PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN
DI KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
Oleh : Ayu Grenty Lubis
NIM 409341006
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang begitu besar penulis ucapkan kepada Allah SWT,
atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah melimpahkan petunjuk, bimbingan
ketabahan dan kegigihan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat tersusun
sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW atas segala jasa-jasanya yang tak terhingga kepada umat
manuisa.
Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Sub Materi Pokok Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajarn 2012/2013” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. H. Tri Harsono, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai akhir
penulisan ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Ir.
Herkules Abdullah MS, Bapak Dr. H. Syahmi Edi, M.Si, dan Ibu Khairiza Lubis,
S.Si, M.Sc selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan
saran-saran kepada penulis mulai dari rencana penelitian sampai selesai
penyusunan skripsi ini. Ucapan Terima kasih penulis sampaikan kepada bapak
Drs. H. Tri Harsono, M.Si selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang
banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua
Bapak\Ibu Dosen Biologi atas segala ilmu dan pengalaman yang pernah
diberikan. Tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah
SMA Negeri 1 Sunggal, Bapak Drs. Ramli Siregar, dan Ibu Asnah S.Pd, M.Si
Guru Biologi yang mengajar di SMA Negeri 1 Sunggal yang telah memberikan
izin melakukan penelitian di sekolah ini.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
kedua orangtua saya H. Abdul RAhman Lubis S.sos dan Hj. Zeni Zahara Nasution
vi
Juga kepada abang tercinta Harry Angga Negara Lubis A.Md dan adik-adik saya
(Aulia Rahaman Lubis dan Sefty Nadilla Lubis) atas dorongan semangat dan
pengertiannya kepada saya selama ini. Terkhususkan tak lupa juga penulis khusus
ucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat saya Mhd. Iqbal Ryan Hasibuan
S.Pd, Nurmaniah, Rahmawati, Anggi Wulan Sari, Fauziah, Yuli Sartika dan
teman-teman seperjuangan Biologi Ekstensi 2009 terima kasih atas persahabatan
yang tak pernah habis yang kita lakukan bersama. Terimakasih juga penulis
sampaikan kepada teman-teman PPLT SMA Negeri 1 Kisaran dan kepada
orang-orang yang tak bisa saya sebutkan satu persatu yang berperan serta dalam
pembuatan skripsi ini.
Demikianlah, penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam
penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
kelemahan di dalam skripsi ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat
dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.
Medan, Juli 2013 Penulis
iv
THE APPLICATION PROBLEM BASED LEARNING TO INCREASE STUDENTS ACTIVITIES AND ACHIEVEMENT ON SUB
TOPIC ENVIRONMENT POLUTION IN CLASS X STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1
SUNGGAL IN ACADEMIC YEAR 2012/2013
Ayu Grenty Lubis 409341006 ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstract iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN TEORITIS 6
2.1. Kerangka Teoritis 6
2.1.1. Pengertian Belajar 6
2.1.2. Pengertian Pembelajaran 7
2.1.3. Pengertian Model PBL 8
2.1.4. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah 10
2.1.5. Karakteristik-karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah 10
2.1.6. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 11
2.1.7. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah 11
2.1.8. Hasil Belajar 12
2.1.9. Aktivitas Belajar 13
2.2. Kriteria Ketuntasan Minimal 13
2.2.1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal 13
2.2.2. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal 14
2.2.3. Prinsip Penetapan KKM 14
2.2.4. Langkah-Langkah Penetapan KKM 15
2.2.5. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal 15
2.3. Analisis Materi Pokok Pencemaran Lingkungan 15
2.3.1. Mengorientasikan Siswa Pada Masalah 15
2.3.2. Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar 23
2.3.3. Membantu Penyelidik Mandiri dan Kelompok 23
2.3.4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya 23
viii
BAB III METODE PENELITIAN 24
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 24
3.2. Populasi dan Sampel 24
3.2.1. Populasi 24
3.2.2. Sampel 24
3.3. Alat Pengumpulan Data 24
3.3.1. Instrumen Pertama Hasil Belajar 24
3.3.2. Instrumen Kedua Tentang Lembar Observasi 26
3.4. Jenis dan Rancangan Penelitian 26
3.5. Uji Coba Instrumen 28
3.5.1. Validitas Tes 28
3.5.2. Reliabilitas Tes 29
3.5.3. Tingkat Kesukaran Soal 30
3.5.4. Daya Beda Soal 30
3.6. Teknik Analisis Data 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 34
4.1. Deskripsi Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian 34
4.1.1. Validitas Tes 34
4.1.2. Perhitungan Reliabilitas Tes 34
4.1.3. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 34
4.1.4. Perhutungan Daya Pembeda Soal 34
4.2. Hasil Penelitian 35
4.3. Pembahasan 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 50
5.1. Kesimpulan 50
5.2. Saran 50
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 11
3.1. Kisi-Kisi Test Hasil Belajar Biologi Sub Materi Pokok
Pencemaran Lingkungan 25
3.2. Kategori Tingkat Penguasaan Siswa 32
4.1. Kategori hasil Observasi Aktivitas Siswa pada
Pembelajaran Pencemaran Lingkungan Oleh Observer I 36
4.2. Kategori hasil Observasi Aktivitas Siswa pada
Pembelajaran Pencemaran Lingkungan Oleh Observer II 37
4.3. Hasil Pretest, Post test I, Post test II 39
4.4. Kategori Tngkat Penguasaan Siswa Terhadap
Materi Pelajaran 40
4.5. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individual 41
X
DAFTAR GAMBAR
Halaman 2.1. Pencemaran Tanah Oleh Limbah Botol Plastik 17
2.2. pencemaran Udara Oleh Asap Industri 17
2.3. Pencemaran Air Oleh Limbah Pabrik 19
3.1. Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 28
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Kegiatan Belajar Mengajar 53
Lampiran 2. RPP Siklus I (Pertemuan I) 55
Lampiran 3. RPP Siklus I (Pertemuan II) 60
Lampiran 4. RPP Siklus II (Pertemuan I) 64
Lampiran 5. RPP Siklus II (Pertemuan II) 69
Lampiran 6. Instrumen Penelitian 73
Lampiran 7. Lembar Jawaban Instrumen Penelitian 81
Lampiran 8. Jawaban Instrumen Penelitian 82
Lampiaran 9. Tabel Perhitungan Validitas Soal 83
Lampiran 10. Perhitungan Validitas Soal 84
Lampiran 11. Perhitungan Reliabilitas Soal 86
Lampiran 12. Analisis Varians Butir Soal 87
Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 88
Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda Soal 90
Lampiran 15. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 92
Lampiran 16. Tabel Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas
Belajar Siswa pada Siklus I 116
Lampiran 17. Tabel Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas
Belajar Siswa pada Siklus II 117
Lampiran 18. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Siswa 118
Lampiran 19. Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Soal Pre-Tes 121
Lampiran 20. Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Soal
Pos-Tes Siklus I 122
Lampiran 21. Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Soal
Pos-Tes Siklus II 123
Lampiran 22. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Siswa 124
Lampiran 23. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I 125
Lampiran 24. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II 126
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru, oleh karena
itu, sudah layaknya guru mempunyai kompetensi yang berkaitan dengan tugas dan
tanggung jawabnya, salah satunya adalah guru dituntut memiliki wawasan yang
sangat luas dan penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi dan menarik
bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Disamping itu salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah
masalah lemahnya proses pembeljaran, siswa kurang didorong untuk
`mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran diarahkan pada
kemampuan anak untuk menghapal informasi yang dapat diingat itu untuk
menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika anak didik lulus
dari sekolah, mereka pintar teoritis tetapi mereka lemah aplikasi. Pendidikan tidak
diarahkan untuk mengembangkan dan membangun karakter serta potensi yang
dimiliki. Dengan kata lain, proses pendidikan tidak diarahkan membentuk
manusia cerdas, memilki kemampuan memecahkan masalah hidup, serta tidak
diarahkan untuk membentuk manusia yang kreatif dan inovatif.
Selain masalah di atas, mutu pendidikan di Indonesia juga rendah
khususnya pada pendidikan dasar dan menengah. Salah satunya disebabkan oleh
dominannya penerapan metode pengajaran konvensional, yang menitik beratkan
guru sebagai sumber informasi dalam jumlah yang besar (Dasna, 2007). Metode
konvensional juga sudah banyak dikritik dan dituntut untuk diperbaiki, karena
sifatnya searah yaitu dari guru ke siswa dan siswa hanya pasif menerima materi
dari guru, sekarang dianggap cara yang kurang tepat. Selama ini guru kurang
memberikan perhatian sains (biologi) di SMA cenderung diarahkan semata-mata
untuk menyiapkan anak didik melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di sekolah SMA Negeri 1
variasi metode mengajar dan belum pernah menerapkan model Pembelajaran
Berbasis Masalah. Selain hal itu, aktivitas dan motivasi belajar siswa juga
rendah.
Untuk mengatasi berbagai problematika dalam pelaksanaan pembelajaran
di atas, tentu diperlukan model/metode pembelajaran yang lebih efektif dan
inovatif yaitu membuat siswa lebih aktif selama pembelajaran. Sehingga terjadi
peubahan paradigma belajar, dari belajar berpusat pada guru kepada berpusat
belajar pada siswa. Dengan kata lain, ketika menghajar di kelas, guru harus
berupaya menciptakan kondisi lingkungan belajar, atau memberi kesempatan
kepada siswa untuk berperan aktif mengkonstruktif konsep-konsep yang
dipelajarinya. Kondisi belajar dimana siswa hanya menerima materi dari
pengajar, mencatat, menemukan pengetahuan secara aktif sehingga terjadi
peningkatan pemahaman.
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), disingkat PBL
merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan
kondisi belajar aktif kepada siswa. Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu
konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan konsep
yang enssensial dari materi pelajaran. Pembelajaran Berbasis Masalah bertujuan
untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan dan memecahakan
masalah.
Secara garis besar, PBL terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi
masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada
siswa untuk melakukan penyelidikan dan mencatat. Dan penerapan pengajaran
dengan menggunakan PBL diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah memiliki beberapa
kelebihan/kekunggulan yaitu : (1) merupakan teknik yang cukup bagus
memahami isi pelajaran, (2) dapat menantang kemampuan siswa serta
memberikan kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru bagi siswa, (3) dapat
meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa, (4) dapat membantu siswa bagaimana
mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan
dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan, (6) dapat
mendorong siswa untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun
proses belajarnya, (7) dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir
kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan
pengetahuan baru, (8) dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata, (9) dapat
mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar
pada pendidikan formal yang telah berakhir ( Sanjaya, 2006).
Hasil penelitian Silalahi melalui Penerapan Pembelajaran Berbasis
Masalah menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar
9%. Dimana pada siklus I diperoleh nilai rata-rata postes I sebesar 66,3% dan
pada siklus II sebesar 75,3%. Demikian juga dengan aktivitas siswa meningkat
dari 53,2 % menjadi 83,5% yang menunjukkan siswa lebih aktif, adanya
kemauan siswa mengeluarkan pendapat, bertanya dan keberanian menuliskan
hasil pekerjaannya. Silalahi menyatakan bahwa “kemampuan memecahkan
masalah merupakan hasil belajar yang paling tinggi”.
Dalam penelitian ini, penelitian ini berusaha untuk melakukan
pengelolahan kelas lebih maksimal, dan akan dibantu oleh dua observator, yaitu
seorang rekan penelitian dan salah satu guru biologi ditempat penelitian.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik meneliti keberhasilan siswa
dikaitkan dengan penerapan satu metode pembelajaran dengan judul “Penerapan
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang masalah diatas maka identifikasi
masalah adalah:
1. Kegiatan belajar mengajar yang masih berpusat pada guru.
2. Hasil belajar biologi yang masih rendah, hal ini dapat dilihat dari
sedikitnya siswa yang dapat memenuhi KKM sekolah yaitu 72.
3. Strategi pembelajaran yang digunakan guru terlalu monoton (ceramah
dan tanya jawab).
4. Minat belajar siswa dalam pelajaran biologi masih rendah.
1.3. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka dari identifikasi
masalah yang ada, penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Materi pembelajaran dalam penelitian ini adalah pada sub materi pokok
pencemaran lingkungan.
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun
Pembelajaran 2012/2013.
4. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model Pembelajaran
Berbasis Masalah ( Problem Based Learning ).
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah dan identifikasi masalah
maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu :
1. Adakah peningkatan aktivitas belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah ( Problem Based
Learning) pada sub materi pokok pencemaran lingkungan?
2. Bagaimana presentase peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
3. Bagaimana presentase tingkat penguasaan dan kriteria ketuntasan minimal
yang dicapai oleh siswa setelah penerapan model Pembelajaran Berbasis
Masalah ( Problem Based Learning) pada sub materi pokok pencemaran
lingkungan?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah ( Problem Based
Learning) pada sub materi pokok pencemaran lingkungan.
2. Mengetahui presentase peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) pada sub materi pokok pencemaran lingkungan.
3. Mengetahui presentase tingkat penguasaan dan kriteria ketuntasan minimal
yang dicapai oleh siswa setelah penerapan model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning) pada sub materi pokok pencemaran
lingkungan.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi guru, sebagai bahan referensi dalam merencanakan pembelajaran
biologi dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah
untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam kegiatan
belajar mengajar. Sehingga, proses kegiatan belajar mengajar tidak
monoton agar siswa lebih tertarik dan tidak merasa bosan.
2. Bagi sekolah, sebagai bahan acuan untuk pihak sekolah dalam
memperbaiki teknik pengajaran yang di lakukan oleh pihak guru sehingga
dapat meningkatkan kualitas hasil belajar di sekolah.
3. Bagi siswa, sebagai pengalaman belajar siswa yang dapat meningkatkan
34
BAB V KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitan dan analisi data yang telah dilakukan, beberapa
kesimpulan dari penelitian adalah :
1. Aktivitas siswa selama pembelajaran pencemaran lingkungan menunjukkan
adanya peningkatan dari siklus I yaitu 33,87% ke siklus II yaitu 74,20%. Jadi,
aktivitas siswa meningkat sebesar 40,33%.
2. Persentase peningkatan hasil belajar siswa khusunya pada sub materi pokok
pencemaran lingkungan setelah diterapkannya model pembelajaran berbasis
masalah yaitu sebesar 16,27%.
3. Persentase tingkat ketuntasan belajar siswa pada post-test I adalah 61,29% (19
orang) secara klasikal siswa belum dikatakan tuntas tetapi pada post-test II
terjadi peningkatan dengan nilai 93,54% (29 orang) dengan nilai tersebut
secara klasikal siswa telah dikatakan tuntas.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan temuan peneltian, maka ada beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan dan disarankan sebagai berikut :
1. Bagi guru Biologi hendaknya dapat mengurangi penggunaan metode ceramah
dan mulai menggunakan model pembelajaran baru seperti pembelajaran
berbasis masalah (Problem-Based Learning) yang bertujuan untuk
meningkatkan dan menggali kemampuan siswa dalam aktivitas belajar
mengajar dikelas.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneruskan penelitian ini agar lebih
51
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Aryulina, D., (2007), Biologi, Grafindo, Jakarta.
Dasna, I.W. dan S, (2007), Pembelajaran Berbasis Masalah (problem-Based Learning), http:/pbl.htm (Diakses pada tanggal 30 januari 2013).
Dimyati, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Fadillah, H, (2010), http://putracenter.net/2009/01/07/pencemaran-udara-dampak-dan-solusinya/ (Diakses pada tanggal 6 januari 2013)
Kunandar, (2008), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Rajawali Press : Jakarta
Kunandar, (2009), Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTPS) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Jelantik, (2009), pengertian Hasil Belajar, http://www.depdiknas.go.id/. (Diakses pada tanggal 2 februari 2013).
Nasution, S., (2004), Didaktik Asas-asas Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Pratiwi, D.A, dkk. 2007, Biologi SMA Jilid 2 untuk Kelas X, Jakarta : Penerbit Erlangga.
Purwanto, N, (2006), Psikologi Pendidikan, Rosdakarya, Bandung.
Sagala, S., 2003, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Mebantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung : Alfabeta.
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
52
Syamsuri, (2007), Biologi, Erlangga, Jakarta.
ii
RIWAYAT HIDUP
Ayu Grenty Lubis dilahirkan di Medan, pada hari selasa tanggal 26
Nopember 1991. Ayah bernama H. Abdul Rahman Lubis S.Sos dan Ibu Hj.
Zeni Zahara Nasution merupakan anak ke dua dari empat bersaudara. Tahun
1996, penulis masuk TK Hj. Marlina Medan, dan lulus tahun 1997. Tahun
1997, penulis melanjutkan ke SD Negeri 060870 Medan, dan lulus tahun
2003. Tahun 2003, penulis melanjutkan ke SMP Swasta Pertiwi Medan, dan
lulus tahun 2006. Tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri
7 Medan, dan lulus tahun 2009. Tahun 2009, penulis diterima di Program
Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Penulis Lulus ujian tanggal 1