• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PETA CERITA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS X.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE PETA CERITA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS X."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE PETA CERITA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS X

(PENELITIAN EKSPERIMEN KUASI PADA SISWA SMA NEGERI 12 BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014)

Skripsi

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Triani Puspitasari NIM 1005911

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PENERAPAN METODE PETA CERITA DALAM PEMBELAJARAN

MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS X

(Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Siswa SMA Negeri 12 Bandung Tahun

Ajaran 2013/2014)

Oleh Triani Puspitasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Triani Puspitasari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENERAN METODE PETA CERITA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS X (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa SMA Negeri 12 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)” ini beserta seluruh isinya adalah benar -benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2014 Yang membuat pernyataan,

(5)

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah Swt. Selawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Saw. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “PENERAPAN METODE PETA CERITA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA

SISWA KELAS X (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa SMA Negeri 12 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)” disusun guna memenuhi sebagian syarat untuk untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Skripsi ini lebih terfokus pada pembelajaran membaca, membaca merupakan proses untuk memperoleh pesan atau informasi. Oleh karena itu, kemampuan dalam membaca perlu ditingkatkan. Dalam pemebelajaran membaca diperlukan ketepatan sebuah metode membaca. Metode peta cerita sangat berguna untuk membiasakan siswa menentukan inti atau makna dalam sebuah bacaan.

Skripsi ini disusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis telah berupaya secara maksimal dalam menyempurnakan skripsi ini. Namun, tidak tertutup kemungkinan masih terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar lebih baik di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat positif bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan Bahasa Indonesia.

(6)

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan rasa syukur yang tiada terkira ke hadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dr. Dadang S. Anshori, M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia FPBS UPI;

2. Dr. Hj. Yeti Mulyati, M.Pd selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta kesabarannya membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini tepat pada watunya; 3. Rosita Rahma, M.Pd selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu,

tenaga, dan pikiran serta kesabarannya membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini tepat pada watunya;

4. Kepala Sekolah SMA Negeri 12 Bandung yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian;

5. Nisa Alrochmah, M.Pd selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA Negeri 12 Bandung yang telah memberikan waktu dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian, serta bimbingan dan masukan bagi penulis dalam pelaksanaan penelitian, juga kepada semua pihak SMA Negeri 12 Bandung yang telah membantu penulis agar penelitian berjalan lancar;

6. siswa SMA Negeri 12 Bandung khusunya X MIA 5 dan X MIA 6 yang telah menerima penulis dengan senang hati;

7. kedua orang tua yang sangat luar biasa bagi penulis, yang selalu mendoakan, memberi, dan memotivasi penulis agar tetap semangat dan berusaha, juga kepada semua keluarga penulis yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang yang tiada berhenti;dan

8. pihak terkait yang ikut membantu dalam terselesaikannya skripsi ini.

(7)

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN METODE PETA CERITA DALAM PEMBELAJARAN

MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS X

(Penelitian Eksperimen Kuasi pada SMA Negeri 12 Bandung Tahun Ajaran

2013/2014)

Triani Puspitasari (1005911)

Skripsi ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan membaca pemahaman yang berada di kalangan siswa. salah satu bahan bacaan kelas X pada kurikulum 2013 adalah dengan memahami isi bacaan pada bacaan tersebut. Peneliti menerapkan metode peta cerita dalam pembelajaran membaca pemahaman. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi, sehingga menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam penelitian ini mempunyai tiga rumusan masalah yaitu (1) Bagaimana kemampuan membaca pemahaman siswa pada kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan teknik peta cerita ? (2) Bagaimana kemampuan membaca pemahaman siswa pada kelas kontrol sebelum dan setelah siswa menggunakan teknik yang diberikan guru ? (3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan membaca pemahaman siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa dengan metode peta cerita dan metode yang diberikan guru serta untuk mengetahui perbedaan kemampuan membaca pemahaman siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kemampuan siswa dalam membaca pemahaman tergolong rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas yang tidak mencapai KKM. Nilai rata-rata awal siswa kelas eksperimen 55,57 sedangkan pada kelas kontrol 59,66. Setelah kelas kelas eksperimen diberikan perlakuan pada pembelajaran membaca berupa metode peta cerita, nilai rata-rata kelas eksperimen meningkat menjadi 67,12 sedangkan kelas kontrol yang menggunakan metode diskusi menjadi 52,97. Berdasarkan pengolahan data dengan uji t diperoleh nilai signifikan thitung (2,048) dan ttabel (1,995) pada taraf kepercayaan 95% dengan dk 68.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Ha diterima, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan metode peta cerita yang digunakan dalam pembelajaran membaca.

(8)

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GRAFIK...viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II METODE PETA CERITA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN A. Metode Membaca Peta Cerita ... 6

1. Ihwal Metode Peta Cerita... 6

2. Pengertian Metode Peta Cerita...7

3. Prinsi-prinsip Metode Peta Cerita...8

4. Langkah-langkah Pembelajaran Membaca dengan Menggunakan Metode Peta Cerita ... 8

5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Peta Cerita ... 9

B. Pembelajaran Membaca Pemahaman 1. Ihwal Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 10

2. Pengertian Membaca Pemahaman ... 12

3. Tujuan Membaca Pemahaman ... 13

4. Macam-macam Membaca Pemahaman ... 14

5. Penilaian Membaca Pemahaman...16

C. Penelitian Terkait...16

(9)

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Hipotesis ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 20

B. Populasi dan Sampel ... 21

C. Definisi Operasional ... 22

D. Teknik Pengumpulan Data ... 22

E. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Perlakuan ... 23

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 28

F. Uji Instrumen ... 30

G. Teknik Pengolahan Data ... 38

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Kemampuan Membaca Pemahaman Kelas Eksperimen .. 34

2. Deskripsi Kemampuan Membaca Pemahaman Kelas Kontrol...45

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data 1. Uji Normalitas Data ... 49

2. Uji Homogenitas Data... 60

C. Pembuktian Hipotesis ... 61

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

LAMPIRAN

(10)

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian... 21

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes ... 29

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 31

Tabel 3.4 Validitas Butiran Soal ... 31

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Reliabilitas ... 33

Tabel 3.6 Interpretasi Indeks Tingkat Kesukaran Soal ... 34

Tabel 3.7 Tingkat Kesukaran Butiran Soal ... 34

Tabel 3.8 Indeks Daya Pembeda ... 36

Tabel 3.9 Daya Pembeda Butiran Soal ... 36

Tabel 4.1 Nilai Pretes Kelas Ekperimen ... 41

Tabel 4.2 Rekapitulasi Perolehan Pretes Kelas Eksperimen ... 42

Tabel 4.3 Nilai Postes Kelas Eksperimen ... 43

Tabel 4.4 Rekapitulasi Perolehan Postes Kelas Eksperimen ... 45

Tabel 4.5 Nilai Pretes Kelas Kontrol ... 45

Tabel 4.6 Rekapitulasi Perolehan Kelas Kontrol ... 47

Tabel 4.7 Nilai Postes Kelas Kontrol ... 47

Tabel 4.8 Rekapitulasi Perolehan Postes Kelas Kontrol ... 49

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Data Pretes Kelas Ekperimen ... 50

Tabel 4.10 Nilai Distribusi Frekuensi Normalitas Chi Kuadrat Pretes Kelas Eksperimen ... 51

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Data Pretes Kelas Kontrol ... 53

Tabel 4.12 Nilai Distribusi Frekuensi Normalitas Chi Kuadrat Pretes Kelas Kontrol ... 54

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Data Postes Kelas Eksperimen ... 55

Tabel 4.14 Nilai Distribusi Frekuensi Normalitas Chi Kuadrat Postes Kelas Eksperimen ... 56

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Data Postes Kelas Kontrol ... 58

Tabel 4.16 Nilai Distribusi Frekuensi Normalitas Chi Kuadrat Postes Kelas Kontrol ... 59

(11)

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

(12)

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE PETA CERITA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS X

(Penelitian Eksperimen Kuasi pada SMA Negeri 12 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Triani Puspitasari

1005911

puspitasaritria@gmail.com

Universita Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Skripsi ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan membaca pemahaman yang berada di kalangan siswa. Salah satu bahan bacaan kelas X pada kurikulum 2013 adalah dengan memahami isi bacaan pada bacaan tersebut. Peneliti menerapkan metode peta cerita dalam pembelajaran membaca pemahaman. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi, sehingga menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam penelitian ini mempunyai tiga rumusan masalah yaitu (1) Bagaimana kemampuan membaca pemahaman siswa pada kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan teknik peta cerita ? (2) Bagaimana kemampuan membaca pemahaman siswa pada kelas kontrol sebelum dan setelah siswa menggunakan teknik yang diberikan guru ? (3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan membaca pemahaman siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa dengan metode peta cerita dan metode yang diberikan guru serta untuk mengetahui perbedaan kemampuan membaca pemahaman siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kemampuan siswa dalam membaca pemahaman tergolong rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas yang tidak mencapai KKM. Nilai rata-rata awal siswa kelas eksperimen 55,57 sedangkan pada kelas kontrol 59,66. Setelah kelas kelas eksperimen diberikan perlakuan pada pembelajaran membaca berupa metode peta cerita, nilai rata-rata kelas eksperimen meningkat menjadi 67,12 sedangkan kelas kontrol yang menggunakan metode diskusi menjadi 52,97. Berdasarkan pengolahan data dengan uji t diperoleh nilai signifikan thitung (2,048) dan ttabel

(1,995) pada taraf kepercayaan 95% dengan dk 68. Hal tersebut menunjukkan bahwa Ha diterima, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan metode peta cerita yang digunakan dalam pembelajaran membaca.

(13)

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Background this skripsi is lack of skill reading comprehension at students. One of reading material x class at 2013 curriculum with to understand the content of that reading. Researcher use story mapping method in teaching reading comprehension. This research is kuasi eksperiment with eksperiment class and control class. This research has three formulation of the problem is: (1) How skill reading comprehension students before and after use story mapping method?, (2) How skill reading comprehension students at control class before and after students use his method is given by the teacher, (3) What significant different at students skill in teach reading comprehension of eksperiment class and control class. The goal this research for to know skill reading comprehension between control class and eksperiment class. Skill students in reading comprehension is relatively low. This fact can see value average class canot to KKM. First average eksperiment class 55,57 and in control class is 59,66. After eksperimen class is given story mapping method at reading learn, so velue average eksperiment class increase 67,12 whereas control class is use discus method has 52,97. Based on the processing of data by t tes is result significant velue tcompute(2,048) and

ttabel(1,995) on confident value 95% with dk 68. It show that Ha can be received,

contained different is significant between before and after story mapping method is used in read learning.

(14)

1

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Dalam suatu kehidupan, manusia perlu mengetahui beberapa informasi yang ada di dunia. Sebuah informasi itu sangat penting bagi kehidupan maka kita perlu mengetahui bagaimana keadaan yang berada di luar lingkup kita. Seperti pada pernyataan di atas bahwa dalam mengetahui sebuah informasi tidak hanya dengan menyimak tetapi dengan membaca. Membaca salah satu kunci bagaimana mengetahui sebuah informasi.

Membaca sangat penting diperlukan untuk memperoleh informasi. Akan tetapi, pada kenyataannya sebagian orang sangat malas dengan membaca. Apalagi di kalangan siswa, membaca adalah hal yang sangat membosankan. Padahal dengan membaca, siswa dapat mengetahui berbagai informasi.

Kenyataan juga menunjukkan bahwa pada buku mata pelajaran bahasa Indonesia hampir sebagian besar di dalamnya terdapat sebuah bacaan yang harus dipahami oleh siswa seperti membaca cerpen, puisi, eksposisi, resensi, drama dan sebagainya. Dengan adanya bacaan tersebut, terbukti bahwa keterampilan yang dominan dalam pembelajaran adalah keterampilan membaca. Oleh karena itu, siswa dituntut agar dapat memahami isi dari suatu bacaan. Apabila siswa tidak dapat memahami isi dalam bacaan mustahil siswa dapat mengerti pada bacaan tersebut. Maka dari itu guru dituntut agar dapat membuat siswa paham mengenai isi dari suatu bacaan.

(15)

2

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode atau cara yang tepat untuk memahami suatu bacaan. Kurangnya koleksi-koleksi bahan bacaan sebagai salah satu faktor kurangnya minat baca atau kurangnya termotivasi dalam membaca suatu bacaan sehingga siswa malas dalam membaca. Sejalan dengan itu, penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hartanti (2008) menyatakan bahwa faktor yang paling mempengaruhi rendahnya kebiasaan membaca siswa adalah kurangnya motivasi dalam diri siswa dan lingkungannya.

Berdasarkan pemaparan di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa tingkat keterbacaan siswa masih sangat rendah dan mungkin metode yang digunakan masih kurang bervariatif sehingga tidak dapat merangsang minat baca terhadap siswa. Padahal dalam memahami suatu bacaan itu sangat penting. Selain itu juga motivasi dalam diri siswa yang sangat rendah dan media yang digunakan oleh para pengajar yang masih kurang, maka dari itu siswa kurang tertarik dan kurang minat dalam membaca

Permasalahan tersebut yang membuat peneliti menjadi tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai membaca. Agar setiap aktivitas dalam membaca dapat berjalan efektif dan efisien maka diperlukan sebuah teknik untuk menunjang keterbacaan siswa. Maka dari itu peneliti mencoba menerapkan sebuah teknik membaca yaitu teknik peta cerita untuk mengatasi permasalahan yang terdapat pada kalangan siswa. Metode ini memberikan strategi dengan diawali penggambaran secara umum tentang bahan yang dipelajari, sehingga siswa mampu menggambarkan inti dan dapat memahami inti dari bacaan tersebut. Teknik ini bersifat praktis dan dapat diaplikasikan dalam berbagai pendekatan pembelajaran. Dengan penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah teknik peta cerita dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami suatu bacaan atau tidak.

(16)

3

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa Sekolah Dasar” dinyatakan bahwa hanya dilakukan pada sekolah dasar dan dilakukan pada mata pelajaran bahasa Inggris sedangkan dalam penelitian ini peneliti melakukan pada jenjang sekolah menengah atas dan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Selain itu juga, penelitian yang dilakukan oleh Taufik (2012) yang berjudul “The Influence of Using Story Mapping on The Students Reading Comprehension (An Experimental Study at The Eighth Grade of SMP PUI Kawalu Tasikmalaya)” dan Anjani (2010) yang berjudul Teaching Reading Comprehension Through Story Mapping ( A Pre-experimental Study at Second Year Students of MTS Khazanah Kebajikan Pamulang” dalam penelitian keduanya mengenai pembelajaran membaca pemahaman dengan metode peta cerita sama dengan yang dilakukan oleh peneliti mengenai membaca pemahaman hanya saja jenjang yang digunakan berbeda jika penelitian sebelumnya dilakukan pada tingkat SMP dan pada pelajaran bahasa Inggris sedangkan peneliti melakukan penelitian pada tingkat SMA dan pada pelajaran bahasa Indonesia.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan yang telah disampaikan dalam latar belakang masalah penulis melakukan identifikasi masalah di antaranya adalah:

1) siswa tidak senang dengan membaca atau kurangnya minat dalam membaca;

2) motivasi membaca yang kurang pada saat dihadapkan dengan suatu bacaan;

3) metode dan media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran membaca cenderung monoton tidak bervariatif sehingga dianggap membosankan; dan

(17)

4

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1) Bagaimana kemampuan membaca pemahaman siswa pada kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan metode peta cerita ? 2) Bagaimana kemampuan membaca pemahaman siswa pada kelas kontrol

sebelum dan setelah siswa menggunakan metode yang diberikan guru ? 3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan membaca

pemahaman siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ?

D. Tujuan Penelitian

Pada umumnya, penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif metode pembelajaran membaca yang akan membantu siswa memahami bacaanya. Namun secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal berikut yaitu:

1) kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan metode peta cerita,

2) kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan metode yang diberikan guru,

3) kemampuan membaca pemahaman siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat juga beberapa manfaat sebagai berikut. 1) Bagi siswa

(18)

5

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membaca yang menyenangkan, gembira dan ikhlas. Untuk menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam hal membaca.

2) Bagi guru

Guru dapat menambah referensi dan pengetahuan guru terhadap metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran membaca.

3) Bagi peneliti

(19)

20

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, karena penelitian ini hanya akan mengujikan suatu teori yaitu teori metode dalam pembelajaran membaca. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu. Dikatakan eksperimen semu karena dalam penelitian ini hanya mengujikan suatu metode yang digunakan dalam penelitian dan untuk mengetahui kefektifan atau keberhasilan dalam metode. Penelitian ini berhubungan dengan pembelajaran bahasa Indonesia, dalam pembelajaran bahasa Indonesia tidaklah realistis dan untuk membatasi rancangan penelitian hanya dengan rancangan kebenaran eksperimental karena dihadapkan dengan alasan persoalan yang sangat rumit seperti dalam pembelajaran bahasa dan sikap bahasa. Kondisi lingkungan atau kondisi dari luar juga dapat memengaruhi hasil penelitian karena tidak dapat dikendalikan oleh peneliti sehingga hasil penelitian tidaklah murni. Eksperimen semu digunkan untuk mengukur pengaruh terhadap sesuatu atau beberapa variabel terhadap variabel lain.

(20)

21

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Kelompok Prates Perlakuan pascates

E O1 X O2

K O3 Y O4

(Arikunto,2010:125) Keterangan :

O1 : tes awal yang dilakukan pada kelas eksperimen

O2 : tes akhit yang dilakukan pada kelas eksperimen

O3 : tes awal yang dilakukan pada kelas kontrol

O4 : tes akhir yang dilakukan pada kelas kontrol

X : perlakuan di kelas eksperimen Y : perlakuan di kelas kontrol

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMAN 12 Bandung tahun ajaran 2013/2014. Alasan dipilihnya sekolah ini sebagai sasaran penelitian adalah karena sekolah ini tempat peneliti melakukan PPL sehingga peneliti dapat mengoptimalkan dalam kemampuan mengajar dan penguasaan materi ajar yang dimiliki peneliti.

(21)

22

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas X IPS 1, X IPS 2, X IPS 3, X IPA 1, X IPA 2, X IPA 3, X IPA 4, dan X IPA 5. Kelas XII sebanyak 8 kelas yang terdiri atas kelas XII IPS 1, XII IPS 2, XII IPS 3, XII IPA 1, XII IPA 2, XII IPA 3, XII IPA 4, dan XII IPA 5.

2. Sampel Penelitian

Setelah ditetapkannya populasi penelitian, peneliti harus menetapkan sampel penelitian yang akan diteliti. Pada penelitian ini peneliti hanya mengambil sampel penelitian dua kelas yaitu kelas X MIA 5 DAN X MIA 6 dengan jumlah kelas di setiap masing-masing kelas adalah 38 orang. Akan tetapi, karena ada sebagian siswa yang tidak mengikuti prates, perlakuan dan pascates maka jumlah siswa yang dijadikan sampel penelitian berjumlah 35 orang. Alasan dipilihnya kelas ini karena pada saat peneliti melakukan PPL di sekolah tersebut peneliti hanya mengajar di dua kelas yaitu kelas X MIA 5 dan X MIA 6 maka dari itu peneliti pada saat melakukan mengajar di kelas tersebut peneliti juga melakukan penelitian di kelas tersebut.

C. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan salah tafsir, maka peneliti membuat definisi operasional sebagai berikut.

1. Metode peta cerita adalah suatu metode membaca untuk bacaan narasi yang digunakan dengan cara membuat sebuah bagan.

2. Membaca pemahaman merupakan proses seorang pembaca dapat menguasai makna atau inti dalam bacaan tersebut.

D. Teknik Pengumpulan Data

(22)

23

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data adalah instrumen tes dan instrumen perlakuan. Intrumen perlakuan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggunakan metode peta cerita. Instrumen pengumpulan data berupa tes objektif.

1. Instrumen Perlakuan

a. Rasional

Metode ini berorientasi pada metode peta cerita. Metode peta cerita yaitu menghadirkan sebuah ide pokok untuk memahami bagian penting dalam bacaan narasi. Tujuan metode ini adalah untuk mudah dalam mengingat, menambah pemahaman dan dapat mengorganisasikan cerita tersebut.

Siswa dituntut untuk memahami bacaan tersebut dengan menggunakan sebuah bagan. Adapun setelah siswa menemukan ide pokok yang dimasukkan ke dalam sebuah bagan, siswa berdiskusi dengan teman agar mengetahui kekurangan pada saat mengerjakan. Metode ini lebih kepada proses dan juga hasil yang diperoleh siswa.

Selain itu, teori belajar dan mengajar yang digunakan lebih berorientasi pada penggunaan membaca pemahaman. Seperti yang dikemukakan oleh Rubin (1982:106 Somadayo), membaca pemahaman adalah proses intelektual yang kompleks yang mencakup dua kemampuan utama yaitu penguasaan makna kata dan kemampuan berpikir.

b. Tujuan

(23)

24

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Skenario Pembelajaran

Perlakuan dilaksanakan selama 240 menit atau 3x pertemuan. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah mengidentifikasi dalam suatu teks dengan metode peta cerita. Berikut rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 12 Bandung Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas/Semester : X/II (Genap)

Alokasi Waktu : 2x45 Menit (3x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

(24)

25

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1. Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakan-nnya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa.

2. Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli,responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat anekdot mengenai permasalahan sosial, ingkungan, dan kebijakan publik.

C. Indiktor

Menggunakan kohesi taksonomi (superordinasi dan komposisi) dan kalimat simpleks dan kompleks dalam mendeskripsikan sebuah karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna

D. Tujuan pembelajaran

Dengan kegiatan ini pada saat pembelajaran berlangsung siswa lebih mudah dalam memahami suatu bacaan narasi. Dengan materi pokok bacaan mengenai cerita pendek yang menuntu siswa lebih bertanggung jawab dan terlibat aktif pada saat pembelajarang berlangsung. Selain itu juga, agar siswa lebih tertarik dan lebih termotivasi dalam membaca dan berpendapat bahwa membaca itu menyenangkan tidak selalu membosankan.

E. Materi Pembelajaran

(25)

26

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Metode peta cerita

G. Media Pembelajaran 1. Teks Eksposisi 2. Contoh peta cerita

H. Sumber Belajar

I. Langkah-langkah Pembelajaran

No Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu 1 Prapembelajaran 1. Melakukan doa secara bersama (bila

pada jam pertama)

2. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya

3. Peserta didik menerima informasi kompetensi materi, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan

10 Menit

Pertemuan ke 1 2 Pemberian

Contoh Bagan

a. Mengamati

1. Peserta didik diarahkan untuk memahami mengenai hal yang diterangkan oleh guru tentang peta cerita

b. Menanya

1. Peserta didik diberi kesempatan menanyakan hal-hal yang kurang jelas seputar peta cerita

60 Menit

3 Mencatat Hal Pokok Untuk Mengisi Bagan

c. Menalar dan mencoba

1. Siswa diberikan sebuah cerita yang berjudul “Memelihara Ikan” dan mencoba membaca dan memahami cerita tersebut

(26)

27

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4 Pendiskusian

Hasil Pengerjaan

3. Siswa mencoba berdiskusi bersama mengenai cerita yang telah diberikan Pertemuan ke 2

2 Pemberian Contoh Bagan

a. Mengamati

1. Peserta didik diarahkan untuk memahami mengenai hal yang diterangkan oleh guru tentang peta cerita

b. Menanya

1. Peserta didik diberi kesempatan menanyakan hal-hal yang kurang jelas seputar peta cerita

3 Mencatat Hal Pokok Untuk Mengisi Bagan

c. Menalar dan mencoba

1. Siswa diberikan sebuah cerita yang berjudul “Globalisasi” dan mencoba membaca dan memahami cerita tersebut

2. Siswa mencoba menjelaskan cerita tersebut dengan bahasa sendiri

4 Pendiskusian Hasil Pengerjaan

3. siswa mencoba berdiskusi bersama mengenai cerita yang telah diberikan Pertemuan ke 3

2 Pemberian Contoh Bagan

a. Mengamati

1. Peserta didik diarahkan untuk memahami mengenai hal yang diterangkan oleh guru tentang peta cerita

b. Menanya

1. Peserta didik diberi kesempatan menanyakan hal-hal yang kurang jelas seputar peta cerita

3 Mencatat Hal Pokok Untuk Mengisi Bagan

c. Menalar dan mencoba

1. Siswa diberikan sebuah cerita yang

berjudul “Manfaat Kegiatan

Ekstrakulikuler” dan mencoba

membaca dan memahami cerita tersebut

(27)

28

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tersebut dengan bahasa sendiri 4 Pendiskusian

Hasil Pengerjaan

3. Siswa mencoba berdiskusi bersama mengenai cerita yang telah diberikan

d. Jejaring

1. Dengan tanya jawab guru mengarahkan peserta didik pada kesimpulan

2. Peserta didik diminta

menyimpulkan

3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan agar peserta didik selalu belajar.

20 Menit

J. Penilaian

1. Teknik penilaian : pengamatan dan tes tertulis 2. Prosedur penilaian

1. Penilaian sikap

No. Aspek yang Dinilai Teknik Penilaian

Waktu Penilaian

Instrumen

Penilaian Ket.

1. Religius Pengamatan Selama

pembelajaran dan saat diskusi

Lembar Pengamatan 2. Tanggung Jawab

3. Peduli 4. Responsif 5. Santun

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Instrumen Tes

(28)

29

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Kisi-kisi Soal Membaca

Sekolah : SMAN 12 Bandung

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/II (genap)

Kisi-kisi Soal Prates

No Materi Ujian Aspek Soal

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7

1 ”Heartbleed" Perlambat Kerja

Internet

11,14 6,12 2,9, 13,15

1,7 8 3,4, 10

5

2 Cara Pencegahan Osteoprosis 7,13 3,6, 14

1,9 12,15 11,2 5,8, 10

4

3

25 April, Nokia Resmi Milik Microsoft

4,13, 15

5,7 6,12 1,9 8 2,3, 11

10,14

Jumlah 7 7 8 6 4 9 4

Jumlah Soal 45

Kisi-kisi Soal Pascates

No Materi Ujian Aspek Soal

(29)

30

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Observatorium Bosscha 90

Tahun

5,7, 12,14

6,11 13,15 1,9 8 2,3, 4

10

2 Sambut Tamu dengan Cara Sempurna

2,11, 12,14

7,9 13,15 3,8 10 4,5,6 1

3 Edisi Cincin Api Bahasa Inggris Sudah Bisa Diunduh

3,8, 13,15

6,9 12,14 4,10 5 1,7, 11

2

Jumlah 12 6 6 6 3 9 3

Jumlah Soal 45

Keterangan :

K1 : Pertanyaan Ingatan K2 : Pertanyaan Terjemahan K3 : Pertanyaan Tafsiran K4 : Pertanyaan Terapan K5 : Pertanyaan Rincian

K6 : Pertanyaan Sintesis/Simpulan K7 : Pertanyaan Evaluasi/Nilaian

F. Uji Instrumen

Sebelum tes diujikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, tes terlebih dahulu diujikan kepada kelas lain untuk mengukur tingkat validitas dan realibilitas. Uji validitas untuk mengukur ketepatan suatu instrumen sedangkan realibilitas untuk mengukur keajekkan suatu instrumen, dikatakan ajek apabila hasil instrumen relatif sama walaupun berbeda dalam waktu dan tempat.

(30)

31

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Akdon, 2007:86) Keterangan:

r :koefisien korelasi n :peserta tes

X :nilai rata-rata harian siswa Y :nilai hasil uji coba tes

[image:30.595.182.443.348.514.2]

Hasil koefisien korelasi diinterpretasikan ke dalam tabel berikut.

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,200 Sangat rendah

0,200 – 0,400 Rendah

0,400 – 0,600 Cukup

0,600 – 0,800 Tinggi

0,800 – 1,00 Sangat tinggi

(Akdon, 2007:87) Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan anates v4 diperoleh koefisien korelasi keseluruhan soal adalah 0,62. Hal tersebut menunjukkan bahwa butir soal secara keseluruhan memiliki validitas tinggi sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Validitas untuk setiap butir soal adalah sebagai beikut.

Tabel 3.4 Validitas Butir Soal

No. Soal Koefisien Validitas Kriteria Validitas

[image:30.595.165.463.654.719.2]
(31)

32

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 0,262 Rendah

3 0,476 Cukup

4 0,175 Sangat Rendah

5 0,253 Rendah

6 0,136 Sangat Rendah

7 0,386 Rendah

8 0,404 Cukup

9 0,501 Cukup

10 0,478 Cukup

11 0,171 Sangat Rendah

12 0,370 Rendah

13 0,426 Cukup

14 0,601 Tinggi

15 0,206 Rendah

16 0,338 Rendah

17 0,426 Cukup

18 0,396 Rendah

19 0,495 Cukup

(32)

33

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

21 0,430 Cukup

22 0,105 Sangat Rendah

23 0,457 Cukup

24 0,366 Rendah

25 0,410 Cukup

26 0,366 Rendah

27 0,175 Sangat Rendah

28 0,182 Sangat Rendah

29 0,463 Cukup

30 0,727 Tinggi

2. Uji reabilitas menggunakan rumus sebagai berikut.

(Suherman, 1990:194) Keterangan:

r11 :koefisien reliabilitas

n :banyak butir soal

∑si2 :jumlah varian nilai tiap item

st2 :varian nilai total

[image:32.595.165.459.111.431.2] [image:32.595.180.444.658.733.2]

Hasil koefisien reliabilitas diinterpretasikan ke dalam tabel berikut.

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Reliabilitas

Interval Koefisien

Reliabilitas Kriteria

(33)

34

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah

0,40 < r11 ≤ 0,60 Sedang

0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi

0,80 < r11 ≤ 1,00 Sangat tinggi

(Suherman, 1990:194) Berdasarkan perhitungan menggunakan anates v4 diperoleh realibilitas 0,76 ini berarti bahwa butir soal secara keseluruhan memiliki realibilitas tinggi.

3. Mengukur tingkat kesukaran setiap soal dengan rumus:

(Suherman, 1990:213) Keterangan:

IK :indeks kesukaran :rata-rata

[image:33.595.183.473.111.225.2]

SMI :skor maksimal ideal

Tabel 3.6 Interpretasi Indeks Tingkat Kesukaran Soal Indeks Tingkat Kesulitan Soal

IK = 0,00 Terlalu sukar

0,00 < IK ≤ 0,30 Sukar

0,30 < IK ≤ 0,70 Sedang

0,70 < IK ≤ 1,00 Mudah

IK = 1,00 Terlalu mudah

(Suherman, 1990:213) Berdasarkan perhitungan menggunakan secara manual tingkat kesukaran setiap butir soal sebagai berikut.

[image:33.595.177.448.469.651.2]
(34)

35

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No. Soal Tingkat Kesukaran

1 Mudah

2 Sedang

3 Sedang

4 Sedang

5 Sedang

6 Mudah

7 Sedang

8 Mudah

9 Mudah

10 Sukar

11 Sedang

12 Sukar

13 Sedang

14 Sedang

15 Sedang

16 Sedang

17 Sedang

(35)

36

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

19 Mudah

20 Sukar

21 Sedang

22 Sedang

23 Sedang

24 Sedang

25 Sedang

26 Sedang

27 Sukar

28 Mudah

29 Sedang

30 Sedang

4. Megukur daya pembeda setiap soal dengan rumus:

(Suherman, 1990:202) Keterangan:

DP :daya pembeda

:rata-rata siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar :rata-rata siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar

[image:35.595.214.409.106.491.2]

SMI: skor maksimal ideal

(36)

37

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DP ≤ 0,00 Sangat jelek

0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek

0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup

0,40 < DP ≤ 0,70 Baik

0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat baik

[image:36.595.164.470.221.699.2]

(Suherman, 1990:202)

Tabel 3.9 Daya Pembeda Butir Soal

No. Soal Koefisien Daya Pembeda

Kriteria Daya Pembeda

1 0,62 Baik

2 0,50 Baik

3 0,12 Jelek

4 0,50 Baik

5 0,50 Baik

6 0,25 Cukup

7 0,87 Sangat Baik

8 0,25 Cukup

9 0,28 Cukup

10 0,39 Cukup

(37)

38

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12 0,43 Baik

13 0,75 Sangat Baik

14 0,25 Cukup

15 0,37 Cukup

16 0,75 Sangat Baik

17 0,12 Jelek

18 0,25 Cukup

19 0,37 Cukup

20 0,87 Sangat Baik

21 0,37 Cukup

22 0,50 Baik

23 0,37 Cukup

24 0,62 Baik

25 0,50 Baik

26 0,50 Baik

27 0,12 Jelek

28 0,12 Jelek

29 0,87 Sangat Baik

(38)

39

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Pengolahan Data

Analisis data kuantitatif menggunakan rumus-rumus statistik. Pengolahan data penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.Menilai hasil tes, dengan nilai tertinggi hasil tes adalah 100. 2.Melakukan uji normalitas dengan rumus Kai Kuadrat (Chi Square).

Rumusnya adalah:

(Subana, 2000:124) Keterangan:

Oi :frekuensi yang diperoleh berdasarkan data

Ei :frekuensi yang diharapkan

3.Melakukan uji homogenitas

Data dikatakan homogen apabila Fhitung < Ftabel

4.Menghitung nilai thitung

(Akdon, 2007:87) Keterangan:

t :nilai thitung

r :nilai korelasi n :jumlah sampel

5. Mencari derajat kebebasan (dk), dengan rumus:

(Subana dkk, 2000:155) Keterangan;

dk :derajat kebebasan n1 :jumlah data prates

(39)

40

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(40)

73

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dengan seluruh tahapan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandung tahun ajaran 2013/2014, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Metode peta cerita dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman di kelas eksperimen pada siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandung. Ini terbukti dari hasil pretes dan postes yang dilakukan menujukkan adanya kenaikan nilai pada rata-rata nilai. Hal ini menunjukkan metode peta cerita efektif digunakan dalam membaca pemahaman. Karena dapat terlihat dari jumlah nilai rata-rata yang meningkat.

2. Kemampuan membaca pemahaman di kelas kontrol pada siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandung setelah peneliti melakukan prates dan postes menujukkan penurunan. Ini terlihat dari nilai rata-rata pretes dan postes yang menurun. Hal ini membuktikan bahwa membaca pemahaman siswa masih rendah dan metode yang digunakan tidak efektif dalam pembelajaran membaca pemahaman.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman pada kelas eksperimen dan kemampuan membaca pemahaman pada kelas kontrol. Hal tersebut terbukti dari hasil uji hipotesis yang dilakukan, sehingga diketahui thitung sebesar 2,048 dan t

ttabel sebesar 1,995, maka dapat dilihat bahwa thitung > ttabel. Hal tersebut

(41)

74

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan penelitian dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, ada beberapa saran yang penulis sampaikan, diantaranya sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, metode peta cerita efektif diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman, guru dapat memilih metode peta cerita ini sebagai alternatif dalam pembelajaran membaca karena dengan metode ini dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam membaca..

(42)

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Achmad Zainal. (2012). Metode Story Maps dalam Pembelajaran Bahasa. [online] tersedia di www.google.com

metode story maps dalam pembelajaran bahasa.html.

Akdon. (2007). Modul Aplikasi Statistika dalam Pendidikan. Bandung: Program Magister Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana UPI

Andini, Nunik. (2010). Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Teknik Belajar Berdasar-Aktivitas (BBA)

(Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas XI Semester II SMAN

23 Bandung Tahun Ajaran 2008/2009). Skripsi UPI: tidak

diterbitkan.

Anjani, Dawi. (2010). Teaching Reading Comprehension Through Story Mapping ( A Pre-Experimental Study at Second Year

Students of MTS Khazanah Kebajikan Pamulang. [online]

Tersedia di repository.uinjkt.ac.id.

Boyle, Joseph dan David Scanlon. (2009). Chapter 6. Leter Reading: Strategis and Techniqu. [online] Tersedia di books.google.co.id.Joseph boyle, david scanlon-2009 education. Coe, Zygouris dan Glass c. (2004). Story Mapping. [online] Tersedia

di http://forpd.ucf.edu/strategies/stratstoryM.html.

Hartanti, Tanti. (2008). Keefektifan Metode SQ3R dalam Pembelajaran Membaca Kritis Teks Editorial. Skripsi UPI :

tidak diterbitkan

Kurniawan, Ashadi. (2013). Improving Student’s Reading Comprehension on Narrative Text Through Story Mapping

(43)

Triani Puspitasari, 2014

Penerapan Metode Peta Cerita Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Somadayo, Samsu. (2011). Strategi dan Teknik Pemebelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Subana. (2005). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Subyantoro. (2011). Pengembangan Keterampilan Membaca Cepat. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suharsimi, Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rinela Cipta

Suherman, E. dan Kusuma, Y.S. (1990). Petunjuk Praktisuntuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung:

Wijayakusuma

Syamsuddin dan Damaianti, Vismaia S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Rosdakarya

Tarigan, H.G. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Taufik, Riki. (2012). The Influence of Using Story Mapping on The Students Reading Comprehension (An Experimental Study at

The Eighth Grade of SMP PUI Kawalu Tasikmalaya). [online]

Tersedia di journal.unsil.ac.id/jurnalunsil-3434-html.

Yuliani, Yani. (2013). Penggunaan Story Mapping dalam Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Meningkatkan Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa Sekolah Dasar. Skripsi UPI: tidak

Gambar

Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Membaca
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Reliabilitas
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Saat ini penggunaan PLC telah menggantikan piranti kontrol konvensional di industri karena kelebihan yang dimilikinya, diantaranya adalah fleksibel, deteksi dan koreksi kesalahan

Penelitian ini di lakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang menghadapi kegiatan akademik yang padat untuk mengetahui hubungan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif.. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat

Beban yang berlebihan pada diri seseorang yang tidak sesuai dengan. keadaan dan kemampuannya akan menjadikan orang ini kelebihan

(3) Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan dan Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Kepentingan Umum yang memiliki daerah usaha, dalam melakukan usaha penyediaan tenaga

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai perawatan pesawat udara, mesin pesawat udara, baling-baling pesawat terbang dan komponen- komponennya, serta sertifikat perusahaan perawatan

Data penelitian berjumlah 617 kata sulit dilengkapi dengan (a) perilaku mahasiswa mengidentifikasi makna kata sulit bahasa Arab dalam konteks, (b) satuan kebahasaan