• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendahuluan Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian yang memegang peranan penting dalam suatu organisasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pendahuluan Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian yang memegang peranan penting dalam suatu organisasi."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

9 Pendahuluan

Latar Belakang Penelitian

Sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian yang memegang peranan penting dalam suatu organisasi. Tanpa adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, suatu organisasi tidak dapat menjalankan kegiatannya dengan baik (Afif, Paramitha, & Hasiolan, 2016). Suatu organisasi memerlukan sumber daya manusia (SDM) sebagai pengelola sistem untuk mencapai tujuan.Rumondor, Tumbel, & Sepang (2016) menyatakan manajemen sumber daya manusia sebagai indikator penting pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dengan demikian karyawan dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Afif et al., (2016) juga menunjukkan pentingnya disiplin kerja untuk memberdayakan karyawan sehingga memiliki kemampuan kinerja yang optimal dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Sebelumnya, Hidayat & Taufiq (2012) menunjukkan sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang perlu ditingkatkan secara efektif dan efisien sehingga terwujud kinerja yang optimal. Hal ini menunjukkan organisasi perusahaan perlu mampu menciptakan situasi dan kondisi yang mendorong dan memungkinkan karyawan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan secara optimal, khususnya dalam hal kinerja. Maka organisasi perlu memperhatikan lingkungan kerja dan disiplin.

Dhermawan, Sudibya, & Utama (2012) meneliti pengaruh motivasi, lingkungan kerja, kompetensi, dan kompensasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkan faktor lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sejalan dengan itu, Hidayat & Taufiq (2012) mengkaji pengaruh lingkungan kerja, disiplin kerja serta motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian menyatakan bahwa lingkungan kerja dan disiplin kerja berpengaruh pada kinerja karyawan. Menurut Hidayat & Taufiq (2012), lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar dan mempengaruhi karyawan dalam menjalankan tugas yang dibebankan. Hal ini menunjukkan faktor lingkungan kerja mampu mempengaruhi kinerja karyawan dalam mengoptimalkan produktivitas. Menurut Suwondo & Sutanto (2015) setiap perusahaan memiliki

(2)

10

lingkungan kerja yang berbeda-beda sehingga dapat mempengaruhi kinerja karyawan.

Sebaliknya penelitian Arianto (2013) menunjukkan lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini dikarenakan lingkungan fisik dan lingkungan psikis kurang memadai dan kurang mendukung bagi kegiatan pegawai.

Sempitnya ruang untuk bekerja, kamar mandi yang tidak bersih, lahan parkir yang terbatas serta halaman yang tersedia tidak memadai sehingga berdampak pada kinerja karyawan. Sama halnya dengan penelitian Herawati (2015) juga menunjukkan hasil pengujian hipotesi pada variabel lingkungan kerja memiliki nilai sig. sebesar 0,581 (0,581 > 0,05) yang berarti lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Selain lingkungan kerja, disiplin kerja juga dianggap memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Penelitian tentang disiplin kerja yang dilakukan oleh Hidayat & Taufiq (2012), Sajangbati (2013), Runtunuwu, Lapian, & Dotulong (2015), Sidanti (2015), Suwondo & Sutanto (2015), Rumondor et al., (2016), Afif et al., (2016), Sugiyatmi, Minarsih, & PT (2016), serta Primandaru, Tobing, &

Prihatini (2018) menunjukkan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Sebaliknya penelitian Arianto (2013) disiplin kerja juga tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Pandangan ini menjelaskan bahwa suatu kerelaan dan kesediaan seseorang dalam menaati peraturan-peraturan yang berlaku tanpa paksaan, belum dapat meningkatkan kesadaraan karyawan untuk menaati semua peraturan dan peningkatan kinerja karyawan. Penelitian Herawati (2015) juga menunjukkan hasil pengujian hipotesi pada variabel disiplin kerja memiliki nilai sig. sebesar 0,294 (0,294 > 0,05) yang berarti disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Disiplin kerja merupakan salah satu bentuk pengelolan sumber daya manusia (SDM) yang baik untuk menunjang kualitas SDM dan merupakan bentuk ketaatan terhadap aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ditetapkan selain itu, disiplin kerja merupakan motivasi seorang individu untuk mempunyai komitmen yang tinggi dalam mencapai tujuan organisasi (Sajangbati, 2013). Sikap, nilai-nilai serta motivasi individu merupakan faktor yang paling dominan dalam

(3)

11

mempengaruhi disiplin kerja agar harapan karyawan dapat tercapai (Dhermawan, Sudibya, & Utama).

Hasil-hasil penelitian tersebut di atas menunjukkan bagaimana pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap peningkatan kinerja karyawan.

Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang berbeda dan memiliki ketidakkonsistenan hasil penelitian sehingga penelitian ini akan menguji kembali pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

Permasalahan yang timbul terkait kinerja karyawan di PT PLN (PERSERO) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Salatiga yaitu karyawan yang sering terlambat masuk kantor, tidak kembali tepat waktu setelah jam istirahat, kurang kondusifnya suasana saat bekerja, ruangan yang tidak ditata dengan baik sehingga menghambat pergerakan pegawai saat beraktifitas. Kurangnya kinerja pegawai akan berakibat kurang lancarnya pelaksanaan kerja, sehingga dapat mengakibatkan sering tertundanya penyelesaian pekerjaan yang menjadi tanggung jawab para pegawai. Berdasarkan dari latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, maka penelitian rancangan tugas akhir yang akan dilakukan berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT PLN (PERSERO) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Salatiga.”

Persoalan Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka persoalan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: Apakah disiplin dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, khususnya pada karyawan di lingkungan kerja PT PLN (PERSERO) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Salatiga?.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka tujuan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu untuk menguji pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT PLN (PERSERO) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Salatiga.

Manfaat Penelitian

Teoritis: Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan menambah wawasan, pengetahuan, informasi mengenai pengaruh disiplin kerja dan

(4)

12

lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT PLN (PERSERO) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Salatiga.

Prakmatis: Untuk karyawan PT PLN (PERSERO) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Salatiga dalam hal disiplin kerja dan lingkungan kerja sebagai masukan dalam peningkatan kinerja karyawan. Untuk PT PLN (PERSERO) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Salatiga, penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan untuk peningkatan disiplin kerja dan lingkungan kerja, serta bermanfaat bagi perusahaan sebagai pedoman untuk memperbaiki disiplin kerja dan lingkungan kerja.

Kajian Pustaka Kinerja Karyawan

Kinerja adalah tingkat keberhasilah seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan untuk mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan Sugiyatmi et al., (2016). Nadhifah, Titisari, & Dewi (2018) menegaskan bahwa kinerja merupakan kemajuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, dan motivasi dalam menghasilkan suatu pekerjaan. Murty & Hudiwinarsih (2012) juga menyatakan kinerja merupakan hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan karyawan atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Sukarjati, Minarsih, & Warso (2016) menyatakan kinerja karyawan merupakan hasil kerja baik kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

Berdasarkan pendapat para ahli maka, kinerja karyawan adalah hasil usaha yang diperoleh setiap karyawan dalam melakukan tugas dan kemampuan yang dimilikinya.

Menurut Dhermawan et al., (2012) yang menyatakan bahwa kinerja karyawan secara umum terdiri dari dimensi prestasi kerja yang diidentifikasi sesuai standar penetapan kinerja yang ditetapkan perusahaan. Sugiyatmi et al., (2016) menyatakan bahwa faktor dimensi prestasi kerja terdiri dari unsur-unsur pekerjaan karyawan yang dievaluasi. Dimensi ini terdiri dari bermacam-macam karakteristik yang sesuai pengukuran hasil kerja terhadap kinerja karyawan yang terdiri dari kuantitas

(5)

13

merupakan jumlah yang diselesaikan, kualitas merupakan manfaat yang dihasilkan, serta ketepatan waktu merupakan kesesuaian dengan waktu yang direncanakan.

Sedarmayanti (2007) menunjukkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja antara lain : sikap dan mental (motivasi kerja, disiplin kerja, dan etika kerja), tingkat pendidikan, keterampilan, manajemen kepemimpinan, tingkat penghasilan, gaji dan kesehatan, jaminan sosial, iklim kerja, sarana dan prasarana, teknologi, dan kesempatan berprestasi. Selanjutnya kinerja karyawan merupakan catatan perolehan yang dihasilkan karyawan dari pekerjaan tertentu atau kegiataan selama suatu periode waktu tertentu (Hidayat & Taufiq, 2012). Selain itu pengukuran kinerja karyawan secara umum dapat dilakukan melalui kuantitas kerja, kualitas kerja, pengetahuan tentang pekerjaan, pendapat yang disampaikan, serta perencanaan, dan keputusan yang diambil.

Sejalan dengan penelitian Hidayat & Taufiq (2012) menunjukkan enam kriteria yang digunakan untuk mengukur kinerja yaitu (1) quality, merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan kegiatan mendekati tujuan yang diharapkan, (2) quantity, merupakan jumlah yang dihasilkan dari kegiatan yang diselesaikan, (3) time liness, merupakan sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan sesuai target waktu yang dikehendaki, (4) cost effectiveness, merupakan sejauh mana penggunan sumber daya untuk mencapai hasil, (5) need for supervision, merupakan sejauh mana suatu pekerjaan dapat dilaksanakan tanpa memerlukan pengawasan atau supervisi untuk mencegah tindakan yang kurang diinginkan dan , (6) interpersonal impact, merupakan sejauh mana karyawan dapat memelihara nama baik dan kerja sama diantara rekan kerja dan bawahan.

Dari urian di atas dapat dikatakan bahwa kinerja karyawan merupakan hasil yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan yang diukur berdasarkan kualitas dan kuantitas sesuai standar penetapan perusahaan. Dalam penelitian ini kinerja karyawan ditentukan oleh lima indikator yaitu (1) Pekerjaan yang dilakukan sesuai standar, (2) Pekerjaan dilakukan sesuai rencana (planning), (3) Kerjasama dengan rekan kerja, (4) Sikap terhadap pekerjaan dalam tim, serta (5) Kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan.

(6)

14 Displin Kerja

Disiplin kerja merupakan suatu kondisi atau sikap hormat dalam diri karyawan terhadap peraturan dan ketepatan perusahaan (Sidanti, 2015). Disiplin kerja merupakan ketaatan karyawan terhadap suatu aturan dan ketentuan yang berlaku dalam suatu perusahaan atas dasar adanya kesadaran dan bukan unsur paksaan. Hasibuan (2010) mendefinisikan disiplin kerja sebagai kesadaraan dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Menurut Ardiansyah & Wasilawati (2014) dan Sidanti (2015) dalam disiplin kerja terdapat prosedur yang mengkoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau norma sosial yang berlaku. Disiplin yang baik ditunjukkan oleh perilaku karyawan menaati ketentuan yaitu datang tepat waktu, berpakaian rapi, tertib dan teratur sesuai dengan ketentuan perusahaan. Berdasarkan pendapat para ahli maka, disiplin kerja adalah suatu sikap ketaatan terhadap peraturan yang berlaku dalam perusahaan.

Rumondor et al., (2016) menyatakan disiplin kerja merupakan sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati segala norma peraturan yang berlaku di sekitarnya. Ardiansyah & Wasilawati (2014) menunjukan di dalam disiplin kerja memiliki tanggung jawab dan sikap hormat pada peraturan, tepat waktu, berpakaian rapi, tertib dan teratur jika dimiliki oleh karyawan dapat menyatakan bahwa karyawan tersebut mempunyai disiplin yang baik. Disiplin kerja juga menunjukkan kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan. Dengan demikian peraturan yang ada dalam perusahaan itu diabaikan atau sering dilanggar, maka karyawan memiliki sikap disiplin yang buruk (Sidanti, 2015).

Menurut Rumondor et al., (2016), disiplin kerja dapat diukur dari tujuan dan kemampuan karyawan, teladan pimpinan, adanya sangsi atau hukuman, bemberian balas jasa, keadilan, serta hubungan dengan sesama. Selain itu disiplin kerja mencerminkan tanggung jawab karyawan pada tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Pengukuran disiplin kerja dapat dilakukan melalui kepatuhan karyawan pada jam kerja, kepatuhan pelayanan pada perintah intruksi dari pimpinan serta menaati peraturan dan tata tertib yang berlaku, penggunan fasilitas kantor secara hati-hati, berpakaian baik sopan, serta bekerja mengikuti peraturan yang telah ditentukan.

(7)

15

Dari beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa disiplin kerja merupakaan kesadaraan dan kesediaan seseorang untuk mau menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku, memiliki tanggung jawab dan sikap hormat pada perusahaan, serta menerima hukuman sebagai konsekuensi melanggar peraturan. Dalam penelitian ini disiplin kerja ditentukan oleh tujuh indikator yaitu : (1) Datang ke tempat kerja tepat waktu, (2) Pulang kerja sesuai dengan waktu yang ditentukan, (3) Bekerja sesuai prosedur kerja yang ditetapkan, (4) Dapat menyesuaikan diri terhadap prosedur di tempat kerja, (5) Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditentukan, (6) Menggunakan fasilitas dan peralatan kantor dalam bekerja, (7) Menjalankan perintah atasan dengan baik.

Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan kinerja karyawan. Menurut Sidanti (2015) Lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap karyawan dalam menyeselaikan pekerjaan yang diberikan. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Sebaliknya apabila lingkungan kerja yang tidak baik dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Sidanti (2015) serta Hidayat & Taufiq (2012) menyatakan suasana lingkungan kerja dalam perusahaan merupakan faktor pendukung dan sumber informasi dimana dengan suasana kerja yang baik dapat menimbulkan semangat kerja karyawan serta menjalin hubungan baik antara atasan dan rekan sekerja. Berdasarkan pendapat para ahli maka, lingkungan kerja adalah kondisi yang berada disekeliling karyawan yang dapat mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan tugas.

Menurut Dhermawan et al.,( 2012), Lingkungan kerja terdiri dari dua jenis yaitu menyangkut segi fisik, yang berada dekat dengan karyawan serta lingkungan segi psikis yang merupakan hubungan dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja. Lingkungan kerja fisik merupakan lingkungan atau kondisi tempat kerja yang dapat mempengaruhi dan meningkatkan efisiensi kinerja karyawan yang meliputi tata ruang kerja, cahaya atau penerangan ruang kerja karyawan, suhu dan kelembapan dalam ruangan, suara atau bunyi yang tidak menganggu konsentrasi kerja, suasana kerja dalam perusahaan, serta keamana kerja karyawan.

(8)

16

Pada lingkungan kerja non fisik merupakan semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan dengan bawahan sesama rekan kerja. Pada lingkungan kerja non fisik, terdiri dari lima aspek yang dapat mepengaruhi perilaku dan kinerja karyawan yaitu struktur kerja, tanggung jawab kerja, perhatian dan dukungan pemimpin, kerja sama antara kelompok, serta komunikasi yang baik dan terbuka antara teman sekerja maupun dengan pimpinan.

Lingkungan kerja merupakan kondisi dari segala sesuatu yang terdapat di sekitar tempat bekerja karyawan yang mampu memberikan pengaruh bagi dirinya dalam melaksanakan pekerjaan (Suwondo & Sutanto, 2015). Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja merupakan kondisi dari segala sesuatu yang terdapat di sekitar tempat kerja karyawan, baik itu lingkungan fisik maupun psikis yang dapat mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Dalam penelitian ini lingkungan kerja ditentukan oleh enam indikator yaitu : (1) Lingkungan kerja yang kondusif mendukung kelancaraan pekerjaan, (2) Kondisi ruang kerja yang nyaman, (3) Kesempatan berpartisipasi dalam bekerja bagi sesama rekan kerja, (4) Membangun hubungan kerja yang baik dengan pimpinan maupun dengan rekan kerja, (5) Komunikasi yang baik antara rekan kerja, (6) Perlengkapan kerja membantu pelaksanaan tugas.

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Penelitian tentang disiplin kerja dan kinerja karyawan pernah dilakukan oleh Sajangbati (2013), Sidanti (2015), Rumondor et al., (2016), serta Primandaru et al.,(2018). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Disiplin kerja mempengaruhi hasil kerja karyawan sehingga kinerja karyawan akan semakin optimal. Sebaliknya penelitian Arianto (2013) menunjukkan disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian Arianto (2013) menunjukkan kurangnya kesadaraan dan kemauaan dari karyawan untuk menaati semua peraturan yang telah dibuat.

Penelitian tentang lingkungan kerja dan kinerja karyawan sebelumnya pernah dilakukan oleh Dhermawan et al., (2012), Runtunuwu et al., (2015), Suwondo & Sutanto (2015), Haryono, Fathoni, & Yugusna (2016), serta

(9)

17

Primandaru et al., (2018). Hasil penelitian tersebut menunjukkan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang baik akan meningkatkan kinerja karyawan. Sebaliknya penelitian (Arianto, 2013) menunjukkan lingkungan kerja tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Arianto (2013) menyatakan lingkungan yang tidak memadai dan kurang mendukung belum tentu dapat mempengaruhi kinerja karyawan.

Penelitian tentang disiplin kerja, lingkungan kerja dan kinerja karyawan pernah dilakukan oleh Sidanti (2015), Runtunuwu et al., (2015), Suwondo &

Sutanto (2015), serta Primandaru et al., (2018). Hasil penelitian menunjukkan disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Disiplin kerja dan lingkungan kerja yang baik akan mewujudkan kinerja karyawan yang optimal. Sebaliknya penelitian Herawati, (2015) menunjukkan disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dari penelitian tersebut diajukan hipotesis ketiga yaitu:

H1: Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan

Gambar 1 Model Penelitian

Metode Penelitian

Populasi penelitian adalah seluruhan karyawan PT PLN (PERSERO) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Salatiga sebanyak 42 orang karyawan. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu responden yang sudah bekerja lebih dari satu tahun.

Disiplin Kerja (X1)

Lingkungan Kerja (X2)

Kinerja Karyawan (Y)

(10)

18

Data penelitian menggunakan data primer dengan instrumen kuesioner untuk mengumpulkan informasi terkait disiplin kerja dan lingkungan kerja.

Kuesioner penelitian berisi indikator pada masing-masing variabel penelitian yaitu variabel disiplin kerja, variabel lingkungan kerja dan variabel kinerja karyawan.

Pertanyaan yang diajukan kepada responden dikelompokan menjadi 4 bagian yaitu identitas responden, indikator disiplin kerja, indikator lingkungan kerja, dan indikator kinerja karyawan. Penelitian menggunakan skala likert dengan pernyataan jawaban sangat tidak setuju sampai sangat setuju terhadap masing-masing pertanyaan pada setiap indikator. Seluruh jawab dari responden kemudian diberi skor sesuai bobot masing-masing diolah dan di analisis pada setiap ateam pertanyaan pada kuesioner.

Defenisi Operasional Variabel dan Indikator Penelitian

Defenisi operasional variabel dan indikator penelitian dari masing-masing variabel penelitian akan dijelaskan dalam Tabel 1 berikut:

Tabel 1

Definisi Operasional Variabel dan Indikator Penelitian No Variabel dan

Definisi

Dimensi Indikator

1. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan (Sukarjati et al., 2016).

1. Hasil kerja secara kualitas

2. Hasil kerja secara kuantitas

3. Melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab (Sukarjati et al., 2016)

1.1 Hasil kerja yang

dilakukan sesuai standar 1.2 Hasil kerja yang

dilakukan sesuai rencana (planning)

2.1 Kerjasama dengan rekan kerja dalam

menyelesaikan pekerjaan 2.2 Kerjasama dalam tim

dalam menyelesaikan pekerjaan

3.1 Melaksanakaan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan dalam tim.

3.2 Sikap dalam

menyelesaikan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan (Sukarjati et al., 2016) 2. Disiplin merupakan

sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan

1. Sikap kesediaan mematuhi aturan yang berlaku

1.1 Datang ke tempat kerja tepat waktu

(11)

19 menaati segala

norma peraturan yang berlaku di sekitarnya (Rumondor et al., 2016)

2. Sikap kerelaan mematuhi aturan yang berlaku (Rumondor et al., 2016)

1.2 Pulang kerja sesuai dengan waktu yang ditentukan

1.3 Menggunakan fasilitas dan peralatan kantor dengan baik

2.1 Dapat menyesuaikan diri terhadap prosedur kerja di tempat kerja 2.2 Menyelesaikan tugas

sesuai waktu yang ditentukan

2.3 Menjalankan aturan organisasi dengan baik (Rumondor et al., 2016) 3. Lingkungan kerja

merupakan kondisi dari segala sesuatu yang terdapat di sekitar tempat bekerja karyawan yang mampu memberikan pengaruh bagi dirinya dalam melaksanakan pekerjaan (Suwondo

& Sutanto, 2015)

1. Kondisi di sekitar tempat bekerja karyawan

2. Lingkungan kerja memberi

pengaruh dalam melaksanakan pekerjaan (Suwondo &

Sutanto, 2015)

1.1 Lingkungan kerja yang kondusif mendukung kelancaraan pekerjaan 1.2 Kondisi ruangan kerja

yang nyaman 1.3 Perlengkapan kerja

membantu pelaksanaan tugas

2.1 Kesempatan berpartisipasi dalam bekerja terbuka bagi sesama rekan kerja 2.2 Membangun hubungan

kerja yang baik dengan pimpinan

2.3 Membangun hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja

2.4 Komunikasi yang baik dengan pimpinan 2.5 Komunikasi yang baik

dengan rekan kerja (Suwondo & Sutanto, 2015)

Metode Analisi Data

Metode analisi data adalah teknik statistik untuk mendapatkan informasi relevan yang terkandung dalam data dan menggunakkan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah (Sujarweni, 2015). Penelitian ini akan menguji hipotesis dan menjelaskan pengaruh antara variabel disiplin dan variabel lingkungan kerja terhadap variabel kinerja karyawan. Selain itu, pengujian statistik menggunakan teknik analisis regresi linier berganda untuk menguji pengaruh antara variabel satu dan variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

(12)

20

dependen adalah disiplin kerja dan lingkungan kerja serta variabel independen adalah kinerja karyawan.

Analisi Deskriptif

Analisis deskriptif penelitian menyajikan data mengenai karakteristik responden seperti jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, lama bekerja, dan jabatan. Sedangkan pengujian hipotesis menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji asumsi klasik ( uji hetroskedastisitas), serta uji regresi linier berganda, dengan model persamaan regresi linier sebagai berikut (Runtunuwu et al., 2015) :

KK= a+b1DK1+b2LK2+e Keterangan:

KK = Variabel Kinerja Karyawan a = Konstanta

b1DK1 = Variabel Disiplin Karyawan b2LK2 = Variabel Lingkungan Kerja e = Residual/error

Pengujian hipotesis menggunakan uji validitas, uji realibilitas, uji normalitas (Kolmogrov-Smirnov), uji asumsi klasik (uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas) serta uji regresi linier berganda. Uji validitas dan realibilitas digunakan untuk menguji pertanyaan dalam kuesioner. Uji validitas dinyatakan valid jika r tabel < r dan uji reliabilitas dinyatakan reliabel jika nilai sig > 0,600 (Sujarweni, 2015). Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan nilai sig lebih dari 0,05 atau 5%.

Pengujian asumsi klasik menggunakan uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan di PT PLN (PERSERO) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Salatiga. Proses penyebaran kuesioner dilakukan dengan memberikan kuesioner secara langsung kepada karyawan mulai 27 - 30 September 2019. Jumlah

(13)

21

kuesioner yang di bagikan sebanyak 42 kuesioner, tingkat pengambilan kuesioner sebanyak 30 kuesioner (71,4%). Seluruh kuesioner yang kembali dapat diolah dan dapat dijadikan sampel penelitian. Rincian karakteristik responden penelitian akan dijelaskan dalam Tabel 2 berikut:

Tabel 2

Karakteristik Responden

No Karakteristik Keterangan Jumlah Persentase

1 Jenis Kelamin Laki-laki 14 46,6%

Perempuan 16 53,3%

2 Usia 22-30 13 43,3%

30-40 12 40%

40-50 2 6,7%

50> 3 10%

3 Pendidikan Terakhir SMA 10 33,3%

D3 5 16,7%

S1 15 50%

4 Lama Bekerja 1-5 11 36,7%

6-10 5 16,7%

11-15 10 33,3%

16-20 0 0

20> 4 13,3%

5 Jabatan Staf 18 60%

Supervisor 8 26,7%

Manajer 4 13,3%

Sumber: Data Primer diolah, 2019

Tabel 2 memberikan informasi responden penelitian 53,3% berjenis kelamin perempuan dan 46,6% berjenis kelamin laki-laki. Sebagian besar responden berusia 22-30 tahun (43,3%), dengan pendidikan terakhir S1 (50%) dan 60% responden memiliki jabatan sebagai staf perusahaan tersebut dengan lama bekerja antara 1 sampai 5 tahun (36%). Dari hasil pengolahan data terlihat pada Tabel 3 menunjukkan disiplin kerja memiliki nilai minimum sebesar 25,00 dan nilai maximum sebesar 35,00 dengan nilai rata-rata 30,2000, Lingkungan kerja memiliki nilai minimum sebesar 27,00 dan nilai maximum sebesar 35,00 dengan nilai rata- rata 32,0667, dan kinerja karyawan memiliki nilai minimum sebesar 21,00 dan nilai maximum sebesar 30,00 dengan nilai rata-rata 25,8000. Perhitungan statistics descriptive penelitian terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.Dev

Disiplin Kerja 30 25,00 35,00 30,2000 3,08947

Lingkungan Kerja 30 27,00 35,00 32,0667 2,51798

Kinerja Karyawan 30 21,00 30,00 25,8000 2,79655

Valid N (listwise) 30 Sumber: Data Primer diolah, 2019

(14)

22 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kuesioner yang dibagikan kepada responden berisi pertanyaan yang valid dan dapat dipercaya serta memberikan hasil yang konsisten dalam uji reliabilitas. Dari tabel 4, tabel 5, dan tabel 6 dapat dilihat bahwa pertanyaan dalam variabel disiplin kerja, lingkungan kerja, dan kinerja karyawan dinyatakan valid karena r hitung > r tabel (0,312). Dengan hasil tersebut maka dapat diambil kesimpulan pertanyaan yang ada dalam kuesioner penelitian ini mampu menggambarkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Tabel 4

Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja

Korelasi Antara Nilai

Korelasi

Keterangan Kesimpulan Saya datang ke tempat kerja tepat pada waktunya 0,569 r Tabel = 0,312 Valid Saya pulang kerja sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan

0,390 r Tabel = 0,312 Valid Saya menggunakan fasilitas kantor dan peralatan

kantor dengan baik

0,746 r Tabel = 0,312 Valid Saya dapat menyesuaikan diri terhadap prosedur

kerja di tempat kerja

0,787 r Tabel = 0,312 Valid Saya menyelesaikan tugas sesuai waktu yang

telah ditentukan

0,682 r Tabel = 0,312 Valid Saya menjalankan aturan organisasi dengan baik 0,787 r Tabel = 0,312 Valid Sumber:Hasil Olah SPSS, 2019

Tabel 5

Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja

Korelasi Antara Nilai Korelasi Keterangan Kesimpulan Menurut saya lingkungan kerja yang

kondusif sangat mendukung kelancaran pelaksanaan

0,538 r Tabel = 0,312 Valid

Saya selalu giat bekerja dengan kondisi ruang kerja yang nyaman

0,556 r Tabel = 0,312 Valid Perlengkapan kerja yang ada di bagian

tempat saya bekerja telah membantu pelaksanaan tugas

0,537 r Tabel = 0,312 Valid

Saya selalu membangun hubungan kerja baik dengan pimpinan

0,602 r Tabel = 0,312 Valid Saya selalu membangun hubungan kerja

dengan sesama rekan kerja

0,567 r Tabel = 0,312 Valid Menurut saya, komunikasi yang baik

dengan pimpinan membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan

0,690 r Tabel = 0,312 Valid

Menurut saya komunikasi yang baik dengan rekan kerja membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan

0,362 r Tabel = 0,312 Valid

Sumber: Hasil Olah SPSS, 2019

(15)

23 Tabel 6

Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan

Korelasi Antara Nilai Korelasi Keterangan Kesimpualan Hasil kerja yang saya lakukan sesuai

dengan standar kerja

0,659 r Tabel = 0,312 Valid Hasil kerja yang saya lakukan sesuai

rencana (planning)

0,754 r Tabel = 0,312 Valid Saya mampu bekerjasama dengan

rekan kerja

0,794 r Tabel = 0,312 Valid Saya mampu bekerjasama dengan tim 0,742 r Tabel = 0,312 Valid Saya melaksanakan tugas dan tanggung

jawab yang diberikan dalam tim

0,709 r Tabel = 0,312 Valid Saya bersikap positif terhadap

tanggung jawab yang diberikan

0,717 r Tabel = 0,312 Valid Sumber: Hasil Olah SPSS, 2019

Tabel 7 Uji Reliabilitas

Korelasi Antara Nilai Cronbach’s Alpha Keterangan Kesimpulan

Disiplin Kerja 0,857 0,600 Reliabel

Lingkungan Kerja 0,809 0,600 Reliabel

Kinerja Karyawan 0,900 0,600 Reliabel

Sumber: Hasil Olah SPSS, 2019

Dari hasil pengolahan data yang terlihat pada tabel 7, nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel disiplin kerja 0,857 > dari 0,600, lingkungan kerja 0,809 >

dari 0,600, dan kinerja karyawan 0,900 > dari 0,600 yang artinya semua variabel dalam penelitian ini reliabel.

Pembahasan

Pada tahap ini akan dijelaskan hasil pengujian normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, koefisien determinasi dan goodness of fit model, serta regresi linier berganda pada masing-masing variabel dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan :

Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan sebelum data diolah dengan tujuan mengetahui distribusi data variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Normal data dapat dilihat dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut:

(16)

24 Tabel 8

One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test

Untsandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,44042136

Most Extreme Differences Absolute ,085

Positive ,085

Negative -,081

Tes Statistic ,085

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c.d

Sumber: Hasil Olah SPSS, 2019

Berdasarkan Tabel 8 diperoleh Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 yang berarti nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Hasil analisis menunjukkan data distribusi normal dengan Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 5%.

Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antara variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang sama kuat. Uji Multikolinieritas digunakan untuk menghindari bias dalam proses pengembalian keputusan kepada pengaruh masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 9 menunjukkan bahwa nial VIF variabel disiplin kerja sebesar 1,095, nilai tolerance sebesar 0,913, dan nilai VIF variabel lingkungan kerja sebesar 1,095, nilai tolerance sebesar 0,913. Semua variabel independen tersebut VIF-nya (Variance Inflation Factor) kurang dari 10 dengan nilai tolerance diatas 0,100. Hal ini menunjukkan model regresi bebas dari asumsi multikolinieritas, atau dengan kata lain tidak ada Multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi. Hasil pengujian Multikolinieritas dapat dijelaskan dalam Tabel 9 berikut:

Tabel 9

Hasil Uji Multikolinieritas Collinearity Statistic

Model Tolerance VIF Kesimpulan

1 Disiplin Kerja 0,913 1,095 Bebas Multikolinieritas Lingkungan Kerja 0,913 1,095 Bebas Multikolinieritas Sumber: Hasil olah SPSS, 2019

Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain (Sujarweni, 2015).

(17)

25

Cara memprediksi ada tidaknya Heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola uji glejser, untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Berikut gambar 2 uji glejser Heteroskedastistitas pada model regresi dalam penelitian ini.

Gambar 2

Hasil Uji Glejser - Heteroskedastisitas

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig

B Std. Error Beta

1 (Constant) -3,050 3,737 -,816 ,422

Disiplin Kerja -,014 ,089 -,031 -,163 ,872 Lingkungan Kerja ,169 ,109 ,299 1,554 ,132 Sumber: Hasil Olah SPSS, 2019

Dari uji glejser pada gambar 2 tersebut menunjukkan bahwa variabel independen yaitu disiplin kerja dan lingkungan kerja semuanya > 0,05 sehingga, tidak signifikan dan dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung Heteroskedastisitas. Hal ini menunjukkan tidak terjadi Heteroskedastisitas pada model regresi penelitian ini berdasarkan hasil keseluruhan uji asumsi klasik yaitu Multikolinieritas dan Uji Heteroskedastisitas, dapat disimpulkan nilai parameter yang dihasilkan dalam metode penelitian ini layak karena telah memenuhi asumsi klasik.

Analisis Uji Koefisien Determinasi dan Goodness of Fit Model

Uji Koefisien Determinan digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model variabel independen (disiplin kerja dan lingkungan kerja) dalam menjelaskan variabel dependen (kinerja karyawan). Berikut adalah hasil pengujian koefisien determinasi dan goodness of fit model yang tersaji pada tabel 10:

Tabel 10

Hasil Uji Koefisien Determinan (R2) Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,488a ,238 ,182 2,52919

Sumber: Hasil Olah SPSS, 2019

Tampilan output SPSS pada Tabel 10 menunjukkan Adjusted R Square sebesar 0,182. Hal ini berarti 18,2% variabel disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan sisanya 81,8% dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang digunakan seperti komitmen organisasi, kepuasan karyawan, kompensasi financial dan kompensasi non financial.

(18)

26

Nilai koefisien korelasi (R) pada Tabel 10 sebesar 0,488 menunjukkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen karena memiliki nilai koefisien korelasi diatas 0,05. Dalam Tabel 10 tersebut juga terdapat Standar Error of the Estimate (SEE) sebesar 2,52919. Semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen dengan kinerja karyawan.

Secara keseluruhan variabel disiplin kerja dan linkungan kerja memberi pengaruh terhadap kinerja karyawan. Namun, pada masing-masing variabel tersebut menunjukkan hasil yang berbeda. Pada pengujian regresi linier berganda, variabel lingkungan kerja tidak memberi pengaruh pada kinerja karyawan. Sisanya pada variabel disiplin kerja justru memberikan pengaruh pada kinerja karyawan.

Tabel 11

Hasil Uji Goodness of Fit Model ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 54,086 2 27,048 4,228 ,025b

Residual 172,714 27 6,397

Total 226,800 29

Sumber: Hasil Olah SPSS, 2019

Berdasarkan Tabel 11, hasil perhitungan statistik menunjukan nilai sig.

sebesar 0,025 (kurang dari 0,050) nilai tersebut menunjukan bahwa data sampel penelitian diterima (fit) dengan model regresi yang diajukan, artinya semua variabel independen yaitu disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan.

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen (Sujarweni, 2015).

Adapun hasil pengolahan data variabel dengan menggunakan SPSS, diperoleh data output model regresi linier pada Tabel 12 berikut:

(19)

27 Tabel 12

Output Model Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig

1 (Constant) 8,106 6,688 1,212 ,239

Disiplin Kerja ,357 ,159 ,395 2,244 ,033

Lingkungan Kerja ,215 ,195 ,194 1,104 ,279

Sumber : Hasil Olah SPSS, 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat dirumuskan bentuk regresi linier berganda yaitu Y= 8,106 + 0,357X1 + 0,215X2 + e. Dapat dilihat bahwa nilai beta (B) masing-masing variabel pada kolom Unstandardized Coefficients menunjukkan nilai positif yaitu disiplin Kerja (0,357), dan lingkungan kerja (0,215). Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi disiplin kerja dan lingkungan kerja belum tentu mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil pengujian regresi linier berganda disajikan pada tabel 13 di bawah ini:

Tabel 13

Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

Variabel B Nilai t Sig Kesimpulan

Disiplin Kerja ,357 2,244 ,033 Hipotesis terdukung Lingkungan Kerja ,215 1,104 ,279 Hipotesis tidak terdukung Sumber : Hasil Olah SPSS, 2019

Hasil penelitian yang telah dianalisis secara statistik dengan regresi linier berganda mengenai pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, menunjukkan beberapa temuan hasil penelitian yang akan dibahas sebagai berikut:

Disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan

Pengujian variabel disiplin kerja (X1) diperoleh nilai sig. sebesar 0,033 (sig 0,033 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh pada kinerja karyawan. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan secara parsial variabel disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hidayat & Taufiq (2012), Sajangbati (2013), Runtunuwu et al., (2015), Sidanti (2015), Suwondo & Sutanto (2015), Rumondor et al., (2016), Afif et al., (2016), Sugiyatmi et al., (2016), serta Primandaru et al., (2018) menunjukkan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

(20)

28

Adanya keinginan untuk berperilaku disiplin dan menaati aturan dalam perusahaan tempat bekerja mendorong seorang karyawan sebagai bentuk peningkatan kinerja (Hidayat & Taufiq, 2012). Menurut Rumondor et al., (2016) Penelitian ini menunjukkan perilaku disiplin karyawan seperti datang tepat waktu, pulang tepat waktu, menjaga peralatan kantor, penyesuaian diri terhadap prosedur kerja, menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditentukan, dan menjalankan aturan organisasi dengan baik merupakan bentuk disiplin kerja karyawan dalam peningkatan kinerja.

Penelitian ini bertolak belakang dengan Arianto (2013). Penelitian Arianto (2013) menunjukkan bahwa masih ditemukan kurangnya kesadaran karyawan dan kemauan dari karyawan untuk menaati semua peraturan perusahaan sehingga disiplin kerja dianggap bukan sebagai faktor pendorong dalam peningkatan kinerja seorang karyawan.

Pengujian variabel lingkungan kerja (X2) diperoleh nilai sig. sebesar 0,279 (sig= 0,279 >0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan secara parsial variabel lingkungan kerja berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Arianto (2013) menunjukkan lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini dikarenakan lingkungan fisik dan lingkungan psikis kurang memadai dan kurang mendukung bagi kegiatan karyawan. Sempitnya ruang untuk bekerja, kamar mandi yang tidak bersih, lahan parkir yang terbatas serta halaman yang tersedia tidak memadai sehingga berdampak pada kinerja karyawan. Menurut Arianto (2013) dan Herawati (2015), variabel lingkungan kerja bukan satu-satunya faktor pendorong terjadinya peningkatan kinerja pada karyawan. Lingkungan kerja dianggap sebagai faktor external diri seorang karyawan sehingga faktor lingkungan baik itu lingkungan fisik dan lingkungan psikis tidak dapat secara langsung mempengaruhi peningkatan kinerja pada seorang karyawan.

Pengujian variabel disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan diperoleh nilai sig. 0,025 (sig 0,025 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap

(21)

29

kinerja karyawan. Hasil uji goodness of fit model menunjukkan bahwa secara simultan variabel disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sidanti (2015), Runtunuwu et al., (2015), Suwondo & Sutanto (2015), Primandaru et al., (2018) menunjukkan secara simultan variabel disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Menurut Sidanti (2015) disiplin kerja dan lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang secara bersama-sama dapat mendorong terjadinya peningkatan kinerja pada seorang karyawan. Disiplin kerja merupakan faktor internal yang berasal dari dalam diri seorang karyawan, sedangkan lingkungan kerja yang terdiri dari fisik dan psikis yang merupakan faktor external yang berasal dari luar diri seorang karyawan. Artinya disiplin kerja dan lingkungan kerja mampu menjadi pendorong dalam peningkatan kinerja seorang karyawan.

Simpulan, Keterbatasan, dan Saran Simpulan

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) Unit Distribusi Jawa Tengah Dan D.I Yogyakarta Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Salatiga.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) Unit Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Salatiga. Dengan β koefisien sebesar 0,357 dengan nilai sig.

sebesar 0,033 < 0,05.

2. Lingkungan kerja berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) Unit Distribusi Jawa Tengah Dan D.I Yogyakarta Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Salatiga. Dengan β koefisien sebesar 0,215 dengan nilai sig. sebesar 0,279 > 0,05.

3. Disiplin kerja dan lingkungan kerja secara berasama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) Unit Distribusi Jawa Tengah Dan D.I Yogyakarta Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Salatiga.

Dengan nilai Adjusted R Square sebesar 0,182 ( 18,2%).

(22)

30 Implikasi

Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini menunjukkan disiplin kerja memberi pengaruh pada kinerja karyawan. Oleh karena itu disiplin kerja merupakan salah satu faktor pendorong peningkatan kinerja karyawan yang berasal dari dalam diri seorang karyawan. Dengan disiplin kerja, seorang karyawan termotivasi dan memiliki komitmen dalam peningkatan kinerjanya. Bentuk disiplin kerja karyawan dapat berupa datang dan pulang ke tempat kerja tepat waktu, menggunakan fasilitas kantor dan peralatan kantor dengan baik, menyesuaikan diri terhadap prosedur kerja, menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditentukan, serta menjalankan aturan organisasi dengan baik.

Selain itu, variabel lingkungan kerja menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja belum tentu dapat mempengaruh peningkatan kerja seorang karyawan, dan lingkungan kerja dianggap sebagai faktor eksternal yang meliputi lingkungan kerja itu sendiri, rekan kerja dan atasan atau pimpinan. Ini menunjukkan peningkatan kinerja dapat dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah lingkungan kerja walaupun pengaruhnya tidak signifikan.

Implikasi Terapan

Implikasi terapan penelitian ini, bagi perusahaan harus memberikan lingkungan kerja yang nyaman pada karyawan sehingga dengan lingkungan kerja yang nyaman mampu mendorong disiplin kerja karyawan dan tentunya peningkatan kinerja. Perusahaan diharapkan juga memberikan penghargaan bagi karyawan khususnya bagi peningkatan kedisiplinan karyawan.

Keterbatasan

Penelitian yang dilakukan ini tidak terlepas dari adanya beberapa keterbatasan. Keterbatasan peneliti ini tidak dapat bertemu langsung dengan responden karena penyebaran kuesioner dititipkan di supervisor.

Saran

Penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat bertemu langsung dengan responden dalam pengambilan data melalui kuesioner.

(23)

31

DAFTAR PUSTAKA

Afif, D. N., Paramitha, P. D., & Hasiolan, L. B. (2016). Pengaruh Karakteristik Organisasi, Disiplin Kerja Dan Kualitas Kerja Terhadap Efektifitas Kerja Karyawan Dengan Kinerja Karyawan Sebagai Variabel Intervening ( Studi kasus pada PT Hartono Istana Teknolgi Kudus ). Journal of Management, 2(2).

Ardiansyah, & Wasilawati. (2014). Pengaruh Pengawasan dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah. Manajemen Kewirausahaan, 16(2), 153–162.

Arianto, D. A. N. (2013). Pengaruh Kedisiplinan, Lingkungan Kerja Dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Pengajar. Jurnal Economia, 9(2), 191–200.

https://doi.org/10.21831/economia.v9i2.1809

Dhermawan, A. A. N. B., Sudibya, I. G. A., & Utama, I. W. M. (2012). Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, Kompetensi, Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pegawai Di Lingkungan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis Dan Kewirausahaan, 6(2), 173–184.

Haryono, T. A., Fathoni, A., & Yugusna, I. (2016). Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Demokratis dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja dan Kedisiplinan Karyawan. Journal Of Management, 2(2), 1–23.

Hasibuan, M. P. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Herawati, V. M. P. (2015). Pengaruh Disiplin, Pendidikan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Supermarket Pamella Satu Kota Yogyakarta.

Jurnal Manajemen, 5(1), 10–17. https://doi.org/10.1145/3132847.3132886 Hidayat, Z., & Taufiq, M. (2012). Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja

Serta Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang. Wiga, 2(1), 80–97.

Murty, W. A., & Hudiwinarsih, G. (2012). Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan

(24)

32

Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Di Surabaya). The Indonesian Accounting Review, 2(02), 215. https://doi.org/10.14414/tiar.v2i02.97 Nadhifah, K., Titisari, P., & Dewi, P. (2018). Pengaruh Implementasi ISO

9001:2008 Terhadap Kinerja Melalui Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Pegawai Pada UPT Perpustakaan Universitas Jember. Bisma Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 3(1), 156. https://doi.org/10.17509/jpm.v3i1.9451 Primandaru, D. L., Tobing, D. S., & Prihatini, D. (2018). Pengaruh Motivasi

Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja, Disiplin Kerja Dan Kinerja Karyawan Pt. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop Ix Jember.

Bisma, 12(2), 204. https://doi.org/10.19184/bisma.v12i2.7890

Rumondor, R. B., Tumbel, A., & Sepang, J. L. (2016). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kanwil Ditjen Kekayaan Negara Suluttenggomalut. Jurnal EMBA, 4(2), 254–264.

Runtunuwu, H. J., Lapian, J., & Dotulong, L. (2015). Pengaruh Disiplin,

Penempatan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Manado. Jurnal EMBA, 3(3), 81–89.

Sajangbati, I. (2013). Motivasi, Disiplin, Dan Kepuasan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pegawai Pt. Pos Indonesia (Persero) Cabang Bitung. Jurnal EMBA, 1(4), 667–678.

Sidanti, H. (2015). Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kabupaten Madiun. Jurnal JIBEKA, 9, 10.

Sugiyatmi, Minarsih, M. M., & PT, E. G. (2016). Pengaruh Motivasi, Gaya Kepemimpin Dan Lingkungan Kerja Terhadap Disiplin Kerja Serta

Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Di Pt Bina San Prima. Journal Of Management, 2(2), 10–12.

Sujarweni, W. V. (2015). SPSS Untuk Peneliti. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sukarjati, E., Minarsih, M. M., & Warso, M. M. (2016). Pengaruh

Kepemimpinan, Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Semarang. Journal of Management, 02(02).

(25)

33

Suwondo, D. I., & Sutanto, E. M. (2015). Hubungan Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, Dan Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 17(2), 41–59. https://doi.org/10.9744/jmk.17.2.135

(26)

34

Lampiran

LAMPIRAN 1. KUESIONER

KUESIONER

Disusun Oleh:

Gita Dea 212015207

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(27)

35

KUESIONER PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO)

UNIT INDUK DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I YOGYAKARTA UNIT PELAKSANA PELAYANAN PELANGGAN SALATIGA

Kepada Yth,

Bapak/Ibu di PT PLN Salatiga

Saya Gita Dea dengan Nim 212015207 mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis – UKSW yang sedang melakukan penelitian dalam rangka penulisan tugas akhir mengenai Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT PLN (Persero) Unit Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Salatiga.

Bersama ini, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini dan saya akan menjaga kerahasian identitas dan jawaban Bapak/Ibu. Informasi yang Bapak/Ibu berikan merupakan bantuan yang sangat berarti bagi saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Atas bantuan dan perhatian Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya, Gita Dea Identitas Responden

(Berikan tanda check-list (√) dan istilah pada kotak yang tersedia) Jenis Kelamin : □ Pria □ Wanita

Usia :...tahun Pendidikan Terakhir : □ SMA □ D3 □ S1 □S2 □S3 Lama Bekerja : ...tahun

Jabatan :□ Staf

□ Supervisor □ Manajer

□ ...

Petunjuk pengisian kuesioner :

1. Pastikan identitas Bapak/ Ibu sebagai responden telah terisi.

2. Sebelum menjawab setiap pertanyaan, mohon dibaca terlebih dahulu dengan baik, 3. Isilah kuesioner sesuai dengan kondisi yang terjadi di instansi tempat Bapak/Ibu

bekerja.’

(28)

36

4. Pilihlah jawaban atau pendapat yang menurut Bapak/ Ibu paling sesuai dengan memberi tanda checklist (√) pada kolam yang tersedia.

(29)

37 Keterangan pilihan jawaban

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

KK = Kadang-kadang

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

(30)

38

NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN

STS TS KK S SS

KINERJA KARYAWAN

1 Hasil kerja yang saya lakukan sesuai dengan standar kerja 2 Hasil kerja yang saya lakukan

sesuai rencana (planning)

3 Saya mampu bekerjasama dengan rekan kerja

4 Saya mampu bekerjasama dengan tim

5 Saya melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam tim

6 Saya bersikap positif terhadap tanggung jawab yang diberikan

Sumber: Sukarjati, Minarsih, & Warso (2016)

DISIPLIN KERJA

1

Saya datang ke tempat kerja tepat pada waktunya

2 Saya pulang kerja sesuai dengan waktu yang telah ditentukan 3 Saya menggunakan fasilitas

kantor dan peralatan kantor dengan baik

4 Saya dapat menyesuaikan diri terhadap prosedur kerja di tempat kerja

5 Saya menyelesaikan tugas sesuai waktu yang telah ditentukan 6 Saya menjalankan aturan

organisasi dengan baik

Sumber: Rumondor, Tumbel, & Sepang (2016)

(31)

39 LINGKUNGAN KERJA

1 Menurut saya, lingkungan kerja yang kondusif sangat mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan 2 Saya selalu giat bekerja dengan

kondisi ruang kerja yang nyaman 3 Perlengkapan kerja yang ada di

bagian tempat saya bekerja telah membantu pelaksanaan tugas 4 Saya selalu membangun

hubungan kerja baik dengan pimpinan

5 Saya selalu membangun hubungan kerja dengan sesama rekan kerja

6 Menurut saya, komunikasi yang baik dengan pimpinan membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan 7 Menurut saya, komunikasi yang

baik dengan rekan kerja membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan

Sumber: Suwondo & Sutanto (2015)

(32)

40 LAMPIRAN 2. DATA PENELITIAN

No resp Jenis

Kelamin Usia Pendidikan Terakhir

Lama Bekerja

Jabatan KINERJA KARYAWAN

KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6

1 1 41 3 3 15 3 3 5 5 5 5 5 5

2 1 49 3 1 26 5 1 5 5 5 5 5 5

3 1 54 4 1 29 5 1 4 4 5 5 5 4

4 1 23 1 1 2 1 1 4 4 4 4 4 4

5 2 31 2 3 10 2 2 5 5 5 5 5 5

6 2 38 2 3 13 3 3 5 5 5 5 5 5

7 1 29 1 3 4 1 2 4 4 5 5 5 4

8 2 33 2 3 8 2 2 4 4 4 4 4 4

9 1 54 4 1 29 5 1 4 4 5 5 4 4

10 1 36 2 3 15 3 1 4 4 4 4 4 4

11 1 37 2 3 12 3 2 5 4 4 4 4 3

12 1 26 1 2 2 1 1 3 3 4 4 4 3

13 2 55 4 3 29 5 1 4 5 4 4 4 5

14 2 33 2 3 6 2 1 4 4 4 4 4 4

15 2 28 1 3 7 2 2 5 5 5 5 5 5

16 1 22 1 3 2 1 1 5 4 5 5 4 4

17 2 31 2 3 11 3 2 5 5 5 4 4 5

18 1 24 1 1 4 1 1 4 4 4 4 4 4

19 2 22 1 1 2 1 1 4 4 4 4 4 4

20 2 22 1 1 3 1 1 5 5 4 4 4 4

21 2 29 1 2 8 2 2 4 4 4 4 4 4

22 2 22 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4

Referensi

Dokumen terkait

remitan antara migran nonpermanen yang memiliki keluarga inti dengan yang tidak memiliki keluarga inti di daerah asal. Dalam penelitian ini migran nonpermanen yang memiliki

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, maka Perjanjian Kerja Sama antara BPJS Ketenagakerjaan dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang sedang berjalan tetap berlaku

dalam bentuk website dengan model ADDIE untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran

Menyatakan dengan sebenar - benarnya bahwa karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul: Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dengan

Karena pukulan smash merupakan suatu teknik pukulan yang bertujuan untuk mematikan pertahanan lawan, dan juga pada saat bermain lawan sering melakukan kesalahan

Jika dilihat dari besarnya nilai persentase mortalitas pada kedua jenis kayu, maka waktu yang efisien sebagai pengujian adalah 4 minggu, karena nilai mortalitas

Dimulai dengan ekstraksi korteks kelor ( Moringa oleifera ) , sterilisasi alat dan bahan, skrining aktivitas antimikroba, fraksinasi ekstrak yang paling aktif