MOTILITAS DAN DAYA HIDUP SPERMATOZOA PUYUH (COTURNIX COTURNIX JAPONICA) YANG DISIMPAN SELAMA 24 JAM PADA SUHU 4ºC DENGAN PENAMBAHAN BOVINE SERUM ALBUMIN PADA
PENGENCER FOSFAT KUNING TELUR
SKRIPSI
Oleh
ELYAS HERYBERTUS TANI BINA NIM. 1109005020
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Hombel, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten
Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 24 maret 1993. Penulis
merupakan anak kedua dari pasangan Bapak Petrus Bina dan Ibu Maria
Magdalena Wonga.
Tahun 1999 sampai 2005 penulis menempuh pendidikan sekolah dasar di
SDK Santa Agnes Ruteng IV. Pada tahun 2005 sampai 2008 penulis menempuh
pendidikan di sekolah menengah pertama, SMPK Seminari Pius XII Kisol,
kemudian melanjutkan pendidikan di sekolah menengah atas SMAK Seminari
Pius XII Kisol. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan sekolah di SMAN I Ruteng.
Tahun 2011 penulis diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Udayana melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SNMPTN). Pada tahun 2015 penulis melakukan penelitian
dibidang Reproduksi Veteriner, dengan judul “Motilitas dan Daya Hidup
Spermatozoa Puyuh (Coturnix coturnix japonica) yang Disimpan Selama 24 Jam
Pada Suhu 4ºC dengan Penambahan Bovine Serum Albumin Pada Pengencer
iii RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan berbagai
konsentrasi Bovine Serum Albumin (BSA) pada pengencer fosfat kuning telur
terhadap motilitas dan daya hidup spermatozoa burung puyuh (Coturnix coturnix
japonica) yang disimpan pada suhu 4ºC selama 24 jam.
Penelitian ini menggunakkan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4
perlakuan dan 6 ulangan. Masing-masing perlakuan terdiri dari T0 (semen yang
diencerkan dengan fosfat kuning telur tanpa ditambah dengan BSA dan berperan
sebagai kontrol), T1 (semen yang diencerkan dengan fosfat kuning telur ditambah
dengan 1,5 w/v % BSA), T2 (semen yang diencerkan dengan fosfat kuning telur
ditambah dengan 2 w/v % BSA), T3 (semen yang diencerkan dengan fosfat kuning
telur ditambah dengan 2,5 w/v % BSA). Masing-masing perlakuan diulang
sebanyak 6 kali sehingga jumlah sampel yang digunakan adalah 24 sampel.
Motilitas spermatozoa diamati dengan melihat pergerakan spermatozoa yang
progresif dan dihitung dalam satuan persen. Daya hidup spermatozoa diamati
dengan menggunakkan pengecatan eosin negrosin citrate. Spermatozoa yang
hidup akan terlihat bening sedangkan yang mati berwarna merah.
Hasil penelitian menunjukkan motilitas spermatozoa pada perlakuan T0,
T1, T2 dan T3 masing-masing 32,67±4,274, 69,00±4,050, 71,83±2,714 dan
45,00±5,292. Rata-rata daya hidup spermatozoa pada perlakuan T0, T1, T2, T3
masing-masing 56,33±6,713, 81,17±2,927, 84,67±3,445, 72,33±3,724. Hasil
statistik menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi BSA berpengaruh nyata
(P<0,05) terhadap motilitas dan daya hidup spermatozoa burung puyuh (Coturnix
coturnix japonica). Uji lanjutan dengan menggunakkan uji Duncan menunjukkan
bahwa penambahan 2 w/v % dan 1,5 w/v % BSA memberikan hasil yang optimal
dalam mempertahankan motilitas dan daya hidup spermatozoa burung puyuh
(Coturnix coturnix japonica) dalam pengencer fosfat kuning telur yang disimpan
iv
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Puyuh (Coturnix coturnix
japonica) yang Disimpan Selama 24 jam pada suhu 4ºC dengan Penambahan
Bovine Serum Albumin pada Pengencer Fosfat Kuning Telur”.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak
bantuan, bimbingan, dan petunjuk dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan
yang berharga dan langka ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. drh. Nyoman Adi Suratma, MP selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
2. Bapak Dr. drh. Wayan Bebas, M.Kes selaku pembimbing I.
3. Bapak drh. Made Kota Budiasa, M.P selaku pembimbing II.
4. Bapak Prof. Dr. drh. I Ketut Puja, M.Kes, Bapak Dr. drh. I. G. N. B
Trilaksana, M.Kes dan Bapak Dr. drh. I Ketut Suatha, M.Si sebagai tim
penguji.
5. Bapak drh. Pudji Rahardjo, MS selaku pembimbing akademik.
6. Seluruh Dosen dan pegawai di lingkungan Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana.
7. Bapak Petrus Bina, Ibu Maria Ndoang Sari dan Ibu Maria Magdalena
Wonga untuk segala cinta, kasih sayang, doa, dorongan baik secara
moral maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan
sampai pada jenjang ini.
8. Kakak Linda Bina dan kedua adik tercinta Dirga Bina dan Jesika Bina
atas dukungan dan doanya.
9. Oma Deta, Om Saferinus dan Om Sil atas doa, motivasi, dan
v
10.Dristyana Yessi A. L, Chica Saryono, Arista Novi Sandra, I Made
Hermadi Putra, Gusti Ananta Wijaya, Komang Gita Permana sebagai
team work yang baik.
11.Rafa Wea, Yohan Gili, Rio Meni, Roy Gili, Iran Dji, Korbin Rinca,
Peter Agung Andri Ngalong, Beni Wora, Deby Meko, Lensy setu,
Djordi Dsvoice, Coco Juhodo, Onald, Cecik, teman-teman Ikatan
Mahasiswa Manggarai udayana (IMMADA) dan semua orang yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
12.Semua teman-teman kelas A dan B FKH angkatan 2011 yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
Denpasar, Juni 2015
vi DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
RIWAYAT HIDUP ... iv
RINGKASAN ... v
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Kerangka Konsep ... 4
1.6 Hipotesis ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Puyuh ... 6
2.2 Semen ... 7
2.3 Penampungan Semen... 8
2.4 Evaluasi Semen ... 8
2.5 Pengenceran dan Pengawetan Semen ... 9
2.6 Bovine Serum Albumin ... 10
BAB III MATERI DAN METODE 3.1Hewan Coba ... 12
3.2Alat dan Bahan ... 12
3.2.1 Alat ... 12
3.2.2 Bahan ... 12
3.3Rancangan Penelitian ... 12
3.4Variabel Penelitian ... 13
3.5Prosedur Penelitian ... 14
3.5.1 Adaptasi Hewan Coba dan Pelatihan Penampungan Semen . 14 3.5.2 Penampungan Semen ... 14
3.5.3 Evaluasi Semen ... 14
3.5.4 Pembuatan Pengencer Fosfat Kuning Telur... 16
3.5.5 Pencampuran Pengencer Fosfat Kuning Telur dengan BSA . 16 3.5.6 Pencampuran Semen dengan Pengencer Fosfat Kuning Telur+ BSA ... 17
3.6Cara Pengumpulan Data... 17
3.7Analisis Data ... 17
3.8Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 18
vii
4.3 Pengujian Hipotesis ... 23 BAB V SIMPULAN DAN SARAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Semen Secara Makrokopis dan Mikroskopis ... 18 Tabel 4.2 Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Burung Puyuh Pada Bahan
Pengencer Fosfat Kuning Telur dengan Penambahan Berbagai
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Setelah Ditambahkan
Bahan Pengencer Kuning Telur Fosfat Tanpa BSA (0 jam) ... 27 Lampiran 2. Hasil Penelitian Pengaruh Penambahan Berbagai Konsentrasi BSA
Pada Pengencer Kuning Telur Fosfat Terhadap Motilitas Dan Daya Hidup Spermatozoa Burung Puyuh (CoturnixCoturnix Japonica)
Yang Disimpan Pada Suhu 4°C Selama 24 Jam. ... 28 Lampiran 3. Persentase Motilitas Dan Daya Hidup Spermatozoa Burung Puyuh
(CoturnixCoturnix Japonica) Pada Pengencer Fosfat Kuning Telur Dengan Penambahan Berbagai Konsentrasi BSA Yang Disimpan
Pada Suhu 4°C Selama 24 Jam ... 29 Lampiran 4. Uji Normalitas Sampel Menggunakkan Kolmogrov-Smirnov Test ... 30 Lampiran 5. Uji Homogenitas menggunakkan Levene’s Test ... 31 Lampiran 6. Hasil Uji Anova Terhadap Motilitas Dan Daya Hidup Spermatozoa
Spermatozoa Burung Puyuh Pada Pengencer Fosfat Kuning Telur Dengan Penambahan Berbagai Konsentrasi BSA Yang Disimpan
Pada Suhu 4°C Selama 24 Jam. ... 32 Lampiran 7. Hasil Uji Duncan Terhadap Motilitas Dan Daya Hidup Spermatozoa
Spermatozoa Burung Puyuh Pada Pengencer Fosfat Kuning Telur Dengan Penambahan Berbagai Konsentrasi BSA Yang Disimpan