• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Promosi Branding Peuyeum Singkong Cipatat bagi Mojang Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Promosi Branding Peuyeum Singkong Cipatat bagi Mojang Bandung."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Negara Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari berbagai macam adat istiadat, kebudayaan, dan suku bangsa. Bandung adalah salah satu kota di Indonesia yang berada di provinsi Jawa Barat dan merupakan salah satu kota wisata kuliner yang ditandai dengan aneka ragam makanan di dalamnya. Peuyeum singkong adalah salah satu makanan tradisional khas Bandung yang dapat dikonsumsi langsung dan juga dapat dipadukan dengan aneka makanan khas Bandung seperti colenak dan es doger. Namun, saat ini citra peuyeum sebagai cemilan tradisional khas Bandung sudah mulai ditinggalkan karena munculnya cemilan modern. Cipatat adalah daerah penghasil peuyeum singkong dan juga pelopor peuyeum singkong di Bandung. Oleh karena itu, penulis ingin membuat branding peuyeum singkong Cipatat dengan tujuan untuk mengenalkan peuyeum singkong Cipatat dan juga meningkatkan citra peuyeum singkong sekaligus juga mempromosikannya kepada masyarakat kota Bandung.

Kata kunci: Peuyeum singkong, Cipatat, Branding, Promosi

(2)

ABSTRACT

State of Indonesia is a country consisting of a variety of customs, culture, and ethnicity. Bandung is a city in Indonesia which the province of West Java is one of the culinary tourist city which is characterized by a variety of food in it. Peuyeum cassava is one of Bandung traditional foods that can be consumed directly and can also be combined with a variety of Bandung’s culinary food such as colenak and doger ice. However, the current image of a traditional snack like peuyeum is becoming obsolete because the advent of modern snacks. Cipatat is peuyeum cassava producing areas and also a pioneer of peuyeum cassava in Bandung. Therefore, the authors wanted to create a branding ‘peuyeum cassava of Cipatat’ with the aim to introduce it and also improve the image of the community while also promoting the city of Bandung.

Key words: peuyeum cassava, Cipatat, Branding, Promotion

             

(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………..……. i

ABSTRACT………...ii

LEMBAR PENGESAHAN ……….. iii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ……….... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ………..…. v

KATA PENGANTAR ……… vi

DAFTAR ISI ………..viii

DAFTAR TABEL ………..xiii

DAFTAR GAMBAR ………..xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ……….... 1

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup ……….. 2

1.3Tujuan Perancangan ………...… 3

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ………... 3

1.5Skema Perancangan ………... 5

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Branding ………... 6

2.1.1 Fungsi Branding ………..…….6

2.1.1 Elemen Branding ………. 6

(4)

2.1.1 Hubungan Brand dengan Logo ……… 8

2.3 Komunikasi ……… 8

2.3.1 Menguasai Teknik Berkomunikasi ………..……… 9

2.3.2 Hambatan dalam Berkomunikasi ……… 9

2.4 Promosi ………... 10

2.4.1 Bentuk-Bentuk Promosi ……….. 11

2.4.2 Jenis-Jenis Media Promosi ……….. 11

2.5 Desain Komunikasi Visual ………...…. 12

2.5.1 Fungsi Desain Komunikasi Visual………... 13

2.5.2 Ruang Lingkup Desain Komunikasi Visual…………..……... 13

2.6 Tipografi ………....………. 13

2.6 Warna………....………... 15

BAB 3 DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1Data dan Fakta ……… 17

3.1.1 Bandung sebagai pusat wisata kuliner………. 17

3.1.2 Peuyeum………..……… 18

3.1.2.1 Asal-usul peuyeum bandung………..… 18

3.1.2.2 Proses pembuatan peuyeum………...… 19

3.1.2.3 Manfaat dan kandungan nutrisi peuyeum………...… 22

3.1.2.4 Kesimpulan hasil wawancara dengan ahli gizi Dr.Johanes Casay Candrawinata,MND,SpGK.………....… 23

3.1.3 Variasi peuyeum singkong dalam aneka makanan tradisional khas Bandung………...………... 24

3.1.3.1 Colenak……… 24

3.1.3.2 Es Doger……….… 25

3.1.4 Lembaga terkait yang bersangkutan diadakannya peracangan Branding peuyeum ……….…………..……. 26

(5)

3.1.4.2 FAO (Food and Agriculture Organization atau Organisasi

Pangan dan Pertanian)…………...………..… 28

3.1.4.3 PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia)…………...………..………...… 29

3.1.5 Kesimpulan hasil kuesioner mengenai minat responden kepada peuyeum singkong Cipatat…………..………...……… 30

3.1.6 Kesimpulan Hasil Kuesioner mengenai pendapat responden mengenai kandunga nutrisi peuyeum …………..………..… 32

3.1.7 Psikografis wanita dewasa muda (18-25 tahun) …………..….. 35

3.1.8 Tinjauan Karya Sejenis ……… 37

3.1.8.1 Pebandingan jumlah kalori peuyeum singkong dengan produk lainnya………..… 37

3.1.8.2 Kandungan nutrisi ubi jalar rebus………..…..… 38

3.1.8.3 Kandungan nutrisi jagung rebus………..……… 39

3.1.8.4 Kandungan nutrisi peuyeum ketan………..…… 40

3.1.9 Tinjauan promosi Branding produk yang berhubungan dengan wanita dan kesehatan ...……….……. 40

3.1.9.1 Promosi Branding produk SOYJOY………... 40

3.1.9.2 Promosi Branding Ponds…………..………... 41

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ……... 43

3.2.1 Analisis berdasarkan data mengenai pandangan peuyeum oleh masyarakat kota Bandung……… 43

3.2.2 Strategi Marketing ……….... 43

3.2.2.1 Segmentasi ………. 43

3.2.2.2 Targeting ……… 44

3.2.2.3 Positioning ………. 44

3.2.3 Analisis SWOT ……….……….... 44

3.2.3.1 SWOT Peuyeum Cipatat ………. 44

(6)

BAB 4 PEMECAHAN MASALAH

4.4.1.1 Penganturan Brand Identity ……… 57

4.4.1.1.1 Do……….……… 57

4.4.1.1.2 Don’t’s……….……… 57

4.4.2 Tag Line ……… 58

4.4.3 Corporate Identity ……… 58

(7)

4.4.16 Stand Promosi ……… 67

4.4.17 Merchandise… ……… 68

4.4.17.1 Piring dan garpu kuningan.……….…… 68

4.4.17.2 Gelas dan mangkuk es…...……….…… 68

4.4.17.3 Membership Card………...……… 68

4.4.17.4 Note Book………...……… 69

4.5 Budgeting Media ………. 70

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan ……….. 71

5.2 Saran ………. 72

5.2.1 Saran Umum ……… 72

5.2.1 Saran Khusus……… 72

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR ISTILAH

DATA PENULIS

LAMPIRAN

UCAPAN TERIMA KASIH

             

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.5 Kerangka Perancangan ………. 5

Tabel 3.1 Pengetahuan peuyeum singkong Cipatat di mata masyrakat Bandung... 30

Tabel 3.2 Informasi mengenai peuyeum singkong Cipatat……… 31

Tabel 3.3 Pendapat masyarakat mengenai manfaat peuyeum singkong yang baik untuk kesehatan.………..……… 32

Tabel 3.4 Pendapat para wanita mengenai pentingnya asupan kalori pada cemilan yang dikonsumsi……….…… 33 Tabel 3.5 Pendapat para wanita mengenai keingintahuan mereka terhadap manfaat

peuyeum singkong……….……….…… 34 Tabel 3.6 Penilaian para wanita terhadap peuyeum dari segi nilai tradisional…... 35 Tabel 3.7 Perbadingan jumlah kalori setiap produk ………. 37

Tabel 4.1 Budgeting………. 70

     

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Proses penyiapan bahan baku ……… 19

Gambar 3.2 Proses pemasakan singkong ……….. 20

Gambar 3.3 Proses Peragian……….……….. 20

Gambar 3.4 Proses Fermentasi dan Penyimpanan………..……… 21

Gambar 3.5 Colenak………..………. 24

Gambar 3.6 Es Doger………..……… 25

Gambar 3.7 Foto pemilik industri “Boga Rasa” Cipatat ……… 27

Gambar 3.8 Logo FAO ………..……… 28

Gambar 3.9 Logo PERSAGI …….……… 29

Gambar 3.10 Ubi Jalar …….……….… 38

Gambar 3.11 Jagung ……….………...……….. 39

Gambar 3.12 Peuyeum ketan ………. 40

Gambar 3.13 Produk SOYJOY ………. 40

Gambar 3.14 Produk Pond’s ………..………. 41

Gambar 4.1 Brand Identity………..……… 48

Gambar 4.2 Tampilan fotografi ……… 50

Gambar 4.3 Logo grid ……… 56

Gambar 4.10 Mobil Pengangkut barang………... ………..… 59

(10)

Gambar 4.12 Tampilan kemasan ………. 60

Gambar 4.13 Elemen grafis setiap media promosi………... 60

Gambar 4.14 Poster Teaser ………. 61

Gambar 4.15 Poster Conditioning……… 62

Gambar 4.16 Poster Reminding……….. 62

Gambar 4.17 Layout dan tampilan brosur ……… 63

Gambar 4.18 Layout dan tampilan Flyer ……….. 63

Gambar 4.19 Layout dan tampilan X-Banner……….. 64

Gambar 4.20 Layout dan tampilan iklan majalah Femina……….. 64

Gambar 4.21 Layout dan tampilan website………..……….. 65

Gambar 4.22 Iklan Facebook………..……….. 65

Gambar 4.23 Iklan Twitter….………..……….. 66

Gambar 4.24 Tampilan seragama SPG ..……….. 66

Gambar 4.25 Display ………..……….. 66

Gambar 4.26 Tampilan Stand Promosi……….. 67

Gambar 4.27 Piring dan garpu kuningan………... 68

Gambar 4.28 Gelas dan Mangkuk es……….…….. 68

Gambar 4.29 Membership Card……….……….. 69

(11)

DAFTAR ISTILAH

Brand Image

Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung dengan produk

Image

Bagaimana sesuatu dilihat dan dipersepsikan

Brand personality

Kepribadian sebuah merek di mata masyarakat

Brand Identity

Pada umumnya disebut juga logo, yakni sebuah tampilan grafis berupa gambar, huruf-huruf, atau gabungan dari keduanya yang dapat menjadi symbol visual dengan bentuk yang spesial dan menarik yang dapat menampilkan filosofis, visi, misi dan kinerja perusahaan tersebut.

Identitas visual

Identitas yang berkaitan dengan citra atau image perusahaan secara visual contohnya seperti: logo, tipografi, warna, packaging, seragam, dll. yang berhubungan dengan citra sebuah perusahaan

Distorsi

Berubah bentuk, penyimpangan

Persepsi

(12)

Tag Line

Susunan kata ringkas (pada umumnya tidak lebih dari 7 kata), diletakkan mendampingi logo dan mengandung pesan brand yang kuat ditujukkan pada target yang dituju

Layout

Tampilan desain dengan berbagai komposisi titik, garis, bidang, gambar, dan tulisan menjadi sebuah kesatuan yang berkesinambungan

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang Masalah

Bandung merupakan salah satu kota wisata kuliner yang kaya dengan

keanekaragaman makanan dan minumannya, di antaranya yaitu colenak, bandros,

bandrek, cireng, dan masih banyak lagi. Salah satu makanan khas Bandung yang

populer adalah peuyeum singkong. Peuyeum singkong merupakan salah salah satu

makanan khas dari kota Bandung. Kota Bandung adalah daerah yang di kelilingi oleh

gunung sehingga cuacanya pun menjadi sejuk dan dingin serta memungkinkan

adanya tanaman singkong yang cocok dan strategis untuk ditanam. Selain itu, pada

zaman dahulu Bandung memiliki pohon singkong yang banyak, maka orang-orang

zaman dahulu memanfaatkannya untuk dijadikan sebagai peuyeum singkong. Daerah

Cipatat (Kabupaten Bandung Barat) adalah salah satu daerah penghasil peuyeum

singkong yang memiliki cita rasa yang unggul. Hal ini dikarenakan ketersediaan

bahan baku yang melimpah yakni banyaknya pohon singkong memungkinkan para

pengrajin untuk dapat memilih singkong unggulan untuk membuat peuyeum

singkong

Peuyeum mempunyai 2 jenis varian yaitu: peuyeum singkong dan peuyeum

ketan. Masyarakat lebih menyukai peuyem singkong karena mempunyai lebih

banyak manfaat nutrisi yang baik untuk kesehatan dibandingkan dengan peuyeum

ketan. Adapun beberapa manfaat dan kandungan gizi yang terkandung dalam

peuyeum singkong yaitu mengandung karbohidrat sehingga dapat menghasilkan

energi dan selain itu juga juga mengandung vitamin A dan B kompleks yang berguna

untuk menjaga metabolisme tubuh.

Singkong mengandung zat tiosianat yaitu zat yang menyebabkan gejala

hipotiroid atau salah satu gejala yang menimbulkan kegemukan. Namun, dengan

adanya proses fermentasi maka zat tiosianat tersebut dapat diturunkan sehingga gejala hipotiroid atau kegemukan dapat diturunkan. Walaupun hasil fermentasi singkong memiliki manfaat, namun tidak banyak orang yang mengetahui manfaat

(14)

keadaan perut kosong karena asam yang dihasilkan dalam proses fermentasi adalah

asam laktat yang tidak menimbulkan gas dalam pencernaan saat terjadi proses

penguraian zat dalam percernaan. Hal tersebut juga didukung oleh peuyeum sebagai

makanan khas Bandung yang dapat dijumpai di banyak tempat sekitar kota Bandung.

Muncul pandangan dari masyarakat mengenai peuyeum yang dipandang

sebagai cemilan yang harganya terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, selain itu

peuyeum juga masih dipertanyakan kebersihannya karena dijual di pinggiran jalan

dengan cara digantung. Selain itu banyak cemilan modern yang lebih menarik, sehingga peuyeum sebagai cemilan tradisional sudah mulai ditinggalkan oleh

masyrakat Bandung. Berdasarkan manfaat dan permasalahan yang dihadapi, maka

penulis ingin melakukan peningkatkan citra peuyeum di benak masyrakat dengan

perancangan branding yang untuk mengubah citra peuyeum menjadi lebih baik yakni dengan memperkenalkan peuyeum singkong Cipatat dan juga dengan memberikan

informasi yang lengkap mengenai manfaat dari mengkonsumsi peuyeum yang baik

untuk kesehatan.

Peningkatan citra tersebut juga diharapkan bahwa peuyeum sebagai cemilan

yang pada umumnya hanya dinikmati oleh kalangan menengah bawah saja, tapi

dapat juga dinikmati oleh kalangan menengah atas yang dapat dilihat dari branding

yang akan dilakukan pada produk peuyeum sendiri melalui berbagai ruang lingkup

grafis yang memungkinkan untuk diberlakukannya branding. Selain itu juga bertujuan untuk mengajak semua masyarakat Bandung untuk mencintai makanan

tradisional khas Bandung. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka penulis

mengangkat “Perancangan Promosi Branding Peuyeum Singkong Cipatat bagi Mojang Bandung” sebagai judul Karya Tugas Akhir

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Rumusan Masalah

Peuyeum sebagai salah satu makanan khas kota Bandung yang berasal dari

Cipatat belum banyak diketahui oleh masyarakat Bandung. Maka dari itu, dengan

ilmu desain komunikasi visual penulis akan membantu memberikan solusi dengan

meningkatkan citra peuyeum di benak masyarakat Bandung. Adapun

(15)

- Bagaimana membuat branding yang dapat mengajak semua masyarakat Bandung, khusunya para wanita dengan kelas menengah atas untuk tertarik dan mau untuk

mengkonsumsi peuyeum singkong Cipatat dengan mengangkat citra peuyeum

agar mereka lebih mencintai produk lokal khas Bandung?

1.2.2 Ruang Lingkup

Pembuatan karya tugas akhir difokuskan pada perancangan branding yang dapat meningkatkan citra peuyeum di benak masyarakat yakni dengan

mengkonsumsi peuyeum singkong Cipatat untuk masyarakat luas khususnya kota

Bandung. Pembuatan karya desain dilakukan dengan memperhatikan segmentasi

pasar yaitu dengan target market wanita berumur 18-25 tahun yang mempunyai

kegemaran ‘ngemil’. Pada umumnya berprofesi sebagai mahasiswa, pekerja, dengan

golongan kelas menengah bawah hingga menengah atas (umum).

1.3 Tujuan Perancangan

 Untuk memperkenalkan peuyeum singkong Cipatat sebagai pelopor peuyeum peuyeum singkong Bandung yang memiliki cita rasa yang lebih unggul dari

kompetitornya serta mengembangkan citra peuyeum yang baik di benak

masyarakat, maksudnya agar masyarakat Bandung dapat lebih mencintai

produk makanan lokal. Selain itu juga memberikan informasi mengenai

manfaat peuyeum yang baik untuk kesehatan.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Semua bentuk pengumpulan data dilakukan oleh penulis dengan metode atau

teknik seperti : wawancara, observasi, kuesioner, dan studi pustaka.

 Wawancara dengan metode fully structured yaitu dengan menyusun pertanyaan secara terstruktur agar mendapatkan hasil yang mendalam.

 Observasi yakni dengan pengamatan secara langsung dengan para pembuat keputusan berikut lingkung fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu

kegiatan yang sedang berjalan

(16)

sitem yang sudah ada. Kuesioner akan dibagikan kepada 150 responden yang

terdiri dari 80% wanita dan 20% pria.Studi pustaka untuk memperoleh data

(17)

1.5 Kerangka Perancangan

(18)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan proses yang dilalui selama pengerjaan Tugas Akhir

Perancangan Promosi Branding Peuyeum Singkong Cipatat bagi Mojang Bandung,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

 Pentingnya suatu image yang terbentuk di benak masyarakat agar suatu

produk dapat lebih dikenali dan diingat oleh masyarakat

 Untuk membentuk suatu image tersebut dibutuhkan suatu branding (merek

dagang) yang menarik agar dapat berhasil membentuk image yang sesuai

dengan suatu produk di benak masyarakat.

 Peracangan branding harus dibarengi dengan kegiatan promosi yang efektif

agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dan produk yang

ingin dikenalkan dapat dikenali oleh masyarakat.

 Kegiatan Promosi yang baik haruslah menganut prinsip AIDDA (A-attentions :menarik perhatian, I-intereset: membangkitakan minat, D-desire:

menumbuhkan hasrat, D-decision: membuat keputusan, dan A-actions:

melakukan penggiatan) Dengan adanya prinsip tersebut sangat membantu

keberhasilan promosi suatu produk

Branding dapat berfungsi untuk menaikkan citra suatu produk. Dengan adanya branding, produk yang sebelumnya belum dikenal menjadi dapat

dikenal oleh masyrakat bahkan dapat menaikkan citra dari suatu produk yang

sebelumnya belum dikenali.

 Dalam membuat branding suatu produk yang efektif dan efisien dibutuhkan

pengenalan, pemikiran, perencanaan, serta perancangan konsep yang matang,

dimulai dari latar belakang masalah yang ada, tujuan, target pasar, konsep

komunikasi, dan konsep kreatif, serta aplikasi media yang tepat hingga

dituangkan dalam bentuk layout desain yang menarik.

Penulis berharap semoga dengan adanya proses branding pada produk

(19)

Cipatat sebagai pelopor peuyeum singkong di Bandung dengan cita rasanya yang

unggul serta diharapkan masyarakat Bandung juga dapat tertarik mengkonsumsinya.

Selain itu juga karena peuyeum singkong mempunyai kandungan nutrisi yang baik

untuk kesehatan dan juga dapat dipadukan dengan aneka makanan tradisional khas

Bandung.

5.2 Saran Penulis

5.2.1 Saran Umum

Diharapkan agar masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Bandung dapat

lebih mencintai produk makanan lokal. Karena munculnya berbagai cemilan modern,

maka cemilan tradisional seperti peuyeum mulai ditinggalkan padahal peuyeum

memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan dan juga dapat dipadukan

dengan berbagai makanan khas Bandung lainnya yang menarik dan memiliki cita

rasa yang enak pula. Maka dari itu “Cintailah produk makanan tradisional khas

Bandung”

5.2.2 Saran Khusus

Kepada pemilik industri pengrajin peuyeum trebesar sekaligus pelopor

peuyeum singkong Bandung dari Cipatat diharapkan dapat terus menjaga kualitas

dari hasil pembuatan peuyeum singkongnya. Karena setelah di-branding dan

dipromosikan semoga masyarakat Bandung dapat mengenal peuyeum singkong

Cipatat yang senantiasa memiliki cita rasa yang unggul dan juga diharapkan dapat

selalu mejaga kualitasnya.

Kepada pihak Universitas Kristen Maranatha khususnya Fakultas Seni Rupa

dan Desain agar selalu dapat memperhatikan jangka waktu Tugas Akhir dan

memberikan informasi secara lebih cepat dan akurat. Bagi mahasiswa dan mahasiswi

yang akan mengahdapai Tugas Akhir agar hati-hati dalam memilih topik, karena

topik tersebut harus benar-benar dikuasai dan dipahami agar karya Tugas Akhir

dapat berhasil dengan baik.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Surachman, (2008). Dasar-dasar Manajemen Merek. Malang: Bayumedia

Publishing

Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Fisher, B. Aubrey.1986. Teori-teori Komunikasi. Penyunting: Jalaluddin

Rakhmat,Penerjemah: Soejono Trimo. Bandung: Remaja Rosdakarya

Shimp, Terence. 2003. Periklanan dan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta. penerbit Erlangga

Kusrianto,Adi. 2002. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka

Suganda, Her. 2011. Wisata Parijs van Java.Bandung : Kompas

F.G. Winarno, dkk.,1980.Pengantar Pembuatan Tape Singkong. Jakarta: Gramedia

Hermawan, Ade. 2004. Psikografis Wanita terhdap Minat pada Aneka Cemilan .Jakarta: Erlangga

http://www.desainstudio.com/2010/10/logo-dan-brand-pengertian-fungsi-dan.html pada hari Senin (Diunduh tanggal 13 Februari 2012 pukul 10.00 WIB)

http://tipsdesain.com/teoriwarna.html (Diunduh tanggal 27 Februari 2012 pukul 20.00)

http://www.fao.org/docrep/t0207e/T0207E08.htm (Diunduh tanggal 26 Februari 2012 pukul 15.51 WIB)

http://www.soyjoy.co.id/ (Diunduh tanggal 5 Maret 2012 pukul 11.17)

http://www.unilever.co.id/ (Diunduh tanggal 5 Maret 2012 pukul 12.30)

Gambar

Tabel 1.5 Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

“ Bandung Contemporary Gamelan Fest ” untuk memperkenalkan Gamelan Sunda kontemporer pada remaja Kota Bandung dan membantu menaikan animo remaja.. Kota

perancangan visual branding dan strategi promosi yang tepat untuk memperkenalkan Etheria Photography sebagai perusahaan jasa yang ada di bidang foto di kota

merancang re-branding Karang Setra Wisata Air Bandung agar memiliki kesan yang kuat dibenak masyarakat khususnya bagi keluarga sebagai wahana rekreasi yang menarik

Penulis berharap perancangan ini dapat menjadi jalan untuk memperkenalkan kulit sintetis sebagai alternatif bahan fashion serta memperkenalkan Batik Bandung kepada

c. Memperkenalkan kepada masyarakat cara mengolah bahan vegetarian yang memiliki nilai jual tinggi, baik bagi kesehatan, dan diminati oleh lapisan masyarakat.. Singkong, dan tahu)

Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis dan citra perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat secara umum

Ciri khas yang ditonjolkan dari usaha ini yaitu produk- produknya yang memiliki cita rasa otentik masakan nusantara, dengan perpaduan rasa yang sesuai dengan selera

Oleh karena itu, kami menciptakan inovasi baru dalam bidang hidangan penutup, yang memiliki cita rasa berbeda dengan mencampurkan berbagai rasa, yaitu dengan penyajian memarut