Amanatun Nisa, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii
DAFTAR ISI
LEMBAR HAK CIPTA
LEMBAR PENGESAHAN
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ………... i
ABSTRAK ……… ii
ABSTRACT ………. iii
KATA PENGANTAR ………. iv
UCAPAN TERIMAKASIH ……… v
DAFTAR ISI ………. vii
DAFTAR TABEL ……… ix
DAFTAR GAMBAR ………. x
DAFTAR LAMPIRAN ……….. xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1
B. Rumusan Masalah ………. 4
C. Tujuan Penelitian ……… 4
D. Manfaat Penelitian……… 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif …….……… 6
1. Pengertian Pembelajaran Cooperative Learning ……… 6
2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ……… 7
3. Unsur Penting dan Prinsip Pembelajaran Kooperatif ………. 8
4. Implikasi Model Pembelajaran Kooperatif ………. 9
5. Langkah-langkah Pembelajarn Kooperatif ………. 9
6. Beberapa Variasi dalam Model Cooperatif Learning ………. 10
B. Tim Ahli (Jigsaw) ……… 10
Amanatun Nisa, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii
C. Keaktifan Belajar ……….. 12
1. Pengertian Keaktifan ……….. . 12
2. Indikator Keaktifan ……….. 13
3. Klasifikasi Keaktifan ……….. 14
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan ……… 15
D. Materi Ajar Ekosistem ………. 16
E. Penelitian Relevan ……… 23
F. Kerangka Berfikir ………. 25
G. Definisi Operasional ………... 25
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ……….. 27
B. Desain Penelitian ……… .. 27
C. Subjek Penelitian ………... 28
D. Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 30
E. Prosedur Penelitian ……… 30
F. Instrumen Penelitian ……….. 36
G. Pengolahan Data dan Uji Keabsahan Data ……… 38
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil dan Pembahasan Penelitian ……… 40
1. Keadaan Pra Siklus ………... 40
2. Hasil Penelitian Siklus I ……….. 41
3. Hasil Penelitian Siklus II ………. 58
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ……….. 73
B. Rekomendasi ……… 74
DAFTAR PUSTAKA ………. 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………. 151
Amanatun Nisa, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ……… 10
Tabel 4.1 Presentase Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus ……… 41
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I ……… 45
Tabel 4.3 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus I ………. 47
Tabel 4.4 Hasil Observasi Keatifan Belajar Siswa dalam Diskusi Kelompok Asal dan Kelompok Ahli Siklus I ……….. … 49
Tabel 4.5 Hasil Observasi Rata-rata Keaktifan Belajar Siswa Siklus I ………. 51
Tabel 4.6 Hasil Presentasi antara Pra Siklus dengan Siklus I………. 55
Tabel 4.7 Refleksi Kegiatan Pembelajaran Siklus I ……… 56
Tabel 4.8 Hasil Observasi aktivitas Guru Siklus II ……… 62
Tabel 4.9 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus II……….. 63
Tabel 4.10 Hasil Observasi Keatifan Belajar Siswa dalam Diskusi Kelompok Asal dan Kelompok Ahli Siklus II ……….. 65
Tabel 4.11 Hasil Observasi Rata-rata Keaktifan Siswa Siklus II ……… 67
Tabel 4.12 Hasil Presentase antara Siklus I dengan Siklus II……….. 70
Amanatun Nisa, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ilustrasi yang menunjukkan tim Jigsaw ………... 12
Gambar 3.1 Tahapan Siklus PTK Kemmis. Mc.Taggart ………. 29
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Data Hasil Keaktifan Belajar Siswa Pra Siklus dan
Siklus I ………... 54
Gambar 4.2 Presentase Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa antara Pra Siklus dengan
Siklus I ………... ………. 55
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Data Hasil Keaktifan Belajar Siswa Siklus I dengan
Siklus II ……….. 69
Gambar 4.4 Presentase Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa antara Siklus I dengan
Amanatun Nisa, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xi
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN ………. 78
LAMPIRAN A SURAT-SURAT PENELITIAN ……….. 79
LAMPIRAN B INSTRUMEN PEMBELAJARAN ………...…….. 85
LAMPIRAN C INSTRUMEN PENELITIAN ... 106
LAMPIRAN D DATA-DATA HASIL PENELITIAN ……… 121
Amanatun Nisa, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang
dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan
pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan
budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat
perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan (Al-Tabany,
2014. hlm. 1).
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah
pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang
bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang
dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi
peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang
harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan
harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema
dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang (Al-Tabany,2014.
hlm.2)
Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk
siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta
2
Amanatun Nisa, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pihak-pihak yang terlibat
dalam pembelajaran adalah pendidik (perorangan dan/atau kelompok) serta antara
peserta didik (perorangan, kelompok, dan/atau komunitas) yang berinteraksi edukatif
antara satu dengan lainnya. Isi kegiatan adalah bahan (materi) belajar yang bersumber
dari kurikulum suatu program pendidikan (Isjoni, 2013. hlm. 11).
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal
balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu
komponen dalam proses belajar mengajar merupakan pemegang peran yang sangat
penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru
dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran.
Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang
mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru
harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik sehingga
bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa
perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya
adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara
langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta
keterampilan siswa. Peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki
cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat
dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
Kurikulum Sains disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan Sains
secara nasional. Saat ini kesejahteraan bangsa tidak hanya bersumber pada sumber daya
alam dan modal yang bersifat fisik, tetapi bersumber pada modal, intelektual, sosial, dan
kepercayaan (kredibilitas). Dengan demikian tuntunan untuk terus menerus
memuktakhirkan pengetahuan sains menjadi suatu keharusan.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang
dipelajari di Sekolah Dasar (SD). IPA menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains di SD diharapkan dapat
3
Amanatun Nisa, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan
pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak
habis-habisnya.
Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa beberapa permasalahan yang terjadi
dalam proses pembelajaran, yakni guru tidak menggunakan metode pembelajaran yang
sesuai sehingga siswa kurang tertarik dan menjadi pasif, sehingga menyebabkan
rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran tersebut (Mujiyono,
2014, hlm. i).
Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas V di salah satu SD Negeri
Bandung, keaktifan siswa saat proses pembelajaran sangat kurang. Saat guru
mengajukan pertanyaan, hanya 7 orang siswa yang berani menjawab pertanyaan dari
guru dari 28 siswa kelas V. Ini berarti 25% siswa yang aktif di kelas dan 75% siswa
yang pasif di kelas dalam proses pembelajaran. Saat guru memberi kesempatan siswa
untuk maju ke depan kelas untuk menjawab soal, siswa yang aktif menjawab, hanya
siswa itu-itu saja dan didominasi oleh siswa yang dilihat dari segi kognitifnya unggul
dibanding dengan siswa yang dilihat dari segi kognitifnya rendah. Siswa cenderung
malu-malu ketika harus menjawab pertanyaan dari guru.
Rendahnya keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung, pada umumnya
dilatar belakangi oleh:
1. Rendahnya motivasi siwa dalam menyerap materi pembelajaran.
2. Penguasaan materi pembelajaran tidak dibarengi dengan praktek langsung
3. Pola pembelajaran yang monoton, membosankan dan kurang variatif
4. Strategi pembelajaran yang kurang melibatkan siswa secara konsisten dan nyata
dalam proses pembelajaran
Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk
model pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Cooperative learning
merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang
tingkat kemampua.nnya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap
siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
4
Amanatun Nisa, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran (Isjoni,
2013. hlm, 12)
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw bermanfaat yaitu dapat melibatkan
siswa secara aktif dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan secara
terbuka dan demokratis, serta dapat mengembangkan aktualisasi berbagai potensi diri
siswa, melatih berbagai sikap, nilai, dan keterampilan social masyarakat (Siti Masriyah,
2012, hlm 3).
Berdasarkan kondisi di atas, penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan
belajar siswa SD kelas V di SD Negeri Bandung dengan menggunakan penelitian
tindakan kelas (PTK).
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi ekosistem
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk
meningkatkan keaktifan belajar siswa?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pada materi ekosistem dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar
siswa?
3. Bagaimana peningkatkan keaktifan belajar siswa pada materi ekosistem dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan
keaktifan belajar siswa?
C.Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
penggunaan subtema komponen ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. Secara khusus
5
Amanatun Nisa, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi ekosistem dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan
keaktifan belajar siswa.
2. Pelaksanaan pembelajaran pada materi ekosistem dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa.
3. Peningkatan keaktifan belajar siswa pada materi ekosistem dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar
siswa.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perseorangan dan
ataupun institusi, seperti di bawah ini:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan tentang
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang dapat meningkatkan keaktifan belajar
siswa di kelas V. Sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan
penelitian tindakan kelas dan dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat
digunakan oleh guru dalam meningkatan keaktifan belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, bagi guru
dan bagi LPTK, yaitu sebagai berikut:
1) Bagi guru
a) Memberikan gambaran tentang model dan metode pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik siswa dan materi yang akan dibelajarkan.
b)Meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar.
2) Bagi Siswa
a) Meningkatkan pemahaman, motivasi belajar, dan hasil belajar siswa.
b)Meningkatkan keaktifan dan partisipasi dalam belajar dan mengurangi
kejenuhan siswa di dalam kelas
6
Amanatun Nisa, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pembelajaran kooperatif
khususnya dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Amanatun Nisa, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 73
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Simpulan
Berdasarkan penilitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan, dan data
yang diperoleh dari observer terhadap kegiatan pembelajaran dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi hafalan yaitu materi tentang
ekosistem, maka peneliti menyimpulkan semua hasil penelitian yang didapatkan
sebagai berikut
1. Keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw pada materi ekosistem untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa di
Kelas V SD Negeri Bandung pada pembelajaran Siklus I dan Siklus II telah sesuai
harapan dan menunjukkan peningkatan keaktifan belajar siswa yang baik.
Peningkatan tersebut terlihat dari keaktifan belajar siswa pada seluruh aktivitas yang
dilakukan siswa yakni:
- Aktivitas visual yang mencakup membaca sumber yang diberikan guru,
memperhatikan saat video ditayangkan.
- Aktivitas lisan yang mencakup bertanya kepada teman kelompok, menjawab
pertanyaan teman kelompok ahli maupun kelompok asal, mengungkapkan
pendapat dalam diskusi kelompok ahli maupun kelompok asal, dan
mempresentasikan materi yang didapat kepada teman sekelompoknya serta
mempresentasikan hasil diskusi kelompok asal.
- Aktivitas menulis yang mencakup mencatat hal-hal penting dari pembelajaran,
mencatat hasil diskusi kelompok asal maupun kelompok ahli.
- Aktivitas mental yang mencakup mengerjakan soal atau tes yang diberikan guru,
dan
- Aktivitas emosional yang mencakup menyenangi pembelajaran ketika
74
Amanatun Nisa, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain itu pun terciptanya suasana kelas yang kondusif sehingga siswa dapat belajar
dengan baik.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw khususnya pada materi hafalan
yaitu materi tentang ekosistem dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa di Kelas
V, SD Negeri Bandung. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata keaktifan
belajar siswa dalam aktivitas belajar siswa dalam setiap siklus meningkat. Rata-rata
presentase saat Pra Siklus sebesar 51.4% meningkat pada Siklus I menjadi 70.10%
dan meningkat lagi pada Siklus II sebesar 94.7%.
B.Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan sebelumnya, maka peneliti
mengemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut.
1. Untuk Guru
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw khususnya pada materi
hafalan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Model tersebut bisa menjadi
sebuah alternatif dalam pembelajaran, karena dapat memberikan tambahan model
pembelajaran yang variatif. Sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw, guru harus memahami setiap langkah pembelajaran yang sistematis dalam
menggunakan model tersebut, agar proses dan hasil pembelajaran dapat terlaksana
dengan baik. Pembelajaran akan lebih bervariasi, dan tidak monoton, serta siswa akan
lebih aktif dalam pembelajaran berlangsung karena pembelajaran tidak berpusat pada
guru melainkan berpusat pada siswa. Ini pun secara tidak langsung akan berpengaruh
kepada siswa yang sebelumnya tidak pernah aktif di kelas, dengan menggunakan model
pembelajaran ini, siswa akan berani dalam melakukan aktivitas pembelajaran, seperti
bertanya, mengungkapkan pendapat, dsb.
2. Untuk Siswa
Siswa diharapkan agar lebih aktif dalam melakukan sejumlah aktivitas saat
proses pembelajaran berlangsung sehingga keaktifan belajar siswa meningkat dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw khususnya pada materi hafalan
75
Amanatun Nisa, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Untuk Sekolah
Dalam rangka menunjang pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, diharapkan sekolah dapat memfasilitasi guru
dengan media, alat dan bahan untuk digunakan dalam proses pembelajaran dan
menunjang model pembelajaran ini terlaksana dengan baik.
4. Untuk peneliti selanjutnya
Peneliti berharap model pembelajaran ini dapat dijadikan rujukan oleh peneliti
lain untuk dicoba dan dilakukan pada mata pelajaran yang memiliki materi khususnya
materi hafalan, sehingga dapat menjadi bahan perbandingan guna meningkatkan proses
dan hasil penelitian secara umum dengan mempersiapakan bahan ajar, media , alat dan
bahan yang mendukung model pembelajaran ini, serta dapat mengkolaborasikan dengan
teknnik pembelajaran yang lain, sehingga dapat menciptakan hal baru dan dapat