• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Analisis Biaya Pengendalian Kualitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Rpoduksi Di PT "MR".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Analisis Biaya Pengendalian Kualitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Rpoduksi Di PT "MR"."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

ABSTRAK

Setiap perusahaan dituntut untuk mampu mempertahankan eksistensinya dalam dunia usaha yang penuh persaingan. Untuk mengatasi persaingan yang demikian keras, perusahaan harus mampu mengelola sumber daya sebaik-baiknya sehingga mampu menghasilkan suatu produk yang berkualitas dan dengan harga yang bersaing. Umumnya produk yang berkualitas itu identik dengan produk yang mahal harganya.Untuk menghapus pandangan itu, maka perusahaan perlu melakukan pengalokasian biaya-biaya secara tepat dan benar menurut fungsinya sehingga perusahaan tidak hanya memperoleh laba, tetapi juga produk yang berkualitas di mata konsumen. Oleh karena itu, kegiatan produksi dan biaya yang dikeluarkan harus direncanakan dengan baik agar memperoleh laba yang maksimal.

Dalam melakukan penelitian terhadap biaya pengendalian kualitas pada PT. ”MR”, penulis menggunakan daftar biaya produksi dan laporan hasil inspeksi tahun 2005. Pengendalian kualitas ini bertujuan untuk mencegah terjadinya ketidakefisienan biaya. Metode penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini yaitu metode kualitatif yang dilihat dari tujuannya bersifat menjelajah (eksploratoris) dalam bentuk studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan kuesioner.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis menemukan bahwa perusahaan belum menggolongkan biaya pengendalian kualitas menurut fungsinya. Penggolongan biaya menurut fungsinya ini dilakukan untuk mengukur pelaksanaan dan tanggung jawab setiap individu. Setelah menggolongkan biaya pengendalian kualitas menurut fungsinya, penulis menganalisis biaya-biaya tersebut dengan cara menghitung selisih persentase antara appraisal costs, prevention costs, internal failure costs dan external failure costs. Dari selisih ini biaya tersebut dapat diketahui pengeluaran biaya yang efisien dan tidak efisien. Dengan analisis biaya pengendalian kualitas ini, maka perusahaan dapat melakukan tindakan perbaikan dan pengeluaran biaya secara tepat pada periode berikutnya. Tindakan pengendalian yang dilakukan perusahaan juga terbatas pada kegiatan inspeksi yang sederhana, penetapan standar mutu dan penekanan biaya. Padahal dengan aktivitas inspeksi yang lebih baik perusahaan dapat mengurangi terjadinya retur dari konsumen.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat dikemukakan bahwa pengendalian kualitas lebih sulit dibanding dengan pengendalian biaya pemasaran, karena pengendalian kualitas, perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen yang beragam dan menentukan perencanaan biaya yang sedemikin rupa, sehingga dapat dicapai efisiensi biaya produksi.

Universitas Kristen Maranatha

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

4.1 Bagan organisasi PT. “MR” 52

4.2 Single Passer 62

4.3 Double Passer 63

4.4 Bagan proses produksi Single Passer 65 4.5 Bagan proses produksi Double Passer 66 4.6 Tingkat Kegagalan Produk PT. “MR” Tahun 2005 73 4.7 Proporso Biaya Kualitas PT. “MR” Tahun 2005 78

4.8 Diagram Sebab Akibat 80

(10)

DAFTAR ISI

2.2. Pengertian Umum Tentang Biaya dan Akuntansi Biaya 12

2.2.1. Pengertian Biaya 12

2.2.2. Klasifikasi biaya 14

2.3. Profit 15

(11)

2.3.1. Pengertian Profitabilitas 15

2.5.1. Langkah-langkah analisa biaya kualitas 31 2.5.2. Manfaat Analisis Biaya Kualitas 32 2.5.3. Actual Cost dan Opportunities Cost dari Biaya Kualitas 34 2.6. Teknik dan Alat Pengendalian Kualitas 35

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian 44

3.1.1. Definisi metode penelitian 44

(12)

3.1.2. Proses Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data Di PT. “MR” 47 3.1.3. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 48

3.1.4. Responden 48

3.2. Objek Penelitian 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitian 50

4.3.Aktivitas Perusahaan 59

4.3.1. Waktu Kerja Perusahaan 59

4.3.2. Jumlah Tenaga Kerja 60

4.3.3. Jumlah dan Jenis Mesin 60

4.3.4. Kegiatan Produksi 61

4.4. Pengendalian Kualitas di PT.”MR” 66 4.4.1. Kegiatan Pengendalian Kualitas di PT. “MR” 66 4.4.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Biaya Kualitas PT. “MR” 67

4.4.3. Inspeksi 69

4.4.4. Jenis Kecacatan dan Penyebabnya 70

4.4.5. Laporan Hasil Inspeksi 71

4.5. Pembahasan 72

4.5.1. Analisis Pengendalian Biaya Kualitas Pada PT.”MR” 72

(13)

4.5.2. Perkiraan Biaya Pengendalian Kualitas PT. “MR” Setelah

Dilakukan Tindakan Perbaikan 80

4.5.3. Peranan Analisis Biaya Kualitas Terhadap Efisiensi Biaya

Produksi 84

4.6. Hasil Wawancara Melalui Kuesioner Di PT. “MR” 87 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 90

5.2. Saran 91

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Foto-foto

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel

4.1. Pembagian Tenaga Kerja PT. “MR” Tahun 2005 60 4.2. Jumlah Mesin PT. “MR” Tahun 2005 61 4.3. Data hasil inspeksi PT. “MR”selama tahun 2005 72 4.4. Jenis Kecacatan dan Persentasenya PT. “MR” Tahun 2005 74 4.5 Perhitungan Biaya Kualitas PT. “MR” Tahun 2005 74 4.6. Proporsi Golongan Biaya Kualitas PT. “MR” Tahun 2005 75 4.7. Taksiran Biaya Kualitas PT. “MR” Tahun 2006 81 4.8. Taksiran Kenaikan atau Penurunan Biaya Pada Kategori

(16)

Bab I Pendahuluan 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam dunia usaha yang penuh persaingan, suatu perusahaan dituntut untuk mampu mempertahankan eksistensinya. Untuk mengatasi persaingan yang demikian keras, perusahaan harus mampu mengelola sumber daya sebaik-baiknya sehingga mampu menghasilkan suatu produk yang berkualitas dan dengan harga yang bersaing.

Salah satunya ialah industri yang bergerak di bidang packaging (pengepakkan). Industri packaging ini penting bagi bidang-bidang perindustrian lainnya, untuk melindungi dan mempertahankan kualitas produk yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, dengan kualitas kemasan yang baik akan menjamin bahwa produk yang dikemas juga terjamin kualitasnya.

PT. “MR” merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di sektor industri pengepakkan yaitu perusahaan yang memproduksi boks/karton bergelombang, yang digunakan oleh industri lain, seperti industri makanan, tekstil dan lainnya untuk melindungi produk mereka dalam jumlah yang besar sebelum sampai pada konsumen mereka dan juga dalam hal keefisienan dalam pemindahan produk tersebut.

Dalam menghasilkan boks berkualitas yang memenuhi keinginan konsumen diperlukan suatu proses produksi yang terencana. Suatu proses produksi tidak terlepas dari masalah biaya, baik biaya produksi langsung (direct

Universitas Kristen Maranatha

(17)

Bab I Pendahuluan 2

production costs) maupun biaya produksi tidak langsung (indirect production costs), juga biaya pengendalian kualitas yang akan mempengaruhi perhitungan harga pokok produksi. Untuk itu, pimpinan perusahaan perlu menekankan kegiatan perencanaan dan pengendalian atas biaya produksi tersebut, dan dalam hal ini khususnya pengendalian biaya kualitas.

Pengendalian biaya kualitas dimaksudkan agar perusahaan dapat menghasilkan suatu produk berkualitas, yang sesuai dengan harapan konsumen dan dengan harga yang sesuai pula tanpa mengurangi kualitas produk itu sendiri. Dengan demikian, perusahaan perlu melakukan pengendalian biaya kualitas dengan mengurangi biaya-biaya tambahan yang tidak perlu, seperti biaya pengerjaan ulang produk cacat atau biaya penggantian untuk produk yang sama sekali rusak yang tidak dapat digunakan, yang disebabkan karena kerusakan mesin, pemasangan mesin yang salah dan lainnya yang berkaitan dengan proses produksi. Oleh karena itu, perusahaan haruslah menetapkan suatu standar atau spesifikasi agar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen dari berbagai aspek seperti daya tahan, kenyamanan, daya guna dan lain sebagainya.

Disini penulis mencoba memberikan pengertian mengenai biaya kualitas berdasarkan buku-buku yang telah penulis baca ialah sebagai berikut:

Biaya-biaya kualitas ialah biaya yang berhubungan dengan produksi, identifikasi, atau perbaikan dan pencegahan produk cacat.

Untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik suatu perusahaan harus melakukan pengendalian terhadap kualitas produk itu sendiri dengan harapan tingkat kegagalan dan kerusakan yang terjadi dapat ditekan seminimal

Universitas Kristen Maranatha

(18)

Bab I Pendahuluan 3

mungkin dengan menciptakan produk yang sesuai dengan conformance quality yaitu sesuai dengan spesifikasi produk dan desain (Horngren, 2003 : 655). Kepuasan konsumen atas produk yang dibelinya dapat meningkatkan total penjualan maka perusahaan akan mendapat tambahan profit.

PT “MR” yang bergerak dalam bidang usaha pengepakkan dengan banyaknya persaingan yang ada, memerlukan biaya-biaya untuk pengendalian kualitas yang besar, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai biaya-biaya yang terjadi untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas pada PT “MR” ini yaitu bagaimana perusahaan tersebut mengukur dan mengendalikan biaya kualitas yang terjadi dalam rangka meningkatkan laba melalui peningkatan efisiensi biaya produksi, maka dilakukan penelitian mengenai “PERANAN ANALISIS BIAYA PENGENDALIAN KUALITAS DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI

”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam penelitian yang akan dilakukan, dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Faktor apa yang bertindak dalam kualitas produk yang dihasilkan?

2. Bagaimana peranan analisis pengendalian biaya kualitas dalam menilai keefisienan biaya produksi pada PT. “MR” ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

Universitas Kristen Maranatha

(19)

Bab I Pendahuluan 4

1. Untuk mempelajari faktor-faktor yang berperan kualitas dalam produk yang dihasilkan.

2. Untuk mempelajari dan mengevaluasi peranan analisis pengendalian biaya kualitas dalam menilai keefisienan biaya produksi pada PT. “MR”.

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, diharapkan dapat memberikan kegunaan, antara lain:

a. Perkembangan ilmu

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi perkembangan ilmu akuntansi biaya dan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan antara teori-teori yang ada dengan penerapannya di dunia usaha.

b. Perkembangan penelitian

Memberikan tambahan perbendaharaan karya ilmiah bagi fakultas yang mungkin dapat digunakan oleh rekan-rekan mahasiswa lain sebagai bacaan mengenai peranan pengendalian biaya kualitas dan bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut tentang masalah ini sehingga dapat mendorong peneliti lain untuk melaksanakan penelitian yang lebih baik lagi daripada yang penulis lakukan saat ini.

Universitas Kristen Maranatha

(20)

Bab I Pendahuluan 5

c. Kegunaan praktis

1) Penulis berharap dapat memberikan masukan yang berarti bagi perusahaan mengenai pentingnya penerapan pengendalian biaya kualitas sebagai alat bantu bagi manajemen dalam mengendalikan biaya produksi sehingga perusahaan tersebut dapat bersaing dengan perusahaan sejenis di tengah perdagangan bebas saat ini.

2) Perusahaan lain yang sejenis, penulis juga berharap agar dapat membantu perusahaan lain sejenis agar dapat lebih memahami tentang biaya standard.

3) Masyarakat, penulis berharap untuk membantu pemahaman terhadap masyarakat luas tentang pemahaman biaya standard.

1.5Kerangka Pemikiran

Dalam situasi perekonomian yang sulit seperti sekarang ini, persaingan dalam dunia usaha dirasakan semakin ketat. Perusahaan harus pandai dalam mengatur strategi yang digunakan agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama. Setiap perusahaan-perusahaan selain harus memikirkan cara memasarkan produknya agar laku di pasaran, perusahaan juga harus memikirkan bagaimana menghasilkan produk dengan kualitas yang baik agar dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya. Dengan kata lain, perusahaan dituntut untuk lebih kompetitif dalam menjalankan kegiatan usahanya dengan lebih efektif dan efisien. Perusahaan perlu mengadakan suatu kegiatan pengendalian biaya kualitas, yaitu dengan menekan pengeluaran biaya

Universitas Kristen Maranatha

(21)

Bab I Pendahuluan 6

produksi yang tidak semestinya ada, agar dihasilkan produk yang berkualitas baik dengan biaya produksi yang seefisien mungkin, sehingga dapat meningkatkan profit perusahaan.

Dalam kegiatan pengendalian biaya tersebut, perusahaan perlu melakukan pengidentifikasian dan penggolongan biaya-biaya untuk pengendalian biaya kualitas. Dari pengidentifikasian biaya tersebut, dapat diketahui mana pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang secara langsung berkaitan dengan produk dan pengeluaran mana yang seharusnya tidak terjadi atau dapat dikurangi.

Disadari bahwa untuk melakukan kegiatan produksi, diperlukan sejumlah biaya yang disebut biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya-biaya tersebut dapat mempengaruhi laba yang diperoleh perusahaan. Bila biaya produksi yang dikeluarkan secara tepat dan benar, maka volume penjualan akan meningkat dan laba yang diperoleh perusahaan akan meningkat pula. Peningkatan laba tersebut merupakan tujuan dari perusahaan dalam menjamin kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan secara kontinuitas. Tingkat laba seringkali digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya perusahaan menjalankan usaha yang telah ditetapkannya.

Terlepas dari masalah biaya, perusahaan juga harus mengetahui apa yang menyebabkan biaya tersebut timbul, apakah dari kesalahan mesin, kesalahan pekerjanya sendiri ataukah dari faktor lingkungan yang menyebabkan terjadinya cacat pada produk sehingga perusahaan harus mengeluarkan tambahan biaya produksi.

Universitas Kristen Maranatha

(22)

Bab I Pendahuluan 7

Berhubung dengan situasi persaingan yang makin ketat, kegiatan pengendalian biaya kualitas yang dilakukan perusahaan perlu ditingkatkan, yang mengakibatkan biaya produksi yang dikeluarkan akan makin besar pula. Kenaikan biaya produksi ini harus diimbangi dengan kenaikan laba, agar laba yang diperoleh tidak berkurang oleh besarnya biaya yang dikeluarkan. Oleh sebab itu, perusahaan harus melakukan pengendalian terhadap biaya kualitas, yaitu dengan cara mengalokasikan setiap jenis biaya produksi yang ada secara tepat dan mencari penyebab dari timbulnya biaya-biaya yang tidak perlu tersebut. Analisis pengendalian biaya kualitas ini ada lima tahap yaitu:

1) Operating Quality Control or Craftmanship 2) Foreman Quality Control

3) Inspection Quality Control 4) Statistical Quality Control 5) Total Quality Control

(Feigenbaum, 2002:27) Apabila setelah dilakukan analisis pengendalian biaya kualitas, ternyata didapat beberapa biaya pengeluaran dengan persentase yang tinggi dan dianggap tidak wajar, maka dapat dilakukan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan untuk melakukan pengendalian biaya pada masa yang akan datang.

Jadi dengan situasi perekonomian seperti sekarang ini, perusahaan perlu mengadakan kegiatan produksi dan mengendalikan pengeluaran biayanya, agar biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin dengan kualitas produk yang tetap terjamin. Dengan demikian dapat meningkatkan volume penjualan, sehingga

Universitas Kristen Maranatha

(23)

Bab I Pendahuluan 8

laba yang diperoleh perusahaan akan meningkat pula, yang berarti perusahaan akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas maka dalam penelitian ini penulis dapat mengemukakan suatu asumsi bahwa: “Peranan pengendalian biaya kualitas yang dilakukan dengan baik dan analisis yang dilakukan dengan memadai akan dapat meningkatkan laba perusahaan.”

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini yaitu pendekatan kualitatif yang bersifat eksploratif dan berbentuk studi kasus. Penjelasan lebih lanjut akan penulis uraikan di Bab III.

1.7 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada PT MR yang berlokasi di Bandung mulai dari bulan Maret 2006 sampai dengan selesai.

Universitas Kristen Maranatha

(24)

Bab V Kesimpulan dan Saran 90

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada PT. “MR” mengenai peranan pengendalian biaya kualitas sebagai alat bantu manajemen dalam usaha mengoptimalkan produksi pada PT. “MR” di Bandung, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kenaikan biaya untuk pengendalian kualitas pada PT. “MR” menyebabkan peningkatan mutu dari hasil produksi, sedangkan kenaikan mutu hasil produksi tidak selalu menyebabkan efisiensi biaya produksi bila biaya produksi yang dikeluarkan terlalu besar dan tidak tepat.

2. PT. “MR” telah melakukan pengendalian terhadap kualitas dengan adanya aktivitas inspeksi dan melakukan pencatatan dari hasil inspeksi. Pencatatan tersebut dilakukan untuk mengukur apakah perusahaan telah mengeluarkan biaya dengan tepat dan benar untuk tujuan meningkatkan mutu. Selain itu perusahaan juga telah menetapkan standar penyimpangan dari produk gagal yang dihasilkan. Apabila persentase produk gagal yang dicapai melebihi batasan yang telah ditetapkan, maka perusahaan dapat melakukan kegiatan antisipasi atas keadaan tersebut. Dengan melakukan analisis terhadap penyimpangan tersebut perusahaan akan segera mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan mengambil tindakan yang bermanfaat bagi perusahaan.

Universitas Kristen Maranatha

(25)

Bab V Kesimpulan dan Saran 91

3. Bila perusahaan tidak mengendalikan biaya kualitas secara efektif, maka dapat mengurangi pendapatan yang diperoleh. Perusahaan harus memperhatikan bagaimana meningkatkan kualitas produk dan mengeluarkan biaya kualitas dengan tepat dan benar, sehingga tidak terjadi peningkatan harga jual karena menghemat dan menekan biaya pemasaran.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang penulis kemukakan di atas, maka penulis berusaha untuk memberikan saran-saran yang kiranya dapat berguna bagi perusahaan.

Saran-saran yang akan dikemukakan penulis adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan sebaiknya menggolongkan biaya produksi menurut fungsinya, yaitu: Prevention Costs, Appraisal Costs, Internal Failure Costs, External Failure Costs. Penggolongan tersebut bermanfaat bagi perusahaan dalam mengukur tanggung jawab setiap individu..

2. Perusahaan harus teliti dalam menganalisis penyimpangan biaya kualitas yang terjadi, sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang akan memperburuk perusahan.

3. Sebaiknya di dalam melakukan penghematan biaya produksi, perusahaan memperhatikan dampaknya apakah akan mengurangi menurunkan kualitas atau tidak. Jika tidak penghematan tersebut dapat dibenarkan.

Universitas Kristen Maranatha

(26)

Bab V Kesimpulan dan Saran 92

4. Perusahaan juga harus memperhatikan bahwa dalam mengeluarkan biaya produksi tidak berlebihan, sehingga lebih besar dari pendapatan operasi yang diperoleh.

Universitas Kristen Maranatha

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Besterfield. Dale H. Quality Control 4th ed. 1994, New Jersey: Prentice Hall. inc.

Blocher, Edward. J, Kung H. Chen, Thomas W. Lin, 2001, Cost Management: A Strategic Emphasis. New York: Mc Graw Hill, inc.

Falkon, Willian. K. 1983. AMA Management Hand Book 2nd ed. New York: Management Association, inc.

Feigenbaum, Armand. V. Total Quality Control 3rd ed. 1983, New York: Mc Graw Hill, inc.

Flammer, Carter, Usry. 2002. Cost Accounting 13th ed. Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing. Co.

Fryman, Mark. A. 2002. Quality and Process Improvement, Albany: Delmar Thomson Learning.

George, Jennifer. M dan Gareth R. Jones, 2002. Organizational Behavior 3rd ed, New Jersey: Prentice Hall, inc.

Gitman, Lawrence. J. 1987, Basic Managerial Finance 1st ed, New York: Harper and Row Publisher, Inc.

Hansen, Don R, et all. Management Accounting 4th ed. 1991. Cinnemati, Ohio: South-Western College Publishing.

Heizer, Jay dan Barry Render, 1996. Operations Management 5th ed, New Jersey: Prentice Hall, inc.

Horngren, Charles. T, et all. Cost Accounting: A Managerial Emphasis 11th ed. 2003. New Jersey: Prentice Hall, inc.

(28)

Indriantoro dan Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis (Manajemen dan Akuntansi). Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Juran, J. M, et all. 1979. Quality Control Handbook 3rd ed. New York: Mc Graw Hill, inc.

Kolarik, William. J. 1999. Creating Quality: Process Design For Result. Singapore: Mc Graw Hill, inc.

Mely, G. Tan. 1997. “Masalah Perencanaan Penelitian.” Dalam Metode Penelitian Masyarakat, halaman 29, disunting oleh Koentjaraningrat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Mira, Amitava. 1998. Fundamental of Quality and Improvement 2nd ed. New Jersey: Prentice Hall, inc.

Moleong, Lexy J. 1997. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyadi. .2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa 3rd ed. Jakarta: Salemba Empat.

Richardson, Terry. L. 1997. Total Quality Management. New York: Delmar Publisher, a division of Thomson Publishing inc.

Russel, R. S dan Bernard W. Taylor. 1995. Productions and Operations Management: Focusing on Quality and Competitiveness. Englewood Cliff, New Jersey: Prentice Hall, inc.

Sower, Victor. E, et all. 1995. An Introduction to Quality Management and Engineering. New Jersey: Prentice Hall, inc.

Subiyanto, Ibnu. 1993. Metodologi Penelitian (Manajemen dan Akuntansi). Edisi Ketiga. Penerbit: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan (UPP AMP) YPKN.

(29)

Taormina dan Keith A. Brewer. Implementing ISO 9001:2000. 2002. New Jersey: Prentice Hall, inc.

Tenner, Arthur. R dan Irving J. De Toro. 1992. Total Quality Management Reading: Addison-Wesley.

Vredenbregt, J. 1981. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia.

Wadsworth, Harrison. M, Kennerth S. Stephens, A. Blanton Godfrey. 2002. Modern Method for Quality and Improvements 2nd ed. New York: John Willey and Sons, Inc.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melakukan pencegahan terhadap timbulnya produk cacat maka biaya produksi akan menjadi lebih efisien karena perusahaan tidak perlu menurunkan harga jual produknya

Dengan adanya perencanaan agregat yang baik, diharapkan proses produksi dapat berjalan dengan lancar, permintaan produk perusahaan akan dapat terpenuhi sesuai permintaan,

[r]

Dengan melihat kondisi ini, perusahaan harus menciptakan suatu sistem pengendalian dan perbaikan kualitas yang efektif dan efisien sehingga produk yang dihasilkan sesuai

Bank juga telah memenuhi kualitas dari standar produk dan layanan bank yang telah sesuai dengan spesifikasi berdasarkan prinsip syariah

Persamaan regresi dapat digunakan untuk memprediksi jumlah produk rusak pada setiap produksi  Biaya kualitas tidak berpengaruh signifikan terhadap produk rusak karena tidak semua

Iglas (Persero) belum memiliki laporan biaya kualitas yang terpisah dari laporan biaya produksi, sehingga sulit untuk mengidentifikasi pencapaian usaha peningkatan

Biaya kegagalan internal ( internal failure cost ), terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan.. Ketidaksesuaian