• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motivasi Pengunjung Mengunjungi Museum di Kawasan Kota Tua Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Motivasi Pengunjung Mengunjungi Museum di Kawasan Kota Tua Jakarta"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIVASI PENGUNJUNG MENGUNJUNGI MUSEUM DI KAWASAN KOTA TUA JAKARTA Nana Trisnawati1, Nur Idaman2

Fakultas Ekonomi Universitas Persada Indonesia YAI, Indonesia, e-mail:

nanatrisna31@gmail.com 1, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI, Indonesia, e-mail: idanurfikom@gmail.com 2

Abstrak.

Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya dan peninggalan sejarah dari berbagai suku, budaya , agama , ras, juga peninggalan dari daerah di wilayah kepulauan Indonesia dan negara lain yang pernah menjadi bagian dari sejarah Indonesia. Keragaman budaya tersebut sangat potensial dijadikan sebagai wisata budaya dengan memperkenalkan kebudayaan suatu daerah atau negara.

Jakarta sebagai ibukota Indonesia memiliki wisata budaya yang berada di Kota Tua. Di Kawasan Kota Tua pengunjung dapat melihat beberapa museum sejarah serta bangunan-bangunan kuno yang dibangun pada beberapa abad yang lalu . Dapat dipastikan bahwa kunjungan masyarakat ke suatu tempat wisata mempunyai maksud tertentu. Mereka pasti didasari kepada keinginan atau motivasi tertentu sehingga mau mengunjungi Kota Tua.

Daya tarik Kota Tua dengan beberapa museum merupakan salah satu factor yang membuat masyarakat mengunjungi Kota Tua . Perasaan senang bahwa apa yang diharapkan pada saat berkunjung sesuai dengan harapannya , akan menimbulkan kepuasan pengunjung. Pengujung yang puas biasanya akan melakukan kunjungan kembali atau merekomendasi kan pada orang lain. , Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif . Intrumen riset dilakukan dengan melakukan wawancara dengan beberapa pengunjung Kota Tua sebagai responden.

Kata Kunci : pariwisata, Motivasi , Daya tarik Wisata Abstract.

Indonesia is a country that has a variety of cultures and historical heritage from various tribes, cultures, religions, races, as well as relics from regions in the Indonesian archipelago and other countries that have been part of Indonesian history. This cultural diversity has the potential to be used as a cultural tour by introducing the culture of a region or country.

Jakarta as the capital of Indonesia has cultural tourism in the Old City. In the Old City, visitors can see several historical museums and ancient buildings built several centuries ago. It can be ascertained that community visits to a tourist destination have a specific purpose. They must be based on certain desires or motivations so they want to visit the Old City.

(2)

The attraction of the Old City with several museums is one of the factors that makes people visit the Old City. Feeling happy that what is expected during the visit in accordance with his expectations, will lead to visitor satisfaction. Satisfied visitors will usually make a return visit or recommend to others. , This study was conducted using descriptive qualitative methods. Research instruments are conducted by conducting interviews with several visitors of Kota Tua as respondents.

Keywords: tourism, motivation, tourist attraction

PENDAHULUAN. Latar Belakang.

Dinamika daya tarik wisata telah berubah sangat cepat khususnya pada pariwisata budaya yang menjadikan Kota Tua Jakarta sebagai sebuah destinasi wisata yang makin ramai dikunjungi pengunjung. Peninggalan sejarah berupa bangunan bangunan kuno jaman Belanda serta beberapa museum yang berada di kawasan Kota makin menarik dengan dengan adanya beberapa atraksi budaya serta fasilitas fasilitas lainya yang membuat pengunjung makin nyaman berwisata di Kota Tua.

Permasalahan bidang pariwisata bukan sematamata menjadi tanggung jawab pemerintah selaku stakeholders , tetapi juga menjadi permasalahan kita semua sebagai warga Jakarta. Daya tarik wisata di Kota Tua selain ditentukan oleh atribut budaya sejarah sebagai ikon yang menonjol juga ditentukan oleh atribut lain, sepeti fasilitas , layanan dan sebagainya. Indikator keberlanjutan daya tarik wisata Kota berupa museum dan bangunan bangunan kuno dapat diukur dari pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Tua.

Dalam usaha mempertahankan dan meningkatkan jumlah kunjungan dan layanan kepada pengunjung, pengelola perlu mengetahui factor factor apa saja yang daya tarik dan menjadi motivasi pengunjung datang ke Kota Tua.. Apabila daya tarik destinasi wisata di Kota Tua dan motivasi pengunjung terpenuhi sesuai dengan harapan yang mereka alami saat berkunjung ke Kota Tua, maka mereka akan senang ,mungkin juga puas. Dampak dari rasa senang atau puas pada pengunjung akan berdampak pada kunjungannya kembali ke Kota tua dan dapat merekomendasikan ke teman atau keluarga. Sehingga jumlah kunjungan yang diharapkan meningkat dapat tercapai. Kedatangan wisatawan ke tempat wisata selain ditentukan oleh daya tarik destinasi juga oleh didukung oleh motivasi pengunjung. Pada umumnya tujuan utama berwisata adalah untuk mendapatkan

kesenangan. Namun dalam

perkembangannya , wisatawan modern mengadakan perjalanan wisata karena ingin mendapatkan beberapa manfaat seperti menambah wawasan, pengalaman, ilmu pengetahuan, rekreasi dan saat ini yang sedang tren di kalangan anak muda adalah

(3)

agar dapat berfoto dengan pemandangan unik dan menarik kemudian mereka unggah melalui social media.

KAJIAN LITERATUR Pariwisata.

Menurut Undang Undang No.9 tahin 1990 pasal 1 bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut dlakukan ecara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek atau data tarik wisata, sedangkan pariwisata merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata ,termasuk pengusaaahn obyekdan daya tarik wisata serta usaha usaha yang terkait di bidang tersebut.

Menurut Sedarmayanti ( 2014 ) babwa pariwisata merupakan seluruh elemen yang terkait yang terdiri dari wisatawan, destinasi wisata,perjlanan,indsutri wisata dan semua hal yang terkait dari perjalanan wisata menuju destinasi yang dituju dan selama berada di daerah wisata.

Daya Tarik Wisata .

Daya tarik wisata pada awal perkembangan pariwisata di Indonesai adalah untuk mengistilahkan obyek wisata, namun setelah peraturan pemerintah 9 PP ) tahun 2009 diterbutkan, kata obyek wisata selanjutnya tidak digunakan lagi untuk menyebut objek wisata yang merupakan suatu daerah tujuan para wisatawan. Untuk memahami pengertian dan makna dari daya tarik wisata tersebut berikut dijabarkan pengertian daya tarik wisata dari beberapa sumber berikut ini :

Menurut Undang Undang Republik Indonesai Nomor 10 tahun 2009, daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai keunikan, kemudahan dan nilai yang berwujud keanekaragam, kekayaan alam budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan para wisatawan.

Menurut Yoeti( 2006: 164 ) daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi suatu daerah tertentu.Pada dasarnya data tarik wisata dapat dikempokkan menjadi daya tarik wisata dikelompokkan menjadi dua kelompok, yakni daya tarik wisata alamiah dan daya tarik buatan . Daya tarik wisata alamiah adalah daya tarik ciptaaan Tuhan Yang Maha Esa yang terdiri dari keindahan alam,flora fauna, gunung , laut , cuaca , sedangkan daya tarik wisata buatan merupakan hasil karya manusia yang terdiri

dari museum, bangunan,

atraksi,peninggalan seni, sejarah , taman rekreasi , hiburan.

Menurut Basiya dan Rza ( 2012 ) daya tarik tempat tujuan wisata merupakan motivasi utama bagi pengunjung untuk melakukan kunjungan wisata. Basiya mengelompokkan destinasi wisata menjadi empat daya tarik yaitu :

1. Daya Tarik wisata alam ( natural attraction ) yang meliputi pemandangan alam daratan lautan ,iklim dan cuaca.

2. Daya tarik wisata berupa arsitektur bangunan (building attraction ) yang

(4)

meliputi banguan dan arsitektur bersejarah, banguana dan arsitektur modern , arkelogi.

3. Daya tarik wisata yang dikelola khsusus ( manage visitor attraction

4. ) yang meliputi peningggalan kawsanindustri seperti yang ada

di Jepang pelabuhan

Osaka,Darling

HarborudAustralia, Sunda Kelapa Jakarta.

5. Daya tarik wisata budaya ( cultureaattraction ) yang meliputi tetaher, museum, tempat sejarah, adat istiadat , tempat religi dan heritage warisan peningggalan sejarah. 6. Daya tarik sosial seperti gaya

hidup penduduk di tempat tujuan wisata .dimana terdapat kegiatan kegiatan di tepat tujuan wisata dan paket tersebut dipersepsikan oleh pengunjung sebagai pengalaman yang dapat dinikmati.

Peran Museum Dalam Industri Wisata Budaya.

Pariwisata budaya saat ini dianggap sebagai salah satu segmen industry pariwisata yang perkembangannya sangat cepat. Hal tersebut dilandasi dengan adanya kecenderungan atau trend di kalangan wisatawan untukmencari sesuatu yang unik dan otentik dari suatu kebudayaan ( Rich , 1997 http : en

wikpedia.or/wiki/heritage-tourist ). Dengan meningkatnya pariwisata budaya yang sedang berkembang , maka museum merupakan mitra penting dalam pariwisata dan lebih ditekankan pada fungsi pengalaman dan leisure. Untuk meningkatkan jumlah kunjungan, museum dapat bekerja sama dengan industry pariwisata dengan berbagai cara: melakukan kerjasama dengan insitusi budaya, institusi pendidikan, sanggar seni dan budaya untuk melengkapi atraksi dimuseum,lembaga pemerintahan atau kantor untuk kegiatan seminar dan lain lain. Sehingga dari sudut ekonomi, museum juga dapat dikatakan sebagai produk budaya yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Menurut Tien ( 2003 ) awalnya museum didirikan untuk tujuan pendidikan, pembelajaran,koleksi , konservasi , penelitian dan kesenangan, namun saat ini telah mengalami perubahan peran di bidang ekonomi yang lebih ditonjokan khususnya dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. Beberapa museum

telah menyadari potensinya

untukmenambah nilai tambah masyarakat dengan mearik wisatawan yang tertarik dengan budaya.

Museum yang ideal merupakan museum yang dapat menarik minat seseorang untuk datang dan berkegiatan di dalamnya. Menurut Calum Storie ( 2006 ) museum yang ideal adalah suatu tempat yang dilapisi oleh beberapa level sejarah, situasi, kejadian, serta obyek yang bermacam macam dan terbuka denganinterprestasi yang tak terhitung. Museum masih

(5)

dikatakan suatu etuopia,khsusunya bagi museum museum di Indonesai yang masih membutuhkan perencanaan dan perbaikan. .

Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latin yang berbunyi movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang

menyebabkan, menyalurkan

danmendukung perilaku manusia. Motivasi makin penting agar pengunjung atau wisatawan mendpatkantujuan yang diinginkansecara maksimal. Penelisikan terhadap pengunjung juga dapat berkenaan dengan motivasi atau maksud kedatangannya.Motivasi kedatangan pengunjung dapat dapat diketahui secara crmat, karena berdsarkan pengetahuan motivasi pengnjung , dapat dilakukan perbaikan kearah sesuai dengan apayang diinginkan pengnjung.

diasumsikan Pengertianmotivasi menurut para ahli adalah sebagai berikut :

Menurut American Encyclopedia :

Motivasi adalah kecenderungan ( suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan ) dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan tindakan. Motivasi meliputi factor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.

Menurut Mulyasa ( 2003: 112 )

Motivasi merupakan tenaga penorong atau penarik yang menyebabkan adanya tinglak laku ke arah suatu tujuan tertentu.

Menurut Victor H. Vroom,

Motivasi adalah sebuah akibat dari hasil yang ingin diraih atau dicapai oleh seseorang dan sebuah perkiraan bahwa apa yang dlakukan akan mengarah pada hasil

Ç vP ]]vP]vl vX[

Menurut Winardi ( 2007 .p1)

Motivasi berasal dari kata motivation yang berarti menggerakkan. Motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal dan ekternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap entusiasme dan persistensi dalam halmelaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.

Menurut Hadari Nawawi mendefiniskan motivasi seseorang melakukan sesiatu perbuatanatau kegiatanyang berlangsung secara sadar.

Menurut Weiner( 1990 yang dikutip Ellit et al ( 2000 ) motivasi dedefiniskan sebagai kondisi internal yang membangkitkan seseorang untuk bertindak , mendorong seseorang mencapai tujuan tertentu dan membuat seseorang tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.

Menurut Uno ( 2007 ) motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan ekternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat , dorongan dan kebutuhan , harapan dan cita cita , penghargaan dan penghormatan.Motivasi adalah sesuatu yang membuat seseorang bertindak.

Dari pengertian di atas maka dapat dsimpulkan bahawa motivasi merupakan suatu keadaaan dalam dalam diri seseorang ( internal ) dan kondisi dari luar ekternal ) yang mendorong seseorang bertindak atau

(6)

melakukan sesuatu sehinggga tercapai apa yang menjadi tujuannya.

METODOLOGI

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, dimana peneliti melakukan penelitian berdasarkan kondisi yang dialami di lapangan. Peneliti berusaha menggali informasi dari lapangan tanpa mempengaruhi informan, Moleong (2011:4), Dalam penelitian kualitatif, desain dapat disusun sebelumnya secara tidak lengkap. Ketika desain tersebut sudah mulai digunakan, maka desain tersebut dapat dilengkapi dan disempurnakan. Adapun desain dapat senantiasa diubah dan disesuaikan dengan data yang diperoleh di lapangan dan disesuaikan pula dengan pengetahuan baru yang ditemukan (Moleong, 2004:20). Penelitian kualitatif adalah bersifat interpretif yang melibatkan metode, dalam menelaah masalah yang diteliti (Mulyana, 2013:5).

Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan mengumpulkan data-data yang relefan dengan tujuan penelitian, menjelaskan fenomena dengan sedalam ± dalamnya melalui pengumpulan data. Penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya,

berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan interpretasi mereka dengan situasi dan kondisi di sekitarnya (Soeprapto dan Sumarah, 2007:2.5). peneliti mencoba memahami, penjelasan yang didapatkan dari narasumber yang relevan dan terkait dengan penelitian. Adapun jenis penelitian deskriptif ditujukan untuk :

1. Mengumpulkan informasi secara rinci yang melukiskan gejala yang ada

2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek ± praktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan dan

evaluasi

4. Menentukan apa yang direncanakan orang dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

Berdasarkan hal tersebut di atas, bahwa, jenis penelitian deskriptif berusaha untuk menjelaskan mengenai gambaran dari sebuah fenomena, tanpa mencoba menghubungkannya dengan fenomena lain (Soeprapto dan Sumarah, 2007:4.7). Kriyatono mengemukakan (2012:69),

(7)

bahwa riset berjenis deskriftif adalah yang menggunakan realitas yang terjadi tanpa hubungan antar varibel. Dalam hal ini memaparkan hasil temuan sehingga mendapatkan gambaran mengenai fenomena yang diteliti, yaitu mengenai daya tarik wisata dan motif untuk berkunjung ke kota tua Jakarta

Untuk memperoleh gambaran dari fenomena yang diteliti, peneliti mencari sejumlah data. Peneliti untuk mendapatkan data, peneliti kualitatif biasanya mendapatkan data yang berasal dari wawancara, observasi, dan dokumentasi, daripada hanya mengandalkan satu sumber data. Lalu, peneliti me-review semua data tersebut, memahami, dan mengorganisasikan ke dalam kategori-kategori yang relevan dengan sumber data (Creswell, 2009:175). Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara sebagai data primer, peneliti melakukan wawancara kepada narasumber yang telah ditentukan kriterianya antara lain yang berkunjung ke Kota Tua,. Sedangkan untuk data sekunder, peneliti menggunakan studi pustaka dengan menggunakan literature yang relevan dengan penelitian ini yaitu berupa literature, artikel dari internet, yang berhubungan dengan objek penelitian ini.

Untuk analisis data merujuk pada

SHQGDSDW %RJGDQ EDKZD ³$QDOLVLV GDWD

adalah proses mencari dan menyusun secara sistimatis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat dengan mudah dipahami, dan temuannya dapat

GLLQIRUPDVLNDQ NHSDGD RUDQJ ODLQ´

Sugiyono, 2011:244)

Peneliti menggunakan metode kesahihan data dalam penelitian kualitatif, yaitu dengan menggunakan kompetensi subjek riset dan authenticity. Kompetensi subjek riset artinya subjek riset harus kredibel, caranya dengan menguji jawaban-jawaban pertanyaan berkait dengan pengalaman subjek (Kriyantono, 2012:71). Sementara untuk authenticity, yaitu memperluas konstruksi personal yang dia ungkapkan. Periset memberi kesempatan dan memfasilitasi pengungkapan konstruksi personal yang lebih detil sehingga mempengaruhi mudahnya pemahaman yang lebih mendalam (Kriyantono, 2012:72). Dalam hal ini, peneliti membiarkan sepenuhnya narasumber untuk memaparkan apa yang diketahuinya terkait pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan sebagai bahan data untuk penelitian ini.

(8)

HASIL TEMUAN . A.Sejarah Kota Tua

Kota Tua terletak di sebelah Utara Kota Jakarta saat ini. Kota tua Jakarta dikenal sebagai Batavia Lama ( Oud Batavia ). Kota

dµ ]iµoµl] ^W Œu š •] _ v Z šµ Œ]

d]uµŒ ^ ‰ l -16 oleh pelayar Eropa. Karena Jakarta Kota Tua dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya strategis dan melimpah sumberdaya.

Wilayah ini sesuai peraturan Gubernur N0. 34 tentang Penguasan Perencanaan Dalam Rangka Penataan Kota Tua seluas + 846 Ha diubah menjadi Peratiuran Gubernur N0. 36 tahun 2014 tentang Rencana Induk Kawasan Tua Jakarta.m dengan luas wilayah sebelumya + 846 Ha menjadi + 355 Has. Visi Kota Tua

Menjadikan Kota Tua Jakarta sebagai kawasan Sejarah, Budaya dan Tujuan WIsata

Misi Kota Tua

Mengelola , menata, mengkonservasi,

mengembangkan , memonitor,

mengendalikan dan mempublikasikan serta memanfaatkan kawasan Kota Tua Jakarta. Potensi Kawasan Kota Tua.

1. Wisata Bahari ( Sunda Kelapa ) 2. Wisata Belanja ( souvenir )

3. Wisata Sejarah dan Budaya ( Museum- museum , Kawasan Taman Fatahillah )

4. Wisata Rekreasi dan Hiburan ( Pagelaran Wayang di Museum Wayang )

5. Wisata Minat Khsusus ( Tour Bangunan Cagar Budaya )

Beberapa museum dan gedung2 tua yang berada di Kota Tua dan dijadikan sebagai tempat mempublikasi sejarah , budaya dan wisata yang merupakan daya tarik bagi wisatawan berkunjung sebagai berikut :

1. Museum Sejarah Jakarta ( Museum Batavia )/ Stanhuisplein )

Bagunan inidahulunya adalah gedung balaikota Batavia.yang dibangun pada tahun 1701 t 1710. Pada tahun 1874,bangunan ini diresmikan menjadi Musem Fatahillah.

2. Taman Fatahillah .

Alun-alun yang terletak di tengah Kota Batavia memiliki luas 7.645 m2 merupaka pusat kota Batavia.

3. Museum Seni Rupa dan Keramik /Fine Art and Ceramics Museum ). Bangunan ini dbangun tahun 1870. Dahulu bangunan ini diperuntukkan sebagai Kantor Dewa kehakiman pada benteng Batavia. Pada tahun 1973 diresmikan sebagai Balai Seni Rupa Jakarta.

4. Museum Wayang .( puppet Museum )

Dibangun pertmana kali pada tahun 1640 ,dahulu adalah sebuah gereja. Tahun 1808 hancurakibat gempa bumi dan dibanghun kembali pada tahun 1975.

(9)

5. Museum Bahari ( Marine Museum ) Museum ini dahuklu adalah sebagai gudang tempat rempah-rempah VOC .Dan pada tahun 1977 dijadikan sebagai museum Bahari , menyimpan mkoleksi yang berhubungan dengan kebaharian dari sabang sampe merauke.

6. Museum Bank Indonesia

Bangunan ini dahulu adalah sebuah rumah sakit , kemuadian dijadikan museum Bank Indonesia

7. Kantor Pos Jakarta Kota

Bangunan ini dibangun pada 1928, sejak dulu sudah dirancang sebagi kantor pos. Saat ini digunakan sebagai Kantor Pos Indonesia

8. Toko Merah. Dibangun pada 1730 Awalnya sebagi tempat tinggal Gubernur Jenderal Barron ( 1705 _ 1750 ). Saat ini digaunakan sebagai kantor eksport import Dharmaniaga. 9. Jl Pintu besar Utara terdapat banyak komunitas Seni beraktifitas dikawasan Kota Tua

10. Pelabuhan Sunda Kelapa. Dibangun oada tahun 1527.Saat ini masih digunakan sebagai pelabuhan tempat kapal2 di seluruh Nusantara berlabuh.

Dengan berbagai daya tarik di Kawasan Kota Tua , sehingga pemda DKI Jakarta merekomendasi Kota Tua Jakarta antara lain sebagai :

1. Destinasi Utama Wisata Nasional oleh Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2011

2. Pusat pengembangan Industri Kreatif Melalui RPJMD pemda DKI

3. <}š dµ u •µl o u ^ tKZ>

HERITAGE Tentative list Nomination

^}o Zhv • } š ZµvîìíñX

MOTIVASI PENGUNJUNG

Untuk dapat melihat motivasi pengunjung untuk mengunjungi Museum di Kota Tua, dilakukan wawancara dengan beberapa pengunjung sebagi responden . Dari hasil wawancana dengan responden , maka kategori kategori motivasi yang mendukung responden mengunjungi Kota Tua atau museum di Kota Tua adalah secara garis besar terdiri dari motivasi dari dalam ( internal ) yaitu menambah pengetahuan secara akademik, menikmati suasana baru , menambah wawasan,mengenal sejarah, budaya dan motivasi dari luar ( ekterna) yang berupa daya tarik Kota Tua.

Beberapa contoh pernyataan yang mengandung motivasi secara internal antara lain :

^ µvšµl u v u Z ‰ vP š Zµ v v

Á Á • v^ ~‰ o i Œ^D< : l Œš

Z µvšµl u v ‰ š ‰ vP š Zµ v š vš vP

sejarah jaman dahulu ( pelajar)

^• P ] šµP • u š ‰ o i Œ v • i Œ Z

(10)

: saya mengunjungi Kota Tua / museum karena ingin berfoto di tempat tenpat yang unik

Saya mengunjungi Kota tua karena senang dengan atraksi budaya

Saya mengunjungi kota Tua karena kulinernya banyak

Saya ke Kota Tua untuk bermain sepeda onthel dan melihat eventatau pameran. Karena wilayah Kota Tua sangat besar dan lapang saya suka berada di sini karena tempatnya terbuka dan luas.

Kategori untuk motivasi melakukan kegiatan :

: saya datang ka kota tua untuk berkumpul dengan teman

Mengerjakan tugas sekolah bersama di kota tua,

Biasanya kami bersama komunitas hoby fotografer kesini untuk membuat foto foto bangunan yang unik dan kuno.

Kategori Motivasi Memenuhi rasa ingin tahu :

^• Ç ]ngin merasakan dan melihat kembali

sesuatu yang terjadi di msa lampau ( pelajar)

Saya ingin mempejari sesuatu tentang sejarah masa lalu

Dari beberapa responden yang kami wawancana, alasan akademik dan rekreasi menjadi motif yang dominan untuk

berkunjung ke Kota Tua. Dari hasil wawancara terlihat bahwa responden berminat mengunjungi kota tua dan Museum karena mereka ingin mengetahui sesuatu atau sejarah masa lalu, dan menambah wawasan ,

Responden yang merupakan pelajar SMK mengatakan kunjungan pertama adalah karena mendapatkan tugas dari sekolah untuk melakukan kunjungan ke museum dan sebagai tugas dari beberapa mata kuliah sejarah, pemasaran, pariwisata . Rata rata mereka menyatakan rasa senang dan puas terhadap daya tarik yang ada di Kota Tua dan akan melakukan kunjungan kembali. Pada kunjungan selanjutnya motif mereka adalah agar bisa mengekplor museum museum lain yang belum sempat mereka kunjungi serta agar bisa menikmati kembali suasana atau menikmati atraksi atraksi sepeda onthel dan atraksi budaya yang lain.Umumnya mereka datang secara berkelompok dengan teman sebaya atau bersama keluarga.

Sedangkan motivasi dari luar ( ekternal ) yang berupa factor factor daya tarik wisata Kota Tua yaitu :

Beberapa factor yang menjadi daya tarik mereka berkunjung ke Kota tua adalah sebagai

berikut :

Kota Tua sangat popular di kalangan warga Jakarta, Lokasinya mudah dijangkau. Mereka mengatakan bahwa terdapat

(11)

beberapa cara menuju ke Kota Tua, bisa dengan kereta api

maupun bus way. Dengan mengunjungi Kota Tua mereka sekaligus memperoleh beberapa destinasi yang menarik seperti melihat beberapa bangunan kuno dan unik serta beberapa museum yang berada di lingkungan Kota tua.

Beberapa responden mengatakan bahwa mereka tertarikmengunjungi Kota Tua selain biaya terjangkau, mereka mendapatkan tambahan wawasan dan pengetahuan sejarah masa lalu. Disamping mendapatkan suasana dan kenyaman menikmati sajian koleksi museum .

PENUTUP.

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa motivasi pengunjung mengunjungi museum di kawasan Kota Tua secara internal adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu, menambah pengetahuan, rekreasi dan tugas akademik dari sekolah.

Sedangkan motivasi dari factor ekternal adalah karena daya tarik Kota tua diantaranya kepopuleran Kota tua ., kemudahan akses menuju Kota tua, tariff yang terjangkau , fasilitas umum untuk pengunjung serta akses ke lokasi beberapa museum yang berada dalam satu lingkungan dengan berbagi koleksi yang lengkap dan menarik. Pelayanan dan kemudahan mendpatkan informasi dari petugas Kota tua serta banyaknya atraksi atraksi di Kota Tua.

SARAN.

Diharapkan pengelola Kota Tua dapat mengetahui dan memperhatikan motivasi kunjungan pengunjung ke Kota Tua . karena dengan memahami motivasi pengunjung , pengelola dapat lebih mempersiapkan Kota dengan memberikan pelayanan yang lebih baik serta meningkatkan daya tarik Kota Tua sesuai harapan pengunjung sehingga kemungkinan besar minat pengunjung untuk kembali berkunjung makin meningkat.

REFERENSI

Ani Solihat ( 2016 ) Jurnal PariwisataVol. 111 N0.2 September 2016

Creswell, John W. (2009). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Approaches. Third Edition. California: Sage Publications, Inc. Faika Rahima ( 2010 ) Motivasi mengunjungi Museum Universitas

Irawan, Prasetya. (2007). Penelitian Kualitatif & Kuantitatif untuk

Ilmu-Ilmu Sosial. Depok: Departemen

Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia.

Kriyantono, Rachmat. (2012). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Moleong, Lexy J. (2004). Metode

Penelitian Kualitatif. Cetakan ke-18. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Nanang Harsono ( 2017 ) Motivasi Wisatawan mengunjungi Obyek Wisata Do

(12)

Desa Pawan , Jurnal Fisip VO. 4 N0. 1 , Februari 2017

Rahmat, Jalaluddin, 2012 Metode Penelitian Komunikasi. Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Soeprapto dan Sri Rahayu Sumarah. 2007. Metode Penelitian Kualitatif.

Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Pitana dan Gayatri ( 2009 ) Pengantar Ilmu Pariwisata Andi Yogyakarta.

Yoeti Oka ( 1996 ) pengentar Ilmu Pariwisata , Angkasa , Bandung

Uno hamzah ( 2009 ) teori Motivasi dan Pengukurannya , Bumi Aksara , Jakarta Undang Undang No, 10 tentang Kepariwisataan ( 2009 )

Referensi

Dokumen terkait

Tämän seikan sekä luvussa 2 esitetyn perusteella voidaan ajatella, että Cabalsin pelaajan kokemus on sitä enemmän oletetun kaltainen, mitä enemmän pelaajat vastaavat

Setelah mengamati gambar tentang penggunaan teknologi saat menangkap ikan, siswa mampu membandingkan dampak penggunaan teknologi tradisional dan modern bagi keberadaan sumber

Yang dimaksud dengan perilaku merokok dalam penelitian ini adalah kegiatan membakar rokok yang terbuat dari daun tembakau yang dibungkus kertas kemudian menghisap

Hannif al-fatta (2007, p9) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat

Atas dasar beberapa uraian tentang informasi genetik dari gen mEPSPS yang disisipkan dalam Jagung PRG event GA21; analisis kesepadanan substansial antara komposisi Jagung

Uji sensitivitas metode HRM dan RFLP dalam analisis muatsi gen EGFR dilakukan dengan mencampurkan sekuen DNA yang memiliki mutasi titik L858R pada ekson 21 dengan

Pengurangan cahaya terhadap anggrek Mokara Chark Kwan dapat digunakan hanya untuk tujuan meningkatkan fase vegetatif tanaman seperti untuk tujuan pertambahan jumlah daun dan

• Penyulingan minyak nilam menggunakan sistem destilasi uap sederhana dalam penelitian ini dapat menghasilkan rendemen sebesar 3,36 %, dengan menggunakan kondisi