• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERKEINGINAN untuk lebih memperkuat kerja sama bilaterri ilmiah dan teknolog! dalam pengembangan HTGR,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERKEINGINAN untuk lebih memperkuat kerja sama bilaterri ilmiah dan teknolog! dalam pengembangan HTGR,"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGATURAN PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN LABORATORIUM BERSAMA PADA

REAKTOR GAS PENDINGIN BERTEKANAN TINGGI INDONESIA-TIONGKOK ANT ARA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DAN

KEMENTERIAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan Kementerian llmu Pengetahuan dan Teknologi Republik Rakyat Tiongkok (yang selanjutnya disebut "para Pihak"),

MENGAKUI pentingnya Reaktor Gas Pendingin bertekanan tinggi (selanjutnya disebut sebagai "HTGR") untuk pembangunan sosial dan ekonomi kedua negara yang berkelanjutan dan peningkatan standar hidup masyarakat,

BERKEINGINAN untuk lebih memperkuat kerja sama bilaterRI ilmiah dan teknolog! dalam pengembangan HTGR,

MERUJUK pada Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik lndonesiadan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok tentang Kerja sama llmiah dan Teknologi yang ditandatangani pada 13 Oesember 2011 di Jakarta.

MELENGKAPI Pengaturan Pelaksanaan Pendirian Laboratorium HTGR Bersama lndonesia-Tiongkok antara Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan Kementerian llmu Pengetahuan dan Teknologi Republik Rakyat Tiongkok yang ditandatangani pada 27 Mei 2015 di Jakarta,

(2)

OAN OALAM SEMANGAT Tiongkok-ASEAN Program Kemitraan llmu Pengetahuan dan Teknologi,

Mencapai kesepakatan sebagai berikut:

Pasal

~ TUJUAN

Kedua Pihak sepakat untuk mendirikan Laboratorium HTGR Sersama lndonesia-Tiongkok (selanjutnya disebut sebagai "Laboratorium HTGR Sersama") sebagai landasan untuk melakukan penelitian bersama tingkat tinggi, meningkatkan pertukaran dan pelatihan para peneliti, dan mendorong alih teknologi, untuk memperkuat kapasitas ilmiah dan kapasitas teknologi di Indonesia, dan membangun hubungan kerja sama dalam pengembangan bidang HTGR dalam jangka panjang dan secara berkelanjutan antara kedua negara. Kedua Pihak wajib melakukan implementasi Rencana Kerja ini sesuai dengan hukurn dan regulasi yang berlaku di masing-masing Negara.Kedua Pihak wajib melaksanakan Pengaturan Pelaksanaan ini sesuai dengan ketentuan nukum dan peraturan dari masing-masing Negara.

Pasal2

BIDANG KERJA SAMA

Kedua Pihak sepakat bahwa Laboratorium HTGR Sersamaakan melakukan kegiatan termasuk penelitian dan pengembangan bersama, pelatihan, demonstrasi teknologi, dan mengenai teknologi HTGR.

Pasal3

INSTITUSI PELAKSANA

Untuk pelaksanaan kegiatan yang dinyatakan dalam Pengaturan Pelaksanaan ini, Kementerian llmu Pengetahuan dan Teknologi Republik Rakyat Tiongkok menunjuk lnstitut Nuklir dan Teknologi Energi Terbarukan, Universitas Tsinghua sebagai lnstitusi Pelaksana, dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia menunjuk Sadan Tenaga Nuklir Nasional Indonesia (SATAN) sebagai lnstitusi Pelaksana.

(3)

Pas

al

.1

PENGATURAN KEUANGAN

Kedua Pihak wajib menyediakan dukungan yang diperlukan untuk lnstitusi Pelaksananya, untuk memastikan pembentukan dan pengembangan Laboratorium

i

HTGR Bersama. Kementerian llmu Pengetahuan dan Teknologi Republik Rakyat 1 Tiongkok wajib menyediakan dana tidak lebih dari 6 juta RMB untuk membangun Laboratorium HTGR Bersama, dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia melalui BATAN wajib memberikan dukungan yang diperlukan dalam penggunaan ruang dan fasilitas yang ada.

Pasal5

PERJANJIAN PROGRAM BERSAMA

lnstitusiPelaksana dari kedua Pihak wajib mengembangkan Perjanjian Program Bersama mengenai kegiatan kerja sama khusus dan pengaturar. kerja Laboratoriun HTGR bersama termasuk persetujuan pemindahan material yang digunakan sebagai material riset dan keperluan lainnya yang dianggap perlu.

Pasal6

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)

Kedua Pihak setuju bahwa Hak Kekayaan lntelektual yang timbul ciari Pengaturan Pelaksanaanini akan dimiliki bersama oleh mitra kerjasama dan pemanfaatannya waJib tunduk pada pengaturan terpisah antara mitra tersebut.

Pasal7

PEMBATASAN KEGIATAN PERSONIL

Masing-masing Pihak wajib menjamin bahwa para personil yang terlibat dalam kegiatan kerja sama dibawah Pengaturan Pelaksanaan ini wajib menghormati hukum domestik dan peraturan negara tuan rumah, dan wajib menghindari aktivitas apa pun yang tidak konsisten · dengan maksud dan tujuan dari pelaksanaan Pengaturan Pelaksanaan ini.

3

I W

'~

~I

(4)

I:

II

II

Pasal8 PERUBAHAN

Pengaturan Pelaksanaan ini dapat dirubah, jika dianggap perlu, melalui persetujuan tertulis kedua Pihak.Setiap modifikasi atau perubahan, yang telah disepakati kedua Pihak, wajib berlaku pada tanggal sebagaimana ditentukan oleh kedua Pihak.

Pasal9

PENYELESAIAN SENGKET A

Setiap perselisihan yang timbul akibat penafsiran dan pelaksanaan dari

Pengaturan Pelaksanaan ini akan diselesaikan secara damai melalui konsultasi dan/atau negosiasi antara kedua pihak, melalui saluran diplomatik.

1.

Pasal10

PEMBERLAKUAN, PENGHENTIAN DAN MASA BERLAKU

Pengaturan Pelaksanaan ini akan berlaku sejak tanggal penandatanganan nya.

2. Pengaturan Pelaksanaan ini akan tetap berlaku untuk periode 3 (tiga) tahun,

kecuali salah satu Pihak memberitahukan secara tertulis untuk mengakhiri

Pengaturan Pelaksanaan ini setidaknya 6 (enam) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang dikendaki.

3. Penghentian pelaksanaan Pengaturan Pelaksanaan ini tidak akan

mempengaruhi pengaturan, program, kegiatan atau proyek-proyek yang dibuat berdasarkan Pengaturan Pelaksanaan ini hingga penyelesaian setiap

I

~

pengaturan, program, kegiatan atau proyek-proyek tersebut, kecuali para

Pihak memutuskan sebaliknya.

SEBAGAI BUKTI, yang bersangkutan, telah menandatangani Pengaturan Pelaksanaan ini. 4 I i

'

'

:

(5)

DIBUAT dalam rangkap dua di Guiyang, Tiongkok pada tanggal 1 Agustus 2016,

Masing-masing dalam bahasa Tiongkok, Indonesia dan lnggris, semua naskah

tersebut memiliki keabsahan yang sama. Dalam kasus perbedaan penafsiran,

naskah bahasa lnggris yang berlaku.

UNTUK UNTUK

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI KEMENTERIAN ILMU PENGETAHUAN

DAN PENDIDIKAN TINGGI DAN TEKNOLOGI

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

Mohamad Nasir

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia

s

Wang Zhigang

Wakil Menteri llmu Pengetahuan dan Teknologi

(6)

C~

~~

~ \: ..,~.11(1'(i1.~--»r ~ REPUBLIK INDONESIA

~~ME~~~~~~tt*~~~~~W

~i:fl~A~~~~~lf.

~

tt*W

*~~@~~

-

~~~~~~*~*~%

~

~

~~~W~#~OO~~tt*~~$.~$*1~$A~#~OO

14$~Jtt~

c

i;,z

-r%1~1t

"

J.{7J"\

~

0

J

fl=~~

£Ji*1

~~

-

A~

e:E:

if;;!<

Si!.

t

l

J

g

*

1

t1

,

~~*-~~~mW

M~~~

~**~~~~~#~~~

,

{~J%WiOOf-

20li

if-

12

~

13

B-tfZ!;fJa:lts.~~~'9

((f-Plt£Wlt

.:il:.

·fu

riJ

-:r.1.,. tt.:i: ::f., t:i-; -1-.t. /\. t::?. j •. :

·:o

1T.1 •fir- :ff J.;_:.;. ~.;·, ..

u

.. ..;"

,k. J/-:: 1-.;, .tr.a ,7

-c·

"~:J .. 'i~

.=.t

/ " 'I' ... t:=I ~ fi'J If'!-' I -r j;\j / ' ,,. !.:...:J . !l\.11' I i -r ·~A./i''- rJ r,... "I' fli. Eff '"' ~· ... ti' / I t

'J-

;..

')0

1

5

..!.~ 1.-·•

1-j ,r , .,./

Fltf·-rr,:

I I 'I it '

.

1

.

-,

l'..-

..

q,i.•- 1'~1"'. ~Jtjffi--1~ ·~:-e...r.::=1~·41~

1\J ; ' : .(::,~ -=r.J-ef'· \\ ~ 1J r: v ,,., ::\ •• :. •\.< In '.~ .(j.• ..

.. . . . . I / - . . . 1,-1 ... _ _ ~ ··~ '"" \.\ . 1 ... .>_ t_... _..__,, ~1 -"" I /11,I.

.

,

s _,,_ ,..._

.

+.··

-Jff ..

~ L....

t:f ,

.,,.

'

.

.

..

,,,.

r= ., .

'"

l l 1- • ·5 , • ·- . L •• ~-1

.

~"

)

"JI\" "' ~L · ' J .•· ·'"I i;;.,, ' • •.1 • ,-'. ·••· ·rri :;:1 t.-1 r ~-'1'' r.<." ST · - -+--t·. 1:..-14·. '.>....,.. ·'

""'-'-/J'-- . , l'.'.iJ ..,. "':A -J 11 -.::; _, .... / \. ! ' . :. '<; ·: ... --'~1 ·1 , -~-

tz

,

I'-i::i! A .J 7'-·~: ,,;, ,;:~'~ :·\. r.1

'.j...

fa"#.'

'\t J - -1 ..

-"t ,, ,., I "1 \. " ., I .• ..-.. _ AJ • ~ ""' •

(7)

*~~~~-~~~

,

~~

#

~

A~

~~~~~~

,

U~~~#

8

,

~~~~#~~h~~

'

*~~~*~00ft~~~**£~

~~~~*M,

-~~#

&

~~**o~~**ft~OO~~~ft

~

:fi

1-f

:fi

~

,

~AfaA-T-*

1k

~

tiJ-

i

X-

o

;. ;

. ·-

~ ,~

-

+.~ +1

w

G'l..t ..

&.

~

.:..

.•-k .J • • ~. , •• ,, •• 'i· •-:..

.

'f. ,,

....

,,

·

·'-

'E· ·, . . ' i ..

4': '

lf'• .,.,. ,,-: 1:11!,~"1 "1c ..:J... i ' ·'!J.·· <7 :J.:r-- ·- !·;·· .t·1 -·1--=t-? /1~~ ·-•.. ;i.;~ /-ti .'fy, J, .... · . .:.., ,-' ,.':" r _,11-··1

.J ""- I ' \ " • - " ..,. ---.. • - °" f "- , • • • , , • ,.. I-.,: V j••.J . U4._ ' - '~ ~- ,

(8)

1l.

~

IJ*

~

:rJl

EI

i1J.

i)(

~~~ff ~~S~~*~~

~*

**~~~~~A~~~~

~R

t

~~····~·§~~

.

~

~~.S~M~*#fi~•.

~~##~m~$~~~~~~W~o

j(:J

~*-

~~9'F~=tc*I~

}fl._~~

'.i

~

f!l

m1f

4'-#

~

Wi)Jm

Fi_~

Jpi,RF-tx. ¥f

ti!

%1~

Jf

~~

,

~~F~~~~¥f~~~~~~·~-~~~~*Bo

~

-t

41:-

A 9l

$

~

~~

1WJ

r~·~·-·*~-~~~ff~~~~~~~·R~AA

.

E'-

1t

~ P,~

:

llil

*

~

Y!·

~

;fu

~

.

~

~

ir.f

ft

JJ_-*

*

~

*

~

~

-131.

i

x

~

1¥1

;f

o

(9)

.

'

#

+-*-

~Jl:*11f~~

*~~w-t.x ~

~*.z:..

B

~1.~xo

~

,

*

~

~

w

ix

-ff

~x

M 1J

.=_If-

,

~

~~

1f

1iiI -

:t

ft

;t

~

~

i?J

1}(

~~~;~~A

,

~W~~~-~~Jl:*~~W~o

=,*~~w~~~k~~~~~~k~***~~w~~

£~~1f1PJ

,

~1t~~~,

it~

1

L

$iJJ9X:LJI

El

,

1Il:.1.3£%1t:t:-~~,

it

~I

J

'

$

~

~

1.9l

§

%

ffi.

'

~

~~A~

:xt

Jlt

jJ

ff

~

j(

0 ·..

.

.

•'

.

,.

*~-~~f=~-~•

A

A-Eft~00-~4•

,

-~~

~

.

~~~ffl~~~

.

~~~~~~~

,

=#~*-A~~·~ho

~~~*-~~~~~:

~~~**~*o

::..: -;!: iX' ; ... /\.':_· . ·! '

(10)

REPUBLIK INDONESIA

IMPLEMENTING ARRANGEMENT ON

CO-ESTABLISHING INDONESIA-CHINA JOINT LABORATORY ON

HIGH TEMPERATURE GAS-COOLED REACTOR BETWEEN

THE MINISTRY OF RESEARCH, TECHNOLOGY, AND HIGHER EDUCATION OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

AND

THE MINISTRY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY OF THE PEOPLE'S REPUBLIC OF CHINA

The Ministry of Research, Technology, and Higher Education of the Republic of

Indonesia and The Ministry of Science and Technology of the People's Republic of

China (hereinafter referred to as "the two Parties"),

ACKNOWLEDGED of the importance of high temperature gas-cooled reactor

(hereinafter referred to as "HTGR") to the. two countries' sustainable social and

economic development and improvement of the living standards of their people,

WISHING to further strengthen the bilateral scientific and technological cooperation

in the development of HTGR,

REFERRING to the Memorandum of Understanding between the Government of

the Republic of Indonesia and the Government of the People's Republic of China

on Scientific and Technological Cooperation signed on December 13, 2011 in

Jakarta.

COMPLEMENTING to the Implementing Arrangement on Co-establishment

Indonesia-China Joint Laboratories between the f'J.1nistry of Research, Technology,

and Higher Education of the Republic of Indonesia and the Ministry of Science and

Technology of the People's Republic of China signed on May 27, 2015 in Jakarta, 1

(11)

I

I

t

IJ

AND IN THE SPIRIT of the China-ASEAN Science and Technology Partnership

Program,

Reached agreement as follows:

Article 1

OBJECTIVE

The two Parties agreed to establish Indonesia-China Joint Laboratory on HTGR

(hereafter referred to as "the HTGR Joint Laboratory") as a platform for conducting

high-level joint research, enhancing exchange and training of researchers, and

encouraging technology transfer, so as to strengthen the scientific and

technological capacity building in Indonesia, and build up a cooperative

relationship in the development of HTGR in a long term and steady way between :

the two countries. The two Parties shall implement thus Implementing Arrangement ~

pursuant to the prevailing laws and regulations of their respective countries.

Article 2

AREAS OF COOPERATION

The two Parties agreed that the HTGR Joint Laboratory will conduct activities

including joint research and development, personnel training and technology

demonstration, concerning HTGR technologies.

Article 3

IMPLEMENTING INSTITUTES

For implementation of the activities stated in this Implementing Arrangement , the

Ministry of Science and Technology of China designated the Institute of Nuclear

and New Energy Technology, Tsinghua University as Implementing Institute, and

the Ministry of Research, Technology, and Higher Education of Indonesia

designated the National Nuclear Energy Agency of Indonesia (SATAN) as

Implementing Institute.

2

(12)

I

Article 4

FINANCIAL ARRANGEMENT

The two Parties shall provide necessary support to their Implementing lnstitutesto ensure establishment and development of the HTGR Joint Laboratory. The Ministry

of Science and Technology of China shall provide a funding of no more than 6

million RMB for co-establishing the HTGR Joint Laboratory, and the Ministry of Research, Technology, and Higher Education of Indonesia through SATAN shall provide necessary support in the use of the existing space and facilities.

Article 5

JOINT PROGRAM AGREEMENT

The Implementing lnstitutesof the two sides shall develop a Joint Program

agreement concerning the specific cooperation activities and working arrangements of the HTGR Joint Laboratory including the material transfer

agreement, used of research material and other appropriate details as deemed necessary.

Article 6

INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS (IPRS)

The two Parties agree that any intellectual property arising from the implementation

of this Implementing Arrangement will be jointly owned by the cooperating partners and its utilization shall be subject to separate arrangement between those partners.

Article 7

LIMITATION OF PERSONNEL ACTIVITIES

Each Party shall ensure that its personnel engaged in cooperative activities under

this Implementing Arrangement shall respect the domestic laws and regulations of

the host country, and shall avoid any activities inconsistent with the purpose and

objective of this Implementing Arrangement.

3

I

!

(13)

Article 8 AMENDMENTS

This Implementing Arrangement may be amended, if it is deemed necessary, by

mutual written consent by the two Parties. Any modification or amendment, which

has been agreed upon by the two Parties, shall enter into force on the date as will be determined by the two Parties.

Article 9

DISPUTE SETTLEMENT

Any dispute arising out of the interpretation and implementation of this

Implementing Arrangement shall be settled amicably through consultations and/or negotiations between the two Parties, through diplomatic channels.

Article 10

EFFECTIVENESS, TERMINATION AND VALIDITY

(1) This Implementing Arrangement will be effective on the date of its signing.

(2) This Implementing Arrangement will remain effective for a period of 3 (three)

years, unless any Party notifies in writing of its intention to terminate this

Implementing Arrangement 6 (six) months in advance before its intended date

of termination.

(3) The termination of this Implementing Arrangement will not effect any ongoing

arrangements, programs, activities or projects made under this Implementing

Arrangement until the completion of such arrangement, programs, activities or

projects unless the two Parties decided otherwise.

IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, have signed this Implementing Arrangement.

(14)

DONE in Guiyang, China on August 15

1,

2016, in duplicate in Indonesia, Chinese,

and English languages, all texts being equally authentic. In case of any divergence

of interpretation, the English text shall prevail.

FOR

THE MINISTRY OF RESEARCH,

TECHNOLOGY, AND HIGHER EDUCATION

OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

Mohamad Nasir

Minister for Research, Technology,

and Higher Education of the Republic of Indonesia

5

FOR

THE MINISTRY OF SCIENCE AND

TECHNOLOGY OF

THE PEOPLE'S REPUBLIC OF CHINA

Wang Zhigang

Vice Minister for Science and Technology of the People's Republic of China

Referensi

Dokumen terkait

RANCANG BANGUN APLIKASI PELAYANAN CUSTOMER PADA SENGKALING FOOD

- Belum pernah mengikuti diklat yang sejenis - Membawa surat perintah dari instansi

Yang berjudul “ Potensi Dan Pengembangan Wana Wisata Coban Rondo Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Malang Jawa Timur”dimana penelitain ini membahas

Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru Memahami prinsip kotak proyeksi Menggambar obyek dengan proyeksi Amerika dan Eropa Menggambar obyek dengan proyeksi aksonometri

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam

Pada kondisi awal dengan menggunakan model pembelajaran ceramah dan belum menggunakan model pembelajara Drill dengan strategi amplop yang dapat meningkatkan

Namun untuk keberhasilan pendidikan berbasis karakter, proses pembelajarannya perlu memperhatikan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, sebagai berikut: (1)

Pada pasien yang baru menjalani tindakan hemodialisa rata-rata yang di dapatkan adalah tingkat kecemasan berat karena pada priode awal pasien merasa berputus asa