JUAL - BELI HEWAN YANG BELUM TERTANGKAP
JEBAKAN (JIRETAN) PERSPEKTIF FIQIH MAZHAB
SYAFI’I
(Studi Kasus di Desa Benjor Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang)
SKRIPSI
Oleh
CHELSY AYUNANDA NIM 10220101
JURUSAN HUKUM BISNIS SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
ii
JUAL - BELI HEWAN YANG BELUM TERTANGKAP
JEBAKAN (JIRETAN) PERSPEKTIF FIQIH MAZHAB
SYAFI’I
(Studi Kasus di Desa Benjor Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang)
SKRIPSI
Oleh:
CHELSY AYUNANDA
NIM 10220101
JURUSAN HUKUM BISNIS SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Demi Allah,
Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan, penulis menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
JUAL - BELI HEWAN YANG BELUM TERTANGKAP JEBAKAN (JIRETAN) PERSPEKTIF FIQIH MAZHAB SYAFI’I
(Studi Kasus di Desa Benjor Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang) Benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikasi atau memindah data milik orang lain, kecuali yang disebutkan referensinya secara benar. Jika dikemudian hari terbukti skripsi ini ada kesamaan, baik isi, logika maupun datanya, secara keseluruhan atau sebagian, maka skripsi dan gelar sarjana yang saya peroleh karenanya, batal demi hukum.
Malang, 13 Oktober 2014 Penulis,
Chelsy Ayunanda
Nim 10220101iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Setelah membaca dan mengoreksi skripsi saudara Chelsy Ayunanda Nim: 10220101 Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul:
JUAL – BELI HEWAN YANG BELUM TERTANGKAP JEBAKAN (JIRETAN) PERSPEKTIF FIQIH MAZHAB SYAFI’I
(Studi kasus di Desa Benjor Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang)
Maka pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah untuk diajukan dan diuji pada Majelis Dewan Penguji.
Malang, 13 Oktober 2014 Mengetahui
a.n. Ketua Jurusan. Sekertaris Jurusan
Hukum Bisnis Syariah
Dosen Pembimbing
Dr. H. Abbas Arfan, Lc, M.H Ali Hamdan, MA., Ph.D NIP 19721212 2006041004 NIP 197601012011011004
v
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
Dewan Penguji skripsi saudara Chelsy Ayunanda, Nim 10220101, Mahasiswa Jurusan Hukum Bisnis Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, angkatan 2010 dengan judul:
JUAL - BELI HEWAN YANG BELUM TERTANGKAP JEBAKAN (JIRETAN) PERSPEKTIF FIQIH MAZHAB SYAFI’I
(Studi kasus di Desa Benjor Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang)
Telah menyatakan lulus Dewan Penguji:
1. Dr. H. Moh. Toriquddin, Lc, M. HI
NIP. 19730306 200604 1 001 (___________________) Ketua
2. Dr. Ali Hamdan, M. A., Ph.D NIP. 19760101 201101 1 004 (___________________) Sekretaris 3. Dr. H. Abbas Arfan, Lc, M.H NIP.19721212 200604 1 004 (___________________) Penguji Utama Malang, 13 Oktober 2014 Dekan, Dr. H. Roibin, M.Hi. NIP 196812181999031002
vi MOTTO
“ Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan janganlah kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.”
vii
Kata Persembahan
Syukur Alhamdulillah… Alhamdulillahirobbil’alamin...
Akhirnya aku telah sampai di titik perjuanganku,
sepercik keberhasilan yang Engkau hadiahkan padaku Ya Robb… Shalawat serta salam kuhaturkan kepada Baginda Rasulullah SAW dan
para sahabat yang mulia.
Semoga sebuah karya mungil ini
menjadi amal shaleh bagiku dan menjadi kebanggaan bagi keluargaku tercinta.
Ku persembahkan keberhasilan berwujud gelar sarjana sebagai bukti cinta dan tanda baktiku, dengan ridho Allah SWT.
Ibunda Ninik Wanitan, dan Ayahandaku Bambang Yudhianto (alm) Kepada Umikku tercinta Hj. Solichah, yang senantiasa menyemangatiku,
Abahku tercinta KH. Abdul Hamid Ardli (alm)
Kepada suamiku tercinta Nanang Khoirul Anam yang senantiasa memotivasiku dengan cinta dan kesabaran. Kepada peri kecilku
Bilqia Qurrota’ayun. Kepada adik-adikku tersayang semoga kelak dapat menggapai cita-citanya.
Kepada teman-teman seperjuangan HBS 2010,
khususnya Adirianto terima kasih atas segala bantuannya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini membawa kemanfaatan. Jika hidup bisa kuceritakan di atas kertas, entah berapa banyak yang
dibutuhkan hanya untuk kuucapkan terima kasih…
viii
PRAKATA
ﲓﺣّﺮﻟا ﻦﲪّﺮﻟا ﷲ ﻢﺴ
Alhamdulillâhi Rabb al-‘Ălamĭn, lâ Hawl walâ Quwwat illâ bi Allâh al
-‘Ăliyy al-‘Ădhĭm, dengan hanya rahmat-Mu serta hidayah-Nya penulisan skripsi yang berjudul “Jual-Beli Hewan yang Belum Tertangkap Jebakan (Jiretan) Perspektif Fiqih Mazhab Syafi’i (Studi Kasus di Desa Benjor Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang)”. Dapat diselesaikan dengan curahan kasih sayang-Nya, kedamaian dan ketenangan jiwa.
Shalawat dan Salam kita haturkan kepada kepada Baginda kita yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang di dalam kehidupan ini. Semoga kita tergolong orang-orang yang beriman dan mendapat syafa’at dari beliau di akhirat kelak. Amin...
Dengan segala daya dan upaya serta bantuan, bimbingan maupun pengarahan dan hasil diskusi dari pelbagai pihak dalam proses penulisan skripsi ini, maka dengan hasil segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada batas kepada:
1. Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si., selaku Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Dr. H. Roibin, M.Hi., selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam NegeriMaulana Malik Ibrahim Malang.
3. Dr. Muhammad Nur Yasin, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Hukum Bisnis Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
ix
4. Ali Hamdan, MA., Ph.D selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Dr. Fakhruddin, M.H.I, selaku Dosen Wali penulis selama menempuh studi di Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Terima kasih penulis haturkan kepada beliau yang telah memberikan bimbingan, saran, serta motivasi selama menempuh perkuliahan.
6. Segenap Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan berguna bagi penulis untuk tugas dan tanggung jawab selanjutnya.
7. Staf serta Karyawan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, penulis ucapkan terima kasih atas partisipasinya dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Ayahanda KH. Abdul Hamid Ardli (alm) dan Ibu Hj. Solichah tercinta yang selalu memberikan dukungan, sumber semangat dan inspirasi.
9. Para narasumber yang telah meluangkan waktu kepada peneliti untuk memberikan informasi..
10.Teman-temanku di Fakultas Syariah, Jurusan Hukum Bisnis Syariah angkatan 2010, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini.
11.Teman-teman PKLI Pengadilan Agama Kota Malang (Kholifatullah Al-Arief Nur Rahman, Ulfa Himatul Ulya, Ayyus Sahidatul C, Nurdiati Akma Zahir, Mahmud Ibrahim Jarullah, Nuril Luthfiyah, Ahmad Jauhari, Sunyoto,
x
Mochamad Said, M. Khusni Mubarok, dan Nadzifatul Mu’tamaroh) terima kasih sudah membantu selama PKLI berlangsung.
Akhirnya dengan segala kelebihan dan kekurangan pada skripsi ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi khazanah ilmu pengetahuan, khususnya bagi pribadi penulis dan Fakultas Syariah Jurusan Hukum Bisnis Syariah, serta semua pihak yang memerlukan. Untuk itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca demi sempurnanya karya ilmiah selanjutnya.
Malang, 13 Oktober 2014 Penulis,
Chelsy Ayunanda Nim 10220101
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Umum
Transliterasi adalah pemindahalihan tulisan Arab ke dalam tulisan Indonesia, bukan terjemahan Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia.Termasuk dalam kategori ini ialah nama Arab dari bangsa Arab, sedangkan nama Arab dari bangsa selain Arab ditulis sebagaimana ejaan bahasa nasionalnya, atau sebagaimana yang tertulis dalam buku yang menjadi rujukan. Penulis judul buku dalam footnote maupun daftar pustaka, tetap menggunakan ketentuan transliterasi ini.
B. Konsonan
ا = tidak dilambangkan ض = dl
ب = b ط = th
ت = t ظ = dh
ث = ts ع = ‘ (koma menghadap ke atas)
ج = j غ = gh ح = h} ف = f خ = kh ق = q د = d ك = k ذ = dz ل = l ر = r م = m ز = z ن = n س = s و = w
xii
ش = sy ه = h
ص = sh ي = y
Hamzah (ء) yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak di awal kata maka mengikuti vokalnya, tidak dilambangkan. Namun apabila terletak di tengah atau akhir maka dilambangkan dengan tanda koma di atas ( ’ ), berbalik dengan koma ( ‘ ) untuk pengganti lambang “ ع”.
C. Vokal, Panjang dan Diftong
Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal
fathah ditulis dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”, sedangkan bacaan panjang masing-masing ditulis dengan cara berikut:
Vokal (a) panjang = â misalnya
لﺎﻗ
menjadi qâla Vokal (i) panjang=î misalnyaﻞﻴﻗ
menjadi qîla Vokal (u) panjang= û misalnyaنود
menjadi dûnaKhusus untuk ya' nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan "i", melainkan tetap dirulis dengan "iy" agar dapat menggambarkan ya' nisbat di akhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya' setelah fathah ditulis dengan "aw" da "ay" seperti berikut
Diftong (aw) =
و
misalnyaلﻮﻗ
menjadi qawlun Diftong (ay) =ي
misalnyaﺮﻴﺧ
menjadi khayrunD. Ta’ Marbûthah (ة)
Ta’ marbûthahditransliterasikan dengan “t” jika berada di tengah-tengahkalimat, tetapi apabila Ta’ marbûthahtersebut berada di akhir
xiii
kalimat, maka ditransliterasikan dengan menggunakan “h” misalnya: ﺔﻟﺎﺳ ّﺮﻟا
ﺔﺳرﺪﻤﻠﻟ menjadi al-risalat li al-mudarrisah.Atau apabila berada di
tengah-tengah kalimat yang terdiri dari susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka ditransliterasikan dengan menggunakan t yang disambungkan dengan kalimat berikutnya, misalnya:
ﷲ ﺔﻤﺣر ﻲﻓ
menjadi
fi rahmatillah.E. Kata Sandang dan Lafadh al-jalálah
Kata sandang berupa “al” (لا ) ditulis dengan huruf kecil, kecuali terletak di awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalálah yang berada di tengah-tengah kalimat yang disandarkan (idháfah) maka dihilangkan. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
1. Al-Imám al-Bukháriy mengatakan....
2. Al-Bukháriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan.... 3. Masyá’ Alláh kána wa má lam yasyá lam yakun.
4. Billáh ‘azza wa jalla.
F. Nama dan Kata Arab terindonesiakan
Pada prinsipnya setiap kata yang berasal dari bahasa Arab harus ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi. Apabila kata tersebut merupakan nama Arab dari orang Indonesia atau bahasa Arab yang sudah terindonesiakan, tidak perlu ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi. Perhatikan contoh berikut:
“…Abdurahman Wahid, mantan presiden RI keempat, dan Amin Rais, mantan Ketua MPR pada masa yang sama, telah melakukan kesepakatan untuk menghapuskan nepotisme, kolusi dan korupsi dari muka bumi
xiv
Indonesia, dengan salah satu caranya melalui pengintesifan salat di berbagai kantor pemerintahan, namun…”
Perhatikan penulisan nama “Abdurahman Wahid”, “Amin Rais” dan kata “salat” ditulis dengan menggunakan tata cara penulisan bahasa Indonesia yang disesuaikan dengan penulisan namanya. Kata-kata tersebut sekalipun berasal dari bahasa arab, namun ia berupa nama dari orang Indonesia dan telah terindonesiakan, untuk itu tidak ditulis dengan cara “Abd al-Rahmân Wahîd”, “Amîn Raîs”, dan bukan ditulis dengan “shalât”.
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... v
HALAMAN MOTTO ... vi
KATA PERSEMBAHAN ... vii
PRAKATA ... viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ... xii
DAFTAR ISI ... xvi
DAFTAR TABEL ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
ABSTRAK ... xx BAB I : PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah ... 5 C. Tujuan Penelitian ... 6 D. Manfaat Penelitian ... 6 E. Sistematika Pembahasan ... 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A.Penelitian Terdahulu ... 9
B.Kerangka Teori ... 17
1. Konsep Jual-Beli Menurut Fiqih Mazhab Syafi’i ... 19
2. Dasar Hukum Jual-Beli ... 21
3. Rukun dan Syarat Jual-Beli ... 23
4. Macam-macam Jual-Beli ... 26
5. Macam-macam Jual-Beli Terlarang ... 27
6. Jenis Gharar ... 34
7. Hikmah Tidak Melakukan Gharar ... 35
xvi
BAB III : METODE PENELITIAN ... 38
A.Jenis Penelitian... 38 B.Pendekatan Penlitian ... 39 C.Lokasi Penelitian ... 40 1. Kondisi Geografis ... 40 2. Karakteristik Wilayah ... 40 3. Sejarah Desa ... 43
4. Demografi dan Kependudukan ... 43
5. Kondisi Tingkat Pendidikan ... 45
6. Mata pencaharian... 46
7. Potensi Unggulan Desa ... 47
D.Metode Pengambilan Sample ... 47
E.Jenis dan Sumber Data ... 48
1. Data Primer ... 48
2. Data Sekunder ... 49
F.Teknik Pengumpulan Data ... 49
1. Observasi ... 49
2. Wawancara ... 50
3. Dokumentasi ... 51
G.Tekhnik Pengolahan Data ... 51
1. Editing ... 51 2. Classifying ... 52 3. Verifyng ... 52 4. Analizing ... 52 5. Concluding ... 53 H.Pendekatan Penelitian ... 53 I. Analisis Data ... 53 J. Keabsahan Data ... 54
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
xvii
(Jiretan) pada masyarakat Desa Benjor Kecamatan
Tumpang Kabupaten Malang ... 55
B. Proses Jual-Beli Hewan yang Belum Tertangkap Jebakan (Jiretan) Pada Masyarakat Desa Benjor Kec. Tumpang Kab. Malang... 55
C. Analisis Jual-Beli Hewan yang Belum Tertangkap Jebakan di Desa Benjor Kec. Tumpang Kab. Malang Perspektif Fiqih Mazhab Syafi’i ... 62 BAB V: PENUTUP ... 74 A. Kesimpulan ... 74 B. Saran ... 76 DAFTAR PUSTAKA ... 77 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel I Penelitian terdahulu Mengenai Jual-Beli ... 13
Tabel II Batas Wilayah Desa Benjor Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang ... 41
Tabel III Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia ... 44
Tabel IV Tamatan Sekolah Masyarakat ... 45
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Bukti KonsultasiLampiran 2 : Surat Pengantar Penelitian ke Kepala Desa Benjor Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang
Lampiran 3 : Daftar Pertanyaan atau Drag Wawancara
Lampiran 4 : Dokumentasi atau Foto Jebakan Hewan yang Siap Pakai di Hutan Desa Benjor
xx
ABSTRAK
Ayunanda Chelsy, 10220101, Jual-Beli Hewan yang Belum Tertangkap Jebakan (Jiretan) Perspektif Fiqih Mazhab Syafi’i. (Studi Kasus di Desa Benjor Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang). Skripsi, Jurusan Hukum Bisnis Syari’ah, Fakultas Syari’ah, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang,
Pembimbing: Ali Hamdan, MA., Ph.D
Kata Kunci: Jual-beli Hewan, Tertangkap, Jebakan, Fiqih Mazhab Syafi’i
Jual-beli hewan yang belum tertangkap jebakan merupakan salah satu kegiatan yang banyak digemari oleh masyarakat pedesaan, khususnya masyarakat di daerah pegunungan, hal ini dipicu karena faktor ekonomi dan letak tempat tinggal mereka yang di kelilingi oleh hutan. Masyarakat seringkali mengadakan beli hewan yang masih belum tertangkap jebakan, namun dalam hal jual-belinya tersebut masyarakat seringkali mengabaikan unsur-unsur jual-beli yang dibenarkan agama Islam.
Dalam penelitian ini, terdapat rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana praktek jual-beli hewan yang belum tertangkap jebakan di Desa Benjor Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang? 2) Bagaimana tinjauan fiqih mazhab syafi’i terhadap praktek jual-beli hewan yang belum tertangkap jebakan di Desa Benjor Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang? Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian empiris yang mana digunakan untuk menganalisis hukum yang dilihat sebagai perilaku masyarakat yang berpola dalam kehidupan masyarakat yang selalu berinteraksi dan berhubungan dalam aspek masyarakat. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah non doktrinal atau biasa disebut dengan socio legal research. Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam prakteknya penjual menjual hewan yang belum ada padanya, ia menawarkan beberapa jebakan yang belum ada tangkapan hewannya, pembeli boleh memilih jebakan dengan harga Rp. 10.000 (sepuluh ribu rupiah) perjebakan, namun ketika tangkapan hewan tidak diperoleh uang yang diterima penjualpun tidak dapat diambil kembali. Menurut pandangan fiqih mazhab syafi’i, dilihat dari segi rukun dan syarat jual-beli yang dilakukan oleh masyarakat Desa Benjor tergolong belum memenuhi rukun beli, yaitu al-ma'qud 'alaih. Tetapi dari segi syaratnya, praktek salam pada jual-beli hewan ini bisa dikatakan sah karena uang (ra'su al-mal) yang dilakukan dimuka secara tunai, namun praktek seperti itu tetap tidak dibenarkan oleh fiqih mazhab syafi’i karena termasuk kategori jual-beli gharar, dimana barang yang diperjual-belikan tidak jelas jenisnya dan hewan yang di perjual-belikan tersebut juga masih belum menjadi milik penjual dan belum tertangkap jebakan.
xxi
ABSTRACT
Chelsy Ayunanda, 10220101, The Buying and Selling of Animal Trap which has been not Caught The Perspektive Shafi'i School of Fiqh. Case Study of Benjor Village, Tumpang Subdistrict Malang District. Thesis “Department of Syariah Business Law, Sharia Faculty, The State Islamic Uvn niversity (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Supervisor: Ali Hamdan MA., Ph, D
Keywords: Buying and Selling Animal,Trap, Caught, Shafi'i School of Fiqh
The buying and selling of animal trap which has been paired in the jungle is one of the activity which is being delighted by villagers especially society in the mount area. This case is caused by an economic factor and the location where they live surrouded by the jungle. Beside becoming farmer, hunter or catch the animal is becoming a daily activity. The society often do buying and selling of animal trap which has been repaired in a strategic area in the jungle, but the society often ignores the right buying and selling pillar in Islam.
In this research, there are some problems, they are: 1) How has the implementation of buying and selling of animal trap been paired in the jungle at Benjor Village, Tumpang District, Malang District? 2) How has the consideration of fiqh Syafi’iyah about the implementation of buying and selling ofanimal trap been paired in the jungle of Benjor Village, Tumpang District, Malang District? This research is a kind of emprical research. It is called field research as a main data source called as a field research. It is called emprical research used to analyze the law which always interact and as societes’ attitude in their life pattern which always interact and has relationship in their aspect. The aproach usage is qualitative research. Nondoctrinal or socio legal is used in this approach. Analysis data which is used is qualitative analysis data.
The result of this research shows that according to the perspektive of fiqh yafi’iyah, the habit of buying and selling animal trap which has been paired in the jungle at Benjor Village, Tumpang District, Malang District, can be seen in pillar and buying and selling requirement which done by the society at Benjor is classified into fulfill buying and selling pillar, it i8s al maqdud’alaih. But based on the fiqh Syafi’iyah it can be said legal becauseit is classified into gharar buying and selling. It means that the things which bought and sold are unclear. It is a kind of invisibility and uncertainty thing which can be given.
xxii