INSEMINASI BUATAN DAN
TEKNIK REPRODUKSI
TERBANTU LAINNYA PADA
ANJING
OLEH:
SECARA ALAMI PERKAWINAN ANTARA ANJING
JANTAN DAN BETINA BERLANGSUNG
TANPA
INTERVENSI MANUSIA
ANJING:
KARAKTERISTIK REPRODUKSI:
à
MERUPAKAN
BINATANG ITEROPARA
(
ITEROPAROUS
):
BERBIAK LEBIH DARI SEKALI SELAMA
HIDUPNYA. STRATEGI REPRODUKSI YANG DEMIKIAN ITU
DISEBUT DENGAN
ITEROPARITAS (
ITEROPARITY
)
CATATAN:
LAWANNYA ADALAH
SEMELPARITAS (
SEMELPARITY
):
BERBIAK HANYA SEKALI DALAM HIDUPNYA DAN SETELAH
ITU INDIVIDU TERSEBUT MATI
à
BINATANG SEMELPARA.
ANJING MERUPAKAN
PEMBIAK MUSIMAN
(
SEASONAL BREEDER
):
à
MELAKUKAN PEMBIAKAN PADA BULAN-BULAN TERTENTU
SAJA DALAM SETAHUN; JADI, TIDAK TERJADI SETIAP SAAT
ATAU SETIAP BULAN.
à
AKTIVITAS REPRODUKSINYA DIPENGARUHI OLEH
PERIODE
PENYINARAN (
PHOTOPERIOD
):
PENINGKATAN PERIODE
PENYINARAN ATAU LAMA SIANG HARI AKAN MEMICU
AKTIFNYA FUNGSI REPRODUKSI
à
LONG-DAY
BREEDER
.
DISKUSI:
PADA BULAN APA ANJING DI BALI MELAKUKAN AKTIVITAS
KAWIN?
BISAKAH ANDA JELASKAN MENGAPA HAL ITU DEMIKIAN
ADANYA?
PENGARUH PERIODE PENYINARAN TERHADAP
TIMBULNYA KEBERAHIAN PADA ANJING BETINA:
à
MENINGKATNYA LAMA SIANG HARI MEMICU
AKTIFNYA OVARIUM UNTUK MENGHASILKAN
ESTROGEN (MELALUI
HIPOTHALAMO-HYPOPHYSEAL-GONADAL AXIS????
)
à
ANJING BETINA MENJADI BERAHI DAN SIAP UNTUK KAWIN,
à
FEROMON
(
PHEROMONE
) DIHASILKAN OLEH
ANAL GLAND
DAN DIKELUARKAN MELALUI VAGINA
à
ANJING JANTAN MENJADI TERANGSANG DAN INGIN
MENGAWINI ANJING BETINA TERSEBUT.
DISKUSI:
TUGAS:
CATATAN:
1. PENGARUH PERIODE PENYINARAN ATAU LAMA SIANG HARI
TERHADAP AKTIVITAS REPRODUKSI BINATANG SANGAT
NYATA UNTUK DI DAERAH BERIKLIM SEJUK
(
TEMPERATE
REGION
)
DAN UNTUK DAERAH
BERIKLIM DINGIN.
à
ADA BINATANG YANG TERGOLONG
“
LONG-DAY BREEDER
”
:
AKTIF BEREPRODUKSI KETIKA MENINGKAT PERIODE
PENYINARAN
à
ADA YANG TERGOLONG
“
SHORT-DAY BREEDER
”
:
BEREPRODUKSI KETIKA PERIODE PENYINARAN MULAI
BERKURANG
CATATAN:
CATATAN:
STRATEGI REPRODUKSI YANG DITERAPKAN ITU PADA
HAKIKATNYA MERUPAKAN UPAYA BINATANG UNTUK
MENYERENTAKKAN (SINKRONISASI)
TAHAP TERTENTU DARI
SIKLUS REPRODUKSINYA DENGAN KONDISI LINGKUNGAN
YANG MUSIMAN (DIBEDAKAN ATAS 4 MUSIM!).
TUJUAN UTAMANYA ADALAH AGAR KETURUNAN ATAU
ANAKNYA LAHIR PADA SAAT
KONDISI LINGKUNGAN COCOK
ADA
BEBERAPA STRATEGI
YANG DAPAT DILAKUKAN
OLEH BINATANG AGAR PROSES REPRODUKSINYA
BERJALAN DENGAN MULUS
–
DIPEROLEH EFISIENSI
REPRODUKSI YANG TINGGI.
1.
PENYIMPANAN SPERMATOZOA
DALAM SALURAN
REPRODUKSI BETINA:
HAL ITU MENYEBABKAN FLEKSIBELNYA WAKTU SAAT
TERJADINYA PERKAWINAN DENGAN SAAT TERJADINYA
FERTILISASI.
AGAR TERJADI FERTILISASI DAN SELANJUTNYA TERJADI
KEBUNTINGAN, MAKA SPERMATOZOA HARUS BERTEMU
DENGAN SEL TELUR PADA WAKTU DAN DI TEMPAT YANG
TERTENTU
–
SANGAT KETAT.
2.
TERHENTINYA PERKEMBANGAN EMBRIO DI DALAM
UTERUS (
EMBYONIC DIAPAUSE
):
à
MEMUNGKINKAN FLEKSIBELNYA WAKTU SAAT
TERJADINYA FERTILISASI
à
IMPLANTASI
à
TUNTASNYA
PERKEMBANGAN EMBRIO.
TUJUANNYA: AGAR EMBRIO YANG BERKEMBANG DI
DALAM UTERUS LAHIR PADA SAAT KONDISI LINGKUNGAN
SEKITAR KONDUSIF BAGI PERKEMBANGAN PASCALAHIR.
CATATAN:
PROSES YANG TERJADI SECARA NORMAL: FERTILISASI
à
EMBRIO FERTIL BERKEMBANG
à
IMPLANTASI
à
PERKEMBANGAN JANIN
à
KELAHIRAN ANAK (
TIAP TAHAP BERLANGSUNG SECARA OTOMATIS KETIKA TAHAP SEBELUMNYA TELAH BERJALAN DENGAN TUNTAS).
PADA MAMALIA BERTUBUH BESAR,
EMBRYONIC DIAPAUSE
JUGA DIKENAL SEBAGAI
IMPLANTASI TERTUNDA (
DELAYED
IMPLANTATION
):
DELAYED IMPLANTATION
DIBEDAKAN ATAS:
(1).
OBLIGATE DELAYED IMPLANTATION
:
PENUNDAAN
IMPLANTASI YANG HARUS DILAKUKAN.
CONTOH:
SINGA LAUT BERBULU YANG HIDUP DI ANTARTIKA.
à KARENA TERJADI PENUNDAAN IMPLANTASI, MAKA PANJANG SIKLUS REPRODUKSINYA DIJADIKAN SAMA DENGAN TAHUN KALENDER
à BLASTOSIST BERHENTI BERKEMBANG DALAM UTERUS SELAMA 3 – 4
BULAN, SEHINGGA WAKTU DARI SAAT KAWIN (BERLANGSUNG PADA AWAL MUSIM PANAS) DAN MELAHIRKAN ANAK (PADA AWAL MUSIM PANAS TAHUN BERIKUTNYA) = 365 HARI
(2).
FACULTATIVE DELAYED IMPLANTATION
:
PENUNDAAN IMPLANTASI YANG BISA DILAKUKAN ATAU BISA
TIDAK DILAKUKAN BERGANTUNG KEPADA KONDISI INDUK YANG
BUNTING.
CONTOH: MENCIT KAKI-PUTIHà MEREKA MEMILIKI KARAKTERISTIK “POSTPARTUM ESTRUS”: BERAHI à
KAWIN à DAN BUNTING KEMBALI SEGERA SETELAH MELAHIRKAN ANAK
à BILA LANGSUNG BUNTING KEMBALI, ITU BERARTI BAHWA INDUK
MENGASUH DUA KAWANAN ANAK: YANG MASIH DALAM KANDUNGAN DAN YANG DISUSUINYA. JADI, BEBAN INDUK BERAT SEKALI DAN PERLU
BANYAK MAKAN. MAKA, DILAKUKAN STRATEGI PENUNDAAN IMPLANTASI. TUJUANNYA: SETELAH BERHENTI MENYUSUI ANAK, MAKA JANIN YANG ADA DALAM KANDUNGANNYA ITU DAPAT BERKEMBANG DENGAN
SEPATUTNYA
à WAKTU NORMAL PERKEMBANGAN EMBRIO SAMPAI LAHIR = 23 HARI DAN MENYUSUI ANAK = 21 HARI.
à TERJADI PENUNDAAN IMPLANTASI:
BILA TERTUNDA 5 HARI à MASA KEBUNTINGAN = 28 HARI BILA TERTUNDA 10 HARI à MASA KEBUNTINGAN = 33 HARI
BILA TIKUS BUNTING TIDAK MENYUSUI ANAK, MAKA MASA KEBUNTINGANNYA = 23 HARI. JADI, TIDAK DILAKUKAN PENUNDAAN IMPLANTASI!
MENGAPA MANUSIA PERLU
MENGINTERVENSI AKTIVITAS
REPRODUKSI DARI BINATANG ATAU
HEWAN PIARAANNYA?
à
SEHINGGA UNTUK ITU MANUSIA
MENGEMBANGKAN TEKNIK REPRODUKSI
TERBANTU (
ARTIFICIAL REPRODUCTION
):
(1). INSEMINASI BUATAN (
ARTIFICIAL INSEMINATION
)
MENGAPA MANUSIA MENGINTERVENSI
AKTIVITAS REPRODUKSI HEWAN PIARAANNYA?
1.
DEMI KEPENTINGAN MANUSIA ITU SENDIRI:
à
TUJUAN KOMERSIAL
à
TUJUAN MELESTARIKAN PLASMA NUTFAH YANG
TERANCAM PUNAH
2.
KARENA ADA KENDALA REPRODUKSI PADA
HEWAN ITU SENDIRI
à
KARENA ITU, AKTIVITAS REPRODUKSINYA PERLU
DIBANTU OLEH MANUSIA
INSEMINASI BUATAN (IB):
à
BUKAN TEKNIK REPRODUKSI MUTAKHIR;
TAHUN 1780 DILAKUKAN IB PERTAMA KALI PADA ANJING OLEH
LAZARRO SPALANZANI (ITALIA)
à
TAHUN 1890, IB DIKEMBANGKAN DI EROPA PADA KUDA (UNTUK
KAVALERI
à
PASUKAN BERKUDA UNTUK BERPERANG!); TAHUN
1931, IB DIGUNAKAN SECARA LUAS DI RUSIA
à
LEBIH LANJUT, TERJADI PENGEMBANGAN IB PADA SAPI (
UNTUK
TUJUAN KOMERSIAL!),
DIIKUTI DENGAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN TEKNIK PEMBEKUAN SEMEN (1949 OLEH C.
POLGE), YANG MENGAKIBATKAN IB BERKEMBANG PESAT DI
DUNIA.
à
DI INDONESIA, IB DIPERKENALKAN OLEH B.SEITT
à
IB PADA BABI RELATIF BELUM LAMA BERKEMBANG; PERTAMA
KALI DIKEMBANGKAN OLEH ILMUWAN JEPANG (1948). AUSTRALIA
PERTAMA KALI MENGEMBANGKANNYA, KETIKA DILAKUKAN IMPOR
SEMEN DARI KANADA.
MANFAAT IB PADA HEWAN SECARA KOMERSIAL:
1.
MEMPERCEPAT PELIPATGANDAAN
KETURUNAN DARI
PEJANTAN YANG MEMILIKI SIFAT GENETIK UNGGUL;
SEEKOR PEJANTAN UNGGUL DAPAT SEKALI GUS
MEMBUAHI BEBERAPA EKOR INDUK SETELAH SEMENNYA
DITAMPUNG, DIENCERKAN, DAN DIINSEMINASIKAN PADA
SEJUMLAH INDUK.
(CATATAN: PERKAWINAN ALAMI HANYA MEMUNGKIN
SEEKOR PEJANTAN MEMBUAHI SEEKOR INDUK SAJA!)
DENGAN DEMIKIAN, TERJADI
PENYEBARLUASAN MATERI
GENETIK UNGGUL
DENGAN CEPAT, LEBIH-LEBIH DENGAN
ADANYA TEKNIK PENGAWETAN (PEMBEKUAN) SEMEN
DAN KEMAJUAN SARANA TRANSPORTASI.
à
MISALNYA, MATERI GENETIK UNGGUL DARI BABI (ATAU
ANJING DAN HEWAN LAINNYA) YANG ADA DI SUATU
NEGARA (KANADA MISALNYA) DAPAT DENGAN MUDAH
DAN DENGAN CEPAT DISEBARKAN KE SELURUH
CATATAN:
1.
DENGAN IB, HANYA MATERI UNGGUL YANG BERASAL
DARI
INDIVIDU JANTAN
YANG DENGAN CEPAT BISA
DISEBARLUASKAN. JADI, KETURUNAN YANG DIHASILKAN
HANYA MEMILIKI MATERI GENETIK UNGGUL YANG
BERASAL DARI TETUA JANTANNYA SAJA (50% UNGGUL
SAJA!).
MANFAAT IB (
LANJUTAN)
2.
MENCEGAH PENULARAN
ATAU MENGURANGI RISIKO
PENYEBARAN PENYAKIT ANTARINDIVIDU DAN/ATAU
ANTARPETERNAKAN; ANJING JANTAN TIDAK HARUS
DIBAWA PERGI UNTUK MENGAWINI BETINA SEHINGGA
DAPAT MENGURANGI STRESS DAN TERTULAR (ATAU
MENULARKAN) PENYAKIT.
3.
MEMUNGKINKAN
PENGGUNAAN SPERMATOZOA
DARI
INDIVIDU JANTAN UNGGUL YANG TELAH MATI UNTUK
MENGHASILKAN KETURUNAN; SEMENNYA
DIPRESERVASI/DIBEKUKAN DAN PADA SUATU SAAT
DIPAKAI UNTUK MENG-IB ANJING BETINA.
4.
PADA PETERNAKAN BABI, IB DAPAT MENGURANGI
RISIKO
PENANGKARAN SANAK (
INBREEDING
)
YANG DAPAT
5.
INSEMINASI BUATAN DAPAT DITERAPKAN BILA ANJING JANTAN
DAN BETINA
TIDAK MAU KAWIN KARENA ALASAN PSIKOLOGI
–
KONDISI INI TIDAK MENURUN
6.
IB DITERAPKAN BILA ANJING MEMILIKI
CACAT FISIK
BAWAAN;
PERHATIKAN: ANJING YANG MEMILIKI CACAT TULANG MENURUN
HENDAKNYA JANGAN DIPAKAI DALAM PROGRAM IB
FAKTOR PSIKOLOGI YANG DAPAT MENGHALANGI AKTIVITAS KAWIN PADA ANJING:
à PENGALAMAN SEKSUAL YANG BERBEDA: ANJING JANTAN
BERPENGALAMAN MUNGKIN DAPAT MEMBUAT BETINA DARA KETAKUTAN, DAN SEBALIKNYA.
à TEMPAT YANG BELUM DIKENAL DAPAT MENGGANGGU KEINGINAN
ANJING JANTAN UNTUK KAWIN; KARENA ITU, YANG BETINA DIBAWA KE TEMPAT YANG JANTAN.
à TERLALU AKRAB: JANTAN DAN BETINA YANG HIDUP BERSAMA SEPANJANG WAKTU SERINGKALI TIDAK MAU KAWIN
à ANJING BETINA YANG “TERISOLASI” (TERLALU AKRAB DENGAN
MANUSIA PEMILIKNYA) SEHINGGA JARANG BERTEMU DENGAN ANJING JANTAN, SERINGKALI MENJADI “ABNORMAL” – TIDAK MAU KAWIN.
INDIKASI IB PADA ANJING:
ANJING BETINA
1.
ADANYA BERBAGAI
ABNORMALITAS
BAWAAN
2.
VAGINA SEMPIT
PADA INDIVIDU MUDA
à
KESULITAN ATAU
MENOLAK UNTUK DIKAWINI
3.
ADANYA JARINGAN PARUT
(
SCAR TISSUE
)
YANG TIMBUL
DARI KESUKARAN MELAHIRKAN ANAK SEBELUMNYA,
ADANYA POLIP ATAU HIMEN YANG TIDAK BISA DITEMBUS
à
TIDAK BISA DITEMBUS OLEH PENIS ATAU KESAKITAN.
4.
FERTILITAS RENDAH
KARENA MENDERITA VAGINITIS
KRONIS
5.
BETINA GUGUP ATAU MENDERITA
MASALAH PERILAKU
SEHINGGA MENOLAK ATAU MENYERANG JANTAN,
WALAUPUN DIA BERAHI.
ANJING JANTAN
1.
KESULITAN MENGAWINI BETINA
, WALAUPUN
SPERMATOGENESIS DAN LIBIDONYA NORMAL:
(A). KEKAKUAN BAGIAN PINGGANG DAN LEMAHNYA KAKI
BELAKANG
à
KHUSUS TERJADI PADA BREED KECIL DAN
BERKAKI SANGAT PENDEK.
(B). INBREEDING DAN DEGENERASI
(C). EREKSI PENIS TERLALU DINI, YANG MEMBUAT PENETRASI
PENIS TIDAK MUNGKIN DILAKUKAN KARENA PEMBENGKAKAN
BULBUS GLANDIS.
2. IB DILAKUKAN KARENA
PERSYARATAN IMPOR DAN KARANTINA
DAPAT DIPENUHI DENGAN MUDAH DAN DENGAN BIAYA RINGAN
MELALUI PENGGUNAAN SEMEN BEKU.
3. DENGAN IB,
PENYEBARAN PENYAKIT
DAPAT DICEGAH.
4.
DENGAN IB
PEJANTAN UNGGUL
DIGUNAKAN SECARA
EKSTENSIF DAN DENGAN LEBIH BAIK
PROSEDUR IB PADA ANJING:
1.
PENAMPUNGAN, PENILAIAN, PENGOLAHAN, DAN
PENGAWETAN
SEMEN DARI PEJANTAN PILIHAN
2.
INSEMINASI
SEMEN PADA BETINA
SEBELUM SEEKOR PEJANTAN DIPAKAI DALAM PROGRAM
IB, SAMPEL SEMEN HARUS DIAMBIL DAN DIPERIKSA
KUALITASNYA, DAN AGAR TERBIASA DIAMBIL SEMENNYA.
à
PADA EJAKULAT (SEMEN) NORMAL: TERDAPAT RATA-RATA 500
JUTA SPERMATOZOA
à
SETIDAKNYA DIPERLUKAN 200 JUTA SPERMATOZOA BERDAYA
GERAK (
MOTILE
) UNTUK IB DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN
SEGAR
à
BILA SEMEN DIBEKUKAN, JUMLAH SPERMATOZOA MOTILE
MENURUN SELAMA PROSES PEMBEKUAN DAN PENCAIRAN
KEMBALI (
THAWING
). KARENA ITU, DIPERLUKAN LEBIH BANYAK
ALASAN DILAKUKANNYA EVALUASI SEMEN:
1.
UNTUK MEMASTIKAN BAHWA
SPERMATOGENESIS
BERLANGSUNG NORMAL PADA ANJING MUDA SEBELUM
DIPAKAI SEBAGAI PEJANTAN
2.
SEBAGAI BAGIAN DARI
PROGRAM IB
3.
DALAM KASUS
INFERTILITAS
(KEMAJIRAN) YANG DAPAT
MENIMPA SEEKOR ANJING JANTAN. BILA MAJIR
à
JANGAN
DIPAKAI SEMENNYA UNTUK PROGRAM IB ATAU PERKAWINAN
ALAMI
4.
UNTUK MEMANTAU
PRODUKSI SEMEN
SETELAH ANJING
MENDERITA SAKIT ATAU MENDAPAT TERAPI OBAT-OBATAN
PENAMPUNGAN SEMEN:
PRASARAT:
ADANYA ANJING BETINA YANG BERADA DALAM
STADIUM PROESTRUS ATAU ESTRUS. ANJING BETINA TERSEBUT
BERTINDAK SEBAGAI PEMBANGKIT NAFSU SEKSUAL ANJING
JANTAN.
à
ANJING YANG BELUM BERPENGALAMAN MUNGKIN TIDAK AKAN
BERHASIL DIAMBIL SEMENNYA (EJAKULASI). KARENA ITU,
DIPERLUKAN LATIHAN PENAMPUNGAN SEMEN.
à
ANJING BIASANYA DIBAWA KE TEMPAT BARU YANG BUKAN
TEMPAT BIASANYA
“
BEKERJA
”
, YANG DAPAT MENGHAMBAT
PENAMPUNGAN SEMEN, BAHKAN UNTUK ANJING YANG
BERPENGALAMAN.
à
LANTAI LICIN ATAU ORANG BERPAKAIAN PUTIH DAPAT
MENGHILANGKAN NAFSUNYA
à
KEGAGALAN MENAMPUNG SEMEN DAPAT MEMBUAT ANJING
MENJADI FRUSTRASI
CATATAN:
(1). USAP SEKRESI VAGINA DARI ANJING BETINA BERAHI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MERANGSANG à DI DEPAN HIDUNG ANJING JANTAN
à
PEMILIK ATAU ORANG YANG BIASANYA MENDAMPINGI
ANJING JANTAN KETIKA KAWIN DAPAT MENDORONG MINAT
ANJING ITU UNTUK DITAMPUNG SEMENNYA
PERALATAN YANG DIPERLUKAN:
à SATU ATAU DUA CORONG KACA ATAU PLASTIK
à SATU ATAU DUA TEST TUBE KACA ATAU PLASTIK
à BAK AIR, YANG AIRNYA DIPERTAHANKAN PADA TEMPERATUR 37°C
à MIKROSKOP, SLIDE, DAN COVER SLIP
à PIPET, ZAT WARNA EOSIN/NIGROSIN, KAMAR HITUNG NEUBAUER
TEKNIK PENAMPUNGAN SEMEN:
à BETINA (PEMANCING NAFSU SEKSUAL) DIIKAT PADA KEPALA ATAU LEHER
à ANJING JANTAN DIBERI KESEMPATAN MENCIUMI DAN MENJILATI VULVA ANJING BETINA TERSEBUT
à KETIKA ANJING JANTAN TELAH TIMBUL NAFSUNYA, DAN SEBELUM DIA MENUNGGANGI BETINA, PENISNYA DIPEGANG (MENGGUNAKAN TANGAN KANAN, DARI SISI KIRI ANJING)
à BILA BULBUS GLANDISNYA MEMBENGKAK, PREPUTIUMNYA DIDORONG KE BELAKANG AGAR TERLIHAT KESELURUHAN GLAN PENISNYA
à BILA BULBUS GLANDISNYA TIDAK MEMBENGKAK, PREPUTIUMNYA DIKOCOK-KOCOK DAN PENIS AKAN EREKSI
à SETELAH BULBUS GLANDISNYA TERDEDAH KELUAR, DASAR GLAN PENIS DIPEGANG DI ANTARA IBU JARI DAN TELUNJUK
à PEMENCETAN DASAR PENIS DAPAT MERANGSANG MENINGKATNYA PEMBENGKAKAN BULBUS GLANDIS
à BILA TERJADI EJAKULASI: FRAKSI PERTAMA JANGAN DITAMPUNG
KARENA TIDAK MENGANDUNG SPERMATOZOA; FRAKSI KEDUA KAYA AKAN SPERMATOZOA DIKELUARKAN DALAM 4 – 10 KONTRAKSI URETHRA;
INSEMINASI SEMEN
:
DAPAT DIGUNAKAN:
à
SEMEN SEGAR,
à
SEMEN DINGIN, ATAU
à
SEMEN BEKU.
PENGGUNAAN SEMEN SEGAR
à
HANYA FRAKSI KEDUA YANG DIPAKAI
à
MOTILITAS SPERMATOZOA DIPERIKSA DENGAN CEPAT DI BAWAH
MIKROSKOP;
MOTILITAS HENDAKNYA: 90
–
95%,
DI BAWAH 80%: FERTILITASNYA MENURUN
à
SATU EJAKULAT DIPAKAI UNTUK MENG-IB SEEKOR ANJING BETINA
à
JANGAN BIARKAN SEMEN MENURUN TEMPERATURNYA DENGAN
CEPAT;
SEMEN DINGIN:
à
DIENCERKAN DAN KEMUDIAN DIDINGINKANPENGENCER SEMEN:
à DIPAKAI SUSU SAPI RENDAH LEMAK YANG TELAH DIPASTEURISASI, YANG DIPANASKAN SAMPAI HAMPIR MENDIDIH DAN SELANJUTNYA DIBIARKAN MENDINGIN
à TIDAK PERLU DITAMBAHI ANTIBIOTIKA KARENA SEMEN ANJING BIASANYA TIDAK BANYAK MENGANDUNG BAKTERI
à PENGENCER TERSEBUT DIPERTAHANKAN TEMPERATURNYA 37ºC DALAM BAK AIR HANGAT
TEKNIK PENDINGINAN
à TUANGKAN PENGENCER KE DALAM TABUNG PLASTIK (8 ML),
TAMBAHKAN FRAKSI KEDUA, DAN KEMBALI TAMBAHKAN PENGENCER
à PERIKSA MOTILITAS SPERMATOZOA SETELAH SEMEN DITAMBAHI PENGENCER
à TEMPATKAN TABUNG PLASTIK (MULUT TABUNG TELAH DITUTUP) DALAM THERMOS BERISI ES
CATATAN:
1. SPERMATOZOA MEMPUNYAI DAYA TAHAN HIDUP 48 JAM ATAU LEBIH (MAKSIMUM 4 HARI)
SEMEN BEKU:
à
DILARUTKAN DALAM TRIS-FRUCTOSE-ACID EXTENDER (pH 6,8)
DENGAN 8% GLYCEROL (V/V) + 20% KUNING TELUR (V/V)
à
KONSENTRASI AKHIR: 100 JUTA SPERMATOZOA/ML
à
MASUKKAN KE DALAM
STRAW
(0,5 ATAU 0,25 ML) KEDUA
UJUNGNYA DIBIARKLAN TERISI UDARA (MASING-MASING 1 CM),
à
STRAW
DIDINGINKAN DENGAN UAP NITROGEN CAIR (4 CM DI
ATAS LARUTAN) SELAMA 8 MENIT
à
BARU CEMPLUNGKAN
STRAW
KE DALAM LARUTAN NITROGEN
CAIR.
à
PENCAIRAN KEMBALI DILAKUKAN DENGAN MENEMPATKAN
STRAW
`DALAM BAK AIR 70ºC SELAMA 8 DETIK; MOTILITAS
SEYOGIANYA > 50%
CATATAN:
1. PEMBEKUAN/PENCAIRAN MENINGKATKAN KEJADIAN ABNORMALITAS AKROSOMA
2. ADANYA BUTIR PROKSIMAL, LEHER PATAH, DAN EKOR YANG BENGKOK ATAU MELINGKAR MENYEBABKAN RENDAHNYA MOTILITAS
CARA PEMASUKAN (INSEMINASI) SEMEN:
INSEMINASI INTRAVAGINA
à DIPERLUKAN KATETER PLASTIK YANG KAKU: SEKITAR 30 CM PANJANGNYA
à TEMPATKAN SYRINGE PLASTIK PADA SATU UJUNG KATETER TSB
à SEDOT INSEMINATE (SEMEN) KE DALAM KATETER; BILA STRAW DIPAKAI, INSEMINATE JANGAN SAMPAI TERSEDOT MASUK KE SYRINGE
à AWALNYA KATETER DIMASUKKAN SECARA VERTIKAL MELALUI BIBIR VULVA; TETAPI DI BELAKANG ISCHIUM, KATETER DIMASUKKAN SECARA KRANIAL (VAGINA ANJING RELATIF PANJANG)
à KAKI BELAKANGNYA DIANGKAT DARI TANAH DAN SEMEN DISEMPROTKAN; BILA PERLU DISEMPROTKAN LAGI ANGIN.
à STIMULASI ATAU MERANGSANG VESTIBULA DENGAN JARI DAPAT
MERANGSANG KONTRAKSI VAGINA YANG DAPAT MEMBANTU MASUKNYA SEMEN KE DALAM UTERUS.
à SETELAH 5 MENIT, BETINA DIBERIKAN BERDIRI KEMBALI DI TANAH
à URINASI DICEGAH SELAMA 10 MENIT; KELUARNYA BANYAK CAIRAN MENANDAKAN INSEMINASI BERLANGSUNG DENGAN TIDAK BAIK
à DILAKUKAN 2 KALI INSEMINASI BILA MEMUNGKINKAN;
SAAT INSEMINASI:
MENIRU SAAT ANJING KAWIN SECARA ALAMI
à KEBANYAKAN ANJING BETINA KAWIN 10 – 12`HARI SETELAH MULAINYA FASE PRO-OESTRUS
à HASILNYA AKAN MEMUASKAN BAHKAN BILA PADA SAAT ITU BELUM TERJADI OVULASI, KARENA:
(1). SPERMATOZOA DAPAT BERTAHAN HIDUP SAMPAI 7 HARI DI DALAM SALURAN REPRODUKSI BETINA; KARENA ITU, PERKAWINAN YANG DILAKUKAN SEBELUM OVULASI AKAN FERTIL.
(2). SEL TELUR TIDAK SIAP UNTUK DIBUAHI (DIFERTILISASI) SAMPAI 3 HARI SETELAH DIOVULASIKAN, SEHINGGA PERKAWINAN SETELAH OVULASI JUGA FERTIL
CATATAN:
1. PERKAWINAN/IB DILAKUKAN DUA KALI 24 – 48 JAM TERPISAH MENINGKATKAN KONSEPSI
2. UNTUK TUJUAN IB, MUNGKIN PERLU PENDETEKSIAN WAKTU OVULASI DENGAN PEMERIKSAAN SITOLOGI VAGINA ATAU MENGUKUR
INSEMINASI INTRA-UTERINE
à SULIT DILAKUKAN KARENA SALURAN SERVIKS LUBANGNYA BERADA DI ASPEK DORSAL VAGINA, TIDAK PADA UJUNGNYA
à INSEMINASI INTRA-UTERINE MEMBERIKAN HASIL YANG LEBIH BAIK BILA ITU DAPAT DILAKSANAKAN DNGAN SEPATUTNYA, UTAMANYA BILA YANG DIGUNAKAN ADALAH SEMEN BEKU.
KENDALA YANG PADA UMUMNYA DIHADAPI DALAM
MELAKSANAKAN PROGRAM IB PADA HEWAN:
1.
KENDALA MENAMPUNG, MENGEVALUASI, MENGAWETKAN
(MENGENCERKAN DAN MEMBEKUKAN), DAN MENDISTRIBUSIKAN
SEMEN DARI PEJANTAN UNGGUL
.
UNTUK ITU, PERLU ADA PUSAT IB:
à
ADA PEJANTAN, ADA
LABORATORIUM, DAN FASILITAS LAINNYA
2.
KENDALA MENENTUKAN
SAAT DILAKUKANNYA INSEMINASI
SEMEN PADA BETINA, YANG TERKAIT DENGAN SAAT
BERAHINYA. PADA PERKAWINAN ALAMI: PEJANTAN YANG
PALING PAS MENGETAHUI BETINA DALAM KEADAAN BERAHI.
PADA IB: MANUSIA YANG MENENTUKAN ATAU MENILAI BAHWA
BETINA DALAM KEADAAN BERAHI
à
INSEMINASI SEMEN
KESIMPULAN HASIL IB PADA ANJING:
(CHRISTIANSEN, 1984)1.
INSEMINASI YANG DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN
BEKU ANGKA KONSEPSINYA SAMA SEPERTI PADA YANG
MENGGUNAKAN SEMEN SEGAR, TETAPI LEBIH RENDAH
KETIMBANG PADA PERKAWINAN ALAMI
2.
KETURUNANNYA YANG LAHIR ADALAH NORMAL, DENGAN DAYA
HIDUP, BERAT LAHIR, PEMBAGIAN JENIS KELAMIN, DAN
FREKUENSI ABNORMALITAS YANG SAMA SEPERTI PADA
PERKAWINAN ALAMI
3.
BILA MENGGUNAKAN SEMEN BEKU, JUMLAH ANAK LAHIR
SEPERINDUKAN (
LITTER SIZE
) BERAGAM DARI 1 SAMPAI 9 EKOR.
4.
TELAH DILAPORKAN KETURUNAN GENERASI KE-5 DARI IB YANG
MENGGUNAKAN SEMEN BEKU
