Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak
Tata Cara
Pengajuan Keberatan
Dasar Hukum
•
Pasal 25, 26, dan 26A Undang-Undang Nomor 6 Tahun
1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (UU KUP);
•
Pasal 28, 30, 31, dan 33 Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan;
•
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 9/PMK.03/2013 tentang
Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan.
Ruang Lingkup
Keberatan dapat diajukan hanya atas suatu:
a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
*);
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
(SKPKBT);
c. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN);
d. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB);
e. Pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak
ketiga.
*) Pengecualian:
Ruang Lingkup
•
Wajib Pajak (WP) hanya dapat mengajukan keberatan
terhadap materi atau isi dari:
a. surat ketetapan pajak, atau
b. pemotongan atau pemungutan pajak.
•
Alasan keberatan selain mengenai materi atau isi dari
surat ketetapan pajak atau pemotongan atau
pemungutan pajak tidak dipertimbangkan dalam
penyelesaian keberatan.
Persyaratan Pengajuan Keberatan
a. diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia;
b. mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan WP dengan disertai alasan-alasan yang menjadi dasar penghitungan;
c. 1 (satu) keberatan diajukan hanya untuk 1 (satu) surat ketetapan pajak, untuk 1 (satu) pemotongan pajak, atau untuk 1 (satu) pemungutan pajak;
d. WP telah melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui WP dalam PAHP atau PAHV, sebelum Surat Keberatan disampaikan*);
Pasal 3 ayat (1) dan 4 ayat (1) PMK Nomor 9/PMK.03/2013
Persyaratan Pengajuan Keberatan
e. diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal: 1. surat ketetapan pajak diterbitkan; atau
2. pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga, kecuali karena keadaan di luar kekuasaan WP;
f. Surat Keberatan ditandatangani oleh WP atau kuasa WP; dan g. WP tidak mengajukan permohonan Pasal 36 UU KUP:
1. pengurangan, penghapusan, atau pembatalan sanksi administrasi;
2. pengurangan atau pembatalan skp yang tidak benar; atau
3. pembatalan skp dari hasil Pemeriksaan/Verifikasi yang dilaksanakan tanpa:
a. penyampaian SPHP/ SPHV; atau b. PAHP/ PAHV dengan WP.
Permintaan Keterangan Oleh WP
•
Sebelum mengajukan keberatan, WP dapat
meminta keterangan secara tertulis.
•
Dirjen Pajak wajib memberi keterangan yang
diminta.
•
Pemberian keterangan tersebut tidak
menambah jangka waktu pengajuan
keberatan.
Sejak tanggal:
1.skp dikirim; atau 2.Potput pajak
Kecuali terdapat keadaan diluar kekuasaan:
1. bencana alam 2. kebakaran
3. huru-hara/kerusuhan massal
4. diterbitkan SK Pembetulan secara jabatan yang mengakibatkan jumlah pajak yang masih harus dibayar dalam skp berubah, kecuali SK Pembetulan yang diterbitkan akibat hasil Persetujuan Bersama
5. keadaan lain berdasarkan pertimbangan Dirjen Pajak
WP
Keberatan
Dalam jangka waktu 3 bulan
sejak tanggal dikirim SK Pembetulan
Syarat:
belum mengajukan keberatan atas skp
Dalam jangka waktu 3 bulan
Jangka Waktu Pengajuan
Dalam jangka waktu 12 bulan Dalam jangka waktu
3 bulan Dirjen Pajak
Pengajuan Keberatan
SK KEBERATAN SKPKB SKPLB SKPN SKPKBT Pemotongan/ Pemungutan Pihak III SPUHtidak dapat mengajukan permohonan:
1. pengurangan, penghapusan, atau pembatalan sanksi administrasi; 2. pengurangan atau pembatalan skp yang tidak benar; atau
3. pembatalan skp dari hasil Pemeriksaan / Verifikasi yang dilaksanakan tanpa:
a. penyampaian SPHP / SPHV; atau b. PAHP/ PAHV dengan WP.
WP dapat mencabut pengajuan keberatan
tidak dapat mengajukan permohonan pengurangan/pembatalan
skp yang tidak benar.
Wajib Pajak
Cara Penyampaian
disampaikanSurat Keberatan KPP Terdaftar
Secara langsung Pos
Cara Lain :
• Via jasa ekspedisi atau jasa kurir
• e-Filing)* Bukti penerimaan surat Bukti Penerimaan Elektronik Bukti pengiriman surat Bukti pengiriman surat Bukti Penerimaan Surat Keberatan.
Perbaikan Surat Keberatan
Surat Keberatan tidak memenuhi persyaratan tertentu
Wajib Pajak Memperbaiki Surat Keberatan
Masih dalam
jangka waktu 3 bulan
Tanggal penyampaian
Kewajiban Pelunasan Utang Pajak
Tahun Pajak 2007 dan sebelumnya
*)Pengajuan keberatan:
1. tidak menunda kewajiban membayar pajak; dan
2. tidak menunda pelaksanaan penagihan pajak.
Tahun Pajak 2008 dan sesudahnya
**)Dalam hal WP mengajukan keberatan, jangka waktu pelunasan pajak yang masih harus dibayar yang tidak disetujui dalam PAHP atau PAHV, dan belum dibayar pada saat pengajuan keberatan,
tertangguh sampai dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan.
*) Pasal 3 ayat (4) PMK Nomor 9/PMK.03/2013 **) Pasal 4 ayat (4) PMK Nomor 9/PMK.03/2013
Pencabutan Pengajuan Keberatan
WP mengajukankeberatan Surat PemberitahuanUntuk Hadir (SPUH)
WP dapat mencabut keberatannya
konsekuensi WP tidak dapat mengajukan pengurangan ataupembatalan ket. pajak yang tidak benar (Ps.36
ayat 1 huruf b UU KUP)
WP dianggap tidak mengajukan keberatan
sehingga pajak yang masih harus dibayar dalam SKPKB atau SKPKBT yang tidak disetujui dalam PAHP atau PAHV menjadi utang pajak sejak tanggal penerbitan skp
denda 50% (lima puluh persen) Sejak pengajuan keberatan diterima oleh Dirjen Pajak s.d. tgl SK Keberatan diterbitkan
WP Keberatan
Dirjen Pajak
SPUH
SK KEBERATANditolak dikabulkan sebagian dikabulkan
menambah tidak dipertimbangkan
WP dapat mencabut pengajuan keberatan
SKPKB & SKPKBT menjadi utang pajak
&
tidak dikenai denda 50%
12 bulan*)
Penyelesaian Keberatan
16 *) dianggap dikabulkan apabila DJP tidak memberikan keputusan dalam jangka waktu 12 bulan