• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Cibinong, April 2014 Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Cibinong, April 2014 Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Strategis Perubahan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, Rencana Strategis ini merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 yang disesuaikan dengan Visi, Misi, tugas pokok dan fungsi Dinas pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor.

Rencana Strategis ini secara teknis berpedoman pada Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008, dan Bimtek Penyusunan Renstra SKPD Kabupaten Bogor Tahun 2011.

Secara fungsional, Renstra ini digunakan sebagai acuan perancangan dan pedoman pelaksanaan kebijakan dibidang kepemudaan dan keolahragaan pada Dispora Kabupaten Bogor, serta menjangkau kemitraan lintas sektor, lintas program dan lintas pelaku. Renstra ini juga diharapkan dapat mempertajam arah pelaksanaan program dan kegiatan terutama dalam penyusunan kebijakan perencanaan dan penganggaran pembangunan dibidang kepemudaan dan keolahragaan di Kabupaten Bogor.

Kami menyadari bahwa Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten 2013-2018 ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran, kritik bagi perbaikan dan penyempurnaannya. Selain itu kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tersusunnya Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.

Cibinong, April 2014

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor

Drs. YUSUF SADELI, MM Pembina Utama Muda NIP. 1959100719889031003

(2)

Daftar Isi

Kata Pengantar ……….. i

Daftar Isi ………. ii

Daftar Tabel ……… iii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……….. 1

1.2. Landasan Hukum ……….. 1

1.3. Maksud dan Tujuan ……….. 4

1.4. Sistematika Penulisan……… 4

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DISPORA 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi …..………… 6

2.2. Sumber Daya pada Dispora ………..…….. 12

2.3. Kinerja pelayanan Dispora ……….. 18

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan pada Dispora..21

BAB III :ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ……… 24

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ………. 24

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi………. 28

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang dan Kajian LingkunganHidup Strategis ……..………. 34

3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis ……… 36

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dispora ……… 42

(3)

Draft Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2009-2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Strategis Perubahan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013, Rencana Strategis ini merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013 yang disesuaikan dengan Visi, Misi, tugas pokok dan fungsi Dinas pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor.

Rencana Strategis ini secara teknis berpedoman pada Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008, dan Bimtek Penyusunan Renstra SKPD Kabupaten Bogor Tahun 2011.

Secara fungsional, Renstra ini digunakan sebagai acuan perancangan dan pedoman pelaksanaan kebijakan dibidang kepemudaan dan keolahragaan pada Dispora Kabupaten Bogor, serta menjangkau lemitraan lintas sektor, lintas program dan lintas pelaku. Renstra ini juga diharapkan dapat mempertajam arah pelaksanaan program dan kegiatan terutama dalam penyusunan kebijakan perencanaan dan penganggaran pembangunan dibidang kepemudaan dan keolahragaan di Kabupaten Bogor.

Kami menyadari bahwa Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten 2009-2013 ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran, kritik bagi perbaikan dan penyempurnaannya. Selain itu kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tersusunnya Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013.

Cibinong, Nopember 2011 Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Bogor

Drs. H. DADANG IRFAN, M.Si Pembina tingkat I NIP. 195912051988911002

(4)

Draft Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2009-2013

DRAFT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOGOR

TAHUN 2009 – 2013

DISPORA KABUPATEN BOGOR TAHUN 2011

(5)

Draft Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2009-2013

Daftar Isi

Kata Pengantar ……….. i

Daftar Isi ………. ii

Daftar Tabel ……… iii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……….. 1

1.2. Landasan Hukum ……… 2

1.3. Maksud dan Tujuan ……….. 2

1.4. Sistematika Penulisan ………. 3

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DISPORA 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dispora ……… 5

2.2. Sumber Daya pada Dispora ……….. 12

2.3. Kinerja pelayanan Dispora ……….. 19

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan pada Dispora ……….. 19

BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi … 22 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ………. 22

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi ……… 24

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ……..………. 28

3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis ……… 30

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dispora ……… 33

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ………. 35

4.3 Strategi dan Kebijakan ……… 37

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF …………. 38

BAB VI : INDIKATOR KINERJA DISPORA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ……… 39

(6)

Draft Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2009-2013

DAFTAR TABEL

Tabel II.1. Jumlah Pegawai Dispora Kabupaten Bogor

Tabel II.2. Jumlah Pegawai Dispora Yang menduduki Jabatan dan Staf Tahun 2010 Tabel II.3. Jumlah Pegawai Dispora berdasarjan Pangkat/Golongan

Tabel II.4. Jumlah Pegawai berdasarkan Pendidikan.

Tabel II.5. Jumlah Pegawai Dispora berdasarkan Kesarjanaan. Tabel II.6. Jumlah Pegawai Dispora yang mengikuti penjenjangan Tabel II.7. Anggaran dan Realisasi Tahun 2008 – 2010

Tabel II. 8. Sarana Kerja Dispora.

Tabel II.9. Pencapaian Kinerja Pelayanan pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kab. Bogor Tabel II.10. Capaian Kinerja Anggaran dan Realisasi Dispora Kabupaten Bogor

Tabel IV. 1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dispora Kabupaten Bogor Tabel V. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indekatif.

Tabel VI. Indikator Kinerja Dispora yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

(7)

1 LAMPIRAN : KEPUTUSAN BUPATI BOGOR

NOMOR : TANGGAL :

RENCANA STRATEGIS DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai dengan visi dan misi organisasi. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 mengamanatkan bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan menyusun rencana strategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD. Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Sementara itu, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan bahwa Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.

Di dalam ketentuan lainnya yaitu Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dinyatakan bahwa perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat visi, misi,

(8)

tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran), serta memuat kebijakan, program dan kegiatan.

Terkait dengan penyusunan Renstra SKPD, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 telah mengatur bahwa RPJMD yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah harus menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD. Visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan yang tertuang di dalam Renstra SKPD dirumuskan dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang ditetapkan dalam RPJMD.

Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018 yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahunan sebagai penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah.

Berdasarkan uraian di atas, maka Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor sebagai salah satu SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor menyusun dan menetapkan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. Selanjutnya Renstra Dispora yang telah ditetapkan harus menjadi pedoman dalam penyusunan Renja Dispora yang merupakan dokumen perencanaan tahunan dan penjabaran dari perencanaan periode 5 (lima) tahunan.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Renstra Dispora Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tahun 1950 Nomor 8) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang

(9)

3 Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem

Keolahragaan Nasional.

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

9.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

(10)

10.

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan. 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Reublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741):

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 4817);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Tahun 2011 Nomor 310);

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Tahun 2010 Nomor 517);

17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah diubah

(11)

5 dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88);

18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 64);

19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 200 Nomor 7); 21. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang

Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 37);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor 12 Tahun 2008);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 36);

24.

Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 27);

25.

Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 37);

(12)

26. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 05 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.

2.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Renstra Dispora Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan jangka menengah yang menjabarkan RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan kepada Dispora Kabupaten Bogor sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah.

Sedangkan tujuan penyusunan Renstra Dispora Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 adalah untuk dijadikan landasan/pedoman dalam penyusunan Renja Dispora, penguatan peran para stakeholders dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah, serta sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan Dispora Kabupaten Bogor.

2.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dispora Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan dan sitematika penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Pada bab ini menjelaskan mengenai Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi, Sumber Daya Bappeda, Kinerja Pelayanan Bappeda dan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dispora.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bab ini menjelaskan mengenai Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan Bappeda, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L, Telaahan RTRW dan Penentuan Isu-isu Strategis.

(13)

7 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai pernyataan Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah serta Strategi dan Kebijakan Dispora Kabupaten Bogor tahun 2013-2018.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bab ini menjelaskan mengenai program dan kegiatan lokalitas SKPD, program lintas SKPD dan program kewilayahan disertai indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang ada di Dispora untuk periode tahun 2013-2018.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB.V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bab ini menjelaskan mengenai program dan kegiatan lokalitas Dispora, program lintas SKPD dan program kewilayahan disertai indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang ada di Dispora untuk periode tahun 2013-2018.

BAB.VI INDIKATOR KINERJA DISPORA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Dispora yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dispora dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)

13 Penyusunan Perubahan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor tahun 2009-2013 didasarkan pada :

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

(20)

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286)

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4484);

6. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 7);

7.

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undangan-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

10. Peraturan Pemerintahan Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

(21)

15 Republik Indonesia Nomor 4817);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

15. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 SERI E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 7);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor 12 Tahun 2008);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 7) sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2011 Nomor 16);

1.1. MAKSUD DAN TUJUAN

Perubahan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor tahun 2009-2013 dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan jangka menengah yang menjabarkan Perubahan RPJMD Kabupaten Bogor tahun 2008-2013 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor sesuai

(22)

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah.

Tujuan Perubahan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor tahun 2009-2013 untuk dijadikan landasan/ pedoman dalam penyusunan Renja Dinas Pemuda dan Olahraga, penguatan peran para stakeholders dalam pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah, serta sebagai dasar penyusunan tabel dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor. 1.2. SISTEMATIKA PENULISAN

Penyusunan Perubahan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor dilakukan oleh Tim Penyusun Perubahan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga. Dalam proses penyusunan Renstra juga melibatkan selu

ruh anggota organisasi dalam rapat-rapat internal serta melibatkan Stakeholders dalam rapat koordinasi. Keterlibatan beberapa pihak baik internal maupun eksternal ini terutama untuk memberikan masukan-masukan dalam penyusun Renstra.

Sistematika penulisan Perubahan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor tahun 2009-2013 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum, dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Pada bab ini menjelaskan mengenai Struktur Organisasi, Tugas pokok dan fungsi, Sumber Daya Dinas Pemuda dan Olahraga, Kinerja Pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga dan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Pada bab ini menjelaskan mengenai Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L, Telaahan RTRW dan Penentuan Isu-isu Strategis.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai pernyataan Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah serta Strategi dan Kebijakan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor tahun 2009-2013.

(23)

17 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bab ini menjelaskan mengenai program dan kegiatan lokalitas Dinas Pemuda dan Olahraga, program lintas SKPD dan program kewilayahan disertai indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang ada di Dinas Pemuda dan Olahraga untuk periode tahun 2009-2013.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Pemuda dan Olahraga dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

(24)
(25)

8 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DISPORA 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah, Dispora Kabupaten Bogor mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dibidang pemuda dan olahraga serta tugas pembantuan. Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud Dispora Kabupaten Bogor mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pemuda dan olahraga;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pemuda dan olahraga;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemuda dan olahraga; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Adapun tugas pokok dan fungsi dari masing-masing sekretaris dan bidang sebagai berikut :

1. Sekretariat

Sekretariat secara umum mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam pengelolaan ketatausahaan dinas. Untuk menyeleng-garakan tugas sebagaimana dimaksud , sekretariat mempunyai fungsi : a. pengoordinasikan penyusunan program dan pelaporan dinas;

b. pengumpulan, pengolaan dan analisis data dinas;

c. pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian dinas; d. pengelolaan administrasi keuangan dinas;

e. pengelolaan situs web dinas; dan

f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan menyusun pelaporan kinerja dinas.

Sub bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas membantu sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan penyusunan program dan pelaporan dinas. Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, sub bagian program dan pelaporan mempunyai fungsi sebagai berikut :

(26)

a. penyiapan bahan pengoordinasian penyusunan program dinas; b. pengumpulan, pengelolaan dan analisis data dinas;

c. pembinaan hubungan masyarakat;

d. pelaksanaan pengelolaan situs web dinas;dan e. penyusunan anggaran dinas

f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan kinerja dinas.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian dinas. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. pelaksanaan pengelolaan administrasi umum, urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan dan perjalanan dinas;

b. pengadaan, pemeliharaan dan inventarisasi perlengkapan; c. penyiapan materi hukum dan ketatalaksanaan; dan

d. pengelolaan administrasi kepegawaian dinas.

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu sekretaris dalam melaksanakan penyusunan dan pengelolaan administrasi keuangan dinas. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, sub bagian keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. pengelolaan administrasi keuangan dinas;

b. pengelolaan administrasi anggaran dinas;

c. pengelolaan pengendalian dan pertanggungjawaban administrasi keuangan dinas.

2. Bidang Pemberdayaan Pemuda.

Bidang Pemberdayaan Pemuda mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pemberdayaan pemuda, Bidang Pemberdayaan Pemuda dalam melaksanakan pemberdayaan pemuda mempunyai fungsi

a. pengelolaan pengembangan sumber daya pemuda; dan b. pengelolaan pembinaan lembaga kepemudaan.

(27)

10 a. Seksi Pengembangan Sumber Daya Pemuda

b. Seksi Pembina Lembaga Kepemudaan

(1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Pemuda, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pengembangan Sumber Daya Pemuda mempunyai fungsi :

a. pengumpulan, pengolahan, serta analisis data pengembangan sumber daya pemuda dan sarana prasarana kepemudaan;

b. penyusunan petunjuk teknis pengembangan sumber daya pemuda dan sarana prasarana kepemudaan; dan

c. pembina dan pengembangan sumber daya pemuda dan sarana prasarana kepemudaan.

(2) Seksi Pembinaan Lembaga Kepemudaan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda dalam melaksanakan pembinaan lembaga kepemudaan.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Seksi Pembinaan Lembaga Kepemudaan mempunyai fungsi :

a. pengumpulan, pengolahan, dan analisis data lembaga kepemudaan; b. penyusunan petunjuk teknis pembinaan lembaga kepemudaan; dan c. pembinaan dan pengembangan lembaga kepemudaan.

3. Bidang Pengembangan dan Industri, Sarana, dan Prasarana Olahraga.

Bidang Pengembangan Industri, Sarana, dan Prasarana Olahraga mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan pengembangan industri, sarana, dan prasarana Olahraga. Untuk menyelenggarakan sebagaimana tugas dimaksud Bidang Pengembangan Industri, Sarana, dan Prasarana Olahraga mempunyai fungsi :

a. pengelolaan pembinaan manajemen industri olahraga; dan b. pengelolaan pembinaan sarana dan prasarana olahraga.

(28)

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada Bidang Pengembangan Industri, Sarana, dan Prasarana Olahraga dipimpin oleh seorang kepala bidang dan dibantu oleh :

a. Seksi Pengembangan Industri Olahraga; dan b. Seksi Sarana dan Prasarana Olahraga.

(1) Seksi Pengembangan Industri Olahraga mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pengembangan Industri, Sarana dan prasarana Olahraga dalam melaksanakan pembinaan pengembangan industri Olahraga.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Seksi Pengembangan Industri Olahraga mempunyai fungsi :

a. pengumpulan, pengelolaan, dan analisis data pembinaan pengembangan industri olahraga; dan

b. penyusunan petunjuk teknis pembinaan pengembangan industri olahraga.

c. pembinaan dan pengembangan industri olahraga.

(2) Seksi Sarana dan Prasarana Olahraga mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pengembangan Industri, Sarana, dan Prasarana Olahraga dalam melaksanakan pembinaan sarana dan prasarana olahraga.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Seksi Sarana dan Prasarana Olahraga mempunyai fungsi :

a. pengumpulan, pengelolaan, serta analisis data pembinaan sarana dan prasarana olahraga.

b. Penyusunan petunjuk teknis pembinaan sarana dan prasarana olahraga ; dan

c. Pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana olahraga. 4. Bidang Pemberdayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga. Bidang Pemberdayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pemberdayaan dan peningkatan prestasi olahraga.

(29)

12 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Bidang

Pemberdayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga mempunyai fungsi :

a. pengelolaan pemberdayaan olahraga pendidikan dan masyarakat; dan

b. pengelolaan peningkatan prestasi olahraga.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud Bidang Pemberdayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dibantu oleh :

c. Seksi Pemberdayaan Olahraga; dan d. Seksi Peningkatan Prestasi Olahraga.

(1) Seksi Pemberdayaan Olahraga mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pemberdayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga dalam melaksanakan pemberdayaan olahraga.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pemberdayaan Olahraga mempunyai fungsi :

a. pengumpulan, pengolahan, dan analisis data pemberdayaan olahraga;

b. penyusunan petunjuk teknis pemberdayaan olahraga;

c. pembinaan dan pemberdayaan olahraga pendidikan dan masyarakat.

(2) Seksi Peningkatan Prestasi olahraga mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pemberdayaan dan peningkatan Prestasi olahraga dalam melaksanakan peningkatan prestasi olahraga.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Peningkatan Prestasi Olahraga mempunyai fungsi :

a. pengumpulan, pengolahan, dan analisis data peningkatan prestasi olahraga;

b. penyusunan petunjuk teknis peningkatan prestasi olahraga; dan c. pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga;

(30)

2.2. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah. Dinas Pemuda dan Olahraga merupakan perangkat daerah sebagai unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 1 (satu) Sekretariat, 3 (tiga) Bidang, ( 6 ) seksi, Susunan organisasi Dinas Pemuda dan Olahraga terdiri atas :

1. Kepala Dinas ;

2. Sekretariat, membawahkan :

a. Sub Bagian Program dan Pelaporan;

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan c. Sub Bagian Keuangan;

3. Bidang Pemberdayaan Pemuda, membawahkan : a. Seksi Pengembangan Sumber Daya Pemuda; dan b. Seksi Pembinaan Lembaga Kepemudaan;

5. Bidang Industri, Sarana dan Prasarana Olahraga, membawahkan: a. Seksi Pengembangan Industri Olahraga; dan

b. Seksi Sarana dan Prasarana Olahraga;

6. Bidang Pemberdayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga, membawahkan:

a. Seksi Pemberdayaan Olahraga; dan b. Seksi Peningkatan Prestasi Olahraga; 7. UPT; dan

8. Kelompok Jabatan Fungsional.

Secara lengkap Struktur Organisasi Dinas Pemuda dan Olahraga. Kabupaten Bogor, disajikan dalam Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pemuda dan Olahraga

(31)

14

STRUKTUR

ORGANISASI KEPALA DINAS

SEKERTARIS SUB. BAG. PROGRAM & LAPORAN SUB. BAG. UMUM &

KEPEGAWAIAN KEUANGAN SUB. BAG.

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONA L BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA BIDANG PENGEMBANGAN INDUSTRI, SARANA& PRASARANA OLAHRAGA BIDANG PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA SEKSI. PENGEMBANGAN SUMBERDAYA PEMUDA SEKSI PEMBINAAN LEMBAGA KEPEMUDAAN SEKSI PENGEMBANGAN INDUSTRI OLAHRAGA SEKSI SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA SEKSI PEMBERDAYAAN OLAHRAGA SEKSI PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA UPT

2.3. Sumberdaya pada Dispora 1. Kondisi Umum Pegawai

Jumlah pegawai keseluruhan yang ada di Dispora Kabupaten Bogor sebanyak 68 orang yang terdiri dari PNS dan tenaga honorer. Untuk selengkapnya dapat dilihat tabel berikut :

TABEL II.1. JUMLAH PEGAWAI DISPORA KABUPATEN BOGOR

No JUMLAH ( ORANG) % 1. PEGAWAI 66 95,6 5 2. CPNS - - 3. KONTRAK/HONORER 3 4,34 JUMLAH 69 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa pegawai Dispora masih ada yang belum diangkat menjadi pegawai negeri yaitu tenaga honorer. Sehingga penulisan tentang kondisi pegawai dibawah ini difokuskan hanya pada PNS sebanyak 66 orang.

a. Jumlah Pegawai yang menduduki Jabatan dan Staf

Sesuai dengan Perda nomor 11 tahun 2008 tentang pembentukan Dinas Daerah Kabupaten Bogor, maka pengisian formasi jabatan struktural di Dispora terdiri dari eselon II sebanyak 1 pegawai (1,51%) ,

(32)

eselon III sebanyak 4 pegawai (6,06%) dan eselon IV sebanyak 11 pegawai (18,18%), sedangkan jabatan fungsional yang ada yaitu fungsional arsiparis berjumlah 1 pegawai (1,51%) serta jumlah staf 48 pegawai (72,72%). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel II.2 dibawah ini.

Tabel II.2. Jumlah pegawai Dispora yang menduduki Jabatan dan Staf, tahun 2013

N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) % 1. Eselon II 1 1.52 2. Eselon III 4 6,06 3. Eselon IV 12 18,18 4 Fungsional 1 1,52 5 Staf 48 72,72 Jumlah 66 100.

b. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan/ Pangkat

Dari 66 jumlah pegawai yang ada di Dispora terdapat pegawai yang berstatus golongan IV sebanyak 7 pegawai (10,61%), dan golongan III sebanyak 28 pegawai (42,43%) sedangkan golongan II sebanyak 30 pegawai (44,45%). Namun masih ada pegawai yang bersatatus golongan I yaitu sebanyak 1 pegawai (1,51%). Selengkapnya dapat dilihat tabel II.3 berikut :

Tabel II.3. Jumlah pegawai Dispora berdasarkan Pangkat/Golongan tahun 2013

N0 Golongan Jumlah (orang ) %

1. IV 7 10,61

2. III 28 42,43

3. II 30 44,45

4 I 1 1,51

Jumlah 66 100.

c. Jumlah Pegawai berdasarkan Pendidikan

Apabila dilihat dari tingkat pendidikan pegawai Dispora yang ada, maka status pendidikan dengan Strata-2 (S2) sebanyak 9 pegawai (13,64%), Strata-1 (S1) sebanyak 20 pegawai (30,30%), Sarjana Muda (D3)

(33)

16 sebanyak 1 pegawai (1,56%), sedangkan lebih mendominasi yaitu pegawai latar belakang penndidikan SLTA/SMK sebanyak 35 pegawai (53,04%), sedangkan yang paling rendah yaitu tingkat SLTP dan SD masing-masing sebanyak 1 pegawai (1,56). Selengkapnya dapat dilihat tabel II.4 dibawah ini.

Tabel II.4. Jumlah pegawai Dispora berdasarkan Pendidikan tahun 2013.

N0 Pendidikan Jumlah (orang

) % 1. Strata-2 ( S2 ) 9 13,63 2. Strata-1 ( S1 ) 20 30,30 3. Sarjana Muda/ D3 1 1,56 4 SLTA/SMK 35 53,04 5 SLTP 1 1,56 Jumlah 66 100

d. Jumlah Pegawai berdasarkan jenis kesarjanaan/Dispilin Ilmu

Apabila dilihat dari jenis kesarjanaan/disiplin ilmu, selengkapnya dapat dilihat tabel berikut.

Tabel II.5. Jumlah pegawai DISPORA berdasarkan kesarjanaan

N0 KESARJANAAN/DISIPLIN

ILMU JUMLAH (orang )

A. DOKTOR B. MAGISTER 1. Sosial 3 2. Manajemen 4 3. Manajemen SDM 1 4. Hukum 5. Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan

1 C. SARJANA 1. Ekonomi Manajemen 7 2. Adm. Negara 7 3. Pendidikan 3 4. Teknik Sipil - 5. Akuntansi 1

(34)

6. Sosial -

7. Hukum 2

C. SARJANA MUDA / D3

a. Teknik Lingkungan ATPU 1 b. Manajemen Perbankan - D. SMA/SMK 1. SMA 26 2. SMK 19 E SLTP 1 Jumlah 66

Tabel diatas menunjukkan bahwa klasifikasi kedisipilnan ilmu pegawai yang ada pada Dispora menunjukkan hal yang bervariasi, hal ini sangat dibutuhkan dalam mendukung pelaksanaan kinerja Dispora. Sedangkan secara formasi dan klasifikasi pendidikan masih kurang dari jumlah yang diharapkan, untuk sarjana tehnik sipil, sarjana keolahragaan dan sarjana akuntansi masih sedikit sehingga perlu penambahan.

e. Jumlah Pegawai yang mengikuti diklat penjenjangan

Disamping tingkat pendidikan formal, pegawai yang ada di Dispora, pegawai juga mendapat pelatihan penjenjangan maupun non penjenjangan. Dari 65 pegawai Dispora terdapat 7.94 % yang telah mengikuti penjenjangan Diklat PIM III atau sejenisnya, sedangakan jenis penjenjangan PIM IV atau sejenisnya sebesar 12.70 %. Selengkapnya dapat dilihat tabel II.6.

Tabel II.6. Jumlah pegawai Dispora yang mengikuti penjenjangan

N0 Jabatan/Staf Jumlah

(orang )

%

1. Spama/Diklat PIM III 4 7.94

2. Adum/Adumla/Diklat PIM IV 9 12.70

Jumlah 13 20.63

2. Kondisi Umum Anggaran

Anggaran Belanja Daerah DISPORA Kabupaten Bogor tahun 2009-2013 telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran

(35)

18 dituangkan lebih lanjut dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Besarnya anggaran belanja tidak langsung dan belanja langsung yang telah ditetapkan setiap tahunnya mengalami peningkatan dengan membadingkan anggaran tahun lalu, semula pada tahun 2009 dengan mendapat anggaran sebesar Rp.12.335.025.000 dan anggaran tahun 2010 sebesar Rp. 20.187.810.000 atau naik sebesar 61,10 %. kemudian pada tahun 2011 sebesar .Rp. 54.628.689.000. atau naik sebesar 36,95% sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp. 114.352.156.000 atau naik sebesar 47,77%. Serta tahun 2013 mengalami kenaikan yang signifikan yaitu sebesar Rp. 269.104.773.000 atau naik sebesar atau naik 42,49%. Untuk realisasi anggaran 2009-2013 dapat dilihat pada tabel II.7 dibawah Perkembangan anggaran dan realisasi belanja daerah menurut kelompok belanja dari tahun 2009-2013, sebagai bagai berikut :

TABEL II.7. ANGGARAN DAN REALISASI TAHUN 2009-2013

TAHUN ANGGARAN (RP) REALISASI % Prosentase perkembangan anggaran (%) 2009 12.335.025.000 9.728.194.151 78,87 - 2010 20.187.810.000 17.211.761.021 85,26 61,10 2011 54.628.689.000 28.653.164.500 52,45 36,95 2012 114.352.156.000 108.973.924.542 95,30 47,77 2013 269.104.773.000 251.048.235.327 93,29 42,49

3. Kondisi Umum Sarana Kerja

Sarana kerja yang ada di Dispora Kabupaten Bogor tergolong cukup memadai ini bisa terlihat dalam tabel di bawah ini :

TABEL. II.8, SARANA KERJA DISPORA

No JENIS BANYANYA SATUAN

A. Prasarana :

Gedung Kantor Dinas 0 Unit

B. Sarana :

Peralatan Gedung Kantor

1 Komputer Note Book 8 Unit

2 Proyektor LCD 2 Unit

(36)

4 Komputer PC 19 Unit

6 Printer Hp Laser 16 Unit

7 Printer Dotmatrik 11 Unit

8 Jaringan Internet 1 Unit

9 Wireless 1 Unit

10 Faximille 1 Unit

11 Sony Handycam 1 Unit

12 Telepon 1 Unit

13 Layar OHP 1 Unit

14 Camera 1 Unit

15 Megaphone 1 Unit

16 Speaker - Unit

17 Rak Arsip 13 Unit

- Pengadaan Mebeuler :

1 Lemari Pintu kaca 9 Buah

2 Meja ½ Biro 70 Buah

3 Meja 1 Biro 14 Buah

4 Kursi Lipat 190 Buah

5 Kursi Kerja Sandaran Tinggi 11 Buah

6 Kursi Kerja Putar S.sedang 46 Buah

Kursi Kerja Putar S.rendah 39 Buah

7 Meja Rapat 5 Buah

8 Sofa Tamu 12 Unit

9 Kursi Rapat 70 Buah

10 Lemari Pakaian 1 Buah

11 Lemari Kaca 80 cm 9 Buah

13 Pengadaan Perlengkapan :

14 AC Split 1 PK 9 Unit

15 AC Split 2 PK 4 Unit

16 Generator Set/Genset 1 Unit

17 TV 29 inc 2 Unit

18 Filling Cabinet 4 laci 40 Unit

19 Filling Cabinet 2 laci 5 Unit

20 Lemari Es 1 pintu 2 Unit

21 Lemari Kantor 2 pintu 9 Unit

(37)

20

Kendaraan :

1 Roda 4 (Mobil) 9 Unit

2 Roda 2 (Motor) 13 Unit

Dari tabel II.8 dapat dilihat bahwa Dinas Pemuda dan Olahraga belum memiliki Gedung Kantor Dinas sampai saat ini masih menginduk pada Gedung Sekretariat Daerah, melihat jumlah pegawai tahun 2013 sebanyak 66 pegawai, secara bertahap sarana kerja pegawai terus diupayakan dilengkapi sesuai perkembangan jumlah pegawai.

2.4. Kinerja Pelayanan Dispora

Indikator kinerja pelayanan Dispora TAHUN 2008-2013 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dapat dilihat pada tabel 2.1 dan tabel 2.2

(38)
(39)

22 2.5. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN PADA DISPORA

Dispora dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang urusan pemuda dan olahraga tentunya tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi baik internal maupun eksternal, akan tetapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut harus dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pelayanan pada Dispora Kabupaten Bogor. Tantangan yang paling nyata dihadapi kedepan terkait dengan urusan pemuda dan olahraga adalah bahwa dinamika pembangunan daerah harus bergerak cepat yang diakibatkan oleh adanya perkembangan global diberbagai sektor kehidupan masyarakat yang tidak dapat dihindari, seiring dengan perkembangan global tersebut, telah diantisipasi dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan pemerintah provinsi, hal ini tentu berimplikasi pula terhadap kebijakan yang harus dikeluarkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Bogor agar adanya sinergi dan kesesuaian dalam menjalankan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan.

Berdasarkan analisis terhadap permasalahan internal maupun eksternal, dalam hal ini dengan menggunakan metode SWOT Analisis. Dalam analisis SWOT Lingkungan internal meliputi Strength (Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan). Sedangkan Lingkungan eksternal meliputi Opportunity (Peluang) dan Threaths (Ancaman). Adapun masing-masing kondisi lingkungan internal dan eksternal antara lain sebagai berikut :

1. Lingkungan Internal KEKUATAN (S):

(40)

2). Jumlah pegawai Dispora yang ada saat ini sebanyak 63 pegawai

3). Dukungan sarana kerja dan anggaran untuk mendukung peningkatan kinerja Dinas

4). Dukungan kerjasama dengan instasi terkait dan stokholder.

5). Dukungan pemangku kepentingan dalam menjalankan kebijakan pada urusan pemuda dan olahraga..

6). Peraturan Bupati Bogor tentang Pembentukan UPT Sarana dan Prasarana Olahraga pada Dispora.

KELEMAHAN (W):

1). Terbatasnya jumlah produk dokumen Pedoman, juklak-juknis yang baku tentang kebijakan teknis dibidang pemuda dan olahraga.

2). Kualitas SDM pegawai masih kurang terutama bidang tehnik sipil, manajemen keolahragaan dan perencanaan serta pengelolaan keuangan.

3). Masih lemahnya koordinasi dengan lintas SKPD lain, pemangku kepentingan instansi vertikal, dan lainnya seperti LSM, Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, OKP dan Ormas.

4). Belum teratasinya permasalahan pemuda yang tersebar berada di 40 Kecamatan.

5). Masih banyaknya organisasi kepemudaan yang perlu diinventarisi dan dilakukan pembinaan

6). Masih rendahnya dukungan dana terhadap pembibitan atlet muda yang potensial 2. Lingkungan Eksternal

PELUANG (O):

1). Jumlah atlet usia dini asal Kabupaten Bogor di Desa/Kecamatan yang belum tergali dan ditingkatkan prestasinya.

2). Tersedianya lahan milik pemerintah di Kecamatan untuk dibangun prasarana olahraga

3). Adanya rencana pembangunan Sport Center Cibinong di Kelurahan Pakansari Kecamatan Cibinong.

4). Adanya rencana pembangunan Stadion di Kabupaten Bogor dan penyiapan dana oleh provinsi dan pusat.

5). Banyak perusahaan yang bisa menjadi bapak angkat dalam pembinaan olahraga prestasi.

(41)

24 1. Permasalahan pemuda yang semakin mengkhawatirkan diantaranya pengangguran dan putus sekolah yang akan berpotensi pada kegiatan bersifat negatif dan destruktif serta penyalahgunaan narkoba.

2. Semakin rendahnya jiwa kepeloporan, kepemimpinan dan kemandirian pemuda di daerah.

3. Akses terhadap informasi elektronik dan cetak yang semakin mudah dan murah serta cenderung tanpa adanya saringan terhadap muatannya yang cenderung menimbulkan efek negatif pada pemuda.

(42)

(43)

23 BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dispora Kabupaten Bogor tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi, permasalahan tersebut antara lain :

1. Terbatasnya jumlah produk dokumen Pedoman, juklak-juknis yang baku tentang kebijakan teknis dibidang pemuda dan olahraga.

2. Kualitas SDM pegawai masih kurang terutama bidang tehnik sipil, manajemen keolahragaan dan perencanaan serta pengelolaan keuangan. Kemampuan sumberdaya manusia yang tidak merata disebabkan sebagian besar pegawai perlu diberikan bimbingan teknis atau diklat;

3. Masih lemahnya koordinasi dengan lintas SKPD lain, pemangku kepentingan instansi vertikal, dan lainnya seperti LSM, Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, OKP dan Ormas.

4. Belum teratasinya permasalahan pemuda yang tersebar berada di 40 Kecamatan.

5. Masih banyaknya organisasi kepemudaan yang perlu diinventarisi dan dilakukan pembinaan

6. Masih rendahnya dukungan dana terhadap pembibitan atlet muda yang potensial.

3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi

(44)

adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

a. Visi

Dengan mempertimbangkan arah dan tahapan pembangunan jangka panjang daerah, hasil-hasil yang sudah dicapai pada tahap sebelumnya dan permasalahan yang dihadapi serta isu-isu strategis yang berkembang maka pernyataan Visi Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 adalah “Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia“

Kabupaten Bogor adalah batas administrasi Kabupaten Bogor di provinsi Jawa Barat yang didalamnya berkumpul sejumlah masyarakat dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.

Termaju adalah bahwa Kabupaten Bogor telah mencapai atau berada pada tingkat kemajuan yang lebih tinggi atau masyarakat telah menuju kearah yang lebih baik maupun berkembang kearah yang lebih baik, termaju juga berarti bahwa kabupaten Bogor sebagai suatu wilayah terus melakukan pengembangan diri untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi didalam dan diluar.

Indonesia adalah negara kesatuan yang berdaulat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 Kondisi termaju di Indonesia pencapaiannya dapat diukur dengan melihat beberapa indkator sebagai berikut :

1) Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM); 2) Indikator laju Pertumubuhan Ekonomi (LPE); 3) Indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB); 4) Indikator Pendapatan Asli Daerah (PAD);

5) Indikator Kesalehan. b. Misi

(45)

25 Dalam rangka pencapaian visi tersebut diatas dengan tetap memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada serta tantangan ke depan, dan mempehitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan kesalehan sosial dan kesejateraan masyarakat;

2. Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumber daya alam dan pariwisata. 3. Meningkatkan integrasi, koneksitas dan kualitas infrastruktur

wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan;

4. Meningkatkan aksesbilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan kesehatan.

5. Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik.

Penjelasan yang terkandung di dalam rumusan kelima misi Pemerintah Kabupaten Bogor tersebut diatas serta keselarasannya dengan rumusan misi pemerintah provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :

Misi Pertama, yaitu meningkatkan kesalehan sosial masyarakat. Misi ini merupakan upaya pemerintah Kabupaten Bogor untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan sosial dan keagamaan dengan menjamin sepenuhnya hak-hak dasar masyarakat. Misi ini terkait dengan misi kelima dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Mengkokohkan Kehidupan Sosial Kemasyarakatan melalui Peningkatan Peran Pemuda, Olah raga, Seni, Budaya dan Pariwisata dalam bingkai kearifan lokal.

Misi Kedua, yaitu meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumber daya alam dan pariwisata. Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat terutama kesejahteraan dibidang ekonomi yang dicapai melalui pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan serta menigkatkan kemandirian yang berlandaskan persaingan sehat serta memperhatikan nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial, dan berwawasan lingkungan. Misi ini terkait dengan Misi Kedua

(46)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu mewujudkan Jawa Barat yaitu membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan.

 Misi Ketiga, yaitu Meningkatkan integrasi, koneksitas dan kualitas inprastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Misi ini merupakan upaya Kabupaten Bogor dalam rangka menyediakan sarana dan prasarana, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang mantap guna mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan mendorong peningkatan swadaya masyarakat dalam memelihara dan membangun kualitas sarana dan prasarana publik. Misi ini terkait dengan Misi Keempat Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang Nyaman dengan Membangun Inprastruktur Strategis yang Berkelanjutan.

Misi Keempat, yaitu meningkatkan aksebilitias dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan. Misi ini merupakan usaha Pemerintah Kabupaten Bogor dalam membangun sumberdaya manusia yang sehat dan cerdas yang pada gilirannya akan menjadi manusia yang produktif, kompetitip dilandasi ahlak mulia kunci dari keberhasilan pelaksanaan misi yang lainnya. Misi ini terkait dengan Misi Pertama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya Saing.  Misi Kelima, Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan

dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik. Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Bogor dalam terus menjaga cita-cita dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan yang mengedepankan partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas, serta berorientasi pada penegakan supremasi hukum sebagai sarana untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Misi ini terkait dengan Misi Ketiga Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Meningkatkan Kinerja Pemerintah melalui Profesionalisme Tata Kelola dan Perluasan Partisipasi Publik.

c. Penciri Kabupaten Termaju 2013-2018

Gambaran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dirumuskan dalam Kabupaten Termaju ditujukan oleh beberapa faktor yang menjadi penciri. Penciri ditentukan

(47)

27 dengan mempertimbangkan kemampuan sumberdaya manusia dan sumber daya alam, pertimbangan keuangan daerah, potensi kabupaten pembanding, dan waktu pencapaian indikator, sehingga dengan demikian dihasilkan 25 (dua puluh lima) penciri, sebagai berikut :

1. Seluruh RSUD dan Puskesmas sudah terakreditasi. 2. Seluruh masyarakat memiliki jaminan kesehatan.

3. Tuntasnya pembangunan stadion olahraga berskala internasional. 4. Angka harapan hidup (AHH) termasuk tertinggi di Indonesia.

5. Tuntas angka melek huruf (AMH) bagi penduduk berusia 15-60 tahun.

6. Tercapainya angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) 9 tahun. 7. Penduduk miskin turun menjadi 5 %.

8. Pelayanan penyediaan listrik perdesaan tertinggi di Indonesia. 9. Kunjungan wisatawan termasuk tertinggi di Indonesia.

10. Seluruh perijinan berstandar ISO.

11. Laju Pertumbuhan Ekonomi melebihi Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi dan Nasional.

12. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) harga berlaku termasuk tertinggi di Indonesia .

13. Produksi benih ikan hias dan benih ikan kosumsiair tawar terbanyak di Indonesia.

14. Terbangunnya Pasar disetiap kecamatan. 15. Tercapainya swasembada benih padi bermutu. 16. Bebas rumah tidak layak huni (RTLH).

17. Tuntasnya pembangunan poros barat-utara-tengah-timur.

18. Mendorong terbangunnya Cibinong raya sebagai pusat kegiatan wilayah.

19. Seluruh masyarakat mempunyai e-KTP.

20. Pendapatan Asli Daerah (PAD) termasuk tertinggi di Indonesia. 21. Mencapai predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

22. Tersediannya jaringan internet/intranet diseluruh kecamatan.

23. Tersedianya layanan pengaduan masyarakat di seluruh OPD dan Desa/Kelurahan.

(48)

25. Terbangunnya mesjid raya disetiap kecamatan.

3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI

1. Telaahan Renstra Kementerian Negara Pemuda dan Olahrag R.I. Visi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Tahun 2010-2014 :

“Mewujudkan Kepemudaan dan Keolahragaan Yang Berdaya Saing“.

Visi Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2010-2014 tidak terlepas dari upaya mewujudkan Visi Pembangunan 2005-2025 yaitu “ Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur “ dan melaksanakan Misi Pembangunan Nasional 2005-2025 yaitu “mewujudkan bangsa yang berdaya saing“ sebagaiman tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional ( RPJPN ) 2005-2025.

Berdaya Saing dalam lingkup kepemudaan mengandung arti : “memiliki kemampuan berkompetensi yang menghasilkan melalui pola pengaderan dan peningkatkan potensi pemuda secara terencana, sistemmatis, dan berkelanjutan sesuai dengan metode pendidikan, pelatihan, pemagangan, pembimbingan, pendampingan, serta pemanfaatan kajian, kemitraan, dan sentra pemberdayaan pemuda yang teru-menerus dikembangkan sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dalam menciptakan nilai tambah kepemudaan di berbagai bidang pembangunan, serta peningkatan akhir akhlak mulia dan prestasi pemuda Indonesia di kancah kompetisi global “.

Berdaya Saing dalam lingkup keolahragaan mengandung arti : “ memiliki kemampuan berkompetisi yang dihasilkan melalui pola pembinaan dan pengembangan pelaku, ketenagaan, pengorganisasian, pendanaan, pola pelatihan, penghargaan, prasaran, dan sarana olahraga secara berjenjang dan berkelanjutan sesuai dengan metode penataan, pelatihan, penyuluhan, pembimbingan, pemasyarakatan, perintisan, penelitian, uji coba, dan kompetisi yang telah menerapkan manajemen dan iptek olahraga moderen, serta pemanfaatan bantuan, pemudahan, dan sentra keolahragaan sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dalam kompetisi bertaraf regional atau internasional “.

(49)

29 Misi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Tahun 2010-2014 “ Meningkatkan Daya Saing Kepemudaan dan Keolahragaan “.

Misi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga tahun 2010-214 mengandung arti :

1. Meningkatkan potensi sumber daya kepemudaan dengan memanfaatkan kemitraan lintas sektoral, antara tingkat pemerintahaan, dan kemasyarakatan untuk mendukung penyadaran dan pemberdayaan pemuda melalui peningkatan wawasan, inventarisasi potensi, kapasitas keilmuan, kapasistas keimanan, kreativitas, dan kemampuan berorganisasi pemuda sehingga pemuda dapat meningkatkan partisipasi, peran aktif, dan produktivitas dalam membangun dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

2. Mewujudkan pemuda maju, berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing melalui penyiapan pemuda kader sesuai karakteristik pemuda yang memiliki semangat kejuangan, kesukarelaan, tanggung jawab, dan ksatria serta memiliki sikap kritis, idealis, inovatif, progresif, dinamis, reformis, dan futuristik, tanpa meninggalkan akar budaya bangsa indonesia, yang tercermin dalam kebhinnekatunggalikaan untuk mendukung pengembangan pendidikan, kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kesukarelawanan pemuda di berbagai pembangunan, termasuk penugasan khusus bagi pengembangan kepanduan/kepramukaan sebagai wadah pengaderan calon pemimpin bangsa.

3. Meningkatkan potensi sumber daya keolahragaan dengan memanfaatkan kemitraan lintas sektoral, antar tingkat pemerintahan, dan kemasyarakatan untuk mendukung permasalahan, pembudayaan, serta pengembangan industri dan sentra-sentra olahraga melalui pengenalan olahraga kepada keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat luas atas kehendak sendiri serta pemasyarakatan olahraga sebagai kebiasaan hidup sehat dan aktif sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat

(50)

setempat sehingga masyarakat memperoleh tingkat kebugaran jasmani, kesehatan, kegembiraan, dan hubungan sosial

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pada era repormasi telah menghasilkan 2 (dua) produk undang – undang yang berkaitan dengan undang-undang kepemudaan dan keolahragaan yaitu :

(1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 03 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

(2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan.

Dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pada Bab 1 Ketentuan Umum pasal 1 dijelaksan bahwa Keolahragaan adalah segala aspek yang berkitan dengan olahraga yang memerlukan pengaturan, pendidikan, pelatihan, pembinaan, pengembangan dan pengawasan. Sedangkan yang dimaksud dengan Sistem Ke Olahragaan Nasional adalah keseluruhan aspek keolahragaan yang saling terkait secara terencana, sistimatis dan terpadu, dan berkelanjutan sebagai satu kesatuan yang meliputi pengaturan, pendidikan, pelatihan, pengelolaan, pembinaan, pengembangan dan pengawasan unutk mencapai keolahragaan nasional.

Maksud dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan untuk memperkuat posisi dan kesempatan kepada setiap warga negara yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tigapuluh) tahun untuk mengembangkan potensi, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-citanya. Di samping itu, Undang-Undang ini memberikan jaminan perlindungan dan kepastian hukum atas eksistensi serta aktivitas kepemudaan. Undang-Undang ini juga memberikan kepastian hukum bagi Pemerintah dan pemerintah daerah untuk mengintegrasikan program pelayanan kepemudaan.

Undang-Undang ini memuat pengaturan mengenai segala aspek pelayanan kepemudaan yang berkaitan dengan koordinasi dan kemitraan, prasarana dan sarana, dan organisasi kepemudaan. Selain

(51)

31 itu, juga memuat pengaturan mengenai peran serta masyarakat dalam pelayanan kepemudaan, pemberian penghargaan, pendanaan, serta akses permodalan bagi kegiatan kewirausahaan pemuda secara terencana, terpadu, terarah, dan

1. Telaahan Renstra Pemerintah Provinsi Jawa Barat

a. VISI Provinsi Jawa Barat TAHUN 2005 – 2025

“DENGAN IMAN DAN TAKWA, PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA”

Dengan Tujuh Bidang Unggulan sebagai Penciri Jawa Barat TERMAJU DI INDONESIA TAHUN 2025 adalah sebagai Berikut :

1) Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bermutu (Beyond the expectation), Akuntabel dan Berbasis Ilmu Pengetahuan.

2) Masyarakat yang Cerdas, Produktif dan Berdaya Saing Tinggi. 3) Pengelolaa Pertanian dan Kelautan.

4) Energi Baru dan Terbaharukan serta pengelolaan Sumber Daya Air. 5) Industri Manufaktur, Industri Jasa dan Industri Kreatif.

6) Infrastruktur yang Handal dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Berimbang Untuk Pembangunan Yang Berkelanjutan.

7) Pengembangan Budaya Lokal dan Menjadi Destinasi Wisata Dunia. b. Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan Visinya Tahun 2013-2018

“JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA” Misi :

Misi Pertama Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing

Masyarakat Jawa Barat yang agamis, berakhlak mulia, sehat, cerdas, bermoral, berbudaya IPTEK, memiliki spirit juara dan siap berkompetisi.

Gambar

TABEL II.1. JUMLAH PEGAWAI DISPORA KABUPATEN BOGOR
Tabel II.2. Jumlah pegawai Dispora yang menduduki Jabatan  dan Staf, tahun 2013
Tabel II.4. Jumlah pegawai Dispora berdasarkan Pendidikan  tahun 2013.
Tabel diatas menunjukkan bahwa klasifikasi kedisipilnan ilmu pegawai  yang ada pada Dispora menunjukkan hal yang bervariasi, hal ini sangat  dibutuhkan  dalam  mendukung  pelaksanaan  kinerja  Dispora
+3

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan (lingkungan internal) serta peluang dan ancaman (lingkungan eksternal) serta

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh dari kualitas sistem terhadap kepuasan mahasiswa selaku pengguna yang berjalan di sistem informasi akademik STIE Sampit yakni negatif

ICePTi 2017 is organized by Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Universitas Padjadjaran, Nano Technology and Graphene Research Center (PRINT-G), Material Science &

Peningkatan ketrampilan berbicara dalam Bahasa Indonesia dengan hasil belajar tes unjuk kerja siswa yang diperoleh data pada prasiklus sebanyak 9 siswa atau sebesar 39,13%

Jika kita mengacu pada teori visibilitas hilal sebagaimana diaplikasikan pada peta visibilitas di atas, maka terlihat pada peta di atas bahwa seluruh wilayah Indonesia

Tahapan-tahapan dalam penelitian ini adalah menganalisis neraca perbandingan untuk mengetahui terjadinya perubahan modal kerja, menyusun work sheet sumber dan

antara jarak mahalanobis dengan chi-square. Jika scatter-plot membentuk garis lurus dan lebih dari 50% nilai jarak mahalanobis kurang dari atau sama dengan chi-square,

Menurut Surachmad (1990:131), “Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan tehnik serta alat-alat tertentu.” Tujuan

Proses penempelan primer pada utas DNA yang sudah terbuka memerlukan suhu optimum, sebab suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan amplifikasi tidak terjadi karena

Dan dari hasil analisis data model antrian nyata (model pelayanan tunggal) diketahui bahwa dengan rata-rata tingkat kedatangan ( ) sebesar 87,6154 penumpang/menit

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor strategis internal dan eksternal (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman), merumuskan alternatif strategi

(1) KabupatenjKota penerima Dana Bagi HasiI Cukai Hasil Tembakau membuat laporan alokasi penggunaan dana atas pelaksanaaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam

5 Adalah perkiraan investasi dalam rangka pencapaian target 100% bidang air minum dan sanitasi. Dengan adanya perkiraan ini, diharapkan pemerintah daerah dapat mempersiapkan

Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) yang Paling Efektif untuk Siswa Kelas VIII-C MTs Negeri Bandung Tahun Pelajaran 2011-2012. Metode

Faktor yang dipergunakan untuk menguji keputusan auditor switching oleh perusahaan yaitu pergantian manajemen, kesulitan keuangan ( financial distress ), ukuran

1. Faktor Internal: yaitu kekuatan dan kelemahan internal organisasi. Faktor Eksternal: yaitu peluang dan ancaman yang disajikan oleh lingkungan eksternal organisasi.

Bimbingan lanjutan bagi lulusan bidang pertanian yang terintegrasi melalui penumbuhan wirausahawan dalam bidang pertanian (inkubator bisnis) berupa pelatihan dan pemagangan

Kiezdeutsch sebagai salah satu variasi bahasa Jerman dapat diperkenalkan untuk meningkatkan kesadaran pemelajar bahasa Jerman akan keberagaman bahasa Jerman ini

Kondisi lingkungan yang berada di lahan pertanian Dusun Pule cukup memprihatinkan karena prilaku masyarakat sendiri yang awalnya tidak menggunakan obat kimia

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan

Agar layanan kepada pelanggan berjalan dengan baik, pastikan komitmen Perusahaan / Organisasi pada layanan pelanggan secara internal sesuai dengan fokus

P emerintah Daerah dan masyarakat sipil di Kalimantan Tengah sangat berharap dapat berperan besar dalam banyak program dan kegiatan terkait dengan penurunan emisi karbon

Data dalam penelitian ini adalah data tulis yang berupa beberapa geguritan yang telah dipilih oleh peneliti yang didalamnya terdapat penanda kohesi gramatikal dan