PENGARUH PENGGUNAAN METODE PENGAKUAN
PENDAPATAN PERSENTASE PENYELESAIAN TERHADAP
LABA PERUSAHAAN KONSTRUKSI
(
Studi Pada PT Krakatau Engineering)SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh: Gina Mawaddah
1100638
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
Pengaruh Penggunaan Metode Pengakuan Pendapatan
Persentase Penyelesaian terhadap Laba Perusahaan Konstruksi
(Studi Pada PT Krakatau Engineering)
Oleh
Gina Mawaddah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Gina Mawaddah 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Metode Pengakuan Pendapatan Persentase Penyelesaian terhadap
Laba Perusahaan Konstruksi (Studi Pada PT Krakatau Engineering)” beserta
seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya
pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.
Bandung, Oktober 2015
Yang membuat pernyataan,
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN PERSENTASE PENYELESAIAN TERHADAP LABA PERUSAHAAN
KONSTRUKSI
(Studi Pada PT Krakatau Engineering)
Oleh: Gina Mawaddah
1100638
Pembimbing:
Agus Widarsono, S.E. M.Si, Ak, CA, QMSA
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu metode pengakuan pendapatan pada PT Krakatau Engineering menggunakan metode persentase penyelesaian dengan pendekatan fisik. Dengan menggunakan pendekatan ini ada beberapa kemajuan penyelesaian proyek yang tidak sesuai dengan aktual biayanya. Seharusnya dengan biaya yang dikeluarkan pendapatan dapat mencapai persentase penyelesaian yang ditargetkan, namun setelah dilakukan inspeksi, pendapatan yang diakui tidak mencapai yang diestimasikan. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu metode persentase penyelesaian (X) dan laba (Y). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai penggunaan metode persentase penyelesaian,memperoleh gambaran mengenai laba di PT Krakatau Engineering, dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan metode persentase penyelesaian terhadap laba di PT Krakatau Engineering. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sampel menggunakan teknik purposive sampling terdiri dari 30 proyek di PT Krakatau Engineering pada tahun 2012. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi linier sederhana.Berdasarkan hasil penelitian dengan pengujian hipotesis bahwa metode persentase penyelesaian berpengaruh positif terhadap laba.
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF THE USE OF METHOD OF REVENUE RECOGNITION PERCENTAGE OF COMPLETION TO PROFIT OF CONSTRUCTION COMPANY
(Studies in PT Krakatau Engineering)
By: Gina Mawaddah
1100638
Supervisor:
Agus Widarsono, S.E. M.Si, Ak, CA, QMSA
This research examines the revenue recognition method in PT Krakatau Engineering using the percentage of completion method with a physical approach. By using this approach, there are some progress of the projects that do not correspond to actual costs. Supposedly, the incurred costs reaches the percentage of completion revenue target, but after the inspection, it does not reach the estimated revenue. This research consists of two variables; there are the percentage of completion method (x) and profit (y). The aim of this research is to obtain an overview of the use of percentage of completion method, to obtain an overview of profit in PT Krakatau Engineering, and to determine how much the influence of the use of percentage of completion method to profit in PT Krakatau Engineering. The method used in this research is descriptive method. Samples technique used is purposive sampling technique that consists of 30 projects in PT Krakatau Engineering in 2012. Data analysis technique used is simple linear regression test. Based on the research results, from the results of hypothesis test obtained that the percentage of completion method positive affects on the profit.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENGARUH PENGGUNAAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN
PERSENTASE PENYELESAIAN TERHADAP LABA PERUSAHAAN
KONSTRUKSI (STUDI PADA PT. KRAKATAU ENGINEERING)”. Penyusunan
skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas dari
dorongan, bantuan, dan doa dari pihak lain. Oleh karena itu penulis ingin berterima
kasih kepada kedua orang tua tercinta Bapak Adang Yusuf Misbah dan Ibu Sopiah
Nuraisah, yang tiada hentinya memberikan doa, kasih sayang, serta dorongan moril
maupun materil kepada penulis. Bapak Agus Widarsono, SE.,M.Si.,Ak.,CA.,QMSA
selaku Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis,
memberikan saran, pengarahan dan perbaikan-perbaikan serta dorongan yang sangat
berharga kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Selain
orang-orang yang penulis sebutkan diatas, penulis juga ingin mengucapkan terimakasih
banyak kepada:
1. Bapak Prof. Furqon, M.A., Ph.D., selaku Rektor Universitas Pendidikan
Indonesia.
2. Bapak Prof. Dr. H. Disman, M.S., selaku Dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi
dan Bisnis.
3. Bapak Dr. H. Nono Supriatna, M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi.
4. Ibu Mimin Widyaningsih S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Seluruh Dosen dan Asisten Dosen Program Studi Akuntansi yang telah mendidik
dan memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat berharga bagi penulis
6. Mas Dody, Kang Faris, Pak Usep serta pihak perusahaan PT Krakatau
Engineering yang telah membantu dan mengizinkan penulis melakukan
penelitian ini.
7. Kakakku Elysia Azizah, kakak iparku Arip Rahman Fauzi dan adik-adikku Ulfa
Mardiyah dan Husnul Yasyfa yang selalu memberikan dorongan, dan sumber
semangat yang sangat besar bagi penulis.
8. Agus Firmansyah yang telah sabar menemani, menjadi teman diskusi, dan tak
pernah lelah untuk selalu memberikan semangat dan motivasi bagi penulis.
9. Sahabat-sahabat akuntansi tercinta Rizka Dita Pratiwi, Irni Inayah Rahman, Iis
Kusmiati, Dinda Mitrakita dan Maulina Sari Pratiwi. Terima kasih untuk selalu
saling menyemangati, mengingatkan dalam kebaikan, dan kampus tidak lengkap
tanpa kalian.
10.Sahabat-sahabat yang setia menemani dari SMP hingga saat ini sudah menjadi
seorang sarjana Rinanda Dian Anissa, S.Kep, Fani Purwanti, SE, Gheantika
Merdeka ST, Nur Rahayuningsih, A.Md, Ratna Murni Suryaningsih S.Ked, yang
tak pernah lelah jadi teman berbagi, teman bermain dan tak pernah lupa untuk
saling mendukung dan mendoakan.
11.Teman-teman satu bimbingan Mery, Kresna, Azis, Cellin, Fauzia, Gina Karlina
yang selalu mengingatkan dan memberikan semangat.
12.Sahabat-sahabat IMAKSI Anita, Megha, Mayang, Reno, Tomy, Dery, Irvan,
Diki, Winda, Dini, Ibtihal, Dara, Siti, yang memberikan warna selama
kepengurusan IMAKSI.
13.Sahabat satu kosan Mega Wati dan Nurfauziah yang selalu memberikan
semangat serta sumber inspirasi bagi penulis.
14.Seluruh teman-teman Akuntansi B atas kenangan yang kita lewati selama ini dan
seluruh teman-teman Program Studi Akuntansi angkatan 2011, terima kasih atas
kebersamaan kita selama ini.
15.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan karena
adanya keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu segala kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan penelitian ini di masa
depan. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan
dan penulis mohon kepada ALLAH SWT, semoga segala amal dan perbuatan baik
yang telah diberikan oleh semua pihak dapat mendapat balasan yang setimpal
dari-NYA. Amiin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Bandung, Oktober 2015
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 8 2.1 Kajian Pustaka... 8
2.1.1 Pengertian Pengakuan ... 8
2.1.2 Pengertian Pendapatan ... 8
2.1.3 Pengakuan Pendapatan... 9
2.1.4 Pengakuan Pendapatan sebelum Pengiriman ... 13
2.1.5 Metode Persentase Penyelesaian... 14
2.1.6 Metode Kontrak Selesai... 19
2.1.7 Laba... 20
2.1.7.1 Pengertian Laba ... 20
2.1.7.2 Pengertian Laba Operasional... 20
2.1.7.3 Faktor-faktor Pengukuran Laba Perusahaan ... 21
2.1.7.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laba... 22
2.1.7.6 Laporan Laba Rugi ... 22
2.1.7.7 Kegunaan Laporan Laba Rugi... 23
2.1.8 Pengaruh Metode Pengakuan Pendapatan Persentase Penyelesaian Terhadap Laba ... 23
2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 25
2.3 Kerangka Pemikiran ... 28
2.4 Hipotesis ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
3.1 Objek Penelitian ... 31
3.2 Metode Penelitian ... 31
3.2.1 Desain Penelitian... 31
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel ... 31
3.2.2.1 Definisi Variabel ... 31
3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 32
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33
3.2.3.1 Populasi Penelitian ... 33
3.2.3.2 Sampel Penelitian ... 33
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 35
3.2.5 Teknik Analisis Data... 35
3.2.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 36
3.2.5.1.1 Uji Normalitas ... 36
3.2.5.1.2 Uji Linearitas ... 36
3.2.5.2 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 36
3.2.5.3 Analisis Regresi ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
4.1Hasil Penelitian... 38
4.1.1.1 Sejarah Perusahaan ... 38
4.1.1.2 Profil Perusahaan ... 39
4.1.1.3 Visi Misi Perusahaan ... 41
4.1.1.2 Corporate Value ... 41
4.1.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 42
4.1.2.1 Metode Persentase Penyelesaian ... 42
4.1.2.2 Laba ... 47
4.1.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 51
4.1.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 51
4.1.3.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 53
4.2Pembahasan ... 54
4.2.1 Gambaran Metode Persentase Penyelesaian ... 54
4.2.2 Gambaran Laba ... 57
4.2.3 Pengaruh Metode Persentase Penyelesaian terhadap Laba... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
5.1Kesimpulan ... 62
5.2Saran ... 63
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Peningkatan Daya Saing Industri Konstruksi 2010-2014 ... 2
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 25
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 32
Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian ... 33
Tabel 4.1 Pengakuan Pendapatan dengan Metode Persentase Penyelesaian 43 Tabel 4.2 Laba setiap Proyek………... 47
Tabel 4.3 Uji Normalitas………... 52
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran... 30
Gambar 4.1 Directorate PT Krakatau Steel... 39
Gambar 4.2 Pendapatan setiap Proyek…………... 46
Gambar 4.3 Laba setiap Proyek ………... 50
Gambar 4.4 P Plot Diagram………... 51
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data Penelitian
Lampiran 2 : Hasil Perhitungan SPSS 22
Lampiran 3 : Formulir Bimbingan dan Formulir Revisi
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi yang semakin baik mendorong pertumbuhan usaha
dalam sektor apapun khususnya bidang konstruksi, karena perlunya infrastruktur
untuk menunjang kegiatan dalam menghasilkan keadaan perekonomian yang
semakin meningkat. Dalam Bisnis.com tahun 2014 pasar konstruksi nasional
diperkirakan mencapai Rp 407 triliun. Data Kementrian PU menunjukkan
perkembangan pasar konstruksi nasional sejak 2012 terus mengalami peningkatan
cukup signifikan. Pada 2012 diperhitungkan mencapai sekitar Rp 248 triliun
kemudian pada tahun lalu meningkat hingga sekitar Rp 369 triliun.
Dalam tribunnews.com disebutkan bahwa pasar konstruksi dan sektor
bahan bangunan Indonesia telah berkembang secara signifikan, didorong oleh
pesatnya pertumbuhan pasar property atau real estate dalam negeri, peningkatan
investasi swasta dan belanja pemerintah. Konstribusi sektor konstruksi terhadap
produk domestik bruto (PDB) tanah air telah tumbuh dari sekitar 7,07% di tahun
2009 menjadi 13% pada 2014 dan telah mendorong pertumbuhan industri bahan
bangunan dan konstruksi Indonesia. Pasar konstruksi diproyeksikan tumbuh
sebesar 14,26% mencapai Rp 446 triliun pada tahun 2015 dan akan menjadi salah
satu sektor yang paling menjanjikan berkat percepatan rencana pembangunan
infrastruktur pemerintah.
poin setelah sebelumnya mengalami kenaikan sampai 17 (tujuh belas) poin.
Berdasarkan baseline pada tahun 2010, perbandingan poin GCI Indonesia
2
Tabel 1.1
Peningkatan Daya Saing Industri Konstruksi 2010-2014
Namun, persoalan yang membelit sektor konstruksi juga banyak. Mulai
dari regulasi yang belum sepenuhnya mendukung ruang gerak kontraktor,
minimnya SDM berkualitas, rendahnya kepercayaan bank lokal mendukung
pembiayaan, ketergantungan bahan baku impor, serta yang paling krusial, belum
adanya kepastian hukum khususnya yang menyangkut pembebasan lahan. Dalam
hal struktur pekerjaan kontraktor diikat dengan aturan, dan di sisi lain, kondisi
material yang naik tak bisa disesuaikan. Kondisi fluktuatif nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS serta merangkak naiknya harga barang juga tidak mampu
memprediksi BBM naik, UMP serta kapan gejolak pasar keuangan bakal terjadi.
Untuk menghadapi kondisi darurat ini, salah satunya meminta penyesuaian harga
(eskalasi) nilai proyek. Pasalnya, jika tak kunjung dilakukan penyesuaian,
perusahaan konstruksi dapat segera gulung tikar. (sinarharapan.co)
Menurut Kieso dkk. (2001:9) ada dua metode pengakuan pendapatan
untuk kontrak konstruksi jangka panjang yaitu: (1) Metode persentase
penyelesaian. Pendapatan dan laba kotor yang diakui setiap periode berdasarkan
kemajuan proses konstruksi, yaitu persentase penyelesaian; (2) Metode kontrak
selesai. Pendapatan dan laba kotor hanya diakui pada saat kontrak diselesaikan.
Pada metode persentase penyelesaian terdapat dua pendekatan yaitu pendekatan
3
pandang yang berbeda dalam mengakui pendapatan, sehingga nilai pendapatan
dan laba yang diakui juga berbeda. Metode pendekatan fisik mengakui
pendapatan berdasarkan besarnya persentase penyelesaian atas pelaksanaan
kontrak jangka panjang berdasarkan kemajuan fisik yang sudah diapai atas
pekerjaan yang dilaksanakan. Sedangkan metode pendekatan cost-to-cost
mengakui pendapatan berdasarkan besarnya persentase penyelesaian yang
didasarkan ada ukuran masukan (input measures), yaitu besarnya usaha-usaha dan
biaya-biaya yang dikeluarkan atau dicurahkan dalam pelaksanaan pekerjaan suatu
kontrak
Salah satu perusahaan konstruksi yang menerapkan metode persentase
penyelesaian yaitu PT. Krakatau Engineering. PT. Krakatau Engineering yang
merupakan anak perusahaan dari PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk di bidang EPC
(Engineering Procurement and Construction). Proyek yang dikerjakan oleh PT.
Krakatau Engineering rata-rata merupakan proyek yang besar dan memiliki
kontrak yang relatif lama sehingga perusahaan menggunakan metode persentase
penyelesaian untuk pengakuan pendapatannya dengan menghitung kemajuan
proyek tiap bulan. Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan perbulan akan
dihitung secara fisik oleh semua pihak. Dari persentase penyelesaian itu akan
diakui sebagai pendapatan. Sesuai dengan rumus metode persentase penyelesaian
yaitu nilai kontrak dikalikan dengan persentase penyelesaian tiap bulan. Metode
pengukuran yang digunakan oleh PT. Krakatau Engineering yaitu dengan cara
pendekatan fisik agar pendapatan yang diakui sesuai dengan kemajuan
penyelesaian proyek yang secara sah diakui oleh konsumen.
Kekurangan dari pendekatan ini yaitu ada beberapa kemajuan
penyelesaian proyek yang tidak sesuai dengan aktual biayanya. Seharusnya
dengan biaya yang dikeluarkan pendapatan bisa mencapai sekian persen. Namun
setelah dilakukan inspeksi, pendapatan yang diakui tidak mencapai yang
diestimasikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa kendala baik eksternal maupun
internal. Kendala internalnya seperti lambat dalam pekerjaan atau pekerjaan yang
dikerjakan tidak sesuai dengan jadwal sehingga tidak masuk dalam kemajuan
penyelesaian. Sedangkan kendala eksternalnya seperti inflasi, UMR, kurs mata
4
pekerjaan namun tanpa adanya tambahan biaya dan tambahan nilai kontrak.
Faktor-faktor tadi dapat menyebabkan adanya laba yang terkadang tidak sesuai
dengan yang diestimasikan.
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Tri Yuni Erlinadiansyah (2009)
bahwa dengan adanya perbedaan pendekatan dalam metode pengakuan
pendapatan persentase penyelesaian, maka perusahaan konstruksi dihadapkan
pada permasalahan bagaimana menentukan pengakuan pendapatan yang tepat,
terutama pada proyek jangka panjang. Sehingga laporan keuangan dapat disajikan
secara wajar sesuai dengan kinerja perusahaan pada periode tersebut. Dalam
menyelesaikan suatu proyek yang biasanya mencapai jangka waktu lebih dari satu
periode akuntansi, perusahaan harus mampu menentukan metode pengakuan
pendapatan dan beban yang tepat. Sehingga akan diperoleh perhitungan laba yang
akurat dan laporan keuangan yang wajar sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku. Laporan keuangan yang disajikan sangat penting dalam
mendukung pengambilan keputusan yang tepat bagi perusahaan.
Salah satu elemen dalam laporan keuangan yang bersifat material adalah
pendapatan. Penerapan metode pengakuan pendapatan mempunyai pengaruh
dalam perhitungan rugi atau laba perusahaan. Ketepatan perlakuan akuntansi
dalam mengakui pendapatan dan beban sangat berpengaruh terhadap kewajaran
angka-angka yag dihasilkan dalam laporan laba rugi secara periodik. Sehingga
apabila penerapan metode pengakuan pendapatan tidak tepat maka akan
menyajikan laporan keuangan yang tidak mencerminkan kinerja dan performance
perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa dasar pengakuan
pendapatan dengan metode persentase penyelesaian fisik melakukan penilaian
persentase hanya berdasarkan pada kemajuan fisik yang telah dicapai tanpa
mempertimbangkan taksiran total biaya atau rencana anggaran biaya yang dibuat
diawal proyek untuk dibandingkan dengan biaya kontrak aktual. Sehingga dalam
mengakui pendapatannya perusahaan tidak menghubungkan biaya-biaya
konstruksi yang terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian kontrak tersebut.
Menurut PSAK No. 34 paragraf 23 disebutkan bahwa dalam hal kontrak harga
5
ini terpenuhi yaitu biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak dapat
diidentifikasi dengan jelas dan diukur secara andal sehingga biaya kontrak aktual
dapat dibandingkan dengan estimasi sebelumnya.
Metode pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh perusahaan
konstruksi memegang posisi krusial dalam kerangka akuntansi karena
mempengaruhi secara langsung laba-rugi yang timbul akibat aktivitas perusahaan
selama periode tertentu. Dalam Dyckman dkk. (1999:257) metode persentase
penyelesaian mengakui pendapatan atas proyek jangka panjang sebelum kontrak
tersebut diselesaikan sehingga informasi yang tepat waktu dapat disajikan.
Dalam penelitian terdahulu mengenai metode pengakuan pendapatan pada
perusahaan konstruksi menurut M. Nuruzzaman dan Agus Setiady (2009) pada
PT. Tunas Mekar Eka Harpedi untuk mengakui pendapatan dan bebannya
menggunakan metode persentase penyelesaian dimana dalam metode ini
mengakui pendapatan, beban dan laba kotor diakui setiap periode akuntansi
berdasarkan estimasi persentase penyelesaian proyek konstruksi. Sedangkan
dalam Rahayu dan Kardinal (2011) CV. Samudera Konstruksi Palembang dalam
menetapkan metode pengakuan pendapatan belum sesuai dengan PSAK No.34
dimana perusahaan menerapkan metode kontrak selesai dalam mengakui
pendapatannya untuk proyek jangka panjang. Dengan metode kontrak selesai,
perusahaan terlalu kecil mengakui laba sehingga laporan laba rugi yang dihasilkan
berfluktuasi yaitu pendapatan perusahaan kecil pada suatu periode dan pendapatan
perusahaan menjadi besar pada periode yang lain karena telah selesai.
Berdasarkan fenomena di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai metode pengakuan pendapatan persentase penyelesaian pada PT.
6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan sebelumnya,
maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana realisasi penggunaan metode persentase penyelesaian pada
perusahaan konstruksi PT. Krakatau Engineering ?
2. Bagaimana gambaran laba pada perusahaan konstruksi PT. Krakatau
Engineering ?
3. Bagaimana pengaruh metode persentase penyelesaian terhadap laba pada
perusahaan konstruksi PT. Krakatau Engineering ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah
yang dikemukaan di atas, yaitu:
1. Untuk mengetahui realisasi penggunaan metode persentase penyelesaian
pada perusahaan konstruksi PT. Krakatau Engineering .
2. Untuk mengetahui gambaran laba pada perusahaan konstruksi PT.
Krakatau Engineering .
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh metode persentase penyelesaian
terhadap laba pada perusahaan konstruksi PT. Krakatau Engineering .
1.4 Manfaat Penelitian
Penulisan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi berbagai pihak, diantaranya:
1. Kegunaan Pihak Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi sarana belajar untuk memperkaya ilmu
jika peneliti berada di dunia kerja secara langsung dan memberikan
pemahaman teoritis seperti apa yang sudah dipelajari selama proses
penelitian, agar dapat diterapkan sejalan kegiatan praktisnya.
2. Kegunaan akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi tambahan
untuk penelitian selanjutnya untuk mendukung perkembangan ilmu
7
3. Kegunaan Pihak Pembaca
Hasil penelitian ini memberikan gambaran secara umum mengenai metode
pengakuan pendapatan akuntansi kontrak konstruksi sebagai bahan
31
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) objek penelitian adalah
“fenomena atau masalah penelitian yang telahs diabstraksi menjadi suatu konsep atau variabel. Objek penelitian ditemukan melekat pada subyek penelitian”.
Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Metode Persentase
Penyelesaian sebagai variabel independen (X), serta Laba sebagai variabel
dependen (Y). Sementara yang menjadi subjek penelitiannya adalah PT Krakatau
Engineering.
3.2Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Menurut Nasution (2009:23), desain penelitian merupakan “rencana
tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara
ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Menurut Sugiyono (2011:57)
desain kausal adalah “penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan sebab
akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel
dependen (variabel yang dipengaruhi)”
Pendekatan penelitian ini termasuk pendekatan kuantitatif yaitu suatu
pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data penelitian. Jenis
penelitian yang menggunakan desain penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik (Sugiyono, 2011:7)
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.2.2.1 Definisi Variabel
Menurut Sugiyono (2011:38) menyatakan bahwa “variabel penelitian pada
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya.” Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel:
32
“Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.
(Sugiyono, 2011:39). Variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode persentase penyelesaian.
Menurut Wibowo dan Abubakar Arif (2009:20) percentage of
completion method adalah “metode pengakuan pendapatan dan pendapatan
akan diakui selama proses produksi (pembangunan) berlangsung yang
dihitung berdasarkan tingkat kemajuan (penyelesaian) pekerjaan yang
sedang dilaksanakan”
2. Variabel Dependen
“Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya varibel bebas.” (Sugiyono, 2011:39). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah laba.
Laba operasional menurut Hansen, Mowen (2005;528) adalah
“laba usaha (operating income) adalah pendapatan dikurangi biaya dari operasi normal perusahaan. Pajak penghasilan tidak termasuk”.
3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel dari penelitian ini disajikan dalam tabel di bawah
Tabel 3.1
33
Sugiyono (2011:80) mengemukakan bahwa “populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah proyek PT Krakatau Engineering pada tahun 2012 sebanyak 55 proyek.
3.2.3.1 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:62) “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Untuk menentukan sampel
yang akan diteliti, perlu dilakukan teknik pengambilan sampel atau teknik
sampling. Sugiyono (2011:81) menyatakan bahwa “teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel.”. Sampel penelitian ini ditentukan dengan cara
purposive sampling dan menentukan jumlah sampel sebanyak 30 proyek dengan
pertimbangan sebagai berikut:
1. Proyek yang memiliki laba paling besar.
2. Untuk memenuhi syarat penggunaan analisis regresi. Dalam Iqbal Hasan
(2002:33) Bailey menyatakan bahwa untuk penelitian yang akan
menggunakan analisis data statistik, ukuran sampel minimum adalah 30.
Berdasarkan pada kriteria yang telah ditentukan, maka sampel yang
digunakan adalah 30 proyek seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.
Proyek Revitalisasi Hyl Iii Pabrik Besi Spons Paket B & C Pt
Kra Rp 321,930,000
3 Blast Furnance Of Integrated Steel Mill Rp 264,991,997
4 Sinter Plant Of Integrated Steel Mill Rp 130,184,713
5 Coke Plant Of Integrated Steel Mill Rp 146,563,761
6 Steel Making Plant Of Integrated Steel Mill Rp 187,766,040
7 Continous Casting Plant Of Integrated Steel Mill Rp 59,787,285
34
9 Construction Contract For Blast Furnance Of Intrgrated Steel Mil
Rp 164,213,310
10 Construction Contract For Sinter Plant Of Intrgrated St eel Mill
Rp 446,980,246
11 Construction Contract For Soft Soil Improvement Work Rp 61,761,600
12 Raw Material Handling Plan Rp 248,145,820
13 Gas Supply Facility Rp 36,294,549
14
Constr Of Civil & Architectural For Coke Oven Plant & Gas
Treatm Rp 64,796,130
15 Final Waste Water Treatment & Reusing System Rp 16,345,527
16 Slag Treatment And Sludge & Dust Mixing Equipment Ks
Posco Rp 23,519,295
17
Costruction Contract Of Common Pipe Rack For Integrated
Steel Mi Rp 106,010,386
18 Costr. Of Common Piperack (2nd Stage) For Ism-1 Ks Posco Rp 105,416,249
19 2 X 100 Mw Ism Power Plant Ks Posco Rp 218,764,611
20
Construction Contract Of Waste Water Treatment Krakatau
Posco Rp 41,533,249
23 Bidding Combined Cycle Power Plant (Capacity 120 Mw) Rp 60,960,000
24 Construction Contract Of Raw Material Handling Facility 1st Orde
28 Epc Up-Grading Unit Produksi Pelumas Jakarta, Rp 454,470,516
29
Pekerjaan Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Kapasitas 30
Ton Tbs/J Rp 68,800,000
30 Pengadaan Jasa Rekayasa Dan Konstruksi Stasiun
Pengumpul Baru Di Rp 158,936,600
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama
35
literatur, seperti buku, jurnal akuntansi dan laporan penelitian yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti guna memperoleh dasar teoritis. Pada tahap kedua,
pengumpulan data sekunder. Data sekunder adalah “hasil pengumpulan oleh
orang lain dengan maksud tersendiri dan mempunyai kategorisasi atau klasifikasi
menurut keperluan mereka” (Nasution, 2009: 143). Data sekunder tersebut
diperoleh dari dokumen-dokumen dan catatan perusahaan yang dibutuhkan dalam
penelitian.
3.2.5 Teknik Analisis Data
Keseluruhan data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat
memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Analisis ini
dilakukan pada data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan
yang diteliti. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan analisis kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah desain kausal. Penelitan kausal meneliti hubungan sebab-akibat antara dua
variabel atau lebih. Ulber Silalahi (2009:33) mengemukakan bahwa:
Dalam penelitian kausal, ingin dijelaskan perubahan variasi nilai dalam suatu variabel terhadap perubahan variasi nilai dalam satu atau lebih variabel lain. Artinya, apakah perubahan nilai dalam suatu variabel menyebabkan perubahan nilai dalam variabel lain atau apakah perubahan nilai dalam suatu variabel disebabkan oleh perubahan nilai dalam variabel lain. Dalam penelitian kausal sangat jelas ada variabel independen sebagai vaiabel sebab dan variabel dependen sebagai variabel akibat.
Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis regresi sederhana.
Riduwan dan Akdon (2013:133) mengungkapkan bahwa kegunaan regresi dalam
penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan atau memprediksi variabel
terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat
dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat
(kausal) variabel bebas x terhadap variabel terikat Y.
36
Menurut Budi Purbayu dan Ashari (2005: 231), uji normalitas adalah
“pengujian tentang kenormalan distribusi data”. Hal ini diperlukan karena semua perhitungan untuk menguji hipotesis ini termasuk statistik parametrik yang
menggunakan asumsi adanya sebaran data yang berdistribusi normal dan data
yang digunakan dalam penelitian ini berskala rasio. Uji normalitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai
probabilitas signifikansinya lebih besar dari 0,05 (>0,05), maka data tersebut
terdistribusi secara normal. Sedangkan apabila nilai probabilitas signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (<0,05), maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal.
3.2.5.1.2 Uji Linearitas
Salah satu asumsi penting lain pada sebuah model regresi adalah asumsi
linearitas. “Maksudnya apakah garis regresi antara X dan Y membentuk garis
linear atau tidak. Kalau tidak linear maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan”
(Sugiyono, 2011:265)
3.2.5.2Rancangan Pengujian Hipotesis
Penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh positif antara
variabel X dengan variabel Y. Dalam penelitian ini hipotesis nol (H0) dan
hipotesis alternatif (Ha) dinyatakan sebagai berikut:
H0 : β ≤ 0, metode persentase penyelesaian tidak memiliki pengaruh positif
terhadap laba pada perusahaan konstruksi PT Krakatau
Engineering.
Ha : β > 0, metode persentase penyelesaian memiliki pengaruh positif terhadap
laba pada perusahaan konstruksi PT Krakatau Engineering.
Data-data yang dipergunakan untuk pengujian statistik ini merupakan
data-data yang berasal dari variabel dependen yaitu laba operasi serta data yang
berasal dari variabel independen yaitu metode presentase penyelesaian. Kedua
variabel tersebut menggunakan skala ukur rasio.
37
Hipotesis diuji dengan menggunakan regresi. Menurut Riduwan dan
Sunarto (2013:96) regresi atau peramalan adalah “suatu proses memperkirakan
secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan
datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar
kesalahannya dapat diperkecil”.
Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun
kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Dalam penelitian
ini digunakan analisis regresi linier sederhana untuk menguji hipotesis yang
diajukan.
Persamaan fungsinya dapat dirumuskan sebagai berikut (Riduwan dan
Sunarto, 2013:97) :
Y = a ± bX
Dimana :
Y = Laba
a = harga Y bila X=0 (konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang
didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila
(-) maka terjadi penurunan.
X = Metode Persentase Penyelesaian
Setelah didapatkan persamaan regresinya, dilakukan pengujian hipotesis
statistik. Pengujian tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah
hipotesis penelitian yang hanya diuji dengan data sampel dapat diberlakukan
untuk populasi atau tidak. “Dalam hipotesis statistik pula, yang diuji adalah
hipotesis nol, karena peneliti tidak berharap ada perbedaan antara sampel dan
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
mengenai pengaruh penggunaan metode persentase penyelesaian terhadap laba
pada perusahaan PT Krakatau Engineering sebagai berikut:
1. Nilai rata-rata kontrak dari 30 proyek tersebut yaitu Rp 166.323.805.933.
Adapun proyek yang memiliki nilai kontrak di atas rata-rata nilai kontrak
proyek terdapat 10 proyek dan 20 proyek yang lain memiliki nilai kontrak
dibawah nilai kontrak rata-rata. Rata-rata persentase penyelesaian dari 30
proyek tersebut yaitu sebesar 60,17%. Adapun proyek yang persentase
penyelesaiannya di atas rata-rata yaitu sebanyak 15 proyek dan jumlah
proyek yang persentase penyelesaiannya dibawah rata-rata yaitu sebanyak 15
proyek. Pengakuan pendapatan yang dihasilkan dari satu proyek tentu tidak
akan memiliki nilai yang sama dengan proyek lain. Karena besar pendapatan
yang diakui setiap proyek dipengaruhi oleh seberapa besar nilai kontrak pada
setiap proyek serta tingkat kemajuan penyelesaian secara fisik atau persentase
penyelesaian dari setiap proyek tersebut setiap periodenya.
2. Rata-rata besarnya biaya atau proporsi biaya yang dikeluarkan untuk setiap
proyek yaitu sebesar 91,71% dari pendapatan yang diakui setiap proyeknya.
Adapun jumlah proyek yang memiliki nilai perbandingan biaya dengan
pendapatan diatas rata-rata yaitu sebanyak 13 proyek dan sisanya 17 proyek
memiliki nilai perbandingan biaya dengan pendapatan dibawah rata-rata.
Adapun perbandingan laba dengan pendapatan yang diakui atau proporsi laba
dari pendapatan dari 30 proyek tersebut memiliki nilai rata-rata 8,29%. Hal
ini menunjukkan bahwa rata-rata jumlah laba yang dihasilkan dari setiap
proyek sebesar 8,29% dari pendapatan yang diakui.
3. Penggunaan metode persentase penyelesaian memiliki pengaruh terhadap
laba yang diperoleh setiap periodenya. Karena dapat dilihat pada saat
63
pendapatannya pun besar apabila tidak ada pengakuan pendapatan mengikuti
kemajuan penyelesaian maka tidak ada laba yang diperoleh pada periode
tersebut. Secara statistik dengan menggunakan analisis regresi linear
sederhana, dari hasil perhitungan regresi menunjukkan bahwa metode
persentase penyelesaian berpengaruh positif terhadap laba.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, penulis dapat
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian, penggunaan metode persentase penyelesaian
memiliki pengaruh terhadap laba pada PT Krakatau Engineering, agar laba
yang dihasilkan dapat lebih optimal perusahaan harus meningkatkan
pengawasan terhadap pengerjaan proyek lapangan agar sesuai dengan
jadwal ataupun tidak terlambat dalam pengerjaan yang telah ditetapkan
sehingga pendapatan yang dihasilkan dapat sesuai dengan yang
diestimasikan.
2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat menjadi
acuan, khususnya mengenai metode pengakuan pendapatan akuntansi
kontrak konstruksi, selain itu diharapkan dalam penelitian selanjutnya
menggunakan data time series dan dapat juga dengan cara
DAFTAR PUSTAKA Buku dan Artikel Jurnal
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.
Budi Purbayu Santosa dan Ashari. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft
Excel & SPSS. Yogyakarta: Andi Ofsset.
Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. (2001). Akuntansi
Intermediate Edisi Kesepuluh Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. (2008). Akuntansi
Intermediate Edisi Keduabelas Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Fraser, Lyn M. 2008. Memahami laporan Keuangan Edisi Ketujuh. Alih bahasa Priyo Darmawan. Jakarta:PT Indeks.
Gustati, Anda, dan Elfitri. (2008). Pengaruh Pengakuan Pendapatan dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No.34) terhadap Penentuan Laba/Rugi Periodik (Studi Kasus pada 3 Perusahaan Bidang Usaha Kontrak Konstruksi di Kota Padang). Jurnal Akuntansi & Manajemen
Vol.3 No.2 Desember 2008.
Hansen D. R., Maryanne M. Mowen. (2005). Akuntansi Manajemen Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.
Hery. (2009). Akuntansi Keuangan Menengah 1. Jakarta: Bumi Aksara .
Hery. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Iqbal Hasan. (2002). Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso dan Paul D. Kimmel. (2008). Pengantar
Akuntansi Edisi 7 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
John J. Wild, K.R. Subramanyam dan Robert F. Hasley. (2005). Analisis Laporan
Keuangan Edisi 8 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
John J. Wild, K.R. Subramanyam dan Robert F. Hasley. (2005). Analisis Laporan
Keuangan Edisi 8 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat
K. Fred Skousen, Earl K. Stice, dan James D. Stice. (2001). Akuntansi Keuangan
Menengah. Jakarta: Dian Mas Cemerlang.
Laba Rugi Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Tunas Mekar Eka Harpedi).
Jurnal ilmiah Ranggagading, 9 (2) hlm. 75-80.
Michell Suharli. (2009). Pelaporan Keuangan sesuai dengan Prinsip Akuntansi. Jakarta : Grasindo.
Mulyadi. (2005). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Nasution, S. (2009). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
Rahayu, Kardina (2011). Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi Pada
CV. Samudera Konstruksi Palembang Berdasarkan PSAK No. 34. STIE
MDP, Palembang.
Riduwan dan Akdon. (2013). Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta
Riduwan dan Sunarto. (2013). Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan,
Sosial Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Saputra, Rizal Effendi (2011). Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa
Konstruksi Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada PT. Martimbang Utama Palembang. STIE MDP, Palembang.
Silalahi, Ulber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama
Sisilia. (2013). Analisis Pengakuan Pendapatan dengan Presentase Penyelesaian
Dalam Penyajian Laporan Keuangan PT. Pilar Dasar. Jurnal EMBA, 1 (3)
Juni 2013 hlm. 76-84.
Smith, Jay M. Jr, and K. Fred Skousen. (1995). Intermediate Accounting
Comprehensive Volume 12th Edition. Ohio : South Western Publisihing Co.
Soemarso. (2005). Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.
Sofyan Syafri Harahap. (2007) . Teori Akuntasi Edisi Revisi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suharyadi dan Purwanto. (2008). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern. Jakarta: Salemba Empat.
Theodorus M. Tuanakotta. (2000). Teori Akuntansi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Thomas R. Dyckman, Roland E. Dukes dan Charles J. Devis. (1999). Akuntansi
Intermediate Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Tri Yuni Erlinadiansyah. (2009). Analisis Metode Pengakuan Pendapatan dengan
Pendekatan Persentase Penyelesaian dalam Rangka Penyajia Laporan Keuangan pada PT. Pembangunan Perumahan (Persero). Skripsi.
Universitas Airlangga. Surabaya
Walter T. Harrison dkk. (2013). Akuntansi Keuangan- Internasional Financial
Reporting Standard. Jakarta : Erlangga.
Wibowo dan Abubakar Arif. (2009). Akuntansi Keuangan Dasar 2 edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo.
Winwin Yadiati. (2010). Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana.
Peraturan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 Kontrak Konstruksi Edisi Revisi 2010.
Sumber internet
Dewi Andriani. (2015, Senin 09 Maret). Pertumbuhan pasar konstruksi. [Online]. Diakses dari http://industri.bisnis.com/read/20140112/45/196836/pasar-konstruksi-2014-capai-rp407-triliun
Ellen Piri. (2014, 20 Januari). Menyelamatkan Sektor Konstruksi Indonesia. [Online]. Diakses dari http://sinarharapan.co/news/read/31187/menyelamat kan-sektor-konstruksi-indonesia
Kementrian Pekerjaan Umum. (2014, 09 Desember). Konstruksi Menuju Masyarakat Ekonomi Asean 2015. [Online]. Diakses dari http://bpkonstruksi.pu.go.id/ berita.php? halaman=detail&kode=932.