• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari 5 (lima) tahap. Tahapan-tahapan dalam pengembangan berupa media pembelajaran berbasis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari 5 (lima) tahap. Tahapan-tahapan dalam pengembangan berupa media pembelajaran berbasis"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

56 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian pengembangan menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 (lima) tahap. Tahapan-tahapan dalam pengembangan berupa media pembelajaran berbasis flashyang telah dilaksanakan di SMA N 2 Sukorejo adalah sebagai berikut.

1. Tahap Analisis (Analysis)

Analisis yang dilakukan dalam pengembangan Media Pembelajaran berbasis flash untuk siswa SMA kelas X pada materi trigonometri adalah analisis karakteristik siswa, analisis kurikulum SMA, analisis sekolah yang dijadikan tempat penelitian, analisis teknologi, dan analisis situasi. Kegiatan yang dilakukan pada tahap analisis akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Analisis karakteristik siswa

Hasil wawancara dengan guru matematika di SMA N 2 Sukorejo, sumber belajar siswa yang utama adalah buku paket pelajaran matematika.Di SMA N 2 Sukorejo, sumber belajar matematika berbantuan komputer belum pernah diterapkan dalam proses pembelajaran. Siswa belajar matematika melalui buku paket. Namun siswa kurang termotivasi untuk belajar matematika menggunakan buku ketika belajar di luar jam pelajaran tanpa bantuan guru. Siswa belajar matematika dengan sumber belajar buku hanya ketika diberi tugas oleh guru atau ketika akan diadakan ulangan harian saja. Berdasarkan hal tersebut, media pembelajaran berbasis flash dapat menjadi alat bantu siswa dalam belajar matematika.

(2)

57 b. Analisis kurikulum

Analisis kurikulum bertujuan untuk membuat dasar perencanaan pengembangan media agar media dapat memberikan informasi tentang materi trigonometri dengan jelas.Peneliti menggunakan KTSP sebagai acuan dalam pengembanganmediapembelajaran.Tabel 4.1 merupakan tabel standar kompetensi, kompetensi dasar, dan penjabaran indikator pembelajaran pada materi trigonometri kelasX SMA menurut KTSP.

Tabel 4.1 SK, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Standar Kompetensi (SK)

5. Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi 5.1 Melakukan manipulasi

aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri.

5.1.1 Menentukan besar sudut dengan satuan derajat.

5.1.2 Menggunakan konsep satuan ukuran sudut yang lebih kecil dari derajat, yaitu menit dan detik dalam menyelesaikan permasalahan matematika.

5.1.3 Menentukan besar sudut dengan satuan radian.

5.1.4 Mengubah satuan ukuran sudut dari derajat ke radian atau sebaliknya.

5.1.5 Menentukan nilai perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku.

5.1.6 Mengaplikasikan sifat-sifat perbandingan trigonometri dalam menyelesaikan permasalahan.

5.1.7 Menentukan nilai perbandingan trigonometri sudut-sudut istimewa.

5.2 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri.

5.2.1 Menjelaskan konsep fungsi trigonometri 5.2.2 Menyajikan grafik fungsi trigonometri.

5.2.3 Menentukan penyelesaian persamaan trigonometri sederhana.

5.2.4 Membuktikan identitas trigonometri sederhana. 5.2.5 Merumuskan aturan sinus dan cosinus

5.3 Menyelesaikan model

matematika dari masalah yang berkaitan dengan

perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri, dan penafsirannya.

5.3.1 Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan

perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri. 5.3.2 Membuat model matematika yang berhubungan dengan

perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri. 5.3.3 Menentukan penyelesaian model matematikan dari masalah yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri.

(3)

58

Dengan mempertimbangkan hasil ulangan harian mata pelajaran matematika yang diperoleh oleh siswa SMA di Kendal, peneliti mengambil kompetensi dasar 5.1)Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri, dan 5.2)Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri, dengan indikator pencapaian kompetensi sesuai yang tertera pada tabel 4.1.Pada kompetensi dasar 5.2) hanya diambil 2(dua) indikator yaitu 5.2.1) Menjelaskan konsep fungsi trigonometri, dan 5.2.2) Menyajikan grafik fungsi trigonometri.

c. Analisis Teknologi

Software yang digunakan sebagai alat untuk merancang media pembelajaranadalahMacromedia flash.Produk yang dikembangkan menggunakan software

Macromedia Flash 8, sehingga dibutuhkan komputer yang mampu menjalankan produk

tersebut.Tabel 4.2 menunjukkan spesifikasi komputer di Komputer SMA Negeri 2 Sukorejo.

Tabel 4.2 Spesifikasi Komputer SMA Negeri 2 Sukorejo

No Spesifikasi Keterangan

1 Sistem Operasi Linux

2 Prosessor Core i5

3 RAM 4 GB

4 Kapasitas Hardisk 500

Analisis ini berdasarkan wawancara kepada guru SMA Negeri 2 Sukorejo tentang pembelajaran berbantu komputer. Di sekolah ini mempunyai ruang komputer yang digunakan untuk proses pembelajaran. Menurut hasil penelitian siswa lebih senang melakukan pembelajaran dengan menggunakan komputer pada pelajaran lain. Apabila pembelajaran matematika dapat dilakukan dengan penggunaan media komputer, diharapkan siswa akan antusias dalam mengikuti pelajaran matematika.

(4)

59 d. Analisis Situasi

Peneliti menganalisis jadwal kegiatan pembelajaran di sekolah. Berdasarkan saran dari guru SMA N 2 Sukorejo, penelitian dapat dilakukan di sekolah tersebut dalam 2 kali pertemuan uji coba media, dengancara pengambilan data yang berkaitan dengan penilaian keefektifan media. Pelaksanaan uji coba media di SMA Negeri 2 Sukorejo direncanakan pada bulan April 2016 dalam 2 kali pertemuan. Direncanakan bahwa siswa belum mendapat materi trigonometri di SMA pada pelaksanaan uji coba.

SMA Negeri 2 Sukorejo memiliki fasilitas 2 ruang komputer. Ruang komputer yang digunakan sebagai tempat penelitian memiliki 15 unit komputer siswa dan 1 unit komputer guru (server) dan satu unit LCD Proyektor sehingga cukup untuk digunakan sebagai tempat uji coba.

2. Tahap Perancangan (Design)

Pada tahap analisis, hasil yang diperoleh dijadikan dasar untuk membuat desain Media Pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan adalah menyusun materi dan latihan soal, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyusun Garis Besar Isi Media (GBIM), membuat

flowchart, membuat storyboard, dan membuat instrumen penelitian. Pada tahapan ini diperoleh

produk sebagai berikut.

a. Penyusunan Materi dan Soal

Pada Media Pembelajaran berbasis flash, materi trigonometri yang disajikan di dalam media dikelompokkan menjadi 4 (empat), yaitu:

1) Ukuran Sudut

2) Perbandingan Trigonometri

(5)

60 4) Grafik Fungsi Trigonometri

Media Pembelajaran ini juga dilengkapi dengan contoh dan latihan soal agar siswa bisa memahami materi yang disajikan.Materi dan contoh soal dapat dilihat pada lampiran A4.Soal yang diberikan sesuai dengan materi dan indikator yang harus dicapai oleh siswa, sehingga dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam memahami materi yang disajikan.

b. Penyusunan RPP

RPP dibuat untuk menjadi acuan peneliti dalam melaksanakan kegiatan uji coba pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran, meliputi SK-KD, indikator, tujuan pembelajaran, uraian materi, kegiatan pembelajaran, media dan alat yang digunakan beserta dengan sumber belajar. Pembelajaran matematika dengan menggunakan Media Pembelajaran berbasis flash menggunakan RPP seperti pada kegiatan pembelajaran seperti biasanya. Akan tetapi ada perbedaan dalam penggunaan media dan sumber belajar, dimana dalam pembelajaran menggunakan komputer.Hasil pembuatan RPP dapat dilihat pada lampiran C1 dan C2.

c. Garis Besar Isi Media

Penyusunan garis besar isi media yang akan dikembangkan meliputi pendahuluan, SK-KD-indikator, materi, dan evaluasi. Hasil penyusunan Garis Besar Isi Media dapat dilihat pada lampiran A1.

d. Flowchart

Pembuatan flowchart ini bertujuan untuk menjelaskan proses kerja pada media yang akan dikembangkan. Hasil penyusunan flowchart ini dapat dilihat pada lampiran A2. e. Storyboard

(6)

61

Pembuatan storyboard digunakan untuk menjelaskan tampilan media, khususnya adalah tata letak tampilan isi media yang disertai dengan penjelasan nama tampilan, teks, gambar, audio, dan navigasi. Tujuan pembuatan storyboard ini adalah untuk mempermudah pengembangan media pembelajaran. Hasil penyusunan storyboard dapat dilihat pada lampiran A3.

f. Penyusunan instrumen penelitian

Penyusunan instrumen penelitian dibuat untuk memudahkan peneliti dalam mengambil data selama penelitian pengembangan media berlangsung. Sebelum digunakan pada tahap pengambilan data penelitian, instrumen penelitian divalidasikan kepada validator instrumen. Berikut adalah penjelasan penyusunan instrumen penelitian yang telah divalidasi.

1) Lembar evaluasi media untuk ahli materi

Lembar evaluasi media ini berupa angket yang akan diisi oleh ahli materi dengan isian checklist dan uraian saran pengembangan dari segi materioleh ahli materi. Penilaian media dari ahli materi digunakan untuk menilai validitas media pembelajaran meliputi aspek format, isi, dan bahasa dilihat dari segi materi. Aspek-aspek tersebut diuraikan dalam beberapa indikator, kemudian diuraikan lagi ke dalam beberapa pernyataan yang dapat digunakan untuk memberi gambaran penilaian media pembelajaran pada segi materi. Uraian aspek-aspek dan indikator penilaian media oleh ahli materi dapat dilihat pada Lampiran B2. Penilaian lembar evaluasi tersebut menggunakan lima pilihan skor penilaian, yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup (3), kurang (2), dan sangat kurang (1).

(7)

62

Lembar evaluasi ini digunakan untuk menilai validitas media dan memperoleh saran pengembangan dari segi media.Lembar evaluasi media ini berupa angket yang akan diisi oleh ahli media dengan isian checklist dan uraian saran pengembangan dari segi mediaoleh ahli media. Aspek-aspek yang dinilai adalah kualitas teknis.Aspek-aspek tersebut diuraikan menjadi beberapa indikator, kemudian diuraikan lagi menjadi beberapa pernyataan yang digunakan untuk penilaian media. Penilaian pada lembar evaluasi tersebut menggunakan lima pilihan penyekoran, yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup (3), kurang (2), dan sangat kurang (1). Hasil penyusunan lembar evaluasi oleh ahli media dapat dilihat pada B3.

3) Lembar evaluasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPP yang telah disusun, dievaluasi olehahli materi menggunakan lembar evaluasi RPP. Sebelum lembar evaluasi RPP digunakan, terlebih dahulu divalidasi oleh validator instrumen penelitian.Lembar Evaluasi RPP dapat dilihat pada Lampiran B6.

4) Lembar observasi keterlaksanaan

Lembar observasi keterlaksanaan digunakan untuk memperoleh data pelaksanaan penggunaan media di tempat penelitian. Pada lembar observasi keterlaksanaan terdapat angket yang akan diisi oleh observer mengenai keterlaksanaan pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran berbasis flash dilihat dari poin-poin kegiatan pada RPP yang telah disusun.

Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan siswa saat penggunaan media, apakah siswa merasa kesulitan atau tidak, serta sikap siswa saat pembelajaran dengan menggunakan media.Hasil penyusunan lembar observasi dapat dilihat pada lampiran B7.

(8)

63 5) Tes hasil belajar siswa

Penyusunan tes hasil belajar siswa bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman materi trigonometri yang dipelajari siswa melalui kegiatan pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran berbasis flash. Tes hasil belajar siswa berupa 10 soal tes pilihan ganda dan 2 soal uraian. Soal tes hasil belajar siswa disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah dijabarkan pada RPP uji coba media. Kisi-kisi soal tes hasil belajar, soal tes hasil belajar, pembahasan jawaban soal serta pedoman penskoran jawaban siswasecara berurutan dapat dilihat pada Lampiran B12, Lampiran B13, dan Lampiran B14.

6) Pedoman wawancara guru

Pedoman wawancara guru berupa 5 pertanyaan mengenai isi media pembelajaran berdasarkan pengamatan guru terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran berbasis flash. Pedoman wawancara dapat dilihat pada Lampiran B9.

7) Angket respon siswa

Angket respon siswa ini digunakan untuk mendapatkan penilaian siswa terhadap media pembelajaran. Revisi lembar angket respon siswa yang disarankan oleh validator yaitu angket respon disesuaikan dengan tujuan penelitian. Aspek-aspek yang dinilai adalah motivasi, keingintahuan, pemahaman materi, ketertarikan, perhatian, kemudahan soal-soal dapat dikerjakan, dan keaktifan siswa.Aspek-aspek tersebut diuraikan lagi menjadi beberapa indikator, kemudian diuraikan lagi menjadi beberapa pernyataan yang digunakan sebagai penilaian media. Penilaian pada lembar evaluasi tersebut menggunakan lima pilihan skor penilaian, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu

(9)

64

(R), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Hasil penyusunan angket respon siswa dapat dilihat pada lampiran B11.

3. Tahap Pengembangan (Development)

Tahap selanjutnya setelah perancangan adalah pengembangan. Pada tahap pengembangan ini, semua kegiatan yang dilakukan pada tahap desain disusun dan dikembangkan menjadi media pembelajaran.Pengembangan media ini berdasarkan materi dan soal, flowchart, dan storyboard yang telah disusun sebelumnya. Alat bantu pengembangan media pembelajaran ini adalah

Macromedia Flash 8, yang merupakan salah satu software untuk mendesain media. Berikut

adalah hasil pengembangan Media pembelajaran berbasis flash. 1) Pendahuluan

Bagian pendahuluan dari media ini memuat judul media dan empat materi yang akan dibahas. Pada bagian ini terdapat tombol “masuk” yang dapat digunakan oleh pengguna untuk mengeksplorasi isi media.Gambar 4.1 adalah tampilan Halaman Awal Media.

(10)

65

Setelah pengguna mengeklik tombol “masuk”, pengguna akan memasuki halaman utama media. Pada halaman ini, terdapat petunjuk penggunaan media yang dapat dibaca oleh pengguna sebelum menggunakan Media Pembelajaran berbasis flash ini dalam kegiatan pembelajaran. Petunjuk yang disajikan berupa keterangan tentang tombol-tombol navigasi yang ada pada media.Diharapkan pengguna dapat memahami petunjuk penggunaan sebelum mengeksplorasi media lebih lanjut.Gambar 4.2 adalah tampilan petunjuk penggunaan media.

Gambar 4.2. Tampilan Petunjuk Penggunaan Media 2) Inti

Bagian inti media pembelajaran berbasis flash meliputi tiga menu utama, yaitu menu Standar Kompetensi, Materi, dan Evaluasi.

a) Menu Standar Kompetensi

Pada menu ini terdapat SK-KD untuk materi trigonometri serta uraian indikator. Diharapkan dengan adanya menu ini, siswa dapat mengetahui kompetensi apa yang harus dicapai setelah belajar dengan menggunakan Media Pembelajaran berbasis flash. Gambar 4.3 adalah tampilan Halaman Standar Kompetensi.

(11)

66

Gambar 4.3. Tampilan Standar Kompetensi b) Menu Materi

Pada menu materi ini terdiri dari empat submateri.Urutan submateri tersebut merupakan tombol untuk mengakses materi yang disajikan.Gambar 4.4 adalah tampilan Halaman Materi.

Gambar 4.4. Tampilan Halaman Materi

Pada setiap submateri, akan disajikan uraian materi trigonometri sesuai dengan pokok bahasan yang tertera pada tombol. Pengguna dapat berinteraksi dengan media

(12)

67

berupa input jawaban pada kegiatan media. Setelah selesai mempelajari materi, pengguna dapat mempelajari contoh soal yang ada pada materi kemudian mencoba menjawab soal yang ada untuk mengecek pemahaman siswa terhadap materi tersebut.Setiap soal juga dilengkapi dengan jawaban yang benar.Jawaban tersebut dapat dilihat dengan mengakses tombol cek jawaban. Gambar 4.5, Gambar 4.6, Gambar 4.7 berturut-turut adalah tampilan Halaman Submenu materi, contoh soal, dan soal.

(13)

68

Gambar 4.6. Tampilan Halaman Contoh Soal

Gambar 4.7. Tampilan Halaman Soal

c) Menu Latihan

Pada menu latihan ini terdapat 3 soal yang merupakan soal uraian. Pengguna dapat melihat jawaban dengan cara mengakses tombol “jawab”. Gambar 4.8 adalah gambar tampilan halaman latihan.

(14)

69

Gambar 4.8. Tampilan Halaman Latihan

d) Menu Evaluasi

Pada menu ini terdapat 10 latihan soal yang merupakan soal pilihan ganda dengan 4 opsi jawaban. Setelah selesai menjawab, pengguna dapat mengakses tombol “koreksi” untuk mengecek jumlah jawaban benar/salah dan skor yang diperoleh sang pengguna. Jika jawaban yang dipilih salah, maka nomer akan dilingkari. Pengguna dapat mengulang untk mengerjakan soal dengan cara mengakses tombol “ulangi”. Gambar 4.9 adalah tampilan halaman evaluasi.

(15)

70

Gambar 4.9. Tampilan Halaman Evaluasi 3) Penutup

Pada bagian penutup berisi tampilan berupa pertanyaan apabila pengguna ingin menutupnya. Gambar 4.10 adalah tampilan gambar penutup.

Gambar 4.10. Tampilan Halaman Penutup

4. Tahap Implementasi (Implementation)

Kegiatan implementasi yang dilakukan adalah diskusi bersama guru matematika di tempat penelitian mengenai media pembelajaran yang akan digunakan siswa. Selain filemedia

(16)

71

pembelajaran, lembar Garis Besar Isi Media juga diberikan kepada guru untuk memudahkan guru mengetahui isi media tersebut.

Uji coba media pembelajaran dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali pertemuan, dimana untuk setiap kali pertemuan 2 jam pelajaran. Pelaksanaan uji coba tersebut dilakukan pada tanggal 12 dan 14 April 2016 di ruang Komputer SMA Negeri 2 Sukorejo yang diikuti oleh 24 siswa kelas X A.

Selanjutnya dilakukan kegiatan pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran berbasis flash sebagai sumber belajar di kelas yang telah ditentukan. Guru matematika di sekolah tempat penelitian memantau kegiatan pembelajaran, namun tidak untuk selama kegiatan berlangsung. Hal tersebut ditujukan agar siswa dapat berkonsentrasi dengan media dan kegiatan pembelajaran bersama peneliti yang menjadi guru matematika.

Setiap pertemuan kegiatan pembelajaran matematika menggunakan sumber belajar media pembelajaran, peneliti didampingi seorang observer yang mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran dan mengisi lembar observasi keterlaksanaan.

Tahap implementasi di SMA Negeri 2 Sukorejo bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran, respon siswa yang telah mengikuti pembelajaran, hasil tes siswa, dan penilaian dari guru mengenai media pembelajaran.

Pada tahap implementasi di SMA Negeri 2 Sukorejo, siswa yang mengikuti kegiatan ujicoba media sejumlah 24 siswa kelas X. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 12 dan 14 April 2016.Selanjutnya hari Selasa, 19 April 2016 dilakukan tes hasil belajar dan pengisian angket respon siswa.Langkah terakhir tahap implementasi yaitu pada Selasa 19 April 2016, setelah kegiatan tes hasil belajar, dilakukan wawancara kepada guru matematika

(17)

72

yang telah memantau kegiatan ujicoba media dengan menggunakan pedoman wawancara.Hasil wawancara dengan guru matematika dapat dilihat pada Lampiran C7. Kesimpulan dalam hasil wawancara tersebut adalah media pembelajaran yang dikembangkansudah bagus untuk dijadikan referensi media belajar siswa.

Lembar hasil observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas X SMA Negeri 2 Sukorejo dapat dilihat pada Lampiran C6. Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran, ujicoba di kelas dengan menggunakan media pembelajaran trigonometri telah mencapai 81,8 % pembelajaran sesuai dengan RPP dalam kegiatan ujicoba media di SMA Negeri 2 Sukorejo.

5. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi terhadap produk yang dikembangkan berdasarkan pelaksanaan uji coba media merupakan tahap terakhir dalam penelitian pengembangan ini. Kegiatan pada tahap ini adalah merekap data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran, hasil angket respon siswa, hasil tes siswa, dan hasil wawancara dengan guru, yang selanjutnya dianalisis guna memperoleh penilaian kualitas media yang dikembangkan.Penyempurnaanmedia berdasarkan masukan-masukan yang didapat setelah pelaksanaan uji coba media dilakukan.Evaluasi tersebut berupa penilaian melalui lembar evaluasi maupun penyampaian secara lisan serta masukan dan saran perbaikan agar produk yang dikembangkan menjadi lebih baik lagi.

B. Kualitas Kelayakan Media

Media Pembelajaran materi trigonometri yang telah dikembangkan dapat dikatakan layak apabila memenuhi tiga kriteria penilaian:

(18)

73 1. Kevalidan Media Pembelajaran

Media pembelajaran dikatakan valid apabila isi media tepat, sahih, dan cermat dilihat dari indikator-indikator aspek format, isi, dan bahasa.

Berdasarkan hasil validasi media oleh ahli materi dan ahli media. a. Validasi media oleh ahli materi

Hasil analisis data penilaianahli materi terhadap materi dapat dilihat pada Lampiran D1.

Tabel 4.3 merupakantabel penilaian media oleh ahli materi berdasarkan aspek penilaian kevalidan oleh ahli materi.

Tabel 4.3 Hasil validasi media oleh ahli materi No. Aspek Rata-rata skor Kategori

1. Format 4,00 Baik

2. Isi 4,00 Baik

3. Bahasa 4,00 Baik

Rata-rata keseluruhan 4,00 Baik

Kesimpulan dari validasi media oleh ahli materi adalah media layak digunakan dengan sedikit revisi.

Pada tabel 4.4 peneliti merangkum masukan dari ahli materi terhadap media yang dikembangkan.

Tabel 4.4 Masukan pengembangan media oleh ahli materi No. Masukan

1. Soal latihan perlu diperbaiki

(19)

74 b. Validasi media oleh ahli media

Hasil analisis data penilaian ahli media terhadap media dapat dilihat pada Lampiran D2. Penilaian media berdasarkan aspek penilaian kevalidan oleh ahli media terangkum pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil validasi media oleh ahli media

No. Aspek Rata-rata

skor Kategori

1. Format 3,67 Baik

2. Isi 3,63 Baik

3. Bahasa 4,00 Baik

Rata-rata keseluruhan 3,76 Baik

Kesimpulan dari validasi RPP oleh ahli materi adalah media layak digunakan dengan sedikit revisi.

Berdasarkan penilaian ahli materi dan ahli media mengenai kevalidanmedia pembelajaran yang dikembangkan dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran trigonometri yang dikembangkan Valid.

2. Kepraktisan Media Pembelajaran

Dikatakan praktis apabila media mudah digunakan, ditandai dengan respon siswa yang positif/baik terhadap media yang dikembangkan dilihat dari indikator-indikator prinsip: belajar harus menyenangkan; interaktivitas; kesempatan berlatih harus memotivasi, cocok, dan tersedia feedback; dan melatih siswa dengan lingkungan informal.

Perolehan data dan hasil perhitungan data hasil angket respon siswa dapat dilihat pada lampiran D4.Secara umum, hasil angket respon siswa dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut.

(20)

75

Tabel 4.6. Hasil Analisis Angket Respon Siswa

No Aspek Rata-rata Skor Katagori

1 Rasa Senang 3,01 Baik

2 Keingintahuan 2,95 Baik

3 Ketertarikan 2,92 Baik

4 Perhatian 2,92 Baik

5 Kemudahan 3,00 Baik

6 Soal-soal dapat dikerjakan 2,75 Baik

7 Keaktifan siswa 3,08 Baik

Rata-rata keseluruhan 2,95 Baik

Berdasar hasil analisis respon siswa tersebut diperoleh skor rata-rata 2,95 dengan skor maksimal 4. Skor tersebut masuk dalam kategori“Baik” sehingga media pembelajaran tersebut dapat dinyatakan praktissebagai media belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Sukorejo.

3. Keefektifan Media Pembelajaran

Dikatakan efektif apabila hasil tes siswa yang dilakukan setelah kegiatan uji coba media menunjukkan bahwa perolehan rata-rata skor tes tuntas dan ada sebanyak atau lebih dari 80% siswa dari seluruh subjek uji coba tuntas, dengan nilai KKM yang berlaku di sekolah tempat penelitian.

Setelah siswa belajar dengan menggunakan media, siswa kemudian diminta untuk mengerjakan tes hasil belajar pada pertemuan selanjutnya.Tes ini terdiri dari 10 soal pilihan ganda dengan empat opsi jawaban dan 2 soal uraian dalam waktu 90 menit (1 pertemuan). Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk mata pelajaran matematika kelas X di SMA Negeri 2 Sukorejo adalah 75.

Berdasarkan hasil tes, diperoleh rata-rata nilai siswa adalah 80,41. Nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendah adalah 35.Banyak siswa yang tuntas adalah 20 anak, sedangkan

(21)

76

banyak siswa yang tidak tuntas adalah 4 anak. Dari hasil tes diperoleh persentase ketuntasan siswa adalah 83,33%, dengan kriteria “sangat baik”, sehingga media pembelajaran yang dihasilkan efektif. Data perolehan nilai tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran D5.

C. PEMBAHASAN

Penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis flash materi trigonometri sebagai sumber belajar siswa kelas X SMA bertujuan untuk mengetahui pengembangan media, kualitas media yang dikembangkan pada aspek validitas, kepraktisan dan keefektifan,terhadap media yang telah dikembangkan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian pengembangan ini meliputi langkah analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.

Langkah analisis meliputi analisiskarakteristik siswa, analisis kurikulum, analisisterhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer, dan analisis sekolah yang dijadikan tempat penelitian. Pada langkah analisis karakteristik siswa diperoleh kesimpulan bahwa siswa kurang termotivasi untuk belajar mandiri menggunakan buku dan dapat disimpulkan bahwa siswa SMA telah mampu belajar, berpikir dan menyelesaikan permasalahan matematika tanpa penggunaan benda nyata. Penjelasan yang ada di buku paket pelajaran matematika cukup jelas dimengerti siswa.Hanya saja siswa lebih tertarik dengan kegiatan pembelajaran menggunakan media belajar yang berbantuan komputer.

Selanjutnya pada tahap analisis kurikulum, analisis terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer, dan analisis sekolah yang dijadikan tempat penelitian diperoleh materi trigonometri merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang diberikan kepada siswa SMA dan siswa telah terbiasa menggunakan komputer/laptop untuk mengerjakan tugas dari sekolah. Produk yang dihasilkan

(22)

77

diharapkanberkualitas, menarik, dan mengikuti perkembangan jaman mengingat alat teknologi canggih dan mudah dijangkau SMA.

Tahap perancangan meliputi penyusunan isi media yang akan dikembangkan dalam media, pembuatan rancangan media menggunakan software Macromedia flash 8, penyusunan RPP uji coba dan penyusunan instrumen penelitian. Instrumen penelitian kemudian divalidasikan kepada ahli materi dan ahli media untuk kemudian dapat digunakan dalam penelitian. Pada tahap ini diperoleh rancangan media yang akan dikembangkan dan instrumen penelitian.

Tahap selanjutnya adalah tahap pengembangan yaitu mengembangkan media menggunakan software Macromedia flash 8, memvalidasi media kepada satu ahli materi dan satu ahli media, serta merevisi media sesuai dengan masukan validator. Media yang dikembangkan dibuat agar dapat disimpan dalam flashdisk yang akan digunakan pada saat uji coba.

Tahap implementasi dilaksanakan pada tanggal 12 April 2016dan 14 April 2016 di SMA Negeri 2 Sukorejo.Ujicoba media diikuti oleh 24 siswa. Pada kegiatan uji coba peneliti didampingi oleh 1 observer di setiap pertemuannya. Dari tahap implementasi diperoleh data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran, data hasil angket respon siswa, data hasil tes siswa, dan data hasil wawancara guru.

Tahap terakhir yaitu tahap evaluasi, kegiatan yang dilakukan adalah merekap data hasil observasi keterlaksanaan, hasil angket respon siswa, hasil tes siswa, dan hasil wawancara dengan guru untuk selanjutnya dijadikan bahan evaluasi dari media yang telah dikembangkan. Revisi akhiruntuk penyempurnaan mediatidak dilakukan.

Berdasarkan langkah-langkah di atas, diperoleh hasil penilaian berupa penilaian kualitas kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan seperti berikut:

(23)

78 1. KevalidanMedia Pembelajaran

Penilaian kualitaskelayakan pada aspek kevalidan meliputi penilaian format, isi, dan bahasa dari validator.Berikut ini adalah tabel hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi.

4.7. Tabel Validasi oleh ahli media dan ahli materi

Aspek yang dinilai Ahli Materi Ahli Media Kategori

Format 4,00 3,67 Baik

Isi 4,00 3,63 Baik

Bahasa 4,00 4,00 Baik

Berdasarkan penilaian ahli materi dan ahli media mengenai kevalidan media pembelajaran yang dikembangkan dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan Valid.

2. Kepraktisan Media Pembelajaran

Aspek kepraktisan ditinjau dari penilaian respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran. Data angket respon siswa diperoleh dari pengisian angket 24 siswa kelas XA, SMA Negeri 2 Sukorejo.

4.8. Tabel Angket Respon Siswa

No Aspek Rata-rata Skor Katagori

1 Rasa Senang 3,01 Baik

2 Keingintahuan 2,95 Baik

3 Ketertarikan 2,92 Baik

4 Perhatian 2,92 Baik

5 Kemudahan 3,00 Baik

6 Soal-soal dapat dikerjakan 2,75 Baik

7 Keaktifan siswa 3,08 Baik

Rata-rata keseluruhan 2,95 Baik

Skor tersebut masuk dalam kategori“baik” sehingga media pembelajaran tersebut dapat dapat dinyatakan praktissebagai media pembelajaran untuk siswa kelas X A SMA Negeri 2 Sukorejo.

(24)

79 3. Keefektifan Media Pembelajaran

Penilaian aspek keefektifan dilihat dari nilai rata-rata serta persentase ketuntasan tes hasil belajar siswa. Data tes hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar 24 siswa kelas X A SMA Negeri 2 Sukorejo.

Media pembelajaran dikatakan efektif jika rata-rata nilai dari 24 siswa yang mengikuti tes hasil belajar siswa setelah kegiatan pembelajaran matematika menggunakan Media pembelajaran trigonometri berbasis flash mencapai nilai KKM yaitu 75 dan persentase ketuntasan kelas minimal 80%. Dari hasil tes diperoleh rata-rata nilai 24 siswa adalah 80,41 masuk dalam kategori“ baik” dengan nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 95 dan nilai terendah 35.Sedangkan persentase ketuntasan kelas yang dicapai kelas tersebut adalah 83,33%, masuk dalam kategori“sangat baik”. Dari analisis data hasil tes siswadapat dinyatakan media pembelajaran yang telah dikembangkan efektif digunakan kelas X SMA Negeri 2 Sukorejo.

Berdasarkan hasil penilaian kelayakan mengenai kevalidan, kepraktisan dan keefektifan media pembelajaran yang telah dijelaskan di atas, dapat dinyatakan media pembelajaran berbasis flash materi trigonometrisiswa kelas X SMA yang dikembangkan tersebut layak digunakan sebagai media pembelajaran siswa.Media pembelajaran yang telah dikembangkan pada penelitian ini mendapat respon positif dari siswa.Berdasarkan respon siswa ujicoba media diketahui bahwa sebagian besar siswa merasa senang menggunakan media yang telah dikembangkan dalam belajar materi trigonometri.Sehingga media ini dapat

(25)

80

membantu untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam mempelajari pelajaran matematika terutama materi trigonometri.

D. Keterbatasan Penelitian

Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian pengembangan ini diantaranya adalah:

1. Pada penelitian ini, implementasi hanya dilakukan pada satu kelas saja yaitu pada siswa kelas X A di SMA Negeri 2 Sukorejo.

2. Pada saat implementasi, karena keterbatasan waktu tidak semua langkah di dalam RPP terlaksana.

Gambar

Tabel 4.1 SK, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi   Standar Kompetensi (SK)
Tabel 4.2 Spesifikasi Komputer SMA Negeri 2 Sukorejo
Gambar 4.1. Tampilan Halaman Awal Media
Gambar 4.2. Tampilan Petunjuk Penggunaan Media  2)  Inti
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengupasan bahan juga dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan cara- cara di atas, misalnya kombinasi antara carborundum dan pisau yaitu pada tahap awal digunakan

Aplikasi animasi edukasi tentang pengenalan tanaman apotek hidup ini adalah salah satu alternatif yang dapat dijadikan media pembelajaran tentang tanaman obat

Agar soal yang disiapkan oleh setiap guru menghasilkan bahan ulangan/ujian yang sahih dan handal, maka harus dilakukan langkah-langkah berikut, yaitu: (1) menentukan tujuan tes,

Wilayah yang dimaksud dalam pengertian di atas adalah bukan hanya wilayah geografis atau wilayah dalam arti sempit, melainkan dalam arti luas. Wilayah dalam arti

4.5.5 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel Karakteristik Individu, Diferensiasi Produk, dan Harga Terhadap Proses Keputusan Pembelian ..... Daftar 5 merek ponsel

Pesan awal dalam sistem kriptografi disebut juga sebagai plaintext (disimbolkan dengan P), yaitu pesan asli yang akan disampaikan pengirim kepada penerima pesan.. Sedangkan

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap item-item pertanyaan yang diajukan kepada responden sebanyak 20 orang yang memiliki kemiripan karakteristik dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penggajian dalam rangka meningkatkan pengendalian intern pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 8