• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KETERAMPILAN MEMBUAT PERANGKAT PEMBELAJARAN MELALUI WORKSHOP DI SMA SUB RAYON 05 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KETERAMPILAN MEMBUAT PERANGKAT PEMBELAJARAN MELALUI WORKSHOP DI SMA SUB RAYON 05 MEDAN."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Hasibuan, Nilam Cahaya, Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Keterampilan Membuat Perangkat Pembelajaran Melalui Workshop di SMA Sub Rayon 05 Medan. Tesis, Medan, Program Studi Administrasi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2010.

Penelitiiul ini befujililii

lliiruk

mengetilhui l>agaimana

upaya kepa.Ja sekolah meningkatkan kompetensi guru membuat perangkat pembelajaran, khususnya pelajaran keterampilan. Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah kompetensi guru membuat perangkat pembelajaran dapat meningkat melalui workshop.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Medan selama 3 (tiga) bulan yaitu bulan Juni sampai dengan Agustus 2010. Subject penelitian adalah guru keterampilan SMA Sub Rayon 05 Medan sebanyak 10 (sepuluh) orang, kepala sekolah 4 (empat) orang. Objek penelitian adalah perangkat pembelajaran keterampilan.

Hasil analisis data membuat perangkat pembelajaran keterampilan pada siklus 1 (satu) pertemuan 1 (satu) adalah 45,71% siklus 1 adalah 36,64, siklus 2 pertemuan I adalah 55,00, siklus 2 pertemuan 2 adalah 87,55, penilaian pembelajaran keterampi1an meningkat dari 36,64 menjadi

(2)

-

z

87 ,55. Peningkatan nilai rata-rata kompetensi nguru keterampilan: 87,55 o/cr 36,64 % = 50,91 %.

Implikasi penelitian menunjukkan bahwa kompetensi

guru membuat perangkat pembelajaran meningkat sehingga diharapkan kompetensi tersebut dapat diterapkan dalam peningkatan kualitas pembelajaran ketarampilan melalui pembuatan oerangkat pembelajaran

?

m

(/

(3)

ABSTRACT

Basibuan, Nilam Cabaya, Principal Efforts In Improving Teacher Competence Through Skills Workshop Creating a Learning Tool in SMA Sub Rayon 05 Medan. Thesis, Medan, Educational Administration Studies, PoStgraduate State University ofMedan, 2010.

This

research aims to

determine hOw

effortS to improve

the school's head teacher competence to make learning tool, especially in literacy classes. The hypothesis of this research is action on teacher competence to make learning device can be increased through workshops.

This research was conducted at five high schools in Medan for 3 (three) months ie June to August 2010. Subject of research is a high school teacher skills SMA Sub Rayon 05 Medan of 10 (ten), the principal 4 (four) people. The research object is the device learning skins.

Results of data analysis skills to make learning device in cycle 1 (one) meeting of I (one) is a cycle of 45.71 % is 36.64, second cycle first meeting is 55.00, second cycle is a 87.55 second meeting, assessment of learning skills increased from 36.64 to 87.55. Increasing the value of the average teacher competency skills: 87.55%-36.64%

=

50.91%.

Implications of research indicates that teacher competence to make learning device rose so hopefully these

(4)
(5)

UPA YA KEP ALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

KOMPETENSI GURU KETERAMPILAN MEMBUAT

PERANG KA T PEMBELA.JARAN MELALUI

WORKSHOP DI SMA SUB RAYON 05 MEDAN

T E SI S

Oleh:

NILAM CAHA YA HASIBUAN

NIM : 081188130073

Diajalom Untuk Memt:nu! ~ i Persyaratan Dalam M erutnrroMt G~: S">r Mttglstu Pendidikan

P rogram Sta~i ,\dmhti$#rtusi. Pendidikan

PROGRAM STlJDi ADNifNISTRASI PENDIDIKAN

PROGRA.l'\1

PASCASARJANA

UN1VERSIT AS NEGERI MEDAN

(6)

UP AYA KEP ALA SEKOLAH DALAM

MENINGKATKAN

KOMPETENSI

GURU

KETERAMPILAN

MEMBUAT

PERANGKATPEBELAJARAN

MELALID

WORKSHOP

DI SMA SUB

RAYON

OS MEDAN

Disusun dan diajukan oleh :

NILAM CAHAYA HASmUAN

081188130073

Telah dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal 06 September 2010 Dan Dinyatakan Telah

Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan

Medan, 06 September 20 l 0 Menyetujui

Tim Pembimbing

Pembimbing I

~

Prof. Dr. H.gyJtfUI Sagala. M.Pd' NIP: 1958 0509 198611 I 001

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

Mengetahui

Prof. Dr. H.Syaiful Sagala. M.Pd NIP : 1958 0509 19861 1 1 001

.Pembimbing

n

(7)

NO. 1.

PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJJAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

NAMA

Prof.Dr.RSyaiful Sagala,M.Pd. NIP. 19580509 198611 1 001 Ketua

TANDATANGAN

2,

Dr.

Hasruddin,M .Pd.

NlP. 19640424198931027 Sekretaris

3. Prof.Dr .Belferik Manu liang

4.

5.

NIP. 19471015 197412 1 001 Anggota

Dr.ZUlkifli Matondang,M.Si. NIP. 19680713 199303 I 003 Anggota

Dr .Arif Rahman,M .Pd. NIP. 19660412 199203 1 001 Anggota

afV

__

....

Nama : Nilam Cahaya Hasibuan

NIM : 081188130073

Tanggal Ujian : 6 September 2010

(8)

-

z

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kebaikan dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis dengan judul .,., Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Keterampilan Dalam Membuat Perangkat Pembelajarnn Melalui Workshop Di Sma Sub Rayon OS Medan".

Penulis menyadari bahwa selesainya penulis tesisi ini berkat adanya bantuan moril maupun materil dari berbagai pibak. Karenanya dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:

l . Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. sebagai Pembimbing I sekaligus sebagai ketua Prodi Administrasi Pendidikan Program Pascasatjana

Unim~ yang telah banyak memberikan pengarahan

?

m

kepada penulis, serta memberikan kesempatan dan kemudahan untuk memulai penulisan proposal tesis lebih awa1.

2.

Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd. sebagai Pembing

ll

yang dengan tulus memberikan banyak waktu dan ilmu kepada penulis dalam penulisan tesis, terutama pengetahuan yang begitu banyak menyangkut metodologi penelitian beserta analisis data.
(9)

>

lebih cepat. Sekaligus masukan yang diberikan sebagai

narasuiiiber dan penguji.

4. Bapak Dr. Arif Rahman,M.Pd dan Or. Zulkifli Matondang, M.Pd sebagai narasumber dan penguji,

yang banyak memberikan masukan kepada penulis.

5, Bapak Drs, Yasaratodo Wau; M,Pd, sebagai Sekn ~ taris Prodi Administrasi Pendidikan Pasacasarjana Unimed,

yang telah memberikan motivasi kepada penulis,

Selurub responden penelitian, yang memberikan waktu

untuk mengisi instrumen penelitian.

Seluruh rekan-rekan penulis Kelas Angkatan XIV.

Suami tercinta : Drs. M.Yasin Sidabutar dan anak-anak tersayang; Nurul Hadina Sidabutar, Nilfan Y asri Sidabutar, Naqasya Asrori Sidabutar, dan M . Sufi Sidabutar yang telah memberikan semangat, dorongan

dan pengertian untuk pen.yelesaian tesis ini.

Akhimya penulis berharap tesis ini mendapatkan kritik dan saran yang konstruktif agar lebih baik dan sempuma. Ada

banyak yang sudah diberi tetapi tak satupun yang bisa penulis balaskan selain sebuah doa semoga semua pihak yang terlibat

dalam penulisan ini semakin suses dan Tuhan memberikan

umur panjang.

Medan, September 201 0

Penulis,

Nilam Cahaya Hasibuan

(10)

>

BABI

PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang Masalab

Peningkatan mutu pendidikan nasional telah dila.kukan dengan perbaikan kurikulum, peningkatan mutu guru, penyediaan sarana dan prasarana; perbaikan kesejahteraan guru; dan perbaikan manajemen. Sehubungan dengan itu guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas yang dioobankan kepadanya secara profesional guru harus memperlihatkan upaya-upaya yang lebih maju dan konkret untuk menciptakan proses pembelajaran yang kondusif sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.

Pembelajaran keterampilan ada\ah pembe\ajaran yang dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skill) peserta didik yang meliputi keterampilan personal, social, pravokasional, dan akademik. Penekanan jenis ketrampilan dipilih oleh satuan pendidikan dan perlu mempertimbangkan minat dan bakat peserta didik serta potensi lokal, budaya, ekooomi, dan

kebutuhan daerah.

(11)

produk karya kerajinan dan teknologi; (3) penyajian karya meliputi; penyajian dalam bentuk pameran, penyajian

lisan

atau tulis, apresiasi, promosi dan penjualan hasil karya, baik dalam lingkup kelas, sekolah, maupun masyarakat sebagai upaya membangun jiwa kewirausabaan peserta didik.

Sesuai dengan tujuan pembelajaran keterampilan di SMA, maka guru-guru keterampilan harus memiti.ki perangkat pembelajaran keterampilan yang d iren ~ akan oleb guru dalam proses belaj ar-mengajar dan didesain dalam bentuk satuan petajaran analisis soal

program

tahunan,

program

semester, rencana pembefajaran, dan analisis basil ulangan untuk meocapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu proses pengajaran harus direncanakan. ltu sebaboya, suatu sistem pengajaran selalu mengalami dan mengikuti tiga tahap yakni tahap analisis (menentukan dan merumuskan tujuan), tahap sintesis (perencanaan proses yang ditempuh), dan tahap evaluasi (mengevaluasi tahap pertama dan kedua) (Hamalik, 2003:46).

Untuk dapat mef\ialankan tugas keprofesionalannya guru dituntut memiliki empat kompetensi, meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi profesiooal, kompetensi sosial, dan

kompetensi kepribadian. Keempat kompetensi yang dimiliki guru tersebut sangat mempengarubi kemampuan guru dalam menjaJankan profesinya. Diantara sejumlah kompetensi guru

tersebut yang paling menjadi sorotan adalah kompetensi yang berkaitan dengao pengelolaan pembelajaran, yang berarti guru

dituotut mampu menyusun

program

pembelajaran, serta memiJili dan meoggunakan media serta metode pembeJajaran
(12)

yang tepat. Kornpetensi ini merupakan bagian dari kompetensi

pedagogik.

Menurut Sagala (2009:158) kompetensi pedagogik

adalah kemampuan pendidik menciptakan suasana dan

pengalaman belajar bervariasi dalam pengelolaan peserta didik

yang memenuhi kurikulum yang disiapkan yaitu bagaimana

pendidik: ( 1) memiliki pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan; (l) memili.ki pemahaman terhadap peserta didi.k; (3) mampu mengembangkan kurikulum/silabus; (4) mampu

menyusun rancangan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;

(5) melalrukan evaluasi basil belajar dengan prosedur yang

benar, dan (6) marnpu mengembangkan potensi peserta didik

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Sesuai dengan prosedur pengembangan kurikulum di

tingkat sekolah, maka tata urut langkah yang perlu diikuti guru

dalam rangka perencanaan program pengajaran adalah sebagai

berikut: (1) menelaah isi atau materi perangkat kurikulum; (2)

memahami betul isi Buku PetuJUuk Pelaksanaan PBM, sebab

buku tersebut merupakan acuan utama bagi guru dalam proses

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan penilaian

PBM; (3) lakukan analisis silabus, buku pelajaran atau buku

pak.et serta sumber materi pelajaran keterampilan, sebagai acuan

untuk melaksanakan analisis materi pelajaran (AMP); (4) melak.ukan kegiatan analisis materi pelajaran (AMP) mata

pelajaran keterarnpilan; (5) menyusun Program T ahunan (Prota)

(13)

Pelajaran (PSP); dan (7) menyusun Rencana Program

Pengajaran (RP).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti

di SMA Sub Rayon 05 Medan terhadap 10 orang guru mata

pelajaran keterampilan yang dilakukan melalui penyebaran

angket dan wawaneara menunjukkan bahwa penguasaan

kompetensi pedagogik guru masih rendah, terutama

menyangkut pe~ gan/perenGan aan pembelajaran . Terdapat 70% guru menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat beberapa tahun lalu, tanpa ada

perbaikan-perbaikan, dengan alasan masih sesuai. Pada umumnya metode

dan strategi pembelajaran yang digunakan tidak bervariasi,

dalam arti tidak disesuaikan dengan materi dan kompetensi

yang ingin dicapai.

Pada umumnya guru membuat perangkat pembelajaran hanya sekedar untuk memenuhi kewajiban administratif ketika

disupervisi. Ini diketahui dari jawaban beberapa guru yang menyatakan membuat perangkat pembel~aran ketika akan disupervisi oleb pengawas sekolah atau kepala sekolah.

Perangkat pembelajaran tersebut juga kadang-kadang tidak

dipergunakan ketika melaksanakan proses pembelajaran di

kelas. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan

(kompetensi) guru masih rendah dalam hal yang berkaitan dengan pembuatan dan pemanfaatan perencanaan pembelajaran.

Upaya kepalam sekolah sebagai sutradara sekaligus

sebagai aktor yang paling berperan dalam proses manajemen

untuk dapat meningkatkan kompetensi guru sehingga dapat

(14)

>

proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik seperti

yang diharapkan. Kepala sekolilh merupakan sosok pemimpin

dan sekaligus bertindak sebagai seorang arsitektur di lembaga

pendidikan. Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus

berupaya membina dan meningkatkan komptensi guru demi penGapaian tujuan sekolah.

Keluhan guru mata pelajaran keterampilan bahwa

mereka masih merasakan sulit dalam membuat dan menyusun

silabus maupun RPP terutama dalam menentukan standard

kompetensi dan kompetensi dasar. Fenomena yang ada bahwa

masih kurangnya kompetensi guru keterampilan dalam

mengajar, 5emangat kerja yang masih rendah, masih j uga

banyak yag. mengajar dengan cara konvensional. Bel urn semua

guru menyiapkan silabus,

RPP,

menggunakan media, menentukan metode pembelajaran, dan perangkat pembelajaran

lainnya pada saat mengajar, sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kurang j elas. Demikian j uga dalam praktek

pelaksanaan pembel~aran keterampilan di kelas yang masih belum mampu mengoptima lkan belajac siswa dalam bentuk keterampilan proses.

Rendahnya kemampuan guru keterampilan dalam

pembuatan dan perencanaan pembelajaran tersebut dapat

disebabkan oleh .kurangnya pemahaman guru tentang apa dan

bagaimana perencanaan pembelajaran yang baik dan benar. Untuk dapat meningkatkan pemahaman guru tentang

perencanaan pembelajaran tersebut maka diperlukan adanya

(15)

tersebut. Kompetensi guru keterampilan yang masih belum

sesuai dengan harapan ini peneliti memandang perlu untuk diperbailci.

Tiodakan yang dapat dilakukan untuk meoingkatkan

kompetensi guru keterampilan di SMA Sub Rayon 05 di Kota

Medan adalah dengan mengadakan workshop SeGara intensif dan optimal. Selama ini yang umum diadakao untuk meningkatkao kompeteosi guru keterampilan di SMA Sub

Rayon 05 d i Kota Medao adalah melalui sosialisasi dan

penataran tetapi hasilnya kurang maksimal. Pada sosialsasi

oarasumber hanya menjelaskan fungsi dan pembuatao

perangkat pembelajaran. Guru tidak dibimbing membuat

perangkat pembelajaran. Dalam kegiatao workshop guru akan dibimbing secara langsung untuk membantu khususnya

guru-guru mata pelajarao keterampillan, untuk belajar lebih efektif,

sehingga diharapkao kompeteosi guru mata pelajaran

keterampilan akan rneningkat di dalam kegiatan

belajar-meogajar. Kegiatan workshop guru keterampilan tersebut perlu

dipikirkan bagaimana upaya meningkatkan kompetensi guru

dalarn membuat perangkat pembelajaran.

Berdasarkan basil data awal maka peoeliti kepala

menghadirkan guru keterarnpilan dan kepala sekolah untuk

mengadakan workshop. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan diadakan workshop adalah untuk membuat perangkat pembelajaran. Kegiatan ini berupa penjabaran dan penyesuaian

isi silabus mata pelajaran, dapat dilakukan oleh sekelompok

(16)

guru senior dan berkualiftkasi dalam mata pelajaran yang bersangkutan.

Penjabaran kunlmlum merupakan upaya untuk menguraikan bahan pelajaran, dan menguraikan tema atau konsep atau pokok bahasan termasuk contoh dan ilustrasinya, dengan mengaGu pada tujuan p8mbelajaran yang memayungi, Hal ini dapat dilakukan apabila: ( I) dalam silabus lrurikulum nasional merupakan upaya untuk menguraikan bahan pelaj aran ~

dan menguraikan tema atau konsep atau pokok bahasan yang sangat umum yang belum memuat wujud bahan pelajaran; (2) penempatan atau pengisian bahan pelajaran atau contoh dan ilustrasi tetap mengacu pada tujuan pembelajaran setiap tema atau konsep atau pokok bahasan dalam silabus; (3) mengurai tujuan pembelajaran tema atau konsep atau pokok bahasan menjadi tujuan yang lebih khusus, dilakukan untuk keperluan penyusunan persiapan mengajar.

Adapun kritcria tema atau konsep atau pokok bahasan yang dapat dijabarkan, adalah sebagai berikut: (1) yang dirasa sukar; (2) yang masih bersifat umum; (3) yang memerlukan contoh atau ilustrasi yang sesuai dengan konteks dari lingkungan setempat dalam rangka memperjelas konsep dan memudahkan pemahaman siswa. Adapun konteksnya akan terlihat lebih jelas pada masing-masing contoh mata pelajaran berdasarkan karakteristiknya masing-masing.

(17)

budaya) agar proses dan basil dapat dicapai secara efektif dan

efisien sesuai dengan tujuan. Kegiatan penyesuaian kurikulum

mencakup pemilihan metode, pemilihan saran pembelajaran dan

pendistribusian waktu kegiatan belajar mengajar. Oleh karena

itu perlu penyesuaian metode dan sarana pembelajaran untuk

setiap pokok bahasan; perlu dipilih yang paling ooook dengan

mempertimbangan keadaan s iswa, keadaan sekofah,

lingkungannya dan kekhasan pokok bahasan tersebut.

Pendistribusian waktu harus memperhitungkan atau

memperkirakan waktu yang diperlukan untuk kegiatan

pembelajaran setiap pokok bahasan dengan mempertimbangkan

kesiapan dan kemampuan siswa, metode, dan sarana yang sesuai (Anonim, 2002).

Sesuai dengan keadaan guru keterampilan di SMA Sub

Rayon 05 d i Kom Medan tersebut, maka perlu dilakukan Penlitian Tindakakan Sekolah (PTS) dengan j udul: "UPAYA

KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

KOMPETENSI GURU KETERAMPD..AN DALAM

MEMBUAT PERANGKAT PEMBELA.JARAN MELALUI

WORKSHOP DI SMA SUB RAYON OS MEDAN".

B. Rumusao Masalah

Berdasarkan

Jatar

belakang masalah dapat dirumuskan masalah sebagai berikut

1, Bagaimana keterlibatan kepala sekolah untuk peniogkatan

kompetensi

guru

keterampilan tingkat SMA dalam
(18)

menyusun silabus melalui kegiatan workshop di SMA Sub Rayon 5 Medan?

2. Bagaimana keterlibatan kepala sekolah peningkatan kompetensi guru keterampila tingkat SMA dalam menyusun

RPP melalui kegiatan workshop di SMA Sub Rayon 5 Medan?

3. Bagaimana k.eterlibatan k.epala sek.olah peningkatan kompetensi guru keterampilan tingkat SMA dalam

merencanakan bentuk pembelajara melalui kegiatan

workshop di SMA Sub Rayon 5 Medan?

Bagaimana keterlibatan kepala sekolah peningkatan

kompetensi guru keterampilan tingkat SMA dalam

merencanakan media pembelajara melalui kegiatan

workshop di SMA Sub Rayon 5 Medan?

5. Bagaimana keterlibatan kepaJa sekoJah peningkatan kompetensi guru keterampilan tingkat SMA dalam

merencanakan bentuk penilaian melalui kegiatan workshop

di SMA Sub Rayon 5 Medan? C. Tujuan Penelitian

Tujuo.n penelitio.n ini adalah untuk menemukan:

l . Prosentase peningkatan kompetensi guru keterampilan tingkat

SMA dalam menyusun silabus melalui kegiatan workshop

di SMA Sub Rayon 5 Medan.

2. Prosentase peningkatan kompetensi guru kompetensi tingkat

(19)

3. Prosentase peningkatan kompensi guru keterampilan tingkat

SMA dalam merencanakan bentuk pembelajaran melalui

kegiatan workshop di SMA Sub Rayon 5 Medan.

4. Prosentase peningkatan kompetensi guru keterampilan

tingkat SMA dalam merencanakan media pembelajaran

melalui kegiatan workshop di SMA Sub Rayon 5 Medan,

5. Prosentase peningkatan kompetensi guru keterampilan tingkat SMA dalam mc re n ~akan bcntuk penilaian melalui kegiatan workshop di SMA Sub Rayon 5 Medan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan

yang berarti sebagai sumbangan pemikiran terhadap beberapa

pihak. Secara praktis dapat bermanfaat: ( I) bagi guru

keterampilan karena dikenai langsung dalam pelaksanaan

workshop untuk peningkatan kompetensi dalam menuju guru keterampilan yang profesional; (2) bagi Kepala Sekolah dapat

dijadikan sumber acuan dalam mengembangkan dan

meningkatkan kompetensi guru keterampilan.

E. AJasan Pemilihan Penelitian Tindakan (Action Research) Melalui Workshop

Metode yang diJakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan sekolah. Penelitian tindakan

digunakan untuk menemukan pemecahan masalah yang

dibadapi seseorang dalam tugasnya sebari-hari. Penelitian

tindakan menurut Kemmis dalam Hopkins (1993:44) diJakukan

(20)

utuk meningkatkan hasil dan proses demi tindakan-tindakan

yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan tugas,

memperdalam pehaman terhadap tindakan-tindakan yang

dila.kukan serta mempertbaiki kondisi dimana praktek-prektek

pembelajaran itu dilaksanakan. Penelitian tindakan menurut

Dewi (2005;61) berdampak pula pada diri guru, sebab dengan melaksanakan rencana tindakan yang telah d ibuat diharapkan

dapat mcnumbuhkan s ikap dan motivasi \lntuk selalu berusaha

memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran serta

melatih guru untuk dapat berpartisipasi secara aktif dan

profesional dalam memecabkan masalah yang dihadapi

sehari-hari di kelas. Penelitian tindakan j uga memberikan kesempatao

kepada guru untuk bertindak kreatif dalam praktek

pembelajarannya sehingga guru merasa melakukan pembaruan

dalam memeca.hkan masalah. Penelitian tindakao melalui

workshop dilakukan untuk memberi kesempatan bekerjasama dalam mcmpcrtemukan ide-ide dan rnendiskusikan

masalah-masalah bersama atau k.husus untuk pertumbuhan pribadi dan

(21)

>

BABV

SIMPULAN; IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

BerdasatkaniWH penelitlan pada Bab IV, ada beberapa simpulan dalam penelitian tindakan sekolah ini yaitu:

l . Peningkatan kompetensi guru keterampilan SMA Sub Rayon 05 Medan dalam memahami cara menyusun silabus pembelajaran keterampilan melalui workshop dari siklus l

ke siklus 2 pertemuan 2 yaitu: 39,33 menjadi 88,33. Peningkatan nilai rata-rata kinelja guru membuat perangkat pembelajaran k.eterampilan adafah: 88,33% - 39,33% =

49;00%.

2. Peningkatan kompetensi guru keterampilan SMA Sub Rayon 05 Medan dalam memahami earn menyusun RPP keterampilan, melalui workshop dari sildus l ke siklus 2 pertemuan 2 yaitu: 42,67 menjadi 89,33. Peningkatan nilai rata-rata kinerja guru membuat perangkat pembelajaran keterampilan adalah: 89,33% - 42,67%

=

46,66%.

Peningkatan kompetensi guru keterampilan SMA Sub Rayon 05 Medan dalam memahami cara membuat model pembelajaran keterampilan, melalui workshop dari siklus 1 ke siklus 2 pertemuan 2 )'aitu: 31 ,20 menjadi 85,10. Peningkatan rulai rata-rata kinerja guru membuat perangkat pembelajaran keterampilan adalah: 85,1 00/o - 31,20% =

53,90%.

(22)

4. Peningkatan kompetensi guru keterampilan SMA Sub Rayon

05 Medan dalam membuat media pembelajaran

keterampilan melalui workshop dari siklus I ke siklus 2 pertemuan 2 yaitu: 37,00 menjadi 87,20. Peningkatan nilai

rata-rata kinelja guru membuat perangkat pembelajaran

keterampilan adalah' 87;20%- 37;00% = 50;200/o.

5. Peningkatan kompetensi guru keterampilan SMA Sub Rayon

0~ Medao dalam membuat penilaian pembelajarao keterampilan melalui workshop dari siklus 1 ke siklus 2 pertemuan 2 yaitu: 39,33 menjadi 53,70. Peningkatan nilai

rata-rata kinerja guru membuat perangkat pembelajaran

keterampilan adalah: 58,700/o- 39,33% = 19,37%.

Peningkatan kompetensi guru keterampilan SMA Sub Rayon

05 Medan dalam menyusun silabus pembelajaran

k eterampil~ menyusun RPP keterampilan, membuat model pembelajaran keterampilan, membuat media

pembelajaran keterampilan, dan membuat bentuk penilaian

pembelajaran keterampilan melalui workshop meningkat dari siklus l (36,64) ke siklus 2 Pertemuan 2 (87,55). Peningkatan nilai rata-rata kompetensi nguru keterampilan:

87,55% - 36,64 % = 50,91 %

B. lmplikasi

Berdasarkan simpulan dari ~ne liti an ini, yang menyatakan bahwa upaya kepala sekolah dalam meningkatkan

(23)

pembelajaran meningkat setelah mengikuti workslwp di SMASub Rayon 05 Medan.

Untuk. dapat mengetahui upaya meningk.atkan

kompetensi guru ketemmpilan membuat perangkat

pembelajaran di SMA Sub Rayon 05 Medan, maka dapat

dilakukan workYhop dengan strategi: a) memabami; b) menjelaskani, dan c) mengerjakan. Agar dapat memahami maka

peneliti menjelaskan kepada kepala sekolah dan guru G3l"8

menyusun silabus pembelajaran keterampilan, menyusun RPP

keterampilan, membuat model pembelajaran keterampilan,

membuat media pembelajaran k.eterampilan, dan membuat bentuk penilaian pembelajaran keterampilan. Setelah kepala

sekolah dan guru memahami apa yang dijelaskan oleh peneliti,

maka ditingkatkan kinerjanya menjelaskan.

Setelah kepaJa sekoJah dan guru memahami apa yang

dijelaskan oleh peneliti, maka ditingkatkan kinerjaDfa menjelaskan. Menjelaskan, maksudnya adalah kepala sekolah

menjelaskan kepada guru cara menyusun silabus pembe l~aran

keterampilan, menyusun RPP keterampilan, membuat model

pembel~ aran keterampilan, membuat media pe mbel~aran

keterampilan, dan membuat bentuk peniJaian pembelajaran

keterampilan. Setelah kepala sekolah menjelaskan kepada guru

maka kepala sekolah meminta guru di SMA Sub Rayon OS Medan menyusun silabus pembelaj aran keterampilan,

menyusun RPP keterampilan, membuat model pembelajaran

keterampilan, membuat media pembelajaran keterampilan, dan

membuat bentuk peniJaian pembelajanm keterampilan.

(24)

Berdasarkan temuan pada penelitian ini bahwa kinelja

guru keterampilan di SMA Sub Rayon 05 Medan menyusun

silabus pembelajaran keterampilan, menyusun RPP

keterampilan, membuat model pembelajaran keterampilan,

membuat media pembelajaran keterampilan, dan membuat

bentuk penilaian pembelajaran keterampilan meningkat; maka

diharapkan agar

guru

keterampilan terus bekreasi demi kemajuan dunia pendidikan,

C. Saran

Berdasarkan

slnipulan

dan

l.mplikasi penelitian

ini,

dapat diberikan beberapa saran:

1. Agar semua guru keterampilan SMA dapat menyusun silabus pembelajaran keterampilan, menyusun RPP

keterampilan, membuat model pembelajaran ketemmpilan,

membuat media pembelajaran keterampifan, dan membuat

bentuk penilaian pembelajaran keterampilan sesuai dengan

'keberadaan sekolah masing-masing.

Agar semua kepala SMA dapat memfasilitasi guru

keterampiJan dapat menyusun silabus pembelajaran

keterampilan, menyusun RPP keterampilan, membuat

model pembelajaran keterampitan, membuat media

pembelajaran keterampilan, dan membuat bentuk penilaian

pembelajaran keterampilan sesuai dengan ke beradaan

(25)

3. Agar semua kepala sekolah dapat membimbing guru

menyusun silabus pembelajaran keterampilan, menyusun

RPP keterampilan, membuat model pembelajaran keterampilan, membuat media pembelajaran keterampila.n,

dan membuat beotuk penilaian pembe1ajaran keterampilan

sesuai dengan keberadaan sekolah masing-masing melalui workshop.

'Z

?

m

Agar Kepala Dinas Pendidikan Kota Medao dapat

mempasilitasi

guru

keterampilan di SMA Sub Rayon 05 Medan untuk diikutkan dalam tim pengembang kurikulum

tingkat Kota Medan.

(26)

DAFfAR PUSTAKA

Afi, Moh. 1987. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Stategi. Bandung; Angkasa,

Ali, Mohamad. 1984. Guru dalam Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Bandung.

Aqib, Zaioal. 2008. Standar Kualiflkasi - Kompetensi -Sertijilwsi Guru - Kepala Selwlah - Pengawas. Banduog. Y rama Widya.

Arikunto, Suharslml.i007. Dasar-dasar Evaiuasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta:

Pusat Kurikulum. Balitbang. Depdiknas.

Guza, Afnil. 2008. Himpunan Permendiknas Tentang Standar Pendidikan dan Tenaga Pendidikan. Jakarta: Asa Mandiri.

Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarlcan

PendelraJan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamid K, Abdul. 2007. Teori Be/ajar dan Pembelajaran. Medan: Tim Kreatif Pascasarjana Unimed.

Hopkin, David P.1993, A Teacher 's Guide to Classroom Research. Open University of Buckingham.

(27)

Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembe/ajaran: ··· · · Mengembangkan Standard Kompelensi Guru. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Materka, Pat Roessie. I994. lokakarya

dan

Seminar. Y ogyakarta:Kanisius.

Nawawi, H. 2003. Perencanaan SDM untuk Organisasi Profit

dan

yang Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Pidarta, Made.2009. Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta: Sagala. 2000. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Sanjaya, W. 2006. Startegi Pembe/ajaran Berorientasi Standard proses pendidilran. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sardlman. i oo51nteraksi dam Motivasi lJeiajar Mengajar.Jakarta:

Sardiman, Arif S. 2007. Media Pendidilran, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005. Pasal 20 (a) tentang guru dan dosen. Jakarta: Depdiknas.

(28)

Uno, Hamzah. 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Be/ajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

WlnaatmaJa, R. 2005.

Metode Penelitian Tindalcan Kelas.

Jakarta: Remaja Rosda Karya.

Zaini, dkk. 2002. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi.

'Z

?

m

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan karena banyaknya nasabah yang tidak dapat mengembalikan kredit sehingga karena terganggunya kelancaran usaha yang disebabkan oleh situasi ekonomi

Artikel terakhir yang dibawakan oleh Noer Endah Pracoyo., dkk berjudul “Daya Lindung Antibodi Anti Difteri Pada Anak Usia 1-14 Tahun (Hasil Analisis Lanjut Riskesdas 2007)”

Pembahasan utama yang dijadikan objek oleh peneliti dalam karya tulis ilmiah ini adalah ‚Analisis Hukum Islam terhadap Mekanisme Jual Beli Ikan Laut dalam Tendak‛ yang

Disisi lain perkembangan pinjaman, simpanan masyarakat serta nisbah pinjaman terhadap masyarakat pada BRI Udes, LDKP dan Bank pasar dalam kurun waktu terakhir menunjukkan

Maka dibutukan guru yang memiliki penguasaan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan bidangnya dan dilandasi oleh niat yang benar, ikhlas dalam mengajarkan ilmu

Hal yang pertama-tama harus dilakukan di lokasi kebakaran hutan dan lahan adalah melakukan perhitungan (size up) terhadap seluruh situasi untuk menentukan cara

Telah dilakukan perhitungan dan analisis dari yield, distribusi fluks dan spektrum neutron hasil spallasi antara proton energi tinggi dan target merkuri pada sistem target

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis 1) kondisi penagihan pajak, surat paksa pajak dan penerimaan pajak penghasilan badan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama di