• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Capital Budgeting dalam Membantu Pemilihan Tipe Franchise di Yomart Minimarket.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Capital Budgeting dalam Membantu Pemilihan Tipe Franchise di Yomart Minimarket."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Franchise is one of industries that rapidly growing in indonesia. A lot of local franchise businesses emerge because of this situation. One of them is YOMART Minimarket. YOMART Minimarket offer its franchise business to investor in various types of cluster. Types of cluster that being used for this research is cluster D and E. A good investment plan involves a good investment valuation method. That method is capital budgeting. Capital budgeting evaluates an investment with payback period, net present value, internal rate of return, and profitability index to accept or reject the investment based on each methods criteria. The results show that cluster D is better than cluster E because its sales rate is relatively higher than cluster E in every economic conditions and cluster D spends less operational cost than cluster E.

(2)

ABSTRAK

Perkembangan industri waralaba di Indonesia yang sangat pesat menyebabkan banyaknya bisnis waralaba baru yang bermunculan. Hal tersebut merupakan sinyal yang positif bagi investor untuk berinvestasi di industri ini. Salah satu bisnis waralaba lokal yang berkembang dengan pesat adalah YOMART Minimarket. YOMART Minimarket menawarkan tipe-tipe bisnis franchise-nya yang berbentuk kluster kepada investor dengan nilai investasi yang beragam. Dalam penelitian ini kluster yang diteliti adalah kluster D dan E. Perencanaan investasi yang baik memerlukan suatu metode penilaian investasi. Metode tersebut adalah capital budgeting. Capital budgeting menilai suatu investasi dengan menggunakan metode

payback period, net present value, internal rate of return, dan profitability index

untuk menilai kelayakan investasi berdasarkan kriterianya masing-masing. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode-metode tersebut diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa kluster D merupakan pilihan investasi yang terbaik dibandingkan dengan kluster E dikarenakan oleh tingkat penjualan yang lebih tinggi di segala kondisi perekonomian dan biaya operasional yang lebih rendah.

Kata-kata kunci: Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return,

(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRACT ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Waralaba (Franchise) ... 5

2.2 Capital Budgeting ... 7

2.2.1 Definisi Capital Budgeting ... 7

(4)

2.2.3 Proses Capital Budgeting ... 9

2.2.4 Terminologi Dasar Dalam Capital Budgeting ... 10

2.2.5 Aliran Kas Yang Relevan (The Relevant Cash Flows) ... 12

2.2.5.1 Komponen-Komponen Aliran Kas Utama ... 13

2.2.6 Mencari Investasi Awal (Initial Investment) ... 13

2.2.7 Mencari Aliran Kas Masuk Operasional (Operating Cash Inflows)... 15

2.2.8 Mencari Aliran Kas Terminal (Terminal Cash Flow) ... 16

2.2.9 Teknik Capital Budgeting ... 18

2.3 Kerangka Pemikiran ... 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 24

3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan. ... 24

3.2 Metode Penelitian ... 34

3.2.1 Jenis dan Sumber Data ... 35

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.2.3 Teknik Pengolahan Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Waralaba YOMART Minimarket ... 38

4.2 Analisis Investasi YOMART Minimarket Kluster D ... 42

4.2.1 Investasi Awal (Initial Investment) ... 43

4.2.2 Aliran Kas Masuk Operasional (Operational Cash Inflows) ... 43

(5)

4.2.3.1 Payback Period ... 48

4.2.3.2 Net Present Value ... 50

4.2.3.3 Internal Rate of Return ... 51

4.2.3.4 Profitability Index ... 53

4.2.4 Penilaian Investasi YOMART Minimarket Kluster D (Kondisi Boom) ... 53

4.2.4.1 Payback Period ... 55

4.2.4.2 Net Present Value ... 56

4.2.4.3 Internal Rate of Return ... 57

4.2.4.4 Profitability Index ... 58

4.2.5 Penilaian Investasi YOMART Minimarket Kluster D (Kondisi Resesi) ... 59

4.2.5.1 Payback Period ... 61

4.2.5.2 Net Present Value ... 62

4.2.5.3 Internal Rate of Return ... 63

4.2.5.4 Profitability Index ... 64

4.3 Analisis Investasi YOMART Minimarket Kluster E ... 65

4.3.1 Investasi Awal (Initial Investment) ... 65

4.3.2 Aliran Kas Masuk Operasional (Operational Cash Inflows) ... 66

4.3.3 Penilaian Investasi YOMART Minimarket Kluster E (Kondisi Normal) ... 69

4.3.3.1 Payback Period ... 69

4.3.3.2 Net Present Value ... 70

4.3.3.3 Internal Rate of Return ... 71

4.3.3.4 Profitability Index ... 72

4.3.4 Penilaian Investasi YOMART Minimarket Kluster E (Kondisi Boom) ... 72

(6)

4.3.4.2 Net Present Value ... 76

4.3.4.3 Internal Rate of Return ... 76

4.3.4.4 Profitability Index ... 78

4.3.5 Penilaian Investasi YOMART Minimarket Kluster E (Kondisi Resesi) ... 78

4.3.5.1 Payback Period ... 80

4.3.5.2 Net Present Value ... 81

4.3.5.3 Internal Rate of Return ... 81

4.3.5.4 Profitability Index ... 83

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 84

5.2 Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 23

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Format Dasar Penghitungan Investasi Awal ... 15

Tabel 2.2 Format Dasar Penghitungan Aliran Kas Masuk ... 16

Tabel 2.3 Format Dasar Penghitungan Aliran Kas terminal ... 17

Tabel 2.4 Tipe-Tipe Kluster YOMART Minimarket ... 22

Tabel 4.1 Tipe-Tipe Kluster YOMART Minimarket ... 38

Tabel 4.2 Jumlah Produk Pada Kluster-Kluster YOMART Minimarket ... 39

Tabel 4.3 Management Fee YOMART Minimarket ... 45

Tabel 4.4 Tarif Pajak Bagi Badan Usaha ... 45

Tabel 4.5 Tarif Penyusutan ... 46

Tabel 4.6 Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster D Tahun 2010 (Kondisi Normal) ... 47

Tabel 4.7 Pertumbuhan Alian Kas Masuk YOMART Minimarket Kluster D (Kondisi Normal) ... 48

Tabel 4.8 Perhitungan Payback Period YOMART Minimarket Kluster D (Kondisi Normal)... 49

Tabel 4.9 PVIF Pada Tingkat Bunga 6.5% ... 50

Tabel 4.10 Perhitungan Net Present Value YOMART Minimarket Kluster D (Kondisi Normal)... 51

(9)

Tabel 4.12 Perhitungan NPV Negatif YOMART Minimarket Kluster D (Kondisi Normal) ... 52

Tabel 4.13 Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster D Tahun 2010 (Kondisi Boom) ... 54 Tabel 4.14 Pertumbuhan Alian Kas Masuk YOMART Minimarket Kluster D (Kondisi Boom) ... 55 Tabel 4.15 Perhitungan Payback Period YOMART Minimarket Kluster D (Kondisi Boom) ... 55 Tabel 4.16 PVIF Pada Tingkat Bunga 12% ... 56

Tabel 4.17 Perhitungan Net Present Value YOMART Minimarket Kluster D (Kondisi Boom) ... 56 Tabel 4.18 Perhitungan NPV Positif YOMART Minimarket Kluster D (Kondisi

Boom) ... 57 Tabel 4.19 Perhitungan NPV Negatif YOMART Minimarket Kluster D (Kondisi

Boom) ... 58 Tabel 4.20 Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster D Tahun 2010 (Kondisi Resesi) ... 60

Tabel 4.21 Pertumbuhan Alian Kas Masuk YOMART Minimarket Kluster D (Kondisi Resesi) ... 61

Tabel 4.22 Perhitungan Payback Period YOMART Minimarket Kluster D (Kondisi Resesi) ... 61

Tabel 4.23 PVIF Pada Tingkat Bunga 4% ... 62

(10)

Tabel 4.25 Perhitungan NPV Positif YOMART Minimarket Kluster D (Kondisi Resesi) ... 63

Tabel 4.26 Perhitungan NPV Negatif YOMART Minimarket Kluster D (Kondisi Resesi) ... 64

Tabel 4.27 Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster E Tahun 2010 (Kondisi Normal) ... 68

Tabel 4.28 Pertumbuhan Alian Kas Masuk YOMART Minimarket Kluster E (Kondisi Normal) ... 69

Tabel 4.29 Perhitungan Payback Period YOMART Minimarket Kluster E (Kondisi Normal)... 69

Tabel 4.30 Perhitungan Net Present Value YOMART Minimarket Kluster E (Kondisi Normal)... 70

Tabel 4.31 Perhitungan NPV Positif YOMART Minimarket Kluster E (Kondisi Normal)... 71

Tabel 4.32 Perhitungan NPV Negatif YOMART Minimarket Kluster E (Kondisi Normal) ... 71

(11)

Tabel 4.37 Perhitungan NPV Positif YOMART Minimarket Kluster E (Kondisi

Boom) ... 77 Tabel 4.38 Perhitungan NPV Negatif YOMART Minimarket Kluster E (Kondisi

Boom) ... 77 Tabel 4.39 Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster E Tahun 2010 (Kondisi Resesi) ... 79

Tabel 4.40 Pertumbuhan Alian Kas Masuk YOMART Minimarket Kluster E (Kondisi Resesi) ... 80

Tabel 4.41 Perhitungan Payback Period YOMART Minimarket Kluster E (Kondisi Resesi) ... 80

Tabel 4.42 Perhitungan Net Present Value YOMART Minimarket Kluster E (Kondisi Resesi) ... 81

Tabel 4.43 Perhitungan NPV Positif YOMART Minimarket Kluster E (Kondisi Resesi) ... 82

Tabel 4.44 Perhitungan NPV Negatif YOMART Minimarket Kluster E (Kondisi Resesi) ... 82

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Struktur Organisasi PT YOMART Rukun Selalu ... 89

Lampiran B Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster D Tahun 2011 (Kondisi Normal) ... 90

Lampiran C Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster D Tahun 2012 (Kondisi Normal) ... 91

Lampiran D Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster D Tahun 2013 (Kondisi Normal) ... 92

Lampiran E Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster D Tahun 2014 (Kondisi Normal) ... 93

Lampiran F Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster D Tahun 2011 (Kondisi Boom) ... 94 Lampiran G Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster D Tahun 2012 (Kondisi Boom) ... 95 Lampiran H Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster D Tahun 2013 (Kondisi Boom) ... 96 Lampiran I Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster D Tahun 2014 (Kondisi Boom) ... 97 Lampiran J Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster D Tahun 2011 (Kondisi Resesi) ... 98

(13)

Lampiran L Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster D Tahun 2013 (Kondisi Resesi) ... 100

Lampiran M Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster D Tahun 2014 (Kondisi Resesi) ... 101

Lampiran N Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster E Tahun 2011 (Kondisi Normal) ... 102

Lampiran O Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster E Tahun 2012 (Kondisi Normal) ... 103

Lampiran P Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster E Tahun 2013 (Kondisi Normal) ... 104

Lampiran Q Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster E Tahun 2014 (Kondisi Normal) ... 105

Lampiran R Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster E Tahun 2011 (Kondisi Boom) ... 106 Lampiran S Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster E Tahun

2012 (Kondisi Boom) ... 107 Lampiran T Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster E Tahun

2013 (Kondisi Boom) ... 108 Lampiran U Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster E Tahun

2014 (Kondisi Boom) ... 109 Lampiran V Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster E Tahun

2011 (Kondisi Resesi) ... 110

(14)

Lampiran X Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster E Tahun 2013 (Kondisi Resesi) ... 112

Lampiran Y Data Perkiraan Penjualan YOMART Minimarket Kluster E Tahun 2014 (Kondisi Resesi) ... 113

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Waralaba (franchise) pertama kali dimulai di Amerika oleh Singer Sewing Machine Company, produsen mesin jahit Singer pada 1851. Pola itu kemudian diikuti oleh perusahaan otomotif General Motor Industry yang melakukan penjualan kendaraan bermotor dengan menunjuk distributor waralaba pada tahun 1898.

Selanjutnya, diikuti pula oleh perusahaan-perusahaan soft drink di Amerika sebagai saluran distribusi di AS dan negara-negara lain. Sedangkan di Inggris waralaba

dirintis oleh J. Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg pada tahun 1960an (Sumber: Majalah Info Franchise).

Sejak diperkenalkan pertama kali pada tahun 1970 dengan masuknya Shakey Pisa, KFC, Swensen dan Burger King, bisnis waralaba di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Hingga tahun 1997 terdapat 265 perusahaan

waralaba di Indonesia yang terdiri dari 235 waralaba asing dan 30 waralaba lokal

(Sumber: www.franchisekey.com). Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997

menyebabkan bisnis waralaba mengalami kemerosotan. Perusahaan-perusahaan

waralaba asing terpaksa menutup usahanya karena nilai rupiah yang terperosok

sangat dalam dan kondisi perekonomian yang tidak menentu. Hingga tahun 2000,

waralaba asing masih menunggu untuk masuk ke Indonesia. Hal tersebut disebabkan

kondisi perekonomian dan politik Indonesia yang belum stabil karena adanya

(16)

2

mengalami perkembangan yang sangat pesat khususnya waralaba lokal yang terus

mengalami peningkatan.

Menurut Sugiyanto Wibawa, konsultan retail marketing, terdapat 2 faktor yang mendorong para investor dalam berinvestasi di dunia franchising. Pertama, jumlah mall dan retail space yang meningkat dari 75.900m² menjadi 1.78 juta m² di tahun 2004 (Sumber: Sugiyana Wibawa, Bisnis Indonesia, Senin, 27 Des 2004) dan

2.82 juta m² di tahun 2006 (Sumber: Bisnis Indonesia, Senin 27 Des 2004). Kedua

adalah tarif/bunga deposito yang perlahan lahan menurun. Hal ini mendorong para

investor untuk melihat kesempatan investasi lainnya yang lebih prospektif dan

menguntungkan serta dengan resiko yang lebih kecil yaitu investasi di bidang

waralaba yang meliputi banyak bidang seperti café, restaurant, photography, food & beverages, dll.

Selain dua faktor diatas, terdapat satu faktor yang sangat mempengaruhi

perkembangan industri waralaba baik di Indonesia maupun negara-negara lain.

Faktor tersebut adalah kondisi perekonomian negara tersebut. Kondisi perekonomian

seperti kondisi boom, normal, dan resesi sangat mempengaruhi daya beli masyarakat yang akan berdampak langsung terhadap tingkat penjualan yang didapat oleh pelaku

usaha waralaba. Perubahan kondisi perekonomian tersebut menjadi salah satu

pertimbangan investor untuk berinvestasi di industri waralaba. Kondisi

perekonomian yang boom akan menyebabkan investor berlomba-lomba untuk menanamkan modalnya di industri ini dan investor akan lebih menahan diri untuk

berinvestasi di industri waralaba jika kondisi perekonomian resesi.

(17)

3

Indonesia. Mengingat perkembangan bisnis waralaba minimarket yang sangat pesat akhir-akhir ini, maka penulis tertarik untuk meneliti dampak kondisi-kondisi

perekonomian tersebut terhadap pemilihan cluster pada waralaba YOMART

Minimarket.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Kluster manakah yang lebih baik diukur dengan menggunakan payback period, net present value, internal rate of return, dan profitability index ? 2. Seberapa besarkah tingkat penjualan YOMART Minimarket pada tiap kluster

berdasarkan masing-masing kondisi perekonomian ?

3. Kluster YOMART Minimarket manakah yang lebih baik dipilih pada kondisi perekonomian boom ,normal, dan resesi ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk menginformasikan kepada investor kluster mana yang lebih baik

diukur dengan menggunakan payback period, net present value, internal rate of return, dan profitability index.

2. Untuk menginformasikan kepada investor tingkat penjualan YOMART

(18)

4

3. Untuk menginformasikan kepada investor kluster YOMART Minimarket

manakah yang lebih baik dipilih pada kondisi perekonomian boom ,normal, dan resesi.

1.4 Kegunaan Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat bermanfaat dalam perancangan anggaran waralaba yang

diberikan kepada investor agar dapat lebih menarik.

2. Bagi Mahasiswa

Diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan di dalam

menilai kelayakan investasi khususnya dalam metode capital budgeting. 3. Bagi Investor

Diharapkan dapat bermanfaat dalam menganalisis peluang-peluang investasi

dan mengambil keputusan investasi di industri waralaba berdasarkan kondisi

perekonomian yang ada.

4. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dapat menjadi tambahan perbendaharaan yang dapat digunakan

(19)

84

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan di bab

sebelumnya diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Total investasi YOMART Minimarket kluster D adalah sebesar Rp.1,847,000,000 yang terdiri dari Rp.1,500,000,000 untuk pembelian tempat

usaha dan Rp.347,000,000 untuk investasi YOMART Minimarket kluster D. Aliran kas dari kluster D serta perkembangannya selama lima tahun ke depan

dan hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode payback period, net present value, internal rate of return, dan profitability index adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1

Penilaian Investasi YOMART Minimarket Kluster D

Ket: Dalam Ribuan Rupiah Kondisi Perekonomian

Boom Normal Resesi

Growth Rate 3% 2% 1%

Discount Rate 12% 7% 4%

Aliran Kas Masuk 766,055,000 602,840,000 445,471,000

Payback Period

1 Tahun 10 Bulan

2 Tahun 4 Bulan

3 tahun 8 Bulan

Net Present Value 4,951,949,762 2,445,331,440 472,709,564

Internal Rate of Return 71.51% 40.87% 12.28%

Profitability Index 3.6811 2.3239 1.2559

2. Total investasi YOMART Minimarket kluster E adalah sebesar Rp.1,855,000,000 yang terdiri dari Rp.1,500,000,000 untuk pembelian tempat

(20)

85

Aliran kas dari kluster E serta perkembangannya selama lima tahun ke depan

dan hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode payback period, net present value, internal rate of return, dan profitability index adalah sebagai berikut :

Tabel 5.2

Penilaian Investasi YOMART Minimarket Kluster E

Ket: Dalam Ribuan Rupiah Kondisi Perekonomian

Boom Normal Resesi

Growth Rate 3% 2% 1%

Discount Rate 12% 7% 4%

Aliran Kas Masuk 758,261,000 594,901,000 437,455,000

Payback Period

1 Tahun 10 Bulan

2 Tahun 5 Bulan

3 tahun 9 Bulan

Net Present Value 4,915,721,229 2,400,839,838 418,039,344

Internal Rate of Return 70.89% 40.18% 11.33%

Profitability Index 3.65 2.2943 1.2254

Berdasarkan tabel-tabel yang disajikan diatas dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Penilaian investasi yang dilakukan dengan metode payback period, net present value, internal rate of return, dan profitability index menunjukkan bahwa YOMART Minimarket kluster D memiliki penilaian yang lebih baik

dibandingkan dengan YOMART Minimarket kluster E pada segala kondisi

perekonomian.

2. Pada kondisi perekonomian normal, YOMART Minimarket kluster D dan E

masing-masing memiliki tingkat penjualan sebesar Rp. 602,840,000 dan

Rp.594,901,000. Pada kondisi perekonomian boom kluster D memiliki

tingkat penjualan sebesar Rp.766,055,000 dan kluster E Rp.758,261,000.

Pada kondisi resesi kluster D memiliki tingkat penjualan sebesar

(21)

86

3. Yomart Minimarket kluster D memiliki penilaian investasi yang lebih baik pada setiap kondisi perekonomian baik dalam kondisi normal, boom, maupun

resesi, kluster ini juga memiliki aliran kas yang lebih besar daripada kluster E

dikarenakan biaya operasional yang dikeluarkan lebih kecil daripada yang

dikeluarkan oleh kluster E. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka lebih

baik memilih Yomart Minimarket kluster D sebagai wadah berinvestasi. Namun kondisi tersebut bisa berubah bila asumsi tingkat pertumbuhan dan

tingkat suku bunga berubah.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat diatas, maka penulis

menyampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Pihak manajerial perusahaan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai

tambahan informasi untuk mitra waralaba.

2. Bagi Mahasiswa

Para mahasiswa dapat menjadikan penelitian ini sebagai contoh untuk

mengevaluasi atau menilai investasi khususnya di investasi bidang waralaba.

3. Bagi Investor

Para Investor dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan

pertimbangan dalam berinvestasi di industri waralaba minimarket. 4. Bagi Peneliti Lain

Para peneliti lainnya yang ingin melanjutkan penelitian ini dapat menjadikan

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Gitman, J. Lawrence.(2000).Principles of Managerial Finance, 10th Edition.SanDiego State University.USA.

Nazir, Moh. 2003. Metoda Penelitian. Ghalia, Jakarta.

Salvatore, Dominick.(1996).Managerial Economics In a Global Economy,3rd Edition.McGraw-Hill.USA.

Suliyanto.(2006).Metode Riset Bisnis.Penerbit Andi.Yogyakarta

Sundjaja, S. Ridwan dan Barlian, Inge.(2001).Manajemen Keuangan 2.Edisi Kedua.Prenhallindo.Jakarta.

Sundjaja, S. Ridwan dan Barlian, Inge.(2003).Manajemen Keuangan.Edisi Keempat.Literata Lintas Media.Jakarta.

Seitz, Neil dan Ellison Mitch.(1999).Capital Busgeting And Long-Term Financing Decisions, 3rd Edition. The Dryden Press.USA

Tampubolon, P. Manahan.(2005).Manajemen Keuangan : Konseptual, Problem dan Studi Kasus.Ghalia Indonesia.Bogor.

Warren, S. Carl, Reeve, M. James, dan Fess, E.Philip.(2005).Pengantar Akuntansi. Edisi 21.Salemba Empat.Jakarta.

Weston, J. Fred dan Brigham, F. Eugene.(1993).Essentials of Managerial Finance.10th Edition.The Dryden Press.USA

http://www.franchisekey.com/id/franchise-waralaba/Article/ID/122/Session/ID-1-pSpF5i47-0-IP/guidObject/000001-20071008-095945-01/.htm

http://www.majalahfranchise.com/?link=franchise_article&id=36

http://www.pajak.net/blog/2009/06/16/upah-minimum-regional-propinsi-kota-umrumpumk-2009/

http://www.pajakonline.com/engine/learning/view.php?id=267

http://www.pajakonline.com/engine/learning/view.php?id=442

http://www.rumah.com/listing_details.php?ListingID=37035

Referensi

Dokumen terkait

[r]

This research is devoted to the assessment of static-mixer utilization in a transesterification reactor for biodiesel production in terms of kinetics reaction (reaction

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran yang telah dilakukan Pokja Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya untuk Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Jaringan

Исследуется вопрос об условиях, при которых возмущенная полугруппа операторов Озеена допус- кает степенные оценки, аналогичные оценкам

[r]

(2009) also provide estimates of the medical care costs of obesity that are based on data from the 2006 National Health Expenditure Accounts which, unlike MEPS, includes

(2) Rencana Kerja dan Anggaran PERJAN sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diajukan kepada.. Menteri dan Menteri Keuangan, paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum

[r]