• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHANTERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN

(AGILITY)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

MAKMUR SUDRAJAT

0907325

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Oleh:

Makmur Sudrajat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Makmur Sudrajat 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Makmur Sudrajat NIM : 0907325

Judul : Pengaruh Latihan Kombinasi Plyometrics dan Kelincahan terhadap peningkatan kelincahan (agility)

Disetujui dan Disahkan Oleh: Dosen Pembimbing I

( Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd. ) NIP. 196510171992031004

Dosen Pembimbing II

( Drs. Satriya ) NIP. 196002101987031004

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

(4)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

E. Struktur Organisasi Skripsi ……….. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS PENELITIAN

6. Dukungan Power terhadap Peningkatan Kelincahan …… 18

(5)

vi

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Pelaksanaan Penelitian ………. 28

G. Teknik Pengumpulan Data ……… 32

H. Analisis Data ………... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan Analisis Data ……….. 36

B. Diskusi Temuan ……… 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………... 43

B. Saran ………. 43

DAFTAR PUSTAKA ……… 45

LAMPIRAN ………..……… 47

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………. 75

(6)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Bentuk Latihan Kelincahan (Zigzag run) ……….. 13 Gambar 2.2 Norma pemberian beban latihan Plyometrics ………... 16

Gambar 2.3 Latihan plyometrics bentuk side hop ………. 18 Gambar 2.4 Ilustrasi interdependensi antara komponen-komponen

biomotorik ………. 19

Gambar 2.5 Latihan Kombinasi Plyometrics bentuk side hop dan

Zigzag-run………. 20

Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian yang dilakukan penulis ……. 23 Gambar 3.2 Desain penelitian Pretest-Posttest Control Group

Design………... 23

(7)

viii

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Program latihan penelitian kelompok eksperimen ……….. 30

Tabel 3.2 Program latihan penelitian kelompok kontrol ………. 31

Tabel 4.1 Hasil penghitungan nilai rata-rata, simpangan baku

dan varians kedua kelompok ………... 36

Tabel 4.2 Tabel hasil penghitungan uji normalitas Liliefors ……….. 39

Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Uji Homogenitas ………. 40 Tabel 4.4 Hasil Penghitungan Uji Kesamaan

(8)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

Grafik 4.1 Diagram peningkatan kelincahan kelompok eksperimen ….. 37

Grafik 4.2 Diagram perbandingan Tes Awal dan Tes Akhir

kelincahan kelompok eksperimen ………. 37

Grafik 4.3 Diagram peningkatan kelincahan kelompok kontrol …...….. 38

Grafik 4.4 Diagram perbandingan Tes Awal dan Tes Akhir

(9)

x

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran I Penghitungan Nilai Rata-rata, Simpangan Baku

dan Varians Tes Awal Kelompok Eksperimen ...………. 47

Lampiran II Penghitungan Nilai Rata-rata, Simpangan Baku

dan Varians Tes Awal Kelompok Kontrol ………... 48

Lampiran III Hasil Penghitungan uji normalitas uji liliefors

pre-test Kelompok eksperimen ………... 49

Lampiran IV Hasil Penghitungan uji normalitas uji liliefors

pre-test Kelompok Kontrol ………. 50

Lampiran V Hasil Penghitungan uji normalitas uji liliefors

post-test Kelompok eksperimen ………. 51

Lampiran VI Hasil Penghitungan uji normalitas uji liliefors

post-test Kelompok Kontrol ………... 52

Lampiran VII Hasil penghitungan uji homogenitas uji kesamaan

dua varians pada pre-test kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol ……… 53

Lampiran VIII Hasil penghitungan uji homogenitas uji kesamaan

dua varians pada post-test kelompok eksperimen

(10)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lampiran IX Hasil penghitungan uji homogenitas uji kesamaan

dua varians pada nilai beda pre-test dan post-test

kelompok eksperimen dan kelompok control ………….. 55

Lampiran X Hasil pengujian hipotesis (uji beda)

Kelompok Eksperimen ………. 56

Lampiran XI Hasil pengujian hipotesis (uji beda)

Kelompok Kontrol ……… 57

Program Latihan Penelitian ……….. 66

(11)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Olahraga sudah menjadi suatu keperluan yang sangat penting bagi kehidupan

manusia. Olahraga juga telah menjadi kebutuhan setiap lapisan masyarakat, baik

untuk kesehatan bagi dirinya sendiri, untuk hiburan, bahkan mempunyai pengaruh

terhadap gengsi sebuah Negara. Olahraga pada umumnya mengandung tiga unsur

pokok, yaitu bermain, latihan fisik dan kompetisi. Bagi sebagian orang awam,

olahraga merupakan sebuah kegiatan yang kompetitif yang menekankan pada

sebuah juara yang dicapai oleh atlet elit. Namun, terdapat suatu hal yang paling

utama dari semua asumsi di atas yaitu pembinaan olahraga. Salah satu

permasalahan dalam pembinaan olahraga khususnya praktik pelatihan fisik adalah

penerapan yang masih belum jelas karakternya dari setiap metode dan bentuk

latihan. Keterbatasan pengetahuan tentang metode dan bentuk latihan yang

dipahami merupakan bagian dari keterbatasan pelatih dalam menerapkan cara

pelatihan.

Apabila berbicara tentang olahraga prestasi, tentunya akan sangat

berhubungan dengan masalah kondisi fisik. Begitu pula sebaliknya, apabila

berbicara tentang kondisi fisik maka salah satunya akan berhubungan dengan

olahraga prestasi. Hal ini dikarenakan komponen kondisi fisik merupakan salah

satu faktor penting dalam pencapaian prestasi maksimal suatu cabang olahraga.

Pelatihan fisik merupakan suatu hal yang sangat penting keberadaannya ketika

pelatihan yang dilakukan untuk tingkatan elit atlet. Hal ini dikarenakan pelatihan

kondisi fisik merupakan dasar dari semua program latihan sebelum menginjak

pada program selanjutnya.

(12)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

landasan titik tolak suatu awalan olahraga prestasi”. Program latihan kondisi fisik harus direncanakan dengan baik dan sistematis agar kesegaran jasmani dan

kemampuan fungsional dari system tubuh dapat meningkat, sehingga

memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Menurut Harsono

(1988:153) :

Kalau kondisi fisik baik maka:

1. Ada peningkatan dalam kemampuan system sirkulasi dan kerja jantung. 2. Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan,

dan lain-lain komponen kondisi fisik.

3. Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan.

4. Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan.

5. Akan ada respons yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respons demikian diperlukan.

Setiap pelatihan olahraga tentunya bertujuan untuk pencapaian maksimal baik

prestasi atau sebagainya. Untuk mendukung tercapai hal tersebut maka perlu

dipersiapkan kondisi fisik yang baik. Dengan dilakukannya pelatihan kondisi

fisik, diharapkan kondisi fisik atlet selalu dalam keadaan prima. Seperti yang

dikemukakan oleh Sajoto (1988:57) bahwa:

Komponen kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen kesegaran jasmani dan komponen kesegaran motorik yang harus dimiliki olahragawan prestasi dengan status setiap komponennya harus berada dalam keadaan baik atau baik sekali.

Dalam proses pelatihan kondisi fisik, haruslah direncanakan dengan baik dan

sistematis agar dapat tercapai target prestasi yang diharapkan. Atlet dan pelatih

harus berusaha dengan keras demi tercapainya prestasi maksimal yang diinginkan.

Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan waktu persiapan yang relatif lama.

Persiapan tersebut salah satunya adalah persiapan kondisi fisik. Atlet harus dilatih

kondisi fisiknya sebelum terjun dalam pertandingan yang sesungguhnya, sehingga

atlet tersebut telah siap menghadapi tekanan-tekanan yang timbul dalam

pertandingan baik tekanan fisik maupun tekanan mental. Harsono (1988:153)

(13)

3

Jadi, sebelum diterjunkan ke gelanggang pertandingan, seorang atlet harus sudah berada dalam suatu kondisi fisik dan tingkatan fitness yang baik untuk menghadapi intensitas kerja dan segala macam stress yang bakal dihadapinya dalam pertandingan.

Untuk mencapai perkembangan kemampuan fisik secara menyeluruh, maka

diperlukan usaha yang serius, kesadaran dari semua pihak yang terlibat di

dalamnya termasuk pelatih. Dalam pelatihan fisik diperlukan suatu metode

pelatihan yang benar-benar di program sedemikian rupa sehingga tercapai tujuan

dalam peningkatan kondisi fisik secara sempurna. Hal tersebut merupakan faktor

yang sangat penting dalam peningkatan kondisi fisik atlet demi tercapainya

prestasi yang lebih baik. Kajian ilmu pengetahuan yang berkembang dalam

olahraga prestasi saat ini adalah tentang pelatihan kondisi fisik, yaitu tentang

bagaimana menciptakan dampak yang positif dari pelatihan fisik terhadap

peningkatan prestasi. Dalam pelatihan olahraga prestasi, khususnya dalam

pelatihan kondisi fisik, sangat diperlukan perencanaan program latihan yang akan

dilakukan atlet. Kemampuan fisik dapat ditingkatkan jika penerapan dan

pemanfaatan ilmu pengetahuan dilakun secara tepat dan cermat.

Dalam pelatihan fisik banyak metode dan bentuk latihan yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kemampuan kondisi fisik tergantung pada tujuan

latihannya, seperti untuk meningkatkan fleksibilitas dapat dilakukan dengan

menerapkan metode peregangan baik secara statis, dinamis, ataupun kontraksi

relaksasi. Untuk meningkatkan kemampuan kekuatan dapat dilakukan antara lain

dengan metode latihan beban (weight training) atau latihan tahanan (resistance training) dengan system set, pyramid, burn out, multiple poundage, sirkuit, dan yang lainnya. Untuk meningkatkan kemampuan daya tahan dapat dilakukan

dengan penerapan metode repetisi, fartlek, cross country, speed play, interval

training, dan sebagainya. Kemudian untuk meningkatkan kemampuan kecepatan

gerak antara lain dapat dilakukan dengan bentuk speed, agility, dan quickness dengan penggunaan metode latihan repetisi dan juga termasuk pelatihan

kekuatan-kekuatan dinamis karena latihan-latihan kekuatan-kekuatan pada hakikatnya juga dapat

(14)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang menuntut atletnya untuk bergerak secara konstan di lapangan, maka salah

satu komponen kondisi fisik yang dibutuhkan adalah kelincahan seperti dalam

cabang olahraga sepak bola.

Dalam cabang olahraga sepak bola, kelincahan diperlukan dalam berbagai

situasi dan kondisi permainan seperti hendak mengecoh dan menerobos

pertahanan lawan, juga untuk menghindari hadangan lawan. Sajoto (1988:59) menjelaskan bahwa: “Komponen keseimbangan, koordinasi, dan kelincahahan (agility) adalah komponen fisik yang lebih banyak mendekati cabang-cabang

olahraga yang dilakukannya”. Selanjutnya Harsono (1988:172) menjelaskan: “Dalam olahraga permainan diperlukan manuver-manuver yang mengharuskan orang untuk bergerak dengan cepat dan mengubah arah dengan tangkas”.

Mengenai komponen kelincahan, Brown et al (2000:80) mengemukakan : “Agility is the ability to decelerate, accelerate, and change direction quickly while

maintaining good body control without decreasing speed”. Selanjutnya Harsono

(2001:21) menjelaskan bahwa: “Kelincahan adalah kemampuan mengubah arah dan posisi tubuhnya dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa

kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya”. Sedangkan menurut Sajoto (1988:59): “Kelincahan adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah, dalam posisi-posisi di arena tertentu”. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat kita ketahui bahwa kelincahan merupakan kemampuan

seseorang dalam merubah arah dengan cepat pada saat bergerak tanpa kehilangan

keseimbangan. Oleh karena itu, latihan untuk meningkatkan kelincahan harus

gerakan-gerakan yang merubah arah dengan cepat dan tangkas seperti salah

satunya adalah bentuk latihan zigzag-run.

Kelincahan merupakan gabungan dari beberapa komponen kondisi fisik lainnya. Harsono (1988:175) menjelaskan: “Agilitas adalah kombinasi dari kecepatan, kekuatan, kecepatan reaksi, keseimbangan, fleksibilitas, dan koordinasi neuromuscular”. Berdasarkan pendapat di atas kita ketahui bahwa kelincahan merupakan gabungan dari beberapa komponen kondisi fisik lainnya seperti salah

(15)

5

Meskipun banyak aktivitas olahraga lebih memerlukan agilitas, fleksibilitas, kecepatan, keseimbangan, koordinasi, dan sebagainya, akan tetapi faktor-faktor tersebut tetap harus dikombinasikan dengan faktor kekuatan agar diperoleh hasil yang baik. Jadi, kekuatan tetap merupakan basis dari semua komponen kondisi fisik.

Selama ini penulis merasa belum melihat pelatih yang mencoba untuk

memberikan materi latihan kelincahan yang dimodifikasi dengan bentuk latihan

kondisi fisik pendukung lainnya seperti kekuatan. Penulis merasa komponen

kelincahan merupakan salah satu komponen yang penting untuk diteliti seberapa

pengaruhnya jika dalam proses latihannya dimodifikasi. Oleh sebab itu, penulis

beranggapan jika latihan kondisi fisik khususnya kelincahan dikombinasikan

dengan bentuk latihan kondisi fisik yang mendukungnya akan meningkatkan

kelincahan itu sendiri seperti menggunakan bentuk latihan kekuatan yang cepat

(power). Dalam hal ini penulis menawarkan tentang latihan Kombinasi

Plyometrics dan Kelincahan. Bentuk latihan tersebut mengharuskan atlet untuk

mengerahkan kekuatan yang eksplosif (plyometrics) namun dilanjutkan dengan latihan kelincahan (zigzag-run). Dari latihan tersebut diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kelincahan.

Penulis yang merupakan mahasiswa olahraga merasa perlu untuk mencoba

dan mengkaji pengembangan ilmu kepelatihan olahraha khususnya dalam

pelatihan kondisi fisik, sehingga lebih bermakna dan bermanfaat untuk

peningkatan prestasi olahraga khususnya di Indonesia. Masalah tersebut

menggugah penulis untuk kemudian dijadikan sebagai langkah-langkah strategis

dalam upaya penelitian lebih lanjut. Oleh karena itu, peneliti merasa penting untuk

mengkaji lebih dalam tentang latihan peningkatan kondisi fisik khususnya

kelincahan yang dirancang secara bervariasi.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka variable yang

terdapat dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas 1 tentang Latihan

(16)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan kelincahan (agility). Sehingga masalah penelitiannya adalah : Apakah penerapan latihan kombinasi plyometrics dan kelincahan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan kelincahan (agility)?

C. Tujuan Penelitian

Atas dasar latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang

dilakukan oleh penulis adalah :

1. Secara umum diharapkan dapat memberikan informasi secara teoritis

berdasarkan kondisi aplikasi di lapangan sehingga diketahui tentang berbagai

macam metode dan bentuk pelatihan kondisi fisik khususnya komponen

kelincahan gerak (agility).

2. Secara khusus untuk melihat hasil dari penerapan Latihan Kombinasi

Plyometrics dan Kelincahan terhadap peningkatan kelincahan (agility).

D.Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis paparkan di atas, maka penelitian

ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa khususnya FPOK dan

umumnya bagi pihak lain yang berkepentingan dalam cabang olahraga sepak bola.

1. Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan informasi dan keilmuan yang berarti

bagi para atlet maupun pelatih sepak bola dalam upaya menambah keilmuan di

bidang kepelatihan.

2. Secara praktis dapat menjadi acuan bagi atlet, pelatih, serta para pembina sepak

bola dimanapun berada.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penulisan selanjutnya, maka

penulis membuat kerangka penulisan yang akan diuraikan berdasarkan sistematika

penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Dalam pendahuluan, penulis membahas tentang:

a. Latar Belakang Penelitian

(17)

7

c. Tujuan Penelitian

d. Manfaat Penelitian

e. Struktur Organisasi Skripsi

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian

Pada bahasan ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan

penelitian dengan susunan:

a. Kajian Pustaka, yang meliputi:

1. Hakekat Latihan dan Metode Latihan

2. Hakekat Kondisi Fisik

3. Hakekat Kelincahan

4. Hakekat Power

5. Plyometrics

6. Dukungan Power terhadap kelincahan b. Kerangka Pemikiran

c. Hipotesis Penelitian

BAB III Metode Penelitian

Pada bahasan ini penulis membahas tentang metode penelitian dan teknik

pengumpulan data dengan susunan sebagai berikut:

a. Metode Penelitian

b. Populasi dan Sampel

c. Desain Penelitian

d. Definisi Operasional

e. Instrumen Penelitian

f. Pelaksanaan Penelitian

g. Teknik Pengumpulan Data

h. Analisis Data

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini penulis membahas tentang pengolahan data hasil penelitian dan

juga pembahasannya dengan susunan sebagai berikut:

a. Pengolahan dan Analisis Data

(18)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini penulis akan menyimpulkan hasil yang diperoleh dari penelitian

juga saran yang disampaikan penulis kepada para pembaca dengan susunan

sebagai berikut:

a. Kesimpulan Penelitian

(19)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel 1. Populasi

Populasi adalah semua subjek yang akan diteliti. Menurut Sugiyono

(2011:117) : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Arikunto (2010:173) : “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.

Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan oleh penulis adalah siswa anggota

ekstrakurikuler sepak bola SMA Negeri 4 Garut.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari subjek penelitian. Menurut Sugiyono (2011:118):

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Selanjutnya menurut Arikunto (2010:174) : “Sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Fathoni (2006:103) :

“Sampel merupakan wakil sah bagi populasi”. Adapun cara penentuan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Sugiyono (2011:120) menjelaskan bahwa: “Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota

sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi itu”. Dalam penelitian ini sampel yang akan digunakan yaitu siswa anggota ekstrakurikuler sepak bola SMA Negeri 4 Garut sebanyak 20 orang yang

dibagi dalam dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

B.Desain Penelitian

Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain penelitian.

Penggunaan desain penelitian di sesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok

masalah yang hendak diteliti. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini

(20)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

desain tersebut dikarenakan dalam penelitian ini terdapat dua kelompok sampel

yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diteliti dengan didahului

tes awal sebelum diberikan perlakuan dan di akhiri dengan tes akhir setelah

diberikan perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan (treatment) dapat diketahui lebih akurat. Adapun langkah-langkah penelitiannya adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian yang dilakukan penulis

Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: Populasi

Pretest Agility Sampel

Posttest Agility

Analisis Dan Pengolahan Data Kelompok A

(Kelompok Eksperimen)

Kelompok B (Kelompok Kontrol )

Kelompok A (Treatment Latihan kombinasi side hop dan Zigzag-run)

Kesimpulan

Kelompok B (Latihan Zigzag-run)

R

1

O

1

X

1

O

2

(21)

25

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design (Sumber : Sugiyono,2011:112-113)

X1 : Perlakuan (treatment) Latihan kombinasi plyometrics (side hop) dan kelincahan (zigzag run)

X2 : Latihan kelincahan (zigzag run).

Pengaruh latihan kombinasi plyometrics dan kelincahan terhadap peningkatan agilitas = ( O2 - O1) – (O4 - O3).

C.Metode Penelitian

Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

Sedangkan penelitian adalah kegiatan untuk mengungkapkan, menggambarkan,

dan menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara

tertentu yang sesuai dengan prosedur penelitian. Mengenai metode penelitian,

Sugiyono (2011:3) mengatakan: “Secara umum metode penelitian diartikan

sebagai cara alamiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu”. Sedangkan menurut Fathoni (2006:99) : “Metode penelitian ialah cara

kerja yang digunakan dalam melakukan suatu penelitian”. Berdasarkan tujuan

penelitian, metode penelitian terdiri atas metode penelitian dasar, metode

penelitian pengembangan, dan metode penelitian terapan. Sedangkan berdasarkan

tingkat kealamiahan tempat penelitian, metode penelitian terdiri atas metode

penelitian eksperimen, metode penelitian survey, dan metode penelitian

naturalistic.

Dalam penelitian yang akan dilakukan penulis, metode penelitian yang

digunakan untuk menguji hipotesis adalah metode eksperimen. Sugiyono

(22)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.

Selanjutnya Arikunto (2010:9) menjelaskan:

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.

Sedangkan menurut Fathoni (2006:99) : “Metode eksperimen berarti metode

percobaan untuk mempelajari pengaruh dari variabel yang lain, melalui uji coba

dalam kondisi khusus yang sengaja diciptakan”.

Alasan penulis menggunakan metode eksperimen karena dalam penelitian

yang akan dilakukan penulis terdapat perlakuan (treatment) yang diberikan selama penelitian dilakukan. Dalam hal ini perlakuaan yang diberikan adalah latihan

(power) plyometrics bentuk side hop yang dikombinasikan dengan latihan

kelincahan bentuk zigzag run. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan penelitian, maka langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan penulis adalah sebagai

berikut:

1. Menentukan populasi dan sampel

2. Mengumpulkan data awal

3. Memberikan perlakuan (treatment) 4. Mengumpulkan data akhir

5. Menyusun dan mengolah data

6. Menganalisa dan menafsirkan data

7. Menarik kesimpulan.

D.Definisi Operasional

Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda, untuk

menghindari salah pengertian penafsiran istilah-istilah dalam penelitian ini, maka

peneliti menjelaskan istilah-istilah tersebut dengan mengacu pada penjelasan para

(23)

27

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda)

yang ikut membentuk watak kepercayaan atau perbuatan seseorang.

(Poerwadarminta, 1882:731). Dalam hal ini daya yang ditimbulkan dari latihan

plyometrics dan kelincahanterhadap peningkatan kelincahan.

2. Latihan menurut Harsono (1988:176) adalah proses yang sistematis dari

berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan hari ke hari

menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya. Dalam latihan ini latihan

yang dilakukan adalah latihan kombinasi plyometrics bentuk side hop dan kelincahan bentuk zigzag run.

3. Power menurut Harsono (1988:200) adalah kemampuan otot untuk

mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat.

4. Plyometrics adalah metode latihan untuk meningkatkan power. Menurut

Radcliffe dan Farentinos (1999:1) : “Plyometrics is a method of developing explosive power”.

5. Side hop adalah loncat ke samping melewati rintangan.

6. Agility menurut Oxedine ( 1968) serta Broer dan Zernicke (1979) dalam

Harsono (1988:171) adalah “…. speed in changing body position or direction”

atau kecepatan dalam merubah arah atau posisi tubuh. Lebih jauh Harsono

(1988:172) menjelaskan bahwa : “Agilitas adalah kemampuan untuk mengubah

arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu yang sedang

bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi

tubuhnya”.

7. Zigzag run adalah lari belak-belok dengan cepat diantara beberapa titik yang bertujuan untuk meningkatkan kelincahan atau agility. (Setiawan, 2005:70).

E.Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, diperlukan alat ukur yang benar–

benar dapat mengukur apa yang hendak diukur, dengan alat ini kita akan

memperoleh data yang merupakan hasil pengukuran. Nurhasan (2007: 5)

(24)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengukuran adalah proses pengumpulan data/informasi dari suatu obyek tertentu, dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur. Alat ukur ini berupa a) tes dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, b) tes dalam bentuk psikomotor, c) berupa skala sikap dan berupa alat ukur yang bersifat standar misalnya ukuran meter, berat, ukuran suhu derajat Fahrenheit (°F), derajat Celcius (°C).

Dalam penelitian ini, instrument yang akan digunakan penulis adalah tes

kelincahan shuttle-run yang terdiri dari dua kali pelaksanaan tes yaitu tes awal (pretest) sebelum diberikan perlakuan (treatment) dan tes akhir (post test) setelah diberikan perlakuan. Tes yang akan dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

6 x 10 meter

Gambar 3.3

Diagram Lapangan Tes Shuttle-Run (Sumber : www.google.com)

Adapun prosedur pelaksanaan tes dan pengukurannya sebagai berikut :

Tes Shuttle Run

Tujuan : Mengukur kelincahan dan koordinasi

Alat/fasilitas : 1. Stop watch

2. Lintasan lari dengan panjang 10 - 15 meter.

3. Cones / patok

4. Meteran

Pelaksanaan :

Ketika diberikan aba – aba “ya”, subyek dengan segera dan

secepatnya lari ke depan menuju garis akhir. Jarak antara

(25)

29

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

garis tersebut dengan tangan. Setelah itu segera kembali ke

garis start dan menyentuh garis tersebut, kemudian berputar

lagi dan lari menuju garis akhir, lalu berputar lagi dan segera

lari lagi. Demikian seterusnya dilakukan dengan lari bolak

balik sehingga mencapai frekuensi lari 6 x 10 meter. Subyek

diberi kesempatan melakukan tes tersebut sebanyak dua kali.

Waktu terbaik dari dua kali kesempatan yang dicatat sampai

1/10 detik.

Tujuan dari tes kelincahan adalah untuk mengukur kemampuan mengubah

arah dalam keadaan berlari. Tes ini untuk anak laki-laki dan perempuan usia 10

tahun hingga mahasiswa, reliabilitas 0,93 untuk anak laki-laki dan 0,92 untuk

anak wanita. Adapun validitas nya adalah 0,82 untuk anak laki-laki dan 0,72

untuk wanita.

F. Pelaksanaan Penelitian

Pembinaan fisik dan mental, serta peningkatan prestasi hanyalah dapat

dikembangkan melalui suatu program latihan yang direncanakan dengan baik.

Program latihan tersebut harus disusun secara teliti dan dilaksanakan secara tekun

dan teratur sesuai dengan prinsip-prinsip latihan. Materi latihan yang akan

diberikan oleh penulis yaitu mengenai plyometrics bentuk side hop dan kelincahan bentuk zigzag run.

Plyometrics merupakan salah satu metode latihan untuk meningkatkan power

(kekuatan yang cepat) yang dalam hal ini bentuk latihan yang digunakan adalah

side hop, sedangkan zigzag run merupakan salah bentuk latihan kelincahan.

Mengenai latihan power Harsono (1988:200) menjelaskan : “Latihan untukpower dapat diberikan pada minggu ke 5, 6, 7 dalam preseason yaitu musim jauh

sebelum pertandingan”. Selanjutnya penulis menyusun jadwal latihan yang akan

dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan per minggu yaitu hari selasa, kamis, dan

sabtu. Latihan yang dilakukan dalam penelitian ini akan berlangsung selama 6

minggu. Mengenai uraian singkat program latihan yang dilakukan adalah sebagai

(26)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Latihan Pendahuluan (Pemanasan)

Para pemain yang mengikuti latihan terlebih dahulu melakukan pemanasan

sebelum melakukan latihan inti. Hal tersebut bertujuan untuk menyiapkan semua

anggota tubuh dalam keadaan siap untuk menerima materi latihan. Latihan

pemanasan yang diberikan berupa peregangan statis, yaitu meregangkan seluruh

anggota badan secara sistematis yang dapat dilakukan mulai dari kepala sampai ke

kaki. Selanjutnya lari mengelilingi lapangan dan di akhiri oleh peregangan

dinamis, yaitu suatu bentuk latihan yang meliputri gerakan memantul-mantulkan

anggota badan secara berulang-ulang. Penekanan latihan yaitu pada bagian kaki

karena latihan inti menuntut kesiapan kaki untuk menerima beban latihan.

2. Latihan Inti

Latihan inti yang diberikan penulis dalam latihan ini adalah latihan untuk

kelompok eksperimen berupa latihan plyometrics bentuk side hop dikombinasikan dengan latihan kelincahan bentuk zigzag run. Rangkaian gerakan dimulai dengan latihan side hop kemudian dilanjutkan dengan zigzag run. Sedangkan latihan untuk kelompok kontrol berupa latihan kelincahan bentuk zigzag run saja. Adapun volume dan intensitas latihan yang diberikan pada kelompok eksperimen

sama dengan volume dan intensitas kelompok kontrol. Latihan yang dilakukan

pun menerapkan berbagai aspek sesuai prinsip-prinsip latihan.

3. Latihan Penutup (Pendinginan)

Setelah latihan inti selesai, maka atlet yang mengikuti latihan diinstruksikan

untuk melakukan latihan penutup atau pendinginan yang berupa gerakan-gerakan

ringan. Gerakan-gerakan yang dilakukan dalam latihan pendinginan kurang lebih

sama dengan gerakan latihan pendahuluan yaitu gerakan-gerakan ringan yang

membantu mempercepat proses pembuangan sampah-sampah sisa olahdaya dari

otot-otot yang aktif digunakan. Adapun program latihan yang akan dilaksanakan

(27)

31

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Program latihan penelitian kelompok eksperimen

Minggu /

Pertemuan Materi / Bentuk latihan

(28)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendinginan 1 1 60% 10 menit

Tabel 3.2 Program latihan penelitian kelompok kontrol

(29)

33

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendinginan 1 1 60% 10 menit

Dalam suatu penelitian dibutuhkan data yang akurat mengenai objek yang

diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan harus bisa menghasilkan data

yang cukup akurat. Mengenai pentingnya teknik pengumpulan data Sugiyono

(2011:308) mengatakan : “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang

paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data”. Oleh karena itu teknik pengumpulan data yang digunakan

harus bisa menghasilkan data yang akurat untuk diteliti. Teknik pengumpulan data

yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah observasi. Menurut

Nasution (2009:106) : “Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang

kelakuan manusia seperti terjadi dalam kenyataan”. Adapun jenis observasi yang

dilakukan oleh penulis adalah observasi terus terang.

Dalam observasi terus terang peneliti menyatakan maksud dan tujuan dari

penelitian yang akan dilakukannya. Mengenai observasi terus terang Sugiyono

(2011:312) menjelaskan : “Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan

data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan

penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang

aktivitas penelitian”. Dengan demikian jelaslah bahwa ketika mengumpulkan data

peneliti dan sumber data mengetahui dengan jelas penelitian yang dilakukan

(30)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H.Analisa Data

Data yang diperoleh dari hasil tes merupakan data yang sesuai dengan hasil di

lapangan. Data-data tersebut diolah dan dianalisis untuk memperoleh informasi

dalam rangka menguji hipotesis dan menyimpulkan hasil penelitian. Setelah data

diperoleh, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data sehingga

data-data tersebut dapat mengandung arti. Untuk mengolah dan menganalisis

data-data tersebut diperlukan beberapa pendekatan statistika sehingga dapat

diketahui besarnya pengaruh latihan kombinasi plyometrics dan kelincahan terhadap peningkatan agilitas.

Adapun langkah-langkah rumus penghitungan statistik yang digunakan

adalah sebagai berikut :

1. Menghitung nilai rata-rata dengan menggunakan rumus :

X = Σ X n

Keterangan :

X = Nilai rata-rata yang dicari

Σ X = Jumlah skor yang didapat N = Banyaknya sampel

2. Menghitung simpangan baku dengan rumus sebagai berikut :

s = ∑ ( X1– X ) ²

n - 1

Keterangan :

s = simpangan baku

X1 = skor yang dicapai seseorang

X = nilai rata-rata

n = banyaknya jumlah sampel

3. Menghitung varians dengan rumus sebagai berikut :

n Σ X12 –( Σ X1 )2 S2 =

(31)

35

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

S2 = Varians yang dicari

X1 = Skor yang diperoleh seseorang

n = Jumlah orang

4. Menguji normalitas data menggunakan pendekatan uji Liliefors dengan

prosedur sebagai berikut :

a. Menyusun data hasil pengamatan dengan dimulai dari nilai pengamatan yang

paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar

b. Nilai pengamatan X (X1,X2,….Xn) dijadikan angka baku Z (Z1,Z2,…Zn)

dengan pendekatan Z-skor yaitu :

X - X

dinyatakan dengan rumus :

Z1 ,Z2,…. Zn Szi =

n

e. Hitung selisih Fzi dan Szi dan tentukan harga mutlaknya dan ambil harga

mutlak yang paling besar kemudian diberi tanda LO

(32)

Makmur Sudrajat, 2014

PENGARUH LATIHAN “KOMBINASI PLYOMETRICS DAN KELINCAHAN” TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN (AGILITY)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variansi besar

F =

Variansi kecil

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya adalah:

Terima hipotesis (HO) jika F < Fα dalam hal lain hipotesis ditolak

6. Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesis dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan dari data yang

diperoleh. Pengujian hipotesis ini ditentukan oleh hasil uji normalitas dan uji

homogenitas. Dalam uji hipotesis ini penulis membandingkan hasil tes kelincahan

sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (pretest dan posttest). Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari

latihan kombinasi plyometrics dan kelincahan terhadap peningkatan kelincahan (agilitas).

Untuk data dari hasil tes awal dan tes akhir digunakan penghitungan uji

kesamaan dua rata-rata skor berpasangan (uji beda ) sebagai berikut:

B

t =

SB / n

Keterangan :

t = nilai t yang dicari ( t hitung )

B = nilai rata-rata beda

SB = Simpangan Baku beda

Dengan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:

Terima hipotesis (HO) jika t (1 –½ α) < t (1 –½ α), dk (n - 1) , dan

Gambar

Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian yang dilakukan penulis
Tabel 3.1 Program latihan penelitian kelompok eksperimen
Tabel 3.2 Program latihan penelitian kelompok kontrol

Referensi

Dokumen terkait

Apabila permasalahan yang telah diungkapkan di atas tidak segera ditemukan solusi yang tepat dalam penanganannya mungkin prestasi olahraga permainan bola basket

Dengan demikian kecepatan dan kelincahan merupakan bagian komponen kondisi fisik yang diperlukan untuk menunjang keterampilan dalam olahraga sepakbola,

Menurut Mochamad Sajoto (1995: 41), kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh daru komponen-komponen yang tidak dapat dis=pisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun

Dengan demikian kecepatan dan kelincahan merupakan bagian komponen kondisi fisik yang diperlukan untuk menunjang keterampilan dalam olahraga sepakbola,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian latihan kondisi fisik terhadap peningkatan kelincahan pada atlet sepak bola dan takraw di Pusat

Bagi pemain sepakbola Puma Junior sebagai subyek yang terlibat langsung dalam penelitian latihan fartlek dapat melanjutkan latihan agar dapat meningkatkan tingkat kesegaran jasmani

“Berdasarkan dari hasil penelitian tentang pengaruh metode latihan agility hurdle drills dan agility ring drills terhadap peningkatan kelincahan pemain futsal putri Jomblo

Sajoto (1988:16), kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen- komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun