ABSTRAK
Hasibuan, Nilam Cahaya, Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Keterampilan Membuat Perangkat Pembelajaran Melalui Workshop di SMA Sub Rayon 05 Medan. Tesis, Medan, Program Studi Administrasi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2010.
Penelitiiul ini befujililii
lliirukmengetilhui l>agaimana
upaya kepa.Ja sekolah meningkatkan kompetensi guru membuat perangkat pembelajaran, khususnya pelajaran keterampilan. Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah kompetensi guru membuat perangkat pembelajaran dapat meningkat melalui workshop.Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Medan selama 3 (tiga) bulan yaitu bulan Juni sampai dengan Agustus 2010. Subject penelitian adalah guru keterampilan SMA Sub Rayon 05 Medan sebanyak 10 (sepuluh) orang, kepala sekolah 4 (empat) orang. Objek penelitian adalah perangkat pembelajaran keterampilan.
Hasil analisis data membuat perangkat pembelajaran keterampilan pada siklus 1 (satu) pertemuan 1 (satu) adalah 45,71% siklus 1 adalah 36,64, siklus 2 pertemuan I adalah 55,00, siklus 2 pertemuan 2 adalah 87,55, penilaian pembelajaran keterampi1an meningkat dari 36,64 menjadi
-
z
87 ,55. Peningkatan nilai rata-rata kompetensi nguru keterampilan: 87,55 o/cr 36,64 % = 50,91 %.
Implikasi penelitian menunjukkan bahwa kompetensi
guru membuat perangkat pembelajaran meningkat sehingga diharapkan kompetensi tersebut dapat diterapkan dalam peningkatan kualitas pembelajaran ketarampilan melalui pembuatan oerangkat pembelajaran
?
m
(/
ABSTRACT
Basibuan, Nilam Cabaya, Principal Efforts In Improving Teacher Competence Through Skills Workshop Creating a Learning Tool in SMA Sub Rayon 05 Medan. Thesis, Medan, Educational Administration Studies, PoStgraduate State University ofMedan, 2010.
This
research aims to
determine hOweffortS to improve
the school's head teacher competence to make learning tool, especially in literacy classes. The hypothesis of this research is action on teacher competence to make learning device can be increased through workshops.This research was conducted at five high schools in Medan for 3 (three) months ie June to August 2010. Subject of research is a high school teacher skills SMA Sub Rayon 05 Medan of 10 (ten), the principal 4 (four) people. The research object is the device learning skins.
Results of data analysis skills to make learning device in cycle 1 (one) meeting of I (one) is a cycle of 45.71 % is 36.64, second cycle first meeting is 55.00, second cycle is a 87.55 second meeting, assessment of learning skills increased from 36.64 to 87.55. Increasing the value of the average teacher competency skills: 87.55%-36.64%
=
50.91%.Implications of research indicates that teacher competence to make learning device rose so hopefully these
UPA YA KEP ALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI GURU KETERAMPILAN MEMBUAT
PERANG KA T PEMBELA.JARAN MELALUI
WORKSHOP DI SMA SUB RAYON 05 MEDAN
T E SI S
Oleh:
NILAM CAHA YA HASIBUAN
NIM : 081188130073
Diajalom Untuk Memt:nu! ~ i Persyaratan Dalam M erutnrroMt G~: S">r Mttglstu Pendidikan
P rogram Sta~i ,\dmhti$#rtusi. Pendidikan
PROGRAM STlJDi ADNifNISTRASI PENDIDIKAN
PROGRA.l'\1
PASCASARJANA
UN1VERSIT AS NEGERI MEDAN
UP AYA KEP ALA SEKOLAH DALAM
MENINGKATKAN
KOMPETENSI
GURU
KETERAMPILAN
MEMBUAT
PERANGKATPEBELAJARAN
MELALID
WORKSHOP
DI SMA SUB
RAYON
OS MEDAN
Disusun dan diajukan oleh :
NILAM CAHAYA HASmUAN
081188130073
Telah dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal 06 September 2010 Dan Dinyatakan Telah
Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan
Medan, 06 September 20 l 0 Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I
~
Prof. Dr. H.gyJtfUI Sagala. M.Pd' NIP: 1958 0509 198611 I 001
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
Mengetahui
Prof. Dr. H.Syaiful Sagala. M.Pd NIP : 1958 0509 19861 1 1 001
.Pembimbing
n
NO. 1.
PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJJAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
NAMA
Prof.Dr.RSyaiful Sagala,M.Pd. NIP. 19580509 198611 1 001 Ketua
TANDATANGAN
2,
Dr.
Hasruddin,M .Pd.NlP. 19640424198931027 Sekretaris
3. Prof.Dr .Belferik Manu liang
4.
5.
NIP. 19471015 197412 1 001 Anggota
Dr.ZUlkifli Matondang,M.Si. NIP. 19680713 199303 I 003 Anggota
Dr .Arif Rahman,M .Pd. NIP. 19660412 199203 1 001 Anggota
afV
__
....
Nama : Nilam Cahaya Hasibuan
NIM : 081188130073
Tanggal Ujian : 6 September 2010
-
z
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kebaikan dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis dengan judul .,., Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Keterampilan Dalam Membuat Perangkat Pembelajarnn Melalui Workshop Di Sma Sub Rayon OS Medan".
Penulis menyadari bahwa selesainya penulis tesisi ini berkat adanya bantuan moril maupun materil dari berbagai pibak. Karenanya dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
l . Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. sebagai Pembimbing I sekaligus sebagai ketua Prodi Administrasi Pendidikan Program Pascasatjana
Unim~ yang telah banyak memberikan pengarahan
?
m
kepada penulis, serta memberikan kesempatan dan kemudahan untuk memulai penulisan proposal tesis lebih awa1.
2.
Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd. sebagai Pembingll
yang dengan tulus memberikan banyak waktu dan ilmu kepada penulis dalam penulisan tesis, terutama pengetahuan yang begitu banyak menyangkut metodologi penelitian beserta analisis data.>
lebih cepat. Sekaligus masukan yang diberikan sebagai
narasuiiiber dan penguji.
4. Bapak Dr. Arif Rahman,M.Pd dan Or. Zulkifli Matondang, M.Pd sebagai narasumber dan penguji,
yang banyak memberikan masukan kepada penulis.
5, Bapak Drs, Yasaratodo Wau; M,Pd, sebagai Sekn ~ taris Prodi Administrasi Pendidikan Pasacasarjana Unimed,
yang telah memberikan motivasi kepada penulis,
Selurub responden penelitian, yang memberikan waktu
untuk mengisi instrumen penelitian.
Seluruh rekan-rekan penulis Kelas Angkatan XIV.
Suami tercinta : Drs. M.Yasin Sidabutar dan anak-anak tersayang; Nurul Hadina Sidabutar, Nilfan Y asri Sidabutar, Naqasya Asrori Sidabutar, dan M . Sufi Sidabutar yang telah memberikan semangat, dorongan
dan pengertian untuk pen.yelesaian tesis ini.
Akhimya penulis berharap tesis ini mendapatkan kritik dan saran yang konstruktif agar lebih baik dan sempuma. Ada
banyak yang sudah diberi tetapi tak satupun yang bisa penulis balaskan selain sebuah doa semoga semua pihak yang terlibat
dalam penulisan ini semakin suses dan Tuhan memberikan
umur panjang.
Medan, September 201 0
Penulis,
Nilam Cahaya Hasibuan
>
BABI
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang MasalabPeningkatan mutu pendidikan nasional telah dila.kukan dengan perbaikan kurikulum, peningkatan mutu guru, penyediaan sarana dan prasarana; perbaikan kesejahteraan guru; dan perbaikan manajemen. Sehubungan dengan itu guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas yang dioobankan kepadanya secara profesional guru harus memperlihatkan upaya-upaya yang lebih maju dan konkret untuk menciptakan proses pembelajaran yang kondusif sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.
Pembelajaran keterampilan ada\ah pembe\ajaran yang dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skill) peserta didik yang meliputi keterampilan personal, social, pravokasional, dan akademik. Penekanan jenis ketrampilan dipilih oleh satuan pendidikan dan perlu mempertimbangkan minat dan bakat peserta didik serta potensi lokal, budaya, ekooomi, dan
kebutuhan daerah.
produk karya kerajinan dan teknologi; (3) penyajian karya meliputi; penyajian dalam bentuk pameran, penyajian
lisan
atau tulis, apresiasi, promosi dan penjualan hasil karya, baik dalam lingkup kelas, sekolah, maupun masyarakat sebagai upaya membangun jiwa kewirausabaan peserta didik.Sesuai dengan tujuan pembelajaran keterampilan di SMA, maka guru-guru keterampilan harus memiti.ki perangkat pembelajaran keterampilan yang d iren ~ akan oleb guru dalam proses belaj ar-mengajar dan didesain dalam bentuk satuan petajaran analisis soal
program
tahunan,program
semester, rencana pembefajaran, dan analisis basil ulangan untuk meocapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu proses pengajaran harus direncanakan. ltu sebaboya, suatu sistem pengajaran selalu mengalami dan mengikuti tiga tahap yakni tahap analisis (menentukan dan merumuskan tujuan), tahap sintesis (perencanaan proses yang ditempuh), dan tahap evaluasi (mengevaluasi tahap pertama dan kedua) (Hamalik, 2003:46).Untuk dapat mef\ialankan tugas keprofesionalannya guru dituntut memiliki empat kompetensi, meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi profesiooal, kompetensi sosial, dan
kompetensi kepribadian. Keempat kompetensi yang dimiliki guru tersebut sangat mempengarubi kemampuan guru dalam menjaJankan profesinya. Diantara sejumlah kompetensi guru
tersebut yang paling menjadi sorotan adalah kompetensi yang berkaitan dengao pengelolaan pembelajaran, yang berarti guru
dituotut mampu menyusun
program
pembelajaran, serta memiJili dan meoggunakan media serta metode pembeJajaranyang tepat. Kornpetensi ini merupakan bagian dari kompetensi
pedagogik.
Menurut Sagala (2009:158) kompetensi pedagogik
adalah kemampuan pendidik menciptakan suasana dan
pengalaman belajar bervariasi dalam pengelolaan peserta didik
yang memenuhi kurikulum yang disiapkan yaitu bagaimana
pendidik: ( 1) memiliki pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan; (l) memili.ki pemahaman terhadap peserta didi.k; (3) mampu mengembangkan kurikulum/silabus; (4) mampu
menyusun rancangan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
(5) melalrukan evaluasi basil belajar dengan prosedur yang
benar, dan (6) marnpu mengembangkan potensi peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Sesuai dengan prosedur pengembangan kurikulum di
tingkat sekolah, maka tata urut langkah yang perlu diikuti guru
dalam rangka perencanaan program pengajaran adalah sebagai
berikut: (1) menelaah isi atau materi perangkat kurikulum; (2)
memahami betul isi Buku PetuJUuk Pelaksanaan PBM, sebab
buku tersebut merupakan acuan utama bagi guru dalam proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan penilaian
PBM; (3) lakukan analisis silabus, buku pelajaran atau buku
pak.et serta sumber materi pelajaran keterampilan, sebagai acuan
untuk melaksanakan analisis materi pelajaran (AMP); (4) melak.ukan kegiatan analisis materi pelajaran (AMP) mata
pelajaran keterarnpilan; (5) menyusun Program T ahunan (Prota)
Pelajaran (PSP); dan (7) menyusun Rencana Program
Pengajaran (RP).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
di SMA Sub Rayon 05 Medan terhadap 10 orang guru mata
pelajaran keterampilan yang dilakukan melalui penyebaran
angket dan wawaneara menunjukkan bahwa penguasaan
kompetensi pedagogik guru masih rendah, terutama
menyangkut pe~ gan/perenGan aan pembelajaran . Terdapat 70% guru menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat beberapa tahun lalu, tanpa ada
perbaikan-perbaikan, dengan alasan masih sesuai. Pada umumnya metode
dan strategi pembelajaran yang digunakan tidak bervariasi,
dalam arti tidak disesuaikan dengan materi dan kompetensi
yang ingin dicapai.
Pada umumnya guru membuat perangkat pembelajaran hanya sekedar untuk memenuhi kewajiban administratif ketika
disupervisi. Ini diketahui dari jawaban beberapa guru yang menyatakan membuat perangkat pembel~aran ketika akan disupervisi oleb pengawas sekolah atau kepala sekolah.
Perangkat pembelajaran tersebut juga kadang-kadang tidak
dipergunakan ketika melaksanakan proses pembelajaran di
kelas. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan
(kompetensi) guru masih rendah dalam hal yang berkaitan dengan pembuatan dan pemanfaatan perencanaan pembelajaran.
Upaya kepalam sekolah sebagai sutradara sekaligus
sebagai aktor yang paling berperan dalam proses manajemen
untuk dapat meningkatkan kompetensi guru sehingga dapat
>
proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik seperti
yang diharapkan. Kepala sekolilh merupakan sosok pemimpin
dan sekaligus bertindak sebagai seorang arsitektur di lembaga
pendidikan. Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus
berupaya membina dan meningkatkan komptensi guru demi penGapaian tujuan sekolah.
Keluhan guru mata pelajaran keterampilan bahwa
mereka masih merasakan sulit dalam membuat dan menyusun
silabus maupun RPP terutama dalam menentukan standard
kompetensi dan kompetensi dasar. Fenomena yang ada bahwa
masih kurangnya kompetensi guru keterampilan dalam
mengajar, 5emangat kerja yang masih rendah, masih j uga
banyak yag. mengajar dengan cara konvensional. Bel urn semua
guru menyiapkan silabus,
RPP,
menggunakan media, menentukan metode pembelajaran, dan perangkat pembelajaranlainnya pada saat mengajar, sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kurang j elas. Demikian j uga dalam praktek
pelaksanaan pembel~aran keterampilan di kelas yang masih belum mampu mengoptima lkan belajac siswa dalam bentuk keterampilan proses.
Rendahnya kemampuan guru keterampilan dalam
pembuatan dan perencanaan pembelajaran tersebut dapat
disebabkan oleh .kurangnya pemahaman guru tentang apa dan
bagaimana perencanaan pembelajaran yang baik dan benar. Untuk dapat meningkatkan pemahaman guru tentang
perencanaan pembelajaran tersebut maka diperlukan adanya
tersebut. Kompetensi guru keterampilan yang masih belum
sesuai dengan harapan ini peneliti memandang perlu untuk diperbailci.
Tiodakan yang dapat dilakukan untuk meoingkatkan
kompetensi guru keterampilan di SMA Sub Rayon 05 di Kota
Medan adalah dengan mengadakan workshop SeGara intensif dan optimal. Selama ini yang umum diadakao untuk meningkatkao kompeteosi guru keterampilan di SMA Sub
Rayon 05 d i Kota Medao adalah melalui sosialisasi dan
penataran tetapi hasilnya kurang maksimal. Pada sosialsasi
oarasumber hanya menjelaskan fungsi dan pembuatao
perangkat pembelajaran. Guru tidak dibimbing membuat
perangkat pembelajaran. Dalam kegiatao workshop guru akan dibimbing secara langsung untuk membantu khususnya
guru-guru mata pelajarao keterampillan, untuk belajar lebih efektif,
sehingga diharapkao kompeteosi guru mata pelajaran
keterampilan akan rneningkat di dalam kegiatan
belajar-meogajar. Kegiatan workshop guru keterampilan tersebut perlu
dipikirkan bagaimana upaya meningkatkan kompetensi guru
dalarn membuat perangkat pembelajaran.
Berdasarkan basil data awal maka peoeliti kepala
menghadirkan guru keterarnpilan dan kepala sekolah untuk
mengadakan workshop. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan diadakan workshop adalah untuk membuat perangkat pembelajaran. Kegiatan ini berupa penjabaran dan penyesuaian
isi silabus mata pelajaran, dapat dilakukan oleh sekelompok
guru senior dan berkualiftkasi dalam mata pelajaran yang bersangkutan.
Penjabaran kunlmlum merupakan upaya untuk menguraikan bahan pelajaran, dan menguraikan tema atau konsep atau pokok bahasan termasuk contoh dan ilustrasinya, dengan mengaGu pada tujuan p8mbelajaran yang memayungi, Hal ini dapat dilakukan apabila: ( I) dalam silabus lrurikulum nasional merupakan upaya untuk menguraikan bahan pelaj aran ~
dan menguraikan tema atau konsep atau pokok bahasan yang sangat umum yang belum memuat wujud bahan pelajaran; (2) penempatan atau pengisian bahan pelajaran atau contoh dan ilustrasi tetap mengacu pada tujuan pembelajaran setiap tema atau konsep atau pokok bahasan dalam silabus; (3) mengurai tujuan pembelajaran tema atau konsep atau pokok bahasan menjadi tujuan yang lebih khusus, dilakukan untuk keperluan penyusunan persiapan mengajar.
Adapun kritcria tema atau konsep atau pokok bahasan yang dapat dijabarkan, adalah sebagai berikut: (1) yang dirasa sukar; (2) yang masih bersifat umum; (3) yang memerlukan contoh atau ilustrasi yang sesuai dengan konteks dari lingkungan setempat dalam rangka memperjelas konsep dan memudahkan pemahaman siswa. Adapun konteksnya akan terlihat lebih jelas pada masing-masing contoh mata pelajaran berdasarkan karakteristiknya masing-masing.
budaya) agar proses dan basil dapat dicapai secara efektif dan
efisien sesuai dengan tujuan. Kegiatan penyesuaian kurikulum
mencakup pemilihan metode, pemilihan saran pembelajaran dan
pendistribusian waktu kegiatan belajar mengajar. Oleh karena
itu perlu penyesuaian metode dan sarana pembelajaran untuk
setiap pokok bahasan; perlu dipilih yang paling ooook dengan
mempertimbangan keadaan s iswa, keadaan sekofah,
lingkungannya dan kekhasan pokok bahasan tersebut.
Pendistribusian waktu harus memperhitungkan atau
memperkirakan waktu yang diperlukan untuk kegiatan
pembelajaran setiap pokok bahasan dengan mempertimbangkan
kesiapan dan kemampuan siswa, metode, dan sarana yang sesuai (Anonim, 2002).
Sesuai dengan keadaan guru keterampilan di SMA Sub
Rayon 05 d i Kom Medan tersebut, maka perlu dilakukan Penlitian Tindakakan Sekolah (PTS) dengan j udul: "UPAYA
KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI GURU KETERAMPD..AN DALAM
MEMBUAT PERANGKAT PEMBELA.JARAN MELALUI
WORKSHOP DI SMA SUB RAYON OS MEDAN".
B. Rumusao Masalah
Berdasarkan
Jatar
belakang masalah dapat dirumuskan masalah sebagai berikut1, Bagaimana keterlibatan kepala sekolah untuk peniogkatan
kompetensi
guru
keterampilan tingkat SMA dalammenyusun silabus melalui kegiatan workshop di SMA Sub Rayon 5 Medan?
2. Bagaimana keterlibatan kepala sekolah peningkatan kompetensi guru keterampila tingkat SMA dalam menyusun
RPP melalui kegiatan workshop di SMA Sub Rayon 5 Medan?
3. Bagaimana k.eterlibatan k.epala sek.olah peningkatan kompetensi guru keterampilan tingkat SMA dalam
merencanakan bentuk pembelajara melalui kegiatan
workshop di SMA Sub Rayon 5 Medan?
Bagaimana keterlibatan kepala sekolah peningkatan
kompetensi guru keterampilan tingkat SMA dalam
merencanakan media pembelajara melalui kegiatan
workshop di SMA Sub Rayon 5 Medan?
5. Bagaimana keterlibatan kepaJa sekoJah peningkatan kompetensi guru keterampilan tingkat SMA dalam
merencanakan bentuk penilaian melalui kegiatan workshop
di SMA Sub Rayon 5 Medan? C. Tujuan Penelitian
Tujuo.n penelitio.n ini adalah untuk menemukan:
l . Prosentase peningkatan kompetensi guru keterampilan tingkat
SMA dalam menyusun silabus melalui kegiatan workshop
di SMA Sub Rayon 5 Medan.
2. Prosentase peningkatan kompetensi guru kompetensi tingkat
3. Prosentase peningkatan kompensi guru keterampilan tingkat
SMA dalam merencanakan bentuk pembelajaran melalui
kegiatan workshop di SMA Sub Rayon 5 Medan.
4. Prosentase peningkatan kompetensi guru keterampilan
tingkat SMA dalam merencanakan media pembelajaran
melalui kegiatan workshop di SMA Sub Rayon 5 Medan,
5. Prosentase peningkatan kompetensi guru keterampilan tingkat SMA dalam mc re n ~akan bcntuk penilaian melalui kegiatan workshop di SMA Sub Rayon 5 Medan.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan
yang berarti sebagai sumbangan pemikiran terhadap beberapa
pihak. Secara praktis dapat bermanfaat: ( I) bagi guru
keterampilan karena dikenai langsung dalam pelaksanaan
workshop untuk peningkatan kompetensi dalam menuju guru keterampilan yang profesional; (2) bagi Kepala Sekolah dapat
dijadikan sumber acuan dalam mengembangkan dan
meningkatkan kompetensi guru keterampilan.
E. AJasan Pemilihan Penelitian Tindakan (Action Research) Melalui Workshop
Metode yang diJakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan sekolah. Penelitian tindakan
digunakan untuk menemukan pemecahan masalah yang
dibadapi seseorang dalam tugasnya sebari-hari. Penelitian
tindakan menurut Kemmis dalam Hopkins (1993:44) diJakukan
utuk meningkatkan hasil dan proses demi tindakan-tindakan
yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan tugas,
memperdalam pehaman terhadap tindakan-tindakan yang
dila.kukan serta mempertbaiki kondisi dimana praktek-prektek
pembelajaran itu dilaksanakan. Penelitian tindakan menurut
Dewi (2005;61) berdampak pula pada diri guru, sebab dengan melaksanakan rencana tindakan yang telah d ibuat diharapkan
dapat mcnumbuhkan s ikap dan motivasi \lntuk selalu berusaha
memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran serta
melatih guru untuk dapat berpartisipasi secara aktif dan
profesional dalam memecabkan masalah yang dihadapi
sehari-hari di kelas. Penelitian tindakan j uga memberikan kesempatao
kepada guru untuk bertindak kreatif dalam praktek
pembelajarannya sehingga guru merasa melakukan pembaruan
dalam memeca.hkan masalah. Penelitian tindakao melalui
workshop dilakukan untuk memberi kesempatan bekerjasama dalam mcmpcrtemukan ide-ide dan rnendiskusikan
masalah-masalah bersama atau k.husus untuk pertumbuhan pribadi dan
>
BABV
SIMPULAN; IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
BerdasatkaniWH penelitlan pada Bab IV, ada beberapa simpulan dalam penelitian tindakan sekolah ini yaitu:
l . Peningkatan kompetensi guru keterampilan SMA Sub Rayon 05 Medan dalam memahami cara menyusun silabus pembelajaran keterampilan melalui workshop dari siklus l
ke siklus 2 pertemuan 2 yaitu: 39,33 menjadi 88,33. Peningkatan nilai rata-rata kinelja guru membuat perangkat pembelajaran k.eterampilan adafah: 88,33% - 39,33% =
49;00%.
2. Peningkatan kompetensi guru keterampilan SMA Sub Rayon 05 Medan dalam memahami earn menyusun RPP keterampilan, melalui workshop dari sildus l ke siklus 2 pertemuan 2 yaitu: 42,67 menjadi 89,33. Peningkatan nilai rata-rata kinerja guru membuat perangkat pembelajaran keterampilan adalah: 89,33% - 42,67%
=
46,66%.Peningkatan kompetensi guru keterampilan SMA Sub Rayon 05 Medan dalam memahami cara membuat model pembelajaran keterampilan, melalui workshop dari siklus 1 ke siklus 2 pertemuan 2 )'aitu: 31 ,20 menjadi 85,10. Peningkatan rulai rata-rata kinerja guru membuat perangkat pembelajaran keterampilan adalah: 85,1 00/o - 31,20% =
53,90%.
4. Peningkatan kompetensi guru keterampilan SMA Sub Rayon
05 Medan dalam membuat media pembelajaran
keterampilan melalui workshop dari siklus I ke siklus 2 pertemuan 2 yaitu: 37,00 menjadi 87,20. Peningkatan nilai
rata-rata kinelja guru membuat perangkat pembelajaran
keterampilan adalah' 87;20%- 37;00% = 50;200/o.
5. Peningkatan kompetensi guru keterampilan SMA Sub Rayon
0~ Medao dalam membuat penilaian pembelajarao keterampilan melalui workshop dari siklus 1 ke siklus 2 pertemuan 2 yaitu: 39,33 menjadi 53,70. Peningkatan nilai
rata-rata kinerja guru membuat perangkat pembelajaran
keterampilan adalah: 58,700/o- 39,33% = 19,37%.
Peningkatan kompetensi guru keterampilan SMA Sub Rayon
05 Medan dalam menyusun silabus pembelajaran
k eterampil~ menyusun RPP keterampilan, membuat model pembelajaran keterampilan, membuat media
pembelajaran keterampilan, dan membuat bentuk penilaian
pembelajaran keterampilan melalui workshop meningkat dari siklus l (36,64) ke siklus 2 Pertemuan 2 (87,55). Peningkatan nilai rata-rata kompetensi nguru keterampilan:
87,55% - 36,64 % = 50,91 %
B. lmplikasi
Berdasarkan simpulan dari ~ne liti an ini, yang menyatakan bahwa upaya kepala sekolah dalam meningkatkan
pembelajaran meningkat setelah mengikuti workslwp di SMASub Rayon 05 Medan.
Untuk. dapat mengetahui upaya meningk.atkan
kompetensi guru ketemmpilan membuat perangkat
pembelajaran di SMA Sub Rayon 05 Medan, maka dapat
dilakukan workYhop dengan strategi: a) memabami; b) menjelaskani, dan c) mengerjakan. Agar dapat memahami maka
peneliti menjelaskan kepada kepala sekolah dan guru G3l"8
menyusun silabus pembelajaran keterampilan, menyusun RPP
keterampilan, membuat model pembelajaran keterampilan,
membuat media pembelajaran k.eterampilan, dan membuat bentuk penilaian pembelajaran keterampilan. Setelah kepala
sekolah dan guru memahami apa yang dijelaskan oleh peneliti,
maka ditingkatkan kinerjanya menjelaskan.
Setelah kepaJa sekoJah dan guru memahami apa yang
dijelaskan oleh peneliti, maka ditingkatkan kinerjaDfa menjelaskan. Menjelaskan, maksudnya adalah kepala sekolah
menjelaskan kepada guru cara menyusun silabus pembe l~aran
keterampilan, menyusun RPP keterampilan, membuat model
pembel~ aran keterampilan, membuat media pe mbel~aran
keterampilan, dan membuat bentuk peniJaian pembelajaran
keterampilan. Setelah kepala sekolah menjelaskan kepada guru
maka kepala sekolah meminta guru di SMA Sub Rayon OS Medan menyusun silabus pembelaj aran keterampilan,
menyusun RPP keterampilan, membuat model pembelajaran
keterampilan, membuat media pembelajaran keterampilan, dan
membuat bentuk peniJaian pembelajanm keterampilan.
Berdasarkan temuan pada penelitian ini bahwa kinelja
guru keterampilan di SMA Sub Rayon 05 Medan menyusun
silabus pembelajaran keterampilan, menyusun RPP
keterampilan, membuat model pembelajaran keterampilan,
membuat media pembelajaran keterampilan, dan membuat
bentuk penilaian pembelajaran keterampilan meningkat; maka
diharapkan agar
guru
keterampilan terus bekreasi demi kemajuan dunia pendidikan,C. Saran
Berdasarkan
slnipulan
danl.mplikasi penelitian
ini,dapat diberikan beberapa saran:
1. Agar semua guru keterampilan SMA dapat menyusun silabus pembelajaran keterampilan, menyusun RPP
keterampilan, membuat model pembelajaran ketemmpilan,
membuat media pembelajaran keterampifan, dan membuat
bentuk penilaian pembelajaran keterampilan sesuai dengan
'keberadaan sekolah masing-masing.
Agar semua kepala SMA dapat memfasilitasi guru
keterampiJan dapat menyusun silabus pembelajaran
keterampilan, menyusun RPP keterampilan, membuat
model pembelajaran keterampitan, membuat media
pembelajaran keterampilan, dan membuat bentuk penilaian
pembelajaran keterampilan sesuai dengan ke beradaan
3. Agar semua kepala sekolah dapat membimbing guru
menyusun silabus pembelajaran keterampilan, menyusun
RPP keterampilan, membuat model pembelajaran keterampilan, membuat media pembelajaran keterampila.n,
dan membuat beotuk penilaian pembe1ajaran keterampilan
sesuai dengan keberadaan sekolah masing-masing melalui workshop.
'Z
?
m
Agar Kepala Dinas Pendidikan Kota Medao dapat
mempasilitasi
guru
keterampilan di SMA Sub Rayon 05 Medan untuk diikutkan dalam tim pengembang kurikulumtingkat Kota Medan.
DAFfAR PUSTAKA
Afi, Moh. 1987. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Stategi. Bandung; Angkasa,
Ali, Mohamad. 1984. Guru dalam Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Bandung.
Aqib, Zaioal. 2008. Standar Kualiflkasi - Kompetensi -Sertijilwsi Guru - Kepala Selwlah - Pengawas. Banduog. Y rama Widya.
Arikunto, Suharslml.i007. Dasar-dasar Evaiuasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta:
Pusat Kurikulum. Balitbang. Depdiknas.
Guza, Afnil. 2008. Himpunan Permendiknas Tentang Standar Pendidikan dan Tenaga Pendidikan. Jakarta: Asa Mandiri.
Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarlcan
PendelraJan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamid K, Abdul. 2007. Teori Be/ajar dan Pembelajaran. Medan: Tim Kreatif Pascasarjana Unimed.
Hopkin, David P.1993, A Teacher 's Guide to Classroom Research. Open University of Buckingham.
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembe/ajaran: ··· · · Mengembangkan Standard Kompelensi Guru. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Materka, Pat Roessie. I994. lokakarya
dan
Seminar. Y ogyakarta:Kanisius.Nawawi, H. 2003. Perencanaan SDM untuk Organisasi Profit
dan
yang Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.Pidarta, Made.2009. Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta: Sagala. 2000. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Sanjaya, W. 2006. Startegi Pembe/ajaran Berorientasi Standard proses pendidilran. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sardlman. i oo51nteraksi dam Motivasi lJeiajar Mengajar.Jakarta:
Sardiman, Arif S. 2007. Media Pendidilran, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005. Pasal 20 (a) tentang guru dan dosen. Jakarta: Depdiknas.
Uno, Hamzah. 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Be/ajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
WlnaatmaJa, R. 2005.
Metode Penelitian Tindalcan Kelas.Jakarta: Remaja Rosda Karya.
Zaini, dkk. 2002. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi.
'Z
?
m