• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGENAI STRUKTUR DAUN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGENAI STRUKTUR DAUN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA MENGENAI STRUKTUR DAUN

TUMBUHAN DAN FUNGSINYA

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN

Nusa Indah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur )

SKRIPSI

(Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

Oleh :

HANNISA RUSMANIAR

0810375

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013

(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

========================================================== ========

PENERAPAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA MENGENAI STRUKTUR DAUN

TUMBUHAN DAN FUNGSINYA

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN

Nusa Indah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur )

Oleh :

HANNISA RUSMANIAR 0810375

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Hannisa Rusmaniar 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA MENGENAI STRUKTUR DAUN

TUMBUHAN DAN FUNGSINYA

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN

Nusa Indah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur )

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I

Drs. Muslim, M.Pd

NIP. 196406061990031003

Pembimbing II

Drs. H.Tatang Saripudin, M.Pd

NIP. 196005211987031005

Mengetahui,

Ketua Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Kampus Bumi Siliwangi

Drs. H. Dede Somarya, M.Pd

(4)

“PENERAPAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGENAI STRUKTUR DAUN TUMBUHAN DAN

FUNGSINYA”

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Nusa Indah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur)

Oleh :

Hannisa Rusmaniar Nim : 0810375

ABSTRAK

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ……….... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian... 4

E. Definisi Opersional ... 5

F. Hipotesis ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. Hakikat IPA ... 7

B. Pembelajaran IPA ... 9

C. Metode Inkuiri ... 10

D. Hasil Belajar ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 23

B. Model Penelitian ... 23

C. Lokasi Penelitian ... 25

D. Subjek Penelitian ... 25

E. Prosedur Penelitian ... 25

F. Instrumen Penelitian ... 28

(6)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 30

1. Siklus I ... 30

2. Siklus II ... 37

B. Pembahasan ... 41

1. Perencanaan Pembelajaran ... 41

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 42

3. Hasil Belajar ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 46

B. Rekomendasi ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran IPA di SD menurut kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prosfek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Pelajaran IPA diberikan kepada peserta didik khususnya di Sekolah Dasar harus mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi dan berpedoman pada Undang Undang Pendidikan Nasional. Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan Tujuan Nasional Pendidikan.

(8)

2

Dalam proses pembelajaran dalam sebuah sistem berarti ada sejumlah komponen yang saling terkait yang berfokus pada suatu pencapaian tujuan atau kompetensi. Diantara komponen-komponen yang saling berhubungan tersebut ada metode pembelajaran, alat bantu pembelajaran, serta penilaian untuk mengukur tercapai atau tidaknya suatu tujuan pembelajaran. Salah satu tujuan siswa yang dapat dilihat dalam proses belajar adalah hasil belajar atau prestasi belajar. Prestasi belajar yang baik adalah harapan guru dan siswa, dan untuk mendapatkan hasil belajar yang baik maka proses belajar mengajarnya pun berlangsung dengan baik.

Perlunya melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dikarenakan ada siswa yang kurang memahami apa yang sudah diajarkan gurunya. Hal ini manunjukan bahwa pengetahuan tidak dapat begitu saja di pindahkan, melaikan harus di kontuksikan atau paling sedikit diinterprestasikan sendiri oleh siswa. Selain itu kemampuan siswa yang bervariatif, tidak dapat di pungkiri juga dialami oleh sebagian besar dunia pendidikan, hal tersebut dapat disebabkan karena inputnya yang heterogen.

Pada pembelajaran IPA hendaknya dititik beratkan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Hal ini perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Dengan konsep saling temas (Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat).

(9)

3

dalam penugasan masih kurang. Hal ini dapat kita lihat dari hasil belajar yang telah dilaksanakan sebelum perbaikan, menunjukkan bahwa tindakan pembelajaran dengan nilai rata-rata kelas 6,3 dan jika dilihat dari ketuntasaan belajar siswa, dari dari 33 siswa hanya 16 orang siswa (48 %) yang tuntas belajar, dalam hal ini ketuntasan belajar siswa dikatagorikan kurang. Masing-masing metode ada kelemahan serta keuntungannya.

Dengan melihat hal tersebut diatas penulis tertarik utuk memperbaiki kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat. Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis mencoba untuk menggunakan sarana lingkungan sekitar sekolah SDN Nusa Indah yang digunakan sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA dengan pokok bahasan “Struktur daun tumbuhan dan fungsinya

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dan agar penelitian yang dilakukan terarah, terencana, dan terfokus pada masalah yang esensial, serta untuk mempermudah dalam proses penelitian sehingga memberikan gambaran yang akurat, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini yang di tuangkan kedalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri untuk meningkatkan belajar siswa kelas IV SDN Nusa Indah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Nusa Indah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur?

(10)

4

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pembelajaran dengan menggunakan pemanfaatan lingkungan pada siswa kelas IV SDN Nusa Indah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur. Adapun tujuan secara rinci yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Memperoleh gambaran perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Nusa Indah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur. 2. Memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model inkuiri sehingga dapat meningkatkan belajar siswa kelas IV SDN Nusa Indah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur 3. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan

menggunakan model inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Nusa Indah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. Bagi Siswa

a. Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA. b. Diharapkan dapat menciptakan daya nalar siswa untuk berfikir kritis,

kreatif dan aktif.

c. Diharapkan dapat memberikan pengalaman yang bermakna, meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.

d. Diharpkan dapat memberikan motivasi untuk mengoptimalkan kemampuan berfikir dan mengembangkan potensi peserta didik.

2. Guru

(11)

5

mengelola kelas yang baik dan lebih banyak melibatkan siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Sekolah

Dengan hasil penelitian ini sekolah diharapkan dapat memotivasi guru agar dapat memiliki keterampilan mengelola kelas yang baik dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan lebih banyak melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar disekolah.

E. Definisi Operasional

1. Model Inkuiri

Model inkuiri adalah sebuah model pembelajaran yang mampu menciptakan peserta didik yang cerdas dan berwawasana. Dengan model ini peserta didik dilatih untuk selalu berpikir kritis karena membiasakan peserta didik memecahkan masalah sendiri. Model ini bertujuan untuk melatih kemampuan peserta didik dalam meneliti, menjelaskan fenomena, dan memecahkan masalah secara ilmiah. Dalam proses inkuiri, guru dalam hal ini hanya bertindak sebagai fasilitator, nara sumber dan penyuluh kelompok. Para peserta didik didorong untuk mencari pengetahuan sendiri, bukan dijejali dengan pengetahuan.

Langkah-langkah pembelajaran model inkuiri adalah : (1)Merumuskan masalah, (2)Merumuskan hipotesis,(3) Mengumpulkan data,(4) Menguji hipotesis, (5) Merumuskan kesimpulan.

2. Hasil Belajar

(12)

6

mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.

F. Hipotesis

(13)

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki kualitas pendidikan yang secara langsung melibatkan masalah di lapangan, yaitu masalah yang ada di dalam kelas. Pelaksanaan tindakan kelas ini meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

B.Model Penelitian Tindakan Kelas yang Dikembangkan

Model penelitian tindakan kelas ini merujuk pada model penelitian tindakan kelas model Kemmis & MC Taggart (Kasbolah,K.,1998:15) yang menguraikan bahwa tindakan yang digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dari aspek perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Model PTK menggunakan beberapa siklus, jika pada siklus pertama hasil refleksi menunjukkan tindakan yang perlu direvisi maka penelitian dilanjutkan dengan siklus kedua dengan melakukan perbaikan terhadap rencana penelitian pada siklus pertama (rencana yang direvisi). Siklus akan berhenti sampai dengan penelitian yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Penelitian ini dilaksanakan dua siklus pembelajaran. Pada setiap akhir siklus akan dilaksanakan tes formatif dan refleksi untuk mengetahui pengaruh tindakan yang telah dilaksanakan.

(14)

24

Gambar 1

Penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart (Kasbolah,K.,1998:15)

Model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart seperti gambar di atas adalah penelitian uang terdiri dari beberapa siklus. Tiap siklus dimulai dari rencana (planning), kemudian tindakan (acting), dilanjutkan dengan observasi (observing), dari tindakan yang telah dilakukan dan yang terakhir adalah refleksi (reflecting). Jika pada siklus pertama penelitian tersebut kurang baik, maka penelitian dilanjutkan IdentifikasiMasalah

ObservasiAwal Rancangan ImplementasiTindakan I

(15)

25

dengan siklus kedua dengan memperbaiki pada tahap perencanaan yang pertama. Siklus tersebut akan berhenti dengan penelitian yang dilakukan dirasa cukup. Pada peneletian ini, peneliti melakukan dua siklus.

C. Lokasi

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Nusa Indah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Jawa Barat kelas IV pada mata pelajaran IPA semester I tahun 2012-2013. Pertimbangan mengambil lokasi tersebut karena penulis mengajar pada sekolah tersebut sehingga memudahkan dalam mengambil data.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Nusa Indah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur, yang berjumlah 33 orang yang terdiri dari 18 orang perempuan dan 15 orang laki-laki.

E. Prosedur Penelitian

a. Perencanaan

1) Skenario tindakan pembelajaran

Dalam tahap ini kegiatan yang harus dipersiapkan meliputi: a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(1) Skenario yang dirancang :

(a) Guru menyiapkan gambar yang menjelaskan tentang penggolongan tumbuhan berdasarkan daunnya.

(16)

26

(c) Peserta didik diajak untuk keluar kelas dan menuju halaman sekolah untuk mencari daun-daun yang ada di gambar yang telah diberikan.

(d) Peserta didik mendiskusikan hasil temuan mereka, kemudian dipresentasikan didepan kelas secara berkelompok dan bergiliran.

(e) Peserta didik dalam bimbingan guru diakhir pembelajaran membuat kesimpulan tentang penggolongan tumbuhan berdasarkan daunnya dan fungsinya disertai gambar.

b) Membuat alat pengumpul data berupa: (1) Angket siswa

(2) Lembar obsevasi (3) Soal evaluasi

(4) Penilaian sesuai dengan prosedur

2) Pengadaan alat dan bahan

Karena dalam penelitian ini memanfaatkan lingkungan alam yang ada disekitar sekolah, jadi alat dan bahan yang digunakan adalah tanaman yang ada disekitar lingkungan sekolah.

3) Personel yang akan dilibatkan

Personel yang akan dilibatkan adalah dua orang guru yang mumpuni dibidang IPA dan mengerti tentang proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas, sebagai observer sekaligus mitra kerja yang dapat memberikan saran dan arahan kepada penulis sebagai pelaksana penelitian tindakan kelas.

b. PelaksanaanTindakan

(17)

27

1) Siklus I

(a) Guru melaksanakan tindakan pembelajaran siklus I, siswa dengan bimbingan guru diajak keluar kelas untuk mengamati jenis-jenis tumbuhan yang berbeda-beda, kemudian siswa diminta untuk mengamati bagian tumbuhan yaitu daun dari berbagai jenis tumbuhan yang ada disekitar sekolah.

(b) Bersama-sama dengan observer menganalisis dan merefleksikan pelaksanaan dan hasil tindakan pembelajaran siklus I.

(c) Untuk keperluan analisis dilakukan kegiatan memeriksa dan mengkaji hasil belajar siswa pada siklus I. Hasil kajian menjadi bahan bagi rekomendasi dan revisi rencana tindakan siklus II.

2) Siklus II

(a) Melakukan pembelajaran siklus II, siswa dengan bimbingan guru diajak keluar kelas untuk mengamati jenis-jenis tumbuhan yang berbeda-beda, kemudian siswa diminta untuk mengamati bagian tumbuhan yaitu daun dari berbagai jenis tumbuhan yang ada disekitar sekolah.

(a) Menganalisis hasil pembelajaran siklus II, apabila hasil dari kegiatan siklus II yang telah dilaksanakan dapat mencapai tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka data yang telah terkumpul diolah dan disimpulkan.

3) Obervasi

(18)

28

kegiatan dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.

4) Refleksi

Bila dari hasil observasi, kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka data yang telah terkumpul diolah dan disimpulkan. Bila dari hasil observasi masih ada kelemahan – kelemahan yang harus diperbaiki maka hasil refleksi akan digunakan sebagai bahan rekomendasi bagi proses pembelajaran berikutnya.

F. Instrumen Penelitian

Instumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa : a. Lembar Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal-soal pada ulangan harian dan dalam bentuk tes tulis pilihan ganda dan isian.

b. Non Tes

1) Catatan Lapangan yang berisi temuan-temuan dalam pembelajaran menggunakan pemanfaatan lingkungan.

2) Observasi yang mengungkap tentang pelaksanaan pembelajaran.

G. Pengolahan Data

Dengan metode deskriftif ini peneliti mendeskripsikan hasil data yang telah diperoleh dalam penelitian secara obyektif. Adapun teknik pengolahan data ini sebagai berikut:

a. Menyusun keseluruhan data yang telah diperoleh dalam penelitian berupa hasil kuesioner siswa, lembar observasi, dan alat evaluasi b. Memeriksa dan mengelompokkan hasil tes siswa.

(19)

29

d. Mendeskripsikan hasil penelitian.

1) Data hasil kuesioner yang dilaksanakan dengan menggunakan lembar kuesioner atau angket, kemudian ditarik kesimpulan secara umum mengenai peningkatan motivasi pembelajaran IPA dengan menggunakan lingkungan sebagai media pembelajaran.

2) Data hasil observasi yang diperoleh kemudian dianalisis sebagai bahan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran.

3) Data hasil tes dari data mentah yang diperoleh pada setiap siklus melalui alat tes, kemudian diberi skor untuk setiap item. Soal urian yang benar diberi nilai tertentu sesuai dengan kualitas jawabannya. Setelah menilai setiap siswa kemudian menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk melihat sejauh mana hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran. Untuk mengolah data nilai yang telah diperoleh rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Rumusan menghitung nilai siswa:

N = skor perolehan siswa X 100 Skor maksimum

Rumusan menghitung nilai rata-rata siswa :

X =  x N Keterangan : X = Rata-rata

 x = Jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh N = Banyak data (Siswa)

Presentase siswa yang memperoleh nilai 6/ Ketuntasan Belajar

Siswa :

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Perbaikan pembelajaran mengenai upaya meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SD dengan penerapan model inkuiri pada Struktur daun dan fungsinya di kelas IV SDN Nusa Indah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur tahun ajaran 2012-2013 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dapat dilaksanakan dengan baik di SDN Nusa Indah Kecamatan Cipanas. Perbedaan RPP dalam metode ini terletak pada kegiatan inti yang menggunakan langkah-langkah inkuiri yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan merumuskan kesimpulan pada kegiatan penutup.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode inkuiri ini ternyata terbukti memberi pengaruh besar terhadap kegiatan siswa. Siswa menjadi aktif dalam kegiatan belajar diluar maupun didalam kelas. siswa juga dapat mengerjakan tugas yang diberikan dengan langkah-langkah yang harus diselesaikan dengan menggunakan metode inkuiri. Pada siklus pertama siswa masih dibimbing karena masih bingung dengan pembelajaran yang dilakukannya. Namun pada siklus ke II peningkatannya terlihat sangat signifikan karena guru hanya membimbing pada awal pembelajaran saja. 3. Hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Nusa Indah Kecamatan Cipanas -

(21)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan pembahasan pada Bab IV, serta kesimpulan mengenai penerapn model pembelajaran yang terkait dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan metode pemanfaatan inkuiri, maka disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran IPA melalui metode inkuiri dapat memberikan kontribusi yang tinggi dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran IPA terutama pada pokok bahasan Struktur daun dan fungsinya. Untuk itu para guru perlu mencoba untuk menggunakan model pembelajaran tersebut pada pokok bahasan lain dalam jenjang yang beragam.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Ali,M.(1993). Strategi penelitian pendidikan. Bandung :Angkasa. Anonim,(2003). Pedoman penulisan karya ilmiah, Bandung : UPI

Depdiknas, (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta : PT Cipta Jaya Hamalik,(2006:30,). Pengertian Hasil Belajar, [on line] tersedia http://zaifbio.wordpress.com/2012/09/02/pengertian-hasil-belajar/ ( 5 November 2012)

Haury,D.L.(1993). Teaching Science Through Inquiry [on line] tersediahttp://www.erlangga.co.id/index.php?option=com_content&task=v iew&id=353&Itemid=435 (7 Oktober 2012)

Herry-Hernawan, A. Asra, dan Dewi, Laksmi. (2007). Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar, Bandung : UPI Press

Kasbollah, K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dikti, Proyek Pendidikan Sekolah Dasar

Muhsetyo,G.(2002). Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Munawan (2009:1-2). Pengertian Hasil Belajar, [on line] tersedia

http://zaifbio.wordpress.com/2012/09/02/pengertian-hasil-belajar/ ( 5 November 2012)

Nasution. S,. (1992), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara

Samatowa, Usman. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar, Jakarta : Depdiknas

Sanjaya, Wina. (2006) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada Media.

Sularmi,Wijayanti. (2008), SAINS Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sumantri, M dan Permana J (2000:143) [on line]

(23)

Gambar

Penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart Gambar 1 (Dampak PTK) Siklus III

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang terjadi dilapangan bahwasanya masih ada siswa di SMAN 11 Banda aceh yang tidak mengindahkan peraturan di sekolah, sementara yang diharapkan dengan

Pemrakarsa pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990. Falsafah dasar beroperasinya bank syariah

NPL memiliki pengaruh positif terhadap BOPO. Kenaikan NPL disebabkan oleh kenaikan kredit bermasalah yang lebih besar dibandingkan kenaikan total kredit yang diberikan. Angka NPL

Dalam usaha produksi es cream tahu ini terdapat 4 aspek yang menjadi landasan bahwa usaha produksi ini layak untuk dijadikan sebagai usaha baru, yaitu :1.

Permainan merupakan suatu alat pendidikan yang banyak mengandung wawasan dan ilmu pengetahuan untuk menumbuh kembangkan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2016, Anies Baswedan dalam pidatonya memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2016 mengungkapkan

[3.8] Menimbang bahwa untuk membuktikan dalilnya Pemohon mengajukan alat bukti surat/tulisan yang diberi tanda bukti P-1 sampai dengan bukti P-31; [3.9] Menimbang

A. Faktor-Faktor Yang Menjadi Penyebab Remaja Melakukan Pelanggaran Lalu Lintas Mengendarai Sepeda Motor Tanpa Surat Izin Mengemudi Di Wilayah Hukum Polres Bone. Berbicara