PENDAMPINGAN KELUARGA KKN - PPM UNUD
PERIODE XIII
JULI – AGUSTUS 2016
DESA/KELURAHAN : BELOK SIDAN
KECAMATAN : PETANG
KABUPATEN/KOTA : BADUNG
PROVINSI : BALI
NAMA MAHASISWA : NI MADE ASTI SUPRABHAWANTI
FAK/PS : KEDOKTERAN / PSIKOLOGI
HALAMAN JUDUL
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
(LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1Profil Keluarga Dampingan
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
1. PUTU MADIA KAWIN 35 Tamat
SMP/Sederajat
Petani Kepala
Keluarga
2. NI LUH
WINANTI
KAWIN 29 SD/Sederajat Serabutan Istri
3. GEDE
DIPAYANA
BELUM
KAWIN
9 SD/Sederajat Pelajar Anak
4. KADEK
YOGANTARA
BELUM
KAWIN
4 Belum Sekolah Belum Bekerja Anak
Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)
Universitas Udayana Periode XIII Tahun 2016 merupakan salah satu bentuk pengabdian
mahasiswa di masyarakat secara langsung. Diharapkan dengan adanya KKN-PPM mahasiswa
dapat meningkatkan empati dan kepedulian terhadap permasalahan masyarakat dengan
tingkat ekonomi yang lemah dan mampu memberdayakan mereka sehingga mereka dapat
menolong diri mereka sendiri. Dalam program KKN-PPM mahasiswa Universitas Udayana
datang ke desa yang telah ditentukan oleh universitas dengan membawa sejumlah program
pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan baik secara kelompok maupun individu.
Salah satu program wajib dalam KKN PPM ini adalah kegiatan pendampingan keluarga
dimana satu orang mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga selama masa KKN-PPM ini
berlangsung. Keluarga yang dijadikan sebagai KK Dampingan adalah keluarga yang
kesulitan secara ekonomi sehingga harus dibantu. Nantinya mahasiswa diharapkan mampu
mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh keluarga tersebut dan bisa memberikan
solusi atau motivasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada 15 kepala keluarga yang terdapat di
beberapa dusun yang berada di Dusun Jempanang, Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang,
mata pencaharian sebagai petani, peternak, penggarap lahan orang, buruh bangunan maupun
pekerjaan lainnya. Pada kegiatan KK dampingan ini penulis mendapat kesempatan untuk
mendampingi salah satu keluarga di Lingkungan Dusun Jempanang, yaitu Bapak Putu Madia,
dengan petunjuk dari Kepala Dusun Jempanang, yaitu I Made Rika.
Bapak Putu Madia adalah penduduk di Dusun Jempanang, Desa Belok Sidan, dengan
seorang istri bernama Ni Luh Winanti serta 2 anak yaitu Gede Dipayana dan Kadek
Yogantara. Anak beliau yang pertama berusia 9 tahun dan masih duduk di bangku sekolah
dasar kelas 4 SD, sedangkan anak yang kedua berusia 4 tahun dan belum memasuki bangku
sekolah. Beliau menajalani kehidupannya dengan keluarga dengan sederhana. Bapak Putu
Madia dan Ibu Ni Luh Winanti termasuk pasangan yang bekerja keras untuk menghidupi
keluarga mereka. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh keluarga ini, yaitu anak kedua
dari Bapak Putu Madia yang mengalami kelahiran secara prematur, sehingga menyebabkan
anak mereka mengalami telambat bicara serta cara berjalan yang sedikit terganggu.
Permasalahan lainnya yaitu, anak pertama kedua pasangan ini yang nakal dan tidak pernah
mau tidur di rumah. Hal tersebut dikeluhkan oleh Bapak Putu Madia. Saat ini, Bapak Putu
Madia bekerja sebagai petani di sebuah lahan yang dimiliki oleh saudaranya, serta
memelihara ayam dan sapi. Beliau juga bekerja sebagai buruh harian di proyek pembangunan
villa di Lohtunduh.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Sebagai seorang Bapak yang bertanggung jawab terhadap istri dan anaknya, Bapak
Putu Madia sangat bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Bapak Putu
Madia dalam kesehariannya bekerja sebagai petani disebuah lahan yang dimiliki oleh saudara
beliau. Pendapatan yang diperoleh dari hasil tani dalam sekali panen timun, cabai dan kacang
yaitu sebesar Rp. 3.000.000,00. Beliau juga memelihara satu ekor sapi yang dipelihara
bersama dengan sistem bagi hasil. Anak pertama dari sapi yang dipelihara akan menjadi milik
Bapak Madia, sendangkan anak sapi pada kelahiran berikutnya akan menjadi milik
SIMANTRI. Selain itu, beliau memelihara 15 ekor ayam yang dijual apabila ada yang
membeli. Penghasilan sebagai buruh harian, yaitu sebesar Rp. 100.000,00 / hari kerja. Ibu Ni
Luh Winanti bekerja membantu mengurus kebun bunga orang lain dengan upah Rp.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Pengeluaran dari keluarga Bapak Putu Madia hanya terbatas pada pengeluaran
sehari-hari untuk kebutuhan pokok, membayar listrik, dan kebutuhan sekolah anak pertama beliau.
a. Kebutuhan Pokok Sehari-hari
Kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Putu Madia yaitu termasuk ke dalam
kebutuhan dapur. Biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan dapur kurang lebih sebesar Rp.
35.000,00. Pengeluaran tersebut diantaranya dikeluarkan untuk membeli beras, sayur dan
lauk pauk.
b. Pengeluaran Untuk Kesehatan
Dalam hal kesehatan, Bapak Putu Madia tidak ada keluhan penyakit berat tertentu dan
jika beliau sakit, beliau bisa menggunakan fasilitas JKBM yang diberikan oleh pemerintah
provinsi sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya.
c. Kebutuhan Sosial dan lain-lain
Keluarga Bapak Putu Madia juga dalam biaya sosial tidak begitu banyak
mengeluarkan biaya saat ini karena hanya Dipa yang sedang bersekolah di Sekolah Dasar
(SD). Rumah yang ditempati oleh Bapak Putu Madia dan keluarga merupakan rumah milik
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Setelah beberapa kali melakukan identifikasi dan wawancara selama mendampingi
beliau ada beberapa permasalahan yang ada didalam keluarga Bapak Putu Madia ini yaitu
permasalahan mengenai kesehatan dan juga permasalahan dalam keluarga. Masalah
mengenai kesehatan ini terkait dengan bangunan tempat tinggal beliau yang belum rampung
denga sempurna, karena bagian ventialasi di rumah beliau yang belum tertutup, sehingga
beliau dan keluarhanya mengeluhkan sesak napas. Permasalahan dalam keluarga beliau,
terkait dengan keluhan dari Bapak Putu Madia dan Ibu Ni Luh Winanti tentang anak sulung
mereka yang tidak pernah tidur di rumah. Anak pertama mereka selalu tidur di rumah teman – temannya. Pasangan suami istri ini juga mengeluhkan tentang kenakalan anak sulung mereka.
2.2 Masalah Prioritas
Yangmenjadi masalah prioritas dari keluarga Bapak Putu Madia adalah dalam bidang
kesehatan dan permasalahan keluarga secara pribadi. Bapak Putu Madia dan keluarga sering
mengalami sesak napas. Mereka mengeluhkan hal sesak napas tersebut ketika diajak
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Dengan memprioritaskan masalah – masalah yang telah diidentifikasi selanjutnya
masalah tersebut akan diberikan pemecahaannya agar tujuan dari KK dampingan ini dapat
tercapai yaitu mensejahterakan KK dampingan serta meningkatkan kualitas hidup.
Pemecahannya harus disesuaikan dengan kemampuan dari KK yang didampingi dapat
terlakasana dengan baik. Adapun beberapa kegiatan yang bisa dilakukan agar membantu
memecahkan masalah yang terjadi pada keluarga Bapak Putu Madia selama masa KKN, penulis
selaku mahasiswa membantu memberi wawasan, ide dan motivasi kepada Bapak Putu Madia
dan keluarga agar mampu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.
3.2 Jadwal Kegiatan
No Hari/tanggal Jenis Kegiatan
1. Minggu / 24 Juli 2016 Pembagian KK dampingan oleh Kepala
Dusun Jempanang sekaligus mengunjungi
dan berkenalan dengan keluarga Bapak Putu
Madia. (2 jam)
2. Jumat / 05 Agustus 2016 Berkunjung untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan guna membantu keluarga
Bapak Putu Madia. (2 jam)
3. Sabtu / 06 Agustus 2016 Meminta biodata kepala keluarga serta
anggota keluarga dampingan. (3 jam)
4. Minggu / 07Agustus
2016
Diskusi ringan guna mengidentifikasi
masalah yang dihadapi keluarga Bapak Putu
Madia dan keluarga. (3 jam)
5. Senin / 08 Agustus 2016 Diskusi ringan guna mengidentifikasi
masalah yang dihadapi Bapak Putu Madia
Putu Madia memberi makan ayam. (3 jam)
6. Selasa / 09 Agustus
2016
Diskusi ringan sambil membantu Ibu Ni
Luh Winanti berkebun di kebun bunga
sebagai upaya mencari solusi paling tepat
atas permasalahan yang dihadapi. (3 jam)
7. Rabu / 10 Agustus 2016 Diskusi ringan dengan Ibu Ni Luh Winanti
sambil mengajak bermain anak-anak dari
Ibu Ni Luh Winanti. (2 jam)
8. Kamis / 11 Agutus 2016 Berdiskusi ringan sambil membantu Ibu Ni
Luh Winanti memasak. (3 jam)
9. Jumat / 12 Agustus 2016 Membantu Bapak Putu Madia memberi
makan sapi. (2 jam)
10. Minggu / 14 Agustus
2016
Berkunjung sekaligus membantu Ibu Ni
Luh Winanti pergi ke ladang. (2 jam)
11. Senin / 15 Agustus 2016 Berbincang – bincang guna melengkapi data
yang dibutuhkan dan pada sore harinya
memberikan saran mengenai kesehatan
keluarga Bapak Putu Madia dan Ibu Ni Luh
Winanti. (2 jam)
12. Selasa / 16 Agustus
2016
Mendekatkan diri dan memberikan solusi
atas masalah kesehatan dan kebersihan
pernafasan kepada Bapak Putu Madia dan
keluarga. (4 jam)
13. Rabu / 17 Agustus 2016 Membantu berkebun di ladang bersama
Bapak Putu Madia. (9 jam)
14. Kamis / 18 Agustus
2016
Membantu mencari rumput dan memberi
makan sapi. (4 jam)
15. Jumat / 19 Agustus 2016 Memberikan saran bersifat membangun
terhadap anak pertama beliau yang bernama
Gede Dipayana akan pentingnya pendidikan
dirumah pada malam harinya sambil
menemani mengerjakan PR. (5 jam)
16. Senin / 22 Agustus 2016 Berdiskusi dengan keluarga Bapak Putu
Madia mengenai profil yang belum
terlengkapi (2 jam)
17. Senin / 22 Agustus 2016 Membantu Ibu Ni Luh Winanti memetik
bunga di ladang. (5 jam)
18. Selasa / 23 Agustus
2016
Membantu memberi makan ayam. (2 jam)
19. Rabu / 24 Agustus 2016 Bertukar pikiran mengenai masalah
kesehatan serta mencari rumput sambil
memberi makan sapi. (8 jam)
20. Kamis / 25 Agustus
2016
Berdiskusi tentang kondisi saat itu dari
keluarga Bapak Putu Madia sekaligus
bercengkrama dengan keluarga sambil
membersihkan ladang. (9 jam)
21. Jumat / 26 Agustus 2016 Berdiskusi tentang kondisi saat ini keluarga
Bapak Putu Madia sambil mencari rumput
dan memberi makan sapi serta ayam. (8
jam)
22. Sabtu / 27 Agustus 2016 Memastikan bahwa solusi yang telah
disiapkan dan diberikan melalui diskusi
telah memberi pengaruh positif terhadap
keluarga Bapak Putu Madia dan
bercengkrama mengingat waktu
pelaksanaan KKN akan segera berakhir
serta memberikan kenang – kenangan
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
No Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Lokasi Kendala Solusi Hasil
1. Pembagian KK
dampingan oleh Kepala
Dusun Jempanang
sekaligus mengunjungi
dan berkenalan dengan
keluarga Bapak Putu
Madia. (2 jam)
Minggu /
24 Juli
2016
17.00 Di Rumah
Kepala Dusun
Jempanang –
Rumah
keluarga Bapak
Putu Madia
2. Berkunjung untuk
memperoleh informasi
yang dibutuhkan guna
membantu keluarga
Bapak Putu Madia. (2
kembali di waktu
selanjutnya
Informasi yang
diperoleh
sedikit
3. Meminta biodata kepala
keluarga serta anggota
keluarga dampingan (3
jam)
biodata KK.
4. Diskusi ringan guna
mengidentifikasi masalah
Minggu /
07
17.00 Di rumah
keluarga
Permasalahan
pada keluarga
Berdiskusi kembali
pada kunjungan
Diketahuinya
yang dihadapi keluarga
Bapak Putu Madia dan
keluarga. (3 jam)
Agustus
2016
dampingan dampingan
belum
seluruhnya
teridentifikasi,
hanya sebatas
informasi
tentang
keluarga.
berikutnya masalah yang
sedang
dihadapi
keluarga
dampingan
sehubungan
dengan latar
belakang
keluarga
5. Diskusi ringan guna
mengidentifikasi masalah
yang dihadapi Bapak
Putu Madia dan keluarga.
Sekaligus membantu
Bapak Putu Madia
memberi makan ayam. (3
dampingan
Masalah-masalah yang
sifatnya khusus
belum diketahui
secara
komprehensif.
Berdiskusi kembali
pada kunjungan
berikutnya
Informasi
tentang
biaya-biaya yang
dikeluarkan.
6. Diskusi ringan sambil
membantu Ibu Ni Luh
Winanti berkebun di
kebun bunga sebagai
upaya mencari solusi
Selasa / 09
Agustus
2016
17.00 Di ladang
bungatempat
bekerja Ibu Ni
Luh Winanti.
Sudah hampir
diperoleh
informasi yang
diperlukan.
- Informasi
mengenai
masalah
prioritas
paling tepat atas
permasalahan yang
dihadapi. (3 jam)
Dampingan
7. Diskusi ringan dengan
Ibu Ni Luh Winanti
sambil mengajak bermain
anak-anak dari Ibu Ni
Luh Winanti. (2 jam)
- Menyimpulkan
solusi yang dapat
diberikan kepada
Ibu Ni Luh
Winanti mengenai
anaknya yang
nakal.
Kepastian
untuk
memberikan
bentuk solusi.
8. Berdiskusi ringan sambil
membantu Ibu Ni Luh
Winanti memasak. (3
jam)
dampingan
- - Mengetahui
pekerjaan
sehari – hari
9. Membantu Bapak Putu
Madia memberi makan
sapi. (2 jam)
Jumat / 12
Agustus
2016
17.00 Di kandang
sapi keluarga
dampingan
Semak-semak
menyebabkan
penulis sulit
melalui jalan
menuju
kandang.
- Mengetahui
pekerjaan
sehari-hari
yang dilakukan
keluarga
dampingan
10. Berkunjung sekaligus
membantu Ibu Ni Luh
Minggu /
14
17.00 Di ladang
keluarga
- - Mengetahui
Winanti pergi ke ladang.
(2 jam)
Agustus
2016
dampingan Luh Winanti di
Ladang.
11. Berbincang – bincang
guna melengkapi data
yang dibutuhkan dan
pada sore harinya
memberikan saran
mengenai kesehatan
keluarga Bapak Putu
Madia dan Ibu Ni Luh
dengan seluruh
anggota
keluarga.
12. Mendekatkan diri dan
memberikan solusi atas
masalah kesehatan dan
kebersihan pernafasan
kepada Bapak Putu
Madia dan keluarga. (4
Mencari cara
yang sesuai
untuk
memberikan
solusi kepada
keluarga Bapak
Putu Madia.
Memberikan solusi
akan pentingnya
kesehatan
pernafasan.
Informasi baru
tentang
pentingnya
menjaga
kesehatan
pernafasan.
13. Membantu berkebun di
ladang bersama Bapak
Putu Madia. (9 jam)
dampingan
Semak-semak
menyebabkan
penulis sulit
melalui jalan
- Mengetahui
kegiatan
sehari-hari yang
menuju ladang. keluarga
dampingan
14. Membantu mencari
rumput dan memberi
makan sapi. (4 jam)
Mencari cara
yang tepat dan
sesuai untuk
memberikan
saran.
Menemukan cara
yang tepat untuk
memberikan saran.
Saran yang
sesuai.
15. Memberikan saran
bersifat membangun
terhadap anak pertama
beliau yang bernama
Gede Dipayana akan
pentingnya pendidikan
dan menasehatinya untuk
selalu tidur dirumah pada
malam harinya sambil
menemani mengerjakan
PR (5 jam)
Masih terdapat
informasi yang
belum lengkap.
Melakukan
wawancara yang
lebih mendetail.
Data profil
keluarga dapat
dilengkapi
16. Berdiskusi dengan
keluarga Bapak Putu
Madia mengenai profil
yang belum terlengkapi
Senin / 22
Agustus
2016
07.00 Di rumah
keluarga
dampingan
(2 jam)
17. Membantu Ibu Ni Luh
Winanti memetik bunga
di ladang (5 jam)
18. Membantu memberi
makan ayam (2 jam)
keluarga yang
samakin dekat.
19. Bertukar pikiran
mengenai masalah
kesehatan serta mencari
rumput sambil memberi
makan sapi. (8 jam)
dampingan
- - Kondisi dengan
keluarga yang
samakin dekat.
20. Berdiskusi tentang
kondisi saat itu dari
keluarga Bapak Putu
Madia sekaligus
bercengkrama dengan
keluarga sambil
membersihkan ladang. (9
jam)
keluarga yang
samakin dekat.
21. Berdiskusi tentang
kondisi saat ini keluarga
Jumat / 26
Agustus
08.00 Di ladang
keluarga
Meyakinkan
bahwa solusi
Membahasakan
dengan tepat agar
Bapak Putu Madia sambil
mencari rumput dan
memberi makan sapi serta
ayam. (8 jam)
2016 dampingan yang disiapkan
dapat diterima.
dapat dimengerti.
22. Memastikan bahwa solusi
yang telah disiapkan dan
diberikan melalui diskusi
telah memberi pengaruh
positif terhadap keluarga
Bapak Putu Madia dan
bercengkrama mengingat
waktu pelaksanaan KKN
akan segera berakhir serta
memberikan kenang –
kenangan kepada
keluarga dampingan. (8
jam)
Sabtu / 27
Agustus
2016
08.00 Di rumah
keluarga
dampingan
- - Solusi diterima
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 21 hari ke keluarga dampingan Bapak
Putu Madia, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Permasalahan utama dari keadaan keluarga Bapak Putu Madia adalah tentang kesehatan
yang sedikit terganggu, hal tersebut karena ventilasi di rumah beliau yang tidak tertutup
sehingga Bapak Putu Madia dan keluarga mengeluhkan sesak napas.
2. Permasalahan lainnya adalah sikap anak pertama dari Bapak Putu Madia yang nakal,
karena tidak pernah tidur dirumah ketika malam hari dirumahnya. Bapak Putu Madia juga
mengeluhkan anaknya yang nakal.
3. Solusi yang dapat diberikan kepada keluarga dampingan hanya dapat berupa saran, nasihat
untuk anak pertama dari Bapak Putu Madia dan konseling untuk keluarga mengenai
pandangan mengenai cara mengatasi masalah yang ada pada keluarga dampingan.Selain
itu melalui pendekatan secara personal untuk memberikan motivasi dan dorongan atas
permasalahan tersebut agar dapat bertukar pikiran serta pengalaman.
5.2 Rekomendasi
1. Keluarga dampingan disarankan untuk menutup ventilasi kamar, agar asap dari dapur
tidak masuk ke dalam kamar.
2. Penulis menasehati anak pertama dari Bapak Putu Madia untuk lebih rajin belajar,
LAMPIRAN
KEADAAN DEPAN RUMAH
AYAM MILIK BAPAK PUTU MADIA MEMBANTU DI KEBUN
KEADAAN KAMAR
MENGAJAK BERMAIN
ANAK-ANAK KEADAAN DAPUR FOTO BERSAMA IBU DAN
ANAK-ANAK
SAPI MILIK BAPAK PUTU MADIA