P
ENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas I SDN 1 Cibodas Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Teguh Oscar Madya Putra 1003278
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
P
ENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas I SDN 1 Cibodas Kabupaten Bandung Barat)
Oleh
Teguh Oscar Madya Putra
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Fakultas
Ilmu Pendidikan
© Teguh Oscar Madya Putra 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GRAFIK ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Hipotesis Tindakan ... 6
F. Definisi Operasional ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. PAIKEM ... 7
B. Karakteristik Anak Sekolah Dasar ... 15
C. Hakikat Kemampuan Membaca Permulaan ... 16
1. Pengertian kemampuan... 16
2. Pengertian membaca... 17
3. Pengertian kemampuan membaca ... 19
4. Pengertian membaca permulaan ... 19
5. Tujuan membaca permulaan ... 23
6. Tahap-tahap membaca permulaan ... 24
7. Macam-macam membaca permulaan ... 25
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9. Pendekatan dalam pembelajaran bahasa Indonesia ... 28
D. Pembelajaran membaca permulaan dengan PAIKEM ... 29
E. Penelitian Terdahulu yang Relevan... 31
F. Kerangka Berfikir ... 32
BAB III METODE PENELITIAN... 35
A. Metode Penelitian ... 35
B. Desain Penelitian ... 36
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40
D. Sumber Data ... 40
E. Subjek Penelitian ... 41
F. Prosedur Penelitian ... 41
G. Instrumen Penelitian ... 45
H. Teknik pengumpulan Data... 54
I. Validitas Data ... 56
J. Analisis dan Interpretasi Data... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61
A. Deskripsi Awal Penelitian ... 61
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus ... 65
1. Deskripsi Siklus I... 65
2. Deskripsi Siklus II ... 83
3. Deskripsi Siklus IIII ... 102
C. Rekap Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Pada Semua Siklus ... 121
D. Pembahasan Hasil Penelitian... 125
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 128
A. Simpulan ... 126
B. Rekomendasi ... 130
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas I SDN 1 Cibodas Kabupaten Bandung Barat)
TEGUH OSCAR MADYA PUTRA 1003278
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan dilapangan tentang rendahnya kemampuan siswa kelas 1 SDN 1 Cibodas dalam membaca. Hal tersebut diakibatkan oleh pendekatan pembelajaran yang tidak melibatkan siswa secara aktif sehingga pembelajaran kurang menarik. Pembelajaran yang kurang menarik berdampak pada rendahnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca. Dan Kurangnya antusias siswa dalam membaca berdampak pada rendahnya kemampuan membaca siswa. Oleh karena itu, Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan dengan menerapkan pendekatan PAIKEM pada siswa kelas I SDN 1 cibodas kecamatan Lembang kabupaten Bandung barat. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini didesain dalam tiga siklus. Prosedur dalam setiap siklus mencakup tahap-tahap: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Metode dalam penelitian ini adalah kerja kelompok, diskusi dan pemberian tugas dengan mengoptimalkan berbagai media pembelajaran. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan LKS, lembar observasi, lembar wawancara,dokumentasi, serta arsip sekolah. Keefektifan tindakan pada setiap siklus diukur dari hasil observasi dan tes kemampuan membaca. Data hasil observasi dideskripsikan, diinterprestasikan, kemudian direfleksi untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. Sementara itu data hasil tes kemampuan membaca dianalisis dengan cara mendeskripsikan nilai tes antar siklus hingga hasilnya dapat mencapai batas tuntas sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 68 dan 75% siswa dinyatakan lulus atau tuntas. Penelitian tindakan kelas yang melibatkan 39 siswa ini dilakukan sebanyak tiga siklus. Nilai rata-rata kemampuan membaca permulaan pada kondisi awal adalah 67,7 dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 51,3%. Pada siklus I nilai rata-rata 70,3 dengan tingkat ketuntasan klasikal 58,9%. Pada siklus II, nilai rata-rata 73,9 tingkat ketuntasan klasikal 74,35%. Pada siklus III, nilai rata-rata 76,3 dengan tingkat ketuntasan klasikal 79,48%.
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
The Application of the PAIKEM approach to improve reading skills of students in class I SDN 1 Cibodas sub district of West Bandung Regency
Lembang.
The background research had designed by the real problems of low students ability grade 1 in SDN 1 Cibodas in reading. It is caused by a learning approach that does not involve students actively in the learning so that less attractive. The process learning was less attractive which low impact on student learning in the following enthusiastic reading. The lack of enthusiastic students in reading resulted in the low reading skills of students. Therefore, the class action research objectives to improve reading skills of the applying student PAIKEM approach on class I SDN 1 cibodas subdistrict of West Bandung Regency Lembang. In order to achieve these objectives, the research was designed in three cycles. Procedures in each cycle includes the stages: planning, implementation of measures action, observation and reflection.
The research method is a group work, discussions and the granting of duty by optimizing different media of instruction. Data collection techniques in the study using LKS, observation sheets, interview sheets, documentation, as well as an archive of the school.
The effectiveness of actions on each cycle is measured from the results of observation and reading abilities test. Observations data described, interpreted, and reflected to determine the corrective action on the next cycle. Meanwhile reading skills test results data were analyzed by means of describing the value of a test between cycles until the results can be reached with Passing grade Criteria (KKM) that is 68 % and 75% of students graduatie or completely pass.
Research class action was involving 39 of these students performed a total of three cycles. The average value of the ability to read the beginning of the initial conditions are passing to the level of classical 67.7 of 51.3%. cycle I on average 70.3 with passing level of classical 58,9%. In cycle II, the average value of passing level of classical 73,9 of 74,35%. Cycle III, the average value of passing grade to the level of classical 76,3 of 79,48%.
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai alat komunikasi, bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena hampir seluruh aktivitas manusia melibatkan bahasa. Melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dalam menyampaikan pendapat, ide / gagasan, perasaan serta informasi kepada orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Tarigan (2009: 4) yang menyatakan:
“bahasa merupakan alat komunikasi yang paling penting dalam kehidupan manusia, alat yang kita gunakan untuk bicara, memberikan pendapat dan menyampaikan perasaan baik itu rasa senang, haru, dan sebagainya.”
Selain itu kemampuan berbahasa merupakan kemampuan yang dimiliki oleh manusia sehingga manusia memungkinkan untuk berkembang. Tanpa bahasa tidak mungkin manusia dapat berpikir lanjut serta mencapai kemajuan dalam teknologi sebagaimana kemajuan teknologi sekarang ini.
Bagaimana jadinya jika kita tidak memiliki kemampuan berbahasa? Kita tidak dapat mengungkapkan pikiran, tidak dapat mengekspresikan perasaan, dan tidak dapat melaporkan fakta-fakta yang kita amati. Di pihak lain, kita tidak dapat memahami pikiran, perasaan, gagasan, fakta yang disampaikan oleh orang kepada kita.
Namun, kemampuan memperoleh bahasa bukanlah merupakan yang bersifat alamiah, seperti berkedip atau bernapas. Kemampuan tersebut tidak dibawa sejak lahir dan dikuasai dengan sendirinya, melainkan harus dipelajari. Saat anak mulai memasuki dunia sekolah, ia telah siap menerima informasi dalam bahasa yang dikuasainya, seperti bahasa daerah atau bahasa Indonesia. Oleh karnanya kedua bahasa tersebut dijadikan sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran sekolah dasar.
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
serta kemampuan berbahasa Indonesia. Untuk itu para guru harus membekali dirinya dengan kesadaran, sikap serta kemampuan berbahasa Indonesia yang mantap.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru dituntut mampu menciptakan situasi yang menumbuhkan kegairahan belajar dan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi secara profesional sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Permasalahan itu biasa terjadi pada kelas-kelas permulaan, sehingga guru harus memiliki pengetahuan tentang anak-anak, kesabaran, ketekunan, dan pengabdian yang dilandasi kasih sayang.
Didalam bahasa ada beberapa keterampilan yang harus dikuasai. keterampilan tersebut diantaranya yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Hal ini sejalan dengan pendapat Tarigan (2009: 2) yang menyatakan bahwa:
“Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan. Setiap guru pada umumnya atau guru bahasa pada khususnya harus benar-benar memahami bahwa tujuan akhir pengajaran bahasa ialah agar para siswa terampil berbahasa: terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis.”
Jika anak tidak segera menguasai kemampuan membaca, maka ia akan kesulitan untuk mempelajari bidang studi di kelas yang lebih tinggi. Oleh karena itu kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai bidang studi lainnya, sehingga anak harus belajar membaca agar ia dapat membaca untuk belajar (Lerner dalam Mulyono Abdulrrahman, 2003: 200).
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2014 dengan hasil diagnosis ditemukan beberapa kekurangan atau kelemahan diantaranya:
1. Siswa bersikap pasif
2. Pembelajaran sangat berpusat pada guru
3. Siswa terlihat kurang tertarik dalam kegiatan membaca 4. Siswa terlihat kurang serius
5. Siswa tidak percaya diri dan merasa takut dalam membaca
6. Media yang digunakan dalam kegiatan membaca masih kurang memadai 7. Siswa asyik bermain bersama temannya
8. Siswa susah disuruh maju untuk membaca kalimat, kata, atau huruf yang ada dipapan tulis
Selanjutnya dalam pembelajaran guru hanya memberi contoh membaca dan siswa disuruh menirukan. Sehingga bagi siswa yang belum dapat membaca hanya sekedar mengingat ucapan guru tanpa memperhatikan rangkaian huruf yang ada. Ketika siswa disuruh membaca secara bergantian maka sering terjadi apa yang diucapkan oleh siswa tidak sesuai dengan rangkaian huruf yang dibaca. Apa yang diucapkan kadang-kadang keliru dengan bacaan di atasnya atau di bawahnya. Guru dalam mengajar cenderung menggunakan pembelajaran konvensional, yaitu siswa menjadi objek pembelajaran, sehingga hasil pembelajaran yang diperoleh kurang maksimal. Pembelajaran konvensional yang dimaksud di sini adalah guru menuliskan sejumlah huruf, kemudian huruf-huruf tersebut di rangkai menjadi suku kata, kata-kata tersebut di rangkan menjadi kalimat sederhana dan selanjutnya siswa menirukan ucapan guru yang dengan demikian siswa menjadi pasif. Hal ini sesuai pendapat Wina Sanjaya (2007: 231) menyatakan bahwa :
“dalam pembelajaran konvensional siswa ditempatkan sebagai obyek belajar yang berperan sebagai penerima informasi secara pasif serta pembelajaran bersifat teoretis dan abstrak “
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan penelitian mengenai cara atau pendekatan atau model pembelajaran yang cocok agar kemampuan membaca pada siswa meningkat.
Beranjak dari latar belakang permasalahan diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “penerapan pendekatan PAIKEM untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SDN 1 Cibodas, kabupaten Bandung Barat
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah, “Bagaimanakah meningkatkan kemampuan membaca permulaan dengan menerapkan pendekatan PAIKEM pada siswa kelas I SDN 1 Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat?”
Untuk menjawab masalah tersebut, dibuat beberapa pertanyaan penelitian yang mengarahkan pada jawaban terhadap permasalahan utama penelitian itu. a. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran membaca permulaan dengan
menerapkan pendekatan PAIKEM pada siswa kelas I SDN 1 Cibodas? b. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan
menerapkan pendekatan PAIKEM pada siswa kelas I SDN 1 Cibodas? c. Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca permulaan dengan
menerapkan pendekatan PAIKEM siswa kelas I SDN 1 Cibodas?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran yang akan diwujudkan melalui kegiatan suatu penelitian. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk:
a. Mengetahui perencanaan pembelajaran membaca permulaan dengan menerapkan pendekatan PAIKEM pada siswa kelas I SDN 1 Cibodas. b. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan menerapkan
pendekatan PAIKEM pada siswa kelas I SDN 1 Cibodas
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat dalam dua kerangka berikut.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkaya khazanah keilmuan yang terkait dengan proses pembelajaran membaca permulaan secara efektif dengan menerapakan pendekatan PAIKEM.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dasarnya memiliki dua produk, yaitu: (1) pendekatan PAIKEM dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa; dan (2) data deskriptif tentang kemampuan membaca siswa pada sekolah yang menjadi tempat penelitian. Diharapkan kedua hal ini dapat bermanfaat pada beberapa konteks kepentingan berikut.
a. Bagi siswa, diharapkan hasil penelitian dapat menumbuhkan keaktifan & interaksi saat pembelajaran serta dapat memberikan motivasi belajar dan minat baca siswa sehingga berdampak pada meningkatnya kemampuan siswa dalam membaca.
b. Bagi guru, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan pengetahuan mengenai penerapan pendekatan PAIKEM untuk meningkatkan motivasi dan minat membaca pada siswa dalam proses pembelajaran.
c. Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan gambaran dalam menerapkan pendekatan PAIKEM sehingga dapat diterapkan oleh guru yang lain.
d. Bagi peneliti, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan ilmu pengetahuan dan gambaran mengenai pendekatan PAIKEM untuk penelitian selanjutnya yang digunakan sebagai bahan referensi.
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Hipotesis Tindakan
Salah satu yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa adalah dengan menerapkan pendekatan PAIKEM. Hal ini dikarenakan partisipasi siswa dalam pendekatan PAIKEM, akan terlihat terutama pada kegiatan kerjasama kelompok. Selain itu dengan bervariasinya metode pembelajaran, siswa tidak akan merasa bosan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan hipotesis tindakan, jika guru menerapkan pendekatan PAIKEM dalam pembelajaran membaca permulaan maka kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 SDN 1 Cibodas akan meningkat.
F. Definisi Operasional
Fokus utama penelitian ini adalah menerapkan pendekatan PAIKEM dalam membaca permulaan siswa kelas I sekolah dasar. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami masalah penelitian, maka istilah – istilah dalam penelitian ini akan peneliti jelaskan. Berikut penjelasan masing-masing unsur yang terlibat dalam penelitian ini secara oprasional.
1. PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Sehubungan dengan penelitian ini, yang dimaksud dengan PAIKEM adalah suatu sistem pembelajaran yang diterapkan dalam proses belajar mengajar yang berorientasi pada pendekatan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan pada siswa kelas I SDN 1 cibodas semester 2 tahun ajaran 2013-2014.
2. Membaca Permulaan
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas I sekolah dasar SDN I Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Oleh karena itu, pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan PAIKEM dengan metode Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Menurut Kemmis (Sanjaya, 2010: 24), penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran sosial mereka.
Dari pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis penelitian yang bersifat “praktis”. Dikatakan praktis karena penelitian ini dilakukan langsung oleh peneliti serta menyangkut kegiatan-kegiatan yang dipraktikkan oleh guru sehari-hari dalam mengelola program pembelajaran di dalam kelas.
Menurut Elliot (Sanjaya, 2010: 24), “Peneitian tindakan adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari pengaruh yang ditimbulkannya”.
Menurut Arikunto ( 2010 : 3) PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran. Ada 4 tujuan PTK antara lain:
1. Perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran di kelas.
2. Perbaikan dan peningkatan pelayanan profesional guru kepada siswa dalam kontek pembelajaran.
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Pengembangan kemampuan dan ketrampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas dalam rangka mengatasi masalah faktual sehari – hari.
Mengacu dari beberapa pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah salah satu penelitian yang mendapatkan intervensi atau perlakuan tertentu untuk perbaikan dan peningkatan kualitas tindakan. Dalam hal ini, PTK dapat dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan kualitas peran dan tanggung jawabnya sebagai pendidik dan pengelola pembelajaran dalam kelas.
Proses yang dilakukan dalam pelaksanaan PTK yaitu diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dengan melakukan proses tersebut, masalah dalam pembelajaran dapat diselesaikan secara sistematis dan terkontrol serta para pendidik/guru pun dapat meningkatkan kinerjanya secara terus menerus dengan cara melakukan refleksi diri.
Di dalam penelitian tindakan kelas ada beberapa model yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penelitian tindakan. Pemilihan model yang digunakan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Model penelitian tindakan kelas diantaranya model Kemmis dan Mc. Taggart, model Kurt Lewin, model Ebbut, model Elliot, dan model Hopkins.
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Desain Penelitian
Dari beberapa model yang telah disebutkan, model yang akan dikembangkan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu model Kemmis dan Mc. Taggart. Hal ini dikarenakan model Kemmis dan Mc.Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya terdapat beberapa komponen. Diantaranya perencanaan, tindakan, pengamatan refleksi serta perencanaan kembali untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. Penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan Mc. Taggart merupakan model yang sederhana dan mudah untuk dilakukan, karena jika dalam penelitian hendak mengadakan perbaikan maka tindakan perbaikan masih dapat dilanjutkan dalam siklus berikutnya sampai target yang diinginkan tercapai.
Hal ini sejalan dengan pengertian penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Tanggart (Ningrum, 2009: 2), yang menjelaskan bahwa:
“Penelitian tindakan kelas adalah suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis terselesaikan dengan sendirinya, melainkan merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.”
Langkah-langkah penelitian yang ditempuh pada setiap siklus menurut pendekatan Kemmis dan Mc. Taggart adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Dalam pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan pertama kali yaitu membuat perencanaan tindakan. Rencana tindakan dilaksanakan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan. Perencanaan dalam hal ini hampir sama dengan perencanaan operasional dalam pembelajaran yang dikenal dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Pelaksanaan (Acting)
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menerapkan pendekatan PAIKEM sebagai pendekatan dan strategi dalam pembelajarannya.
3. Observasi (Observing)
Dalam tahap ini, penelitian melakukan observasi terhadap tindakan yang sedang dan telah dilakukan. Observasi dapat dilakukan oleh peneliti sendiri atau pihak lain yang telah diberi tugas untuk hal itu. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan yang telah disusun sebelumnya dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan sebenarnya.
4. Refleksi (Reflecting)
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah-langkah penelitian tersebut, dapat digambarkan sebagai berikut: Observasi Awal
Rumusan Masalah
Gambar 3
Alur penelitian tindakan kelas
Adaptasi Model Kemmis dan Taggart (2009)
Perencanaan
Refleksi I Pelaksanaan
Observasi
Perencanaan
Refleksi II Pelaksanaan
Observasi
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi III
Observasi
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Cibodas, yang terletak di jalan Maribaya, desa Cibodas, kecamatan Lembang, kabupaten Bandung Barat. 2. Waktu penelitian
Waktu penelitian selama empat bulan terhitung mulai bulan februari sampai dengan bulan mei 2014. Berikut urutan beserta jadwal pelaksanaan yang disajikan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
No Jenis Kegiatan
Bulan Pelaksanaan
Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi *
2 Penyusunan dan
seminar proposal * * *
3 Mengurus
perijinan *
4
Menyusunisntrumen *
5 Pelaksanaan
tindakan * * *
6 Penyusunan
laporan * * * * *
D. Sumber Data
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Siswa kelas I SDN 1 Cibodas tahun ajaran 2013-2014 2. Hasil pengamatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran 3. Informan (guru)
4. Arsip sekolah.
E. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas I semester genap SDN 1 Cibodas kecamatan Lembang, kabupaten Bandung Barat tahun ajaran 2013 / 2014. Subjek yang ditetapkan hanya siswa kelas I sebanyak 39 orang. Dengan jumlah laki-laki 16 orang dan perempuan 23 orang. Siswa kelas I SD Negeri 1 Cibodas memiliki latar belakang yang heterogen, ada yang berasal dari keluarga petani, wirausahawan dan PNS.
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SDN 1 Cibodas dengan menggunakan pendekatan PAIKEM. Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dalam bentuk pengkajian siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Rencana pelaksanaannya terdiri dari tiga siklus dan akan dilakukan sesuai perubahan yang terjadi dilapangan. Penelitian akan dihentikan jika hasil penelitian telah sesuai dengan harapan peneliti, yaitu 75% siswa mencapai nilai KKM sebesar 68. Rencana tindakan penelitian yang dilaksanakan diuraikan sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Pembuatan surat izin ke sekolah b. Observasi dan wawancara c. Menyusun proposal d. Pembuatan SK
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pelaksanaan penelitian untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan kelas 1 SDN 1 Cibodas dengan menggunakan pendekatan PAIKEM dilakukan dalam 3 siklus. Penelitian dihentikan saat target yang diharapkan tercapai. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahapan ini adalah melakukan rencana pembelajaran yang telah direncanakan, yaitu :
Siklus I
a. Perencanaan ( planning )
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 2) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan 3) Membuat evaluasi pembelajaran
4) Membuat lembar observasi
5) Menyiapkan soal tes dan lembar penilaian b. Pelaksanaan ( acting )
1) Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen penelitian)
2) Meminta rekan dan guru untuk mengobservasi peneliti dalam proses pembelajaran.
3) Penerapan pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM menggunakan alat bantu pembelajaran (KIT bahasa Indonesia dan KIT matematika)
4) Memberikan tes kemampuan membaca permulaan, dengan cara seorang demi seorang membaca teks bacaan yang telah disiapkan
c. Pengamatan ( observing )
1) Memonitor kegiatan siswa secara individu maupun kelompok 2) Membantu siswa jika menemui kesulitan
3) Mengamati kesesuaian pendekatan PAIKEM dengan pokok bahasan yang sedang berlangsung.
4) Mengamati keterhubungan antara pendekatan PAIKEM dengan kemampuan membaca permulaan
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Mendiskusikan hasil pengamatan dengan observer tentang pembelajaran yang telah dilakukan melalui pendekatan PAIKEM.
2) Membuat rencana perbaikan – perbaikan dari kekurang dalam pembelajaran yang telah dilakukan.
3) Setelah dilakukan penelitian pada siklus I, peneliti mengolah data hasil pembelajaran.
4) Menganalisis sejauh mana peningkatan kemampuan membaca permulaan yang telah di capai pada siklus pertama, sebagai bahan acuan untuk siklus berikutnya.
Siklus II
Seperti halnya pada siklus I, siklus II pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan ( planning)
1) Memebuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 2) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan 3) Membuat evaluasi pembelajaran
4) Membuat lembar observasi
5) Menyiapkan soal tes dan lembar penilaian b. Pelaksanaang (acting)
1) Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen penelitian)
2) Meminta rekan dan guru untuk mengobservasi peneliti dalam pembelajaran.
3) Penerapan pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM menggunakan alat bantu pembelajaran (KIT bahasa Indonesia)
4) Memberikan tes kemampuan membaca permulaan, dengan cara seorang demi seorang membaca teks bacaan yang telah disiapkan
c. Pengamatan (observing)
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Mengamati kesesuaian pendekatan PAIKEM dengan pokok bahasan yang sedang berlangsung.
4) Mengamati keterhubungan antara pendekatan PAIKEM dengan kemampuan membaca permulaan
d. Refleksi (reflecting)
1) Mendiskusikan hasil pengamatan dengan observer tentang pembelajaran yang telah dilakukan melalui pendekatan PAIKEM.
2) Membuat rencana perbaikan – perbaikan dari kekurang dalam pembelajaran yang telah dilakukan.
3) Setelah dilakukan penelitian pada siklus II, peneliti mengolah data hasil pembelajaran.
4) Menganalisis sejauh mana peningkatan kemampuan membaca permulaan yang telah di capai pada siklus kedua, sebagai bahan acuan untuk siklus berikutnya.
Siklus III
a. Perencanaan (planning)
1) Memebuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 2) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan 3) Membuat evaluasi pembelajaran
3) Membuat lembar observasi
4) Menyiapkan soal tes dan lembar penilaian b. Pelaksanaan (acting)
1) Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen penelitian)
2) Meminta rekan dan guru untuk mengobservasi peneliti dalam pembelajaran.
3) Penerapan pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM menggunakan alat bantu pembelajaran (KIT bahasa Indonesia)
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Pengamatan (observing)
1) Memonitor kegiatan siswa secara individu maupun kelompok 2) Membantu siswa jika menemui kesulitan
3) Mengamati kesesuaian pendekatan PAIKEM dengan pokok bahasan yang sedang berlangsung.
4) Mengamati keterhubungan antara pendekatan PAIKEM dengan kemampuan membaca permulaan
d. Refleksi (reflecting)
1) Mendiskusikan hasil pengamatan dengan observer tentang pembelajaran yang telah dilakukan melalui pendekatan PAIKEM.
2) Membuat rencana perbaikan – perbaikan dari kekurang dalam pembelajaran yang telah dilakukan.
3) Setelah dilakukan penelitian pada siklus III, peneliti mengolah data hasil pembelajaran.
4) Menganalisis sejauh mana peningkatan kemampuan membaca permulaan yang telah di capai pada siklus ketiga, sebagai bahan acuan untuk siklus berikutnya.
G. Instrumen Penelitian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitataf. Data kuantitatif berupa nilai hasil membaca permulaan siswa kelas I SDN 1 Cibodas, sedangkan data kuantitatif berupa informasi penerapan pendekatan PAIKEM dalam pembelajaran. Instrumen yang diguanakan dalam penelitian ini terdiri atas :
1. RPP
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tebel 3.2
Lembar Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
No .
RPP NILAI
PROFIL
1 Rumusan Tujuan Pembelajaran (Umum)
a. Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian standar kompetensi/kompetensi dasar
b.Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek kognitif
c. Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek afektif
d.Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek psikomotor
2 Penjabaran Indikator (Kriteria Kinerja)
a. Indikator dirumuskan berdasarkan aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, afektif)
b.Indikator dirumuskan menggunakan kata operasional (dapat diukur berupa hasil)
c. Indikator dirumuskan menggambarkan pencapaian sasaran aspek kompetensi
d.Indikator dirumuskan relevan dengan sasaran standar kompetensi
3 Materi Pembelajaran
a. Materi ajar disusun mengacu kepada indikator b.Materi ajar disusun secara sistematis
c. Materi ajar disusun sesuai dengan pencapaian kompetensi
d. Materi ajar dirancang proporsional untuk satu standar kompetensi/kompetensi dasar
4 Langkah-langkah Pembelajaran (Skenario) a. Skenario disusun untuk setiap indikator
b.Skenario disusun mencerminkan komunikasi guru-siswa yang berorientasi berpusat pada siswa
c. Skenario disusun menyiratkan dan/atau menyuratkan penerapan metode dan media pembelajaran
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5 Media Pembelajaran
a. Media disesuaikan dengan tuntutan standar kompetensi b.Media disesuaikan relevan dengan sasaran indikator c. Media disesuaikan dengan kondisi kelas
d.Media disiapkan untuk mendukung perkembangan potensi siswa
6 Evaluasi
a. Mencantumkan bentuk dan jenis evaluasi b.Butir soal relevan dengan indikator
c. Butir soal menggambarkan tuntutan standar kompetensi d.Butir soal sesuai dengan tuntutan waktu secara
proporsional
Jumlah Nilai Aspek
Nilai RPP (R)
2. Instrumen tes
Menurut Kurniasih (2009:39) Tes adalah cara (yang dapat digunakan ) atau posedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas (baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab), atau perintah – perintah (yang harus dikerjakan) oleh restee. Nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran. Tes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan atau daya serap siswa terhadap materi yang telah dipelajari dan ketuntasan belajarnya. Adapun bentuk tes dalam penelitian ini adalah setiap siswa melakukan performance membaca beberapa kalimat sederhana yang terdiri dari 3-5 kata.
3. Instrumen non tes a. Wawancara
Menurut Sanjaya (2010:96) wawancara dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka langsung maupun dengan menggunakan media tertentu.
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perihal permasalahan yang tengah dihadapi. Sedangkan dalam tahap selanjutnya, wawancara dilakukan untuk melengkapi data observasi.
Wawancara ini dilakukan langsung kepada guru dan siswa kelas I SDN 1 Cibodas, sebelum dan sesudah dilakukannya penelitian. Berikut ini akan di jabarkan lembar wawancara kepada guru dan siswa kelas I SDN 1 Cibodas.
1) Lembar wawancara sebelum pelaksanaan siklus a) Lembar Wawancara Untuk Guru
Tabel 3.3
Lembar Wawancara Guru
No Pertanyaan
Jawaban
Selalu Sering Jarang Tidak Pernah
1
Apakah ibu selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada hal yang tidak di ketahui?
2
Saat pembelajaran
berlangsung, apakah ibu selalu menggunakan media
pembelajaran ?
3
Dalam pembelajaran, apakah ibu selalu membuat
pengelompokan kepada siswa?
4 Apakah ibu selalu memberikan PR kepada siswa?
5
Apakah ibu selalu melakukan ice breaking di sela-sela
pembelajaran?
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
apakah ibu selalu mengguna metode ceramah?
b) Lembar wawancara untuk siswa
Tabel 3.4
Lembar Wawancara Siswa
No Pertanyaan
Jumlah jawaban siswa
Ya Tidak Kadang-kadang
Tidak tahu
1
Apakah saat pelajaran membaca di kelas kamu merasa senang dengan kegiatan tersebut?
2
Apakah kamu suka bertanya jika ada hal yang tidak di mengerti?
3
Apakah kamu merasa bosan saat belajar di kelas?
4
Apakah kamu selalu
mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru?
5
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
Apakah kamu merasa senang bekerja sama dengan teman saat belajar
2) Lembar wawancara setelah siklus a) Lembar wawancara untuk guru
Tabel 3.5
Lembar Wawancara Guru
No Pertanyaan
Bagaimana menurut ibu tentang keterlibatan siswa secara aktif dalam
pembelajaran?
2
Bagaiman menurut ibu mengenai penerapan
pembelajaran yang bervariasi?
3
Menurut ibu bagaimana pencapaian tujuan pembelajaran dengan penerapan pendekatan PAIKEM?
4
Bagaimana menurut ibu tentang pemanfaatan sumber belajar yang ada dilingkungan dengan pendekatan PAIKEM?
5 Bagaimana menurut ibu
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
saat pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM?
b) Lembar wawancara untuk siswa
Tebel 3.6
Lembar Wawancara Siswa
No Pertanyaan
Jumlah jawaban siswa
Ya Tidak Kadang-kadang
Tidak tahu
1
Apakah kamu merasa senang terlibat aktif dalam
pembelajaran?
2
Apakah kamu merasa senang dengan pembelajaran yang bervariasi?
3
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Apakah kamu merasa takut jika maju ke depan kelas untuk mengerjakan tugas?
b. Observasi
Menurut Sanjaya (2010:86) observsi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan langsung mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. Dengan mengacu pada pendapat tersebut maka observasi dilakukan untuk mengamati kinerja guru dan siswa saat pembelajaran berlangsung.
1) Lambar observasi guru
Tabel 3.7
Lembar Observasi Guru
Tahap Aktivitas guru Keterlaksanaan Ya Tidak
Kegiatan awal
Menyiapakan siswa secara fisik maupun psikis untuk mengikuti proses
pembelajaran
Mengajukan pertanyaan yang
mengkaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari Menjelaskan tujuan pembelajaran / kompetensi dasar yang akan dicapai
Kegiatan inti
Menggali konsepsi siswa melaui tanya jawab tentang membaca
Mengelompokan siswa
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menggunakan media pembelajaran yang berkaitan dengan tema pembelajaran Membimbing siswa pada saat melaksanakan kegiatan membaca permulaan
Kegiatan akhir
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan kesan / komentar mengenai pengalaman membaca yang baru dilaksanakan
Peserta didik bersama guru
menyimpulkan hasil pembelajaran Evaluasi hasil pembelajaran berupa performance membaca permulaan
Menyampaikan rencana pembelajaran yang akan datang
2) Lembar observasi siswa
Tabel 3.8
Siswa memusatkan pikiran dan perhatian terhadap materi yang disampaikan
3
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7 Siswa terampil menggunakan alat bantu belajar
8 Siswa percaya diri melaksanakan tugas dari guru didepan kelas 9 Siswa dapat bekerja sama dengan
siswa lain saat kerja kelompok 10 Siswa senang saat hasil karya mereka
ditampilkan
Untuk menghitung rumus presentase ketercapaian RPP,dan observasi terhadap guru dan siswa digunakan rumus dari Santoso(2005:57).
Keterangan :
P : persentase
f :jumlah item yang memenuhi kategori
n :jumlah keseluruhan item 100 : bilangan konstanta
4. Catatan lapangan
Menurut Sukmawati (2013:51) catatan lapangan pada dasarnya berupa deskripsi atau pemaparan tentang latar kelas dan aktivitas pembelajaran. Catatan lapangan merupakan catatan temuan peneliti selama proses belajar mengajar.
Tabel 3.9
Lambar Catatan Lapangan.
Catatan Lapangan Saran
5. Dokumentasi
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan proses pembelajaran, mulai dari siklus I sampai siklus III. Foto – foto tersebut dilampirkan sebagai salah satu data yang dapat menunjang sehingga pembaca mendapat gambaran yang lebih jelas atas penelitian yang telah dilakukan peneliti.
H. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk penelitian dan sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah;
1.Wawancara
Wawancara yang dilakukan peneliti dibagi menjadi wawancara bersifat tertutup, dan wawancara bersifat terbuka. Wawancara bersifat tertutup maksudnya adalah setiap pertanyaan yang diberikan kepada yang diwawancarai telah disiapkan sebelumnya agar tetap berkaitan dengan pendekatan PAIKEM. Sedangkan wawancara yang bersifat terbuka, maksudnya wawancara ini tidak terstruktur ketat, tidak dalam suasana formal dan dapat dilakukan berulang-ulang untuk menggali informasi yang sama. Teknik wawancara ini akan dilaksaakan pada semua informan. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi dan mengetahui hambatan apa yng ditemui serta memberi solusi untuk mengatasinya
2.Observasi
Observasi dilaksanakan pada setiap tindakan mulai dari siklus I sampai dengan siklus III. Observasi ini dilakukan oleh rekan mahasiswa dan guru kelas I SDN 1 Cibodas kecamatan Lembang kabupaten Bandung Barat. Pada saat observasi, observer diberikan lembar observasi dengan tujuan agar hasil dari observasi tidak menyimpang dari unsur PAIKEM.
3.Tes
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.Catatan lapangan
Dengan catatan lapangan peneliti akan terbantu, karena pada dasarnya informasi dari catatan lapangan ini adalah berupa deskripsi atau pemaparan tentang latar kelas dan aktivitas pembelajaran yang tengah berlangsung. Catatan lapangan merupakan catatan temuan peneliti selama proses belajar mengajar.
5.Analisis Dokumen
Teknik pengumpulan data ini diperoleh dari dokumen dan arsip. Dokumen itu berupa daftar nilai, daftar hadir, dan arsip-arsip lain yang dimiliki guru, hal ini berfungsi untuk mengetahui kondisi awal siswa sebelum dilakukan penelitian
I. Validitas Data
Untuk menjamin dan mengembangkan validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini, digunakan teknik pengembangan validitas data yang biasa digunakan penelitian kualitatif yaitu teknik trianggulasi. Adapun trianggulasi yang digunakan adalah: trianggulasi data (sumber) yaitu mengumpulkan data yang sejenis dari sumber data yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk cross check terhadap kondisi setiap siswa agar diperoleh data yang valid. Dengan teknik trianggulasi data diharapkan dapat memberikaninspirasi yang lebih tepat sesuai kebutuhan siswa yang sebenarnya.
J. Analisis dan Interpretasi Data
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Nilai Rata-rata
Dimana :
NR = Nilai Rata-rata ∑x = Jumlah Nilai N = Jumlah Siswa
2. Presentase Ketuntasan secara Klasikal
Dimana :
KB = Ketuntasan belajar klasikal
N1 = Jumlah siswa yang nilainya dikatakan tuntas N = Jumlah siswa
Data yang diperoleh dalam penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi participant , wawancara, studi dokumentasi dan gabungan ketiganya atau tringulasi (sugiyono, 2010:290).
Sesuai dengan pendapat diatas maka dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang digunakan untuk menganalis data yang menunjukan interaksi yang terjadi selama pembelajaran yaitu respon siswa terhadap penerapan pendekatan PAIKEM dalam pembelajaran membaca permulaan. Data untuk di analisis berasal dari hasil wawancara, observasi, serta catatan lapangan. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam membaca permulaan.
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tebel 3.10
Format Penilaian Membaca Permulaan
No Unsur Yang Di Nilai
Kriteria
Skor Skor Maksimal
A B C D
1 Ketepatan Menyuarakan Tulisan 30
2 Kewajaran Lafal 10
3 Kewajaran Intonasi 20
4 Kelancaran Membaca 30
5 Kejelasan Suara 10
Tabel 3.11
Arti Kriteria
A Sangat baik
B Baik
C Cukup
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.12
Pedoman Penskoran
Aspek yang
dinilai Patokan Skor Kriteria
Skor
Wajar dan tidak cadel dalam melafalkan kalimat sederhana
9 – 10 A
10 Cukup wajar dan tidak
cadel dalam melafalkan kalimat sederhana
6 – 8 B Kurang wajar dan cadel
dalam melafalkan kalimat sederhana
3 – 5 C Tidak wajar dan cadel
dalam melafalkan kalimat sederhana
0 – 2 D
Kewajaran intonasi
Tepat dalam penggunaan
intonasi. 16 – 20 A
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terbata-bata dalam membaca kalimat sederhan
Tidak lancar dan terbata-bata dalam membaca kalimat sederhana.
0 – 8 D
Kejelasan suara
Suara jelas dan keras
dalam membaca kalimat 9 – 10 A
10 Suara cukup jelas dan
keras dalam membaca kalimat
6 – 8 B Suara kurang jelas dan
kurang keras dalam membaca kalimat
3 – 5 C Suara tidak jelas dan
kurang keras dalam membaca kalimat
0 – 2 D
Jumlah skor total 100
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENADASI
Dari keseluruhan tindakan pada penelitian tindakan kelas dapat dikatakan berhasil jika nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi dan pembahasan mengenai penerapan pendekatan PAIKEM untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan yang dilakukan sebanyak tiga siklus, maka dapat di kemukakan simpulan dan rekomendasi yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :
A. Simpulan
1. Perencanaan pembelajaran membaca permulaan dengan menerapkan pendekatan PAIKEM dilaksanakan selama tiga siklus. Perencanaan pembelajaran diawali dengan membuat RPP dan instrumen penelitian. Sitematika RPP penelitian ini tidak berbeda dengan RPP pada umumnya dengan mengacu pada KTSP dan SKKD yang telah ditentukan yang meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan materi pembelajaran, metode pembelajaran ,langkah – langkah pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian atau evaluasi. RPP dalam penelitian ini merupakan RPP tematik karena penelitian ini dilakukan pada kelas rendah. RPP tematik yang menerapkan pendekantan PAIKEM ini dirancang sedemikian rupa agar aktivitas siswa dalam kelompok berjalan dengan baik. Perencanaan kegiatan siswa dalam kelompok bisa memudahkan siswa dalam mengerjakan tugas dari guru, karena siswa bisa bekerjasama atau saling membantu dengan teman dalam kelompoknya. Perencanaan pembelajaran pada setiap siklus pada umumnya sama, hanya ada sedikit perbedaan. Perbedaan itu disesuaikan dengan hasil observasi dan refleksi dengan tujuan memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus sebelumnya. 2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan PAIKEM
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendekatan PAIKEM yaitu : (1) guru membariskan siswa di depan kelas dengan menunjukan berbagai kartu kata untuk di baca oleh siswa sebelum masuk kelas. (2) menyiapkan siswa secara fisik dan psikis agar kondisi pembelajaran berjalan kondusif. (3) guru menyampaikan tujuan pembelajaran. (4) guru menyajikan materi secukupnya. (5) guru membimbing siswa membentuk kelompok. (6) guru memberikan tugas kepada setiap kelompok membuat suatu karya. (7) Setiap kelompok mempresentasikan karya yang telah dibuat. (8) kesimpulan. Aktifitas siswa pada saat pembelajaran dengan menerapkan pendekatan PAIKEM berjalan dinamis karena pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa terlihat aktif mengajukan pertanyaan katika materi yang disampaikan tidak dimengerti . Selain aktif mengajukan pertanyaan, siswa berani dan berinisiatif maju kedepan kelas untuk mengerjakan tugas (membaca serta menyusun kata untuk di tempelkan pada papan tulis) yang diberikan oleh guru sehingga iklim pembelajaran berjalan kondusif.
3. Penerapan pendekatan PAIKEM dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas I SDN 1 Cibodas kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran 2013 / 2014. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa berdasarkan tes evaluasi tiap siklus dan hasil observasi kemampuan membaca secara individu oleh guru. Hasil pre tes dari guru menunjukan bahwa kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SDN 1 Cibodas masih rendah. Nilai rata-rata kelas hanya mencapai 67,7 dengan presentase ketuntasan siswa sebesar 51,3%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 70,3 dengan tingkat ketuntasan sebesar 58,9%, pada siklus II nilai rata – rata sebesar 73,9 dengan tingkat ketuntasan mencapai 74,35% dan pada silkus III nilai rata – rata mencapai 76,3 dengan tingkat ketuntasan mencapai 79,48%
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, menunjukkan bahwa pendekatan PAIKEM dengan strategi kopasus (kelompok – pasang – susun) permainan kartu kata dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I. Oleh karena itu, pendekatan ini dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan dalam pembelajaran membaca permulaan. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan variasi startegi belajar membaca permulaan yang disesuaikan dengan kondisi perkembangan dan lingkungan siswa. Selanjutnya dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut :
1. Untuk guru
a. Guru selalu memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan baik.
b. Guru menggunakan dan mengoptimalkan berbagai sumber belajar dan media pembelajaran termasuk memanfaatkan lingkungan sekitar.
c. Guru mampu memberikan variasi strategi belajar, sehingga siswa tidak jenuh
d. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang lebih menarik, efektif, dan menyenangkan sehingga tercipta pembelajaran yang bermakna.
2. Untuk kepala sekolah
a. Sebaiknya kepala sekolah menginstruksikan kepada guru-guru agar selalu menggunakan media dalam pembelajaran
b. Sebaknya kepala sekolah menginstruksikan kepada guru-guru agar pembelajaran harus selalu melibatkan keaktifan siswa
3. Untuk para peneliti
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Yogyakarta:Aditya Media
BSNP. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
BSNP. (2008). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, (2001). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Yogyakarta: PAS.
Darmiyati Zuhdi & Budiasih. (1996/1997). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Depdikbud
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia.
Farida Rahim. (2008). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hartono, Dkk. (2008). PAIKEM Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Dan Menyenangkan (Edisi Keempat). Pekanbaru: Zanafa Publishing.
Hartono, R. (2013). Ragam Model Mengajar Yang Mudah Diterima Murid. Jogjakarta : DIVA press.
Indrawati & Wanwan Setiawan. (2009). Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan untuk Guru SD. PPPPTK IPA
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kusumawati, Endah (2012) Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Pakem Siswa Kelas I SD Jomblangan Banguntapan Bantul Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNYYogyakarta.[Online].Tersedia:http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j &q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CBkQFjAA&url=http%3A%2F% 2Feprints.uny.ac.id%2F9908%2F1%2Fcover%2520%252009108247015.pd f&ei=9gCyU8GA8O6uATIiYGQDA&usg=AFQjCNGejh9My52noZnHNK l_QjelAbTRgw&bvm=bv.69837884,d.c2E [14 April 2014]
Mueller, S. 2006. Panduan Belajar Membaca Jilid 1 dengan Benda – Benda di Sekitar Kita Untuk Anak usia 3-8 Tahun. Jakarta: Erlangga for kids
Mulyadi. (2009). Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Pembelajaran cooperative ( Suatu Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas 1 SD Negeri Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009 / 2010 ). Semarang: Skripsi Universitas sebelas maret.[Online].Tersedia:https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=vAC yU_S7HYy4uATyqoCADw#q=Peningkatan+Kemampuan+Membaca+Per mulaan+Melalui+Pendekatan+Pembelajaran+cooperative+%28+Suatu+Pen elitian+Tindakan+Kelas+pada+Siswa+Kelas+1+SD+Negeri+Senden+Keca matan+Selo+Kabupaten+Boyolali+Tahun+Pelajaran+2009+%2F+2010+%2 9.+ [14 April 2014]
Mulyono Abdurrahman, (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ningrum, E.(2009). Penelitian tindakan kelas. : panduan praktis dan contoh. Bandung: Buana Nusantara
Novi & Tatat (2006). Kapita Selekta Bahasa Indonesia.Bandung. UPI PRESS
Nurhasanah dan Didik Tumianta. 2007. Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia untuk SD dan SMP. Jakarta PT. Bina Sarana Pustaka.
Rahim Farida. (2005). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Padang : Bumi Aksara.
Teguh Oscar Madya Putra, 2014
Penerapan pendekatan paikem untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Riyanti, Raisya. (2013). Penerapan Pendekatan PAIKEM Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Dan Berbicara Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Sukajaya Kabupaten Bandung Barat. Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Sabarti Akhadiah, dkk. (1993). Bahasa Indonesia I. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Sanjaya, W (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana Perdana Media Group.
Santoso, S. (2005). SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elek Media Komputindo.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kuantitatif, kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta.
Sukmawati, D. (2013). Penerapan Model Concept Sentence untuk Meningkatkan Hasl Belajar Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Tarigan, H.G. (2009). Strategi Pengajaran Dan Pembelajaran Bahasa. Bandung: Angkasa
Tampubolon. (1991). Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa