• Tidak ada hasil yang ditemukan

BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI Dl LINGKUNGAN IAIN ANTASARI BANJARMASIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI Dl LINGKUNGAN IAIN ANTASARI BANJARMASIN"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI Dl LINGKUNGAN IAIN ANTASARI

BANJARMASIN

ANTASARI PRESS BANJARMASIN

2013

(2)

Sanksi Pelanggaran Pasal 72

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI

PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI Dl LINGKUNGAN IAIN ANTASARI BANJARMASIN

Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Antasari

@ Antasari Press 58 Halaman; 14,5 x 21 cm

ISBN: 979-17095-3-X

Editor: Hj. Nuril Huda & Ani Cahyadi Rancang Sampul: Agvenda

Penata Isi: Agung Penerbit Antasari Press Jl. A. Ayani, Km. 4,5 Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Telp: (0511) 3252829, 3254344 Cet. II: Desember 2013

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dosen adalah pendidik profesional, ilmuwan dan peneliti dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Mengingat peran yang sangat penting ini, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen serta memperhatikan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor: DJ.I/DT.I.IV/1591.A/

2011 tanggal 10 Desember 2011 tentang Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi bagi Dosen di Lingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI).

Salah satu fungsi dari dosen adalah melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahas Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Tugas utama dosen adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja minimal sepadan dengan 12 SKS dan maksimal 16 SKS setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya. Sebagai bentuk tanggung jawab dan akuntabilitas kinerja dosen kepada para pemangku kepentingan, maka

(4)

pelaksanaan tugas dosen tersebut harus dievaluasi dan dilaporkan secara periodik. Buku Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan arah dan tata cara penetapan Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

Buku pedoman ini merupakan revisi dari Keputusan Rektor No. 208 tahun 2011 tentang Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi bagi Dosen di Lingkungan IAIN Antasari yang berisi ketentuan beban kerja dosen, prosedur evaluasi pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, dan rubrik evaluasi yang diletakkan pada lampiran. Kami berharap pedoman ini dapat digunakan sebagai acuan untuk menetapkan beban kerja dosen dan evaluasi pelaksanaan tridharma perguruan tinggi di lingkungan IAIN Antasari dan Kopertais Wilayah XI Kalimantan.

Dengan adanya buku pedoman ini, maka para dosen diharapkan memiliki keseragaman dalam melaksanakan Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di IAIN Antasari Banjarmasin dan Kopertais Wilayah XI Kalimantan.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak, Tim Beban Kerja Dosen, dan pihak-pihak lain yang telah bekerja keras dalam mewujudkan Buku Pedoman ini. Semoga bermanfaat.

Banjarmasin, Desember 2013 Rektor IAIN Antasari Banjarmasin Prof. Dr. H. Akh. Fauzi Aseri, MA NIP. 19551223 198203 1 001

(5)

PERATURAN REKTOR IAIN ANTASARI

NOMOR 254 TAHUN 2013 Tentang

BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

Dl LINGKUNGAN IAIN ANTASARI

REKTOR IAIN ANTASARI BANJARMASIN

Menimbang : 1. bahwa dalam rangka memberikan pedoman kinerja tentang profesionalitas dosen IAIN Antasari Banjarmasin serta menciptakan suasana akademik yang kompetitif untuk menjamin kelancaran tugas utama dosen, maka perlu diterbitkan peraturan beban kerja dosen dan evaluasi pelaksanaan tridharma perguruan tinggi di lingkungan IAIN Antasari Banjarmasin;

2. bahwa dalam rangka menyempurnakan Surat Keputusan Rektor IAIN Antasari Banjarmasin Nomor 208 tahun 2011 tentang Beban Kerja

(6)

Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di lingkungan IAIN Antasari Banjarmasin perlu dilakukan revisi/perubahan.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.

53 tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.

60 tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.

19 Tahun 2005 jo. No. 32 tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.

37 Tahun 2009 Tentang Dosen;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.

41 Tahun 2009 Tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.

17 tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indo- nesia Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya 10.Keputusan Menteri Agama Nomor 89 Tahun 1964

tentang Berdirinya IAIN Antasari Banjarmasin;

(7)

11.Keputusan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Antasari Banjarmasin;

12.Keputusan Menteri Agama Nomor 35 Tahun 2008 tentang Statuta IAIN Antasari Banjarmasin;

13.Keputusan Menteri Agama Nomor 280 Tahun 1989 Tentang Tata Kerja TIM Penilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan tenaga Pengajar Perguruan Tinggi Dalam Lingkungan Departemen Agama Rl;

14.Peraturan Mendiknas Republik Indonesia No. 47 Tahun 2009 Tentang Sertifikasi Pendidik untuk Dosen;

15.Peraturan Menteri Keuangan No. 164/PMK.05/

2010 tentang Tata cara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor 16.Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.48/D3/Kep/1983 Tentang Beban Tugas Tenaga Pengajar Pada Perguruan Tinggi.

17.Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Islam No. DJ.I/DT.I.IV/1591.A/2011 tentang Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di lingkungan PTAI.

18.Keputusan Rektor IAIN Antasari no. 133 tahun 2012 tentang Kode Etik Dosen IAIN Antasari Banjarmasin

(8)

Memperhatikan: Hasil Rapat Senat IAIN Antasari Banjarmasin tanggal 05 Agustus 2011 & Hasil Rapat Pimpinan tanggal 1 Nopember 2013

Menetapkan : MEMUTUSKAN

Peraturan Rektor Iain Antasari Nomor 254 Tahun 2013 Tentang Beban Kerja Dosen Dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Di Lingkungan IAIN Antasari Banjarmasin Memberlakukan Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pertama : Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di lingkungan IAIN Antasari sebagaimana terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari keputusan ini.

Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Kedua : Tridharma Perguruan Tinggi di lingkungan IAIN Antasari sebagaimana tersebut pada diktum Pertama diberlakukan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas dosen dan evaluasi pelaksanaan tridharma perguruan tinggi di lingkungan IAIN Antasari.

Dengan terbitnya Peraturan ini, maka Keputusan Ketiga : Rektor yang bertentangan dan atau yang mempunyai fungsi dan kedudukan yang sama dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.

(9)

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal Keempat : ditetapkan, dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI BANJARMASIN TANGGAL 05 DESEMBER 2013 Rektor,

Prof. Dr. H. Akh. Fauzi Aseri, MA NIP. 195512231982031001

Tembusan:

1. Menteri Agama Rl di Jakarta;

2. Sekjen Kementerian Agama Rl di Jakarta;

3. Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Rl di Jakarta;

4. Irjen Kementerian Agama Rl di Jakarta;

5. Para WakilRektor IAIN Antasari Banjarmasin;

6. Ketua LPM & LP2M

7. Dekan Fakultas di lingkungan IAIN Antasari Banjarmasin.

(10)
(11)

LAMPIRAN PERATURAN REKTOR IAIN ANTASARI

NOMOR 254 TAHUN 2013

Tentang

BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

Dl LINGKUNGAN IAIN ANTASARI

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Rektor ini yang dimaksud dengan:

(1) Dirjen adalah Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.

(2) IAIN Antasari adalah Insitut Agama Islam Negeri Antasari.

(3) Rektor adalah penanggung jawab IAIN Antasari.

(4) Dekan adalah penanggung jawab fakultas di lingkungan IAIN Antasari.

(5) Ketua jurusan/program studi adalah penanggung jawab di masing-masing jurusan/program studi di lingkungan IAIN Antasari.

(6) Dosen yang dimaksud dalam keputusan ini adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mengajar, mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, baik yang

(12)

mengajar di IAIN Antasari, diperbantukan dan/atau Dosen yang bersertifikat non-PNS dilingkungan Kopertais wilayah XI Kalimantan.

(7) Profesor atau Guru Besar adalah dosen dengan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi dan mempunyai kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat.

(8) Semester adalah satuan waktu kegiatan perkuliahan yang terdiri atas 16 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan penilaian.

(9) Satuan kredit semester, yang selanjutnya disebut SKS, adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1 sampai 2 jam kegiatan terstruktur dan 1 sampai 2 jam kegiatan mandiri.

(10) Rencana Beban Kerja Dosen, selanjutnya disebut dengan RBKD, adalah Rencana Beban Kerja yang akan dilakukan oleh seorang dosen dalam satu semester yang meliputi pelaksanaan tugas tridharma perguruan tinggi dan dibuat diawal semester.

(11) Beban Kerja Dosen selanjutnya disebut BKD ialah sejumlah pekerjaan yang wajib dilaksanakan oleh seorang dosen sebagai tugas institusional dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

(12) Equivalensi Waktu Mengajar Penuh, selanjutnya disebut dengan EWMP, adalah beban kerja dosen sebanyak 12 SKS yang setara dengan 38 jam kerja per minggu, yaitu jam kerja wajib seorang pegawai negeri sipil sebagai imbalan terhadap gaji dan lain-lain hal yang diterima dari negara (1 SKS sama dengan 3

(13)

jam kerja wajib seorang pegawai negeri sipil terdiri atas 1 jam tatap muka di kelas dan 2 jam persiapan menyusun bahan kuliah).

(13) Tugas institusional ialah pekerjaan dalam batas-batas fungsi pendidikan tinggi yang dilakukan secara terjadwal ataupun tidak terjadwal oleh dosen, dengan ketentuan:

a. ditugaskan oleh pimpinan IAIN Antasari untuk dilaksanakan di tingkat institut atau fakultas, lembaga, jurusan/program studi, laboratorium, maupun unit lainnya di lingkungan IAIN Antasari.

b. dilakukan dalam rangka kerjasama dengan pihak luar IAIN Antasari yang disetujui, dicatat dan hasilnya diajukan melalui pimpinan IAIN Antasari.

(14) Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjuk- kan tugas, tanggung jawab, dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara sesuai dengan organisasi dan tata kerja IAIN Antasari.

BAB II TUGAS DOSEN

Pasal 2

(1) Tugas dosen terdiri dari tugas utama dan tugas penunjang.

(2) Tugas utama dosen adalah tugas pokok untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja sekurang- kurangnya setara dengan 12 SKS dan sebanyak-banyaknya 16 SKS pada tiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya.

(3) Tugas penunjang adalah tugas tambahan dosen yang dilakukan baik di dalam maupun di luar IAIN Antasari Banjarmasin.

(14)

Pasal 3

(1) Tugas utama sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (2) meliputi tugas pendidikan/pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

(2) Tugas melakukan pendidikan dan pengajaran 8-12 SKS. setiap semester yang dilaksanakan di IAIN Antasari dan/atau di Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta bagi Dosen Non-PNS bersertifikat.

(3) Tugas melakukan penelitian sekurang-kurangnya 3 SKS yang dilaksanakan di IAIN Antasari; atau melalui lembaga lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

(4) Tugas melakukan pengabdian kepada masyarakat dan tugas penunjang Tridarma Perguruan Tinggi sekurang-kurangnya 3 SKS yang diselenggarakan oleh IAIN Antasari atau melalui lembaga lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

(5) Tugas melaksanakan kewajiban khusus bagi professor sekurang- kurangnya sepadan dengan 3 SKS setiap tahun.

Pasal 4

(1) Tugas pendidikan/pengajaran sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (1) meliputi:

a. melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji;

b. menyelenggarakan kegiatan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan, praktik laboratorium/studio/teknologi pengajaran;

c. membimbing seminar mahasiswa;

d. membimbing Kuliah Kerja Nyata (KKN), Praktik Kerja/

Pengalaman Lapangan (PK/PL), dan lain-lain;

e. membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk membimbing pembuatan laporan hasil penelitian akhir;

f. penguji pada ujian akhir/munaqasyah;

g. mengembangkan program perkuliahan;

(15)

h. mengembangkan bahan pengajaran;

i. membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan;

j. membimbing dosen yang lebih rendah jabatannya;

k. melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen.

(2) Tugas penelitian sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (1) dapat berupa:

a. menghasilkan karya penelitian;

b. menulis di Jurnal Ilmiah

c. menerjemahkan/menyadur buku ilmiah;

d. mengedit/menyunting karya ilmiah;

e. membuat rancangan, karya teknologi, dan karya seni;

f. menyampaikan orasi ilmiah, pembicara seminar.

(3) Tugas pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (1) dapat berupa:

a. mengajar di Pascasarjana, Pusat Pengembangan Bahasa, pro- gram-program tambahan di dalam dan di luar IAIN Antasari Banjarmasin.

b. menduduki jabatan pimpinan pada lembaga pemerintahan/

pejabat negara sehingga harus dibebaskan dari jabatan organiknya;

c. melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat;

d. memberi latihan/penataran/penyuluhan/ceramah pada masyarakat;

e. memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan;

f. membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat

(16)

Pasal 5

1) Tugas dosen dalam pendidikan/pengajaran sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (1) merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh dosen IAIN Antasari/Dosen Non-PNS bersertifikat pada jenjang Strata Satu (S1) dengan beban sesuai ketentuan.

2) Dosen harus memberikan kuliah dengan bobot 8-12SKS setiap semester baik di fakultasnya sendiri maupun di fakultas lain di lingkungan IAIN Antasari, baik secara mandiri, asistensi dan tim teaching.

3) Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (1) di atas dilengkapi dengan Absensi, Jurnal Perkuliahan, Kontrak Belajar, Silabus, SAP, Penugasan, Soal & Nilai yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan BKD.

4) Format mengenai kelas mandiri, asistensi, dan timteaching pada ayat 2 di atas diatur kemudian oleh Peraturan Rektor.

5) Format Jurnal Perkuliahan, Kontrak Belajar, Silabus, dan SAP pada ayat 3 diatur kemudian oleh Peraturan Rektor.

Pasal 6

1) Tugas penunjang tridharma perguruan tinggi sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (3) dapat berupa:

a. Menjadi penasehat akademik;

b. Menjadi wakil atau koordinator kopertais;

c. Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi;

d. Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah;

e. Menjadi anggota organisasi profesi;

f. Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga;

(17)

g. Menjadi anggota delegasi nasional dalam pertemuan internasional;

h. Berperan aktif dalam pertemuan ilmiah;

i. Mendapatkan tanda jasa/penghargaan;

j. Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah;

k. Mempunyai prestasi di bidang olah raga/kesenian/sosial.

BAB III

KEWAJIBAN KHUSUS PROFESOR Pasal 7

(1) Di samping melaksanakan beban tugas dosen, profesor/guru besar mempunyai kewajiban khusus sekurang-kurangnya sepadan dengan 3 (tiga) SKS setiap tahun.

(2) Kewajiban khusus dosen dengan jabatan guru besar/professor meliputi:

a. menulis buku;

b. menghasilkan karya ilmiah;

c. menyebarluaskangagasan.

(3) Kewajiban khusus seorang profesor sebagaimana ayat 2 harus dilaksanakan secara periodik dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun.

(4) Semua kewajiban khusus profesor harus dilaksanakan secara melembaga dan sesuai dengan ilmu yang ditekuni (sebagaimana tertera dalam SK guru besarnya).

Pasal 8

Rincian kewajiban khusus profesor sebagaimana dimaksud Pasal 7 ayat (1) adalah sebagai berikut:

(1) Kewajiban khusus profesor dalam membuat buku adalah berupa buku yang sesuai dengan rumpun keahliannya dan atau sesuai

(18)

dengan jabatan yang pernah atau sedang dijalankannya dan diterbitkan oleh lembaga penerbit baik nasional maupun internasional yang mempunyai ISBN (International Standard of Book Numbering System).

(2) Kewajiban khusus profesor dalam menghasilkan karya ilmiah dapat berupa:

a. menghasilkan karya penelitian baik mandiri maupun kelompok, termasuk keterlibatan dalam penelitian untuk tesis atau disertasi;

b. menerjemahkan atau menyadur buku ilmiah;

c. mengedit/menyunting karya ilmiah;

d. membuat rancangan dan karya teknologi;

e. membuat rancangan karya seni dan/atau mendapatkan hak paten.

(3) Kewajiban khusus profesor dalam menyebarluaskan gagasan dapat berupa:

a. publikasi karya pada jurnal ilmiah;

b. pembicara pada seminar regional, nasional maupun internasional;

c. menyampaikan orasi ilmiah;

d. melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat;

e. memberi latihan/penyuluhan/penataran pada masyarakat;

f. menyebarluaskan temuan karya teknologi dan/atau seni; dan g. memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan.

(19)

BAB IV

DOSEN MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL Pasal 9

(1) Dosen IAIN Antasari yang sedang menjalankan tugas negara sebagai pejabat struktural atau ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsional dosen atas izin pimpinan IAIN Antasari maka dibebaskan sementara dari tugas-tugas jabatan fungsionalnya.

(2) Profesor yang sedang menjalankan tugas negara sebagai pejabat struktural atau yang setara atas izin Rektor IAIN Antasari dan tidak mendapat tunjangan kehormatan dibebaskan dari tugas khusus profesor.

BAB V

DOSEN DENGAN STATUS IZIN BELAJAR DAN TUGAS BELAJAR

Pasal 10

(1) Dosen dengan status izin belajar tetap melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana dosen biasa.

(2) Dosen dengan status tugas belajar harus dibebaskan dari beban tugas dosen.

BAB VI

DOSEN DENGAN TUGAS TAMBAHAN SEBAGAI PIMPINAN

Pasal 11

(1) Dosen yang sedang menjalankan tugas tambahan sebagai pimpinan IAIN Antasari sebagaimana terdapat dalam organisasi

(20)

dan tata kerja IAIN Antasari, diperhitungkan sebagai pelaksanaan tridharma perguruan tinggi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) Dosen yang mendapat penugasan sebagai pimpinan sampai dengan tingkat jurusan/prodi diwajibkan melaksanakan tri dharma pendidikan.

(3) Profesor dengan tugas tambahan sebagai pimpinan IAIN Antasari tetap harus mengerjakan kewajiban khusus sebagai profesor.

(4) Ketentuan mengenai kewajiban mengajar bagi Dosen dengan tugas tambahan sebagai pimpinan sebagaimana terlampir dalam Peraturan ini.

BAB VII

KELEBIHAN JAM MENGAJAR (KJM) Pasal 12

Penghitungan terhadap SKS didasarkan pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum pada Perguruan Tinggi yang menyebutkan 1 (satu) SKS setara dengan 3 (tiga) jam/minggu tatap muka, dan juga Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indo- nesia Nomor 48/DJ/Kep./1983 tentang Beban Tugas Tenaga Pengajar pada Perguruan Tinggi, yang menjelaskan Pengertian 1 (satu) SKS dalam beban kerja bidang Pendidikan dan pengajaran setara dengan 50 (lima puluh) menit tatap muka di kelas, 60 (enam puluh) menit kegiatan mandiri dan 60 (enam puluh) menit kegiatan terstruktur.

(21)

Pasal 13

Bidang-bidang yang dapat dimasukkan dalam Kele-bihan Jam Mengajar (KJM) hanyalah bidang Pendidikan dan Pengajaran serta Penelitian dan Pengembangan Ilmu. Kelebihan Jam Mengajar (KJM) tidak diperuntukkan bagi dosen dan guru besar dengan tugas tambahan sebagai pim-pinan IAIN Antasari sebagaimana telah disebutkan pada Bab VIpasal 11.

Pasal 14

Dosen yang mengajar lebih dari 12 SKS diperhitungkan dengan 2 SKS mengajar dihargai 1 SKS sebagai Pengabdian kepada Masyarakat.

Pasal 15

Kelebihan mengajar dosen yang dibayar melalui DIPA tidak termasuk KJM sebagaimana yang dimaksud pada pasal 14 dalam Peraturan ini.

BAB VIII

RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN Pasal 16

(1) Acuan penilaian beban kerja dosen diatur secara rinci pada rubrik sebagaimana lampiran keputusan ini.

(2) Beban SKS yang tercantum dalam rubrik ini merupakan jumlah SKS maksimum.

(22)

BAB IX

TATA CARA PELAKSANAAN BEBAN KERJA DOSEN

Pasal 17

(1) Setiap awal semester, dosen harus menyampaikan RBKD yang akan dilaksanakan pada semester berjalan pada ketua jurusan/

prodi.

(2) Setiap akhir semester, dosen harus menyampaikan RBKD dan laporan realisasi pelaksanaan BKD yang telah ditetapkan kepada Dekan.

(3) Pada akhir semester, Dekan harus mengesahkan hasil evaluasi BKD, dan menyerahkan kembali kepada LPM, selanjutnya LPM menyampaikan kepada Rektor.

BAB X SANKSI Pasal 18

(1) Dekan berwenang menegur secara lisan atau tertulis pada semua dosen yang belum membuat/menyampaikan RBKD sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan.

(2) Teguran yang diberikan dalam bentuk tertulis ditembuskan kepada rektor dan asesor.

(3) Setelah ditegur sebanyak tiga kali berturut-turut dalam jangka waktu tertentu dan tidak dipenuhi, maka realisasi beban tugasnya tidak dapat diverifikasi oleh asesor dan dianggap tidak memenuhi EWMP.

(4) Dosen yang beban tugasnya tidak dapat diverifikasi oleh asesor dan dianggap tidak memenuhi EWMP sebagamana ayat (3)

(23)

tidak diusulkan tunjangan profesi dan/tunjangan kehormatan- nya.

(5) Dosen yang tidak memenuhi capaian BKD, padahal yang bersangkutan telah menerima tunjangan profesi dan atau kehormatan, dihentikan tunjangan profesi dan atau tun-jangan kehormatannya untuk semester berikutnya.

(6) Dosen yang belum mendapat tunjangan profesi pen-didik dan tidak memenuhi kewajiban BKD sanksi diberikan oleh Dekan.

BAB XI

EVALUASI BEBAN KERJA DOSEN Pasal 19

(1) Evaluasi beban kerja dosen berdasarkan pada prinsip-prinsip berbasis evaluasi diri, saling asah, asih, dan asuh, meningkatkan profesionalisme, meningkatkan suasana akademik, dan mendorong kemandirian IAIN Antasari.

(2) Evaluasi/penilaian dosen berdasarkan atas kesesuaian/relevansi antara aktivitas dosen dengan keahliannya dilakukan pada setiap akhir semester.

(3) Penghargaan terhadap kinerja yang relevan dengan keahliannya dan yang kurang relevan dengan keahliannya diberi bobot berbeda guna mendorong terciptanya dosen profesional.

(4) Kinerja dosen yang dinilai merupakan kinerja langsung pada saat penilaian dan bukan kinerja “rekam jejak” (track record) dan dibuktikan dengan dokumen pendukung.

(5) Bukti pendukung sebagaimana dimaksud ayat (4) mempunyai masa berlaku sesuai peraturan dengan ketentuan bukti tersebut tidak menghilangkan hak untuk dipakai pada kenaikan pangkat maupun jabatan fungsional berikutnya.

(24)

(6) Semua bukti pendukung (dalam bentuk hardcopy dan softcopy) harus ditunjukkan kepada asesor pada saat penilaian.

Pasal 20

(1) Untuk menjaga akuntabilitas IAIN Antasari, evaluasi dilaksanakan oleh asesor secara periodik, yaitu dilakukan setiap semester.

(2) Pada keadaan khusus, evaluasi beban kerja dosen dapat dilakukan sesuai kebutuhan (dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah penetapan oleh Rektor).

(3) Pelaksana tugas evaluasi di laksanakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Antasari Banjarmasin.

(4) Hasil evaluasi beban kerja dosen disampaikan kepada Dirjen setiap tahun.

(5) Asesor yang melakukan prosedur evaluasi adalah:

a. Dosen yang masih aktif;

b. Mempunyai NIRA (Nomor Identifikasi Registrasi Asesor) yang diterbitkan oleh Pejabat yang berwenang;

c. Telah mengikuti sosialisasi penilaian kinerja dosen;

d. Ditugaskan oleh Rektor;

e. Satu atau semuanya dapat berasal dari IAIN Antasari atau perguruan tinggi lain;

f. Mempunyai rumpun atau sub rumpun ilmu yang sesuai dengan dosen yang dinilai;

g. Mempunyai kualifikasi jabatan fungsional dan atau tingkat pendidikan lebih tinggi dan atau sama dengan dosen yangdinilai.

(6) Rektor melalui Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) mengatur agar asesor tidak menilai kinerja sendiri atau bertukar ganti asesor-dosen (A sebagai asesor menilai B sebagai dosen kemudian B sebagai asesor menilai A sebagai dosen).

(25)

BABXII PENUTUP

Pasal 21

(1) Peraturan Beban Kerja Dosen ini berlaku bagi dosen pegawai negeri sipil di lingkungan IAIN Antasari dan Dosen Non-PNS Bersertifikat dilingkungan Kopertais Wilayah XI Kalimantan.

(2) Petunjuk teknis tentang evaluasi, dan penilaian EWMP, diatur lebih lanjut dalam Rubrik Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang menjadi lampiran tak terpisahkan dari Surat Keputusan ini.

(3) Format laporan dan evaluasi beban kerja dosen terlampir dalam Surat Keputusan ini.

DITETAPKAN DI BANJARMASIN TANGGAL 05 DESEMBER 2013 Rektor,

Prof. Dr. H. Akh. Fauzi Aseri, MA NIP. 195512231982031001

(26)
(27)

Lampiran 1

R U B R I K

PENGANTAR

Kegiatan tridharma perguruan tinggi yang dilakukan oleh dosen meliputi (1) Pendidik an dan pengajaran (2) penelitian, (3) pengabdian kepada masyarakat dan (4) pe-nunjang kegiatan tridharma perguruan tinggi. Oleh karena itu beban kerja dosen harus terdistribusi secara proporsional dan terukur. Sebagai satuan ukuran beban kerja dosen di-nyatakan dalam satuan kredit se- mester disingkat SKS yang dijabarkan dalam rubrik. penghitungan beban kerja dosen. Dengan adanya rubrik ini diharapkan terwujudnya stan-darisasi, keseragaman, dan akuntabilitas dalam penghitung-an beban dosen. Meskipun demikian disadari bahwa setiap perguruan tinggi mempunyai keunikan di dalam mengem-bangkan institusinya, sehingga berimplikasi pada jenis dan beban penugasan dosen perguruan tinggi tersebut. Untuk itu, dalam mengembangkan rubrik suplemen yang berlaku, dengan ketentuan (1) tidak bertentangan dengan peraturan perundangan, (2) tidak bertentangan dengan rubrik yang dikeluarkan Dirjen Pendis, (3) ditetapkan dengan surat keputusan dan (4) hanya berlaku pada IAIN Antasari. Semua aktivitas dosen yang diukur sebagai beban dosen dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi harus dilakukan secara melembaga.

Dalam rubrik ini, beban SKS yang dicantumkan me-rupakan SKS maksimum. Dosen profesional diharapkan dapat beraktivitas sesuai dengan ilmu keahliannya, untuk mendorong terciptanya profesionalisme dosen tersebut maka dibedakan penghargaan antara kinerja yang Relevan dengan ilmu keahlian dosen (R) dan yang

(28)

Kurang Relevan dengan ilmu keahlian dosen (KR). Kinerja dosen yang di-nilai merupakan kinerja langsung pada saat penilaian dan bukan kinerja “rekam jejak (track record)”, oleh karena itu bukti pendukung mempunyai masa berlaku. Namun de-mikian pengertian ini tidak menghilangkan hak untuk di-pakai pada kenaikan pangkat maupun jabatan fungsional. Semua bukti pendukung harus ditunjukan kepada asesor pada saat penilaian dan disimpan sesudah selesai penilaian. Bukti ini harus bisa ditunjukkan kembali bila diperlukan.

Keterangan pada rubrik

1. R = adalah Kegiatan yang relevan dengan ilmu yangditekuni 2. KR = adalah Kegiatan yang Kurang Relevan dengan ilmu yang

ditekuni. Pada tahun 2011 s/d 2012 penghargaan SKS nya sama dengan R; Pada tahun 2013 s/d 2014 kegiatan KR dihargai 0,8 R dan pada tahun 2015 – seterusnya kegiatan KR dihargai 0,5 R

3. Satu bukti pendukung hanya bisa dipakai satu kali evaluasi.

Tanggal Mulai Berlaku Bukti Pendukung (TMBP) dan Masa Kadaluarsa Bukti Pendukung (MKBP) tidak menghilangkan hak bukti pendukung untuk kenaikan pangkat

4. BUKTI adalah bukti yang harus ditunjukkan kepada Asesor saat verifikasi

(29)
(30)
(31)

Silabus dan Absensi Perkuliahan

(32)

DOSEN DENGAN TUGAS TAMBAHAN

Menurut PP RI No. 37 Tahun 2009 tentang dosen pasal 8 ayat (3) dan pasal 10 ayat (5), maka Beban kerja dosen dengan tugas

(33)

tambahan sebagai pimpinan perguruan tinggi pada institusinya sendiri agar tetap mendapatkan tunjangan profesi pendidik dan tunjangan kehormatan adalah minimal sepadan dengan 3 (tiga) SKS pada tridharma pendidikan di IAIN Antasari. Dosen dengan tugas tambahan sebagai pimpinan dapat pula mengerjakan aktivitas tridharma perguruan tinggi yang lain (bukan kewajiban) sampai jumlah komulatif maksimum 16 SKS. Profesor dengan tugas tambahan sebagai pimpinan perguruan tinggi tetap harus mengerjakan kewajiban khusus profesor seperti yang ditetapkan dalam Buku Pedoman ini. Kewajiban mengajar dan masa berlaku penugasan disajikan sebagai berikut:

KEWAJIBAN KHUSUS PROFESOR 1. MENULIS BUKU

(34)

2. MEMBUAT KARYA ILMIAH

3. MENYEBARLUASKAN GAGASAN

(35)

Gambar 2.1:

Kewajiban Khusus Profesor Dilaksanakan Setiap Tahun

Gambar 2.2:

Dua dari Tiga Kewajiban Khusus Dilaksanakan Dalam Satu Tahun

(36)

Gambar 2.3:

Semua Kewajiban Khusus Dilaksanakan Dalam Satu Tahun Keterangan:

Gambar 2.1, 2.2 dan 2.3 menunjukkan bahwa profes-sor mempunyai kebebasan dalam melaksanakan kewajiban khususnya.

Gambar 2.1 kewajiban khusus dilaksanakan setiap tahun, artinya setiap tahun melaksanakan kewajiban khusus paling sedikit sepadan dengan 3 SKS. Pada Gambar 2.2 dua dari tiga kewajiban khusus dilaksanakan dalam satu tahun, sehingga satu dari kewajiban khusus dilaksanakan pada salah satu tahun yang lain.

Pada waktu melaksanakan dua kewajiban khusus maka beban kewajiban khusus tahun tersebut paling sedikit sepadan dengan 6 (enam) SKS dan tahun yang lain 3 (tiga) SKS. Pada Gambar 2.3 semua tugas khusus dilaksanakan dalam tahun yang sama, sehingga kedua tahun yang lain profesor tersebut tidak perlu lagi me-laksanakan kewajiban khusus. Pada waktu mengerjakan se-mua kewajiban khusus maka kewajiban khusus yang harus dikerjakan paling sedikit sama dengan 9 (sembilan) SKS.

(37)

PENJELASAN RUBLIK

(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)

Form 1

RENCANA BEBAN KERJA DOSEN

Semester ... (1/2)(*) I. Identitas

Nomor Sertifikat : ...

(ditulis NIP/NIK bagi yg blm sertifikasi)

NIP : ...

NIDN : ...

Nama Lengkap : ...

Perguruan Tinggi : ...

Status : DS/PR/DT/PT (**)

Alamat Perguruan Tinggi : ...

...

...

Fakultas : ...

Jurusan/Departemen : ...

Program Studi : ...

Jabatan Fungsional/Gol : ...

Tempat dan Tanggal Lahir : ...

...

Ilmu yang ditekuni : S1 ...

: S2 ...

: S3 ...

II. Bidang Pendidikan dan Pengajaran

(44)

III. Bidang Penelitian dan Pengembangan Ilmu

IV. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat

V. Bidang Penunjang Tridharma Perguruan Tinggi

VI. Kewajiban Khusus Profesor

(45)

Banjarmasin,______________(tgl/bln/th) Mengetahui,

Pembantu Dekan Bidang Akademik, Dosen Yang Membuat,

(...) (...)

(*) dipilih salah satu (semester 1 dan semester 2), misalnya, se- mester 2013-1 atau 2014-2

(**) dipilih salah satu (DS=dosen biasa; PR=profesor; DT=dosen dengan tugas tambahan Rektor s/d kajur; PT= profesor dengan tugas tambahan Rektor s/d Ketua Jurusan sesuai dengan peraturan pimpinan perguruan tinggi masing-masing

(46)

Form 2:

RENCANA BEBAN KERJA DOSEN

Semester ... (1/2)(*) I. Identitas

Nomor Sertifikat : ...

(ditulis NIP/NIK bagi yg blm sertifikasi)

NIP : ...

NIDN : ...

Nama Lengkap : ...

Perguruan Tinggi : ...

Status : DS/PR/DT/PT (**)

Alamat Perguruan Tinggi : ...

...

...

Fakultas : ...

Jurusan/Departemen : ...

Program Studi : ...

Jabatan Fungsional/Gol : ...

Tempat dan Tanggal Lahir : ...

...

Ilmu yang ditekuni : S1 ...

: S2 ...

: S3 ...

Nama Asesor 1 : ... NIRA Nama Asesor 2 : ... NIRA No. HP asesor 1 : ...

No. HP asesor 2 : ...

(47)

II. Bidang Pendidikan

III. Bidang Penelitian dan Pengembangan Ilmu

IV. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat

(48)

Banjarmasin,______________(tgl/bln/th) Mengetahui,

Pembantu Dekan Bidang Akademik, Dosen Yang Membuat,

(...) (...)

(*) dipilih salah satu (semester 1 dan semester 2), misalnya, se- mester 2013-1 atau 2014-2

(**) dipilih salah satu (DS=dosen biasa; PR=profesor; DT=dosen dengan tugas tambahan Rektor s/d kajur; PT= profesor dengan tugas tambahan Rektor s/d Ketua Jurusan sesuai dengan peraturan pimpinan perguruan tinggi masing-masing

PERNYATAAN ASESOR

Saya sudah memeriksa kebenaran dokumen yang ditunjukkan dan bisa menyetujui laporan evaluasi Beban Kerja Dosen ini Asesor I Asesor II

(______________) (______________)

NIRA. NIRA.

MengesahkanDekan Fakultas (_______________________)

NIP

(49)

Form 3:

REKAP FAKULTAS

Nama Fakultas : ...

Nama Perguruan Tinggi : ...

PERNYATAAN DEKAN

Saya sudah memeriksa dan bisa menyetujui laporan evaluasi Beban Kerja Dosen ini

________, Tanggal, _______

Mengesahkan Dekan, (___________________)

NIP Catatan:

Pd : Pendidikan dan Pengajaran

Pl : Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pg : Penunjang

P : Pengabdian pada masyarakat

(50)

Form 4:

REKAP PERGURUAN TINGGI TAHUN...

Nama Perguruan Tinggi : ...

Nama Perguruan Tinggi : ...

PERNYATAAN REKTOR

Saya sudah memeriksa dan bisa menyetujui laporan evaluasi Beban Kerja Dosen ini

________, Tanggal, _____________

Mengesahkan Rektor,

(_________________) NIP

Catatan:

Pd : Pendidikan dan Pengajaran

Pl : Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pg : Penunjang

P : Pengabdian pada masyarakat

(51)

Form 5:

REKAP KOPERTAIS KOPERTAIS : ...

TAHUN : ...

Nama Kopertais : ...

Alamat Kopertais: ...

PERNYATAAN KOPERTAIS

Saya sudah memeriksa dan bisa menyetujui laporan evaluasi Beban Kerja Dosen ini

________, Tanggal, ________

Mengesahkan Koordinator Kopertais,

(_________________) NIP

Catatan:

Pd : Pendidikan dan Pengajaran

Pl : Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pg : Penunjang

P : Pengabdian pada masyarakat

(52)

Form 6

Penjelasan

1. Contoh mengisi RBKD (sudah disiapkan pada sistem on-line) Bidang pendidikan dan Pengajaran

Bidang Penelitian dan Pengembangan Ilmu

2. Contoh mengisi BKD (sudah disiapkan pada sistem on-line) Bidang Pendidikan dan Pengajaran

(53)

Bidang Penelitian dan Pengembangan Ilmu

Penilaian/Rekomendasi Asesor diisi salah satu dari: (1) Selesai;

(2)Dilanjutkan; dan (3) Gagal;

1. Beban kerja dosen merupakan beban (tugas) yang di-berikan oleh pimpinan perguruan tinggi kepada dosen, namun demikian prosedur beban kerja tidak harus selalu “top down”, dosen juga diharuskan mencari bebannya sendiri (misalnya melalui penelitian hibah, pembuatan buku ajar dll) kemudian memintakan surat tugas untuk kegiatan tersebut agar ketentuan jumlah SKS terpenuhi dan kegiatan berjalan secara melembaga.

2. Tugas mengajar pada jenjang S1 merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh semua dosen pada perguru-an tinggi akademik (universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, profesi, dll) sehingga asesor ketika memeriksa bukti harus melihat bahwa terdapat kegiatan mengajar pada jenjang S1. Bila tidak ada maka dianggap gagal memenuhi syarat perundang-undangan;

3. Profesor diisi jumlah SKS kewajiban khusus profesor pada satu tahun laporan evaluasi atau dapat dipilih me-nurut skema di atas;

4. Pada Lampiran 1, 2, sampai 4, 5, dan 6, untuk kolom Pd, Pl, Pg dan Pk diisi jumlah SKS yang dicapai pada bidang Pen di dik an (Pd), penelitian (Pl), pengabdian kepada masyarakat (Pg) dan pendukung (Pk);

(54)

5. Kesimpulan diisi M apabila memenuhi syarat perun-dang- undangan dan T bila tidak memenuhi syarat per-undang- undangan. Kriteria M adalah sebagai berikut:

a. Untuk dosen biasa (DS) maka jumlah (pd + pl) dalam satu tahun ≥ 18 SKS; jumlah (Pg + Pk) dalam satu tahun ≥ 6 SKS dan jumlah (Pd + Pl + Pg + Pk) dalam satu tahun tidak melebihi 32 SKS;

b. Untuk dosen dengan tugas tambahan Rektor s/d Ket. jurusan (DT) maka jumlah (Pd) dalam satu tahun ≥ 6 SKS dan jumlah (Pd + Pl + Pg + Pk) dalam satu tahun tidak melebihi 32 SKS;

c. Untuk dosen profesor (PR) maka jumlah (Pd + Pl) dalam satu tahun ≥ 18 SKS, jumlah (pg + pk) dalam satu tahun ≥ 6 SKS, kewajiban khusus ≥ 3 SKS dan dan jumlah (Pd + Pl + Pg + Pk) dalam satu tahun tidak melebihi 32 SKS;

d. Untuk profesor dengan tugas tambahan rektor s/d ket.

jurusan (PT) maka jumlah (pd) dalam satu tahun ≥ 6 SKS;

kewajiban khusus ≥ 3 SKS dan jumlah (Pd + Pl + Pg + Pk) dalam satu tahun tidak melebihi 32 SKS

Kriteria T (Tidak Memenuhi) adalah apabila bukan M (Memenuhi)

6. Untuk perguruan tinggi negeri yang dikirim ke Direktur Jenderal Pendidikan Islam, c.q. Pendidikan Tinggi Islam adalah (1) Rekap perguruan tinggi (form 5) dalam bentuk hardfile dan (2) softfile (CD) yang berisi (a) Rekap tingkat perguruan tinggi negeri, (b) Rekap tingkat fakultas dan (c) seluruh laporan kinerja dosen, sedangkan hardfile dan bukti-bukti lainnya disimpan sebagai rekaman mutu pada perguruan tinggi yang bersangkutan untuk ditunjukkan sebagai bukti bila diperlukan;

7. Untuk perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh ma-syarakat maka yang dikirim ke Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi c.q.

(55)

Pendidikan Tinggi Islam adalah (1) Rekap Kopertais (form 6) bentuk hardfile dan (2) Softfile (CD) yang berisi (a) rekap tingkat perguruan tinggi, (2) Rekap tingkat fakultas dan (3) seluruh laporan kinerja dosen, sedangkan hardfile lainnya disimpan sebagai rekaman mutu di perguruan tinggi atau di Kopertais yang bersangkutan;

Gambar 4

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA EVALUASI BEBAN KERJA DOSEN DAN PELAKSANAAN

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI IAIN ANTASARI

(56)

Gambar 5

PROSEDUR RENCANA BEBAN KERJA DOSEN (RBKD) PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI PROSEDUR EVALUASI

Prosedur evaluasi pelaksanaan Tridharma PerguruanTinggi disajikan pada berikut ini:

(57)

FORMAT PENUGASAN DOSEN

NOTA TUGAS ...

Nomor : ...

Dari : Dekan Fakultas...IAIN Antasari Untuk : ...

Perihal : Perkuliahan Semester.... Tahun Akademik 201.../...

dengan ini saudara ditugaskan untuk memberi perkuliahan semester...tahun akademik 201.../...Sebagaimana tertera pada jadual kuliah semester... tahun akademik 201.../

...(jadwal terlampir)

Demikian Surat Tugas ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Banjarmasin,...201...

Dekan,

———————

NIP

(58)

KOP SURAT

——————————————————————————

—————————————————————————

SURAT TUGAS

__________________________________

Nomor:...

Dekan Fakultas... IAIN Antasari dengan ini memberi tugas kepada :

N a m a : ...

N I P : ...

Pangkat/Gol. : .../...

Mata Kuliah yang Diampu : ...

Untuk melaksanakan

...

...*

Demikian Surat Tugas ini diberikan untuk dapat dilaksanakan dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Banjarmasin, ……… 201…..

Dekan/An. Dekan ____________________

NIP.

* Tuliskan sesuai dengan jenis kegiatan yang ditugaskan, misalnyapengabdian masyarakat, penelitian, atau seminar.

Referensi

Dokumen terkait

Prevalensi anemia pada penyakit kanker ialah sekitar 40%, hasil observasi pada European Survey on Cancer Anemia (ECAS) didapati lebih dari 15.000 pasien kanker

Arah angin yang diamati tiap jam dalam satu hari dipilih yang terbanyak arahnya.... Presipitasi/Curah Hujan • Merupakan proses secara

[r]

Kekuatan otot dapat digambarkan sebagai kemampuan otot menahan beban baik berupa beban eksternal (eksternal force) maupun beban internal (internal force). Kekuatan otot

171 Pengupasan kulit polong kacang ta- nah merupakan salah satu proses penting dalam rangkaian proses penanganan ka- cang tanah yang dilakukan dengan tujuan untuk

Dari semua tahapan strategi competing theories, tahap menguji pernyataan (klaim) merupakan tahapan yang paling banyak memunculkan keterampilan argumentasi lisan siswa,

Penilaian kualitas lingkungan hidup permukiman Kecamatan Kraton dilakukan dengan menggunakan Mixed Environmental Quality Index yang didasarkan pada beberapa parameter, seperti

Subsoil merupakan lapisan dibawah lapisan top soil, umumnya memiliki tingkat kesuburan yang lebih rendah dibandingkan top soil, baik dalam sifat fisik, kimia, ataupun