• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mesa RahmiStephani

Abstrak

.

Kemampuanberpikirkritissangatlahpentinguntukdimilikiolehsetiapindividu agar apa yang diyakiniataudilakukanmerupakanhasildaripertimbangan yang matang, sehinggaindividumampumenjadiproblem

solver.Keterampilanbermainpentinguntukdimilikiolehsiswa, agar siswasenantiasagemarmelakukanaktifitasolahraga, terutamapadaolahragapermainan.Usiasiswa SMP yang memasukitahapoperasional formal, ialahmasaperkembangan yang sangatkrusial agar mampuberpikirketahap yang lebihkompleksdimasamendatang. Pembelajaran di sekolahharusmampumengoptimalkanfungsiotakpesertadidik. Indonesia akanmenghadapi bonus demografipadatahun 2045, sehinggasaatinipemerintahmenyempurnakankurikulum 2006 menjadikurikulum 2013 untukmenjawabtantangantersebut. Kurikulum 2013

merekomendasikanpembelajaran di

sekolahuntukberpusatkepadasiswaataupengajarantidaklangsung(indirect-teaching), agar siswamampuberkembangsecaraholistik.Model pembelajaraninkuirimerupakan model pembelajaran yang menerapkanpolapembelajaranindirect-teaching yang

didalamnyaketerlibatansiswapada proses pembelajaranlebihbesar.

Sehinggadiharapkanmembantupencapaiankurikulum 2013.Penelitiandilaksanakan di SMP LaboratoriumPercontohan UPI.Denganmengambilpopulasikelas VII, teknik sampling yang

digunakanadalahcluster random sampling. Metodepenelitian yang

digunakanuntukmengungkappermasalahantersebut,

menggunakanmetodeeksperimendenganmenggunakanrandomize pretest-posttest control group

design. Instrument yang

digunakanuntukmengukurkemampuanberpikirkritisyaitudenganteskemampuanberpikirkritis, sedangkan GPAI untukmengukurketerampilanbermain.Teknikanalisis data menggunakanuji-t

danManova.Hasilpenelitiansecaraumumyaituterdapatpengaruh model

pembelajaraninkuiriterhadapkemampuanberpikirkritisdanketerampilanbermainbolabasket.

(2)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK……… KATA PENGANTAR………. UCAPAN TERIMA KASIH………

DAFTAR ISI……….

DAFTAR TABEL………

DAFTAR GAMBAR………

DAFTAR LAMPIRAN………

BAB I. PENDAHULUAN………

A. Latar Belakang……….

B. Identifikasi Masalah………...

C. Rumusan Masalah………

D. Tujuan Penelitian……….

E. Manfat Penelitian………...

F. Struktur Organisasi Tesis………...

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS………..

A. KonsepKemampuanBerpikirKritis….………..

B. KeterampilanBermain …………..……….

C. Model PembelajaranInkuiri………

D. HasilPenelitianTerkaitPengaruhModel

PembelajaranInkuiriterhadapBerpikirKritisdanKeterampilanBermain

………

E. Kerangka Pikir……….

F. Hipotesis………..

BAB III. METODE PENELITIAN………

A. Lokasi, Populasi, Sampling,danSampelPenelitian………

B. MetodedanDesain Penelitian……….

C. Definisi Operasional……….

D. Instrumen Penelitian……..………

E. Proses PengembanganInstrumen…..………

F. LimitasiPenelitian………..

G. Teknik Pengumpulan Data………

(3)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. PengujianPersyaratanAnalisis……….

C. UjiHipotesis……….

D. DiskusiHasilPenelitian………

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………

A. Kesimpulan……….….

B. Rekomendasi………..…….

DAFTAR PUSTAKA………

LAMPIRAN………..

76 84

102

102 102

(4)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan satu-satunya cara untuk membangun suatu peradaban.

Suatu Negara akan maju apabila dimulai dengan membangun sebuah sistem

pendidikan yang disesuaikan dengan tuntutan zaman. Pendidikan seyogyanya

disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan masyarakat untuk bisa menjadi manusia

yang mandiri. Hal di atas diperkuat oleh pernyataan Idi (2011, hlm. 60) bahwa

“Antara pendidikan dan perkembangan masyarakat tidak dapat dipisahkan satu sama

lain. Kemajuan suatu masyarakat dan suatu bangsa sangat ditentukan oleh

pembangunan sektor pendidikan dalam penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM)

yang sesuai dengan perkembangan zaman.” Sistem Pendidikan Nasional diatur dinyatakan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003 (t.n. Dikti, 2009) Pasal 3

menyebutkan:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

Terkait dengan visi, misi, dan strategi pendidikan nasional yang telah

dikemukakan diatas, merupakan landasan yang sangat penting akan pelaksanaan

pendidikan di sekolah. Idi (2011, hlm.164) menegaskan bahwa:

(5)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

harus ada pendidikan yang memberikan keteladanan dan mampu membangun kemauan serta mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik

Perlu ditekankan bahwa harapan penyelenggaraan pendidikan akan berdampak

positif terhadap budaya dan perilaku peserta didik sepanjang hayat. Pendidikan

jasmani (penjas) sebagai mata pelajaran yang menggunakan aktifitas fisik atau

olahraga sebagai alat pencapaian tujuan pendidikan.Harapan dari penyelenggaraan

penjas disekolah salah satunya yaitu berkontribusi tehadap pengembangan potensi

siswa melalui keterampilan-keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik sehingga

keterampilan yang dimiliki membawa kepada kesejahteraan hidupnya kelak.Proses

pembelajaran penjas lebih mengutamakan pada elaborasi hubungan kuat antara sisi

sosial-emosional, kognitif reflektif, gerak keterampilan siswa, dan sisi psikologis

siswa. Pangrazi dan Daeur (1995, hlm. 84) memaparkan bahwa:

Physical education is a part of the general educational programs that contributes, primarily through movement experiences, to the total growth and development all of children. Physical education is defined as education of and through movement, and must be cunducted in a manner that merits this meaning.

Pembelajaran penjas haruslah memuat nuansa pendidikan yang utuh dalam

pengembangan aspek jasmani, rohani, dan sosial.Pendidikan melalui aktifitas jasmani

diharapkan memberikan pengalaman belajar yang nyata terhadap siswa. Seperti yang

diungkapkan oleh Yildirim (2003, hlm. 3) bahwa

The ultimate goal of PE class is to allow all children to participate and enjoy the benefits of sports for a lifetime. Building quality physical education programs for the purpose of developing physical skills, allow students to participate comfortably in sport activities. It is then expected that students would join physical activities through much of their later life. But this study showed that prospective and in-service teachers have not given sufficient time for skill learning.

Maksud ungkapan di atas ialah bahwa hal yang paling pokok pada kelas

(6)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berpartisipasi dan menikmati manfaat olahraga untuk sepanjang hayat. Membangun

kualitas program penjas untuk tujuan dalam mengembangkan keterampilan fisik,

memberikan kesempatan kepada siswa agar nyaman berpartisipasi dalam aktifitas

olahraga. Hal ini diharapkan bahwa siswa akan bergabung pada aktifitas fisik di

kehidupan berikutnya. Senada dengan yang diungkapkan Suherman (2012, hlm. 3)

bahwa :

Pengalaman belajar pendidikan jasmani yang diperoleh siswa di sekolah pada dasarnya merupakan proses penanaman nilai-nilai edukasi melalui aktivitas fisik dan olahraga yang disediakan oleh gurunya, yang pada akhirnya kebiasaan baik tersebut dapat dipraktekkan oleh siswa pada kehidupan sehari-hari siswa di masyarakat dalam sepanjang hidupnya

Graham (1987) dalam Yildirim (2003, hlm. 1) menambahkan pula peran

pendidikan jasmani sebagai berikut:

The crucial role of PE is to develop the skill learning, health related physical fitness, physical competence, and cognitive understanding about physical activity that makes students accept health and physically active life styles. To profit the benefits of physical activity, students should learn the physical skills and they should join the class activities joyfully.

Pendidikan jasmani memiliki peran untuk mengembangkan pembelajaran

keterampilan, kesehatan yang berhubungan dengan kebugaran, kompetensi fisik, dan

kognitif untuk memahami mengenai aktifitas fisik yang akan membuat siswa

mendapat kesehatan dan gaya hidup aktif. Untuk mendapatkan manfaat pada aktifitas

jasmani, siswa sebaiknya belajar keterampilan fisik dan mereka sebaiknya ikut serta

dalam kegiatan belajar dengan penuh kegembiraan.

Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang sangat penting untuk

membantu tumbuh kembang anak.Pada pembelajaran penjas materi yang

disampaikan menggunakan olahraga sebagai alat pencapaian tujuan pembelajaran.

(7)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kecakapan hidup sebagai bekal menghadapi dunia kerja dan menjalani profesi

masing-masing. Sesuai yang tertera pada Permendikbud Tahun 2013

mengenaistandar lulusan SMP diharapkan memiliki tiga kualifikasi seperti yang

tercantum di bawah ini:

Aspek Perilaku : Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Pada aspek pengetahuan : Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Aspek keterampilan : Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Siswa akan memiliki ketiga standar lulusan di atas apabila praktik pembelajaran

penjas di sekolah dilaksanakan secara ilmiah dengan tidak mengenyampingkan

penerapan ilmu pedagogi. Suherman (2009, hlm. 9) menegaskan bahwa:

Anak-anak yang kita ajar sekarang tidak akan menjadi dewasa

sekarang…program pendidikan jasmani yang ada sekarang berusaha

memperkenalkan anak didik pada dunia yang ada sekarang dan juga sekaligus mempersiapkan anak didik untuk hidup dalam dunia yang belum pasti di masa yang akan datang. Dengan kata lain program tersebut berusaha membantu siswa belajar bagaimana belajar (learning how to learn) dan membantu siswa menyenangi proses discovery dan explorasi tantangan-tantangan baru dan berbeda dalam domain fisik.

Praktik pembelajaran yang dilakukan di sekolah, terutama pembelajaran penjas,

haruslah mengacu kepada ketentuan kurikulum Nasional.Kurikulum menjadi acuan

para guru untuk menentukan tujuan pembelajaran, isi pembelajaran, dan bahan ajar,

serta bagaimana menciptakan suasana pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang

berlaku. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan

(8)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.

Berdasarkan pengertian penjas di atas yang merupakan pendidikan melalui dan

tentang aktivitas fisik atau dalam bahasa aslinya adalah ”Physical education is

education of and through movement” (Suherman: 2009, hlm. 5). Maka, kurikulum

pendidikan jasmani tingkat SMP di Indonesia terdiri dari tujuh bahan kajian yaitu

aktivitas permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, aktivitas uji diri/senam,

aktivitas ritmik, aktivitas air/aquatik, aktivitas luar kelas, dan kesehatan. Lebih lanjut

lagi, Rink (1993, hlm. 45) menegaskan apabila program pendidikan jasmani

benar-benar merupakan program pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan maka, “The

relationship between curriculum and instruction must be clearly defined and program must be oriented toward sated goals”.Adanya hubungan antara dua komponen penting pendidikan yaitu kurikulum dan guru merupakan salah satu kunci dari

keberhasilan program pendidikan jasmani.

Praktik pembelajaran penjas yang ada di sekolah tentu saja harus sesuai

dengan Kurikulum Nasional.Pencapaian keberhasilan kurikulum tidak terlepas dari

peran seorang guru.Suherman (2009, hlm. 57) mengemukakan bahwa “Guru sangat memegang peranan penting dalam menciptakan suasana belajar anak didik yang

menunjang terhadap pencapaian tujuan belajarnya”. Guru ibarat seorang pengemudi

mobil yang memegang kendali ke arah mana mobil itu akan bergerak dan seberapa

cepat mobil itu sampai ke tempat yang dituju. Perubahan kurikulum dilandasi oleh

adanya tuntutan jaman yang berbeda pula.Kurikulum 2013 dalam Permendikbud

Tahun 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

(9)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet); 4) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains); 5) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); 6) Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;7) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; 8) Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan 9) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

Penjas seharusnya mampu berkontribusi langsung terhadap pengembangan

ketiga aspek utuh pada setiap individu karena praktik pengajaran penjas masih

bersifat langsung (direct teaching).Pengajaran langsung tidak mengoptimalkan fungsi

otak, dan hal tersebut dikhawatirkan akan berdampak pula pada penurunan fungsi

otak, padahal usia siswa SMP kelas VII sangatlah krusial bagi proses pembelajaran

yang semakin kompleks pada masa yang akan datang, karena pada usia SMP yang

rata-rata berada pada usia 11-12 tahun yang pada tahap ini anak sudah memasuki

tahap operasional formal. Pada tahap ini, siswa sudah mampu berpikir secara abstrak,

namun apabila proses pembelajaran masih menggunakan pola pengajaran langsung,

maka siswa tidak akan berkembang secara optimal.Goldman-Rakic (1996) dalam

Santrock (2010, hlm 44) mengemukakan bahwa:

Salah satu ahli ilmu syaraf terkemuka bahkan memberi tahu pada pendidik bahwa meski otak anak-anak mendapatkan banyak informasi pada tahun-tahun awal, sebagian besar proses belajar terjdai setelah formasi synaptic menjadi stabil, yakni setelah usia sepuluh tahun

Siswa sebagai peserta didik merupakan cikal bakal pemimpin bagi bangsa

ini.Mereka harus mampu menyadari bahwa hidup ini tidak terlepas dari sebuah

masalah dan segala permasalahan harus diselesaikan.Pengalaman belajar sangatlah

(10)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

suasana yang menyenangkan dan memberikan manfaat bagi masa depan peserta

didik. Pola pengajaran langsung (direct-teaching)cenderung tidak memberikan

suasana yang menyenangkan dan kesempatan bagi siswa untuk mengungkapkan ide

serta gagasannya, karena siswa dianggap sebagai individu yang tidak memiliki

pengetahuan, sehingga guru dianggap sebagai individu yang tahu segalanya, dan

apabila siswa memiliki pendapat yang berbeda dengan guru dianggap salah.Contoh

nyata dari pembelajaran bolabasket secara langsung yaitu pada saat pembelajaran

mengoper bola (passing), materi diberikan dengan cara guru memperagakan teknik

passing dan menerangkan secara langsung hal apa saja yang harus diperhatikan untuk

melakukan teknik passing dengan baik dan benar. Mulai dari posisi kaki, sikap

badan, posisi lengan, posisi tangan pada saat memegang bola, dan pandangan harus

lurus ke depan, ke arah yang akan dituju, dan posisi lengan pada saat melempar bola

dan setelah bola itu lepas dari tangan, hingga bentuk jari-jari tangan setelah bola itu

lepas. Pembelajaran langsung tersebut memberikan siswa pengetahuan tentang

passing yang benar, kemudian siswa mengetahui bahwa melakukan teknik passing

bolabasket haruslah seperti yang diperagakan oleh gurunya tanpa mereka mencari

tahu kenapa gerakan passing harus dilakukan seperti itu. Pembelajaran siswa baru

pada tingkat mengetahui, seharusnya pada proses pembelajaran mampu membawa

siswa ke tingkat pengetahuan yang lebih tinggi dari sebelumnya, bahkan pada tingkat

pemikiran yang tertinggi yaitu pada tahap berpikir kritis.

Pendekatan mengajar yang telah dikemukakan di atas disebut pula pola

pengajaran direct teaching. Menurut Rink (1993, hlm. 18)

(11)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pola pengajaran di atas dapat membantu peserta didik dalam mempelajari

keterampilan gerak.Namun, tujuan pembelajaran penjas menginginkan lebih dari

sekedar siswa mampu bergerak, juga mampu belajar melalui gerak. Melalui gerak,

siswa dibawa ke dalam proses pemecahan masalah gerak. Masalah gerak dapat

berupa bagaimana siswa melakukan gerak dengan benar, dan gerak apa yang harus

dilakukan. Sehingga, pembelajaran penjas bukan hanya mengajarkan gerakan passing

yang efektif, juga siswa mampu memutuskan kapan teknik passing tersebut

digunakan pada situasi bermain.

Kemampuan berpikir kritis sangatlah penting untuk dimiliki oleh setiap individu,

sehingga di dalam proses pendidikan haruslah membawa siswa ke dalam situasi

pembelajaran yang membiasakan siswa untuk berpikir kritis, atau dengan kata lain

situasi learning how to learn.McBride dkk (1990, hlm. 201) mengemukakan bahwa:

Germane to relevance of developing critical thinking skills is the generally accepted notion that physical education is not limited to its contribution to fitness and development of fundamental movement and motor skills. While physical education does present unique contributions to human development, it also strives to enhance cognitive and affective behaviors.

McBride dkk(1990, hlm. 201) mengungkapkan kesesuaian erat pada

mengembangkan keterampilan berpikir kritis adalah berlaku umum gagasan bahwa

kontribusi pendidikan jasmani tidak terbatas terhadap kebugaran dan perkembangan

gerakan dasar dan keterampilan motorik.Selain itu, pendidikan jasmani memberikan

kontribusi yang unik untuk perkembangan manusia, juga berupaya untuk

meningkatkan perilaku kognitif dan afektif.Ennis (1985, hlm 45) mengemukakan

bahwa “Critical thinking is reflective and reasonable thinking that is focused on deciding what to believe or do”. Lebih lanjut lagi, berpikir kritis menurut Beyer (1987) dalam McBride dkk (1990, hlm 201) “Critical thinking as an avaluate skills

(12)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

McBride dkk(1990, hlm. 201) mengungkapkan bahwa “When learners are placed

in game situations that occur in open environtment, that is, when conditions are

constantly changing, players are required to generated cognitive strategies quickly. Racquetball, basketball, and soccer represent but a few ample of this phenomenon”. Olahraga permainan sangatlah efektif bagi pembelajaran penjas, terutama dalam

membangun keterampilan sosial.Keunggulan lainnya dari olahraga permainan ialah

sangat digemari oleh siswa.Bagi efektifitas belajar penjas, olahraga permainan

mampu melibatkan banyak siswa, dalam satu waktu yang bersamaan siswa

mendapatkan pengalaman belajar, sehingga memudahkan guru dalam menyampaikan

materi dan waktu tunggu siswa untuk bermain secara bergantian relatif

sedikit.Olahraga bolabasket sangat digemari kalangan remaja, karena olahraga

bolabasket cenderung mudah dimainkan.

Kondisi pola pengajaran langsung (direct teaching) yang tidak memberikan

kesempatan belajar bagi siswa mengakibatkan tidak optimalnya fungsi penjas sebagai

media pendidikan dalam rangka pengembangan pribadi seutuhnya.Pembelajaran

penjas seharusnya memberikan sebuah pembelajaran yang bermakna dan merangsang

siswa untuk berfikir kritis, mampu memecahkan masalah yang kemudian siswa pun

diharapkan mampu menangkap makna dari aktifitas yang dilakukan dalam

pembelajaran penjas.

Model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang menerapkan

pola pembelajaran indirect teaching.Pada model pembelajaran inkuiri, guru memulai

pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, kemudianguru membimbing siswa ke

dalam situasi pengamatan atau penyelidikan.Metzler (1999, hlm. 314)

mengungkanpkan bahwa :

(13)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada permainan bolabasket yang menggunakan model pembelajaran inkuiri,

siswa dihadapkan pada situasi lingkungan yang menuntutnya untuk menemukan

solusi terbaik dalam menyelesaikan permainan bolabasket. Penampilan bermain siswa

yang ditunjukkan merupakan hasil dari proses berpikir mereka, bukan berasal dariapa

yang diberitahu oleh guru. Sehingga peran guru pada proses pembelajaran sebagai

fasilitator yang menyajikan permasalahan gerak maupun permasalahan permainan,

kemudian siswa memiliki peran penting dalam suatu proses pemecahan masalahan.

Melalui proses pembelajaran ini, siswa diberikan kesempatan belajar yang mampu

mengoptimalkan fungsi otaknya. Kazempour (2013) mengungkapkan hasil

penelitiannya yang berjudul The effects of inquiry-based teaching on critical thinking

of students. Hasilnya bahwa “Generally inquiry-based teaching has effects on students critical thinking. However inquiry based teaching influence student’s judgements and recognition in this group, but it didn’t have much effect on student’s deducting skills”.

Kurikulum 2013 menekankan pembelajaran berbasis scienceHal ini tentu

merupakan sebuah tantangan bagi para guru penjas, yang mana penerapan

pembelajarannya menggunakan olahraga sebagai alat pencapaian tujuan pembelajaran

yang harus berbasis science.Keberhasilan pendidikan akan bergantung terhadap

implementasi kurikulum yang ditetapkan oleh sebuah Negara. Priya (2011, hlm. 15)

memberikan sebuah informasi keterlaksanaan kurikulum di Asia sebesar 33% dan

yang tidak terimplementasi 67%.Bisa kita lihat bahwa persentase keterlaksanaan

Kurikulum di Asia masih rendahData tersebut memberikan informasi kepada kita

bahwa masih tertinggalnya kualitas pendidikan kita dibanding Negara lainnya seperti

di Negara Erop kurikulum telah terimplementasi 80%, Amerika Utara implementasi

kurikulum sebesar 72 %. Dapat kita lihat bahwa keterlaksanaan kurikulum akan

memberikan dampak terhadap sumber daya manusia yang merupakan hasil dari

(14)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terkait permasalahan yang terjadi mengenai penerapan Kurikulum 2013 yang

berbasis science menghimbau dan menganjurkan penerapan indirect teaching seperti

discovery learning, inquiry learning, project base learning yang mana pengajaran

tersebut lebih berpusat pada siswa student-centered. Perlu adanya penelitian yang

menguji efektifitas penerapan pola pengajaran indirect teaching atau pada penelitian

ini model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis dan kemampuan

bermain.Kemudian, penelitian ini akan mampu mengubah paradigma mengajar guru

pendidikan jasmani yang awalnya cenderung menerapkan pola pengajaran

teacher-centered menjadi pola pengajaran student-teacher-centered yang memberikan manfaat

menyeluruh bagi siswa dari segi aspek kognitif, psikomotor, dan afektif.

B. Identifikasi Masalah

Kurikulum 2013 yang menekankan pada penerapan pembelajaran berbasis

science menjadi tantangan tersendiri bagi mata pelajaran Penjas.Suherman (2013) “Terkait dengan peran unik dan strategis pendidikan jasmani, Kurikulum 2013

berbasis sains dan tidak lagi banyak didikte atau menghafal (Zuhdi,2013)

memberikan tantangan tersendiri bagi kubu pendidikan jasmani”.Fenomena

penyempurnaan kurikulum ini dapat kita kaitkan dengan praktik penjas yang sampai

saat ini kontribusinya masih diragukan terhadap pengembangan aspek kognitif dan

afektif.Padahal, penjas seharusnya mampu berkontribusi langsung terhadap

pengembangan ketiga aspek utuh peserta didik.Namun, pengajaran langsung yang

masih digunakan oleh para praktisi olahraga ataupun penjas, tidak memberikan

kesempatan bagi siswa untuk berfikir tentang pemecahan masalah.

Pengalaman belajar sangatlah penting dalam sebuah proses pendidikan.

seorang pendidik harus menguasai ilmu pedagogi dangan baik, agar proses

pembelajaran menjadi bermakna terhadap perkembangan peserta didik. Pola

pengajaran langsung (direct-teaching) cenderung tidak memberikan kesempatan bagi

(15)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

individu yang tidak memiliki pengetahuan, sehingga guru dianggap sebagai individu

yang tahu segalanya, dan apabila siswa memiliki pendapat yang berbeda dengan guru

dianggap salah. Hal tersebut tidaklah mengherankan apabila sampai saat ini banyak

siswa yang tidak mampu mengoptimalkan kemampuanberpikirnya, karena

lingkungan belajar yang tidak mendukung untuk mengoptimalkan proses

berpikirpeserta didik.

Kondisi pola pengajaran langsung (direct teaching) yang tidak memberikan

kesempatan belajar bagi siswa mengakibatkan tidak optimalnya fungsi penjas sebagai

media pendidikan dalam rangka pengembangan pribadi seutuhnya.Pembelajaran

penjas seharusnya memberikan sebuah pembelajaran yang bermakna dan merangsang

kemampuan berfikir peserta didik melalui proses pemecahan masalah sehingga

peserta didik diharapkan mampu menangkap makna dari aktifitas yang dilakukan

dalam pembelajaran penjas.

Model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang

menerapkan pola pembelajaran indirect teaching.Penelitian yang dilakukan oleh

Kazempour (2013, hlm 47) yang meneliti pengajaran berbasis pengamatan (inkuiri)

terhadap berpikir kritis siswa menunjukkan bahwa secara umum pengajaran berbasis

inkuiri telah memberikan pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.Hal

tersebut dapat terjadi karena di dalam model pembelajaran inkuiri, guru memulai

pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, kemudianguru membimbing siswa ke

dalam situasi pengamatan atau penyelidikan.Pada permainan bolabasket, siswa

dihadapkan pada situasi lingkungan yang menuntutnya untuk menemukan solusi

terbaik dalam menyelesaikan permainan bolabasket. Penampilan bermain siswa yang

ditunjukkan merupakan hasil dari proses berpikir mereka, bukan berasal dari apa

yang diberitahu oleh guru. Melalui proses pembelajaranindirect teaching gerakan

yang dilakukan oleh siswa merupakan hasil dari proses berpikir siswa.Menurut

Metzler (2000, hlm. 36)pembelajaran inkuiri merupakan salah satu model

(16)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teaching can be used to have students explore a wide range of answer (both cognitive

and psychomotor), especially creative ones that are not obvious”. Model

pembelajaran inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran yang menerapkan

pola pembelajaran berbasis sains melalui langkah pembelajaran inquiry.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalahdi atas maka dapat permasalahan yang dapat

dirumuskan secara umum yaitu apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis

dan keterampilan bermain bolabasket antara siswa yang belajar dengan menggunakan

model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran konvensional?

Adapun rumusan masalah secara khusus untuk kepentingan pengolahan dan

analisis secara statistik yaitu:

1. Apakah terdapat peningkatan yang signifikan antara skor pre-test dan

post-testkemampuan berpikir kritis pada kelompok yang menggunakan model

pembelajaran inkuiri?

2. Apakah terdapat peningkatan yang signifikan antara skor pre-test dan

post-testketerampilan bermain padakelompok yang menggunakan model pembelajaran

inkuiri?

3. Apakah terdapat peningkatan yang signifikan antara skor pre-test dan

post-testkemampuan berpikir kritis pada kelompok yang menggunakan model

pembelajaran konvensional?

4. Apakah terdapat peningkatanyang signifikan antara skor pre-test dan

post-testketerampilan bermainpadakelompok yang menggunakan model pembelajaran

konvensional?

5. Apakah terdapat perbedaan skor kemampuan berpikir kritis antara siswa yang

belajar dengan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran

(17)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Apakah terdapat perbedaan skor keterampilan bermainbolabasket antara siswa

yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran

konvensional?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian secara umum

yaitu menganalisis pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan

berpikir kritis dan kemampuan bermain bolabasket.Adapun tujuan penelitian secara

khusus tercantum pada halaman 14.

1. Untuk mengetahui peningkatan skor yang signifikan antara skor pre-test dan

post-testkemampuan berpikir kritis pada kelompok yang menggunakan model

pembelajaran inkuiri.

2. Untuk mengetahui peningkatan skor yang signifikanantara skor pre-test dan

post-testketerampilan bermainpadakelompok yang menggunakan model pembelajaran

inkuiri.

3. Untuk mengetahui peningkatan skor yang signifikanantara skor pre-test dan

post-testkemampuan berpikir kritis pada kelompok yang menggunakan model

pembelajaran konvensional.

4. Untuk mengetahui peningkatan skor yang signifikan antara skor pre-test dan

post-testkemampuan bermainpadakelompok yang menggunakan model pembelajaran

konvensional.

5. Untuk mengetahui perbedaan skor berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan

model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran konvensional.

6. Untuk mengetahui perbedaan skor keterampilan bermain antara siswa yang

belajar dengan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran

konvensional.

(18)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini sangatlah penting untuk dilakukan agar pembelajaran penjas

memberikan kontribusi yang nyata terhadap perkembangan utuh siswa.Selanjutnya,

penelitian ini akanmemberikan informasi kepada para praktisi olahraga maupun

paraguru pendidikan jasmani mengenai dampak yang dihasilkan pada penerapan

model pembelajaran inkuiri, sehingga siap untuk menyongsong kurikulum 2013.

Adapun berikan manfaat secara teoritis dan praktis sebagai berikut:

1. Teoretis

Penelitian ini membuktikan bahwamodel pembelajaran inkuiri (Metzler,

2000)yangmerupakan pembelajaran indirect-teachingmampu memberikan dampak

terhadap kemampuan berpikir kritis dan kemampuan bermain.

2. Praktis

Penelitian ini akan bermanfaat untuk membantu para praktisi pendidikan

jasmani maupun olahraga, untuk senantiasa menerapkan ilmu pedagogi olahraga

dalam penjas memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan kognitif,

psikomotor, dan afektif siswa. Manfaat lainnya yaitu membantu tercapainya

kurikulum 2013 sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

F. Struktur Organisasi Tesis

Pada bagian ini berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan

bagian dalam tesis. Berikut rinciannya :

1. Bab I meliputi :

a. Latar belakang Penelitian

b. Identifikasi Masalah Penelitian

c. Rumusan Masalah Penelitian

d. Tujuan penelitian.

e. Manfaat Penelitian.

f. Struktur organisasi tesis.

(19)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Kajian pustaka, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.

3. Bab III, Metode Penelitian terdiri dari :

a. Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian.

b. Metode dan Desain penelitian.

c. Definisi operasional.

d. Instrumen penelitian.

e. Teknik pengumpulan data.

f. Analisis data.

4. Bab IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari :

a. Hasil Penelitian, Uji Hipotesis, dan Diskusi Hasil Penelitian

(20)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Sesuaidenganpengolahandananalisis data sertapembahasanpadabab IV,

dapatdiambilkesimpulansebagaiberikut:

1. TidakTerdapat peningkatan yang signifikan antara skor pre-test dan

post-testkemampuanberpikirkritispadakelompok yang menggunakanmodel

pembelajaran inkuiri.

2. Terdapat peningkatan yang signifikan antara skor pre-test dan

post-testketerampilanbermainkelompok yang menggunakanmodel pembelajaran inkuiri.

3. Tidak terdapat peningkatan yang signifikan antara skor pre-test dan

post-testkemampuanberpikirkritispadakelompok yang menggunakanmodel pembelajarankonvensional.

4. Tidak terdapat peningkatan yang signifikan antara skor pre-test dan

post-testketerampilanbermainyang kelompok yang menggunakanmodel pembelajaran konvensional.

5. Terdapatperbedaanskorberpikirkritisantarasiswa yang belajardengan model

pembelajaraninkuiridan model pembelajarankonvensional.

6. Terdapatperbedaanskorketerampilanbermainantarasiswa yang belajardengan

model pembelajaraninkuiridan model pembelajarankonvensional.

B. Rekomendasi

Berdasarkankesimpulandarihasilpenelitian, adabeberapahal yang

(21)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kemampuanberpikirkritissiswatidakhanyadipengaruhiolehpemberian model

pembelajaran yang berpusatpadasiswa, namunmasihbanyakfaktor yang

mempengaruhikemampuanberpikirkritissiswasalahsatunya IQ.

Sehinggaperludilakukanpenelitianlebihlanjut yang melibatkanvariabel moderator

denganjumlahsampel yang lebihbanyak.

2. Keterampilanbermaindapatdijadikansalahsatuaspekpenilaian yang otentikpada

domain psikomotorsiswapadapembelajaranpenjas. Sehinggahasilbelajarsiswapada

domain psikomotortidaklagiditekankanterhadappenguasaanteknikdasarsemata,

namun yang lebihpentingialahkebermaknaangerakanpadasebuahpermainan.

3. Keterkaitankognitifdanpsikomotortentunyatidakdapatdipisahkan.

Pembelajaranpenjasmenyediakansituasinyatauntukmelihatkemampuankognitifses

eorangmelaluisebuahpermainan. Maka, keliruapabilaseseorang yang

terampilberolahragahanyamengandalkankemampuanpsikomotor,

namunkemampuanpsikomotorseseorangmerupakancerminandarikemampuankogn

itif yang dimilikinya.

4. Model

pembelajaraninkuirisangatdisarankandansesuaiuntukditerapkanpadapembelajaran

penjasdalammenyongsongkurikulum 2013 yang berbasissains.

5. Para praktisiolahragamaupun guru pendidikanjasmaniseyogyanyamemberikan

model pembelajaran yang berpusatpadasiswauntukpencapaianhasilbelajar yang

lebih optimal danbermakna.

6. Penerapan model pembelajaraninkuiripadamatapelajaranpendidikanjasmani, guru

maupunpraktisiolahragaturutmemperhatikanperbedaankemampuanindividu, agar

(22)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

(23)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alfieri, L dkk. (2011). Does Discovery-Based Instruction Enhance Learning?.

Journal of Educational Psychology: Vol 103, No. 1, 1-18.

Arjunan, R & Jayachandran, R. (2012). Effect of Command and Guided Discovery Teaching Style on Retention of a Phychomotor Skill. IOSR Journal of

Humanities and Social Science. 1, (6), 27-32.

Azizmalayeri dkk. (2012). The Impact of Guided Inquiry Methods of Teaching on The Critical Thinking of High School Students. Journal of Education and

Practice: Vol 3. No. 10.

Balim, A G. (2009). The Effects of Discovery Learning on Students’ Success and Inquiry Learning Skills. Eurasian Journal of Educational Research, Issue 35,

Spring 2009, 1-20)

Baumgartner, T A & Jackson, A S. (1995). Measurement for Evaluation in Physical

Education and Exercise Science. Fifth Edition Wm.C. Brown Communication,

Inc : USA.

Byra, M. (2000). A Review of Spectrum Research : The Contibutions of Two Eras.Quest: 52, 229-245.

Byra, M. (2006). Teaching Styles and Inclusives Pedagogies. Handbook of Research

in Physical Education : SAGE Publication (449-466).

Cottrell, S. (2005). Critical Thinking Skills. New York: Palgrave Macmillan Ltd.

Dahar, RW. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga

Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ennis, R H. (1985). A Logical Basis for Measuring Critical Thinking Skills.

Educational Leadership (44-48.)

Ennis, R H. (1993). Critical Thinking Assessment.Theory Into Practice (The Ohio

(24)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fraenkel dkk. (2012). How to Design and Evaluate Research in Education (Eight Edition). New York: McGraw Hill

Gallahue, D L. (1996). Developmental Physical Education for Today’s Children. USA: Times Miror Higher Education Group, Inc.

Hansen, R E. (2000). The Role of Experience in Learning: Giviing Meaning and Authenticity to The Learning Process in Schools.Journal of Technology

Education: Vol. 11, No. 2, 23-32.

Hergenhahn, B R dan Olson, M H. (2010). Theories of Learning Edisi Ketujuh. Jakarta: Kencana.

Hind, E dan Palmer, C. (2007). A Critical Evaluation of The Roles and Responsibilities of The Physical Education Teacher-Perspectives of a Student Training to Teach P.E. in Primary Schools. Journal of Qualitative Research in

Sports Studies. Vol 1(1-9).

Idi, A. (2011). Sosiologi Pendidikan:.Individu, Masyarakat, dan Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Kazempour, E. (2013). The Effects of Inquiry-Based Teaching on Critical Thinking of Students. Journal of Social Issues and Humanity: Vol 1, Issue 2 August 2013.

Kuswana, W S. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Lutan, R. (2005). Teori Belajar Keterampilan Motorik Konsep dan Penerapannya. Bandung:Program Pascasarjana.

Magill, R A. (2011). Motor Learning and Control (Concepts and Applications). New York : McGraw Hill.

Maksum, A. (2012). Metodologi Penelitian. Unesa University Press:Surabaya.

McBride, dkk. (1990). Teaching Critical Thinking Skills in the Psycomotor Domain.The Clearing House :Vol. 63 (197-201).

McMillan, J H & Schumacher, S. (2001). Research in Education a Conceptual

Introduction Fifth Edition. New York : Longman.

(25)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Morgan, dkk (2005). Effects of Different Teaching Styles on The Teacher

Behaviours that Influence Motiational Climate and Pupil’s Motivation in

Physical Education. Europan Physical Education Review: Vol 1 (3):I-xx:056651.

London:SAGE Publication.

Mosston, M& Ashworth, S. (1992). Teaching Physical Education. New York: Macmillan College Publishing Company

Mulyana, B. (1995). Pengaruh Metode Latihan dan Kekuatan Lengan terhadap Hasil

Latihan Renang Gaya Kupu-Kupu. Pasca Sarjana UNJ : Tidak Diterbitkan.

National Research Council. (2000). Inquiry and the national science education

standards, a guide for teaching and learning. Washington, D.C. National

Academy Press.

Nurhasan. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung :FPOK-UPI

Oslin dkk. (1998). The Game Performance Assessment Instrument (GPAI):Development and Preliminary Validation. Journal of Teaching in

Physical Education: Vol 17 (231-243)

Pachta, Maria. (2007). Motor Skills and Concepts Acquisition and Retention: a Comparison between Two Styles Teaching. International Journal of Sports

Science Volume III (37-47). ISSN :1885-3137.

Priya, N. (2011). Isu, Tantangan dan Masa Depan Pendidikan Jasmani dan Olahraga.Jurnal Ilmiah SPIRIT ISSN :Vol. 11 No.2 : 1411-8319.

Rink, E J. (1993). Teaching Physical Education for Learning (Secon Edition). USA: Mosbi Years Book.

Rovegno, dkk. (2003). Accomplished Teachers’ Pedagogical Content Knowledge of

Teaching Dribbling to Third Grade Children. Journal of Teaching in Physical

Education: Human kinetics Publishers, inc Vol 22 (426-449).

Ruggiero, V R. (2003). Beyond Feelings a Guide to Critical Thinking Eight Edition. New York: McGraw Hill.

Santrock, J W. (2010). Psikologi Pendidikan Edisi kedua. Jakarta: Kencana.

Schmidt, R A dan Wrisberg, CA. (2000). Motor Learning and Performance (Second

(26)

Mesa Rahmi Stephani, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subroto, T. (2001). Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga di Sekolah

Dasar : Sebuah Pendekatan Permainan Taktis, Jakarta : Dirjen Dikdasmen

bekerjasama dengan Ditjora Depdiknas.

Sugiyono. (2009) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV.Alfabeta

Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Bintang Warli Artika.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Vaida, M. (2002). Motor Learniing in the Physical Education and Sport Vision.Buletinul Universitates Petrol-Gaze: Vol. LXII No. 1B/2010.

Walkuski, J J. (2013). Critical Thinking in Physical Education.Teaching and

Learning, 18 (1), 83-92.

Wilson dkk. (2010). The Relative Effects and Equity of Inquiry-Based and

Commonplace Science Teaching on Students’ Knowledge, Reasoning, and

Argumentation.Journal of Research in Science Teaching: Vol 47. Bo 3. PP

276-201.

Winkel, W S. (1999). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo.

Yildirim, Ahmet. (2003). Analysis of Academic Learning Time in Physical Education

Classes of Prospective and Inservice Teachers. Thesis Master: tersedia

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dikarenakan hasil penelitian telah memenuhi tiga aspek dari empat aspek efektifitas dimana hasil belajar siswa sudah tuntas, kemampuan guru mengelola pembelajaran

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectually (SAVI) Berbasis

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan kolaborasi pendekatan SAVI ( Somatic Auditory Visualization Intellectuality ) dan pendekatan

Manusia berhakekat sebagai makhluk sosial, maka kelompok berperan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain yang memiliki kesamaan latar

Kesibukan sehari-hari sering membuat kita merasa penat dan bosan// Untuk menghilangkan rasa penat / kita dapat melakukan refreshing ke suatu tempat wisata// Apabila anda juga

Sistem komputer yang interaktif yang membantu pembuat keputusan dalam menggunakan & memanfaatkan data & model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur..

Secara umum, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah (MBS) dapat diartikan sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan

the writer analyzed was Walt Disney tale entitled