• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN NOVEL SEBELAS PATRIOT KARYA ANDREA HIRATA. Sudaryono dan Iswandinata FKIP UNIVERSITAS JAMBI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN NOVEL SEBELAS PATRIOT KARYA ANDREA HIRATA. Sudaryono dan Iswandinata FKIP UNIVERSITAS JAMBI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN NOVEL “SEBELAS PATRIOT” KARYA ANDREA HIRATA

Sudaryono dan Iswandinata FKIP UNIVERSITAS JAMBI ABSTRACT

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan tokoh dan penokohan novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata. Hasilnya Novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata memiliki 13 orang tokoh dan menggunakan teknik penokohan analitik, dramatik, dan campuran (analitik dan dramatik).

Kata kunci: novel, tokoh dan penokohan. Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan suatu wadah untuk mengungkapkan gagasan, ide, dan pikiran dengan gambaran-gambaran pengalaman. Karya sastra menyuguhkan pengelaman batin yang dialami pengarang kepada penikmat karya sastra (masyarakat). Karya sastra bukan hanya refleksi sosial melainkan sebuah gagasan tentang dunia atau gagasan atas realita sosiologis yang melampaui waktunya. Semi (1993: 8) mengatakan bahwa obyek karya sastra adalah pengalaman-pengalaman hidup manusia terutama yang menyangkut sosial budaya, kesenian dan sistem berpikir.

Karya sastra dapat memberikan pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra. Pembaca akan memperoleh pengalaman batin dan berbagai tafsiran terhadap kisah yang disajikan. Kisah-kisah itu disajikan dalam berbagai bentuk karya sastra, salah satunya adalah novel. Sebuah novel biasaya menceritakan kehidupan manusia dalam berinteraksi

(2)

dengan lingkungan dan sesamanya yang menonjolkan watak tokoh pada setiap pelakunya. Novel menceritakan kehidupan para tokoh-tokoh dengan sikap, sifat serta watak yang dibuat berbeda oleh penulisnya. Kosasih (2012: 60) mengatakan novel merupakan karya imanjinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa tokoh.

Tokoh dan penokohan Novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata dijadikan sebagai objek penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan objektif.

Berdasarkan uraian latar belakang penulis melakukan penelitian mengenai tokoh dan penokohan. Penelitian ini penulis tuangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Analisis Tokoh dan Penokohan Novel "Sebelas Patriot Karya Andrea Hirata.

Rumusan Masalah

1. Siapakah tokoh-tokoh novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata? 2. Bagaimana penokohan novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata? Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan tokoh novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata. 2. Mendeskripsikan penokohan novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti sendiri, yaitu sebagai penambah wawasan keilmuan yang diperoleh selama berada di bangku kuliah, khususnya mengenai penokohan pada novel.

2. Bagi peneliti lain, yaitu bisa dijadikan sebagai bahan rujukan atau perbandingan untuk meneliti sastra, khususnya novel, baik dari perspektif yang sama maupun yang berbeda.

3. Sebagai dokumen mengenai kajian sastra, khususnya penokoha pada novel.

4. Sebagai panduan apresiasi karya sastra, khususnya novel bagi para pelajar, para mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya yang mencintai dunia sastra.

(3)

Pengertian Novel

Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang banyak digemari oleh masyarakat penikmat karya sastra. Novel adalah cerita dalam bentuk prosa yang cukup panjang dan meninjau kehidupan sehari-hari (Firdaus, 1998: 108).

Tokoh dan Penokohan Tokoh

Sudjiman (1991: 43) menyatakan bahwa tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa. Sementara itu,Aminudin (1995: 79) berpendapat bahwa tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga pelaku itu mampu menjalin suatu cerita. Sayuti (1996 : 43) menegaskan bahwa tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa dalam cerita itu.

Penokohan

Penokohan sering juga disamakan artinya dengan karakter dan perwatakan menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita. Masalah penokohan merupakan salah satu hal yang kehadirannya dalam sebuah fiksi amat penting karena tidak akan mungkin ada suatu karya fiksi tanpa adanya tokoh yang diceritakan dan tanpa adanya tokoh yang bergerak yang akhirnya memebentuk alur cerita. Penokohan merupakan cara pengarang mengembangkan karakter pada tokoh cerita.

Menurut Jones (Nurgiyantoro, 2013: 247) penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Sedangkan Baldic (Nurgiyantoro, 2013: 247) penokohan adalah pengahadiran tokoh dalam cerita fiksi atau drama dengan cara langsung atau tidak langsung dan mengundang pembaca untuk menafsirkan kualitas dirinya lewat kata dan tindakannya.

Menurut Sudjiman (Rokhmansyah, 2014:34) menyamakan istilah penokohan dengan watak atau perwatakan, yakni kualitas nalar dan jiwa tokoh yang membedakannya dengan

(4)

tokoh lain.Sedangkan menurut Ahadiat (2007:36) penokohan adalah bagaimana cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan watak tokoh-tokoh dalam sebuah prosa. Jenis Tokoh

1. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan 2. Tokoh protagonis dan antagonis 3. Tokoh sederhana dan tokoh bulat 4. Tokoh statis dan tokoh berkembang 5. Tokoh tipikal dan netral

Teknik Penokohan Teknik Analitik

Menurut Nurgiyantoro (2013: 279-280) teknik analitik merupakan penokohan cerita dilakukan dengan memberikan deskripsi, uraian atau penjelasan secara langsung. Tokoh cerita hadir dan dihadirkan oleh pengarang kehadapan pembaca dengan cara tidak berbelit-belit, melainkan begitu saja dan langsung disertai deskripsi kediriannya, yang mungkin berupa sikap, sifat, watak, tingkah laku atau bahkan juga ciri fisiknya.

Teknik Dramatik

Penampilan tokoh cerita dalam teknik dramatik, artinya mirip dengan yang ditampilkan pada drama, yaitu dilakukan secara tidak langsung. Pengarang tidak mendeskripsikan secara ekplisit sifat dan sikap serta tingkah laku para tokoh.

Teknik Campuran

Teknik campuran adalah teknik penokohan yang menggunakan teknik analitik (teknik langsung) dan teknik dramatik (teknik tidak langsung).

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan objektif. Metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan objektif

(5)

merupakan sebuah penelitian yang memberikan gambaran secara menyeluruh terhadap objek yang diteliti secara sistematis dengan mengumpulkan data empiris. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan tokoh dan penokohan novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata. Data dan Sumber Data

Data penelitian ini adalah data verbal berupa kalimat dan paragraf yang berhubungan dengan tokoh dan penokohan novel “Sebelas Patirot”karya Andrea Hirata. Sedangkan sumber data penelitian ini adalah novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata, yang diterbitkan tahun 2011 oleh PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta pada Juni 2011, dengan ISBN 978-602-8811-52-1+ xii+112 halaman.

Teknik Pengumpulan Data

1) Peneliti membaca keseluruhan teks novel secara berulang-ulang dan teliti novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata.

2) Peneliti menandai dan mencatat kalimat dan paragraf yang berhubungan dengan tokoh dan penokohan novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata.

3) Peneliti mengumpulkan data mengenai tokoh dan penokohan novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata.

4) Setelah data terkumpul peneliti mengklasifikasi data sesuai dengan tokoh dan penokohan novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata.

Teknik Analisis Data

1) Peneliti mengidentifikasi semua data yang telah terkumpul, kemudian data tersebut diklsifikasikan untuk mendapatkan data tokoh dan penokohan novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata.

2) Data disajikan dalam suatu tabulasi, kemudian data dianalisis dan dideskripsikan sesuai dengan tokoh dan penokohan novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata dengan memperhatikan teori-teori yang dijadikan sebagai acuan peneliti.

(6)

3) Setelah data diidentifikasi, diklasifikasikan dan disajikan serta dianalisis barulah data mengenai tokoh dan penokohan novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata dapat diperoleh.

Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data dapat dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Moleong (2007: 330) menyatakan bahwa “triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. ”Pemanfaatan sesuatu yang lain yang dimaksud dalam triangulasi dapat dibedakan atas penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Penelitian ini menggunakan triangulasi metode penyidik.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian dan pembahasan tidak peneliti pisahkan. Tujuan penelitian yaitu: (1) Mendeskripsikan tokoh novel “Sebelas Patriot” Karya Andrea Hirata. (2) Mendeskripsikan penokohan novel “Sebelas Patriot” Karya Andrea Hirata.

Ikal adalah tokoh utama novel “Sebelas Patriot” Karya Andrea Hirata. Tokoh Ikal memiliki watak tekun, rajin, ambisius, selalu ingin tahu, pekerja keras dan tidak mudah putus asa. Ayah adalah tokoh utama tambahan protagonis dalam novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata. Tokoh Ayah memiliki watak penyayang, pendiam, pemberani dan selalu memberi motivasi. Van Holden adalah tokoh utama antagonis dalam novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata. Van Holden memiliki watak kejam dan licik. Pelatih Amin adalah tokoh tambahan dalam novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata. Pelatih Amin memiliki watak seseorang yang bertangan dingin dan cerdik. Pelatih Toharun adalah tokoh tambahan dalam novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata. watak yang dimiliki Pelatih Toharun adalah eksentrik, berwibawa, keras, selalu memberi motivasi dan mudah terharu. Sang Pemburu Tua adalah tokoh tambahan dalam novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata. Tokoh Sang Pemburu Tua memiliki watak mudah terharu. Trapani adalah tokoh tambahan

(7)

yang memang tambahan dalam novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata. Trapani memiliki watak pemalu. Mahar adalah tokoh tambahan yang memang tambahan dalam novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata. Mahar memiliki watak seorang yang bergajul atau nakal dan pekerja keras. Ibu adalah tokoh tambahan dalam novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata. Ibu memiliki watak seorang yang selalu menjaga rahasia. Asisten Pelatih Toharun adalah tokoh tambahan yang memang tambahan dalam novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata. Asisten Pelatih Toharun memiliki watak yang selalu bersemangat. Arai adalah tokoh tambahan yang memang tambahan dalam novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata. watak Arai tidak ditemukan dalam novel ini. Andriana adalah tokoh tambahan dalam novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata. Andriana memiliki watak tipikal perempuan Spanyol, baik, dan mudah bergaul. Margarhita Vargas adalah tokoh tambahan dalam novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata. Margarhita Vargas memiliki watak seorang yang kaku dan baik.

Semua tokoh dalam novel “Sebelas Patriot” Karya Andrea Hirata dilukiskan menggunakan teknik penokohan analitik, dramatik dan teknik campuran (analitik dan dramatik). Teknik penokohan dramatik yang digunakan, yaitu teknik cakapan, teknik tingkah laku, teknik pikiran dan perasaan, teknik reaksi tokoh, teknik reaksi tokoh lain dan teknik pelukisan fisik.

Penutup Kesimpulan

Novel “Sebelas Patriot” karya Andrea Hirata memiliki 13 orang tokoh, yaitu Ikal, Ayah, Pelatih Amin, Van Holden, Pelatih Toharun, Sang Pemburu Tua, Trapani, Mahar, Ibu, Asisten Pelatih Tooharun, Arai, Andriana dan Margarhita Vargas. Tokoh-tokoh ini memiliki gambaran dan watak yang berbeda-beda sesuai dengan jalan cerita novel.

(8)

Semua tokoh dalam novel “Sebelas Patriot” Karya Andrea Hirata dilukiskan menggunakan teknik penokohan analitik, dramatik dan teknik campuran (analitik dan dramatik). Teknik penokohan dramatik yang digunakan, yaitu teknik cakapan, teknik tingkah laku, teknik pikiran dan perasaan, teknik reaksi tokoh, teknik reaksi tokoh lain dan teknik pelukisan fisik.

Saran

1. Bagi para pembaca pada umumnya, disarankan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi, atau acuan untuk mengapresiasi karya sastra, khususnya novel.

2. Bagi tenaga pendidik, disarankan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan pembelajaran di sekolah.

3. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang tokoh dan penokohan dalam novel khususnya, disarankan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan perbandingan di dalam penelitiannya.

Daftar Rujukan

Ahadiat, Endut. 2007. Teori dan Apresiasi Kesusastraan. Padang: Bung Hatta University Press.

Aminudin. 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sumur Bandung. Aminudin. 2002. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.

Esten, Mursal. 1984. Kritik Sastra Indonesia. Padang: Angkasa Raya.

Fitrah, Yundi. Dan Sahlan M. S. 2013. Metodologi Budaya-Sastra; Metode, Teori, dan Penelitian Sastra. Jambi. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Hapsari, D.P. 2014. Sinopsis Novel Sebelas Patriot karya Andrea Hinata. http://windahpsr.blogspot.co.id/2014/02/sinopsis-novel-sebelas-patriot-karya.html. (diakses pada tanggal 10 November 2016)

(9)

Hayati, A dan Adiwardoyo.1990. Latihan Apresiasi Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh Malang (YA3 Malang).

Hirata, Andrea. 2011. Sebelas Patriot. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka Anggota Utama IKAPI.

Koesoema, A. Doni. 2015. Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh. Yogyakarta: Kanisius

Kosasih, E. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya.

Lickona, Thomas. 2013. Mendidik Untuk Membentuk Karakter. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Moleong, Lexy. J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Nurgiyantoro, Burhan.2013.Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pradopo, Rachmat.D. 2005. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Pradotokusumo, Pratini Sarjono. 1986. Pengkajian Sastra. Bandung: Wacana.

Rokhmansyah, Alfian. 2014. Studidan Pengkajian Sastra; Perkenalan Awal terhadap Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sayuti, Suminto. A. 1996. Apresiasi Prosa Fiksi. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikdasmen, BPPG SLTP Setara D-III.

Semi, M. Atar. 1989. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa Bandung. Semi, M. Atar. 1993. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya Padang.

Semi, M. Atar. 1990. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa Bandung. Semi, M. Atar. 2014. Metodologi Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa

Soemardjo, Yaqob dan Saini K.M. 1991. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Sutri. 2014. Paradigma Pendidikan Kaum Marginal Andrea Hirata dalam Karya-karyanya

(kajian Sturukturalime Genetik). Journal.

Unsika.ac.id/indez.php/solusi/article.download/45/45. (diakses pada tanggal 25 April 2017).

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

(10)

Tarigan, H. Guntur. 2015. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung. CV Angkasa Bandung. Tarigan, Hendry Guntur. 1984. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Teeuw, A. 2013. Sastera dan Ilmu Sastera. Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya. Tim Penyusun. 2011. Panduan Menulis Skripsi. Jambi: FKIP UNJA

Wellek, R. dan Austin Warren. 1995. Teori Kesusastraan. Diterjemahkan oleh Melani Budianta. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wiyatmi. 2006. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka. Zulfahnur, Z.F. dkk.1997. Teori Sastra. Jakarta: Depdikbud

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat yang dapat diperoleh setelah menganalisis aspek psikologi sosial dalam novel Sebelas Patriot yakni setiap manusia mendapat kesempatan untuk

Penelitian ini penting dilakukan karena novel Sebelas Patriot penuh dengan nuansa religius dalam kesehariannya dan itu tidak ditonjolkan dalam

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research) dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

(1) kepribadian Ikal sebagai tokoh utama yang mencakup aspek id yaitu adanya keinginan Ikal untuk mewujudkan impian ayahnya menjadi pemain PSSI yang tidak

Fokus penelitian ini untuk mendiskripsikan Aspek Patriotisme dan Religius Novel Sebelas Patriot Karya Andrea Hirata : Kajian Sosiologi Sastra dan Implementasinya sebagai Bahan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada novel Sebelas Patriot karya Andrea Hirata, dapat disimpulkan ada 28 jenis gaya bahasa, sebagai berikut: Gaya bahasa

Abstrak: Penelitian ini menggunakan kajian ginokritik dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan, yaitu metode deskriptif bertujuan yang mendeskripsikan

Dalam novel Sebelas Patriot, nilai toleransi tercermin dalam sikap tokoh yang selalu menghargai sesama dan adanya suatu perilaku yang saling tolong menolong