• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PADA PENGGUNAAN LAHAN TANAMAN AGROFORESTRY DI SUB DAS LAU BIANG (KAWASAN HULU DAS WAMPU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PADA PENGGUNAAN LAHAN TANAMAN AGROFORESTRY DI SUB DAS LAU BIANG (KAWASAN HULU DAS WAMPU)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PADA PENGGUNAAN

LAHAN TANAMAN AGROFORESTRY DI SUB DAS LAU BIANG

(KAWASAN HULU DAS WAMPU)

SKRIPSI

Oleh

HARRY PRANATA BARUS

DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2010

(2)

KAJIAN TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PADA PENGGUNAAN

LAHAN TANAMAN AGROFORESTRY DI SUB DAS LAU BIANG

(KAWASAN HULU DAS WAMPU)

SKRIPSI

Oleh

HARRY PRANATA BARUS 050308002/TEKNIK PERTANIAN

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing

(Ir. Edi Susanto, M.Si) (Ir. Saipul Bahri Daulay, M.Si) Ketua Anggota

DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2010

(3)

Judu l Skripsi : Kajian Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada Pengunaan Lahan Tanaman Agroforestry di Sub DAS Lau Biang (Kawasan Hulu DAS Wampu)

Nama : Harry Pranata Barus

NIM : 050308002

Depatemen : Teknologi Pertanian Program Studi : Teknik Pertanian

Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing

Ir. Edi Susanto, M.Si Ir. Saipul Bahri Daulay, M.Si Ketua Anggota

Mengetahui,

Ir. Saipul Bahri Daulay, M.Si Ketua Departemen Teknologi Pertanian

(4)

ABSTRAK

HARRY PRANATA BARUS, ”Kajian Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada Penggunaan Lahan Tanaman Agroforestry di Sub DAS Lau Biang (Kawasan Hulu DAS Wampu)”, dibimbing oleh EDI SUSANTO dan SAIPUL BAHRI DAULAY.

Pengalihfungsian lahan hutan menjadi lahan budidaya pertanian di bagian hulu DAS Wampu khususnya di sub DAS Lau Biang telah mengakibatkan peningkatan laju erosi di DAS tersebut. Untuk itu dilaksanakan penelitian di lahan agroforestry pada bulan April-Juli 2009 dengan menggunakan metode USLE dan metode Petak Kecil dengan mengambil 10 kecamatan untuk pengambilan sampel. Parameter yang diamati adalah jenis tanah, kedalaman efektif, permeabilitas tanah, kadar C-organik tanah, tekstur tanah, struktur tanah, kemiringan lereng dan curah hujan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalihfungsian lahan menjadi lahan agroforestry berpengaruh terhadap besarnya erosi yang terjadi. Rata-rata yang terjadi menurut metode prediksi USLE sebesar 184,474 ton/ha.thn dan pengukuran erosi dengan metode Petak kecil diperoleh laju erosi 20,418 ton/ha.thn lebih kecil dibandingkan dengan metode USLE.

Kata kunci : Erosi, Lahan, Tingkat Bahaya Erosi.

ABSTRACT

HARRY PRANATA BARUS, “The Study of Erosion Hazard Level (TBE) at Agroforestry Land at Sub DAS Lau Biang (Headwaters of DAS Wampu)”, supervised by EDI SUSANTO and SAIPUL BAHRI DAULAY.

The transferring of function of forest land of agriculture cultivation at the headwaters of DAS Wampu, especially at Sub DAS Lau Biang has resulted increase of erosion rate at this DAS. Therefore, research was carried out at the agroforestry land from April-July 2009 by using the USLE and the Small square methods by taking 10 subdistricts for sampling. The observed parameters were the kind of soil, the effective depth of soil, soil permeability, soil C-organic content, soil texture, soil structure, slope and rainfall.

The results showed that the transferring of function of forest land into agroforestry affected the amount of erosion occurred. The average erosion occurred according to the predictive method was 184,474 ton/ha.year, and according to small squares method was 20,418 ton/ha.year that was smaller than the USLE method.

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 04 November 1986 dari ayah Alm. Indra Obor Barus, SH dan ibu Nuranna br. Ginting. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara.

Tahun 2005 penulis lulus dari SMU Negeri 2, Medan dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Pertanian USU melalui jalur ujian tertulis Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis memilih program studi Teknik Pertanian, Departemen Teknologi Pertanian.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai wakil sekretaris Ikatan Mahasiswa Teknik Pertanian (IMATETA). Penulis juga pernah aktif pada Kegiatan Mahasiswa Kristen (KMK). Selain itu, penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Erosi dan Bangunan Pencegah.

Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di PT. Batang Hari Pratama, Tebing Tinggi pada bulan Juli-Agustus 2008.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

Adapun skripsi ini berjudul “Kajian Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Pada Penggunaan Lahan Tanaman Agroforestry di Sub Das Lau Biang (Kawasan Hulu DAS Wampu)” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua yang telah membesarkan dan mendidik penulis selama ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Edi Susanto, M.Si selaku ketua komisi pembimbing serta kepada Bapak Ir. Saipul Bahri Daulay, M.Si selaku anggota komisi pembimbing yang telah banyak membimbing penulis. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Syofyan, SE yang telah banyak membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, kepada Adol Frian Rumaijuk, Sucandra, dan Cory Meiliany Br. Surbakti selaku teman-teman yang telah banyak membantu selama penelitian berjalan.

Penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Medan, Februari 2010

(7)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... ii

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Rumusan Masalah ... 3 Tujuan Penelitian ... 4 Manfaat Penelitian ... 4 TINJAUAN LITERATUR Kebijakan Umum Pengelolaan DAS ... 6

Kondisi Umum DAS Wampu ... 9

Erosi dan Sedimentasi Pada Suatu DAS ... 14

Faktor yang Mempengaruhi Erosi ... 21

Faktor Iklim ... 21 Faktor Tanah ... 21 Tekstur ... 22 Struktur ... 22 Bahan Organik ... 22 Kedalaman Tanah ... 23

Sifat Lapisan Bawah ... 23

Kesuburan Tanah ... 23 Kepekaan Erosi ... 24 Faktor Topografi ... 24 Kemiringan Lereng ... 25 Panjang Lereng ... 25 Faktor Vegetasi ... 26

Faktor Manusia atau Tindakan Konservasi ... 26

Tingkat Bahaya Erosi ... 27

Agroforestry ... 28

METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ... 32

Bahan dan Alat Penelitian Bahan ... 32

Alat ... 32

Prosedur Penelitian ... 33

Metode Penelitian ... 34

Pengamatan di Lapangan ... 34

Pengukuran Laju Erosi yang Masih Dapat Ditoleransikan (T) ... 34

(8)

vi

Hal Perhitungan (Prediksi) Laju Erosi Menggunakan

Metode USLE ... 37

Faktor Erosivitas Hujan (R) ... 37

Faktor Erodibilitas Tanah (K) ... 38

Faktor Topografi (LS) ... 38

Faktor Pengelolaan Tanaman (CP) ... 39

Tingkat Bahaya Erosi (TBE) ... 39

Parameter Penelitian ... 40

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Sub DAS Lau Biang Bagian Hulu DAS Wampu ... 42

Pengukuran Laju Erosi Laju Erosi yang Masih Dapat Ditoleransikan ... 42

Metode Petak Kecil ... 43

Metode USLE (Universal Soil Loss Equation) ... 44

Faktor Erosivitas (R) ... 46 Faktor Erodibilitas (K) ... 47 Tekstur Tanah ... 48 Bahan Organik ... 49 Struktur Tanah ... 50 Permeabilitas Tanah ... 50 Faktor Topografi ... 51

Faktor Pengelolaan Tanaman dan Konservasi ... 52

Tingkat Bahaya Erosi ... 53

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 54

Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55 LAMPIRAN

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Hal

1. Laju Deforestasi Versus Laju Rehabilitasi ... 7 2. Penampang Petak Kecil dan Kolektor ... 36

(10)

DAFTAR TABEL

No. Hal

1. Luas wilayah kecamatan, kabupaten dan kota DAS Wampu ... 11

2. Luas wilayah kecamatan pada Sub DAS Lau Biang ... 12

3. Kelas kemiringan lereng di kawasan DAS Wampu ... 12

4. Jenis dan luas penggunaan lahan di setiap Sub DAS Wampu ... 13

5. Nilai Faktor Kedalaman Tanah pada Berbagai Jenis Tanah ... 35

6. Nilai Struktur Tanah ... 38

7. Nilai Permeabilitas Tanah ... 39

8. Nilai Faktor CP Untuk Berbagai Penggunaan Lahan ... 40

9. Kriteria Indeks Bahaya Erosi ... 40

10. Nilai Curah Hujan, Jumlah Hari Hujan, Curah Hujan yang Bersangkutan Selama 24 Jam, dan Nilai EI30 ... 47

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Hal

1. Flowchart Pengukuran Laju Erosi Petak Kecil ... 58

2. Flowchart Pengukuran Laju Erosi Metode USLE ... 59

3. Tabel Nilai Erosi yang Masih Ditoleransikan (T) pada Lahan Agroforestry ... 60

4. Tabel Data Petak Kecil pada Lahan Agroforestry ... 61

5. Tabel Rata-rata Hari Hujan Tahunan ... 62

6. Tabel Tabel Nilai Erosi Tanah (A) pada Lahan Agroforestry dengan menggunakan metode USLE ... 64

7. Tabel Nilai Erosovitas Hujan ... 65

8. Tabel Nilai Erodobilitas pada Lahan Agroforestry ... 66

9. Tabel Nilai Partikel Tanah dan Kandungan C-Organik Tanah pada lahan Agroforestry ... 67

10. Tabel Nilai Permeabilitas pada Lahan Agroforestry ... 68

11. Tabel Nilai Topografi pada lahan Agroforestry ... 69

12. Tabel Nilai Pengelolaan dan Konservasi Tanah pada Lahan Agroforestry ... 70

13. Tabel Nilai Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada Lahan Agroforestry ... 71

14. Tabel Data Curah Hujan, Hari Hujan, dan Hujan Harian Maksimal ... 72

15. Gambar Petak Kecil di Lapangan ... 78

16. Gambar Proses Permeabilitas ... 79

17. Peta Administrasi ... 80

18 Peta Jenis Tanah ... 81

19. Peta Kelas Lereng ... 82

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dikembangkan suatu tool changer otomatis yang dapat mengatasi permasalahan setting tool terutama pada setting posisi cap

Dalam penelitian ini dilakukan menggunakan 4 variabel dengan 10 indikator disebar pada 82 pertanyaan dan pernyataan yang mengarahkan responden pada variabel mana

Penelitian ini menggunakan dua teori untuk mengkaji rumusan masalahnya, yaitu teori upacara Koentjaraningrat untuk mengkaji proses upacara dan teori semiotik Barthes untuk

Dengan menggunakan metode SERVQUAL kesenjangan tersebut dapat diketahui dan dapat dijadikan parameter bagi kualitas pelayanan yang terjadi.Sehingga dapat diketahui

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal yang yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan pembiayaan mu ḍārabah yakni melakukan screening terhadap

DESKRIPSI DAN MAKNA UPACARA TRADISI CUE LAK PADA PERAYAAN IMLEK BAGI MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA SELATPANJANG, RIAU.. 廖内省

Media online yang saat ini sedanga diminati oleh kalangan masyarakat dari berbagai usia menjadikan peluang bisnis yang sangat menjanjikan, hanya dengan memposting foto prodak

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-5/W16, 2011 ISPRS Trento 2011 Workshop, 2-4 March 2011, Trento,