STRATEGI
PENERAPAN
PENDIDIKAN
KARAKTER
DALAM
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
(StudiKasusdiSMPNegeri3NgrambeKabupatenNgawi)
NASKAHPUBLIKASI
Untukmemenuhisebagianpersyaratan Gunamencapaiderajat
SarjanaS-1
ProgramStudiPendidikanMatematika
DiajukanOleh:
ARUM DWI RAHMAWATI
A410080250
FAKULTAS
KEGURUAN
DAN
ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
PERSETUJUAN
STRATEGIPENERAPANPENDIDIKAN
KARAKTERDALAMPEMBELAJARANMATEMATIKA
(StudiKasusdiSMPNegeri 3NgrambeKabupatenNgawi)
DiajukanOleh:
ARUM DWI RAHMAWATI
A410080250
ArumDwiRahmawati,Prof.Dr.Sutama,M.Pd2, Dra.SriSutarni,M.Pd3
STRATEGIPENERAPANPENDIDIKANKARAKTER
DALAMPEMBELAJARANMATEMATIKA
(StudiKasusdiSMPNegeri3NgrambeKabupatenNgawi)
Oleh:
1
1MahasiswaPendidikanMatematikaUMS,Arumdwi1990@ymail.com
2StafPengajardiUMS,sutama_mpd@yahoo.com
3StafPengajardiUMS,http://Srisutarniums.wordpress.com
ABSTRACT
Research objectives to describe (1) strategic planning implementation of character education in the learning of mathematics (2) strategy to implement character education in the implementation of learning mathematics (3) strategy to implement character education in the evaluation of learning mathematics. Data collection techniques of observation, interview and documentation. The results (1) Strategy implementation of character education in mathematics learning plan shall list the characters in the character description field is expected, whereas the RPP applied to any mathematical learning activities, (2) Strategy implementation of character education in the implementation of the strategy includes the implementation of character education in the activities introductory students enter the classroom discipline, character education implementation strategies in the core activities carried out by a group discussion on the matter circle students are required to think logically and reason with making props. At the closing strategy to implement character education done by assigning the task of observations on the material accuracy of the beam to train students, (3) Strategy implementation of character education in the evaluation of mathematics learning is done by giving reprimands and sanctions when there are exams or test to train students' honesty.
Keywords: Strategy, character, planning, implementation, evaluation
Pendahuluan
Pendidikan karakter merupakan sarana yang berperan penting dalam
menciptakanmanusiayangberkualitasdanberpotensi.Permasalahanyangtimbul
pelajardinegeriini.Fenomenamencontek,tawuranantarpelajar,sertakejadian–
kejadianlainyangtidakmencerminkanperilakuseorangakademisisemakinhari
malahsemakinmenjamursaja.Disampingitu,tingkatkesopananseorangsiswa
terhadapgurunyaatauseoranganakterhadapkeduaorangtuanyajugasemakin
memprihatinkan.
Peristiwa–peristiwa yang menyimpang menunjukkan karakter generasi
mudaIndonesiasudahberadapadatitikyangmengkhawatirkan.Beberapafaktor
penyebabrendahnyapendidikankarakteradalah:pertama,sistempendidikanyang
kurang menekankan pembentukan karakter, tetapi lebih menekankan
pengembangan intelektual, misalnya sistem evaluasi pendidikan menekankan
aspekkognitif/akademik,sepertiUjianNasional(UN).Kedua,kondisilingkungan
yangkurangmendukungpembangunankarakteryangbaik.
Lingkungan sekolahdapat menjadi tempat pendidikan yangbaik bagi
pertumbuhan karakter siswa. Segala peristiwa yang terjadi di dalam sekolah
semuanya dapat diintegrasikanmelalui pendidikan karakter.Dengan demikian,
pendidikankaraktermerupakansebuahusahabersamadariseluruhwargasekolah
untuk menciptakan sebuah kultur baru di sekolah, yaitu kultur pendidikan
karakter. Secara langsung, lembaga pendidikan dapat menciptakan sebuah
pendekatan pendidikan karakter melalui kurikulum, penegakan disiplin,
manajemen kelas, maupun melalui program-program pendidikan yang
dirancangnya(Aqib,2011:99).
Mengingatpendidikankarakterdalammembangunsumberdayamanusia
(SDM)yangkuat,makaperlunyapendidikanpembentukankaraktermerupakan
sesuatuyangtidakdapatdipisahkandarikehidupan.Olehkarenaitustrategiyang
tepatsangatdibutuhkanuntukmencapaitujuandaripendidikan.
Matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pengamatan
(induktif).Karakteryangdapatmembentukjiwaseseorang,bahwaseseorangtidak
akan mudah percaya pada isu-isu yang tidak jelas sebelum ada pembuktian.
Kepribadian yangterbentuk diharapkan yaitu seseorangselalu dapat dipercaya
dalamperkataan,tindakandanpekerjaannya,karenaselaludapatmenunjukkan
SMP Negeri 3 Ngrambe adalah salah satu sekolah yang menerapkan
pendidikan karakter dalam proses pembelajaran. Sekolah ini dianggap mampu
untukmelaksanakanpendidikankarakterdalamprosespembelajaran,baikdari
siswa,guru,dansekolahsudahmendukungterlaksananyapenerapanpendidikan
karakter.PrestasisiswadiSMPN3Ngrambecukupmemuaskan.
Strategi pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam
menetapkanlangkah-langkahutamamengajarsehinggahasildariprosesbelajar
mengajaritu dapat benar-benarsesuaidengan tujuanpembelajaran yangingin
dicapai. Perencanaan pembelajaran adalah langkah-langkah yang akan
dilaksanakan untuk mncapai tujuan yang telah ditentukan dan berdasarkan
kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat
perencanaan pembelajaran. Pelaksanaan dalam pembelajaran merupakan
implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan
pendahuluan,kegiatanintiyangterdiridarieksplorasi,elaborasi,dankonfirmasi.
Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis,
berkelanjutan, sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan
pembelajaranyangberkarakter.
Penelitian Ren Xiao-chuan (2010)menyatakan bahwatugas mendasar
dari pendidikan adalah untuk mengembangkan bakat siswa seharusnya
memperolehpengetahuandanyanglebihpentingmerekaharusbelajarmenjadi
orangdengankarakteryangbaikberfokuspadabudidayaperkembanganmoral
siswadanstimulasitinggidisiplindirimerekaadalahpilarhidupmereka.Pada
saatiniglobalisasi,karakteryangbaikdapatmengarahkanpadakehidupanyang
bermaknadanbermanfaat.
Benningdkk(2003)menyimpulkanbahwasekolahdenganimplementasi
pendidikankarakteryangtinggi,cenderungmemilikinilaiakademikyanglebih
tinggidaritahunsebelumadanyaimplementasipendidikankarakter.
DanikAstuti(2011)dalampenelitianPembinaanKarakterpadaSiswa
KelasVIIdiSMPNegeri2SecangKabupatenMagelangmenunjukkanbahwa
dalampelaksanaanpembinaankaraktermelaluiprosespembelajarandandiluar
mencantumkan nilai-nilai karakter yang akan ditanamkan. Metode yang
digunakan dalam pelaksanaan pembinaan karakter melalui pembelajaran ini
adalahmetodediskusi,ceramah,tanyajawab,danpenugasan.Penanaman
nilai-nilai karakter melalui proses pembelajaran diintegrasikan pada semua mata
pelajarandantercantumdalamkegiatanbelajarmengajar,namundalamproses
pembelajarantersebut,gurutidaksecarasengajamenanamkannilai-nilaikarakter.
Pelaksanaan pembinaan karakter di luar pembelajaran dilaksanakan melalui
kegiatan ekstrakurikuler. Cara pembinaan karakter melalui pembiasaan,
keteladanan, nasihat dan dialog, serta melalui pemberian penghargaan dan
hukuman. Nilai-nilai karakter yang diterapkan mencakup: religius, jujur, rasa
ingintahu,toleransi,disiplin,semangatkebangsaan,cintatanahair,menghargai
prestasi, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Faktor
penghambat dalam pelaksanaan pembinaan karakter meliputi dua faktor yaitu
faktorinternaldanfaktoreksternal.Faktorinternalmeliputitingkatpemahaman
siswadanrasamalas,sedangkanfaktoreksternalmeliputifaktorlingkungandan
mediamassa.
HeryWidyastomo (2010) menyimpulkan bahwa prinsip-prinsip dalam
penyelengaraanpendidikankaraktersalahsatunyayaitu,pembelajarandilakukan
peserta didik secara aktif. Pembelajaran secara aktif ini dapat dilihat pada
keterlibatan siswa dalam mengkonfirmasi jawaban temannya. Guru akan
mengkonfirmasisecarakeseluruhansetelahsiswaterlibataktifdalampengecekan
pekerjaantemannya.Haliniuntukmelatihsiswatelitidalamsetiappengerjaan
soalbaiksoalyangdikerjakansendirimaupuntemanyanglain. Keaktifanini
jugadapatdilihatketikasiswamenanyakanhal-halyangbelumjelas.
HasilpenelitianSewelldanHall(2003)menyatakanbahwakeluargadan
tenaga pendidik di Georgia mengindikasikan bahwa 22 dari 27 karakter pada
kurikulum karakter Georgia sebagai konsep yang penting atau utama dalam
pembelajaranmereka.Paragurujugasetujubahwapendidikankarakterdapatdan
harus diintegrasikan dalam keluarga dan kurikulum tenaga pendidik. Hal ini
menunjukkan bahwa mereka mempunyai pengetahuan yang luas tentang
untuk mensosialisasikanpendidikan karaktertersebut padasuatulembagaatau
administratorsekolahdaerahdanorangtuayangberkontribusipadakeluargaserta
tenagapendidikpadaperkembangankaraktergenerasimudadiGeorgia.
Narvaces D bock, Endicott & Lies J (2004) mengemukakan bahwa
pendidikan karakter adalah untuk mengamankan tempat yang menonjol dan
permanen disekolah. Evaluasi yang ketat adalah sarana bidang terbaik untuk
mencapai hal berikut: sebuah informasi yang dapat dipercaya yang digunakan
terus untuk meningkatkan pendidikan karakter, pemahaman tentang karakter
pendidikanyangmempengaruhiprosesperkembangankognitif,emosional,dan
sosialanak-anak.
Pala(2011)mengemukakanbahwapendidikankarakteradalahgerakan
nasional menciptakan sekolah yang mendorong etika, bertanggung jawab dan
peduli dengan pemodelaan dan mengerjakan karakter yang baik melalui
penekanan pada nilai-nilai universal. Dalam pelaksanaannya bertujuan untuk
menananmkan pada siswa nilai-nilai etika seperti merawat, kejujuran,
tanggungjawab,keadilan,danmenghormatidirisendiridanoranglain.
Rhabeta Fiqri Fardian dalam penelitian yang berjudul Implementasi
PendidikanBerkarakterdiSMANegeri3Semarangmenyimpulkanbahwabentuk
pengintegrasian pendidikan berkarakter dapat dilihat dari penggunaan metode,
media dan teknik evaluasi. Pada penggunaan metode, hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan metode dalam kegiatan pendahuluan telah
mengembangkannilai-nilaipendidikankarakter.Haltersebutdapatdilihatdari
cara guru menyiapkan fisik dan psikis siswa dengan berdo’a serta pemberian
pertanyaan-pertanyaan.Berdo’amampumenyiapkanpsikissiswakarenasecara
tidak langsung ada hubungan batin dengan tuhan. Pemberian pertanyaan
menjadikansiswayangsebelumnyakurangfokusmenjadilebihfokus.Pemberian
hadiahberupaucapanatauapresiasiuntukmenanamkanrasapercayadirisiswa
sertamemotivasisertamemberisemangatuntukbelajar.
Fokus penelitian ini yaitu bagaimana strategi penerapan pendidikan
karakterdalampembelajaranmatematikadiSMPNegeri3NgrambeKabupaten
strategi penerapan pendidikan karakter dalam perncanaan pembelajaran
matematika di SMP Negeri 3 Ngrambe? 2) Bagaimana strategi penerapan
pendidikankarakterdalampelaksanaanpembelajaranmatematikadiSMPNegeri
3Ngrambe?3)Bagaimanastrategipenerapanpendidikankarakterdalamevaluasi
pembelajaranmatematikadiSMPNegeri3Ngrambe?
MetodePenelitian
Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode wawancara
dilakukan dengan siswa dan guru matematika, observasi dilakukan pada saat
proses pembelajaran, dan dokumentasi berupa arsip atau dokumen yang
mengukung penelitian yang dilakukan. Teknik analisi data dilakukan dengan
tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber
datadantriangulasiteknik.
HasildanPembahasan
1. StrategiPenerapanPendidikanKarakterdalamPerencanaanPemebelajaran
Matematika
Strategi penerapanpendidikankarakterdalamsilabusyangdisusun
oleh guru matematika di SMP Negeri 3 Ngrambe sudah cukup baik. Hal
tersebutdapatdilihatdalamsilabussudahmemuatnilaikarakteryangakan
diterapkan yaitu pada tabel terdapat keterangan karakter yang akan
dikembangkan. Adapun karakter yang dicantumkan dalam silabus yaitu
disiplin,rasahormat,tekun,tanggungjawab.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa guru harus memiliki
kemampuan untuk mengembangkan sebuah strategi penerapan pendidikan
karakter ke dalam sebuah kurikulum dan ke dalam sebuah keluarga.
KurikulumdalamhalinimeliputisilabussertaRPP,sedangkan keluargajuga
merupakantempatdimanakaraktersiswadikembangkan.
Hasilpenelitiandiatasselarasdenganpenelitianyangdilakukanoleh
Georgiamengindikasikanbahwa22dari27karakterpadakurikulumkarakter
sebagaikonsepyangpentingatauutamadalampembelajaranmereka.Para
gurusetujubahwapendidikankarakterdapatdanharusdiintegrasikandalam
keluarga dan kurikulum tenaga pendidik. Sehingga para guru dimotivasi
untuk mensosialisasikan pendidikan karakter tersebut pada suatu lembaga
atau adminstrator sekolah daerah dan orang tua yang berkontribusi pada
keluargasertatenagapendidikpadaperkembangankaraktergenerasimudadi
Georgia.
RPPyangdisusunolehgurumatematikadiSMPNegeri3Ngrambe
sudahmemuatnilai-nilaikarakteryaitudenganmenambahkandalamlangkah
pembelajaran.Strategipenerapanyangdigunakandenganceramah,diskusi,
tanyajawab,danpenugasan.Strategitersebutsudahcukupmendukungdalam
penerapanpendidikankarakterpadapembelajaranmatematika.
HasilpenelitianHerywidyastomo(2010)menyimpulkanSKLsatuan
pendidikan, SKLkelompok matapelajaran, dan KDmata pelajaran, yang
menjadi acuan utama dalam penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan,
semuanyasudahmengandungmuatankarakternamunsayangnyasebagian
besarbelumdiimplementasikankedalamkegiatandisekolah.
Penelitiandiatasberbandingterbalikdenganhasilpenelitianyang
dilakukan peneliti. Dimana dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti
sudahmenerapkanpendidikankarakterdenganstrategiyangdianggaptepat
baiksengajaatapuntanpadisengajaolehgurumatematikadiSMPNegeri3
Ngrambe.SedangkanpenelitianyangdilakukanHerybelumsecaraterperinci
menerapkanpendidikankarakterkedalamkegiatansekolah.
Danik Astuti dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa dalam
pelaksanaanpembinaankarakterpadasiswakelasVIIdilaksanakanmelalui
prosespembelajarandandiluarpembelajaran.Metodeyangdigunakandalam
pelaksanaan pembinaan karakter melalui pembelajaran ini adalah metode
diskusi,ceramah,tanyajawab,danpenugasan.Penanamannilai-nilaikarakter
melaluiprosespembelajarandiintegrasikanpadasemuamatapelajarandan
pembelajaran tersebut, guru tidak secara sengaja menanamkan nilai-nilai
karakter.Penelitiantersebutsejalandenganpenelitianyangdilakukanoleh
penelitiyangmenyatakanbahwasecaratidaksadargurutelahmenanamkan
nilai-nilai pendidikan karakter dengan metode ceramah, diskusi dan tanya
jawab.
2. Strategi Penerapan Pendidikan karakter dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Matematika
a. KegiatanPendahuluan
Ketepatan waktu guru dalam sebuah awal pembelajaran
merupakansalahsatustrategimenanamkansikapdisiplinkepadasiswa.
Dengandemikian,nilaidisiplintelahdiajarkandanditanamkanmelalui
tindakan atau sikap guru matematika. Contoh yang baik ini mampu
memberi motivasi siswa untuk berperilaku sama, karena seorang guru
merupakancontohsertacerminanbagisiswa.Dengandisiplinyangtinggi
akanmengarahkanmerekapadakehidupanyangbermanfaatdanmampu
menghargaioranglain.
HaltersebutselarasdenganpenelitianyangdilakukanolehRen
Xiao-chuan(2010)yangmenyimpulkanbahwadisiplindiriyangtinggi
adalah pilar kehidupan siswa yang akan mengarahkan mereka pada
kehidupanyangbermaknadanbermanfaatdieraglobalisasi.Disiplinyang
tinggidiharapkanmampumencetakgenerasipenerusbangsayanglebih
baikdanberguanbagidirimerekasendiri,masyarakat,agama,sertabagi
bangsa.Disiplinmerupakanakardasardalampembelajaranmetematika
dimanauntukmenegtahuisebuahkonsepharusmengetahuidisiplinilmu
terlebih dahulu tanpa disiplin ilmu tidak akan pernah maksimal dalam
mempelajarisuatukonsep.
Hasilpenelitianstrategipenerapandalamkegiatanpendahuluan,
guru mengawali pembelajaran dengan berdoa sebelum memulai
pembelajaran serta diikuti dengan pemberian salam oleh guru kepada
religiusdantanggungjawabterhadapTuhanYangMahaEsa.Nilaiini
kemudiandikembangkandalamkegiatan-kegiatandisekolahyangberupa
sholatdhuhasertaadanyadalamsatusemestersiswadiwajibkanbermalam
disekolahsertalayaknyapesantren.
Strategigurudalammenerapkankarakterperhatianditunjukkan
dengangurumemeriksaabsensisiswa.Gurumengawalipelajarandengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada beberapa siswa mengenai
materisebelumnya,kemudianmemberikesempatansiswauntukberusaha
mencarijawabanatausolusidaipertanyaantersebutdenganmemanfaatkan
sumberbelajaryangdimiliki.Cara tersebutdigunakanuntukmenanamkan
sikaptanggungjawab,rasaingintahu,cintailmu,kreatif,berfikrlogis,
komunikatifsertabekerjakeras,sedangkanstrategiyangdigunakanguru
untuk menumbuhkan sikap percaya diri yaitu dengan cara memberi
merekapujiandanterkadangrewardjugadiberikanberupauang untuk
usahayangtelahtelahdikerjakansehinggamendapatnilaiyangbaik.
Suasanabelajaryangnyamandandidukungdenganpenyampaian
materi yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari akan lebih
memudahkan siswa untuk memahami materi yang diberikan. Dengan
strategidemikiangurutelahmenerapkannilaicintailmudanrasaingin
tahu, dan percaya diri yang kemudian dikembangkan dalam tahap
pembelajaranselanjutnya.
b.KegiatanInti
Padatahapeksplorasipesertadidikdifasilitasiuntukmemperoleh
pengetahuan dan keterampilan serta mngembangkan sikap melalui
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Berdasarkan hasil penelitian,
dengan menggunakan sebuah strategi guru memfasilitasi siswa untuk
memperolehpengetahuandanketerampilandenganmemberikan
contoh-contoh soal atau pertanyaan-pertanyaan secara lisan sehingga membuat
siswa memiliki motivasi untuk belajar. Dengan memanfaatkan sumber
belajar, baik berupa buku paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS) serta
sebuahpermasalahan yangdiberikan.Diskusitersebutmerupakansuatu
strategiyangdigunakanguruuntukmenerapkannilaidisiplin,kerjakeras,
tekun,komunikatif,dankreatif.
Strategiuntukmenerapkannilairasahormatdantanggungjawab,
komunikatifdanpercayadiri,dilakukangurudenganmemberikanreward
ataupujianatasusahayangtelahdikerjakandanmenemukansolusidari
sebuah permaslahan yang diberikan. Dengan penerapan tersebut
diharapkan mampu menciptakan sebuah proses pembelajaran yang
mendukungterbentuknyakarakter-karaktersertaetikayangbaik.
Hasilpenelitiandiatasselarasdenganpenelitianyangdilakukan
Aynur Pala (2010) yang mengemukakan bahwa pendidikan karakter
adalah gerakan nasional menciptakan sekolah yang mendorong etika,
bertanggung jawab dan peduli dengan pemodelan dan mengerjakan
karakteryangbaikmelaluipenekananpadanilai-nilaiuniversal.Dalam
pelaksanaannyabertujuanuntukmenanamkanpadasiswanilai-nilaietika
sepertimerawat,kejujuran,tanggungjawab,keadilan,danmnghormatidiri
danoranglain.
Padatahapelaborasiini,pesertadidikdiberikesempatanuntuk
memperolehpengetahuandanketerampilansertasikaplebihlanjutmelalui
sumber-sumber serta kegiatan-kegiatan pembelajaran lainnya. Sehingga,
pengetahuan,keterampilandansikappesertadidiklebihluas.
Berdasarpenelitiandiatas,strategipenerapanpendidikankarakter
dilakukanmelaluiguru menyampaikanmateridenganmelibatkansiswa
secara aktif dengan memberi pertanyaan-pertanyaan untuk
mengembangkanpengetahuansiswasehinggamelatihsiswauntukbekerja
keras, kreatif, berfikir logis, kritis dan tanggung jawab terhadap tugas
merekasebagaiseorangsiswayaitubelajar.
Pemberian tugas kelompok merupakan salah satu strategi yang
baik.Haltersebutmampumenanamkansikapkerjasama,tanggungjawab,
kritis,kreatif,sertaberfikirlogisdantidaklogis.Dengantugaskelompok
menggabungkan beberapa pendapat dari masing-masing siswa tentunya
memiliki cara tersendiri dalam memecahkan suatu permasalahan
matematika.
Pemberian reward terhadap prestasi dalam sebuah pembelajaran
perludilakukansebagaisuatustategiyangbaikyaituuntukmenumbuhkan
rasapercayaadirisiswadanrasasalingmenghormatiatasprestasiorang
lain. Pemberian pujian ini merupakan salah satu bentuk apresiasi yang
dimaksud.HalinisejalandenganpenelitianyangdilakukanolehRhabeta
FiqriFardianyangberjudulImplementasiPendidikanBerkarakterdiSMA
Negeri 3 Semarang yang menyimpulkan bahwa bentuk pengintegrasian
pendidikanberkarakterdapatdilihatdaripenggunaanmetode,mediadan
teknikevaluasi.
Konfirmasiselaludiberikangurupadasetiappenyelesaiansoalatau
pertanyaan.Kegiatantersebutdilakukanbersama-samasebagicarasupaya
tercipta komunikasi yang baik antara guru dengan siswa. Nilai yang
diterapkan yaitu nilai peduli dan kritis serta kreatif terhadap hasil
pekerjaan atau penyelasaian orang lain. Setelah memeriksa pekerjaan
siswaguruselalubertanyatentanghal-halyangkurangdimengertiatau
belumjelaskepadasiswa.Haltersebutmenunjukkanbahwaguruselalu
melibatkansiswauntukberperanaktifdalamsetiapkegiatanpembelajaran.
Refleksidilakukangurubaikberuparefleksikegiatanpembelajaran
maupun refleksi pada perilaku-perilaku siswa. Guru bersama siswa
merefleksi kegiatan pembelajaran saat itu untuk mendapatkan sebuah
perbaikan-perbaikanbaikdalamsistempengajaranmaupunperilakusiswa
dalamprosespembelajaran.Refeleksiinidilakukanbersama-samadengan
siswa. Sedangkan untuk refleksi sikap siswa guru yang melakukan hal
tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru peduli terhadap
perkembanganpembelajaransiswa.
c. KegiatanPenutup
Kegiatan penutup dikakukan guru dengan memberikan tugas.
digunakansebagaistrategipenerapanpendidikankarkterdalamkegiatan
akhirdarisebuahpembelajaran.
Cara yang dilakukan guru matematika dalam menerapkan
pendidikankarakterkhususnyanilaitanggungjawabdapatdilihatdalam
pemberian tugas baik tugas individu/kelompok. Hal ini dilakukan agar
siswaterbiasabelajardirumahdanmelatihtanggungjawabterhadaptugas
yang diberikan oleh guru mereka belajar bersosialisasi dengan
teman-temansertalingkungansekitar.
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti menyimpulkan budi
pekertidansopansantundapatdilihatdarikegiatanpemebelajaranpada
kegiatan penutup yang berupa pelajaran ditutup dengan salam, ditutup
dengan do’a pada akhir pelajaran. Hal ini dilakukan sebagai strategi
menerapkansikaptanggungjawabterhadapTuhanYangMahaEsa.
3. Strategi Penerapan Pendidikan Karakter dalam Evaluasi Pembelajaran
Mateatika
Evaluasi merupakan tahap untuk mengetahui nilai akademis siswa
dan juga nilai non akademis yakni berupa karakter. Nilai tersebut dalam
sebuahpembelajaranpastitidaksamaantarasiswasatudenganyanglain,
karenasetiapsiswamempunyaikemampuandansikapyangberbeda-beda.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh
Benning dkk (2003) menyimpulakn bahwa sekolah dengan implementasi
pendidikan karakter yangtinggi, cenderungmemiliki nilai akademik yang
lebihtinggidaritahunsebelumnya.
Evaluasiyangdilakukanolehguru-gurumatematikadiSMPNegeri3
Ngrambedenganduacarayaitupadasaatulanganharianataupunpemberian
tugas, baik tugas individu maupun kelompok. Evaluasi terhadap tugas
individudilakukangurudenganmengeceksatupersatupekerjaansiswa.Nilai
yangditanamkanyaitunilaitanggungjawabterhadaptugasyangdiberikan.
Strategi penerapan pendidikan karakter dalam evaluasi dilakukan
guru dengan mencoba memberi kesempatan siswa untuk menilai
jawaban dari guru, Hal ini dilakukan untuk menanamkan nilai kejujuran.
Meskipun, pada kenyataannya masih ada siswa yang tidak jujur. Untuk
mengantisipasihalsemacaminigurumemilikstrategitersendiriyaitudengan
biasanyamemberikantugaslagiuntukdikerkajan.Halinidapatmenanamkan
nilaikejujurandantanggungjawab.
HasilpenelitianyangdilakukanolehNarvacesDbock,Endicott&
Lies J (2004) mengemukakan bahwa pendidikan karakter adalah untuk
mengamankan tempat yang menonjol dan permanen di sekolah. Evaluasi
yangketatadalahsaranabidangterbaikuntukmencapaihalberikut:sebuah
informasiyangdapatdipercayayangdigunakanterusuntukmeningkatkan
pendidikan karakter, pemahaman tentang karakter pendidikan yang
mempengaruhiprosesperkembangankognitif,emosional,dansosial
anak-anak.
Penelitian diatas selaras dengan penelitian yang dilakukan peneliti
yakni Guru mata pelajaran tidak hanya sebatas mengevaluasi pada proses
pembelajaran.BerkaitandenganhaltersebutadanyabukuKelompokBelajar
Terpadu (KBT) yakni dimana setiap guru mempunyai 10-15 siswa yang
dibimbingsertaguruyangmembimbingdatangkesetiaprumahsetiapsiswa
yang menjadi anak didiknya, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui
masalah–masalahyangsekiranyadapatmengganggubelajarsiswapadasaat
dirumahmaupundisekolah.Disampingitudenganadanyabukutersebut
dapat membantu guru dalam mengontrol segala bentuk perbuatan yang
menyimpangdarisiswa.Halinidilakukanuntukmengontrolperkembangan
kognitif, emosionaldansosialsiswa-siswinya.
Penutup
Berdasarkanhasildanpembahasanstrategipenerapanpendidikankarakter
pada perencanaan pembelajaran matematika dapat dilihat dalam penyusunan
silabus dan RPP. Dalam silabus telah dicantumkan pada tabel karakater yang
diharapkan, yaitu disiplin, rasa hormat, tekun dan tanggung jawab. RPP yang
strategiyangdigunakan.Karakteryangdiharapkantercantumkandalamlangkah
pembelajaranmatematika.
Padatahappendahuluanstrategiyangdigunakangurudalammenerapkan
pendidikankarakteryaknidenganketepatanwaktugurumengawalipelajaranatau
masukkedalamkelas.Nilaireligiusditerapkanmelaluipemeberiansalamdan berdo’a. Pertanyaan-pertanyaan mengenai materi pelajaran matematika baik secaralangsungatupuntidaklangsungmerupakanstrategiyangdigunakanuntuk
menerapkankaraktersiswayaitutanggungjawab,rasaingintahu,kerjakeras,
komunikatif,kritisberfikirlogisdankreatif.
Strategi penerapan pendidikan karakter dilakukan dengan guru
memberikan contoh-contoh soal matematika, pertanyaan-pertanyaan, ataupun
tugasdiskusikelompok.Nilaiyangditerapkantanggungjawab,kreatifdanlogis.
Rasahormat,percayadiri,danmenghargaiprestasi,telitiditerapkanmelaluisiswa
mengerjakansoaldidepankelasataupunmenjawabpertanyaanyangdiberikan
olehguru.
Strategi penerapan pada kegiatan penutup ini dilakukan dengan
pemberian tugas penelitian dan pembuktian tentang suatu materi pelajaran
matematikasebagaisaranamengembangkannilaitanggungjawab.Religiusdan
tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa melalui do’a bersama-sama
diakhirpelajarandengandisertaisalam.
Strategi penerapan nilai-nilai pendidikan karakter dalam evaluasi
pembelajarandapatdilihatdaripemberiantugasmaupunpadasaatulangan.Nilai
yangditerapkanyaitunilaikejujuranketelitian,kerjakeras,kreatifdantanggung
jawab. Sikap siswa dapat dikontrol dengan adanya buku Kelompok Belajar
Terpaduyangdimilikiolehsetiapguru.Sehinggahaltersebutlebihmemudahkan
gurumengetahuikaraktermasing-masingsiswa,sertaterciptakunikasiyangbaik
antaraguru,orangtuadansiswa.
SaranbagiKepalaSekolahseharusnyalebihberperandalampelaksanaan
pendidikan karakter baik dalam perumusan kebijakan maupun dalam
pengambilan kebijakan di sekolah. Guru diharapkan memiliki strategi untuk
saja, namun juga harus bisa melakukan pembiasaan-pembiasaan secara
berkelanjutansehinggapelaksanaanpendidikankarakterdapatberjalanmaksimal.
Siswadiharapkanmampumengaplikasikannilai-nilaipendidikankarakteryang
telah ditanamakan dan dikembangkan oleh guru dalam kehidupan sehari-hari,
bukanhanyapadapembelajarandikelassajatetapijugadilingkungansekolah
danmasyarakat.
DaftarPustaka
Aqib, Zainal. 2001. Pendidikan Karakter; Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa.Bandung:YramaWidya.
Astuti,Danik.2011.PembinaanKarakterpadaSiswaKelasVIIdiSMPNegeri2 SecangKabupatenMagelang.“Garuda:ReferensiIlmiahIndonesia”.
Benningdkk.2003.“TheRelationshipofCharacterEducationImplementation andAcademikAchievmentinElementarySchools.JournalofResearch inCharacter.Volume1Nomor1.
Fardian, Rhabeta Fiqri. 2011. Implementasi Pendidikan Berkarakter di SMA Negeri3Semarang.“Garuda;ReferensiIlmiahIndonesia”.
Narvaez, Darcia, dkk. 2004. ”Minnesota’s Community Voices and Character Education Project”. Journal Of Research in Education. Volume 2 Nomor2.
Pala,Aynur.2011. “TheNeed CharacterEducation”. International Journal of Social,sciencesandHumanityStudies.Volume3Nomor2.
Sewell.DarbyThompsondanHelenC.Hall.2003.“Teacher’AttitudeToward Character Education and Inclusion in family and Consumer Science Education Curiculum”. Journal of Family and Consumer Sciences Education.Volume21Nomor1.
Widyastomo, Herry. 2010. ”Penyelenggaraan Pendidikan Karaktar Melalui Optimalisasi pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan”. Jurnal PendidikandanKebudayaan.Volume16EdisikhususIII.