commit to user
i
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS AIR
TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR
MINUM (PDAM) TIRTA LAWU DI KARANGANYAR
Skripsi
Disusun Oleh :
DWI NOFITARIA
X7406018
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS AIR
TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR
MINUM (PDAM) TIRTA LAWU DI KARANGANYAR
Oleh:
DWI NOFITARIA
X 7406018
Skripsi
Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Januari 2011
Persetujuan Pembimbing,
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Sri Wahyuni, MM Muhammad Sabandi, S.E, M.Si
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda tangan
Ketua :Leny Noviani, S.Pd, M. Si : ___________
Sekretaris : Feri Setyowibowo, S.E, M.M : ___________
Anggota I : Dra. Sri Wahyuni, M.M : ___________
Anggota II : Muhammad Sabandi, S.E, M.Si. : ___________
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
commit to user
v
ABSTRAK
Dwi Nofitaria. X7406018. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Air Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lawu Di Karanganyar . Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Januari 2011.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui pengaruh kualitas
pelayanan terhadap tingkat kepuasan pelanggan PDAM Tirta Lawu di kecamatan
Karanganyar. (2) Untuk mengetahui pengaruh kualitas air terhadap tingkat
kepuasan pelanggan PDAM Tirta Lawu di kecamatan Karanganyar. (3) Untuk
mengetahui perbedaan antara kinerja kualitas pelayanan saat ini dan kualitas air
saat ini dengan harapan pelanggan di PDAM Tirta Lawu kecamatan Karanganyar.
Pada penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.
Populasinya adalah seluruh pelanggan PDAM Tirta Lawu di kecamatan
Karanganyar. Sampel diambil dengan teknik Cluster sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 100 pelanggan PDAM Tirta Lawu di kecamatan
Karanganyar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kuesioner
dengan skala likert dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis regresi berganda dan Important Performance Analysis (IPA).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Terdapat pengaruh
yang signifikan anatara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dengan t
hitung sebesar 3,244 dengan taraf signifikansi 5%, N=100, dan probabilitas (0,002)
lebih kecil dari 0,05. (2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas air
terhadap kepuasan pelanggan dengan t hitung sebesar 19,175 dengan taraf
signifikansi 5%, N=100, dan probabilitas (0,000) lebih kecil dari 0,05. (3)
Terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat harapan dengan tingkat kinerja
PDAM Tirta Lawu Karanganyar. Terbukti dengan hasil analisis diperoleh tingkat
kesesuaian sebesar 89,76%, harga tersebut menujukan adanya perbedaan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Dwi Nofitaria. X7406018. Effect of Service Quality and Customer Satisfaction On The Water Quality Regional Water Company (PDAM) Tirta Lawu In Karanganyar. Thesis. Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education. Eleven University March, January 2011.
The purpose of this study were: (1) To determine the effect of service
quality to customer satisfaction levels PDAM Tirta Lawu in Karanganyar district.
(2) To determine the effect of water quality on the level of customer satisfaction
in the district of PDAM Tirta Lawu Karanganyar. (3) To know the difference
between current performance and service quality of current water quality to
customer expectations in PDAM Tirta Lawu Karanganyar district.
This research uses descriptive quantitative research methods. The population is all
the customers PDAM Tirta Lawu in Karanganyar district. Samples were taken
with the technique of cluster sampling. The number of samples in this study were
100 customers in the district of PDAM Tirta Lawu Karanganyar. Technique data
collecting technique used is a questionnaire with Likert scale and documentation.
The data analysis technique used was multiple regression analysis and Important
Performance Analysis (IPA).
Based on the results of this study concluded: (1) There is significant
influence between service quality to customer satisfaction with t calculate equal to
3.244 with a significance level of 5%, N = 100, and probability (0.002) is smaller
than 0.05. (2) There is significant relationship between water quality to customer
satisfaction with t calculate equal to 19.175 with a significance level of 5%, N =
100, and the probability (0.000) is smaller than 0.05. (3), There are significant
differences between the level of expectation with performance level PDAM Tirta
Karanganyar Lawu. Proved by the results obtained by analyzing the level of
balance of 89.76%, the price or not yet addressed the differences with the
expectation of due performance.
commit to user
vii
MOTTO
Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab, yakni orang yang berpikir tapi tidak
pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir.
(W.A. Nance)
Siapa saja yang ingin mencapai sukses haruslah mendaki dan memanjatnya,
bukan melompatinya.
(R.M.S. Dirjoatmojo)
Biar sejuta ilmu kita dalami, yakinlah bahwa itu hanya setitis air dari seluas
lautan. Hadirkan dalam hati rasa keinsafan. Moga ilmu itu menjadi wadah
mendekati Allah SWT.
(Mutiara)
Kesabaran dan keikhlasan pasti akan berbuah manis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk :
-Allah SWT atas hidayahnya yang tak pernah putus
-Bapak dan ibu tercinta terima kasih atas kasih sayang, do’a, dukungan, dan pengorbanannya selama ini
-Suami dan anak ku tercinta terima kasih atas kasih sayang , do’a, semangat dan dukunganya
-Kakak dan adikku Prihatin, Aris, Feri tersayang atas keceriaanya
-Teman-teman PTN 2006
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas karunia dan nikmat-Nya, sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Kualitas Air Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Air
Minum (PDAM) Tirta Lawu Di Karanganyar”.
Skripsi ini disusun guna memenuhi tugas dan melengkapi sebagian
persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Jurusan
Pendididkan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mengalami hambatan dan
kesulitan, namun berkat bantuan berbagai pihak akhirnya penyusunan skripsi ini
dapat selesai. Oleh karena itu merupakan suatu kebahagiaan bagi penulis, apabila
dalam kesempatan ini penulis dapat mengucapkan rasa terima kasih atas segala
bentuk bantuannya kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta, yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, yang telah menyetujui
penyusunan skripsi ini.
3. Ketua Program Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan UNS, yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.
4. Ketua BKK Pendidikan Tata Niaga FKIP UNS, yang telah memberikan
ijin atas penyusunan skripsi ini.
5. Prof. Dr. Trisno Martono, MM selaku Pembimbing Akademis yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelasaikan kuliah
selama ini.
6. Dra. Sri Wahyuni, MM selaku pembimbing I yang telah memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
7. Muhammad Sabandi, S.E, M.Si selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
8. Bapak-Ibu Program Pendidikan Tata Niaga yang telah memberikan
bimbingan dan bantuan selama penulis menuntut ilmu di FKIP UNS
Surakarta.
9. Pak Aris, selaku direktur utama yang telah memberikan ijin dan informasi
kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
10.Teman teman terbaikku Ayu, Dina, Hendri dan Tintin terima kasih atas
keceriaan dan semangat yang telah diberikan kepada penulis.
11.Teman-teman PTN 2006 terima kasih atas kebersamaannya.
12.Semua pihak yang telah membantu penulis demi lancarnya penulisan
skripsi ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga penulisan
skripsi ini dapat bermanfaat.
Surakarta, Januari 2011
commit to user
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGAJUAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
ABSRAK... ... v
MOTTO... ... vii
PERSEMBAHAN... ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI... ... xi
DAFTAR TABEL... ... xiii
DAFTAR GAMBAR... ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
A. Tinjauan Pustaka ... 9
1. Kualitas Pelayanan. ... 9
2. Kualitas Air ... 14
3. Kepuasan Pelanggan ... 18
4. Pelayanan Dalam PDAM ... 22
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 24
C. Kerangka Berpikir... 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28
B. Populasi dan Sampel ... 28
C. Teknik Pengumpulan Data ... 30
D. Rancangan Penelitian... 35
E. Teknik Analisis Data ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 41
A. Deskripsi Data ... 41
B. Pengujian Prasyarat Analisis ... 49
C. Pengujian Hipotesis ... 52
D. Simpulan pengujian hipotesis ... 63
E. Hasil Pembahasan... 63
BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN... 66
A. Simpulan ... 66
B. Implikasi ... 67
C. Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA... ... 64
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah PelangganPDAM Tirta Lawu di Karanganyar... 4
2. Data Pengaduan Pelanggan... ... . 27
3. Deskripsi Data Dari 8 Indikator ... . 41
4. Deskripsi Data Kepuasan Pelanggan... 41
5. Distribusi Frekuensi Data Bukti Langsung (X1) ... . 43
6. Distribusi Frekuensi Data Keandalan (X2)... . 44
7. Distribusi Frekuensi Data Daya Tanggap (X3) ... . 44
8. Distribusi Frekuensi Data Jaminan (X4)... ... . 45
9. Distribusi Frekuensi Data Empati (X5)... ... 46
10. Distribusi Frekuensi Data Kekeruhan (X6) ... . 46
11. Distribusi Frekuensi Data Sisa Chlor (X7)... ... . 47
12. Distribusi Frekuensi Data Kandungan Bakteri E.coli (X8)... 48
13. Hasil Uji Multikolinieritas... ... 49
14. Hasil Uji Autokorelasi ... 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pemikiran... ... 26
2. Diagram Kartesius... 40
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Deskripsi Umum PDAM... . 69
2. Kisi-Kisi Angket ... 73
3. Surat Pengantar Kuesioner ... 74
4. Kuesioner ... 75
5. Tabulasi Data Hasil Try Out... ... 78
6. Uji Validitas Kinerja Try Out... ... . 83
7. Hasil Uji Validitas Harapan Try Out... ... 86
8. Hasil Uji Reliabilitas Try Out ... 89
9. Tabulasi Data Hasil Angket Penelitian... ... 91
10. Tabulasi Data Hasil Agket Harapan... .. 100
11. Analisis Deskriptif Data... 106
12. Analisis Regresi Linier Berganda... 110
13. Analisis Data IPA PDAM Tirta Lawu... 111
14. Skor Total dan Rata-Rata... ... 124
15. Skor Rata-Rata Tingkat Kinerja dan Harapan... 127
16. Surat Permohonan Izin Menyusun Skripsi ... 130
17. Surat Permohonan Izin Research/Try Out (Dekan)... 131
18. Surat Permohonan Izin Research/Try Out (PDAM)... .. 132
19. Surat Pernyataan PDAM... .. 133
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Air merupakan sumber kehidupan mahluk hidup terutama manusia yang
berkembang dengan berbagai macam kebutuhan dasar manusia (basichuman
need). Air menjadi kebutuhan primer yang diperlukan untuk kebutuhan sehari -hari seperti minum, masak, mandi sampai kebutuhan pengolahan industri,
sehingga fungsi air tidak hanya terbatas untuk menjalankan fungsi ekonomi saja,
namun juga sebagai fungsi sosial. Fungsi sosial ini erat berkaitan dengan kondisi
air yang sehat, jernih dan bersih sehingga sangat penting dipahami oleh semua
pihak dalam rangka menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Fungsi sosial maupun fungsi ekonomi yang dimiliki air dalam rangka
memenuhi kebutuhan sehari-hari merupakan hal yang penting untuk diperhatikan,
karena seiring dengan pertambahan penduduk maka kebutuhan air tidak dapat
dipungkiri akan semakin meningkat. Maka dalam menyikapi hal tersebut
pemerintah mengelola sebuah perusahaan milik Negara sesuai dengan
undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintah di daerah yaitu Perusahaan
Daerah Air Minum yang biasanya lebih dikenal sebagai PDAM. PDAM tersebar
diseluruh daerah dan kota di Indonesia termasuk Karanganyar yang merupakan
satu-satunya perusahaan milik pemerintah Karanganyar dengan mengemban tugas
sebagai pengelola air bersih dan mendistribusikan air bagi masyarakat
Karanganyar serta perusahaan-perusahaan daerah yang diharapkan mampu
memberikan tambahan pendapatan anggaran daerah (PAD).
Penurunan kinerja PDAM yang akan merugikan berbagai pihak terutama
masyarakat. Hal tersebut terbukti dalam kurang berkualitasnya layanan PDAM
pada pelanggan dilihat dari tekanan air yang rendah, aliran tidak kontinyu,
tingginya tingkat kebocoran dalam sistem perpipaan dan tidak digarapnya pasar
potensial. Hal ini juga bisa terlihat dari rendahnya cakupan layanan (service area). Dewasa ini PDAM pada umumnya sering memperlihatkan kinerja yang dikelola
commit to user
dan kurangnya penguasaan teknologi, serta lemahnya manajemen pengelolaan
PDAM, baik dalam sumber dana, sumber daya manusia dan kelembagaan. Kinerja
PDAM tersebut akan menjadi penilaian masyarakat Karanganyar dalam
mempersepsi pelayanan yang ditampilkan oleh PDAM.
Persepsi dari pelanggan saat pembelian kurang lebih dipengaruhi oleh
kinerja serta kualitas produk dan jasa yang seharusnya diberikan secara maksimal
kepada pelanggan, karena pelanggan merupakan prioritas utama perusahaan
dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Secara
langsung maupun tidak langsung berbagai kritikan yang dilontarkan pelanggan
dan ditujukan kepada kualitas pelayanan PDAM yang merupakan masukan guna
peningkatan kualitas pelayanan produk dan jasa. Setiap pelanggan mempunyai
persepsi yang berbeda mengenai kualitas pelayanan yang merupakan terbentuknya
sikap dari evaluasi keseluruhan terhadap kinerja dalam jangka panjang, tetapi
persepsi pelanggan mengenai kualitas pelayanan tidak mengharuskan pelanggan
menggunakan produk atau jasa dari sebuah perusahaan tersebut terlebih dulu
sebelum memberikan penilaian. Maka ada empat alasan mengapa kualitas
pelayanan harus bermutu yaitu pelayanan merupakan tempat berkumpulnya uang
dan pekerjaan, persaingan yang semakin tajam, pemahaman yang semakin baik
pada pelanggan dan pelayanan menanamkan kepuasan.
Maka dari itu, kualitas pelayanan prima seharusnya ditampilkan oleh
Badan Umum Milik Negara khususnya PDAM sebagai satu-satunya perusahaan
pengolah air bersih, dengan tujuan untuk menghasilkan pelanggan dengan
perasaan senang dalam berhubungan dengan bisnis air ini. Kualitas pelayanan
prima juga dipengaruhi oleh penilaian-penilaian yang bersifat intangible (tidak berwujud) yaitu emosi pada saat berhubungan dengan sebuah produk maupun jasa
sebagai luapan emosi yang ditandai oleh perasaan puas maupun tidak puas dalam
mempersepsi performance sebuah produk atau jasa sesuai dengan kebutuhannya masing-masing atau pun dengan harapan pelanggan. Pelanggan merasa puas
apabila harapannya terpenuhi atau akan sangat puas jika harapan pelanggan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Harapan itu biasanya bertumpu pada sebuah citra dari produk atau jasa
pada sebuah perusahaan, bila suatu perusahaan bisa mempertahankan citranya
serta memberikan harapan yang dibutuhkan pelanggan dalam rangka menjaga
kepuasan pelanggan maka tidak menutup kemungkinan perusahaan tersebut
mendekati keuntungan yang setinggi-tingginya. Sebaliknya bila hasil akhir yang
diberikan pada pelanggan tidak sesuai dengan harapan pelanggan, diduga akan
terjadi ketidakpuasan pelanggan. Dampak dari hal tersebut citra perusahaan
menjadi negatif. Citra negatif yang melekat pada suatu produk membawa
pengaruh negatif bagi pelanggan dan sebaliknya apabila citra positif melekat pada
suatu produk akan membawa pengaruh positif bagi pelanggan. Pelanggan yang
mengkonsumsi suatu produk dengan citra tertentu secara otomatis akan melekat
citra produk tersebut pada diri pelanggan.
Citra produk yang baik dapat dibangun melalui pelayanan yang baik pula
dari produsen sehingga akan menjadikan pelanggan enggan untuk mengkonsumsi
produk atau jasa yang ditawarkan dari produsen lain. Nasution (2004: 114)
menyatakan apabila citra produk yang disampaikan oleh pelanggan berkaitan
dengan pembelian barang atau jasa yang dibeli, maka pelanggan biasanya
melakukan tindakan-tindakan voice action (mengkritik) atau publisc action
(melakukan tindakan). Sedangkan Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan
dimana keinginan, harapan dan keperluan pelanggan dipenuhi. Kepuasan atau
ketidakpuasan pelanggan dapat dinilai dari hasil pembelian apakah memenuhi
harapan.
Harapan pelanggan mengenai kepuasan yang selalu berubah hampir
menuntut kepiawaian produsen, karena kepuasan itu sesungguhnya perantara bagi
produsen menuju perbaikan kualitas pelayanan. Secara umum kualitas adalah
dimensi global dan relatif tidak sensitif terhadap perbedaan segmen, oleh karena
itu bila ingin membangun total kepuasan pelanggan dalam jangka panjang
commit to user
Menurut Direktur Utama PDAM Tirta Lawu Karanganyar memiliki
pelanggan seperti pada table berikut:
Tabel 1. Jumlah pelanggan PDAM Tirta Lawu di Karnganyar
No Wilayah Kerja Jumlah pelanggan
1 Karanganyar 12430
2 Perum Palur 4124
3 Jaten 4172
4 Karang Pandan 3513
5 Kerjo 3930
6 Colomadu 784
7 Jatiyoso 1507
8 Sibedil 2219
9 Wonorejo 1707
10 Jumapolo 465
11 Matesih 40
Jumlah 34996
Sumber: data PDAM
Tujuan PDAM Tirta Lawu kecamatan Karanganyar adalah
mengedepankan manajemen dan pelayanan sigap, tanggap, dan ramah kepada
pelanggan. Adapun Visi dari PDAM Tirta Lawu adalah terwujudnya kemampuan
untuk memberikan pelayanan air bersih secara tepat kualitas tepat kuantitas,
sedangkan misinya adalah meningkatkan kesehatan masyarakat Karanganyar
melalui kegiatan usaha air bersih yang dikelola secara profesional dan berorientasi
kepada keuntungan dengan memperhatikan kepentingan umum serta kelestarian
lingkungan.
Harapan PDAM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ternyata tidak
sejalan dengan kenyataan yang ada pada perilaku pelanggan dalam menyikapi
kinerja PDAM setelah menggunakan produk atau jasa dari PDAM. Setiap hari
banyak pengaduan dari pelanggan mengenai keburukan kinerja PDAM dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Tabel 2. Data pengaduan pelanggan PDAM
Bulan Jumlah Pengaduan
Januari 41
Februari 23
Maret 21
April 21
Mei 13
Sumber: Data PDAM
Seperti tanggapan Gino, seorang pelanggan PDAM bertempat tinggal di Karan,
Gayamdompo yang ditemui peneliti saat membayar rekening air di kantor PDAM
menceritakan bahwa “Air sering macet berhari-hari tanpa pemberitahuan jelas, air kotor, dan keluhan yang tidak segera ditangani”. Selain itu ada beberapa keluhan dari pelanggan yang rata-rata berisi tentang meteran belum dicatat sehingga tidak
ada pedoman yang jelas untuk bayar tagihan rekening air, pipa bocor tidak segera
diperbaiki sehingga sering macet, air sering mati, air sering tidak mengalir dan
sistem yang buruk dalam pengelolaan air. Berdasarkan dari pengakuan tersebut
diatas maka penelitian akan difokuskan ke PDAM Tirta Lawu kecamatan
Karanganyar.
Sedangkan berdasarkan hasil pengamatan sementara menyatakan bahwa
ada perbedaan antara harapan masyarakat Karanganyar yang mengkonsumsi
produk dan jasa dari PDAM dengan kenyataan yang diterima dilapangan.
Misalnya air sering macet, air kotor, pipa sering bocor dan lain sebagainya. Bila
kualitas pelayanan PDAM tidak segera dibenahi maka diduga banyak pelanggan
PDAM yang kecewa. Kesenjangan yang terjadi di PDAM sebagai perusahaan
Negara yang seharusnya mengutamakan pelayanan bagi masyarakat, maka penulis
tertarik melakukan penelitian dengan judul ”PENGARUH KUALITAS
PELAYANAN DAN KUALITAS AIR TERHADAP KEPUASAN
commit to user B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah masalah yang telah diuraikan, maka
muncul beberapa masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Terdapat kesenjangan antara kualitas pelayanan yang diterima dengan
yang diharapkan oleh pelanggan.
2. Kurang berkualitasnya layanan PDAM pada pelanggan yang dapat dilihat
dari tekana air yang rendah, aliran tidak kontinyu dan tidak digarapnya
pasar potensial.
3. Rendahnya cakupan layanan (service area) PDAM, seperti sering
memperlihatkan kinerja yang dikelola kurang atau jarang ditangani tenaga
professional, kurangnya modal dan kurangnya penguasaan teknologi.
4. Lemahnya manajemen pengelolaan baik dalam sumber dana, sumber daya
manausia dan kelembagaan.
C. Pembatasan Masalah
Agar dalam pembahasan masalah ini lebih terarah dan tidak menimbulkan
kesalahan dan penafsiran, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Pembatasan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ruang Lingkup Masalah
Banyak faktor yang harus diperhatikan tentang kepuasan pelanggan atas
pelayanan pada PDAM Tirta Lawu, tetapi dalam penelitian ini penulis menitik
beratkan pada kualitas pelayanan dan kualitas air di PDAM Tirta Lawu. Adapun
ruang lingkup dalam permasalahan ini adalah:
a. Harapan yaitu perkiraan konsumen atas layanan atau manfaat yang
diterima konsumen yang akan dijadikan standar acuan untuk menilai
kinerja pelayanan administratif dan kualitas air pada PDAM Tirta Lawu.
b. Kepuasan pelanggan yaitu kondisi yang menujukan harapan pelanggan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
c.Kualitas pelayanan adalah suatu penilaian terhadap harapan pelanggan
dengan hasil kinerja pelayanan yang telah dilakukan.
d.Kualitas air yaitu berupa kekeruhan, sisa chlor dan batas kandungan
bakteri di air.
2. Obyek Penelitian
a. Kepuasan pelanggan PDAM Tirta Lawu Sebagai Variabel Terikat.
b. Kualitas palayanan dan kualitas air di PDAM Tirta Lawu sebagai
variable bebas.
3. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah Pelanggan PDAM Tirta Lawu di
Karanganyar. Penulis memilih Subyek tersebut dengan alasan untuk mengetahui
tingkat kepuasan pelanggan PDAM Tirta Lawu Karanganyar.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah ini dilakukan untuk melihat kemampuan perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Karanganyar mengenai kualitas
pelayanan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, maka permasalahan yang
dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan
pelanggan di PDAM Tirta Lawu di kecamatan Karanganyar?
2. Apakah terdapat pengaruh kualitas air terhadap tingkat kepuasan
pelanggan di PDAM Tirta Lawu di kecamatan Karangayar?
3. Apakah terdapat perbedaan antara kinerja kualitas pelayanan saat ini dan
kualitas air saat ini dengan harapan pelanggan di PDAM Tirta Lawu
kecamatan Karanganyar?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap tingkat
commit to user
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas air terhadap tingkat kepuasan
pelanggan di PDAM Tirta Lawu di kecamatan Karangayar.
3. Untuk mengetahui perbedaan antara kinerja kualitas pelayanan saat ini
dan kualitas air saat ini dengan harapan pelanggan di PDAM Tirta Lawu
kecamatan Karanganyar.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini, diharapkan dapat bermanfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
1. Hasil penelitian yang ada berguna bagi pengembangan penelitian sejenis bagi
pihak lain yang akan mempelajari masalah sejenis.
2. Memperkaya khasanah penelitian yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh PDAM di kecamatan
Karanganyar.
2. Manfaat Praktis
1. Bagi pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan bahwa seberapa besar
kepuasan pelanggan PDAM Karanganyar sehingga diharapkan mampu untuk
meningkatkan kualiatas pelayanan.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sarana untuk menerapkan ilmu yang
diperoleh di bangku perkuliahan yang berupa teori serta untuk pengetahuan
dan kemampuan penulis mengenai tingkat kepuasan pelanggan terhadap
kinerja PDAM.
3. Bagi penelitian selanjutnya
Dapat digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan sebagai bahan acuhan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan bagian penting dari suatu penelitian, karena
pada bagian ini diungkapkan teori–teori serta penelitian terdahulu pada topik serupa. Melalui tinjauan pustaka ini dapat ditemukan variabel–variabel penelitian yang penting dan bentuk hubungan antar variabel. Tinjauan pustaka juga
bermanfaat untuk memperoleh gambaran tentang pendekatan yang akan
digunakan dalam penelitian.
1. Kualitas Pelayanan
a. Pengertian Pelayanan
Dalam beberapa literatur definisi pelayanan seringkali disamakan dengan
jasa, hal ini seperti apa yang diungkapkan oleh Kotler dalam Fandy Tjiptono (2006: 6) yang mendefinisikan pelayanan atau jasa, bahwa “Pelayanan atau jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan oleh setiap pihak lain yang
pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan
kepemilikan tertentu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produksi fisik maupun tidak”.
Menurut keputusan Men.PAN Nomor 63/KEP/M. PAN/7/2003 dalam
(Irawati Nurul, 2003) http://www.komisihukum.go.id// (diakses 15 Juli 2010) tentang pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, “kualitas pelayanan yaitu kepastian prosedur, waktu, dan pembiayaan yang tranparansi dan akuntable
yang harus dilaksanakan secara utuh oleh setiap instansi dan unit pelayanan instansi pemerintah sesuai dengan tugas dan fungsinya secara menyeluruh”.
Penyempurnaan definisi pelayanan publik menurut KEP/25M.PAN/2/2004
yaitu segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan publik sehingga upaya
commit to user
ketentuan peraturan perundang-undangan. (http://www.menpan.go.id/default.asp )
(Diakses 8 Juli 2010)
Menurut Zulian Yamit (2004: 22) “Pelayanan (service) adalah kegiatan utama atau pelengkap yang tidak secara langsung terlibat dalam proses pembuatan
produk, tetapi lebih menekankan pada pelayanan transaksi antara pembeli dan penjual”.
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pelayanan merupakan suatu tindakan seseorang terhadap orang lain melalui
penyajian produk sesuai dengan ukuran berlaku pada produk untuk memenuhi
kebutuhan, keinginan dan harapan orang yang dilayani.
b. Unsur-Unsur Pelayanan
Dalam memasarkan produknya produsen selalu berusaha untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan para pelanggan lama dan baru. Menurut
Fandy Tjiptono (2006: 58) bahwa ”Pelayanan yang baik akan dapat menciptakan
loyalitas pelanggan yang semakin melekat erat dan pelanggan tidak berpaling pada perusahaan lain”. Oleh karena itu penjualan atau produsen perlu menguasai unsur-unsur berikut :
1) Kecepatan
Kecepatan adalah waktu yang digunakan dalam melayani konsumen atau
pelanggan minimal sama dengan batas waktu standar pelayanan yang
ditentukan oleh perusahaan.
2) Ketepatan
Kecepatan tanpa ketepatan dalam bekerja tidak menjamin kepuasan para
pelanggan. Oleh karena itu ketepatan sangatlah penting dalam pelayanan.
3) Keamanan
Dalam melayani para konsumen diharapkan perusahaan dapat memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
4) Keramah tamahan
Dalam melayani para pelanggan, karyawan perusahaan dituntut untuk
mempunyai sikap sopan dan ramah. Oleh karena itu keramah tamahan
sangat penting, apalagi pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa
5) Kenyamanan
Rasa nyaman timbul jika seseorang merasa diterima apa adanya.
Perusahaan harus dapat memberikan rasa nyaman pada konsumen, dengan
demikian suatu perusahaan dalam hal ini adalah PDAM, agar kualitas
pelanggan semakin melekat erat dan pelanggan berpaling pada perusahaan
lain, perusahaan perlu menguasai lima unsur yaitu cepat, tepat, aman,
ramah-tamah dan nyaman.
Semua komponen diatas merupakan satu kesatuan pelayanan yang
terintegrasi maksudnya pelayanan atau jasa menjadi tidak unggul bila ada
komponen yang kurang. Untuk mencapai tingkat unggulan, setiap karyawan harus
memeliki ketrampilan tertentu, diantaranya berpenampilan baik dan rapi, bersikap
ramah memerlihatkan gairah kerja dan sikap selalu melayani, tenang dalam
bekerja ,tidak tinggi hati karena merasa dibutuhkan. Dengan demikian upaya
mencari tingkat keunggulan tidak mudah, akan tetapi bila hal tersebut dapat
dilakukan, maka perusahaan yang bersangkutan akan dapat meraih manfaat yang
besar, terutama berupa kepuasan dan loyalitas pelanggan yang besar.
c. Dimensi Pelayanan
Garvin dalam Zulian Yamit (2001) mengembangkan beberapa dimensi
kualitas, diantaranya yaitu:
1. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.
2. Kehandalan (reability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.
3. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar
commit to user
diterima pelanggan harus sesuai bentuk sampai jenisnya dengan
kesepakatan bersama.
4. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Biasanya pelanggan akan merasa puas bila produk
yang dibeli tidak pernah rusak.
5. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi; penanganan keluhan yang memuaskan.
6. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya
kemasan produk dengan warna-warna cerah, kondisi gedung dan lain
sebagainya.
7. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Sebagai contoh
merek yang lebih dikenal masyarakat (brandimage) akan lebih dipercaya dari pada merek yang masih baru dan belum dikenal.
Suatu produk dikatakan berkualitas dilihat dari beberapa sisi. Jasa
dikatakan berkualitas dilihat dari beberapa sisi yang disebut dimensi. Rambat
Lupiyoadi mengutip pendapat Parasuraman et al (2001: 148) seperti berikut ini:
1. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Yang dimaksud bahwa penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dan pelayanan yang diberikan.
2. Reliability, atau keandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
3. Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas.
4. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Berdasarkan perspektif kualitas, Zulian Yamit mengutip pendapatnya
Joseph S. Martin (2001: 11) mengemukakan spesifikasi dari dimensi kualitas yang
relevan dengan pelanggan dapat dikelompokan dalam enam dimensi, yaitu:
1.Performance (kinerja). Hal yang paling penting bagi pelanggan adalah apakah kualitas produk menggambarkan keadaan yang sebenarnya atau apakah pelayanan diberikan dengan cara yang benar.
2.Range and Type of Fecatures. Selain fungsi utama dari suatu produk dan pelayanan, pelanggan sering kali tertarik pada kemampuan atau keistimewaan yang dimiliki produk dan pelayanan.
3.Reliability and Durability. Kehandalan produk dalam penggunaan secara normal dan berapa lama produk dapat digunakan hingga perbaikan diperlukan.
4.Maintainability and serviceability. Kemudahan untuk mengoprasikan produk dan kemudahan perbaikan maupun ketersediaan kompenen pengganti.
5.Sensory Characteristics. Penampilan, corak, rasa, daya tarik, bau, selera dan beberapa faktor lain mungkin menjadi aspek penting dalam kualitas. 6.Ethical Profile and Image. Kualitas adalah bagian terbesar dari kesan
pelanggan terhadap produk dan pelayanan.
Suatu produk atau jasa yang dikatakan berkualitas berdasarkan sudut
pandang pelanggan. Sehingga, perlu diadakan pengukuran kualitas jasa atau
pelayanan dengan cara mengukur kepuasan pelanggan atas kinerja suatu jasa. Jika
pelanggan puas atas jasa tersebut, maka dapat dikatakan jasa tersebut berkualitas
terbukti dengan terpenuhinya harapan pelanggan.
d. Kualitas Pelayanan
Pelayanan pada dasarnya mempunyai sasaran yang sederhana yaitu untuk
kepuasan pelanggan. Oleh karena itu pelayanan yang diberikan harus
memperhatikan kualitas. Pada umumnya kepuasan pengguna layanan didasarkan
pada pengukuran terhadap kualitas jasa itu sendiri, yaitu penilaian atas jasa sejauh
mana suatu jasa sesuai dengan apa yang seharusnya diberikan atau disampaikan.
commit to user
Menurut Collier dalam Zulian Yamit (2001: 22) “kualitas jasa pelayanan lebih ditekan pada pelanggan, pelayanan, dan kualitas. Pelayanan terbaik pada
pelanggan dan tingkat kualitas pelayanan merupakan cara terbaik yang konsisten
untuk dapat mempertemukan harapan konsumen dan system kinerja cara pelayanan”. Sedangkan menurut Nasution (2004: 47) bahwa “kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan”.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan
merupakan suatu penilaian terhadap harapan pelanggan dengan hasil kinerja
pelayanan.
2. Kualitas Air
a. Kualitas
Kata “Kualitas” mengandung banyak definisi dan makna sehingga orang akan berbeda dalam mengartikannya. Keragaman definisi kualitas sangat bergantung pada konteksnya. Banyak pakar memberikan definisi “kualitas” berdasarkan sudut pandang masing-masing. Menurut Goest dan Davis (1994)
dalam Fandy Tjiptono (2006: 51) mengemukakan bahwa “Kualitas merupakan
suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses
dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”. Sedangkan menurut J. Supranto (2001: 228) ”Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik"
Ada beberapa perspektif tentang kualitas. Menurut Garvin dalam Fandy
Tjiptono (2006) ada lima perspektif kualitas yang berkembang, yaitu :
1. Transcendental approach. Dalam pendekatan ini kualitas dipandang sebagai
innate excellence dimana kualitas dapat dirasakan atau diketahui tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalisasikan. Sudut pandang ini biasanya diterapkan
dalam dunia seni, misalnya seni musik, seni drama, seni tari, dan seni rupa.
Meskipun demikian suatu perusahaan dapat mempromosikan produknya
melalui pernyataan-pernyataan maupun pesan-pesan komunikasi seperti tempat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
2. Product-based approach. Pendekatan ini menganggap bahwa kualitas
merupakan karakteristik atau atribut yang dapat dikuantitatifkan dan dapat
diukur. Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah
beberapa unsur atau atribut yang dimilki produk.
3. User-based approach. Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa
kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, sehingga produk yang
paling memuaskan preferensi seseorang merupakan produk berkualitas paling
tinggi.
4. Manufacturing-based approach. Persepektif ini bersifat supply-based dan
terutama memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan pemanufakturan
serta mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian dengan persyaratan
(conformance to requirements). Dalam sektor jasa, dapat dikatakan bahwa kualitasnya bersifat operation-driven.
5. Value-based approach. Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan
harga. Dengan memepertimbangkan trade-off antara kinerja dan harga, koalitas didefinisikan sebagai “affordable excellence”.
Kualitas memiliki hubungan erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas
memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan
yang kuat dengan perusahaan. Menurut Fandy Tjiptono (2006: 55) secara ringkas manfaat dari kualitas yang superior antara lain berupa: ”(a) Loyalitas yang lebih besar. (b) Pangsa pasar yang lebih tinggi. (c) Harga saham yang lebih tinggi. (d)
Harga jual yang lebih tinggi. (e) Produktivitas yang lebih besar”.
Meskipun tidak ada definisi yang jelas mengenai kualitas yang diterima
secara universal, namun dari beberapa definisi tersebut terdapat kesamaan dalam
elemen-elemennya :
a. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
b. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.
c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap
merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat
commit to user
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
kualitas merupakan suatu hasil yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan dari
pelanggan dalam memberikan kepuasan dan memenuhi harapan.
b. Kualitas Air
Kualitas air merupakan salah satu aspek sumber daya yang banyak
mendapatkan perhatian, mengingat air merupakan kebutuhan yang vital bagi
makhluk hidup. Agar dapat bermanfaat secara berkelanjutan dengan mutu yang
diinginkan, maka pengendalian kualitas air sangat penting. Dengan berlakunya
baku mutu untuk air limbah dan air minum, akan dapat dilakukan penilaian
kualitas air untuk berbagai keperluan. Penilaian ini ternyata tidak sederhana,
karena berkaitan dengan pemanfaatan air yang memerlukan kualitas yang
berbeda-beda, sedangkan satu sumber daya air dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan, misalnya kualitas air untuk keperluan minum, kolam renang, rekreasi
air, dan industri berbeda-beda.
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomer
492/Menkes/PER/IV/2010 tentang kualitas air bersih, pengertian air bersih adalah
air yang digunakan untuk keperluan sehari-hariyang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan yaitu: syarat kimia, fisika, bilogi dan radioaktif, dan dapat diminum
apabila telah dimasak.
Definisi kualitas air menurut Peraturan Pemerintah RI Nomer 20 tahun 2004 tentang pengendalian pencemaran air adalah: ”sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain didalam air”. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter fisika (suhu, kekeruhan, padatan terlarut
dan sebagainya), dan parameter biologi (keberadaan plankton, bakteri dan
sebagainya ), parameter kimia (pH ,oksigen terlarut, kadar logam dan sebagainya )
Aspek fisik seperti kekeruhan, warna, dan jumlah zat padat terlarut itu
biasanya ada penyebabnya. Kekeruhan misalnya partikel zat padat, zat organik,
mikroorganisme yang ada didalam air. Warna disebabkan oleh zat organik
berwarna seperti asam humus, zat besi, tembaga atau buangan industri. Jumlah zat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
(http://www.tempointeraktif.com ) diakses tanggal 20 Agustus 2010.
Menurut peraturan pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan
kualitas air, Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas :
1. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air
minum, dan atau peruntukan lain yang memper-syaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut;
Syarat air minum menurut Azrul Azwar dalam Ana K (2007: 24)
meliputi:
a. Syarat Fisik
Syarat fisik untuk air minum meliputi: tidak berwarna, tidak
berasa, tidak berbau, jernih, dan suhu dibawah suhu udara.
b. Syarat Kimia
Air minum yang baik adalah air yang tidak tercemar secara
berlebihan atau zat kimia ataupun mineral, terutama oleh
zat-zat ataupun mineral yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Sepeti berikut: CO2 tidak ada, NO3:45, F: 1 -1,5, Cl: 250, As:
0,05, Cu: 1, Zn: 5, SO4: 250, Mn: 0,05, Fe: 0,3, Pb: 0,05, Cu: 3,
Mg: 125, Cn: 0,01, Zat organik: 10, Zat yang terlarut: 1000, Ph:
6,5 – 9,0 kadar yang dibenarkan perliter untuk berbagai
komponenen kimia air minum yang baik atau layak konsumsi.
c. Syarat Bakteriologis
Air Minum hendaknya terhindar dari kontaminasi dari bakteri
terutama bakteri yang bersifat patogen. Pedoman yang digunakan
ialah E. coli, misalnya 50cc E. Coli yang disyaratkan 3 >E. coli
2. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan,
air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
3. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
commit to user
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut;
4. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi
pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut.
3. Kepuasan Pelanggan
a.Pengertian Pelanggan
Manusia memiliki akal budi kemampuan untuk kreatif dan inovatif dalam
menciptakan sesuatu, sehingga manusia secara alamiah harus memenuhi semua
kebutuhan itu dengan cara membeli maupun menukar barang atau jasa yang
diinginkan. Terciptalah manusia sebagai pembeli yang dalam dunia industri
disebut pelanggan untuk melakukan transaksi dalam rangka memenuhi semua
kebutuhan.
Lupiyoadi (2001: 134) mendefinisikan ”Pelanggan adalah seorang individu yang secara continue dan berulang kali datang ketempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu
jasa dan memuaskan produk atau jasa tersebut”.
Menurut Gasperz dalam Nasution (2004: 101) “pelanggan adalah semua orang yang menuntut perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu
yang akan memberikan pengaruh pada performansi perusahaan dan manajemen perusahaan”.
Dari semua pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pelanggan
adalah individu yang melakukan pembelian kebutuhan yang bisa membuat puas
dengan membandingkan beberapa aspek seperti harga, standar kualitas barang
atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan pribadi dan rumah tangga.
b.Pengertian Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
meningkatkan tingkat keuntungannya dan mendapatkan pangsa pasar yang lebih
luas. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam
menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efesien dan lebih efektif. Apabila
pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka
pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efesien. Hal ini
terutama sangat penting bagi pelayanan publik.
Oliver dalam Fandy Tjiptono (2000: 90) menyatakan bahwa “Kepuasan pelanggan adalah sebagai evaluasi purna beli, dimana persepsi terhadap kinerja
alternatif produk atau jasa yang dipilih dapat memenuhi atau melebihi harapan sebelum pembelian”. Apabila persepsi terhadap kinerja tidak memenuhi harapan maka akan memunculkan ketidakpuasan pelanggan.
Engel et al dalam Fandy Tjiptono (2000: 89) menyatakan bahwa ”Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan pelanggan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggannya”.
Sedangkan menurut Oliver dalam J. Supranto (2001: 233) menyatakan bahwa ”Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk atau hasil yang ia rasakan dengan harapannya”. Terdapat 3 tingkat kepuasan umum yaitu pertama, kinerja dibawah harapan maka pelanggan tidak
puas, kedua kinerja sesuai dengan harapan maka pelanggan puas, ketiga kinerja
melampaui harapan maka pelanggan akan sangat puas, senang dan bahagia.
Menurut J. Supranto (2001:44) istilah ”kepuasan pelanggan merupakan label yang digunakan oleh pelanggan untuk meringkas suatu himpunan aksi atau
tindakan yang terlihat, terkait dengan produk atau jasa”. Contohnya bila seorang pelanggan tersenyum saat melihat produk atau jasa yang sedang dipromosikan
maka seseorang itu telah merasakan kepuasan pada produk atau jasa yang dilihat.
Berdasarkan definisi kepuasan diatas, dapat disumpulkan bahwa
komponen kepuasan pelanggan adalah harapan dan kinerja atau hasil yang
commit to user
harapan konsumen, maka konsumen merasa tidak puas. Bila kinerja lebih dari
yang diharapkan, maka konsumen merasa akan sangat puas.
Saat ini, pelanggan justru mempunyai harapan terhadap hubungan atau
interaksi karyawan dengan pelanggan. Pada tahap interaksi ini, perusahaan perlu
memikirkan bagaimana mengantarkan jasa tersebut ke pelanggan sampai pada
titik perusahaan bertemu dengan pelanggan kaitanya dengan rasa. Dalam proses
produksi jasa, selain penyediaan jasa konsumen juga berperan dalam menciptakan
kepuasan pelanggan. Jika dalam proses tersebut terjadi salah persepsi antara
penyedia jasa dengan pelanggan atau pelanggan kurang jelas dalam mengutarakan
keinginannya, maka pelanggan akan menerima jasa yang kurang sesuai dengan
apa yang diharapkannya.
c. Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan harus disertai dengan pemantauan terhadap
kebutuhan dan keinginan yang bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti
yang diungkapkan oleh Lupiyoadi (2001: 158) ada lima faktor utama yang perlu
diperhatikan dalam kaitannya dengan kepuasan pelanggan yaitu:
1. Kualitas Produk
pelanggan akan puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa
produk yang mereka gunakan berkualitas.
2. Kualitas Pelayanan
Pelanggan akan merasa puas bila mendapatkan pelayanan yang baik
atau yang sesuai dengan harapan.
3. Emosional
Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa
orang lain akan kagum bila seseorang menggunakan produk yang
bermerek dan cenderung mempunyai kepuasan yang lebih tinggi.
Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
4. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga
yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada
pelanggannya.
5. Biaya
Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak
perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa
cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.
Menurut Kuswadi (2004: 17) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh
beberapa faktor-faktor berikut:
1.Mutu produk atau jasa yaitu mengenai mutu produk atau jasa yang
lebih bermutu dilihat dari fisiknya.
2.Mutu pelayanan Berbagai jenis pelayanan akan selalu dikritik oleh
pelanggan, tetapi bila pelayanan memenuhi harapan pelanggan maka
secara tidak langsung pelayanan dikatakan bermutu. Contohnya
pelayanan pengaduan pelanggan yang segera diatasi atau diperbaiki
bila ada yang rusak.
3.Harga adalah hal yang paling sensitif untuk memenihi kebutuhan
pelanggan. Pelanggan akan cenderung memilih produk atau jasa yang
memberikan penawaran harga lebih randah dari yang lain.
4.Waktu penyerahan, maksudnya bahwa baik pendistribusian maupun
penyerahan produk atau jasa dari perusahaan bisa tepat waktu dan
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
5.Keamanan, pelanggan akan merasa puas bila produk atau jasa yang
digunakan ada jaminan keamanannya yang tidak membahayakan
pelanggan tersebut.
Kesimpulan dari faktor-faktor kepuasan pelanggan adalah kualitas
commit to user
4. Pelayanan Dalam PDAM
Pelayanan yang dilakukan PDAM Tirta Lawu di kecamatan Karanganyar
guna untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintah daerah yaitu untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik. Adapun pelayanan yang dilakukan oleh
PDAM antara lain:
a. Kuantitas Air, yaitu mengenai
1) Tekanan air di pelanggan, kekuatan daya alir air yang diukur pada
meter air yang terpasang pada setiap pelanggan.
2) Durasi aliran adalah jumlah jam air mengalir pada periode tertentu.
b. Kualitas Air, yaitu berupa:
1) Kekeruhan adalah tingkat kejernihan air yang didistribusikan kepada
pelanggan setelah melalui proses pengolahan.
2) Sisa chlor adalah kandungan sisa chlor sebagai desinfektan
(pembunuh kuman) pada air yang diterima oleh pelanggan.
3) Echeria Coli adalah batas kandungan bakteri Echeria Coli didalam air yang diterima oleh pelanggan.
c. Pelayanan Sambung baru, yaitu berupa:
1) Pelayanan Sambung Baru adalah pelayanan terhadap calon
pelanggan yang berminat untuk menjadi pelanggan.
2) Sambungan standar adalah pemasangan sambungan rumah dengan
jarak maksimal 6 meter dari pipa distribusi ke titik pemasangan
meter air.
3) Sambungan Non Standar adalah pemasangan sambungan rumah
dengan jarak maksimal lebih dari 6 meter.
d. Pelayanan Buka Kembali
Pelayanan Buka Kembali adalah pelayanan kepada pelanggan yang
dikarenakan sesuatu hal ditutup oleh PDAM baik atas permintaan
pelanggan maupun yang disebabkan karena tidak terpenuhinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
e. Pelayanan Pengaduan
Yaitu Perusahaan Daerah Air Minum Kecamatan Karanganyar
menyediakan pelayanan pengaduan bagi pelanggan atau masyarakat yang
memerlukannya sesuai dengan kewenangannya.
1) Bentuk Pengaduan baik lisan maupun tertulis.
2) Jenis Pengaduan, yaitu
a. Non Teknik berupa: Data Langganan, Tarip, Dana Meter,
Pemakaian, Lain – lain.
b. Teknik berupa: Pipa Bocor, (Air Mati, air kecil, air keruh), Meter
Air mati, Segel Meter (putus / tidak ada), Lain – lain.
c. Pelanggaran berupa: Status tutup air mengalir, Meter Air, lain– lain. f. Balik Nama dan Alamat
Balik nama dan alamat adalah penggantian nama atau alamat penanggung
jawab pelanggan. Hal ini bisa dilakukan oleh setiap pelanggan.
g. Penyesuaian Tarif
Yaitu permohonan dari pelanggan atau dari perusahaan untuk
menyesuaikan tarif dikarenakan adanya perubahan golongan pelanggan.
h. Permintaan Tutup sementara
Permintaan Tutup sementara adalah permohonan dari pelanggan untuk
menutup sambungan air minumnya karena suatu hal. Misalnya sudah
mempunyai sumur atau sumber mata air lainnya.
i. Test Meter
Test meter adalah pengetesan meter air yang diragukan akurasinya oleh
pelanggan. Misalnya hasil meteran di rumah tidak sama dengan yang ada
direkening maka harus adanya pengajuan kepihak perusahaan.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari Standar pelayanan yang ditetapkan
oleh PDAM berpatokan pada kuantitas air, kualitas air, pelayanan sambung baru,
pelayanan buka baru, pelayanan pengaduan, balik nama dan alamat, penyesuaian
commit to user
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Sebagai gambaran dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan
hasil penelitian yang berkaiatan dengan penelitian yang peneliti lakukan.
penelitian tersebut adalah:
Ni Nyoman Yuliarmi dan Putu Riyasa, dengan judul “Analisis Faktor -Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan PDAM Kota Denpasar”. Penelitian ini menggunakan beberapa atribut yaitu faktor keandalan (reliability), faktor ketanggapan (responsiveness), faktor keyakinan
(assurance), faktor empati (emphaty), dan faktor berwujud (tangibel) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar. Secara parsial
faktor ketanggapan (responsiveness), faktor keyakinan (assurance), faktor empati
(emphaty), dan faktor berwujud (tangibel) berpengaruh nyata dan positif terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar, sedangkan faktor keandalan
(reliability) dalam model ini tidak berpengaruh nyata dan positif terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar.
Eko Budi Setiyono, dengan judul “Analisis Kepuasan Pelayanan Pelanggan Berdasarkan Persepsi Dan Harapan Pelanggan di PT PLN (Persero) Area Palayanan Pelanggan Surakarta 2002”. Penelitian ini menggunakan lima dimensi pelayanan yaitu: kendala, tanggapan, jaminan, empati dan berwujud.
Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, yang didahului
dengan menghitung rata-rata deviasi. Hasil penelitian menujuknan bahwa masih
ada kesenjangan antara harapan pelanggan dengan kinerja perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian diatas alat analisis yang mereka gunakan
adalah regresi linier berganda dengan lima dimensi pelayanan yaitu: kendala,
tanggapan, jaminan, empati dan berwujud. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Air Terhadap Kepuasan Pelanggan PDAM Tirta Lawu Di Karanganyar” menggunakan alat analisis regresi linier berganda dan diagram kartesius. Indikator yang digunakan dalam kualitas pelayanan yaitu:
bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati, sedangkan
indicator dari kualitas air yaitu: kekeruhan, sisa chlor, dan kandungan bakteri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Sebagai gambaran dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan
hasil penelitian yang berkaiatan dengan penelitian yang peneliti lakukan.
penelitian tersebut adalah:
Ni Nyoman Yuliarmi dan Putu Riyasa, dengan judul “Analisis Faktor -Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan PDAM
Kota Denpasar”. Penelitian ini menggunakan beberapa atribut yaitu faktor keandalan (reliability), faktor ketanggapan (responsiveness), faktor keyakinan
(assurance), faktor empati (emphaty), dan faktor berwujud (tangibel) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar. Secara parsial
faktor ketanggapan (responsiveness), faktor keyakinan (assurance), faktor empati
(emphaty), dan faktor berwujud (tangibel) berpengaruh nyata dan positif terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar, sedangkan faktor keandalan
(reliability) dalam model ini tidak berpengaruh nyata dan positif terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar.
Eko Budi Setiyono, dengan judul “Analisis Kepuasan Pelayanan Pelanggan Berdasarkan Persepsi Dan Harapan Pelanggan di PT PLN (Persero) Area Palayanan Pelanggan Surakarta 2002”. Penelitian ini menggunakan lima dimensi pelayanan yaitu: kendala, tanggapan, jaminan, empati dan berwujud.
Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, yang didahului
dengan menghitung rata-rata deviasi. Hasil penelitian menujuknan bahwa masih
ada kesenjangan antara harapan pelanggan dengan kinerja perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian diatas alat analisis yang mereka gunakan
adalah regresi linier berganda dengan lima dimensi pelayanan yaitu: kendala, tanggapan, jaminan, empati dan berwujud. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Air Terhadap Kepuasan Pelanggan PDAM Tirta Lawu Di Karanganyar” menggunakan alat analisis regresi linier berganda dan diagram kartesius. Indikator yang digunakan dalam kualitas pelayanan yaitu:
bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati, sedangkan
indicator dari kualitas air yaitu: kekeruhan, sisa chlor, dan kandungan bakteri
commit to user
a. Kerangka Berfikir
Setiap perusahaan khususnya PDAM pasti menginginkan perusahaan
tetap berkembang, maka suatu hal yang harus diprioritaskan adalah kepuasan
pelangan. Kepuasan pelangan pada dasarnya adalah tingkat perasaan seseorang
setelah membandingkan antara kualitas pelayanan dan kualitas air dengan harapan
yang telah diterimanya. Perusahaan juga harus memperhatikan hal-hal apa yang
dianggap penting oleh pelanggan agar merasa puas. Kepuasan pelangan ini sangat
dipengaruhi oleh kualitas pelayanan dan kualitas air. Dalam perkembangannya
kualitas pelayanan digolongkan menjadi lima dimensi yakni: Tangible (bukti
langsung), Reliability (keandalan), Responsiveness (daya tanggap),
Assurance(jaminan), dan empati. Kelima dimensi itu merupakan sub indikator dari kualitas pelayanan .
Sub indikator yang pertama yaitu, Tangible atau bukti langsung kemampuan perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak
eksternal. Bukti langsung yang dimaksud adalah penampilan dan kemampuan
sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah
bukti nyata dan pelayanan yang diberikan.
Sub indikator kedua yaitu Reliability atau keandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan
terpercaya. Hal ini berarti PDAM memberikan pelayanan secara tepat semenjak
saat pertama.
Sub indikator yang ketiga yaitu Responsiveness, atau daya tanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan
tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Ketanggapan
juga merupakan kemauan atau kesigapan para karyawan untuk memberikan jasa
yang dibutuhkan pelanggan. Hal ini berarti menyangkut kemampuan PDAM
untuk cepat tanggapdalam menghadapi masalah yang timbul.
Sub indicator yang keempat yaitu Assurance atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi
dan sopan santun.
Sub indikator kelima Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan
berupaya memahami keinginan pelanggan. Sebagai contoh perusahaan harus
mengetahui keinginan pelanggan secara spesifik dari bentuk fisik produk atau jasa
sampai pendistribusian yang tepat.
Selain kualitas pelayanan yang ditawarkan pelanggan juga dipengaruhi
oleh kualitas air yang digolongkan menjadi tiga dimensi yaitu : kekeruhan,sisa
chlor dan kandungan bakteri. Kekeruhan adalah tingkat kejernihan air yang
didistribusikan kepada pelangan setlah melalui proses pengolahan. Air dikatakan
baik jika memenuhi syarat fisik seperti: tidak bewarna,tidak berasa, tidak berbau
dan jernih.sedangakan syarat kimianya air tidak tercemar secara berlebihan oleh
zat-zat kimia atau mineral yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Sisa chlor
adalah kandungan sisa chlor sebagai desinfektan (pembunuh kuman) pada air yang diterima oleh pelanggan, Echeria Coli adalah batas kandungan bakteri
Echeria Coli didalam air yang diterima oleh pelanggan.
Berdasarkan indikator diatas selanjutnya akan ditanggapi pelanggan
dengan cara membandingkan antara kualitas pelayanan dan kualitas air dengan
kepuasan pelanggan. Jika kualitas pelayanan lebih tinggi dari harapan kepuasan
pelanggan akan tercapai sebaliknya bila kinerja lebih rendah dari harapan maka
diperoleh ketidakpuasan pelanggan.
Untuk mempermudah dalam memahami hubungan antara variabel
dependen dan independen dalam penelitian, maka disusunlah kerangka berpikir
commit to user
Gambar 1. Bagan kerangka pemikiran
Pada kerangka pemikiran diatas, kualitas pelayanan dan kualitas air
merupakan variabel bebas. Kualitas pelayanan diukur dengan bukti langsung,
keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empaty, sedangkan kualitas air diukur
dengan kekeruhan, sisa chlor, dan kandungan bakteri yang terdapat pada air.
Kepuasan pelanggan merupakan variabel terikat.
Menurut Parasuraman, et. all dalam Lupioadi (2001) Dimensi kualitas
pelayanan meliputi: Tangibles (bukti langsung), Reliability (keandalan),
Responsiviness ( daya tangapan), Assurance (jaminan), dan Empaty. Berdasarkan ke lima dimensi tersebut terdapat kepentingan yang relatif berbeda – beda. Reliability (keandalan) dalam hal ini secara konsisten merupakan dimensi yang paling kritis, kemudian pada tingkat kedua diduduki oleh Assurance (jaminan), ketiga oleh Tangibles (bukti langsung), ke empat Responsiviness ( daya tangapan), dan dimensi terakir yang memiliki kadar kepentingan paling rendah adalah
empathy.
Menurut Keputusan Mentri Kesehatan RI No:907/Menkes/SK/VII/2002
tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum. Terdapat tiga parameter