• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER IISMA CERDAS MURNI TEMBUNG T.P. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER IISMA CERDAS MURNI TEMBUNG T.P. 2013/2014."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

SEMESTER II SMA CERDAS MURNI TEMBUNG T. P. 2013/2014

Oleh : Mariza Fitri NIM 4102121012

Program Studi Pendidikan Fisika

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Cerdas Murni Tembung T.P. 2013/2014” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada : Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan bimbingan dan saran-saran kepada penulis. Kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.Si., M.M, Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si, Ibu Dr. Sondang R Manurung, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan selama penulisan skripsi ini. Bapak Drs. Usler Simarmata, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotifasi penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri Medan.

Kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan, Bapak Asmaruddin, S.Pd.I selaku kepala sekolah SMA Cerdas Murni, Bapak Drs. Syarif S Pulungan selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dan para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Zamzamir dan Ibunda tercinta Mahraini yang telah membimbing dan mendidik penulis dengan kasih

(4)

v

waktu. Terima kasih juga kepada semua saudara-saudara kandung saya, adik saya Lasmi, Mahrenda, dan Yuli karena telah memberikan motivasi kepada penulis selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

Dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Amril Hanafi Nst, Nisfah Aini, Rani Khairani Lubis, Putri Normasari dan teman-teman seperjuangan khususnya Fisika Dik C 2010 yang selalu memberikan semangat dan dukungan hingga selesai skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.

Medan,

Penulis,

(5)

Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II

SMA Cerdas Murni Tembung T.P. 2013/2014

Mariza Fitri NIM 4102121012

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X Semester II SMA Cerdas Murni Tembung T.P. 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester ganjil SMA Cerdas Murni yang terdiri dari tiga kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu X-2 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas X-3 (sebagai kelas control) yang masing-masing berjumlah 30 siswa yang di tentukan denganteknik Claster Random Sampling. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran Discovery Learning dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes essay yang telah divalidkan oleh validator.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen dan nilai rata-rata kelas kontrol. Setelah pembelajaran selesai diberikan postes kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil uji t diperoleh ℎ� �� > ��, maka �

diterima, dengan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning lebih baik dari pada pembelajaran konvensional di kelas X Semester II SMA Cerdas Murni T.P. 2013/2014.

(6)

vi

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

2.1.3 Model Pembelajaran Discovery Learning ... 8

2.1.5 Model Pembelajaran Konvensional ... 14

2.1.6 Materi Pokok ... 17

2.1.7 Peneliti Sebelumnya ... 27

2.2 Kerangka Konseptual... 27

(7)

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

3.2 Populasi dan Sampel ... 30

3.3 Variabel Penelitian... 30

3.4 Jenis dan Desain Penelitian ... 30

3.5 Prosedur Penelitian ... 31

3.6 Instrumen Penelitian ... 33

3.6.1 Tes Hasil Belajar... 33

3.6.2 Teknik Pengolahan Data ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1 Hasil Penelitian ... 39

4.2 Pembahasan ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

5.1 Kesimpulan Penelitian ... 47

5.2 Saran ... 47

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kerlompok Belajar Konvensional ... 16

Tabel 2.2. Mengubah Derajat Skala Menjadi Derajat Skala yang Lain ... 19

Tabel 2.3. Koefisien Muai Panjang Beberapa Zat Padat ... 20

Table 2.4. Nilai Kalor Lebur Berbeda untuk Zat yang Berbeda. ... 24

Tabel 2.5. Satuan Internasional Kalor Jenis Terhadap Suatu Benda ... 25

Tabel 2.6. Model Pembelajaran Discovery Learning... 27

Tabel 3.1. Two Group Pretest – Postes Design ... 31

Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar ... 33

Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 39

Tabel 4.2. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 40

Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Pretes Uji Normalitas Data ... 41

Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Postes Uji Normalitas Data ... 41

Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Pretes Uji Homogenitas ... 42

Tabel 4.6. Ringkasan Hasil Postes Uji Homogenitas ... 42

Tabel 4.7. Ringkasan Hasil Prites Uji Hipotesis ... 43

Tabel 4.8. Ringkasan Hasil Postes Uji Hipotesis ... 43

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skala Acuan Pada Thermometer ... 18

Gambar 2.2 Batang Logam Sebelum dan Setelah Dipanaskan ... 20

Gambar 2.3 Kaca Sebelum dan Setelah Dipanaskan ... 21

Gambar 2.4 Bentuk dari Muai Volume ... 21

Gambar 2.5 Perubahan Kalor Terhadap Wujud Benda ... 23

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 ... 51

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 ... 670

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 ... 87

Lampiran 4 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar ... 105

Lampiran 5 Tes Hasil Belajar ... 111

Lampiran 6 Rubrik Penilaian Tes Hasil Belajar ... 113

Lampiran 7 Data Mentah Prites, Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 116 Lampiran 8 Data Pretes, Postes Kelas Eksperimen Dan Kontrol ... 120

Lampiran 9 Perhitungan Rata-rata, Variens dan Simpangan Baku... 124

Lampiran 10 Perhitungan Uji Normalitas ... 127

Lampiran 11 Perhitungan Uji Homogenitas ... 132

Lampiran 12 Perhitungan Uji Hipoptesis ... 134

Lampiran 13 Lembar Distribusi Observasi Hasil Belajar Siswa ... 139

Lampiran 14 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 151

Lampiran 15 Dokumentasi Penelitian ... 152

Lampiran 16 Daftar Nilai Uji Lilifors ... 156

Lampiran 17 Tabel Kurva 0 ke Z ... 157

Lampiran 18 Daftar Nilai Distribusi F ... 158

(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas sumber daya manusia sangat bergantung pada kualitas pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa.

Berhasilnya pembangunan di bidang pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap pembangunan di bidang yang lainnya. Oleh karena itu, pembangunan dalam bidang pendidikan sekarang ini semakin giat dilaksanakan. Berbagai carapun ditempuh untuk memperoleh pendidikan baik pendidikan secara formal maupun pendidikan secara nonformal .

Perkembanga dalam bidang pendidikan berkaitan erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat terlepas dari kemajuan ilmu fisika yang banyak menghasilkan temuan baru dalam bidang sains dan teknologi. Fisika ditempatkan sebagai salah satu mata pelajaran yang penting karena salah satu syarat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Fisika merupakan salah satu cabang sains yang mempelajari fenomena dan gejala alam secara empiris, logis, sistematis dan rasional yang melibatkan proses dan sikap ilmiah. Ketika belajar fisika, siswa akan dikenalkan tentang produk fisika berupa materi, konsep, asas, teori, prinsip, dan hukum-hukum fisika. Siswa juga akan diajarkan untuk bereksperimen di dalam laboratorium atau di luar laboratorium sebagai proses ilmiah untuk memahami berbagai pokok bahasan fisika.

Kegiatan pembelajaran fisika lebih menekankan pada pemberian langsung untuk meningkatkan kompetensi agar siswa mampu berpikir kritis dan sistematis

dalam memahami konsep fisika, sehingga siswa memperoleh pemahaman yang benar tentang fisika. Pemahaman yang benar akan pelajaran fisika sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

(12)

2

mengajar yang dilakukan di sekolah masih berpusat pada guru. Saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya atau menjawab siswa hanya diam karena mereka bingung apa yang harus ditanyakan dan dijawab.

Sesuai dengan pengalaman peneliti saat melakukan praktek program pengalaman lapangan Terpadu ( PPLT ) di SMP Negeri 2 Sipispis banyak sekali siswa yang menyatakan bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit

untuk dipahami dan membosankan. Cenderung dianggap identik dengan rumus yang banyak dan susah untuk diingat, guru lebih sering menggunakan pola mengajar dengan menyajikan meteri dan menyelesaikan soal-soal dengan rumus.Siswa hanya dapat menghitung tetapi tidak dapat mengerti konsep fisika sebenarnya.

Kenyataan tersebut juga dijelaskan berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Cerdas Murni bahwa minat dan motivasi belajar siswa masih tergolong rendah kususnya Fisika,banyak siswa yang beranggapan bahwa fisika itu sulit sehingga keinginan untuk mengikuti pelajaran fisika cenderung menurun. Hasil wawancara yang dilakukan kepada guru SMA Cerdas Murni mengatakan bahwa hasil nilai rata-rata fisika siswa pada ujian akhir semester ganjil T.A 2012/2013 adalah 65.Hasil belajar ini masih jauh dari yang diharapkan.Sedangkan untuk ulangan harian fisika hanya 1-5 orang saja yang mampu mencapai nilai di atas KKM (67). Hal ini diduga terjadi karena model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi, pembelajaran fisika lebih dominan menggunakan strategi pembelajaran konvensional dimana guru adalah sebagai pusat pemberi informasi tanpa melibatkan siswa untuk ikut aktif sehingga karakter-karakter diatas tidak dimiliki oleh siswa.

Dalam proses belajar mengajar, guru harus melaksanakan model pembelajajaran yang bervariasi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien

serta mengena pada tujuan yang diharapkan.

Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penalaran, menemukan sesuatu untuk dirinya dalam memahami struktur ide-ide kunci yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Discovery

(13)

meningkatkan hasil belajar dibandingkan pengalaman-pengalaman belajar individual atau kompetitif”.

Salah satu pembenahan dalam proses belajar mengajar fisika yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengembangkan model pembelajaran Discovery Learning. Model pembelajaran ini dikembangkan oleh Jerome Bruner. Discovery

Learning merupakan sebuah model pengajaran yang dirancang dengan tujuan

untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, yang menekankan pada pentingnya membantu siswa untuk memahami struktur atau ide-ide kunci suatu disiplin ilmu, kebutuhan akan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, dan keyakinan bahwa pembelajaran sejati terjadi melalui penemuan pribadi. mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.

Model pembelajaran Discovery Learning diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Persaingan yang positif akan terjadi di kelas dalam rangka pencapaian prestasi belajar yang optimal. Pembelajaran Discovery Learning diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami struktur atau ide-ide kunci dan penemuan pribadi.

Dari uraian tersebut diatas, timbul sebuah pertanyaan apakah dengan menggunakan model pembelajaran Discivery Learning dapat meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa pada pokok bahasan Suhu dan Kalor di SMA ? Untuk menjawab pertanyaan diatas maka dibuatlah suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar siswa Pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor kelas X SMA Cerdas Murni Medan T.A.

2013/1014.

1.2. Identifikasi Masalah

Keberhasilan kegiatan pembelajaran ditentukan oleh kondisi yang diciptakan atau yang terjadi di lingkungan pembelajaran. Maka masalah-masalah yang teridentifikasi dalam uraian latar belakang di atas adalah :

1. Presepsi siswa yang masih dominan beranggapan bahwa belajar fisika itu

(14)

4

2. Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika

3. Model dan metode mengajar yang digunakan guru kurang bervariasi. 4. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep

fisika dengan benar khususnya dalam menyelesaikan soal.

1.3.Batasan Masalah

Karena luasnya permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran ini,

maka dibuat batasan masalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Discovery Learning

2. Hasil Belajar siswa dibatasi pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA Cerdas Murni Medan T.A. 2013/2014.

3. Subjek penelitian adalah siswa SMA Cerdas Murni kelas X. 1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model Discovery Learning pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Cerdas Murni Medan T.A. 2013/2014.

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Cerdas Murni Medan T.A. 2013/2014.

3. Apakah hasil belajar fisika akibat pengeruh model Discovery Learning lebih baik dibandingkan hasil belajar konvensional.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar fisika siswa dengan

menggunakan model Discovery Learning pada materi suhu dan kalor di

kelas X semester II SMA Cerdas Murni Medan T.A. 2013/2014.

(15)

3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar fisika akibat pengeruh model Discovery Learning lebih baik dibandingkan hasil belajar konvensional.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru fisika untuk mempertimbangkan model pembelajaran Discovery Learning sebagai salah satu alternatif

pengajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa.

2. Bagi peneliti sebagai calon guru dapat menambah wawasan tentang penggunaan model pembelajaran Discovery Learning.

3. Sebagai sumbangan pemikiran kepada para pembaca mengenai pentingnya penelitian lanjutan dalam bidang pendidikan khususnya mengenai model pembelajaran Discovery Learning.

1.7. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran Discovery Learning adalah model pembelajaran yang dapat melatih siswa agar bisa mengembangkan kemampuan berfikir dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.

(16)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data, dan pengujian hipotesis, maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:

1. Rata-rata hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning sebesar 75,83 (sedang) dengan kriteria tuntas, dimana 80% siswa yang tuntas dan 20% siswa yang tidak tuntas..

2. Rata-rata hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor dengan menggunakan model pembelajaran konvensional adalah sebesar 70,3 (rendah) dengan criteria tidak tunta, dimana 36% siswa yang tuntas dan 64% siswa yang tidak tuntas.

3. Hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor yang diberi pembelajaran model pembelajaran Discovery Learning lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :

1. Bagi guru fisika hendaknya lebih memahami model pembelajaran Discovery Learning sebagai salah satu upaya untuk menambah kreativitas

dan semangat belajar siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Dapat menambah wawasan Bagi mahasiswa yang ingin meneliti model pembelajaran Discovery Learning dan pada saat penelitian hendaknya

memperhatikan waktu yang tersedia agar pembelajarannya lebih efektif. 3. Bagi para pembaca apabila ingin melakukan penelitian tentang model

(17)

Gambar

Gambar 2.1 Skala Acuan Pada Thermometer ..............................................

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Model pembelajaran Discovery learning terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi pokok Suhu..

Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri

Skripsi ini berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Inquiry Training dengan Pembelajaran Konvensional pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor dikelas

Bagaimana hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI berbantuan media peta konsep pada materi pokok suhu dan kalor pada

Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama pembelajaran berlangsung dengan model Problem Based Learning menggunakan peta konsep pada materi Suhu dan Kalor di

Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Negeri 9 Samarinda Materi Suhu dan Kalor.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X