vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
This research intended to know what factors would influence the public accountant’s
indpendency when conducting an audit by certified public accountant in Bandung. The analysis techiques used to solve these problems were single linear regresion models and multiple linear regresion models with the help of SPSS version 17.0.
This study can prove that the audit fee, other than audit services provided to the client's public accounting firm, accounting firm profile, the length of the relationship between public accounting firms audit the client, if the testing is done together had no significant effect on the independence, audit fee only independent variables that have a significant influence on the independence of public accountants.
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi independensi akuntan publik dalam pelaksanaan audit pada kantor akuntan publik yang ada di Bandung. Teknik analisis yang dipakai adalah analisis model regresi linier sederhana dan regresi linier berganda dengan memakai alat bantu SPSS versi 17.0.
Penelitian ini dapat membuktikan bahwa audit fee, jasa lain selain audit yang diberikan kantor akuntan publik terhadap klien, profil kantor akuntan publik, lamanya hubungan audit antara kantor akuntan publik dengan klien, apabila dilakukan pengujian secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap independensi, hanya variabel independen audit fee yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap independensi akuntan publik.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Kegunaan Penelitian ... 4
1.5 Sistematika Penulisan ... 5
x Universitas Kristen Maranatha
2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.1.1 Definisi Independensi ... 8
2.1.2 Pentingnya Independensi ... 8
2.1.3 Aspek Independensi ... 9
2.1.3.1 Independensi Dalam Kenyataan ... 10
2.1.3.2 Independensi Dalam Penampilan ... 11
2.1.4 Audit Fee ... 11
2.1.5 Jasa Lain (Selain Jasa Audit) ... 12
2.1.6 Profil Kantor Akuntan Publik ... 12
2.1.7 Lamanya Hubungan Audit antara klien dengan kantor akuntan publik ... 13
2.2 Kajian Peneliti Terdahulu ... 13
2.3 Model Analisis ... 16
2.4 Hipotesis Penlitian ... 17
2.4.1 Audit Fee Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik ... 17
2.4.2 Jasa Lain Yang Disediakan Oleh Kantor Akuntan Publik Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik ... 17
2.4.3 Profil KAP Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik ... 18
2.4.4 Hubungan Audit Yang Lama Antara KAP Dengan Klien Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik ... 18
2.4.5 Audit Fee, Jasa Lain, Profil KAP, Lamanya Hubungan Audit Dapat Mempengaruhi Akuntan Publik Secara Bersama-Sama ... 19
2.5 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 20
xi Universitas Kristen Maranatha
3.2.3. Teknik Pengumpulan Data ... 24
3.2.4. Operasional Variabel ... 24
3.2.5. Rancangan Kuesioner ... 27
3.2.6. Teknik Analisis Data ... 28
3.3 Pengujian Data ... 30
3.3.1. Uji Validitas ... 30
3.3.2. Uji Reliabilitas ... 32
3.3.3. Uji Asumsi Klasik ... 32
3.3.4. Uji Regresi Sederhana ... 33
3.3.5. Uji Regresi Berganda ... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
4.1 Hasil Penelitian ... 36
4.1.1 Karakteristik Responden ... 36
4.1.2 Pengujian Data ... 38
4.1.2.1 Uji Multikolinearitas ... 38
4.1.2.2..Uji Heteroskedastisitas ... 39
4.1.3 Uji Normalitas ... 40
xii Universitas Kristen Maranatha
4.1.5. Hasil Uji Reliabilitas ... 43
4.2 Uji Hipotesis ... 45
4.2.1 Pengujian 1: Audit fee mempengaruhi independensi akuntan publik ... 45
4.2.2 Pengujian 2: Jasa lain yang disediakan oleh Kantor Akuntan Publik mempengaruhi independensi akuntan publik ... 47
4.2.3 Pengujian 3: Profil Kantor Akuntan Publik mempengaruhi independensi akuntan publik ... 49
4.2.4 Pengujian 4: Lamanya hubungan audit antara klien dengan akuntan publik mempengaruhi independensi akuntan publik ... 51
4.2.5 Pengujian 5: Empat Faktor dapat mempengaruhi independensi akuntan publik secara bersamaan ... 53
4.3 Pembahasan dan Pengujian Hipotesis ... 56
4.3.1 Kaitan Hasil Penelitian dengan Teori ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61
5.1 Simpulan ... 61
5.2 Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 64
LAMPIRAN ... 66
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Model Analisis Penelitian ... 16
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Data Responden KAP di Bandung ... 21
Tabel II Definisi Operasional Variabel ... 25
Tabel III Ketentuan Penilaian Kuesioner ... 29
Tabel IV Kondisi Kuesioner... 36
Tabel V Karakteristik Subjek Penelitian ... 37
Tabel VI VI Coefficientsa ... 38
Tabel VII Uji Multikolinearitas ... 40
Tabel VIII Uji Normalitas ... 40
Tabel IX Hasil Uji Validitas Variabel Kuesioner ... 42
Tabel X Hasil Uji Reliabilitas untuk Setiap Variabel ... 44
Tabel XI Hasil Output Pengujian 1 ... 45
Tabel XII Model Summary ... 46
Tabel XIII Uji Parsial ... 46
Tabel XIV Hasil Output Pengujian 2. ... 47
Tabel XV Model Summary ... 48
Tabel XVI Uji Parsial ... 48
Tabel XVII Hasil Output Pengujian 3 ... 49
Tabel XVIII Model Summary ... 51
Tabel XIX Uji Parsial ... 51
Tabel XX Hasil Output Pengujian 4 ... 52
Tabel XXI Model Summary ... 52
xv Universitas Kristen Maranatha
Tabel XXIII Hasil Output Pengujian 5 ... 54
Tabel XXIV Model Summary ... 54
xvi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GRAFIK
Halaman
xvii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Surat Keterangan Penelitian ... 66
Lampiran B Kuesioner Penelitian ... 67
Lampiran C Hasil Output Jawaban Responden... 74
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin memburuknya independensi auditor akhir-akhir ini menjadi penyebab
utama terjadinya kebangkrutan dan skandal korporasi di berbagai perusahaan di
dunia. Hal ini dikarenakan pihak auditor (akuntan publik) sebagai pemeriksa laporan
keuangan klien yang akan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh
pihak–pihak eksternal menyangkut dana yang ditanamkan pada suatu perusahaan
ditengarahi berperilaku secara tidak profesional.
Terjadinya kasus–kasus kegagalan auditor berskala besar seperti kasus Enron
di Amerika Serikat, Kimia Farma di Indonesia, telah menimbulkan sikap skeptis
masyarakat menyangkut ketidakmampuan profesi akuntansi publik dalam menjaga
independensi. Sorotan tajam diarahkan pada perilaku auditor dalam berhadapan
dengan klien yang dipersepsikan gagal dalam menjalankan perannya sebagai auditor
independen.
Menurut Bazerman et al. (1997) :
“Seringkali akuntan bersifat subyektif dan ada hubungan yang erat antara kantor akuntan publik (KAP) dan kliennya, auditor yang paling jujur dan cermat sekalipun akan secara tidak sengaja mendistorsi angka–angka sehingga dapat menutupi keadaan keuangan yang sebenarnya dari suatu perusahaan yang dapat menyesatkan investor, regulator atau manajemen itu sendiri.”
Argumen Bazerman et al. (1997), dilandasi oleh bukti–bukti penelitian
psikologi yang menunjukkan bahwa keinginan kita dengan kuat mempengaruhi cara
BAB I PENDAHULUAN 2
Universitas Kristen Maranatha
obyektif dan tidak memihak. Dikemukakan juga adanya self serving bias, yaitu
meski diperlengkapi dengan informasi yang sama, orang yang berbeda akan
mencapai kesimpulan yang berbeda, yaitu kesimpulan yang cenderung mendukung
kepentingannya sendiri.
Menurut penilitian yang dikumpulkan AAA Financial Accounting Standards
Committee (2000) tentang independensi menunjukan bahwa dalam mengambil
keputusan akuntan publik dipengaruhi dorongan untuk mempertahankan klien
auditnya. Hasil penelitian juga memberikan bukti bahwa pengaruh budaya
masyarakat atau organisasi terhadap pribadi akuntan publik akan mempengaruhi
sikap independensinya.
Dengan demikian independensi akuntan publik sangat diperlukan karena
akuntan publik sebagai penilai laporan keuangan melaksanakan audit bukan hanya
untuk kepentingan klien yang membayar fee tetapi juga untuk pihak ketiga atau
masyarakat yang mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan klien yang di
audit atau diperiksa seperti: pemegang saham, kreditur, investor, calon kreditur,
calon investor, dan instansi pemerintah (terutama instansi pajak). Oleh karena itu,
independensi auditor dalam melaksanakan keahliannya merupakan hal yang pokok,
meskipun auditor tersebut dibayar oleh kliennya karena jasa yang telah diberikan.
Independensi akuntan publik dapat dipengaruhi jika akuntan publik mempunyai
kepentingan keuangan atau mempunyai hubungan usaha dengan klien yang di audit.
Menurut Lanvin (1976): “Independensi auditor dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: ikatan keuangan dan usaha dengan klien, jasa-jasa lain selain jasa audit, lamanya hubungan kantor akuntan publik dengan klien.”
BAB I PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha
konsultasi manajemen kepada klien, ukuran kantor akuntan publik, lamanya hubungan kantor akuntan publik dengan klien.”
Akuntan publik sebagai salah satu profesi yang diandalkan untuk menilai
kewajaran laporan keuangan. Oleh karena itu profesionalitas akuntan publik dituntut
untuk berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta dapat mengatasi
pergerakan dalam dunia usaha yang kian berkembang dan mengalami berbagai
macam peristiwa.
Independensi akuntan publik sama pentingnya dengan keahlian dalam praktik
akuntansi dan prosedur audit yang harus dimiliki oleh setiap akuntan publik.
Akuntan publik harus independen dari setiap kewajiban atau independen dari
pemilikan kepentingan dalam perusahaan yang diauditnya. Di samping akuntan
publik harus benar-benar independen, ia juga harus menimbulkan persepsi di
kalangan masyarakat bahwa ia benar-benar independen.
Sedangkan dalam penelitian ini faktor yang akan diteliti adalah audit fee, jasa
selain audit yang diberikan oleh kantor akuntan publik, profil dari akuntan publik,
dan hubungan audit yang lama antara kantor akuntan dengan klien. Pemilihan
keempat faktor tersebut disebabkan karena dari semua faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi independensi akuntan publik, keempat faktor tersebut yang paling
dominan dan dalam kenyataannya sering menjadi masalah bagi kantor akuntan
publik, klien maupun pihak ketiga pengguna laporan keuangan klien.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasikan pernyataan masalah dalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN 4
Universitas Kristen Maranatha
1. Apakah audit fee, jasa lain selain audit yang diberikan oleh kantor akuntan publik
dapat mempengaruhi independensi akuntan publik dalam pelaksanaan audit?
2. Apakah profil akuntan publik dapat mempengaruhi independensi akuntan publik
dalam pelaksanaan audit?
3. Apakah lamanya hubungan audit antara kantor akuntan publik dengan klien dapat
mempengaruhi independensi akuntan publik dalam pelaksanaan audit?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Sesuai dengan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengungkap dan memperoleh bukti empiris tentang besarya pengaruh
dari faktor:
a. Audit fee,
b. Jasa lain selain audit yang diberikan oleh kantor akuntan publik,
c. Profil akuntan publik,
d. Lamanya hubungan audit antara kantor akuntan publik dengan klien.
1.4 Kegunaan Penelitian
Banyaknya tudingan dari masyarakat yang dialamatkan kepada akuntan publik,
menyangkut masalah kegagalan auditor menjaga dan mempertahankan
profesionalismenya, mengakibatkan reputasi profesi akuntan publik dipertanyakan
keberadaannya di masa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Diperolehnya
bukti empiris dalam penelitian ini menyangkut persepsi independensi dalam
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha
untuk memperbaiki diri meningkatkan kinerja profesionalisme akuntan publik di
masa–masa yang akan datang.
Dalam penelitian ini, manfaat yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat bagi akademis:
Untuk kalangan akademisi hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan masukkan lebih lanjut, bagaimana dapat menciptakan profesi akuntan yang
memiliki integritas yang tinggi dalam menjalankan tugasnya yang tercermin
dalam penampilanya.
2. Manfaat bagi praktisi bisnis:
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi empiris tentang persepsi
independensi dalam penampilan akuntan publik, selebihnya bagi para praktisi
diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai cerminan sampai
sejauh mana kinerja mereka, terutama jika hasilnya ternyata independensi akuntan
publik dipersepsikan tidak independen, maka para praktisi akuntan publik harus
bisa meningkatkan kinerjanya untuk mengubah persepsi tersebut menjadi persepsi
yang positif, sehingga akan mengembalikan citra profesionalisme akuntan publik
di masyarakat luas.
1.5 Sistematika Penulisan
Hasil penelitian yang telah diperoleh akan disajikan dalam bab 5, dimana
BAB I PENDAHULUAN 6
Universitas Kristen Maranatha
1. Bab I Pendahuluan
Pada bab ini dikemukakan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah
yang berkaitan dengan fakta-fakta dari independensi akuntan publik, perumusan
masalah, batasan penelitian yang akan diteliti sehubungan dengan banyaknya hal
yang mempengaruhi independensi akuntan publik, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
2. Bab II Landasan Teori
Pada bab ini akan disajikan penjelasan dan keterangan tentang bahasan bekal teori
yang relevan dengan masalah penelitian mengenai independensi akuntan publik
yang dipengaruhi oleh audit fee, jasa lain selain audit, profil kantor akuntan
publik, lamanya hubungan audit antara kantor akuntan publik dengan klien,
penelitian terdahulu yang relevan dan hipotesis penelitian.
3. Bab III Metode Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan tentang model atau jenis penelitian ilmiah yang
dilakukan, defini operasional variabel dan variabel yang digunakan, skala
pengukuran, jenis dan sumber data, instrumen dan pengumpulan data, target dan
karakteristik populasi, teknik sampling dan besarnya sampel, unit analisis,
rancangan kuesioner, teknik analisis data.
4. Bab IV Hasil Penelitian dan Analisis
Pada bab ini data-data yang diperoleh akan diolah dan ditampilkan untuk
kemudian diadakan pembahasan sesuai tujuan penelitian serta teori dan
BAB I PENDAHULUAN 7
Universitas Kristen Maranatha
5. Bab V Kesimpulan, Saran-saran dan Keterbatasan Penelitian
Pada bab ini disajikan mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan,
saran-saran dari implikasi yang terjadi, yang didapatkan setelah diadakan
penelitian, dan keterbatasan penelitian yang dihadapi penulis dalam melaksanakan
61 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian data responden 6 KAP di Bandung, maka
dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Pada variabel independen pertama yaitu audit fee didapat hasil sig sebesar 0,000
yang berarti jauh lebih kecil dari tingkat kesalahan 0,05, artinya Ho ditolak
sedangkan H1 diterima, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara audit
fee terhadap independensi akuntan publik.
2. Variabel kedua yang diteliti adalah variabel jasa lain yang disediakan oleh kantor
akuntan publik. Dari hasil pengujian didapat hasil sig sebesar 0,022, menunjukan
jauh lebih kecil dari tingkat kesalahan 0,05 artinya Ho ditolak sedangkan H1
diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara jasa lain yang
disediakan kantor akuntan publik terhadap independensi.
3. Selanjutnya untuk variabel independen ketiga yaitu profil kantor akuntan publik.
Hasil sig pada variabel tersebut adalah 0,001, menunjukan jauh lebih kecil dari
tingkat kesalahan 0,05 artinya Ho ditolak sedangkan H1 diterima. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara profil kantor akuntan publik
terhadap independensi.
4. Dan variabel terakhir yang diteliti yaitu variabel lamanya hubungan audit antara
kantor akuntan publik dengan klien. Hasil sig pada variabel tersebut adala 0,000,
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 62
Universitas Kristen Maranatha
sedangkan H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara
lamanya hubungan audit (lebih dari 5 tahun) terhadap independensi.
5. Pengujian variabel independen audit fee, jasa lain selain audit yang diberikan
kantor akuntan publik terhadap klien, profil kantor akuntan publik, lamanya
hubungan audit antara kantor akuntan publik dengan klien, apabila dilakukan
pengujian secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap independensi, hanya variabel independen audit fee yang mempunyai
pengaruh signifikan terhadap independensi, karena tingkat sig 0,000 yang jauh
lebih kecil dari tingkat kesalahan 0,005 (lihat tabel 4.21).
5.2 Saran
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa variabel yang paling dominan
mempengaruhi independensi adalah audit fee, sehubungan dengan hal tersebut
makan penulis menyarankan agar:
1. Kantor akuntan publik dalam menentukan besar nya audit fee harus melihat
seberapa besar kerumitan, resiko penugasan audit, serta tingkat keahlian yang
diperlukan untuk melakukan audit tersebut.
2. Auditor eksternal dalam hal ini auditor auditor junior dan auditor senior, lebih
memperhatikan tentang time budget yang dibuat pada saat perikatan dibuat
dengan klien. Sehingga dapat memaksimalkan tindakan fungsional dan
meminimalkan tindakan disfungsional yang akan dilakukan oleh auditor ketika
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 63
Universitas Kristen Maranatha
3. Disarankan kantor akuntan publik bekerja tidak melihat besar atau kecil nya audit
fee yang diterima dari klien, melainkan bekerja dengan nilai independensi yang
tinggi agar mendapat nilai baik di mata para pengguna hasil audit tersebut.
4. Kantor akuntan publik disarankan melakukan evaluasi kinerja dan perbaikan mutu
audit secara rutin oleh pihak berwenang agar dapat mempertahankan kinerja
anggota auditor.
5. Data sampel yang digunakan bisa dikembangkan lagi dengan menambah jumlah
responden kantor akuntan publik sehingga dapat digeneralisasi secara lebih luas
64 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin. A., Financial Accounting Standard Committee (2000), Comentary: SEC Auditor Indepedence Requirements. Accounting Horizons Vol. 15 No. 4 December 2001, Hal 373-386.
Arens, Alvin. A., Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. (2008). Auditing dan Jasa Assurance: Pendekatan Terintegrasi. Edisi keduabelas. Jakarta : Erlanggga.
Departemen Pendidikan Indonesia. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.Edisis Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Mulyadi (2002). Auditing (edisi 6). Yogyakarta: PT Salemba Empat Patria.
Dunn, John (1996). Auditing Theory and Practice (second edition). Glasgow: Prentice-Hall.
Ikatan Akuntan Indonesia (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Yogyakarta: PT Salemba Empat Patria.
Guy, Dan M., C. Wayne Alderman dan Alan J. Winters. (2002). Auditing. Edisi kelima. Jakarta : Erlangga.
Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : Bumi Aksara.
Holmes, Artur W. dan David C. Burns. (1979). Auditing Standars and Prosedures, Ninth edition, Both of the University if Cincinnati.
Hartley, R.V., & Ross, T.L., (1972). MAS and Audit Independence: “An Image
Problem”. Journal of Accountancy. The CPA Journal.
Nichols, Donald, R., & Smith, David. B., Auditor Credibility and Auditor Changes. Journal of Accounting Research (1983), pp. 533-544.
Shockley, Randolph A. (1981). Perceptions of Auditors Independence: An Imprical Analysis. The Accounting Review, vol LVI, no.4, pp. 785-800.
Siegel, A., & McGrath, S. (2003). Recognizing and Addressing Conflicts of Interest. The CPA Journal.
65
Universitas Kristen Maranatha
Whittington,O.R., K. Pany, and R.F. Meigs. (1992). Principle of Auditing. Ninth Edition. Richard D. Irwin.Inc.USA
Supriyono (1998). Pemeriksaan Akuntan (Auditing) (edisi pertama), BPFE. Yogyakarta.
Halim, Abdul (2001). Auditing (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan) (edisi kedua (revisi)). Jakarta: UPP AMP YPKN.
Menteri keuangan. (2004). Daftar Kantor Akuntan Publik yang Memperoleh Izin Menteri Keuangan. Diakses dari http:// www.djlk.depkeu.go.id
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal. (2003). Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: Kep-36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Peraturan NoX.K.2.Diakses dari http:// www.bapepam.go.id
Unti, L., & Maryani, T. (2001). Survei Atas Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Etis Akuntan. Tema, Volume II, Nomor 1, Maret 2001.