaga SaHIVa (Sadar Hidup Itu Vital Adanya). SaHIVa aktif menjangkau dan memberikan informasi KRR untuk mahasiswa dan remaja sejak tahun 1998. Program yang dilakukan antara lain pelatihan, kampanye, informasi melalui sosial media dan seni pertunjukan. SaHIVa yang didukung penuh pihak kampus juga banyak mencetak remaja berprestasi dan ikut dalam kegiatan baik di tingkat nasional maupun internasional.

Ke depan, SaHIVa berharap terus muncul lembaga lain di seluruh Indonesia yang memiliki perhatian terhadap remaja, sehingga bisa dibangun jejaring kerja yang baik dan pemberian informasi KRR bagi mahasiswa dan remaja bisa efektif dan berkesinambungan. ***

(7)

Laporan Kumulatif Juni 2011

Estimasi Kementerian Kesehatan (Kemkes) tahun 2009, menunjukkan terdapat 186.257 orang yang rawan terinfeksi HIV di Indonesia.

Laporan kumulatif triwulan dua yang disampai-kan Kemkes menunjukdisampai-kan hingga Juni 2011 ter-dapat 26.483 kasus AIDS dan 66.693 kasus HIV, dengan total berjumlah 93.176 kasus atau 50% dari estimasi nasional. Data yang ma-suk berasal dari 32 provinsi dan 300 kab/kota. Dari risikonya, penularan melalui transmisi sek-sual (heteroseksek-sual dan lelaki seks lelaki) meru-pakan yang tertinggi, sebanyak 57,7%, disusul penggunaan narkoba suntik 36,2%, dari Ibu kepada anak 2,8%, dan tranfusi darah 0,2%. Se-dangkan dari faktor usia, dilaporkan, usia muda antara 20-29 tahun merupakan kelompok yang tertinggi 46,4%, disusul kelompok umur 30-39 tahun sebanyak 31,5% dan usia 40-49 tahun se-besar 9,8%.

10 daerah dengan kasus AIDS tertinggi, berturut-turut adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Papua, Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, DI Yogyakarta dan Su-lawesi Utara. Sedangkan pada kasus HIV, dila-porkan provinsi terbanyak adalah DKI Jakarta,

Jawa Timur, Papua, Jawa Barat, Sumatera Utara, Bali dan Jawa Tengah.

Laporan dukungan, perawatan dan pengo-batan menunjukkan, hingga Juni 2011 terda-pat 21.775 Odha yang telah menerima ARV, dengan kematian dari 46% di tahun 2006 tu-run menjadi 22% pada tahun 2010. Jumlah layanan kesehatan yang telah melakukan du-kungan perawatan dan pengobatan adalah layanan konseling dan tes sukarela (VCT) di 388 di RS, Puskesmas, Lapas/Rutan, dan LSM, layanan perawatan dan pengobatan terdapat di 207 RS,

Layanan Metadon terdapat di 68 lokasi yang terdiri dari RS, PKM dan Lapas/Rutan dan men-jangkau 2545 orang.

Laporan Triwulan 2 Tahun 2011 (April-Juni 2011)

Terdapat 2001 kasus AIDS baru yang dila-porkan, terdiri dari 1298 laki-laki (64,9%) dan 703 perempuan (35,1%). Berdasarkan cara pe-nularan: transmisi seksual (heteroseks dan LSL) 78,5%, IDU 16,3%, perinatal 4,7% dan transfusi darah 0,2%. Sedangkan berdasar kelompok umur: 20-29 tahun 36,4%, 30-39 tahun 34,5% dan 40-49 tahun 13,3%.**

Pengelolaan Data dan Informasi

Laporan Triwulan HIV dan AIDS Juni 2011

Laporan Triwulan HIV dan AIDS Juni 2011

Laporan Triwulan HIV dan AIDS Juni 2011

Laporan Triwulan HIV dan AIDS Juni 2011

(8)

Rencana Kegiatan Bulan Agustus 2011

No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Rencana Hasil

1 Pertemuan Evaluasi Peren-canaan dan Penganggaran HIV dan AIDS

Melakukan identifikasi hasil-hasil pelaksanaan perencanaan dan penganggaran tahun 2010 dan merumuskan rencana kerja dan penganggaran program penanggulangan AIDS 2012 untuk provinsi.

Tersedianya dokumen rencana kerja dan anggaran program penanggulangan HIV dan AIDS KPA Provinsi untuk tahun 2012

2 Lokakarya Penguatan Penge-lola Keuangan, Monev dan Pelaporan

Meningkatkan kemam-puan Pengelola Adminis-trasi dan Pengelola Monev/Program dalam pembuatan laporan dan evaluasi pengelola keuan-gan dan logistik

Dapat melakukan pelaporan tepat waktu serta dapat lebih mandiri dalam melakukan advokasi dan mengakses dana lokal.

3 Pertemuan Persiapan Sertifi-kasi E-Learning

Adanya masukan

penyempurnaan modul, dan penyesuaian dengan standar untuk

mendapatkan akreditasi dari Kemkes

Masukan revisi dan uji coba sebelum dilakukan

diseminasi secara luas

4 Persiapan Pelaksanaan Peri-ngatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2011

Pertemuan untuk menen-tukan tema serta mem-persiapkan puncak acara kegiatan

Tersedianya draft buku pe-doman HAS 2011

5 ICAAP 10 Busan, Korea Sela-tan

Merupakan kongres HIV dan AIDS se-Asia Pasifik sebagai ajang berbagi pengalaman dan pembe-lajaran

Adanya pembelajaran yang bisa diterapkan dalam upaya penanggulangan AIDS di In-donesia

Referensi

Dokumen terkait

bahwa keragaman budaya dan kekayaan alam Indonesia dalam bentuk pengetahuan tradisional, ekspresi budaya tradisional, sumber daya genetik, dan potensi indikasi geografismerupakan

- Stadium IVS (pada pasien usia <12-18 bulan) : tingkat kesembuhan tinggi 85-92% setelah staging dan reseksi tumor tanpa kemoterapi dan atau radioterapi; bayi

Dari hasil analisa tentang studi numerik distribusi temperatur dan kecepatan udara di Ruang Keberangkatan Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya yang telah

Penyerahan Karya Sayembara paling lambat diterima panitia pelaksana sayembara di Sekretariat Panitia Sayembara pada hari Rabu 18 Juli 2016 jam 15.00 Wib. Peserta

(1) IPTEK dan Penelitian, (2) Peranan penelitian dalam perkembangan ilmu dan teknologi, (3) Prinsip dasar dan desain penelitian, (4) Usulan penelitian dan

10.0 % 1 0.10 Dewan Komisaris telah memiliki komposisi, intergritas dan kompetensi yang sesuai dengan kompleksitas Bank OCBC NISP, melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara

Jenis tanaman berperawakan rendah di pekarangan Kecamatan Teluknaga, Citeureup dan Pacet ( K = konstansi keterdapatan ) No. Cabe besar Pandan wangi Belitung Panglai Opiopogon

Algoritma asimetris disebut juga dengan kriptografi kunci publik karena algortima ini memiliki kunci yang berbeda untuk enkripsi dan dekripsi, dimana enkripsi