• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan pikiran, akal budi manusia, adat istiadat, sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang (beradab, maju), dan sesuatu yang sudah menjadi menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah. Budaya merupakan hasil dari pemikiran manusia yang diwariskan secara turun-temurun dan mempengaruhi pola pikir manusia tersebut.

Kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat. Kebudayaan merupakan keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya. Kebudayaan menurut Koentjaraningrat (1990:203-204) merupakan hasil interaksi antara manusia dan lingkungan hidupnya. Selanjutnya, sistem nilai merupakan hasil kegiatan manusia dalam hubungannya dengan kehidupan, dengan karya, dengan waktu, dengan alam, dan dengan manusia itu sendiri.

Salah satu hasil dari kebudayaan adalah karya sastra. Karya sastra merupakan deskripsi atau gambaran kehidupan yang dituangkan dalam bentuk yang lebih sederhana, seorang penulis langsung menggambarkan atau mendeskripsikan cerminan hidup dari seseorang ataupun lingkungan sekitarnya dengan bahasa yang sederhana. Karya sastra

(2)

adalah wujud dari buah pemikiran manusia yang secara sadar maupun tidak sadar yang tergambar melalui perbuatan maupun perwujudan keseharian. Sastra juga memiliki banyak manfaat dan sekaligus memiliki banyak dampak yang mempengaruhi watak maupun sikap.

Sastra adalah karya tulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2008). Karya sastra merupakan karangan yang mengandung nilai-nilai

kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah. Selain itu, karya sastra juga dianggap sebagai sarana untuk menyampaikan nilai-nilai dan ajaran kepada pembaca. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas dan berguna bagi manusia.

Peran karya sastra dalam dunia pendidikan sangatlah penting. Pendidikan merupakan pilar kemajuan suatu bangsa, bahkan menjadi peran paling utama dalam kemajuan bangsa. Keadaan suatu bangsa tentu sangat dipengaruhi bagaimana kondisi manusia yang berada di dalam bangsa tersebut. Maju atau tidaknya suatu bangsa dipengaruhi oleh masyarakatnya, karena pada dasarnya yang berperan dalam menjalankan suatu bangsa adalah orang-orang yang menempati bangsa itu sendiri.

Dalam sepuluh tahun terakhir ini, Negara Tiongkok mengalami kemajuan yang sangat pesat di berbagai bidang, termasuk di bidang pendidikan. Adapun ciri-ciri sistem pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah Tiongkok adalah sebagai berikut: (i) perihal pendidikan tidak dikaitkan dengan agama; (ii) pendidikan diselenggarakan oleh keluarga dan negara; dan (iii) tujuan pendidikan adalah mendidik masyarakat menjadi

(3)

orang yang berhati mulia dan menghormati sesama. Ketiga unsur tersebut merupakan sistem yang diterapkan oleh Negara Tiongkok untuk memajukan pendidikan di negaranya (http://pakguruonline.pendidikan.net). Disamping memajukan pendidikan di negaranya, tentunya pemerintah Tiongkok juga meningkatkan kualitas pendidikannya.

Untuk mempersiapkan kualitas pendidikannya, pemerintah Tiongkok menekankan pentingnya pendidikan pra sekolah melalui pembacaan buku-buku ajaran kuno seperti Bai Jia Xing《百家姓》, Qian Zi Wen《千字文》, Di Zi Gui《弟子规》 dan San Zi Jing《三字经》sebagai bacaan dasar agar pendidikan yang baik dapat ditanamkan sejak kecil.. San Zi Jing 《三字经》 merupakan salah satu karya sastra peninggalan budaya Tiongkok yang disusun oleh Wang Ying Lin (1223-1296) pada masa Dinasti Song (1127-1279). Kitab ini sangat berharga karena merupakan peninggalan dari orang-orang suci dan berusia lebih dari 700 tahun. Kitab ini terdiri dari enam bagian yang meliputi bahasa, sastra, sejarah, filsafat, astronomi, etika hubungan manusia, dan unsur-unsur moralitas. Sejak masa Dinasti Song, Yuan, Ming, Qing dan sampai saat ini kitab San Zi Jing masih sangat diminati oleh masyarakat Tiongkok.

San Zi Jing disebut juga ‘Tiga Karakter Klasik Tiongkok’ karena bait-baitnya

terdiri atas untaian tiga karakter yang pendek dan sederhana. Bentuk tiga serangkai yang sederhana ini bertujuan untuk memudahkan anak-anak belajar mengingat kata-kata, mengenal kata-kata, dan membaca. Selain memiliki fungsi untuk mengenal karakter (huruf) Mandarin, kitab ini berfungsi juga untuk memperluas wawasan, menanamkan konsep etika dalam kehidupan sehari-hari dan pengetahuan tentang perkembangan sejarah Tiongkok.

(4)

Dengan membaca San Zi Jing《三字经》, maka secara langsung seorang anak akan diperkenalkan mengenai sastra Tiongkok, bahasa Tiongkok, budaya Tiongkok, nilai-nilai kesopanan sosial, peristiwa-peristiwa sejarah Tiongkok yang menggambarkan keteladanan tokoh-tokoh sejarah Tiongkok, pentingnya pendidikan dan ajaran tentang cara dan sikap belajar. Kitab ini menyajikan satu atau beberapa cerita yang mudah dimengerti sehingga memotivasipembacanya untuk dapat berpikir kritis, dan belajar tentang pendidikan. Nilai dan kualitas inilah yang menjadikan kitab San Zi Jing menjadi pilihan pertama sebagai kitab dasar pembelajaran di Negara Tiongkok.

Kitab San Zi Jing tidak hanya ditujukan kepada anak-anak, tetapi juga orang dewasa, karena melalui kitab ini diharapkan tidak hanya memahami isi kitab San Zi Jing, tetapi juga dapat mengajarkan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya. Ajaran dan standar dalam kitab San Zi Jing tidak didasarkan pada agama, kepercayaan ataupun etnis tertentu, dan juga tidak tergantung pada usia. Oleh karena itu kitab ini dapat dipelajari secara bebas oleh siapapun.

Kitab San Zi Jing menanamkan pemahaman terhadap budaya tradisional Tiongkok, yang menekankan pendidikan pra sekolah dengan penanaman nilai-nilai pendidikan khususnya kepada pentingnya pendidikan bagi seseorang, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Dengan memahami isi kitab San Zi Jing ini, pembaca dapat menangani dan menghadapi situasi di kemudian hari sehingga si pembaca diharapkan dapat menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara serta menjadi teladan bagi setiap orang. Selain di Tiongkok, kitab San Zi Jing 《三字经》ini telah digunakan di sekolah-sekolah di berbagai negara.

(5)

Kitab San Zi Jing baik untuk dikaji karena kitab ini memiliki nilai pendidikan yang sangat kuat. Nilai pendidikan yang terdapat di dalam kitab San Zi Jing ini mengandung unsur-unsur pengajaran seperti pentingnya pendidikan sejak dini. Hal ini tercermin melalui ucapan dan tingkah laku tokoh-tokoh cerita yang terdapat di dalam kitab San Zi Jing. Selain itu terdapat juga unsur pengajaran yang terkait dengan motivasi belajar. Tokoh-tokoh cerita di dalam kitab ini memberikan contoh-contoh yang baik untuk memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Melalui teknik atau cara dan sikap belajar tertentu tokoh-tokoh pada cerita tersebut menjadi termotivasi untuk belajar lebih giat.

Kitab San Zi Jing juga menyampaikan pendidikan tidak memandang tingkat sosial, usia, waktu, dan tempat. Melalui ungkapan-ungkapan yang disampaikan oleh tokoh-tokoh cerita tersebut tercermin bahwa siapapun mendapatkan kesempatan untuk belajar walau di usia tua, berasal dari tingkat sosial yang rendah, kapan saja dan dimanapun berada. Unsur-unsur tersebut merupakan ajaran San Zi Jing yang mengandung nilai-nilai pendidikan yang bertujuan untuk mengajarkan agar manusia mengetahui tentang pentingnya pendidikan sejak dini, dan dapat membentuk cara, sikap, dan proses belajar anak. Dengan demikian anak diharapkan tidak hanya menjadi anak yang pintar, rajin, disiplin, mandiri, kreatif, bertanggungjawab, dan tetapi berakhlak mulia. Ajaran San Zi Jing tersebut disajikan dalam bentuk cerita dari tokoh-tokoh sejarah dan para filosofi. Figur dan perilaku tokoh-tokoh tersebut dijadikan teladan bagi pembaca. Ajaran San Zi Jing inilah yang menjadi tolak ukur bagi masyarakat Tiongkok untuk berpikir dan berperilaku dalam kesehariannya.

(6)

Kondisi dan situasi cara belajar anak bangsa Indonesia yang masih terlihat sampai saat ini adalah budaya malas dan mencontek. Contoh budaya malas yang terlihat pada anak adalah ketika mereka meniru pekerjaan rumah atau tugas lain dari teman sekelasnya di sekolah pada hari pengumpulan tugas tersebut dan contoh budaya mencontek pada anak ditemukan ketika pada saat ujian berlangsung ditemukannya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pelajar. Situasi ini cukup jelas terlihat di Indonesia (Alhadza:2002.).

Budaya membaca dan belajar anak-anak juga masih sangat lemah. Hal ini disebabkan kurangnya minat pelajar untuk membaca dan menambah ilmu pengetahuan dengan menggunakan fasilitas perpustakaan sebagai wadah tempat membaca. Pada kenyataannya perpustakaaan malah digunakan oleh sebagian anak hanya sebagai tempat untuk jejaringan social dengan menggunakan fasilitas internet, bukan untuk membaca, belajar, dan mencari informasi tentang ilmu pengetahuan.

Perilaku tersebut kurang sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 sebagaimana yang tertera pada pembukaannya, yaitu tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat tersebut menyandang dua kata pokok, yaitu kata kehidupan dan kecerdasan. Masing-masing individu memiliki kecerdasan dalam taraf tertentu, dicerminkan dalam perilaku dengan indikator aktif, objektif, analitis, aspiratif dan inovatif, dinamis, dan antisipatif, berpikiran terbuka dan maju, serta mencari solusi.

(7)

Oleh karena itu pendidikan merupakan fenomena fundamental atau asasi dalam kehidupan manusia. Pendidikan itu terjadi di setiap sendi kehidupan umat manusia ; dengan perkataan lain pendidikan berlangsung didalam kehidupan manusia sebagai makhluk individu, sosial, religi, estetika dan budaya. Terkait dengan pendidikan, penulis menyajikan suatu sudut pandang tentang budaya belajar bangsa China yang terdapat didalam kitab San Zi Jing, yang tentunya diharapkan dapat memperkaya khazanah budaya belajar bangsa. Di Indonesia, kitab San Zi Jing ini belum dijadikan referensi untuk sistem pendidikan. Padahal jika dilihat dari fungsinya, pengajaran berbasis San Zi Jing sudah diterapkan di dunia pendidikan di China.

Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik mengangkat objek kajian tentang nilai pendidikan yang terdapat di dalam kitab San Zi Jing untuk penelitian skripsi penulis. Dengan menganalisis nilai-nilai pendidikan yang terdapat di dalam kitab San Zi Jing, maka dapat diperoleh gambaran nilai pendidikan baik pendidikan moral, sosial dan budaya yang diterapkan oleh para tokoh sejarah dan filosof Tiongkok di dalam cerita-cerita sejarah Tiongkok pada kitab San Zi Jing tersebut. Nilai pendidikan moral, sosial dan budaya yang terdapat di dalam kitab San Zi Jing diharapkan dapat dijadikan sebuah model pengajaran untuk pendidikan formal, nonformal dan informal bagi anak-anak Indonesia. Melalui penelitian skripsi ini, diharapkan esensi nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalam kitab San Zi Jing tersebut kelak dapat diaplikasikan kepada masyarakat Indonesia untuk tujuan menciptakan cara dan sikap belajar bagi anak-anak Indonesia.

(8)

Dengan demikian anak-anak bangsa Indonesia tidak saja menjadi anak yang pintar, rajin, disiplin, mandiri, kreatif, bertanggung jawab, tetapi juga menjadi anak yang berakhlak mulia, sopan santun dalam tataran etika maupun estetika dan berperilaku dalam hidup dan kehidupan secara ideal. Melalui penelitian skripsi, diharapkan generasi muda bangsa Indonesia yang cenderung merosot dapat dibangun kembali melalui model pengajaran San Zi Jing.

1.2 Batasan Masalah

Menghindari batasan masalah yang terlalu luas dan dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian dengan memfokuskan pada Nilai-nilai pendidikan, yang terdiri atas: Nilai pendidikan moral, pendidikan sosial dan pendidikan budaya yang terdapat dalam kitab San Zi Jing《三字经》.

Data yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah data berupa kutipan-kutipan yang berisi tentang nilai-nilai pendidikan yang terdapat pada kitab San Zi Jing. Dari enam bagian yang terdapat dalam Kitab San Zi Jing, data yang diambil untuk dijadikan data primer adalah bagian VI pada kitab San Zi Jing, yaitu bagian tentang cara dan sikap belajar. Alasan memilih bagian VI karena bagian VI tersebut berisi tentang cerita-cerita sejarah yang menggambarkan perilaku tokoh-tokoh sejarah, terkait dengan pemikiran tentang dunia pendidikan. Dari perilaku tokoh-tokoh sejarah tersebut, seluruh cerita memerikan nilai-nilai pendidikan. Bagian VI dari kitab San Zi Jing dianggap mewakili data penelitian yang berkenaan dengan nilai pendidikan moral, pendidikan sosial dan pendidikan budaya.

(9)

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut.

1. Nilai-nilai pendidikan apakah yang terdapat pada bagian VI kitab San Zi Jing 《三字经》?

2. Apakah bagian VI kitab San Zi Jing 《三字经》berpengaruh kepada kehidupan sosial yang menggunakannya ?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan yang terdapat pada bagian VI kitab San

Zi Jing《三字经》.

2. Mendeskripsikan pengaruh bagian VI kitab San Zi Jing 《 三 字 经 》 pada kehidupan sosial pengguna.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari kitab San Zi Jing 《 三 字 经 》 terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Berikut adalah penjelasan kedua manfaat tersebut.

(10)

1.5.1 Manfaat Teoritis

Kitab San Zi Jing 《三字经》merupakan kumpulan dari inti ajaran budaya leluhur masyarakat Tiongkok yang mengandung nilai pendidikan. Kitab ini merupakan harta warisan yang tidak ternilai harganya yang diturunkan oleh nenek moyang kepada generasi selanjutnya. Secara teoritis, penelitian ini memberi kontribusi kepada ilmu kesusatraan dan pendidikan, khususnya nilai pendidikan moral, sosial, dan budaya pada karya sastra.

Hasil penelitian tentang nilai pendidikan yang terkandung di dalam kitab San Zi

Jing 《三字经》dapat dijadikan pedoman untuk memahami dan mampu mempengaruhi

cara berpikir dan bertindak dapat menambah wawasan para pendidik dan masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan teori kesusastraan dan pendidikan. Penelitiaan ini juga dapat memperkaya kajian sosiologi sastra melalui karya sastra dan kajian sosial. Selain itu penelitian ini juga dapat memperkaya kajian pendidikan dalam sastra. Bagi peneliti dan orang-orang yang berminat mengkaji kitab

San Zi Jing diharapkan penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya.

1.5.2 Manfaat Praktis

Diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran informasi, khasanah, wacana kepustakaan, serta dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dan juga dapat dipakai untuk referensi sekolah khususnya untuk guru sekolah dalam mendisain modul cara dan sikap belajar dan selanjutnya menyusun buku tentang nilai-nilai pendidikan pada San Zi Jing yang dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat yang diperoleh peneliti yaitu dapat lebih mendalami ilmu stilistika dan nilai-nilai moral melalui proses menganalisis nyanyian rakyat pada kumpulan elong ugi

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikaji oleh peneliti, maka tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan bentuk-bentuk dan fungsi deiksis sosial yang terdapat pada tuturan

Dari hasil kuesioner pada gambar III.23 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar anak-anak usia 6 sampai dengan 12 tahun dapat menggunakan aplikasi ini dengan

Berdasarkan pendapat-pendapat pada teori di atas peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah sebuah upaya pendidikan terhadap siswa dalam menanamkan

Pada skripsi ini peneliti menelaah dan menganalisis dari kitab Abu Syuhbah mengenai Ya`jûj dan Ma`jûj, hadis-hadis yang dikumpulkan dalam skripsi ini diperoleh dengan

Objek penelitian pada penulisan ini adalah pengaruh hukum dan budaya Jawa terhadap keputusan perempuan yang menjadi korban KDRT untuk melaporkan kasusnya pada pihak

Dibidang agama dan Sosial kehidupan bermasyarakat sebagai dasar perkembangannya nilai-nilai, norma-norma, dan kaidah-kaidah tersebut cenderung mengalami penurunan secara

Tujuan Penelitian 1 Untuk mengetahui apa saja nilai-nilai pendidikan karakter menurut Imam al-Ghazali dalam kitab Ayyuhal Walad 2 Untuk mengetahui apa saja nilai-nilai pendidikan